SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
PENCEGAHAN PENYAKIT
PADA LANSIA
Disampaikan dalam Seminar Nasional
Program Pendidikan Profesi Ners Tahun 2019
Stikes Muhammadiyah Klaten
25 September 2019
Prevalensi Lansia
 “Baby Boomer”
 Prediksi pada tahun 2050,
jumlah lansia meningkat 3
kali lipat.
 Konsekwensimeningkatn
ya kasus penyakit kronik
karena faktor penuaan
Proses kemunduran fungsi tubuh atau degeratif
merupakan proses alamiah tubuh manusia yang
harus diperhatikan setiap orang
[QS Al-Hajj (22):5, Yaasin (36):68]
Teori Penuaan Telomere
 Telomere berfungsi
sebagai pelindung sel
 Telomere berhubungan
dengan penuaan,
kerusakan sel, dan atropi
pada usia lanjut.
 Panjang dan stabilitas
telomere digunakan
untuk memprediksi
penuaan
Penuaan
Kemunduran
fungsi/
degeneratif
Berdampak
terjadinya
berbagai
penyakit
Penuaan adalah proses
multifaktorial yang
kompleks yang
menyebabkan hilangnya
fungsi, beragam
penyakit, dan akhirnya
kematian
INDIKATOR PENURUNAN KAPASITAS FISIK &
MENTAL PADA LANSIA
• Bila ditemukan satu atau lebih indikator sbb :
Indikator
Penurunan
kapasitas
fisik
Penurunan
mobilitas
Malnutrisi
Penurunan
penglihatan &
pendengaran
Gangguan
kongintif
Ganguuan
depresi
WHO, 2017
Quality of LIFE (kesejahteraan fisik dan psikologis)
sebagai Prediktor HEALTHY AGING
Selama 15-25
tahun yg lalu
Penyakit
Degeneratif
Gaya Hidup
buruk
Aktifitas Fisik
kurang
Pola makan
tidak sehat
PENYAKIT PADA LANSIA
Di Amerika, Prevalensi penyakit Cerebrovaskuler dan
Neurodegeneratif pada Lansia diproyeksikan
meningkat secara dramatis  meningkatkan biaya
pengobatan, perawatan lansia, biaya perawatan
dan penurunan kualitas hidup
(Khavjou et al., 2016; Benjamin et al., 2019).
PENYAKIT PADA USIA 60 TAHUN ATAU LEBIH
Population as a wholea 60 years and olderb
Heart disease:
614,348/23.4%
Heart disease:
489,722/22.5%
Malignant neoplasm
(cancer): 591,699/22.5%
Malignant neoplasm
(cancer): 413,885/21.5%
Chronic lower respiratory
disease: 147,101/5.6%
Chronic lower respiratory
disease: 124,693/6.5%
Cerebrovascular disease
(stroke): 133,103/5.1%
Cerebrovascular disease
(stroke): 113,308/5.9%
Alzheimer’s disease:
93,541/3.6%
Alzheimer’s disease:
92,604/4.8%
Others: 39.8% Others: 35.8%
PENYAKIT
KARDIOVASKULER
MENEMPATI ANGKA
TERTINGGI JENIS
PENYAKIT YANG
TERJADI PADA
LANJUT USIA
JENIS PENYAKIT KARDIOVASKULER
Ateros-
klerosis
Sindroma
Angina
Pectoris
PJK
Hipertensi
Aterosklerosis
merupakan penyebab
PJK . Peningkatan risiko
aterosklerosis sejalan
dengan peningkatan
umur
Faktor yang mempercepat dan
meningkatkan terjadinya
aterosklerosis :
1 Obesitas
2 Hiperlipidemia
3 Dislipidemia
4 Merokok
5 DM
6 Emosi
7 Kurang aktifitas fisik
8 Umur
9 Genetik
10 Jenis Kelamin
11 Kepribadian Tipe A
Penyebab penyakit Kardiovaskuler yg dapat diubah
Reversibel
Hipercolesterol
Dislipedemia
Rendah
komsumsi
Serat
Stress
Merokok
Kurang Gerak
Pencegahan Multimorbiditas dan Ageing
Process pada lansia
Pencegahan multimorbiditas dan proses penuaan pada lansia
Pencegahan
multimorbiditas
& ageing
process pada
lansia
Terapi
Farmakologi utk
menghambat
jalur penuaan
Manajemen
Diet
Perubahan Gaya
HidupAktifitas
Fisik
Sumber :
De Cabo R, Carmona-Gutierez
D, Berni M.,et al, ( 2014)
Terapi Farmakologi
(Geroprotector)
Geroprotector merupakan
jenis obat yang digunakan untuk
menghambat penuaan dini.
Geroprotector
mempengaruhi akar penyebab
penuaan dan penyakit terkait usia
sehingga memperpanjang masa
hidup
(Ito K, Colley T, Mercado N, 2012)
Geroprotector
• Metformin dapat digunakan
untuk meningkatkan health Span
dan Life Span. Cocok untuk
penggunaan jangka panjang dan
mengobati multimorbiditas.
(Martin-Montalxo, 2013; Anisinov Vn, et
al, 2008).
• Diabetisi yg mengkomsusi
Metformin scr signifikan memiliki
mortalitas yg lebih rendah
