Gelombang adalah getaran yang merambat tanpa bersamaan merambatnya partikel-partikel medium. Terdapat dua jenis gelombang yaitu gelombang transversal dan longitudinal, yang dibedakan berdasarkan arah rambat dan getar gelombang. Gelombang juga dapat diklasifikasikan berdasarkan medium dan amplitudonya. Frekuensi dan panjang gelombang berhubungan dengan periode gelombang dan kecepatan rambatnya.
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Pengertian Gelombang Stasioner
- Formulasi Gelombang Stasioner, Letak Perut, dan Letak Simpul
- Contoh Soal
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Pengertian Gelombang Stasioner
- Formulasi Gelombang Stasioner, Letak Perut, dan Letak Simpul
- Contoh Soal
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
1. PENGERTIAN GELOMBANG
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya.
Gelombang merupakan salah satu cara perpindahan energi.
2. Besaran GELOMBANG
1) Panjang Gelombang ()
=>Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu periode. Satuannya meter (m).
2) Periode (T)=>Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang. Satuannya detik (s).
3) Frekuensi (f)
=>Jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik. Satuannya Hertz (Hz).
4)Cepat Rambat Gelombang (v)=>Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu detik. Satuannya m/s.
BERDASARKAN ARAH GETAR
1. GELOMBANG TRANSVERSAL
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah getar tegak lurus terhadap arah rambatnya. Dalam gelombang ini, bentuknya ada bukit dan ada lembah.
Contoh gelombang pada slinki, mediumnya adalah slinki itu sendiri yang tidak ikut berpindah.
1. PENGERTIAN GELOMBANG
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya.
Gelombang merupakan salah satu cara perpindahan energi.
2. Besaran GELOMBANG
1) Panjang Gelombang ()
=>Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu periode. Satuannya meter (m).
2) Periode (T)=>Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang. Satuannya detik (s).
3) Frekuensi (f)
=>Jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik. Satuannya Hertz (Hz).
4)Cepat Rambat Gelombang (v)=>Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu detik. Satuannya m/s.
BERDASARKAN ARAH GETAR
1. GELOMBANG TRANSVERSAL
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah getar tegak lurus terhadap arah rambatnya. Dalam gelombang ini, bentuknya ada bukit dan ada lembah.
Contoh gelombang pada slinki, mediumnya adalah slinki itu sendiri yang tidak ikut berpindah.
4. 4
Gelombang transversal : gelombang yang
arah rambatannya tegak lurus dengan arah
getar gelombang
Arah getar
Arah rambat
1. Berdasarkan arah rambatan1. Berdasarkan arah rambatan
8. 8
2. Berdasarkan medium rambatan2. Berdasarkan medium rambatan
Gelombang mekanik :
gelombang yang
merambat memerlukan
medium (zat
perantara)
– Contoh :
gelombang tali,
gelombang bunyi
10. 10
3. Berdasarkan amplitudo :3. Berdasarkan amplitudo :
Gelombang berjalan :
gelombang yang
memiliki amplitudo
tetap
– Contoh :
Gelombang tali
Gelombang tali
14. 14
Besaran Dasar GelombangBesaran Dasar Gelombang
Periode ( T ) satuan sekon ( s )
Frekuensi ( f ) satuan Hertz ( Hz )
Panjang gelombang ( λ ) satuan meter ( m )
Cepat rambat gelombang ( v ) satuan ( m/s )
15. 15
Periode ( T ) & Frekuensi ( f )Periode ( T ) & Frekuensi ( f )
Periode : Waktu yang diperlukan untuk
menempuh satu gelombang (sekon)
Frekuensi : Banyaknya gelombang yang
terbentuk setiap sekon ( Hz)
Hubungan antara frekuensi dengan periode
1
f =
T
16. 16
Cepat rambat gelombang (v)Cepat rambat gelombang (v)
Cepat rambat gelombang adalah jarak
yang ditempuh oleh satu gelombang ( λ )
dalam waktu satu periode ( T ).
