SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
A
2015
Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam ruang
atau sejumlah benda yang dibatasi oleh permukaan tertutup.
Permukaan tertutup yang membungkus system itu dapat
berupa permukaan khayal, hanya dibayangkan saja atau
permukaan yang benar-benar nyata.
i
Daftar Isi
Daftar Isi ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
1. Pendahuluan ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Makalah ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat................................................................................................................. 3
2. Pembahasan................................................................................................................ 4
2.1 Sistem Termodinamika........................................................................................... 4
2.1.1 Macam-macam sistem...................................................................................... 6
2.1.2 Keadaan Kesetimbangan Sistem dan Persamaan Keadaannya............................. 9
2.2 Persamaan Keadaan Sistem....................................................................................13
2.2.1. Persamaan Keadaan.......................................................................................13
2.2.2 Perubahan Diferensial Keadaan........................................................................14
2.2.3. Teorema Matematis.......................................................................................16
Contoh Soal....................................................................................................................20
Latihan...........................................................................................................................22
Daftar Pustaka................................................................................................................ iii
ii
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad Saw., para sahabat, dan semua
pengikutnya yang setia di sepanjang zaman. Aamiin!
Keberhasilan pembuatan makalah ini di tunjang dari beberapa
materi yang tersedia baik dari dosen pengasuh maupun dari
informasi yang di dapat di luar. Meskipun demikian, kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Apit Fathurohman S.Pd., M.Si. yang telah bersedia membimbing
kami di dalam mata kuliah Termodinamika.
Palembang, Februari 2015
Penyusun
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Makalah
Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam
memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling
sederhana dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat
dalam memprediksi keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi.
Tetapi persamaan ini menjadi semakin tidak akurat pada tekanan yang makin
tinggi dan temperatur yang makin rendah, dan gagal dalam memprediksi
kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun demikian, sejumlah persamaan
keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk berbagai macam gas
dan cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang dapat
dengan akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi.
Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan, terdapat juga beberapa
persamaan keadaan dalam memperkirakan volume padatan, termasuk
transisi padatan dari satu keadaan kristal ke keadaan kristal lainnya.
Terdapat juga persamaan-persamaan yang memodelkan bagian dalam
bintang, termasuk bintang netron. Konsep yang juga berhubungan adalah
mengenai fluida sempurna di dalam persamaan keadaan yang digunakan di
dalam kosmologi.
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini
disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan
termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti
yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan
tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi
ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
2
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan
keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya
seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah
minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan
yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari
hubungan tersebut
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian sistem termodinamika
2. Mengetahui jenis-jenis dari sistem termodinamika
3. Memahami perbedaan diantara jenis-jenis sistem dalam
termodinamika
4. Memahami dan menganalisis penerapan sistem termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari
5. Mengetahui usaha sistem pada lingkungannya
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan keadaan
7. Mengetahui dan memahami hubungan dari variable-variabel dalam
termodinamika
8. Mengetahui persamaan dari gas ideal
9. Mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan
persamaan keadaan dalam termodinamika.
3
1.3 Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam memberikan
pemahaman mengenai sistem dalam termodinamika serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari- hari. Selain itu, juga dharapkan agar bermanfaat dalam
memberikan informasi mengenai persamaan keadaan dalam termodinamika,
hubungan antara tekanan, temperature, dan suhu dalam termodinamika,
serta mampu menyelesaikan berbagai persoalan mengenai persamaan
keadaan dalam termodinamika.
4
2. Pembahasan
2.1 Sistem Termodinamika
Dalam termodinamika dikenal beberapa istilah, yaitu sistem dan lingkungan.
Segala sesuatu yang kita pelajari atau kita amati kita sebut dengan sistem,
sedangkan semua yang berada di luar sistem kita sebut dengan lingkungan.
Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi maupun
pertukaran materi.
Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam ruang atau
sejumlah benda yang dibatasi oleh permukaan tertutup. Permukaan tertutup
yang membungkus system itu dapat berupa permukaan khayal, hanya
dibayangkan saja atau permukaan yang benar-benar nyata. Misalnya udara
yang ditekan dengan piston dalam silinder adalah sitem. Ruang yang dibatasi
oleh dinding silinder dan permukaan piston adalah permukaan tertutup yang
nyata. Udara yang berada dalam silinder adalah permukaan tertutup yang
nyata. Udara didalam silinder yang menjadi sitem termodinamika juga disebut
benda kerja. Segala sesuatu diluar system yang dapat melakukan pertukaan
energy dan mempunyai pengaruh langsung dengan sitem disebut lingkungan
(surrounding).
Segumpalan se terapung diatas air, gumpalan es adalah permukaan tertutup
khyal, air dan udara sekitarnya disebut lingkungan. Es dari – 150 C dicampur
dengan air dari 150 C didalam gelas sampai suatu saat suhunya menjadi
sama. Campuran es dan air adalah system dan permukaan tertutup adalah
permukaan yang dibatasi oleh dinding gelas dan sebagian air merupakan
permukaan tertutup nyata.
5
Sistem termodinmaika selamnya terisri dari benda seperti uadara , es dan air
seperti contoh siatas tetapi juga dapat berupa medan listrik, medan magnet
dan sebagainnya.
Suatu system yang dapat melakukan pertukaran benda dan energi dengan
linkungan disebut system terbuka, misalnya kompresor udara, pompa. Suatu
sitem yang hanya dapat melakukan pertukaran energy dengan
lingkungannya disebut sitem tertutup. Gas atas udara di dalam silinder
ditutup dengan piston yang dapat bergerak merupakan system tertutup
karena udara didalam silindr tidak dapaot bergerak keluar dan udara luar
tidak dapat masuk.
Sistem yang tidak dapat merupakan pertukaran energy dengan lingkungan
sisebut siestem terisolasi. Hal ini dapat mengembang dan tidak dapat
mengembang dan tidak ditekan serta diberi pembungkus isolasi yang
mencegah pertukaran energy kalor dengan lingkunganya.
6
2.1.1 Macam-macamsistem
Untuk menganalisis termodinamika, terlebih dahulu dimuat dengan pemilihan
system seperti pada gambar dibawah.
Gambar sistem dan lingkungan
Gambar tersebut menunjukkan system, permukaan batas, dan
lingkungannya. Apabila system telah dipilih, langkah berikutnya dalah
memberikannya dalam besaran yang berkaitan dengan sifat system atau
interaksinya dengan lingkungan atau keduanya. Berdasarkan interaksi
dengan lingkungannya, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
a. System terbuka
b. System tertutup
c. System terisolasi
1. System terbuka
Permukaan batas dari dua sistem termodinamis yang berbeda
7
Gambar diatas menunjukkan aliran massa zat alir (fluid) melalui
sebuah pipa atau saluran . dalam kasus seperti kita dapat menetapkan
suatu ruang (daerah) tertentu didalam pipa dimana aliran massa ini
mengalir sebagai sistem. Daerah yang ditetapkan ini disebut volume
atur. Permukaan batas volum atur disebut permukaan atur yang pada
gambar diatas ditunjukkan sebagai garis putus-putus. Permukaan
dalam pipa dapat diambil sebagai bagian dari permukaan batas sistem
yang nyata. Namun kenyataannya ada permukaan batas yang imajiner
karena tidak ada permukaan nyata yang menandai posisi dari ujung
ujung yang terbuka, sehingga massa dapat mengalir melalui batas
sistem volume atur. Sistem seperti ini disebut sistem terbuka karena
terdapat pertukaaran massa dan energi antara sistem dengan
lingkungan melalui permukaan batas.
Dalam kehidupan nyata / sehari- hari sistem ini banyak sekali dijumpai,
misalnya kita meletakkan kapur barus (naftalena) di antara buku atau
baju- baju, kapur barus akan menguap, jadi ada materi yang
dipertukarkan yaitu antara uap naftalena dan udara. Atau botol yang
berisi cuka atau alkohol. Di laboratorium semua reaksi kimia yang
dilakukan umumnya dilakukan dengan sistem terbuka.
8
2. Sistem tertutup
Permukaan batas dari dua sistem termodinamis yang berbeda
Gambar diatas memperlihatkan silinder yang dilengkapi dengan piston
berisi zat alir. Zat alir dalam silinder dipilih sebagai sistem. Permukaan
dalam silinder dan piston diammbil sebagai permukaan batas sistem
yang ditandai dengan garis putus-putus. Dalam contoh ini bentuk dan
volume sistem dapat diubah dengan menaikkan atau menurunkan
piston. Perubahan bentuk dan volum permukaan batas selalu
diperbolehkan sepanjang perubahan ini dikenali dalam perhitungan
selanjutnya.
Pada sistem ini tidak terdapat pertukaran massa dengan lingkungan.
Sistem seperti ini disebut sistem tertutup. Meskipun sejumlah materi
ditetapkan dalam sistem tertutup, energi masih dapat mengalir
melewati permukaan batas sistem. Oleh karena itu, sistem dikatakan
tertutup apabila tidak terdapat pertukaran massa tetapi dapat terjadi
pertukaran energi melalui permukaan batas dengan lingkungan.
Sistem tertutup juga disebut massa atur.
9
Dalam bahasa sehari- hari dapat dikatakan sistem berada dalam suatu
tempat yang ditutup rapat, tetapi kita masih dapat mengamati
perubahan suhu dari dinding sistem. Contoh botol- botol zat kimia
yang masih disegel, susu kaleng, makanan kaleng.
3. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi merupakan jenis khusus dari sistem tertutup. Sistem
terisolasi adalah sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran massa
dan energi melewati permukaan batas. Permukaan batas semacam ini
disebut dinding adiabatik. Lapisan kayu yang tebal, beton, asbes, kain
beludru, karet busa dan lain sebgainya merupakan hampiran
percobaan yang baik percobaan untuk didnding adiabatik.
Contoh sistem terisolasi dalam kehidupan sehari- hari adalah termos.
Di laboratorium ada yang dikenal sebagai termostat, kalorimeter,
maupun instrumen untuk reaksi- reaksi in-situ menggunakan sistem
terisolasi.
2.1.2 KeadaanKesetimbanganSistemdan PersamaanKeadaannya
Suatu sistem dapat berada dalam keadaan setimbang atau tidak setimbang.
Ada empat keadaan setimbang suatu sistem. Keempat keadaan setimbang
tersebut adalah:
1. keadaan setimbang mekanis
2. keadaan setimbang kimiawi (chemis / kemis)
3. keadaan setimbang termal / termis
4. keadaan setimbang termodinamis.
10
1. Keadaan Setimbang Mekanis
Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang mekanis jika
resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil) adalah nol.
Ini berarti :
Σ𝐹 = 𝑂
Dalam keadaan setimbang mekanis, suatu sistem dapat diam atau bergerak
beraturan. Dalam arti bergerak lurus beraturan atau bergerak melingkar
beraturan atau berotasi beraturan.
2. Keadaan Setimbang Kemis/ Kimiawi
Apabila suatu system :
a. tidak mengalami perpindahan zat dari bagian satu ke bagian lainnya atau
sistem tidak mengalami difusi
b. tidak terjadi reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel semula
c. tidak terjadi pelarutan
d. tidak terjadi kondensasi serta
e. komposisi dan konsentrasinya tetap,
maka sistem itu berada dalam keadaan setimbang kemis (kimiawi). Ini berarti
system dinyatakan setimbang kemis (kimiawi), jika sistem tidak berubah dan
tetap berada dalam keadaan semula.
3. Keadaan Setimbang Termis
Apabila suatu sistem
11
a. koordinat makro maupun mikronya tidak berubah walaupun kontak termal
dengan lingkungannya melalui dinding diatermik
b. harga koordinat makro maupun mikronya tidak berubah dengan perubahan
waktu,
maka sistem berada dalam keadaan setimbang termis dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, suatu sistem disebut setimbang termis, jika
harga koordinatnya tidak berubah dengan perubahan waktu.
4. Keadaan Setimbang Termodinamis
Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis terpenuhi,
maka sistem berada dalam keadaan setimbang termodinamis. Dalam
keadaan setimbang termodinamis, keadaan koordinat sistem maupun
lingkungan sistem cenderung tidak berubah sepanjang masa. Jadi, pada
dasarnya Termodinamika hanya mempelajari suatu sistem yang berada
dalam kesetimbangan termodinamis.
Keadaan sistem yang setimbang termodinamis minimal ada dua, yaitu:
sistem yang tertutup dan sistem yang terbuka. Suatu sistem dinyatakan
tertutup, jika massa dan jumlah partikel sistem tetap. Ini berati, jumlah mol
sistem yang tertutup selalu tetap.Sebaliknya, sistem dinyatakan terbuka, jika
massa dan jumlah partikel sistem berubah-ubah harganya. Ini berarti, jumlah
mol sistem yang terbuka selalu berubah-ubah.
Dalam keadaan setimbang termodinamis, ternyata
a. setiap sistem tertutup dapat digambarkan oleh tiga koordinat sistem dari
delapan koordinat yang dipunyainya
b. semua eksperimen menunjukkan bahwa antara ketiga koordinat itu
terdapat hubungan berikut.
F (x,y,z) = 0
12
Ini berarti, dalam keadaan setimbang termodinamis, hanya dua diantara
ketiga koordinat sistem yang merupakan variabel (ubahan) bebas.
Pernyataan ini dapat dituliskan seperti persamaan 3.3.a, 3.3.b, dan 3.3.c.
berikut.
X = f ( y, z)
Y = f ( x, z)
z = f ( x, y)
P = f (v, T)
Andaikan p dan T ditentukan terlebih dulu secara bebas, misalnya: gas
dimasukkan dalam silinder dengan tekanan p dan dipanasi sampai
temperaturnya mencapai harga T, maka volume gas telah memiliki harga
tertentu dan tidak dapat ditentukan secara bebas. Ini berarti:
V = f (p, T)
Andaikan p dan V ditentukan terlebih dulu secara bebas, misalnya: gas
dimasukkan dalam silinder dengan tekanan p dan ditekan sampai volumenya
Gas berada dalam silinder dengan koordinat sistem, G
(energi bebas Gibbs dari gasa), p (tekanan gas), H
(entalpi gas), S (entropi gas), U (energi dalam gas), V
(volume gas), F (energi bebas Helmholtz), dan T
(temperatur gas). Perhatikan tiga koordinatnya, misalnya:
p, V, dan T. Andaikan V dan Tditentukan terlebih dulu
secara bebas, misalnya: gas dimasukkan dalam silinder
dengan volume V dan dipanasi sampai temperaturnya
mencapai harga T, maka tekanan gas telah memiliki
harga tertentu dan tidak dapat ditentukan secara bebas.
Ini berarti:
13
mencapai harga V, maka temperatur gas telah memiliki harga tertentu dan
tidak dapat ditentukan secara bebas. Ini berarti:
Dengan demikian, secara umum berlaku persamaan:
F (p, V, T) = 0
Dari persamaan diatas merupakan persamaan keadaan gas atau persamaan
keadaan sistem yang berada dalam keadaan setimbang termodinamis.
2.2 Persamaan Keadaan Sistem
2.2.1. PersamaanKeadaan
Dalam keadaan nyata, sangat sulit mengungkapkan kelakuan lengkap zat
dalam seluruh pengukuran harga koordinat termodinamika (P, V,Ɵ) dengan
memakai persamaan sederhana.
Terdapat lebih dari 60 persamaan keadaan yang telah diajukan untuk
menggambarkan cairan saja, uap saja dan daerah uap-cairan.
Di antaranya :
1. Persamaan gas ideal :
𝑃𝑉 = π‘…ΖŸ (2.1)
yang hanya berlaku pada tekanan (P) rendah dalam daerah uap dan gas.
2. Persamaan keadaan van der Waals :
(𝑃 +
π‘Ž
𝑣2
) ( 𝑣 βˆ’ 𝑏) = π‘…ΖŸ (2.2)
yang berlaku dengan baik dalam daerah cairan, uap dan di dekat serta di
atas titik kritis
14
2.2.2 PerubahanDiferensial Keadaan
Setiap infinitesimal dalam koordinat termodinamika (P, V, Ɵ) harus
memenuhi persyaratan bahwa ia menggambarkan perubahan kuantitas yang
kecil terhadap kuantitasnya sendiri tetapi perubahan kuantitas yang besar
terhadap efek yang ditimbulkan oleh kelakuan beberapa molekul.
Persamaan keadaan suatu sistem dapat dibayangkan bahwa persamaan
keadaan tersebut dapat dipecahkan untuk menyatakan setiap koordinatnya
dalam dua koordinat lainnya.