dibandingkan non diabetisi dan
diabetisi dengan terapi non
metformin
Geroprotector
• Spermidinemencegah fibrosis
hati dan hepatocellucer carsinoma
(memperpanjang umur dan
meningkatkan kekebalan).
(Eissenberq T, Knowner H, Schauner A,
2009 )
• Resvevatrol (terkandung dalam
anggur merah)meningkatkan
masa hidup, mencegah penyakit
Cardiovaskuler, DM dan kanker.
• Antioksidan
Antioksidan Manfaat Sumber
Beta-karoten
Vit C.
Vit E
Selenium (Se)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Likopen
Menurunkan risiko penyakit
kanker : kanker paru, lambung,
k.kemih, kolon, prostat
Menghambat prod. Zat kanker yg
disebabkan radikal bebas,
melindungi mata dari proses
katarak
Melindungi dari peny. Jantung &
kanker, melindungi jaringan dari
proses penuaan
Memberi kemungkinan perlind.
Melawan kanker
Berperan bersama superoxide
dismutase (SOD)
Berperan bersama superoxide
dismutase (SOD)
Perlindungan terhadap kanker
prostat, paru & saluran cernak
Wortel, u.jalar, bayam,
kantalop, sayur hijau, buah &
sayur warna jingga
Jeruk & jus buah, paprika
merah & hijau, kubis mentah,
berries, buah kiwi, kantalop,
dan sayur hijau
Kacang-kacangan, biji-bijian,
raw wheat germ, minyak
sayur & minak ikan
Ayam, sea food, kuning telur,
biji gandum, biji b.matahari,
susu
Biji gandum, kerang, telur,
kacang almon, sayur hijau,
beans
Protein hewani, kerang, jamur,
biji gandum, ragi
Tomat, wortel, ubi merah,
pepaya & apel
Sumber :Majalah Gizi Medik Indonesia
SUMBER ANTIOKSIDAN DARI MAKANAN
MANAJEMEN DIET
Pembatasan Kalori
Menghambat faktor
penuaan dan
menurunkan
pelepasan insulin
Mencegah penyakit
DM, Kardiovaskuler,
degenerasi saraf
dan kanker
Pola Makan & Diet
Tidak Sehat
(Unhealthy Diet)
Makanan Tinggi
Kalori
Makanan Tinggi
Lemak
Makanan Tinggi
Garam
Makanan Rendah
Serat
Gunakan Bahan
Perasa Pengawet,
Pewarna Buatan
Makanan Kurang
Calsium
Diabetes
Mellitus
Hiperlipidemi
Obesitas
Hipertensi
Kanker Usus
Osteoporosis
Radikal Bebas
POLA MAKAN YANG TIDAK SEHAT
Gizi bagi lansia
Berubah sesuai dengan
kelainan penyakit dan
kelainan organ, setiap saat,
jam, hari
Assessment : Mini Nutritional
assessment (MNA).
Kuesioner, namun tdk
menggunakan indikator
biologis
Langkah-langkah penataan gizi lansia
1. Anamnesis :
• Data subjective: riwayat penyakit umum
• Riwayat asuapan zat-zat gizi, sehari-hari sebelum
sakit
• Kebiasaan dan pola makan, makanan yang tidak
dimakan dan keadaan yang mempengaruhinya
• Lamanya penurunan nafsu makan, penurunan BB
2. Penentuan status gizi; pemeriksaan antropometry pada
lansia
• TB, pd lansia umumnya sudah berkurang, akibat :
kompresi vertebra, kyposis, osteoporosis.
• Tinggi badan pada lansia (Rusesel RM dkk, HANES,
laki-laki memendek 2,9 cm dan wanita memendek
4,9 cm.
• Pengukuran TB, digunakan dengan mengukur rentang
panjang ke dua tangan yang terbentang, rumus tinggi
lutut..
• Di Jakarta, rentang panjang ke dua tangan lebih
panjang dibanding tinggi badan (laki-laki) 7,6 Cm dan
(wanita) 7,3 Cm.
Tinggi badan lansia
• Rumus tinggi badan
• = (1,83 X TL) Cm – (0,24 X U (Th) + 84,88
• TL dengan alat, posisi tegak.
• TL masukkan dalam rumus, = TB dikala muda.
3. Pemeriksaan BB. Keadaan ini
diperhitungkan apabila ada
dehydrasi & oedem (kg)
Apabila pasien tidak dapat
berdiri dapat di timbang
bersama tempat tidurnya
• Kebutuhan energy pada lansia biasanya berkurang dibanding
dengan dewasa muda
• Keadaan ini disebabkan adanya : penurunan aktivitas fisik,
penurunan resting metabolik
• Perhitungan pemberian energy : 30 kcal / Kg BB ideal, ditambah
koreksi proses katabolisme, panas, infeksi (10-20%) dll
(Adelman dkk, 2003)
• Pemberian energy yang rendah, dapat mengganggu
keseimbangan protein. Protein akan dipecah untuk memenuhi
energy.
Menghitung kebutuhan energy LANSIA
