SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya
Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai sekitar 1.000 km dari permukaan bumi
Atmosfer tediri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh gravitasi bumi.
Di dekat permukaan bumi, komposisi gas ini terdiri atas 78% nitrogen dan 21% oksigen dan
1% gas-gas lain (karbondioksida, argon, neon, dan uap air)
Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi:
Ketingian (km)
Termosfer
Mesosfer
Mesopause
Stratopause
Stratosfer
Tropopause
Troposfer
1. Troposfer ( 0 – 10 km)
- Troposfer merupakan lapisan terbawah
- Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C setiap 1 km pertambahan
ketinggian
- Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi
peristia cuaca di muka bumi
2. Stratosfer ( 10 – 50 km)
- Di lapisan ini terjadi peningkatan suhu (temperature inversion), dari suhu sekitar
-60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga mencapai 0°C pada
ketinggian 50 km
- Kenaikan suhu ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas ozon
(O3)
3. Mesosfer ( 50 – 85 km)
- Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu mencapai -90°C pada ketinggian 80 km
- Penurunan suhu ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang dapat
menyerap radiasi ultraviolet
- Mesosfer merupakan lapisan tempat terbakarnya meteor
4. Termosfer ( 80 – 500 km)
Terdapat lapisan ionsofer yang berfungsi memantulkan gelombang radio/televisi
Di lapisan ini terjadi kenaikan suhu (inversi) dari -90°C pada ketinggian 80 sampai
ribuan derajat pada ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga mencapai lapisan
eksosfer
Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkan
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah pada kurun waktu relatif lama (10–30 tahun)
1. Temperatur udara
Temperatur udara adalah derajat panas dari udara yang diukur dengan termometer dan
dinyatakan dalam satuan derajat celcius or fahrenheit
Gradien temperatur adalah angka penurunan terhadap ketinggian di atmosfer sekitar 0,6°C
setiap kenaikan 100 meter.
Temperatur inversi yaitu peristiwa bertambahnya temperatur terhadap ketinggian
Radiasi Matahari
Radiasi matahari dalam perjalanan menuju permukaan bumi mengalami hal-hal berikut:
• Penyerapan (absorpsi)
• Pemantulan (refleksi)
• Hamburan (difusi)
• Pemancaran kembali (reradiasi)
Unsur-unsur cuaca dan iklim
Radiasi datang (100%)
Radiasi yang diserap atmosfer (24%)
Radiasi yang diserap awan
(3%) dan dipantulkan awan
(23%)
Radiasi yang langsung mencapai permukaan bumi (24%)
Radiasi yang dikembalikan ke angkasa luar
dari permukaan bumi (4%)
Radiasi yang mencapai
permukaan bumi dalam bentuk
radiasi tidak langsung (21%)
Radiasi yang dipantulkan
atmosfer (1%)
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan,
baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-
ubah tergantung pada ketebalan awan,
kandungan uap air, atau jumlah partikel debu
Permukaan bumi
Total radiasi yang mencapai permukaan bumi adalah 45%; berasal dari
radiasi langsung (24%) dan radiasi tidak langsung (21%)
Sumber: Dokumen Penerbit
3. Kelembaban udara (humidity)
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang dikandung oleh udara