Analisisnya :
1. V = fungsi (Ɵ, P) (2.3)
Maka diferensial parsialnya :
𝑑𝑉 = (
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
) 𝑝 π‘‘ΖŸ + (
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
Ɵ
𝑑𝑃 (2.4)
Kuantitas kemuaian volume rata didefinisikan :
π‘€π‘’π‘Žπ‘– π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =
π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’
π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿ
Pada kondisi tekanan tetap
Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan volume juga
menjadi sangat kecil, maka :
kemuaian volume sesaat (Ξ²) dirumuskan :
15
Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
p
(2.5)
Sebenarnya β merupakan fungsi dari (Ɵ, P), tetapi dalam percobaan
menunjukkan bahwa banyak zat yang Ξ² – nya tidak peka pada perubahan
tekanan (dP) dan hanya berubah sedikit terhadap suhu (Ɵ)
Efek perubahan tekanan pada volume sistem hidrostatik ketika
temperaturnya dibuat tetap, dinyatakan oleh kuantitas yang disebut
ketermampatan isotermik (ΞΊ dibaca kappa) yang dirumuskan :
𝐾 = βˆ’
1
𝑉
(
πœ•π‘‰
πœ•π‘
)
Ɵ
(2.6)
2. P = fungsi (Ɵ, V) (2.7)
Maka diferensial parsialnya :
𝑑𝑃 = (
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑣
π‘‘ΖŸ + (
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘‰
)
Ɵ
𝑑𝑉 (2.8)
3. Ɵ = fungsi (P, V) (2.9)
Maka diferensial parsialnya :
π‘‘ΖŸ = (
πœ•ΖŸ
πœ•π‘ƒ
)
𝑣
𝑑𝑃 + (
πœ•ΖŸ
πœ•π‘‰
)
𝑃
𝑑𝑉 (2.10)
16
2.2.3. TeoremaMatematis
Andaikan ada hubungan antara ketiga koordinat x, y, z, maka
f (x,y,z) = 0 (2.11)
dengan
x = fungsi (y,z) maka :
𝑑π‘₯ = (
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
𝑑𝑦 + (
πœ•π‘₯
πœ•π‘§
)
𝑦
𝑑𝑧 (2.12)
Dan y = fungsi (x,z) maka :
𝑑𝑦 = (
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
𝑑𝑦 + (
πœ•π‘¦
πœ•π‘§
)
π‘₯
𝑑𝑧 (2.13)
dengan menyulihkan persamaan (2.13) ke dalam (2.12) diperoleh :
x = fungsi (y,z) maka :
𝑑π‘₯ = (
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
[(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
𝑑π‘₯ + (
πœ•π‘¦
πœ•π‘§
)
π‘₯
𝑑𝑧] + (
πœ•π‘₯
πœ•π‘§
)
𝑦
𝑑𝑧 (2.14)
Atau
𝑑π‘₯ = (
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
𝑑π‘₯ + [(
πœ•π‘₯
πœ•π‘§
)(
πœ•π‘¦
πœ•π‘§
)
π‘₯
+ (
πœ•π‘¦
πœ•π‘§
)
π‘₯
] 𝑑𝑧 (2.15)
Sekarang dari ketiga koordinat itu hanya dua yang bebas (x,z). Jika dz = 0
dan dx β‰  0,
17
diperoleh :
(
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
= 1 (2.16)
(
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
=
1
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
(2.17)
Jika dx = 0 dan dz β‰  0, diperoleh :
(
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
+ (
πœ•π‘₯
πœ•π‘§
)
𝑦
= 0 (2.18)
(
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘₯
)
𝑧
= βˆ’ (
πœ•π‘₯
πœ•π‘§
)
𝑦
(2.19)
(
πœ•π‘₯
πœ•π‘¦
)
𝑧
(
πœ•π‘¦
πœ•π‘§
)
π‘₯
+ (
πœ•π‘§
πœ•π‘₯
)
𝑦
= βˆ’1 (2.20)
Kembali ke sistem hidrostatik berdasarkan persamaan (2.19), diperoleh :
(
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘‰
)
Ɵ
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
𝑃
= βˆ’ (
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑃
(2.21)
Atau
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
𝑃
(
πœ•π‘‰
πœ•π‘ƒ
)
Ɵ
= βˆ’ (
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑣
(2.22)
18
Dari persamaan (2.5) dan (2.6)
Ξ² =
1
V(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
𝑃
𝐾 = βˆ’
1
𝑉
(
πœ•π‘‰
πœ•π‘ƒ
)
Ɵ
disulihkan ke dalam persamaan (2.21) diperoleh :
(
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑉
=
Ξ²
K
Kembali ke persamaan (2.8)
𝑑𝑃 = (
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑉
π‘‘ΖŸ + (
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘‰
)
Ɵ
𝑑𝑉
berdasarkan persamaan (2.6) dan (2.23)
𝐾 = βˆ’
1
𝑉
(
πœ•π‘‰
πœ•π‘ƒ
)
Ɵ
(
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
Ɵ
=
𝐡
𝐾
Diperoleh :
πœ•π‘ƒ =
𝐡
𝐾
πœ•ΖŸ -
1
π‘˜π‘‰
πœ•π‘‰ (2.24)
Lalu pada volume tetap ( 𝑉 = 0 ) , diperoleh :
19
πœ•π‘ƒ =
𝐡
𝐾
πœ•ΖŸ (2,25)
Dengan mengintegrasikan kedua keadaan tersebut , diperoleh :
∫ πœ•π‘ƒ
𝑃 𝑓
𝑃𝑖
= ∫ πœ•ΖŸ
Ɵ 𝑓
Ɵ 𝑖
(2,26)
Dan
𝑃𝑓 - 𝑃𝑖 =
𝐡
π‘˜
( ΖŸπ‘“- ΖŸπ‘– ) (2,27)
20
ContohSoal
1. Persamaan keadaan gas ideal yaitu : Pv = RƟ , buktikanlah bahwa :
a. Ξ² =
1
Ɵ
b. k =
1
𝑝
Jawab :
a. Koordinat termodinamika ( P, V , Ɵ ) , maka V = fungsi ( P , Ɵ ), namun
karena β terjadi pada tekanan tetap berarti V = fungsi (Ɵ ) saja lalu
persamaan :
Pv = R Ɵ
Menggunakan perubahan diferensial keadaan menjadi :
Pdv = 𝑅 πœ•ΖŸ β†’ (
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
𝑃
=
𝑅
𝑃
, Karena Ξ² =
1
𝑣
𝑅
𝑃
, maka Ξ² =
1
Ɵ
β†’ terbukti
b. k terjadi pada suhu tetap berarti V = fungsi ( P ) saja .
Pv = RƟ β†’ v = RƟ π‘βˆ’1
β†’ dv = βˆ’ π‘…ΖŸ π‘βˆ’2
dP = βˆ’ π‘…ΖŸ/𝑃𝑉 π‘₯ 1/𝑃 , maka
π‘˜ =
1
𝑃
β†’ Terbukti
2. Diketahui :
π›½π΄π‘–π‘Ÿ π‘…π‘Žπ‘˜π‘ π‘Ž = 181 π‘₯ 10βˆ’6
πΎβˆ’1
πΎπ΄π‘–π‘Ÿ π‘…π‘Žπ‘˜π‘ π‘Ž = 3,82 π‘₯ 10βˆ’11
π‘ƒπ‘Žβˆ’1
21
Massa air raksa pada tekanan 1 atmosfir (1,01325x105 x 10
5
Pa) dan
temperatur 0
o
C diusahakan agar volume tetap. Temperatur dinaikkan hingga
10
o
C, berapa Pa tekanan akhirnya ?
Jawab :
Menggunakan persmaan (2.27)
𝑃𝑓 βˆ’ 𝑃𝑖 =
𝐡
π‘˜
( ΖŸπ‘“ βˆ’ ΖŸπ‘–)
𝑃𝑓 βˆ’ 1,01325 π‘₯ 105
= (181 π‘₯ 10βˆ’6
π‘₯ 10 )/(3,82 π‘₯ 10βˆ’11
)
𝑃𝑓 = (181 π‘₯ 10βˆ’6
π‘₯ 10 )/(3,82 π‘₯ 10βˆ’11
) + 1,01325 π‘₯ 105
𝑃𝑓 = 473 π‘₯ 105
+ 1,01325 π‘₯ 105
𝑃𝑓 = 474,01325 105
π‘ƒπ‘Ž
22
Latihan
A. Berikan tanda silang (X) untuk salah satu pilihan jawaban a, b, c, d, atau e
yang anda anggap paling tepat !
1. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu
a. Sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi
b. Sistem terbuka dan sistem tertutup
c. Sistem terisolasi
d. Sistem thermodinamik
e. Volum atur dan permukaan atur
2. Dibawah ini yang termasuk dalam sistem tertutup adalah
a. Air dalam termos
b. Gas dalam tabung gas
c. Air dalam gelas dengan tutup
d. Air dengan gelas tanpa tutup
e. Batu es yang dibiarkan di atas meja
3. Sebuah bejana berisi gas Nitrogen (N2) diukur suhunya dengan
menggunakan termometer. Dibwah ini pernyataan yang benar adalah :
a. Bejana dan Gas N2 adalah sistem
b. Gas N2 dan Termometer adalah lingkungan
c. Yang termasuk sistem adalah thermometer saja
d. Yang termasuk sistem gas N2 saja
e. Yang termasuk sistem adalah bejana saja
23
4. Termos merupakan Contoh sistem berdasarkan interaksi dengan
lingkungannya dalam kehidupan sehari- hari. Sistem yang dimaksud
adalah
a. Sistem terbuka
b. sistem tertutup
c. sistem terisolasi
d. sistem terbuka dan sistem terisolasi
e. sistem thermodinamik
5. perhatikan gambar dibawah ini
Sumber : www.google.com
Yang termasuk sistem dalam gambar diatas adalah
a. Api dan air yang dipanaskan
b. Air yang dipanaskan
c. Air yang dipanaskan dan bejana
d. Kompor dan panci
e. Besarnya api
24
6. Gambar dibawah ini menunjukkan sistem
a. Sistem terbuka
b. sistem tertutup
c. sistem terisolasi
d. sistem terbuka dan sistem terisolasi
e. sistem thermodinamik
7. Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang jika
resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil)
adalah nol. Keadaan setimbang ini merupakan keadaan setimbang
a. keadaan setimbang mekanis
b. keadaan setimbang kimiawi (chemis )
c. keadaan setimbang kemis
d. keadaan setimbang termal / termis
e. keadaan setimbang termodinamis.
25
8. Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis
terpenuhi, maka sistem berada dalam keadaan
a. keadaan setimbang mekanis
b. keadaan setimbang kimiawi (chemis )
c. keadaan setimbang kemis
d. keadaan setimbang termal / termis
e. keadaan setimbang termodinamis.
9. Terdapat lebih dari 60 persamaan keadaan yang telah diajukan untuk
menggambarkan cairan saja, uap saja dan daerah uap-cairan. Dari
persamaan-persamaan dibawah ini, yang merupakan persamaan van
der walls adalah
a. 𝑃𝑉 = π‘…ΖŸ
b. 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇[1 +
9𝑃𝑇𝑐
128𝑃𝑐 𝑇
(1 βˆ’
6𝑇𝐢
2
𝑇2
)]
c. (𝑃 +
π‘Ž
𝑣2 )( 𝑣 βˆ’ 𝑏) = π‘…ΖŸ
d. 𝑷 =
𝑅𝑇
𝑉 π‘š
+
𝛽
𝑉 π‘š
2 +
𝛾
𝑉 π‘š
3 +
𝛿
𝑉 π‘š
4
e. 𝑝𝑉 = πΎπ‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›
10.Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan
volume juga menjadi sangat kecil, maka kemuaian volume sesaat (Ξ²)
dirumuskan menjadi
a. Ξ² =
1
P
(
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
v
b. Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
V
c. Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘‰
)
Ɵ
d. Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
p
e. Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘ƒ
πœ•ΖŸ
)
𝑃
26
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Dalam termodinamika dikenal beberapa istilah, yaitu sistem dan
lingkungan. Apakah yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan
itu?