Menghitung kebutuhan protein Lansia
• Pemberian diberikan 0,6 – 1,5 gr/kg BB
• Pemberian protein pada lansia sama dengan
dewasa muda
• Pemberian paling aman : 0,8 gram per Kg BB
ideal. (Cassel dkk, 2005).
• Penurunan sintesis protein dapat mencapai 28
%.
• Kekurangan proteinSarkopenia,
penurunan respon imun
kEBUTUHAN Lemak Lansia
• Pemberian lemak dianjurkan yang tidak jenuh.
Dipilih lemak tumbuh-tumbuhan
• Proporsi masukan lemak untuk masakan Indonesia
dapat ditolerer : lemak pada lansia diperlukan untuk
proses koloid, myelinisasi syaraf
• Lemak pelarut vitamin ADEK, penting untuk lansia
• Mengurangi lemak jenuh
Pengaturan Pola Makan
Pengaturan
Pola
Makan
QS Al-
Baqarah (2)
: 168-172
QS. Al Isra
(17) : 26-27
QS Al A’raf
(7): 31
Pola Makan Mencegah Penyakit
Kardiovaskuler
• Kurangi komsumsi asam lemak jenuh & kolesterol
• Tingkatkan komsumsi asam lemak essensial
• Asupan kalori sesuai kebutuhan tubuh, dan aktifitas 
bila berlebihan  obesitas (IMT>30 kg/m2) 
menurunkan kadar HDL & meningkatkan kadar LDL 
meningkatkan risiko aterosklerosis
Puasa intermiten memberikan
pembatasan kalori yang cukup untuk
pengaktifan jalur anti penuaan
(Longo VD, Mattson MP, 2014)
Diet Mediterania kaya buah,
sayur, anggur merah dan minyak
zaitunmenurunkan penyakit
neurodegeneratif, kardiovaskuler
dan kanker.
(Perez Lopez FR, Chedrau P, Haya, et
al, 2009)
Diet Sehat
Diet sehat dikaitkan dengan penurunan risiko
mengembangkan penyakit kronis umum penuaan, seperti
kanker, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Judith Brown (2016)
AKTIFITAS FISIK
LANSIA
Evidence and recommendations
Kehilangan mobilitas
 Mobilitas : elemen penting kapasitas
fisik LANSIA
 Hilangnya massa otot, kekuatan otot,
penurunan fleksibilitas dan masalah
keseimbangan → mengganggu
mobilitas.
 Kerusakan mobilitas ditemukan pada
39% LANSIA
 Kehilangan mobilitas dapat dideteksi
dan perkembangannya dihentikan atau
diperlambat jika intervensi latihan yang
tepat dimulai pada awal proses.
AKTIFITAS FISIK
Kehilangan mobilitas pada lansia ditandai
:
•Penurunan massa otot
•Penurunan kekuatan Otot
•Penurunan kekuatan cengkraman tangan
•Kecepatan berjalan lambat
Aktifitas Fisik
Lansia
• Lansia banyak
menghabiskan waktu rata-
rata 10 jam menghabiskan
waktu untuk duduk dan
berbaring  Sedentary Life
Style
• Risiko menyebabkan
penyakit Degeneratif : DM,
Penyakit Jantung Koroner,
Hipertensi, Stroke
• Olah raga menurunkan
tekanan darah sistolik 4-9
mmHg.
Ketidakaktifan Fisik
(Physical Inactivity)
Obesitas
Diabetes Mellitus
Hipertensi
Hipercholesterolemia
Osteoporosis
Osteoarthritis
Peny.Jantung Koroner
Stroke
Evidence and recommendations
Latihan multimodal :
Pelatihan ketahanan kekuatan
progresif dan komponen latihan
lainnya (keseimbangan,
fleksibilitas, pelatihan aerobik),
direkomendasikan untuk LANSIA
dengan kapasitas fisik menurun,
yg diukur dengan :
• Kecepatan berjalan yang rendah,
• Kekuatan cengkeraman dan
• Ukuran kinerja fisik lainnya.
Jenis Olah Raga Bagi Lansia
 Low Impact Exercise
Contoh :
 Jalan Kaki
 Bersepeda
 Berenang
 Latihan Kekuatan Otot bagi Lansia
 Mengangkat beban 0,5 kg atau
1kg dengan frekwensi 10-15
kalirekomendasi 2 kali selama
1 minggumemperkuat otot
lengan dan otot dada
 Modifikasi Latihan Push Up bagi
lansia
• Latihan Keseimbangan
• Latihan Kelenturan
 Lama tidak olah ragaotot
tegangbutuh peregangan
 Putar kepala ke kanan tahan
10 s/d 30 detik, dan
sebaliknya
 Ulangi gerakan maksimal 3
kali
AKTIFITAS FISIK
Latihan aerobik disarankan untuk Lanjut Usia karena
bermanfaat terhadap ;
1. Profil Lipid
2. Tekanan Darah
3. Toleransi Glukosa
4. Kepadatan Tulang
5. Depresi
6. Kualitas Hidup
Sumber :
(Fleg JL, 2012)
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MATERI SEMNAS NERS ESRI 2019 (1).pptx

Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
Mulkan Fadhli
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Ai Nurhasanah
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
imarusdiana
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
Eddi Ross
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
SitiAulia39
 
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
ikemaharaniw
 

Similar to MATERI SEMNAS NERS ESRI 2019 (1).pptx (20)

Tugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi pTugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi p
 
Gaya Hidup Sihat
Gaya Hidup SihatGaya Hidup Sihat
Gaya Hidup Sihat
 
Lansia_sehat_dan_mandiri_ok.pptx
Lansia_sehat_dan_mandiri_ok.pptxLansia_sehat_dan_mandiri_ok.pptx
Lansia_sehat_dan_mandiri_ok.pptx
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
 
PTM DAN KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
PTM DAN KESEHATAN JIWA REMAJA.pptxPTM DAN KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
PTM DAN KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
 
GERMAS Umum.pptx
GERMAS Umum.pptxGERMAS Umum.pptx
GERMAS Umum.pptx
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
TERAPI NUTRISI PADA PASIEN KANKER1.pptx
TERAPI NUTRISI PADA PASIEN KANKER1.pptxTERAPI NUTRISI PADA PASIEN KANKER1.pptx
TERAPI NUTRISI PADA PASIEN KANKER1.pptx
 
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
MATERI pembinaan  Kader PTM di  posyanduMATERI pembinaan  Kader PTM di  posyandu
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
 