pada waktu dan tempat tertentu .
Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam:
a. Kelembaban absolut: ???
b. Kelembaban spesifik : bilangan yang menunjukkan berapa gram
berat uap air pada setiap 1 kg udara lembab. Keistimewaan
kelembaban ini adalah walaupun udara itu naik, selama tidak ada
proses pengembunan, maka kelembabannya spesifiknya tetap.
c. Kelembaban relatif : ???
2. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan gaya berat yang ditimbulakan oleh bobot
udara pada bidang datar seluas 1 cm2
Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara itu sendiri
Tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mmHg setiap ketinggian
naik 11 m, atau tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mb setiap
ketinggian naik 8 m
AWAN KUMULUSNIMBUS
AWAN STRATUS
AWAN STRATUS
AWAN SIRUS
5. Curah hujan
Perbedaan curah hujan yang jatuh di permukaan bumi karena
pengaruh dari faktor topografi (bentuk medan), arah dan
kecepatan angin, arah hadap lereng, dan kelembaban udara.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi:
a. Hujan konveksi
b. Hujan frontal
Hujan Konveksi Hujan Frontal
HUJAN OROGRAFIS
Laut
Angin barat
hangat,
lembap Curah hujan:
1.000 – 3.750 mm
Curah hujan
1.205 mm
Curah hujan
Kurang dari 750 mm
Kondensasi
dan hujan
Hujan deras di
dataran tinggi
Daerah
Bayangan hujan
▲ Hujan orografis terjadi karena udara dipaksa naik melewati pegunungan, sehingga
mengalami pendinginan dan menyebabkan hujan. Hujan orografis menyebabkan
terbentuknya daerah hujan dan daerah bayangan hujan.
Sumber: Dokumen Penerbit
HUJAN KONVEKSI DAN KONVERGEN
a. Hujan konveksi terjadi karena pemanasan udara di permukaan bumi, sehingga udara
tersebut naik, mengalami pendinginan, dan menyebabkan hujan.
b. Hujan konvergen terjadi karena adanya pertemuan dua aliran udara di wilayah tekanan
udara rendah.
Sumber: Dokumen Penerbit
Permukaan bumi
mengalami pemanasan
1
4 Udara dingin
turun dan
menggantikan
udara hangat
3
2
Udara dingin naik
makin tinggi
membentuk awan
dan menyebabkan
hujan
Udara hangat
naik dan
mengalami
pendinginan
a. b.
Bidang pemisah
lapisan udara
hangat dan
udara dingin
Awan
Awan
Hujan
Udara
hangat
c. Hujan Orografis
Hujan Orografis
6. Angin
ANGIN
Tekanan tinggi Tekanan rendah
Suhu udara tinggiSuhu udara rendah
Sumber: Dokumen Penerbit
Angin mengalir
dari udara
bertekanan tinggi
menuju udara
bertekanan rendah.
▲ Alat bantu sederhana untuk mengetahui arah angin
Kantong angin Anemometer
 Angin laut
ANGIN LAUT DAN ANGIN
DARAT
 Angin darat
Malam hari
Udara dingin yang
turun menyebabkan
terjadinya daerah
tekanan udara tinggi
Laut menyimpan panas
lebih lama daripada
darat sehingga udara
naik ke atas
menyebabkan
timbulnya daerah
tekanan udara rendah
Daratan lebih cepat
melepaskan panas
dibandingkan lautan
Udara hangat
bergerak ke arah
daratan, mengalami
pendinginan, dan
akan turun
Udara mengalir
dari darat ke laut
Laut
Sumber: Dokumen Penerbit
Siang hari
Udara dingin yang
turun menyebabkan
terjadinya daerah
tekanan udara tinggi
Udara mengalir dari
laut ke darat
Udara dingin bergerak ke
arah lautan, sehingga
udara dingin akan turun
Udara di permukaan
daratan mengalami
pemanasan dan naik
ke atas menyebabkan