2. Sebuah bejana mempunyai volume 150 cm3 pada tekanan 2,2 atm
pada suhu 200oC. Hitunglah jumlah mol H2 gas dalam bejana tersebut
!
3. Sebuah silinder berisi oksigen pada suatu temperatur sebesar 20oC
dan suatu tekanan sebesar 15 atm di dalam suatu volume sebesar
100 liter. Sebuah pengisap dimasukkan ke dalam silinder tersebut dan
mengurangi volume yang ditempati oleh gas menjadi 80 liter dan
menaikkan temperatur gas menjadi 25oC. Dengan menganggap
oksigen adalah suatu gas ideal, maka berapakah tekanan akhir gas
tersebut ?
4. Sebuah silinder berisi oksigen pada suatu temperatur sebesar 27oC
dan suatu tekanan sebesar 10 atm di dalam suatu volume sebesar
200 liter. Sebuah pengisap dimasukkan ke dalam silinder tersebut dan
mengurangi volume yang ditempati oleh gas menjadi 150 liter dan
menaikkan temperatur gas menjadi 37oC. Dengan menganggap
oksigen adalah suatu gas ideal, maka berapakah tekanan akhir gas
tersebut ?
5. Persamaan keadaan gas ideal yaitu : Pv = RƟ , buktikanlah bahwa:
Ξ² =
1
Ɵ
27
Jawaban
A. soal Pilihan Ganda
1. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu
a. System terbuka
b. System tertutup
c. System terisolasi
Jawaban a
2. Dalam bahasa sehari- hari dapat dikatakan sistem berada dalam suatu
tempat yang ditutup rapat, tetapi kita masih dapat mengamati
perubahan suhu dari dinding sistem. Contoh botol- botol zat kimia
yang masih disegel, susu kaleng, makanan kaleng, air dengan gelas
dengan tutup.
Jawaban c
3. Sistem (yang menjadi pusat perhatian) : gas Nitrogen (N2).
Lingkungan (diluar sistem) : bejana dan termometer.
Jawaban : d
4. Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat melakukan
pertukaran massa dan energi melewati permukaan batas. Contoh
sistem terisolasi dalam kehidupan sehari- hari adalah termos
Jawaban c
28
5. Ketika panci dipanaskan diatas kompor, energi diberikan ke dalam air
melalui peristiwa konduksi. Peristiwa ini dapat kita jumpai pada saat
kita memanaskan air. Dalam peristiwa ini keadaan air berubah, karena
pada saat mendidih, volume, suhu dan tekanan berubah. Proses
semacam ini dikenal sebagai proses termodinamika. Dalam sistem
termodinamika, kita perlu mendefinisikan sistem dengan jelas.
Misalnya, pada proses pemanasan air diatas, yang dimaksud sistem
adalah air, tetapi tidak termasuk panci, dan kompor.
Jawaban b
6. Gambar tersebut memperlihatkan silinder yang dilengkapi dengan
piston berisi zat alir. Zat alir dalam silinder dipilih sebagai sistem.
Permukaan dalam silinder dan piston diammbil sebagai permukaan
batas sistem yang ditandai dengan garis putus-putus. Pada sistem ini
tidak terdapat pertukaran massa dengan lingkungan. Sistem seperti ini
disebut sistem tertutup
Jawaban b
7. Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang mekanis
jika resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil)
adalah nol. Ini berarti :
Ξ£F = O
Dalam keadaan setimbang mekanis, suatu sistem dapat diam atau
bergerak beraturan. Dalam arti bergerak lurus beraturan atau bergerak
melingkar beraturan atau berotasi beraturan.
Jawaban a
29
8. Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis
terpenuhi, maka sistem berada dalam keadaan setimbang
termodinamis. Dalam keadaan setimbang termodinamis, keadaan
koordinat sistem maupun lingkungan sistem cenderung tidak berubah
sepanjang masa. Jadi, pada dasarnya Termodinamika hanya
mempelajari suatu sistem yang berada dalam kesetimbangan
termodinamis.
Jawaban e
9.
a. PV = RƟ (persamaan gas ideal)
b. PV = nRT [1 +
9PTc
128PcT
(1 βˆ’
6TC
2
T2 )] (Persamaan Berhelot)
c. (P +
a
v2 )(v βˆ’ b) = RƟ (persamaan keadaan van der walls)
d. P =
RT
Vm
+
Ξ²
Vm
2 +
Ξ³
Vm
3 +
Ξ΄
Vm
4 (c. (Persamaan Beattie-Bridgeman)
e. pV = Konstan (Hukum Boyle)
Jawaban c
10.Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan
volume juga menjadi sangat kecil, maka :
kemuaian volume sesaat (Ξ²) dirumuskan :
Ξ² =
1
V
(
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
p
jawaban d
30
B. Essay
1. Sistem adalah segala sesuatu yang kita pelajari atau kita amati,
sedangkan lingkungan adalah semua yang berada di luar sistem
2. Diketahui
𝑉 = 150 π‘π‘š3 = 150 π‘₯ 10 βˆ’ 6 π‘š3
𝑃 = 2,2 π‘Žπ‘‘π‘š = 2,22 π‘₯ 105 π‘ƒπ‘Ž
𝑇 = 200𝑂𝑐 = 473 𝐾
𝑅 = 8314 𝐽 / π‘˜π‘” π‘šπ‘œπ‘™ 𝐾
𝑛 =
𝑝𝑣
𝑅𝑇
=
2,22 𝑋105
𝑋 150 𝑋 10βˆ’6
8314 𝑋 473 𝐾
= 8,467 π‘₯ 10 βˆ’ 6 π‘˜π‘”/π‘šπ‘œπ‘™
3. penyelesaian
𝑃1
𝑉1
𝑇1
=
𝑃2
𝑉2
𝑇2
(15 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 100 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ)
293 𝐾
=
𝑃2
π‘₯ 80π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ
298 𝐾
𝑃2
=
(15 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 100 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘₯ 298 𝐾 )
293 𝐾 π‘₯ 80 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ
= 19 π‘Žπ‘‘π‘š
31
4. Pembahasan :
P1 = 10 atm
V1 = 200 liter
T1 = 27OC = 300 K
V2 = 150 Liter
T2 = 37OC = 310 K
𝑃1
𝑉1
𝑇1
=
𝑃2
𝑉2
𝑇2
10 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 200 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ
300 𝐾
=
𝑃2
π‘₯150 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ
310 𝐾
𝑃2
=
10 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 200 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘₯ 310 𝐾
300 𝐾 π‘₯ 150 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ
=
620.000 π‘Žπ‘‘π‘š
45.000
= 13, 7 π‘Žπ‘‘π‘š
5. Koordinat termodinamika ( P, V , Ɵ ) , maka V = fungsi ( P , Ɵ ), namun
karena β terjadi pada tekanan tetap berarti V = fungsi (Ɵ ) saja lalu
persamaan :
Pv = R Ɵ
Menggunakan perubahan diferensial keadaan menjadi :
Pdv = 𝑅 πœ•ΖŸ β†’ (
πœ•π‘‰
πœ•ΖŸ
)
𝑃
=
𝑅
𝑃
, Karena Ξ² =
1
𝑣
𝑅
𝑃
, maka Ξ² =
1
Ɵ
β†’ terbukti
iii
Daftar Pustaka
Anonim. Bab I Konsep Dasar. Online.
(irzaman.staff.ipb.ac.id/files/2011/08/materi-termodinamika-2010.pdf
diakses tanggal 2 februari 2015, pukul 10:40)
fathurohman, Apit. 2008. Termodinamika. Indralaya: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
Khuriati, Ainie. 2007. Buku Ajar Termodinamika. Online.
(http://eprints.undip.ac.id/27839/1/0152-BA-FMIPA-2007.pdf diakses
tanggal 2 februari 2015, pukul 08:38)
Widjajanti, Endang. Termokimia . Online.
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7
&cad=rja&uact=8&ved=0CEEQFjAG&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.i
d%2Fsystem%2Ffiles%2Fpengabdian%2Fendang-widjajanti-lfx-ms-
dr%2Fppm-
termokimia.pdf&ei=kyvQVLD9IYHl8AWy1oDICQ&usg=AFQjCNEG3n9k
Br5wpG_IiX7yAJ2ztE1Viw&sig2=qjoLwaswXiYRgzqabBcckw&bvm=bv.