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptxMateri RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
 
Konsep ilmu gizi
Konsep ilmu giziKonsep ilmu gizi
Konsep ilmu gizi
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
 
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptxUpaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada Lansia.pptx
 
TERAPI_NUTRISI_PADA_PASIEN_KANKER.pdf
TERAPI_NUTRISI_PADA_PASIEN_KANKER.pdfTERAPI_NUTRISI_PADA_PASIEN_KANKER.pdf
TERAPI_NUTRISI_PADA_PASIEN_KANKER.pdf
 
GIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIAGIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIA
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
 
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
 

MATERI SEMNAS NERS ESRI 2019 (1).pptx

  • 1. PENCEGAHAN PENYAKIT PADA LANSIA Disampaikan dalam Seminar Nasional Program Pendidikan Profesi Ners Tahun 2019 Stikes Muhammadiyah Klaten 25 September 2019
  • 2.
  • 3. Prevalensi Lansia  “Baby Boomer”  Prediksi pada tahun 2050, jumlah lansia meningkat 3 kali lipat.  Konsekwensimeningkatn ya kasus penyakit kronik karena faktor penuaan
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Proses kemunduran fungsi tubuh atau degeratif merupakan proses alamiah tubuh manusia yang harus diperhatikan setiap orang [QS Al-Hajj (22):5, Yaasin (36):68]
  • 8.
  • 9. Teori Penuaan Telomere  Telomere berfungsi sebagai pelindung sel  Telomere berhubungan dengan penuaan, kerusakan sel, dan atropi pada usia lanjut.  Panjang dan stabilitas telomere digunakan untuk memprediksi penuaan
  • 11. Penuaan adalah proses multifaktorial yang kompleks yang menyebabkan hilangnya fungsi, beragam penyakit, dan akhirnya kematian
  • 12. INDIKATOR PENURUNAN KAPASITAS FISIK & MENTAL PADA LANSIA • Bila ditemukan satu atau lebih indikator sbb : Indikator Penurunan kapasitas fisik Penurunan mobilitas Malnutrisi Penurunan penglihatan & pendengaran Gangguan kongintif Ganguuan depresi WHO, 2017
  • 13. Quality of LIFE (kesejahteraan fisik dan psikologis) sebagai Prediktor HEALTHY AGING
  • 14. Selama 15-25 tahun yg lalu Penyakit Degeneratif Gaya Hidup buruk Aktifitas Fisik kurang Pola makan tidak sehat
  • 15. PENYAKIT PADA LANSIA Di Amerika, Prevalensi penyakit Cerebrovaskuler dan Neurodegeneratif pada Lansia diproyeksikan meningkat secara dramatis  meningkatkan biaya pengobatan, perawatan lansia, biaya perawatan dan penurunan kualitas hidup (Khavjou et al., 2016; Benjamin et al., 2019).
  • 16. PENYAKIT PADA USIA 60 TAHUN ATAU LEBIH Population as a wholea 60 years and olderb Heart disease: 614,348/23.4% Heart disease: 489,722/22.5% Malignant neoplasm (cancer): 591,699/22.5% Malignant neoplasm (cancer): 413,885/21.5% Chronic lower respiratory disease: 147,101/5.6% Chronic lower respiratory disease: 124,693/6.5% Cerebrovascular disease (stroke): 133,103/5.1% Cerebrovascular disease (stroke): 113,308/5.9% Alzheimer’s disease: 93,541/3.6% Alzheimer’s disease: 92,604/4.8% Others: 39.8% Others: 35.8%
  • 19. Aterosklerosis merupakan penyebab PJK . Peningkatan risiko aterosklerosis sejalan dengan peningkatan umur Faktor yang mempercepat dan meningkatkan terjadinya aterosklerosis : 1 Obesitas 2 Hiperlipidemia 3 Dislipidemia 4 Merokok 5 DM 6 Emosi 7 Kurang aktifitas fisik 8 Umur 9 Genetik 10 Jenis Kelamin 11 Kepribadian Tipe A
  • 20. Penyebab penyakit Kardiovaskuler yg dapat diubah Reversibel Hipercolesterol Dislipedemia Rendah komsumsi Serat Stress Merokok Kurang Gerak
  • 21. Pencegahan Multimorbiditas dan Ageing Process pada lansia
  • 22. Pencegahan multimorbiditas dan proses penuaan pada lansia Pencegahan multimorbiditas & ageing process pada lansia Terapi Farmakologi utk menghambat jalur penuaan Manajemen Diet Perubahan Gaya HidupAktifitas Fisik Sumber : De Cabo R, Carmona-Gutierez D, Berni M.,et al, ( 2014)
  • 23. Terapi Farmakologi (Geroprotector) Geroprotector merupakan jenis obat yang digunakan untuk menghambat penuaan dini. Geroprotector mempengaruhi akar penyebab penuaan dan penyakit terkait usia sehingga memperpanjang masa hidup (Ito K, Colley T, Mercado N, 2012)