timbulnya daerah
tekanan udara rendah
Daratan lebih cepat
panas dibandingkan
lautan
Laut
ANGIN LEMBAH DAN ANGIN
GUNUNG
Malam hari
Lembah lebih lama menyimpan
panas menyebabkan terjadinya
daerah tekanan udara rendah
Angin gunung mengalir dari
lereng ke lembah
Lereng lebih cepat
melepaskan panas
menyebabkan terjadinya
daerah tekanan udara
tinggi
Pelepasan panas
dari lereng
Siang hari
Pada siang hari, lereng
mengalami pemanasan lebih
dulu daripada lembah
sehingga timbul daerah
tekanan udara rendah
Angin lembah mengalir dari
lembah ke lereng
Udara dingin dari
lembah naik
membentuk awan
Pemanasan oleh
matahari
Lembah yang lebih dingin
menyebabkan terjadinya daerah
tekanan udara tinggi
 Angin lembah  Angin gunung
Sumber: Dokumen Penerbit
Iklim Junghun
Pembagiannya didasarkan
pada suhu dan ketinggian
tempat, dimana tiap
perbedaan tersebut
ditandai adanya
perbedaan tumbuhan
Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson
TipeTipe Q rasioQ rasio Keterangan
AA 0% - 14,3% Sangat basah, (vegetasi hutan hujan tropis)
BB 14,3% - 33, 3% Basah, ( vegetasi juga hutan hujan tropis )
CC 33,3% - 60% Agak basah, (vegetasi hutan rimbah)
DD 60% - 100% Sedang, (vegetasi hutan musim)
EE 100% - 167% Agak kering,( vegetasi hutan belantara (sabana)
FF 167% - 300% Kering, (vegetasinya juga hutan sabana)
GG 300% - 700% Sangat kering, (vegetasi padang ilalang)
HH 700% atau lebih Ekstrim kering, vegetasinya sama dengan tipe G
Contoh Soal.1
Menurut Schmidth-Ferguson tipe iklim
dari tabel curah hujan 1990 dibawah ini
adalah....
Bulan J F M A M J J A S O N D
Curah
Hujan 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 130 230
Contoh. 2
Bulan/Tahun 2000 2001 2002 2003
Januari 210** 190** 210** 211**
Februari 198** 180** 200** 215**
Maret 176** 170** 190** 200**
April 98 115** 130** 150**
Mei 93 110** 97 125**
Juni 55* 63 67 69
Juli 46* 56* 63 65
Agustus 37* 50* 51* 54*
Sepetember 36* 48* 49* 52*
Oktober 30* 40* 41* 180**
Nopember 158** 169** 176** 117**
Desmber 187** 190** 190** 190**
Jumlah bulan kering 5 4 3 2
Jumlah bulan basah 5 7 6 8
Iklim Koppen
Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan
curah hujan
Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat oleh Koppen:
1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi
Selatan (BBS)
2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan ada empat musim yaitu musim dingin
(winter), semi (spring), gugur (autmn), dan panas (summer). Masing-masing musim
berlangsung selama tiga bulan
SimbolSimbol Jenis Iklim UtamaJenis Iklim Utama
AA Iklim Hujan TropisIklim Hujan Tropis
BB Iklim KeringIklim Kering
CC Iklim Hujan Temperatur HangatIklim Hujan Temperatur Hangat
DD Iklim Hujan Temperatur DinginIklim Hujan Temperatur Dingin
EE Iklim KutubIklim Kutub
Pembagian Iklim Koppen
Pembagian Iklim Koppen
Af = iklim huja tropik
Aw = iklim sabana
Am = iklim peralihan Af dan Aw
BS = iklim stepa
BW = iklim gurun
Ca = iklim laut (musim panas
kring
Cw = iklim laut (musim dingin
kering)
Cf = iklim laut (ajeg basah)
Dw = iklim benua dingin kering
Df = iklim benua (ajeg basah)
ET = iklim tundra
EF = iklim salju abadi
Geografi Atmosfer
Geografi Atmosfer
Geografi Atmosfer
Geografi Atmosfer
Geografi Atmosfer