85076809,d.dGY diakses tanggal 2 Februari 2015, pukul 09:08)

More Related Content

What's hot

Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikjayamartha
Β 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
Β 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTameliarizkap
Β 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
Β 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
Β 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
Β 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3Hendri Apriliyan
Β 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
Β 
Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)Bayu Dermawan
Β 
Tegangan permukaan dan meniskus
Tegangan permukaan dan meniskusTegangan permukaan dan meniskus
Tegangan permukaan dan meniskusGimat Syayidul Akbar
Β 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
Β 
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMartin Fernandes
Β 
Material magnetik
Material  magnetik Material  magnetik
Material magnetik Heru Dermawan
Β 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
Β 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
Β 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
Β 
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatanDiffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatanriski890
Β 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasisyamsul huda
Β 

What's hot (20)

Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Β 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
Β 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
Β 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
Β 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
Β 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
Β 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Β 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
Β 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Β 
Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)
Β 
Tegangan permukaan dan meniskus
Tegangan permukaan dan meniskusTegangan permukaan dan meniskus
Tegangan permukaan dan meniskus
Β 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
Β 
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Β 
Material magnetik
Material  magnetik Material  magnetik
Material magnetik
Β 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Β 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
Β 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
Β 
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatanDiffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Β 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
Β 

Similar to Sistem Termodinamika

inersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersiainersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersianara ramadhani
Β 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
ThermodinamikaPipit Amelia
Β 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptxAnAm688822
Β 
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxRahmat Hidayat
Β 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaDiajeng Ramadhan
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaMelsa_1604
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaReza Rinaldy
Β 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswaLembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswayuni_zu
Β 
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxAisyahNabila38
Β 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
Β 
Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755Agustinus Wiyarno
Β 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiBentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiyahyakurnia23
Β 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiBentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiyahyakurnia23
Β 

Similar to Sistem Termodinamika (20)

inersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersiainersia momen / mgaya inersia
inersia momen / mgaya inersia
Β 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
Thermodinamika
Β 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Β 
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
Β 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Β 
Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
Β 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Β 
thermo.pdf
thermo.pdfthermo.pdf
thermo.pdf
Β 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswaLembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
Β 
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Β 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
Β 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
Β 
Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755
Β 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiBentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Β 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iiiBentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Bentuk energi dan bahasa termodinamika tugas iii
Β 
Fisika 2
Fisika 2Fisika 2
Fisika 2
Β 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
Β 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
Β 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Β 

Sistem Termodinamika

  • 1. A 2015 Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam ruang atau sejumlah benda yang dibatasi oleh permukaan tertutup. Permukaan tertutup yang membungkus system itu dapat berupa permukaan khayal, hanya dibayangkan saja atau permukaan yang benar-benar nyata.
  • 2. i Daftar Isi Daftar Isi ......................................................................................................................... i Kata Pengantar ............................................................................................................. ii 1. Pendahuluan ............................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Makalah ..................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................... 2 1.3 Manfaat................................................................................................................. 3 2. Pembahasan................................................................................................................ 4 2.1 Sistem Termodinamika........................................................................................... 4 2.1.1 Macam-macam sistem...................................................................................... 6 2.1.2 Keadaan Kesetimbangan Sistem dan Persamaan Keadaannya............................. 9 2.2 Persamaan Keadaan Sistem....................................................................................13 2.2.1. Persamaan Keadaan.......................................................................................13 2.2.2 Perubahan Diferensial Keadaan........................................................................14 2.2.3. Teorema Matematis.......................................................................................16 Contoh Soal....................................................................................................................20 Latihan...........................................................................................................................22 Daftar Pustaka................................................................................................................ iii
  • 3. ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., para sahabat, dan semua pengikutnya yang setia di sepanjang zaman. Aamiin! Keberhasilan pembuatan makalah ini di tunjang dari beberapa materi yang tersedia baik dari dosen pengasuh maupun dari informasi yang di dapat di luar. Meskipun demikian, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Apit Fathurohman S.Pd., M.Si. yang telah bersedia membimbing kami di dalam mata kuliah Termodinamika. Palembang, Februari 2015 Penyusun
  • 4. 1 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Makalah Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling sederhana dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat dalam memprediksi keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi. Tetapi persamaan ini menjadi semakin tidak akurat pada tekanan yang makin tinggi dan temperatur yang makin rendah, dan gagal dalam memprediksi kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun demikian, sejumlah persamaan keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk berbagai macam gas dan cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang dapat dengan akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi. Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan, terdapat juga beberapa persamaan keadaan dalam memperkirakan volume padatan, termasuk transisi padatan dari satu keadaan kristal ke keadaan kristal lainnya. Terdapat juga persamaan-persamaan yang memodelkan bagian dalam bintang, termasuk bintang netron. Konsep yang juga berhubungan adalah mengenai fluida sempurna di dalam persamaan keadaan yang digunakan di dalam kosmologi. Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
  • 5. 2 Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian sistem termodinamika 2. Mengetahui jenis-jenis dari sistem termodinamika 3. Memahami perbedaan diantara jenis-jenis sistem dalam termodinamika 4. Memahami dan menganalisis penerapan sistem termodinamika dalam kehidupan sehari-hari 5. Mengetahui usaha sistem pada lingkungannya 6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan keadaan 7. Mengetahui dan memahami hubungan dari variable-variabel dalam termodinamika 8. Mengetahui persamaan dari gas ideal 9. Mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan persamaan keadaan dalam termodinamika.
  • 6. 3 1.3 Manfaat Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam memberikan pemahaman mengenai sistem dalam termodinamika serta aplikasinya dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu, juga dharapkan agar bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai persamaan keadaan dalam termodinamika, hubungan antara tekanan, temperature, dan suhu dalam termodinamika, serta mampu menyelesaikan berbagai persoalan mengenai persamaan keadaan dalam termodinamika.
  • 7. 4 2. Pembahasan 2.1 Sistem Termodinamika Dalam termodinamika dikenal beberapa istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Segala sesuatu yang kita pelajari atau kita amati kita sebut dengan sistem, sedangkan semua yang berada di luar sistem kita sebut dengan lingkungan. Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi maupun pertukaran materi. Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam ruang atau sejumlah benda yang dibatasi oleh permukaan tertutup. Permukaan tertutup yang membungkus system itu dapat berupa permukaan khayal, hanya dibayangkan saja atau permukaan yang benar-benar nyata. Misalnya udara yang ditekan dengan piston dalam silinder adalah sitem. Ruang yang dibatasi oleh dinding silinder dan permukaan piston adalah permukaan tertutup yang nyata. Udara yang berada dalam silinder adalah permukaan tertutup yang nyata. Udara didalam silinder yang menjadi sitem termodinamika juga disebut benda kerja. Segala sesuatu diluar system yang dapat melakukan pertukaan energy dan mempunyai pengaruh langsung dengan sitem disebut lingkungan (surrounding). Segumpalan se terapung diatas air, gumpalan es adalah permukaan tertutup khyal, air dan udara sekitarnya disebut lingkungan. Es dari – 150 C dicampur dengan air dari 150 C didalam gelas sampai suatu saat suhunya menjadi sama. Campuran es dan air adalah system dan permukaan tertutup adalah permukaan yang dibatasi oleh dinding gelas dan sebagian air merupakan permukaan tertutup nyata.
  • 8. 5 Sistem termodinmaika selamnya terisri dari benda seperti uadara , es dan air seperti contoh siatas tetapi juga dapat berupa medan listrik, medan magnet dan sebagainnya. Suatu system yang dapat melakukan pertukaran benda dan energi dengan linkungan disebut system terbuka, misalnya kompresor udara, pompa. Suatu sitem yang hanya dapat melakukan pertukaran energy dengan lingkungannya disebut sitem tertutup. Gas atas udara di dalam silinder ditutup dengan piston yang dapat bergerak merupakan system tertutup karena udara didalam silindr tidak dapaot bergerak keluar dan udara luar tidak dapat masuk. Sistem yang tidak dapat merupakan pertukaran energy dengan lingkungan sisebut siestem terisolasi. Hal ini dapat mengembang dan tidak dapat mengembang dan tidak ditekan serta diberi pembungkus isolasi yang mencegah pertukaran energy kalor dengan lingkunganya.
  • 9. 6 2.1.1 Macam-macamsistem Untuk menganalisis termodinamika, terlebih dahulu dimuat dengan pemilihan system seperti pada gambar dibawah. Gambar sistem dan lingkungan Gambar tersebut menunjukkan system, permukaan batas, dan lingkungannya. Apabila system telah dipilih, langkah berikutnya dalah memberikannya dalam besaran yang berkaitan dengan sifat system atau interaksinya dengan lingkungan atau keduanya. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu a. System terbuka b. System tertutup c. System terisolasi 1. System terbuka Permukaan batas dari dua sistem termodinamis yang berbeda
  • 10. 7 Gambar diatas menunjukkan aliran massa zat alir (fluid) melalui sebuah pipa atau saluran . dalam kasus seperti kita dapat menetapkan suatu ruang (daerah) tertentu didalam pipa dimana aliran massa ini mengalir sebagai sistem. Daerah yang ditetapkan ini disebut volume atur. Permukaan batas volum atur disebut permukaan atur yang pada gambar diatas ditunjukkan sebagai garis putus-putus. Permukaan dalam pipa dapat diambil sebagai bagian dari permukaan batas sistem yang nyata. Namun kenyataannya ada permukaan batas yang imajiner karena tidak ada permukaan nyata yang menandai posisi dari ujung ujung yang terbuka, sehingga massa dapat mengalir melalui batas sistem volume atur. Sistem seperti ini disebut sistem terbuka karena terdapat pertukaaran massa dan energi antara sistem dengan lingkungan melalui permukaan batas. Dalam kehidupan nyata / sehari- hari sistem ini banyak sekali dijumpai, misalnya kita meletakkan kapur barus (naftalena) di antara buku atau baju- baju, kapur barus akan menguap, jadi ada materi yang dipertukarkan yaitu antara uap naftalena dan udara. Atau botol yang berisi cuka atau alkohol. Di laboratorium semua reaksi kimia yang dilakukan umumnya dilakukan dengan sistem terbuka.