  • 24. Geroprotector • Metformin dapat digunakan untuk meningkatkan health Span dan Life Span. Cocok untuk penggunaan jangka panjang dan mengobati multimorbiditas. (Martin-Montalxo, 2013; Anisinov Vn, et al, 2008). • Diabetisi yg mengkomsusi Metformin scr signifikan memiliki mortalitas yg lebih rendah dibandingkan non diabetisi dan diabetisi dengan terapi non metformin
  • 25. Geroprotector • Spermidinemencegah fibrosis hati dan hepatocellucer carsinoma (memperpanjang umur dan meningkatkan kekebalan). (Eissenberq T, Knowner H, Schauner A, 2009 ) • Resvevatrol (terkandung dalam anggur merah)meningkatkan masa hidup, mencegah penyakit Cardiovaskuler, DM dan kanker. • Antioksidan
  • 26. Antioksidan Manfaat Sumber Beta-karoten Vit C. Vit E Selenium (Se) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Likopen Menurunkan risiko penyakit kanker : kanker paru, lambung, k.kemih, kolon, prostat Menghambat prod. Zat kanker yg disebabkan radikal bebas, melindungi mata dari proses katarak Melindungi dari peny. Jantung & kanker, melindungi jaringan dari proses penuaan Memberi kemungkinan perlind. Melawan kanker Berperan bersama superoxide dismutase (SOD) Berperan bersama superoxide dismutase (SOD) Perlindungan terhadap kanker prostat, paru & saluran cernak Wortel, u.jalar, bayam, kantalop, sayur hijau, buah & sayur warna jingga Jeruk & jus buah, paprika merah & hijau, kubis mentah, berries, buah kiwi, kantalop, dan sayur hijau Kacang-kacangan, biji-bijian, raw wheat germ, minyak sayur & minak ikan Ayam, sea food, kuning telur, biji gandum, biji b.matahari, susu Biji gandum, kerang, telur, kacang almon, sayur hijau, beans Protein hewani, kerang, jamur, biji gandum, ragi Tomat, wortel, ubi merah, pepaya & apel Sumber :Majalah Gizi Medik Indonesia SUMBER ANTIOKSIDAN DARI MAKANAN
  • 27. MANAJEMEN DIET Pembatasan Kalori Menghambat faktor penuaan dan menurunkan pelepasan insulin Mencegah penyakit DM, Kardiovaskuler, degenerasi saraf dan kanker
  • 28. Pola Makan & Diet Tidak Sehat (Unhealthy Diet) Makanan Tinggi Kalori Makanan Tinggi Lemak Makanan Tinggi Garam Makanan Rendah Serat Gunakan Bahan Perasa Pengawet, Pewarna Buatan Makanan Kurang Calsium Diabetes Mellitus Hiperlipidemi Obesitas Hipertensi Kanker Usus Osteoporosis Radikal Bebas POLA MAKAN YANG TIDAK SEHAT
  • 29. Gizi bagi lansia Berubah sesuai dengan kelainan penyakit dan kelainan organ, setiap saat, jam, hari Assessment : Mini Nutritional assessment (MNA). Kuesioner, namun tdk menggunakan indikator biologis
  • 30. Langkah-langkah penataan gizi lansia 1. Anamnesis : • Data subjective: riwayat penyakit umum • Riwayat asuapan zat-zat gizi, sehari-hari sebelum sakit • Kebiasaan dan pola makan, makanan yang tidak dimakan dan keadaan yang mempengaruhinya • Lamanya penurunan nafsu makan, penurunan BB
  • 31. 2. Penentuan status gizi; pemeriksaan antropometry pada lansia • TB, pd lansia umumnya sudah berkurang, akibat : kompresi vertebra, kyposis, osteoporosis. • Tinggi badan pada lansia (Rusesel RM dkk, HANES, laki-laki memendek 2,9 cm dan wanita memendek 4,9 cm. • Pengukuran TB, digunakan dengan mengukur rentang panjang ke dua tangan yang terbentang, rumus tinggi lutut.. • Di Jakarta, rentang panjang ke dua tangan lebih panjang dibanding tinggi badan (laki-laki) 7,6 Cm dan (wanita) 7,3 Cm.
  • 32. Tinggi badan lansia • Rumus tinggi badan • = (1,83 X TL) Cm – (0,24 X U (Th) + 84,88 • TL dengan alat, posisi tegak. • TL masukkan dalam rumus, = TB dikala muda.
  • 33. 3. Pemeriksaan BB. Keadaan ini diperhitungkan apabila ada dehydrasi & oedem (kg) Apabila pasien tidak dapat berdiri dapat di timbang bersama tempat tidurnya
