SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Penyelenggaraan Tentang Angkutan Umu
m dan Muatan
Kelompok 2
Oleh;
Renal Triantono 21301012
Muhammad Maulana 21301013
Muhammad Ferril Abrori 21301015
Made Suwardane 21301016
Taufk  Hidayat 2130101
Aldi Nur 21301019
Deyan Maulana 21301020
David  Hermawan 21301021
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN
ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46, Pasal 59, Pasal 80 ayat (2),
Pasal 86 ayat (3), Pasal 8 ayat (5), Pasal 120 ayat (5) dan Pasal 122 Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang
Penyelengaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5025);
2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 558);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 531);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 260, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5594);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5594);
6. Peraturan Presiden Nomor  Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI PER HUBUNGAN TENTANG
PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN
KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan.
2. Kendaraan Bermotor Umum adalah setap Kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang
dan/atau orang dengan dipungut bayaran.
3.Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek adalah angkutan yang dilayani
dengan mobil penumpang umum atau bus umum dalam wilayah perkotaan dan/ atau kawasan tertentu atau dari
suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan tetapi tdak mempunyai lintasan dan waktu tetap.
4. Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur
kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan.
5. Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki
tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang
beratnya tdak Lebih dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram.
6.Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki tempat
duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya
lebih dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram.
.Mobil Bus Kecil adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih
dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram sampai dengan 5.000 (lima ribu) Kilogram,
panjang maksimal 6.000 (enam ribu) millimeter, lebar tdak melebihi 2.100 (dua ribu
seratus) milimeter dan tnggi tdak lebih 1, (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan.
.Mobil Bus Sedang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih
dari 5.000 (lima ribu) kilogram sampai dengan 8.000 (delapan ribu) Kilogram, panjang
maksimal 9.000 (sembilan ribu) millimeter, lebar tdak melebihi 2.100 (dua ribu
seratus) milimeter dan tnggi tdak lebih 1, (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan.
8.Mobil Bus Besar adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih
dari 8.000 (delapan ribu) kilogram sampai dengan 16.000 (enam belas ribu) Kilogram,
panjang lebih dari 9.000 (sembilan ribu) milimeter sampai 12.000 (duabelas ribu)
milimeter, lebar tdak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter dan tnggi
kendaraan tdak lebih
4.200 (empat ribu) milimeter dan tdak lebih dari 1, (satu koma tujuh) kali lebar
Kendaraan.
BAB II
JENIS PELAYANAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN
BERMOTOR
UMUM TIDAK DALAM TRAYEK Bagian Kesatu Umum
Pasal 3
Pelayanan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum
Tidak Dalam Trayek terdiri atas:
a. Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi;
b.Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu;
c. Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata; dan
d.Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu.
a. Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi
Pasal 4
(1) Pelayanan Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan
pelayanan dari pintu ke pintu dengan wilayah operasi dalam
Kawasan Perkotaan dan pelayanan dari dan ke bandara,
pelabuhan, atau simpul transportasi lainnya.
(2) Wilayah operasi Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
mempertmbangkan:
a. penetapan klasifkasi Kawasan Perkotaan;
b. perkiraan kebutuhan jasa angkutan taksi;
c. perkembangan daerah kota atau perkotaan;
d.tersedianya prasarana jalan yang memadai.
b.Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu;
c.Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata; dan
Pasal 19
(1) Pelayanan Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c
merupakan pelayanan angkutan yang disediakan untuk keperluan kegiatan wisata.
(2) Pelayanan angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memenuhi ketentuan:
a. mengangkut wisatawan;
b. pelayanan angkutan dari dan ke daerah tujuan wisata;
c. tdak masuk terminal;
d. besaran tarif ditentukan berdasarkan jarak ke tujuan
wisata;
e. tdak boleh digunakan selain keperluan wisata;
f. tdak terjadwal;
g. menggunakan kendaraan berupa Mobil Bus umum atau mobil penumpang umum yang dilengkapi dengan
fasilitas keperluan wisata.
(3) Kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan
Angkutan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g wajib memenuhi persyaratan:
a. mencantumkan nama perusahaan dan/atau nama merek dagang serta nomor urut kendaraan yang
dicantumkan pada sisi kiri, kanan, dan belakang kendaraan serta nomor kendaraan dan nomor uji kendaraan
yang dicantumkan pada bagian belakang kendaraan;
b. dilengkapi tanda yang bertuliskan "PARIWISATA" yang ditempatkan pada kaca depan dan kaca
belakang mobil bus;
(4) Bentuk tulisan, ukuran dan identtas tanda khusus angkutan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
sebagaimana tercantum dalam contoh 6 Lampiran I yang merupakan bagian tdak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
d.Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu.
Pasal 20
(1) Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf d merupakan pelayanan Angkutan yang
disediakan untuk melayani kawasan tertentu yang berada di
jaringan jalan lokal dan jalan lingkungan.
(2) Angkutan orang di kawasan tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dengan menggunakan mobil
penumpang umum dengan wilayah operasi terbatas pada
kawasan permukiman atau kawasan tertentu lainnya sepert
kawasan pendidikan, kawasan industri, kawasan perdagangan,
dan kawasan wisata.
(3) Pelayanan angkutan di kawasan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan:
a. pelayanan angkutan terbatas dalam kawasan permukiman
atau kawasan tertentu;
Thanks