  • 11. 8 2. Sistem tertutup Permukaan batas dari dua sistem termodinamis yang berbeda Gambar diatas memperlihatkan silinder yang dilengkapi dengan piston berisi zat alir. Zat alir dalam silinder dipilih sebagai sistem. Permukaan dalam silinder dan piston diammbil sebagai permukaan batas sistem yang ditandai dengan garis putus-putus. Dalam contoh ini bentuk dan volume sistem dapat diubah dengan menaikkan atau menurunkan piston. Perubahan bentuk dan volum permukaan batas selalu diperbolehkan sepanjang perubahan ini dikenali dalam perhitungan selanjutnya. Pada sistem ini tidak terdapat pertukaran massa dengan lingkungan. Sistem seperti ini disebut sistem tertutup. Meskipun sejumlah materi ditetapkan dalam sistem tertutup, energi masih dapat mengalir melewati permukaan batas sistem. Oleh karena itu, sistem dikatakan tertutup apabila tidak terdapat pertukaran massa tetapi dapat terjadi pertukaran energi melalui permukaan batas dengan lingkungan. Sistem tertutup juga disebut massa atur.
  • 12. 9 Dalam bahasa sehari- hari dapat dikatakan sistem berada dalam suatu tempat yang ditutup rapat, tetapi kita masih dapat mengamati perubahan suhu dari dinding sistem. Contoh botol- botol zat kimia yang masih disegel, susu kaleng, makanan kaleng. 3. Sistem terisolasi Sistem terisolasi merupakan jenis khusus dari sistem tertutup. Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran massa dan energi melewati permukaan batas. Permukaan batas semacam ini disebut dinding adiabatik. Lapisan kayu yang tebal, beton, asbes, kain beludru, karet busa dan lain sebgainya merupakan hampiran percobaan yang baik percobaan untuk didnding adiabatik. Contoh sistem terisolasi dalam kehidupan sehari- hari adalah termos. Di laboratorium ada yang dikenal sebagai termostat, kalorimeter, maupun instrumen untuk reaksi- reaksi in-situ menggunakan sistem terisolasi. 2.1.2 KeadaanKesetimbanganSistemdan PersamaanKeadaannya Suatu sistem dapat berada dalam keadaan setimbang atau tidak setimbang. Ada empat keadaan setimbang suatu sistem. Keempat keadaan setimbang tersebut adalah: 1. keadaan setimbang mekanis 2. keadaan setimbang kimiawi (chemis / kemis) 3. keadaan setimbang termal / termis 4. keadaan setimbang termodinamis.
  • 13. 10 1. Keadaan Setimbang Mekanis Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang mekanis jika resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil) adalah nol. Ini berarti : Σ𝐹 = 𝑂 Dalam keadaan setimbang mekanis, suatu sistem dapat diam atau bergerak beraturan. Dalam arti bergerak lurus beraturan atau bergerak melingkar beraturan atau berotasi beraturan. 2. Keadaan Setimbang Kemis/ Kimiawi Apabila suatu system : a. tidak mengalami perpindahan zat dari bagian satu ke bagian lainnya atau sistem tidak mengalami difusi b. tidak terjadi reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel semula c. tidak terjadi pelarutan d. tidak terjadi kondensasi serta e. komposisi dan konsentrasinya tetap, maka sistem itu berada dalam keadaan setimbang kemis (kimiawi). Ini berarti system dinyatakan setimbang kemis (kimiawi), jika sistem tidak berubah dan tetap berada dalam keadaan semula. 3. Keadaan Setimbang Termis Apabila suatu sistem
  • 14. 11 a. koordinat makro maupun mikronya tidak berubah walaupun kontak termal dengan lingkungannya melalui dinding diatermik b. harga koordinat makro maupun mikronya tidak berubah dengan perubahan waktu, maka sistem berada dalam keadaan setimbang termis dengan lingkungannya. Oleh karena itu, suatu sistem disebut setimbang termis, jika harga koordinatnya tidak berubah dengan perubahan waktu. 4. Keadaan Setimbang Termodinamis Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis terpenuhi, maka sistem berada dalam keadaan setimbang termodinamis. Dalam keadaan setimbang termodinamis, keadaan koordinat sistem maupun lingkungan sistem cenderung tidak berubah sepanjang masa. Jadi, pada dasarnya Termodinamika hanya mempelajari suatu sistem yang berada dalam kesetimbangan termodinamis. Keadaan sistem yang setimbang termodinamis minimal ada dua, yaitu: sistem yang tertutup dan sistem yang terbuka. Suatu sistem dinyatakan tertutup, jika massa dan jumlah partikel sistem tetap. Ini berati, jumlah mol sistem yang tertutup selalu tetap.Sebaliknya, sistem dinyatakan terbuka, jika massa dan jumlah partikel sistem berubah-ubah harganya. Ini berarti, jumlah mol sistem yang terbuka selalu berubah-ubah. Dalam keadaan setimbang termodinamis, ternyata a. setiap sistem tertutup dapat digambarkan oleh tiga koordinat sistem dari delapan koordinat yang dipunyainya b. semua eksperimen menunjukkan bahwa antara ketiga koordinat itu terdapat hubungan berikut. F (x,y,z) = 0
  • 15. 12 Ini berarti, dalam keadaan setimbang termodinamis, hanya dua diantara ketiga koordinat sistem yang merupakan variabel (ubahan) bebas. Pernyataan ini dapat dituliskan seperti persamaan 3.3.a, 3.3.b, dan 3.3.c. berikut. X = f ( y, z) Y = f ( x, z) z = f ( x, y) P = f (v, T) Andaikan p dan T ditentukan terlebih dulu secara bebas, misalnya: gas dimasukkan dalam silinder dengan tekanan p dan dipanasi sampai temperaturnya mencapai harga T, maka volume gas telah memiliki harga tertentu dan tidak dapat ditentukan secara bebas. Ini berarti: V = f (p, T) Andaikan p dan V ditentukan terlebih dulu secara bebas, misalnya: gas dimasukkan dalam silinder dengan tekanan p dan ditekan sampai volumenya Gas berada dalam silinder dengan koordinat sistem, G (energi bebas Gibbs dari gasa), p (tekanan gas), H (entalpi gas), S (entropi gas), U (energi dalam gas), V (volume gas), F (energi bebas Helmholtz), dan T (temperatur gas). Perhatikan tiga koordinatnya, misalnya: p, V, dan T. Andaikan V dan Tditentukan terlebih dulu secara bebas, misalnya: gas dimasukkan dalam silinder dengan volume V dan dipanasi sampai temperaturnya mencapai harga T, maka tekanan gas telah memiliki harga tertentu dan tidak dapat ditentukan secara bebas. Ini berarti:
  • 16. 13 mencapai harga V, maka temperatur gas telah memiliki harga tertentu dan tidak dapat ditentukan secara bebas. Ini berarti: Dengan demikian, secara umum berlaku persamaan: F (p, V, T) = 0 Dari persamaan diatas merupakan persamaan keadaan gas atau persamaan keadaan sistem yang berada dalam keadaan setimbang termodinamis. 2.2 Persamaan Keadaan Sistem 2.2.1. PersamaanKeadaan Dalam keadaan nyata, sangat sulit mengungkapkan kelakuan lengkap zat dalam seluruh pengukuran harga koordinat termodinamika (P, V,Ɵ) dengan memakai persamaan sederhana. Terdapat lebih dari 60 persamaan keadaan yang telah diajukan untuk menggambarkan cairan saja, uap saja dan daerah uap-cairan. Di antaranya : 1. Persamaan gas ideal : 𝑃𝑉 = π‘…ΖŸ (2.1) yang hanya berlaku pada tekanan (P) rendah dalam daerah uap dan gas. 2. Persamaan keadaan van der Waals : (𝑃 + π‘Ž 𝑣2 ) ( 𝑣 βˆ’ 𝑏) = π‘…ΖŸ (2.2) yang berlaku dengan baik dalam daerah cairan, uap dan di dekat serta di atas titik kritis
