SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya 
adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada 
benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang 
sama. 
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal , lalu dibiarkan bergetar secara 
bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya bergetar, atau 
bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan. 
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya 
yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan 
peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan 
benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan 
satuan N s/m (SI) 
Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan 
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem 
masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, 
dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila 
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai 
titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut 
dalam keadaan lewat redam. 
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model 
massa-pegas-peredam adalah: 
Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan 
nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap 
jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah 
redaman ( ) adalah 
Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, 
sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3. 
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah
Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas. 
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. 
Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah 
redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi 
sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam. 
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan 
frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut. 
Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk 
banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat 
diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika 
menyatakan frekuensi alamiah. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Getaran

More Related Content

What's hot

Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
Fachrul Rozi
 

What's hot (13)

Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
 
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
soal uraian gelombang dan sifatnya
soal uraian gelombang dan sifatnyasoal uraian gelombang dan sifatnya
soal uraian gelombang dan sifatnya
 
Transformasi lorentz
Transformasi lorentzTransformasi lorentz
Transformasi lorentz
 
Teori Relativitas
Teori RelativitasTeori Relativitas
Teori Relativitas
 
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Sistem getaran massa pegas
Sistem getaran massa pegas Sistem getaran massa pegas
Sistem getaran massa pegas
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Osilasi tergandeng
Osilasi tergandengOsilasi tergandeng
Osilasi tergandeng
 

Similar to Getaran bebas dgn peredam teknik mesin

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Nur Latifah
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
Reza Aditya
 

Similar to Getaran bebas dgn peredam teknik mesin (20)

Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Mekanika klasik
Mekanika klasikMekanika klasik
Mekanika klasik
 
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
 
inersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersiainersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersia
 
dv.pptx
dv.pptxdv.pptx
dv.pptx
 
Monoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linearMonoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linear
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
 
Rekayasa gempa - case 2 single degree of freedom (sdof)
Rekayasa gempa - case 2 single degree of freedom (sdof)Rekayasa gempa - case 2 single degree of freedom (sdof)
Rekayasa gempa - case 2 single degree of freedom (sdof)
 
Osilasi
OsilasiOsilasi
Osilasi
 
ppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptx
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.ppt
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 

More from stiteknas jambi (11)

Phirolisis_Copy.pptx
Phirolisis_Copy.pptxPhirolisis_Copy.pptx
Phirolisis_Copy.pptx
 
fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxfdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
 
Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf
Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdfPenyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf
Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf
 
ppt RCM sae JA1011.pptx
ppt RCM sae JA1011.pptxppt RCM sae JA1011.pptx
ppt RCM sae JA1011.pptx
 
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdfmaterialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
 
DASAR K3.pptx
DASAR K3.pptxDASAR K3.pptx
DASAR K3.pptx
 
K3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaanK3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaan
 
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptxPRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
 
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdfi PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
 
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdfmanajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
 
Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)
 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (14)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 

Getaran bebas dgn peredam teknik mesin

  • 1. Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal , lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan. Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI) Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat redam. Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah: Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman ( ) adalah Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3. Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah
  • 2. Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas. Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam. Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut. Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi alamiah. http://id.wikipedia.org/wiki/Getaran