More Related Content

What's hot

Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2fadillahsalsa
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Firdyannisa Iskandar
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginJoel mabes
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaharalhaj
 
cuaca iklim
cuaca iklimcuaca iklim
cuaca iklimsuretno
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Geografi atmosfer
Geografi atmosferGeografi atmosfer
Geografi atmosferjopiwildani
 

What's hot (19)

Ppt cuaca
Ppt cuacaPpt cuaca
Ppt cuaca
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2
 
Ringkasan atmosfer
Ringkasan atmosferRingkasan atmosfer
Ringkasan atmosfer
 
Modul kelas x atmosfer
Modul kelas x   atmosferModul kelas x   atmosfer
Modul kelas x atmosfer
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi""Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
 
Geo ppt atmosfer
Geo ppt atmosferGeo ppt atmosfer
Geo ppt atmosfer
 
cuaca iklim
cuaca iklimcuaca iklim
cuaca iklim
 
5 tekanan
5 tekanan5 tekanan
5 tekanan
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Geografi atmosfer
Geografi atmosferGeografi atmosfer
Geografi atmosfer
 

Similar to Geografi Atmosfer

Iklim dan manusia
Iklim dan manusiaIklim dan manusia
Iklim dan manusiaAyuShaleha
 
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2hambaliali4
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimDini Noviani
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptgeografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptDadang Subarna
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnya
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnyaGejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnya
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnyaan syaif
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxsumilah4
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
KlimatologiYuliLovy
 
bab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptbab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptEniWarti
 

Similar to Geografi Atmosfer (20)

Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Iklim dan manusia
Iklim dan manusiaIklim dan manusia
Iklim dan manusia
 
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklim
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptgeografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnya
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnyaGejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnya
Gejala alam yang ada di atsmosfer dan pengaruhnya
 
1. Atmosfer.ppt
1. Atmosfer.ppt1. Atmosfer.ppt
1. Atmosfer.ppt
 
CUACA.ppt
CUACA.pptCUACA.ppt
CUACA.ppt
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptx
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
Klimatologi
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
bab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptbab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).ppt
 

More from Muhamad Dzaki Albiruni

Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanMuhamad Dzaki Albiruni
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiMuhamad Dzaki Albiruni
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMAMuhamad Dzaki Albiruni
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Muhamad Dzaki Albiruni
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 

More from Muhamad Dzaki Albiruni (20)

Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017
 
Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - Indomie
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and Japan
 
Eco Living City
Eco Living CityEco Living City
Eco Living City
 
Population Control Impact Essay
Population Control Impact EssayPopulation Control Impact Essay
Population Control Impact Essay
 
Spending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely EssaySpending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely Essay
 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Wonders of Yogyakarta
Wonders of YogyakartaWonders of Yogyakarta
Wonders of Yogyakarta
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Kabinet Natsir
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet Natsir
 
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas XTugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas X
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
 
Geografi Pembangunan
Geografi PembangunanGeografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Geografi Atmosfer