  • 17. 14 2.2.2 PerubahanDiferensial Keadaan Setiap infinitesimal dalam koordinat termodinamika (P, V, Ɵ) harus memenuhi persyaratan bahwa ia menggambarkan perubahan kuantitas yang kecil terhadap kuantitasnya sendiri tetapi perubahan kuantitas yang besar terhadap efek yang ditimbulkan oleh kelakuan beberapa molekul. Persamaan keadaan suatu sistem dapat dibayangkan bahwa persamaan keadaan tersebut dapat dipecahkan untuk menyatakan setiap koordinatnya dalam dua koordinat lainnya. Analisisnya : 1. V = fungsi (Ɵ, P) (2.3) Maka diferensial parsialnya : 𝑑𝑉 = ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑝 π‘‘ΖŸ + ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) Ɵ 𝑑𝑃 (2.4) Kuantitas kemuaian volume rata didefinisikan : π‘€π‘’π‘Žπ‘– π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿ Pada kondisi tekanan tetap Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan volume juga menjadi sangat kecil, maka : kemuaian volume sesaat (Ξ²) dirumuskan :
  • 18. 15 Ξ² = 1 V ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) p (2.5) Sebenarnya Ξ² merupakan fungsi dari (Ɵ, P), tetapi dalam percobaan menunjukkan bahwa banyak zat yang Ξ² – nya tidak peka pada perubahan tekanan (dP) dan hanya berubah sedikit terhadap suhu (Ɵ) Efek perubahan tekanan pada volume sistem hidrostatik ketika temperaturnya dibuat tetap, dinyatakan oleh kuantitas yang disebut ketermampatan isotermik (ΞΊ dibaca kappa) yang dirumuskan : 𝐾 = βˆ’ 1 𝑉 ( πœ•π‘‰ πœ•π‘ ) Ɵ (2.6) 2. P = fungsi (Ɵ, V) (2.7) Maka diferensial parsialnya : 𝑑𝑃 = ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑣 π‘‘ΖŸ + ( πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ ) Ɵ 𝑑𝑉 (2.8) 3. Ɵ = fungsi (P, V) (2.9) Maka diferensial parsialnya : π‘‘ΖŸ = ( πœ•ΖŸ πœ•π‘ƒ ) 𝑣 𝑑𝑃 + ( πœ•ΖŸ πœ•π‘‰ ) 𝑃 𝑑𝑉 (2.10)
  • 19. 16 2.2.3. TeoremaMatematis Andaikan ada hubungan antara ketiga koordinat x, y, z, maka f (x,y,z) = 0 (2.11) dengan x = fungsi (y,z) maka : 𝑑π‘₯ = ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 𝑑𝑦 + ( πœ•π‘₯ πœ•π‘§ ) 𝑦 𝑑𝑧 (2.12) Dan y = fungsi (x,z) maka : 𝑑𝑦 = ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 𝑑𝑦 + ( πœ•π‘¦ πœ•π‘§ ) π‘₯ 𝑑𝑧 (2.13) dengan menyulihkan persamaan (2.13) ke dalam (2.12) diperoleh : x = fungsi (y,z) maka : 𝑑π‘₯ = ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 [( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 𝑑π‘₯ + ( πœ•π‘¦ πœ•π‘§ ) π‘₯ 𝑑𝑧] + ( πœ•π‘₯ πœ•π‘§ ) 𝑦 𝑑𝑧 (2.14) Atau 𝑑π‘₯ = ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 𝑑π‘₯ + [( πœ•π‘₯ πœ•π‘§ )( πœ•π‘¦ πœ•π‘§ ) π‘₯ + ( πœ•π‘¦ πœ•π‘§ ) π‘₯ ] 𝑑𝑧 (2.15) Sekarang dari ketiga koordinat itu hanya dua yang bebas (x,z). Jika dz = 0 dan dx β‰  0,
  • 20. 17 diperoleh : ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 = 1 (2.16) ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 = 1 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 (2.17) Jika dx = 0 dan dz β‰  0, diperoleh : ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 + ( πœ•π‘₯ πœ•π‘§ ) 𝑦 = 0 (2.18) ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘₯ ) 𝑧 = βˆ’ ( πœ•π‘₯ πœ•π‘§ ) 𝑦 (2.19) ( πœ•π‘₯ πœ•π‘¦ ) 𝑧 ( πœ•π‘¦ πœ•π‘§ ) π‘₯ + ( πœ•π‘§ πœ•π‘₯ ) 𝑦 = βˆ’1 (2.20) Kembali ke sistem hidrostatik berdasarkan persamaan (2.19), diperoleh : ( πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ ) Ɵ ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑃 = βˆ’ ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑃 (2.21) Atau ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑃 ( πœ•π‘‰ πœ•π‘ƒ ) Ɵ = βˆ’ ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑣 (2.22)
  • 21. 18 Dari persamaan (2.5) dan (2.6) Ξ² = 1 V( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑃 𝐾 = βˆ’ 1 𝑉 ( πœ•π‘‰ πœ•π‘ƒ ) Ɵ disulihkan ke dalam persamaan (2.21) diperoleh : ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑉 = Ξ² K Kembali ke persamaan (2.8) 𝑑𝑃 = ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑉 π‘‘ΖŸ + ( πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ ) Ɵ 𝑑𝑉 berdasarkan persamaan (2.6) dan (2.23) 𝐾 = βˆ’ 1 𝑉 ( πœ•π‘‰ πœ•π‘ƒ ) Ɵ ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) Ɵ = 𝐡 𝐾 Diperoleh : πœ•π‘ƒ = 𝐡 𝐾 πœ•ΖŸ - 1 π‘˜π‘‰ πœ•π‘‰ (2.24) Lalu pada volume tetap ( 𝑉 = 0 ) , diperoleh :
  • 22. 19 πœ•π‘ƒ = 𝐡 𝐾 πœ•ΖŸ (2,25) Dengan mengintegrasikan kedua keadaan tersebut , diperoleh : ∫ πœ•π‘ƒ 𝑃 𝑓 𝑃𝑖 = ∫ πœ•ΖŸ Ɵ 𝑓 Ɵ 𝑖 (2,26) Dan 𝑃𝑓 - 𝑃𝑖 = 𝐡 π‘˜ ( ΖŸπ‘“- ΖŸπ‘– ) (2,27)
  • 23. 20 ContohSoal 1. Persamaan keadaan gas ideal yaitu : Pv = RƟ , buktikanlah bahwa : a. Ξ² = 1 Ɵ b. k = 1 𝑝 Jawab : a. Koordinat termodinamika ( P, V , Ɵ ) , maka V = fungsi ( P , Ɵ ), namun karena Ξ² terjadi pada tekanan tetap berarti V = fungsi (Ɵ ) saja lalu persamaan : Pv = R Ɵ Menggunakan perubahan diferensial keadaan menjadi : Pdv = 𝑅 πœ•ΖŸ β†’ ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑃 = 𝑅 𝑃 , Karena Ξ² = 1 𝑣 𝑅 𝑃 , maka Ξ² = 1 Ɵ β†’ terbukti b. k terjadi pada suhu tetap berarti V = fungsi ( P ) saja . Pv = RƟ β†’ v = RƟ π‘βˆ’1 β†’ dv = βˆ’ π‘…ΖŸ π‘βˆ’2 dP = βˆ’ π‘…ΖŸ/𝑃𝑉 π‘₯ 1/𝑃 , maka π‘˜ = 1 𝑃 β†’ Terbukti 2. Diketahui : π›½π΄π‘–π‘Ÿ π‘…π‘Žπ‘˜π‘ π‘Ž = 181 π‘₯ 10βˆ’6 πΎβˆ’1 πΎπ΄π‘–π‘Ÿ π‘…π‘Žπ‘˜π‘ π‘Ž = 3,82 π‘₯ 10βˆ’11 π‘ƒπ‘Žβˆ’1
  • 24. 21 Massa air raksa pada tekanan 1 atmosfir (1,01325x105 x 10 5 Pa) dan temperatur 0 o C diusahakan agar volume tetap. Temperatur dinaikkan hingga 10 o C, berapa Pa tekanan akhirnya ? Jawab : Menggunakan persmaan (2.27) 𝑃𝑓 βˆ’ 𝑃𝑖 = 𝐡 π‘˜ ( ΖŸπ‘“ βˆ’ ΖŸπ‘–) 𝑃𝑓 βˆ’ 1,01325 π‘₯ 105 = (181 π‘₯ 10βˆ’6 π‘₯ 10 )/(3,82 π‘₯ 10βˆ’11 ) 𝑃𝑓 = (181 π‘₯ 10βˆ’6 π‘₯ 10 )/(3,82 π‘₯ 10βˆ’11 ) + 1,01325 π‘₯ 105 𝑃𝑓 = 473 π‘₯ 105 + 1,01325 π‘₯ 105 𝑃𝑓 = 474,01325 105 π‘ƒπ‘Ž
  • 25. 22 Latihan A. Berikan tanda silang (X) untuk salah satu pilihan jawaban a, b, c, d, atau e yang anda anggap paling tepat ! 1. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu a. Sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi b. Sistem terbuka dan sistem tertutup c. Sistem terisolasi d. Sistem thermodinamik e. Volum atur dan permukaan atur 2. Dibawah ini yang termasuk dalam sistem tertutup adalah a. Air dalam termos b. Gas dalam tabung gas c. Air dalam gelas dengan tutup d. Air dengan gelas tanpa tutup e. Batu es yang dibiarkan di atas meja 3. Sebuah bejana berisi gas Nitrogen (N2) diukur suhunya dengan menggunakan termometer. Dibwah ini pernyataan yang benar adalah : a. Bejana dan Gas N2 adalah sistem b. Gas N2 dan Termometer adalah lingkungan c. Yang termasuk sistem adalah thermometer saja d. Yang termasuk sistem gas N2 saja e. Yang termasuk sistem adalah bejana saja
  • 26. 23 4. Termos merupakan Contoh sistem berdasarkan interaksi dengan lingkungannya dalam kehidupan sehari- hari. Sistem yang dimaksud adalah a. Sistem terbuka b. sistem tertutup c. sistem terisolasi d. sistem terbuka dan sistem terisolasi e. sistem thermodinamik 5. perhatikan gambar dibawah ini Sumber : www.google.com Yang termasuk sistem dalam gambar diatas adalah a. Api dan air yang dipanaskan b. Air yang dipanaskan c. Air yang dipanaskan dan bejana d. Kompor dan panci e. Besarnya api
  • 27. 24 6. Gambar dibawah ini menunjukkan sistem a. Sistem terbuka b. sistem tertutup c. sistem terisolasi d. sistem terbuka dan sistem terisolasi e. sistem thermodinamik 7. Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang jika resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil) adalah nol. Keadaan setimbang ini merupakan keadaan setimbang a. keadaan setimbang mekanis b. keadaan setimbang kimiawi (chemis ) c. keadaan setimbang kemis d. keadaan setimbang termal / termis e. keadaan setimbang termodinamis.