  • 34. • Kebutuhan energy pada lansia biasanya berkurang dibanding dengan dewasa muda • Keadaan ini disebabkan adanya : penurunan aktivitas fisik, penurunan resting metabolik • Perhitungan pemberian energy : 30 kcal / Kg BB ideal, ditambah koreksi proses katabolisme, panas, infeksi (10-20%) dll (Adelman dkk, 2003) • Pemberian energy yang rendah, dapat mengganggu keseimbangan protein. Protein akan dipecah untuk memenuhi energy. Menghitung kebutuhan energy LANSIA
  • 35. Menghitung kebutuhan protein Lansia • Pemberian diberikan 0,6 – 1,5 gr/kg BB • Pemberian protein pada lansia sama dengan dewasa muda • Pemberian paling aman : 0,8 gram per Kg BB ideal. (Cassel dkk, 2005). • Penurunan sintesis protein dapat mencapai 28 %. • Kekurangan proteinSarkopenia, penurunan respon imun
  • 36. kEBUTUHAN Lemak Lansia • Pemberian lemak dianjurkan yang tidak jenuh. Dipilih lemak tumbuh-tumbuhan • Proporsi masukan lemak untuk masakan Indonesia dapat ditolerer : lemak pada lansia diperlukan untuk proses koloid, myelinisasi syaraf • Lemak pelarut vitamin ADEK, penting untuk lansia • Mengurangi lemak jenuh
  • 37. Pengaturan Pola Makan Pengaturan Pola Makan QS Al- Baqarah (2) : 168-172 QS. Al Isra (17) : 26-27 QS Al A’raf (7): 31
  • 38. Pola Makan Mencegah Penyakit Kardiovaskuler • Kurangi komsumsi asam lemak jenuh & kolesterol • Tingkatkan komsumsi asam lemak essensial • Asupan kalori sesuai kebutuhan tubuh, dan aktifitas  bila berlebihan  obesitas (IMT>30 kg/m2)  menurunkan kadar HDL & meningkatkan kadar LDL  meningkatkan risiko aterosklerosis
  • 39. Puasa intermiten memberikan pembatasan kalori yang cukup untuk pengaktifan jalur anti penuaan (Longo VD, Mattson MP, 2014)
  • 40. Diet Mediterania kaya buah, sayur, anggur merah dan minyak zaitunmenurunkan penyakit neurodegeneratif, kardiovaskuler dan kanker. (Perez Lopez FR, Chedrau P, Haya, et al, 2009)
  • 41. Diet Sehat Diet sehat dikaitkan dengan penurunan risiko mengembangkan penyakit kronis umum penuaan, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Judith Brown (2016)
  • 43. Evidence and recommendations Kehilangan mobilitas  Mobilitas : elemen penting kapasitas fisik LANSIA  Hilangnya massa otot, kekuatan otot, penurunan fleksibilitas dan masalah keseimbangan → mengganggu mobilitas.  Kerusakan mobilitas ditemukan pada 39% LANSIA  Kehilangan mobilitas dapat dideteksi dan perkembangannya dihentikan atau diperlambat jika intervensi latihan yang tepat dimulai pada awal proses. AKTIFITAS FISIK
  • 44. Kehilangan mobilitas pada lansia ditandai : •Penurunan massa otot •Penurunan kekuatan Otot •Penurunan kekuatan cengkraman tangan •Kecepatan berjalan lambat
  • 45. Aktifitas Fisik Lansia • Lansia banyak menghabiskan waktu rata- rata 10 jam menghabiskan waktu untuk duduk dan berbaring  Sedentary Life Style • Risiko menyebabkan penyakit Degeneratif : DM, Penyakit Jantung Koroner, Hipertensi, Stroke • Olah raga menurunkan tekanan darah sistolik 4-9 mmHg.
  • 46. Ketidakaktifan Fisik (Physical Inactivity) Obesitas Diabetes Mellitus Hipertensi Hipercholesterolemia Osteoporosis Osteoarthritis Peny.Jantung Koroner Stroke
  • 47. Evidence and recommendations Latihan multimodal : Pelatihan ketahanan kekuatan progresif dan komponen latihan lainnya (keseimbangan, fleksibilitas, pelatihan aerobik), direkomendasikan untuk LANSIA dengan kapasitas fisik menurun, yg diukur dengan : • Kecepatan berjalan yang rendah, • Kekuatan cengkeraman dan • Ukuran kinerja fisik lainnya.
  • 48. Jenis Olah Raga Bagi Lansia  Low Impact Exercise Contoh :  Jalan Kaki  Bersepeda  Berenang  Latihan Kekuatan Otot bagi Lansia  Mengangkat beban 0,5 kg atau 1kg dengan frekwensi 10-15 kalirekomendasi 2 kali selama 1 minggumemperkuat otot lengan dan otot dada  Modifikasi Latihan Push Up bagi lansia
  • 49. • Latihan Keseimbangan • Latihan Kelenturan  Lama tidak olah ragaotot tegangbutuh peregangan  Putar kepala ke kanan tahan 10 s/d 30 detik, dan sebaliknya  Ulangi gerakan maksimal 3 kali
  • 50. AKTIFITAS FISIK Latihan aerobik disarankan untuk Lanjut Usia karena bermanfaat terhadap ; 1. Profil Lipid 2. Tekanan Darah 3. Toleransi Glukosa 4. Kepadatan Tulang 5. Depresi 6. Kualitas Hidup Sumber : (Fleg JL, 2012)
  • 51.