More Related Content

Similar to Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...iniPurwokerto
 
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfPM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfTedyBIA
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...Kota Serang
 
PM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfPM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfMayliaputri3
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Arif Efendi
 
Pp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaPp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaRian Devrian
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Muhammad Sirajuddin
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...iniPurwokerto
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020NicodemusArhatta
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020PrabariniKartika
 
SKKNI 2021-060.pdf
SKKNI 2021-060.pdfSKKNI 2021-060.pdf
SKKNI 2021-060.pdfMuhammadG4
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPenataan Ruang
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013yunus1992
 
Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012ramabhakti123
 

Similar to Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf (20)

Pp43 1993
Pp43 1993Pp43 1993
Pp43 1993
 
Uu 14 1992
Uu 14 1992Uu 14 1992
Uu 14 1992
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
 
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfPM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
 
PM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfPM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdf
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
 
Pp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaPp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin ka
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020
 
Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020
 
SKKNI 2021-060.pdf
SKKNI 2021-060.pdfSKKNI 2021-060.pdf
SKKNI 2021-060.pdf
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
 
Km14tahun2006
Km14tahun2006Km14tahun2006
Km14tahun2006
 
Uu 03 1965
Uu 03 1965Uu 03 1965
Uu 03 1965
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013
 
Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012
 

More from stiteknas jambi

fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxfdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxstiteknas jambi
 
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdfmaterialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdfstiteknas jambi
 
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptxPRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptxstiteknas jambi
 
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdfi PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdfstiteknas jambi
 
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdfmanajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdfstiteknas jambi
 
Getaran bebas dgn peredam teknik mesin
Getaran bebas dgn peredam teknik mesinGetaran bebas dgn peredam teknik mesin
Getaran bebas dgn peredam teknik mesinstiteknas jambi
 

More from stiteknas jambi (11)

Phirolisis_Copy.pptx
Phirolisis_Copy.pptxPhirolisis_Copy.pptx
Phirolisis_Copy.pptx
 
fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxfdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
 
ppt RCM sae JA1011.pptx
ppt RCM sae JA1011.pptxppt RCM sae JA1011.pptx
ppt RCM sae JA1011.pptx
 
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdfmaterialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
materialteknikdansifatnya-121014005134-phpapp01-1.pdf
 
DASAR K3.pptx
DASAR K3.pptxDASAR K3.pptx
DASAR K3.pptx
 
K3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaanK3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaan
 
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptxPRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
PRESENTASI_SMK3_RUSUN.pptx
 
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdfi PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
i PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ( PDFDrive )-1.pdf
 
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdfmanajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
manajemen k3 ( PDFDrive ).pdf
 
Getaran bebas dgn peredam teknik mesin
Getaran bebas dgn peredam teknik mesinGetaran bebas dgn peredam teknik mesin
Getaran bebas dgn peredam teknik mesin
 
Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)
 