  • 28. 25 8. Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis terpenuhi, maka sistem berada dalam keadaan a. keadaan setimbang mekanis b. keadaan setimbang kimiawi (chemis ) c. keadaan setimbang kemis d. keadaan setimbang termal / termis e. keadaan setimbang termodinamis. 9. Terdapat lebih dari 60 persamaan keadaan yang telah diajukan untuk menggambarkan cairan saja, uap saja dan daerah uap-cairan. Dari persamaan-persamaan dibawah ini, yang merupakan persamaan van der walls adalah a. 𝑃𝑉 = π‘…ΖŸ b. 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇[1 + 9𝑃𝑇𝑐 128𝑃𝑐 𝑇 (1 βˆ’ 6𝑇𝐢 2 𝑇2 )] c. (𝑃 + π‘Ž 𝑣2 )( 𝑣 βˆ’ 𝑏) = π‘…ΖŸ d. 𝑷 = 𝑅𝑇 𝑉 π‘š + 𝛽 𝑉 π‘š 2 + 𝛾 𝑉 π‘š 3 + 𝛿 𝑉 π‘š 4 e. 𝑝𝑉 = πΎπ‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘› 10.Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan volume juga menjadi sangat kecil, maka kemuaian volume sesaat (Ξ²) dirumuskan menjadi a. Ξ² = 1 P ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) v b. Ξ² = 1 V ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) V c. Ξ² = 1 V ( πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ ) Ɵ d. Ξ² = 1 V ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) p e. Ξ² = 1 V ( πœ•π‘ƒ πœ•ΖŸ ) 𝑃
  • 29. 26 B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat ! 1. Dalam termodinamika dikenal beberapa istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan itu? 2. Sebuah bejana mempunyai volume 150 cm3 pada tekanan 2,2 atm pada suhu 200oC. Hitunglah jumlah mol H2 gas dalam bejana tersebut ! 3. Sebuah silinder berisi oksigen pada suatu temperatur sebesar 20oC dan suatu tekanan sebesar 15 atm di dalam suatu volume sebesar 100 liter. Sebuah pengisap dimasukkan ke dalam silinder tersebut dan mengurangi volume yang ditempati oleh gas menjadi 80 liter dan menaikkan temperatur gas menjadi 25oC. Dengan menganggap oksigen adalah suatu gas ideal, maka berapakah tekanan akhir gas tersebut ? 4. Sebuah silinder berisi oksigen pada suatu temperatur sebesar 27oC dan suatu tekanan sebesar 10 atm di dalam suatu volume sebesar 200 liter. Sebuah pengisap dimasukkan ke dalam silinder tersebut dan mengurangi volume yang ditempati oleh gas menjadi 150 liter dan menaikkan temperatur gas menjadi 37oC. Dengan menganggap oksigen adalah suatu gas ideal, maka berapakah tekanan akhir gas tersebut ? 5. Persamaan keadaan gas ideal yaitu : Pv = RƟ , buktikanlah bahwa: Ξ² = 1 Ɵ
  • 30. 27 Jawaban A. soal Pilihan Ganda 1. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu a. System terbuka b. System tertutup c. System terisolasi Jawaban a 2. Dalam bahasa sehari- hari dapat dikatakan sistem berada dalam suatu tempat yang ditutup rapat, tetapi kita masih dapat mengamati perubahan suhu dari dinding sistem. Contoh botol- botol zat kimia yang masih disegel, susu kaleng, makanan kaleng, air dengan gelas dengan tutup. Jawaban c 3. Sistem (yang menjadi pusat perhatian) : gas Nitrogen (N2). Lingkungan (diluar sistem) : bejana dan termometer. Jawaban : d 4. Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran massa dan energi melewati permukaan batas. Contoh sistem terisolasi dalam kehidupan sehari- hari adalah termos Jawaban c
  • 31. 28 5. Ketika panci dipanaskan diatas kompor, energi diberikan ke dalam air melalui peristiwa konduksi. Peristiwa ini dapat kita jumpai pada saat kita memanaskan air. Dalam peristiwa ini keadaan air berubah, karena pada saat mendidih, volume, suhu dan tekanan berubah. Proses semacam ini dikenal sebagai proses termodinamika. Dalam sistem termodinamika, kita perlu mendefinisikan sistem dengan jelas. Misalnya, pada proses pemanasan air diatas, yang dimaksud sistem adalah air, tetapi tidak termasuk panci, dan kompor. Jawaban b 6. Gambar tersebut memperlihatkan silinder yang dilengkapi dengan piston berisi zat alir. Zat alir dalam silinder dipilih sebagai sistem. Permukaan dalam silinder dan piston diammbil sebagai permukaan batas sistem yang ditandai dengan garis putus-putus. Pada sistem ini tidak terdapat pertukaran massa dengan lingkungan. Sistem seperti ini disebut sistem tertutup Jawaban b 7. Suatu sistem dinyatakan berada dalam keadaan setimbang mekanis jika resultan gaya luar maupun resultan gaya dalamnya (gaya dachil) adalah nol. Ini berarti : Ξ£F = O Dalam keadaan setimbang mekanis, suatu sistem dapat diam atau bergerak beraturan. Dalam arti bergerak lurus beraturan atau bergerak melingkar beraturan atau berotasi beraturan. Jawaban a
  • 32. 29 8. Apabila syarat-syarat kesetimbangan mekanis, kemis, dan termis terpenuhi, maka sistem berada dalam keadaan setimbang termodinamis. Dalam keadaan setimbang termodinamis, keadaan koordinat sistem maupun lingkungan sistem cenderung tidak berubah sepanjang masa. Jadi, pada dasarnya Termodinamika hanya mempelajari suatu sistem yang berada dalam kesetimbangan termodinamis. Jawaban e 9. a. PV = RƟ (persamaan gas ideal) b. PV = nRT [1 + 9PTc 128PcT (1 βˆ’ 6TC 2 T2 )] (Persamaan Berhelot) c. (P + a v2 )(v βˆ’ b) = RƟ (persamaan keadaan van der walls) d. P = RT Vm + Ξ² Vm 2 + Ξ³ Vm 3 + Ξ΄ Vm 4 (c. (Persamaan Beattie-Bridgeman) e. pV = Konstan (Hukum Boyle) Jawaban c 10.Jika perubahan temperatur dibuat sangat kecil, maka perubahan volume juga menjadi sangat kecil, maka : kemuaian volume sesaat (Ξ²) dirumuskan : Ξ² = 1 V ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) p jawaban d
  • 33. 30 B. Essay 1. Sistem adalah segala sesuatu yang kita pelajari atau kita amati, sedangkan lingkungan adalah semua yang berada di luar sistem 2. Diketahui 𝑉 = 150 π‘π‘š3 = 150 π‘₯ 10 βˆ’ 6 π‘š3 𝑃 = 2,2 π‘Žπ‘‘π‘š = 2,22 π‘₯ 105 π‘ƒπ‘Ž 𝑇 = 200𝑂𝑐 = 473 𝐾 𝑅 = 8314 𝐽 / π‘˜π‘” π‘šπ‘œπ‘™ 𝐾 𝑛 = 𝑝𝑣 𝑅𝑇 = 2,22 𝑋105 𝑋 150 𝑋 10βˆ’6 8314 𝑋 473 𝐾 = 8,467 π‘₯ 10 βˆ’ 6 π‘˜π‘”/π‘šπ‘œπ‘™ 3. penyelesaian 𝑃1 𝑉1 𝑇1 = 𝑃2 𝑉2 𝑇2 (15 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 100 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ) 293 𝐾 = 𝑃2 π‘₯ 80π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ 298 𝐾 𝑃2 = (15 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 100 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘₯ 298 𝐾 ) 293 𝐾 π‘₯ 80 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ = 19 π‘Žπ‘‘π‘š
  • 34. 31 4. Pembahasan : P1 = 10 atm V1 = 200 liter T1 = 27OC = 300 K V2 = 150 Liter T2 = 37OC = 310 K 𝑃1 𝑉1 𝑇1 = 𝑃2 𝑉2 𝑇2 10 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 200 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ 300 𝐾 = 𝑃2 π‘₯150 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ 310 𝐾 𝑃2 = 10 π‘Žπ‘‘π‘š π‘₯ 200 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘₯ 310 𝐾 300 𝐾 π‘₯ 150 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ = 620.000 π‘Žπ‘‘π‘š 45.000 = 13, 7 π‘Žπ‘‘π‘š 5. Koordinat termodinamika ( P, V , Ɵ ) , maka V = fungsi ( P , Ɵ ), namun karena Ξ² terjadi pada tekanan tetap berarti V = fungsi (Ɵ ) saja lalu persamaan : Pv = R Ɵ Menggunakan perubahan diferensial keadaan menjadi : Pdv = 𝑅 πœ•ΖŸ β†’ ( πœ•π‘‰ πœ•ΖŸ ) 𝑃 = 𝑅 𝑃 , Karena Ξ² = 1 𝑣 𝑅 𝑃 , maka Ξ² = 1 Ɵ β†’ terbukti
  • 35. iii Daftar Pustaka Anonim. Bab I Konsep Dasar. Online. (irzaman.staff.ipb.ac.id/files/2011/08/materi-termodinamika-2010.pdf diakses tanggal 2 februari 2015, pukul 10:40) fathurohman, Apit. 2008. Termodinamika. Indralaya: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Khuriati, Ainie. 2007. Buku Ajar Termodinamika. Online. (http://eprints.undip.ac.id/27839/1/0152-BA-FMIPA-2007.pdf diakses tanggal 2 februari 2015, pukul 08:38) Widjajanti, Endang. Termokimia . Online. (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7 &cad=rja&uact=8&ved=0CEEQFjAG&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.i d%2Fsystem%2Ffiles%2Fpengabdian%2Fendang-widjajanti-lfx-ms- dr%2Fppm- termokimia.pdf&ei=kyvQVLD9IYHl8AWy1oDICQ&usg=AFQjCNEG3n9k Br5wpG_IiX7yAJ2ztE1Viw&sig2=qjoLwaswXiYRgzqabBcckw&bvm=bv. 85076809,d.dGY diakses tanggal 2 Februari 2015, pukul 09:08)