  • 1.
  • 2. Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai sekitar 1.000 km dari permukaan bumi Atmosfer tediri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh gravitasi bumi. Di dekat permukaan bumi, komposisi gas ini terdiri atas 78% nitrogen dan 21% oksigen dan 1% gas-gas lain (karbondioksida, argon, neon, dan uap air) Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi: Ketingian (km) Termosfer Mesosfer Mesopause Stratopause Stratosfer Tropopause Troposfer
  • 3. 1. Troposfer ( 0 – 10 km) - Troposfer merupakan lapisan terbawah - Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C setiap 1 km pertambahan ketinggian - Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi peristia cuaca di muka bumi 2. Stratosfer ( 10 – 50 km) - Di lapisan ini terjadi peningkatan suhu (temperature inversion), dari suhu sekitar -60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga mencapai 0°C pada ketinggian 50 km - Kenaikan suhu ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas ozon (O3) 3. Mesosfer ( 50 – 85 km) - Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu mencapai -90°C pada ketinggian 80 km - Penurunan suhu ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang dapat menyerap radiasi ultraviolet - Mesosfer merupakan lapisan tempat terbakarnya meteor 4. Termosfer ( 80 – 500 km) Terdapat lapisan ionsofer yang berfungsi memantulkan gelombang radio/televisi Di lapisan ini terjadi kenaikan suhu (inversi) dari -90°C pada ketinggian 80 sampai ribuan derajat pada ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga mencapai lapisan eksosfer
  • 4. Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkan Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah pada kurun waktu relatif lama (10–30 tahun) 1. Temperatur udara Temperatur udara adalah derajat panas dari udara yang diukur dengan termometer dan dinyatakan dalam satuan derajat celcius or fahrenheit Gradien temperatur adalah angka penurunan terhadap ketinggian di atmosfer sekitar 0,6°C setiap kenaikan 100 meter. Temperatur inversi yaitu peristiwa bertambahnya temperatur terhadap ketinggian Radiasi Matahari Radiasi matahari dalam perjalanan menuju permukaan bumi mengalami hal-hal berikut: • Penyerapan (absorpsi) • Pemantulan (refleksi) • Hamburan (difusi) • Pemancaran kembali (reradiasi) Unsur-unsur cuaca dan iklim
  • 5. Radiasi datang (100%) Radiasi yang diserap atmosfer (24%) Radiasi yang diserap awan (3%) dan dipantulkan awan (23%) Radiasi yang langsung mencapai permukaan bumi (24%) Radiasi yang dikembalikan ke angkasa luar dari permukaan bumi (4%) Radiasi yang mencapai permukaan bumi dalam bentuk radiasi tidak langsung (21%) Radiasi yang dipantulkan atmosfer (1%) Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah- ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Permukaan bumi Total radiasi yang mencapai permukaan bumi adalah 45%; berasal dari radiasi langsung (24%) dan radiasi tidak langsung (21%) Sumber: Dokumen Penerbit
  • 6.
  • 7. 3. Kelembaban udara (humidity) Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang dikandung oleh udara pada waktu dan tempat tertentu . Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam: a. Kelembaban absolut: ??? b. Kelembaban spesifik : bilangan yang menunjukkan berapa gram berat uap air pada setiap 1 kg udara lembab. Keistimewaan kelembaban ini adalah walaupun udara itu naik, selama tidak ada proses pengembunan, maka kelembabannya spesifiknya tetap. c. Kelembaban relatif : ??? 2. Tekanan Udara Tekanan udara merupakan gaya berat yang ditimbulakan oleh bobot udara pada bidang datar seluas 1 cm2 Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara itu sendiri Tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mmHg setiap ketinggian naik 11 m, atau tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mb setiap ketinggian naik 8 m
  • 8.
  • 9.
  • 13.
  • 14.
  • 15. 5. Curah hujan Perbedaan curah hujan yang jatuh di permukaan bumi karena pengaruh dari faktor topografi (bentuk medan), arah dan kecepatan angin, arah hadap lereng, dan kelembaban udara. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi: a. Hujan konveksi b. Hujan frontal Hujan Konveksi Hujan Frontal
  • 16. HUJAN OROGRAFIS Laut Angin barat hangat, lembap Curah hujan: 1.000 – 3.750 mm Curah hujan 1.205 mm Curah hujan Kurang dari 750 mm Kondensasi dan hujan Hujan deras di dataran tinggi Daerah Bayangan hujan ▲ Hujan orografis terjadi karena udara dipaksa naik melewati pegunungan, sehingga mengalami pendinginan dan menyebabkan hujan. Hujan orografis menyebabkan terbentuknya daerah hujan dan daerah bayangan hujan. Sumber: Dokumen Penerbit