Penyelenggaraan kelompok 2-WPS Office (1).pdf

  • 1. Penyelenggaraan Tentang Angkutan Umu m dan Muatan Kelompok 2 Oleh; Renal Triantono 21301012 Muhammad Maulana 21301013 Muhammad Ferril Abrori 21301015 Made Suwardane 21301016 Taufk Hidayat 2130101 Aldi Nur 21301019 Deyan Maulana 21301020 David Hermawan 21301021
  • 2. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46, Pasal 59, Pasal 80 ayat (2), Pasal 86 ayat (3), Pasal 8 ayat (5), Pasal 120 ayat (5) dan Pasal 122 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penyelengaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025); 2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 558); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 531); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5594); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5594); 6. Peraturan Presiden Nomor  Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
  • 3. . Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5); 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI PER HUBUNGAN TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan. 2. Kendaraan Bermotor Umum adalah setap Kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 3.Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek adalah angkutan yang dilayani dengan mobil penumpang umum atau bus umum dalam wilayah perkotaan dan/ atau kawasan tertentu atau dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan tetapi tdak mempunyai lintasan dan waktu tetap. 4. Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan.
  • 4. 5. Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tdak Lebih dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram. 6.Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram. .Mobil Bus Kecil adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 3.500 (tga ribu lima ratus) kilogram sampai dengan 5.000 (lima ribu) Kilogram, panjang maksimal 6.000 (enam ribu) millimeter, lebar tdak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter dan tnggi tdak lebih 1, (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan. .Mobil Bus Sedang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 5.000 (lima ribu) kilogram sampai dengan 8.000 (delapan ribu) Kilogram, panjang maksimal 9.000 (sembilan ribu) millimeter, lebar tdak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter dan tnggi tdak lebih 1, (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan. 8.Mobil Bus Besar adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 8.000 (delapan ribu) kilogram sampai dengan 16.000 (enam belas ribu) Kilogram, panjang lebih dari 9.000 (sembilan ribu) milimeter sampai 12.000 (duabelas ribu) milimeter, lebar tdak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter dan tnggi kendaraan tdak lebih 4.200 (empat ribu) milimeter dan tdak lebih dari 1, (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan.
  • 5. BAB II JENIS PELAYANAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK Bagian Kesatu Umum Pasal 3 Pelayanan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek terdiri atas: a. Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi; b.Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu; c. Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata; dan d.Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu. a. Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi
  • 6. Pasal 4 (1) Pelayanan Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan pelayanan dari pintu ke pintu dengan wilayah operasi dalam Kawasan Perkotaan dan pelayanan dari dan ke bandara, pelabuhan, atau simpul transportasi lainnya. (2) Wilayah operasi Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan mempertmbangkan: a. penetapan klasifkasi Kawasan Perkotaan; b. perkiraan kebutuhan jasa angkutan taksi; c. perkembangan daerah kota atau perkotaan; d.tersedianya prasarana jalan yang memadai. b.Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu;
  • 7.
  • 8. c.Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata; dan Pasal 19 (1) Pelayanan Angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c merupakan pelayanan angkutan yang disediakan untuk keperluan kegiatan wisata. (2) Pelayanan angkutan Orang Untuk Keperluan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan: a. mengangkut wisatawan; b. pelayanan angkutan dari dan ke daerah tujuan wisata; c. tdak masuk terminal; d. besaran tarif ditentukan berdasarkan jarak ke tujuan wisata; e. tdak boleh digunakan selain keperluan wisata; f. tdak terjadwal; g. menggunakan kendaraan berupa Mobil Bus umum atau mobil penumpang umum yang dilengkapi dengan fasilitas keperluan wisata. (3) Kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan Angkutan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g wajib memenuhi persyaratan: a. mencantumkan nama perusahaan dan/atau nama merek dagang serta nomor urut kendaraan yang dicantumkan pada sisi kiri, kanan, dan belakang kendaraan serta nomor kendaraan dan nomor uji kendaraan yang dicantumkan pada bagian belakang kendaraan; b. dilengkapi tanda yang bertuliskan "PARIWISATA" yang ditempatkan pada kaca depan dan kaca belakang mobil bus; (4) Bentuk tulisan, ukuran dan identtas tanda khusus angkutan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagaimana tercantum dalam contoh 6 Lampiran I yang merupakan bagian tdak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
  • 9. d.Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu. Pasal 20 (1) Angkutan Orang Di Kawasan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d merupakan pelayanan Angkutan yang disediakan untuk melayani kawasan tertentu yang berada di jaringan jalan lokal dan jalan lingkungan. (2) Angkutan orang di kawasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan menggunakan mobil penumpang umum dengan wilayah operasi terbatas pada kawasan permukiman atau kawasan tertentu lainnya sepert kawasan pendidikan, kawasan industri, kawasan perdagangan, dan kawasan wisata. (3) Pelayanan angkutan di kawasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan: a. pelayanan angkutan terbatas dalam kawasan permukiman atau kawasan tertentu;