Editor's Notes

  1. Telomer adalah urutan nukleotida berulang (TTAGGG) di ujung kromosom yang bertindak sebagai pelindung tutup dan cegah hilangnya DNA kritis dan fusi kromosom selama pembelahan sel. Telomerase adalah kompleks enzim yang mempertahankan panjang telomer
  2. Bagi penderita yang terganggu ginjal berat pemberian diberikan minimal ± 0,6 gr/kg BB
  3. jenis olahraga yang membutuhkan kedua atau setidaknya satu telapak kaki masih menempel di lantai atau suatu permukaan untuk menahan berat tubuh dalam sepanjang sesinya — misalnya jalan kaki. Low impact exercise tidak memberatkan kinerja persendian tubuh sehingga relatif lebih aman bagi individu yang rentan mengalami cedera dan patah tulang.
  4. Latihan kelenturan : Apakah Anda merasa kaku dan kemudian hal itu menghambat aktivitas Anda sehari-hari? Atau apakah Anda pernah merasakan otot tegang pada tubuh? Jika ya, maka hal ini menunjukkan bahwa Anda butuh melakukan peregangan. Peregangan adalah hal yang harus Anda lakukan setiap hari untuk mencegah kram otot atau kekakuan pada otot. Sebelum melakukan peregangan, mulailah dengan melakukan pemanasan dengan berjalan santai selama 3 hingga 5 menit. Berikut adalah gerakan peregangan otot leher yang dapat dilakukan bahkan ketika Anda duduk: Perlahan-lahan putar kepala Anda ke kanan dan tahan selama 10 hingga 30 detik. Lakukan hal tersebut namun ganti arah menjadi ke kiri. Ulangi minimal 3 kali gerakan.