  • 17. HUJAN KONVEKSI DAN KONVERGEN a. Hujan konveksi terjadi karena pemanasan udara di permukaan bumi, sehingga udara tersebut naik, mengalami pendinginan, dan menyebabkan hujan. b. Hujan konvergen terjadi karena adanya pertemuan dua aliran udara di wilayah tekanan udara rendah. Sumber: Dokumen Penerbit Permukaan bumi mengalami pemanasan 1 4 Udara dingin turun dan menggantikan udara hangat 3 2 Udara dingin naik makin tinggi membentuk awan dan menyebabkan hujan Udara hangat naik dan mengalami pendinginan a. b. Bidang pemisah lapisan udara hangat dan udara dingin Awan Awan Hujan Udara hangat
  • 20. ANGIN Tekanan tinggi Tekanan rendah Suhu udara tinggiSuhu udara rendah Sumber: Dokumen Penerbit Angin mengalir dari udara bertekanan tinggi menuju udara bertekanan rendah. ▲ Alat bantu sederhana untuk mengetahui arah angin Kantong angin Anemometer
  • 21.
  • 22.
  • 23.  Angin laut ANGIN LAUT DAN ANGIN DARAT  Angin darat Malam hari Udara dingin yang turun menyebabkan terjadinya daerah tekanan udara tinggi Laut menyimpan panas lebih lama daripada darat sehingga udara naik ke atas menyebabkan timbulnya daerah tekanan udara rendah Daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan lautan Udara hangat bergerak ke arah daratan, mengalami pendinginan, dan akan turun Udara mengalir dari darat ke laut Laut Sumber: Dokumen Penerbit Siang hari Udara dingin yang turun menyebabkan terjadinya daerah tekanan udara tinggi Udara mengalir dari laut ke darat Udara dingin bergerak ke arah lautan, sehingga udara dingin akan turun Udara di permukaan daratan mengalami pemanasan dan naik ke atas menyebabkan timbulnya daerah tekanan udara rendah Daratan lebih cepat panas dibandingkan lautan Laut
  • 24. ANGIN LEMBAH DAN ANGIN GUNUNG Malam hari Lembah lebih lama menyimpan panas menyebabkan terjadinya daerah tekanan udara rendah Angin gunung mengalir dari lereng ke lembah Lereng lebih cepat melepaskan panas menyebabkan terjadinya daerah tekanan udara tinggi Pelepasan panas dari lereng Siang hari Pada siang hari, lereng mengalami pemanasan lebih dulu daripada lembah sehingga timbul daerah tekanan udara rendah Angin lembah mengalir dari lembah ke lereng Udara dingin dari lembah naik membentuk awan Pemanasan oleh matahari Lembah yang lebih dingin menyebabkan terjadinya daerah tekanan udara tinggi  Angin lembah  Angin gunung Sumber: Dokumen Penerbit
  • 25. Iklim Junghun Pembagiannya didasarkan pada suhu dan ketinggian tempat, dimana tiap perbedaan tersebut ditandai adanya perbedaan tumbuhan
  • 26.
  • 27. Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson TipeTipe Q rasioQ rasio Keterangan AA 0% - 14,3% Sangat basah, (vegetasi hutan hujan tropis) BB 14,3% - 33, 3% Basah, ( vegetasi juga hutan hujan tropis ) CC 33,3% - 60% Agak basah, (vegetasi hutan rimbah) DD 60% - 100% Sedang, (vegetasi hutan musim) EE 100% - 167% Agak kering,( vegetasi hutan belantara (sabana) FF 167% - 300% Kering, (vegetasinya juga hutan sabana) GG 300% - 700% Sangat kering, (vegetasi padang ilalang) HH 700% atau lebih Ekstrim kering, vegetasinya sama dengan tipe G
  • 28. Contoh Soal.1 Menurut Schmidth-Ferguson tipe iklim dari tabel curah hujan 1990 dibawah ini adalah.... Bulan J F M A M J J A S O N D Curah Hujan 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 130 230
  • 29. Contoh. 2 Bulan/Tahun 2000 2001 2002 2003 Januari 210** 190** 210** 211** Februari 198** 180** 200** 215** Maret 176** 170** 190** 200** April 98 115** 130** 150** Mei 93 110** 97 125** Juni 55* 63 67 69 Juli 46* 56* 63 65 Agustus 37* 50* 51* 54* Sepetember 36* 48* 49* 52* Oktober 30* 40* 41* 180** Nopember 158** 169** 176** 117** Desmber 187** 190** 190** 190** Jumlah bulan kering 5 4 3 2 Jumlah bulan basah 5 7 6 8
  • 30. Iklim Koppen Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat oleh Koppen: 1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS) 2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan ada empat musim yaitu musim dingin (winter), semi (spring), gugur (autmn), dan panas (summer). Masing-masing musim berlangsung selama tiga bulan SimbolSimbol Jenis Iklim UtamaJenis Iklim Utama AA Iklim Hujan TropisIklim Hujan Tropis BB Iklim KeringIklim Kering CC Iklim Hujan Temperatur HangatIklim Hujan Temperatur Hangat DD Iklim Hujan Temperatur DinginIklim Hujan Temperatur Dingin EE Iklim KutubIklim Kutub Pembagian Iklim Koppen
  • 31. Pembagian Iklim Koppen Af = iklim huja tropik Aw = iklim sabana Am = iklim peralihan Af dan Aw BS = iklim stepa BW = iklim gurun Ca = iklim laut (musim panas kring Cw = iklim laut (musim dingin kering) Cf = iklim laut (ajeg basah) Dw = iklim benua dingin kering Df = iklim benua (ajeg basah) ET = iklim tundra EF = iklim salju abadi