λ
v = atau v = λ.f
T
17. 17
S
o
P
Waktu getar P
ts = t
tsp = sp/v
tp = ts – tsp
tp = t – sp/v
S = Sumber gelombang
P = titik di dalam gelombang
v = cepat rambat gelombang
ts = waktu getar sumber
tsp = waktu tempuh gelombang
dari S ke P
v
19. 19
S
•P
v
Fase titik P ϕp = t/T – x/λ
Persamaan gelompang di titik P
yp = A sin 2π (t/T – x/λ)
yp = A sin (2πt/T – 2πx/λ) jika k = 2π/λ maka
:
yp = A sin (ωt – kx)
x
20. 20
Memahami persamaan umumMemahami persamaan umum
simpangan gelombang berjalansimpangan gelombang berjalan
Titik asal ke atas merambat ke kiri
yp = ± A sin (ωt ± kx)
Titik asal ke bawah merambat ke kanan
21. 21
Memahami persamaan simpanganMemahami persamaan simpangan
gelombang berjalangelombang berjalan
Simpangan di titik P
Amplitudo
yp = ± A sin (ωt ± kx)
Bilangan gelombang
Frekuensi sudut
22. 22
Frekuensi sudut & BilanganFrekuensi sudut & Bilangan
gelombanggelombang
Frekuensi sudut :
ω = 2πf atau ω = 2π/T
Bilangan gelombang :
k = 2π/λ
23. 23
S
o
P R
1. Gelombang pada tali berujung bebas
a. Gelombang datang : Gelombang yamg
merambat meninggalkan sumber
yp1 = A sin { 2π ( f.t – ( L-x ) / λ ) }
L
xL-x
25. 25
S
o
P R
b. Gelombang pantul : Gelombang yang
merambat menuju sumber
yp2 = A sin { 2π ( f.t – ( L+x ) / λ ) }
L
xL+x
26. 26
S
o
P R
c. Gelombang Stasioner : Gelombang yang
merupakan paduan antara gelombang datang
dengan gelombang pantul(yp=yp1+yp2)
yp = 2A sin { 2π ( f.t – L/λ )}.cos 2πx/λ
L
xL+x
27. 27
Amplitudo gelombang stasionerAmplitudo gelombang stasioner
dan Posisi perut / simpul, untuk talidan Posisi perut / simpul, untuk tali
berujung bebasberujung bebas
A’ = 2A .cos 2πx/λ
Posisi perut (P) : x = (n – 1). ½λ
Posisi simpul (S) : x = (2n – 1). ¼λ
S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P
(x) Posisi simpul
pertama
(x) Posisi perut
kedua
30. 30
S
o
P R
2. Gelombang pada tali berujung terikat
a. Gelombang datang : Gelombang yamg
merambat meninggalkan sumber
yp1 = A sin { 2π ( f.t – ( L-x ) / λ ) }
L
xL-x
31. 31
S
o
P R
b. Gelombang pantul : Gelombang yang
merambat menuju sumber
yp2 = – A sin { 2π ( f.t – ( L+x ) / λ ) }
Catatan : Di ujung terikat mengalami perubahan
fase ½
L
xL+x
33. 33
Perubahan fase Fungsi sinusPerubahan fase Fungsi sinus
y = sin 2π(t/T) jika mengalami perubahan fase ½,
maka :
y = sin 2π(t/T + ½) jadi
y = sin (2πt/T + π)
y = -sin 2π(t/T)
Catatan :
Sin α + sin β = 2 sin½(α+ β)cos ½(α- β)
Sin α - sin β = 2 cos½(α+ β)sin ½(α- β)
34. 34
S
o
P R
c. Gelombang Stasioner : Gelombang yang
merupakan paduan antara gelombang datang
dengan gelombang pantul
yp = 2A cos { 2π ( f.t – L/λ )}.sin 2πx/λ
L
xL+x
35. 35
Amplitudo gelombang stasionerAmplitudo gelombang stasioner
dan Posisi perut / simpul, untuk talidan Posisi perut / simpul, untuk tali
ujung terikat.ujung terikat.
A’ = 2A .sin 2πx/λ
Posisi perut (P) : x = (2n – 1). ¼λ
Posisi simpul (S) : x = (n – 1). ½λ
S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
38. 38
L
L = 3λ/2
L = 4λ/2
L = 2λ/2
L = 1λ/2
♫ Nada dasar λo = 2L/1
♫ Nada atas 1 λ1 = 2L/2
♫ Nada atas 2 λ2 = 2L/3
♫ Nada atas 3 λ3 = 2L/4
♫ Nada n λn = 2L/(n+1)
n = bilangan cacah(0, 1, 2,…)
L = (n+1).½λ
39. 39
L
L = 3λ/2
L = 4λ/2
L = 2λ/2
L = 1λ/2
♫ Nada dasar fo = v/2L
♫ Nada atas 1 f1 = 2v/2L
♫ Nada atas 2 f2 = 3v/2L
♫ Nada atas 3 f3 = 4v/2L
♫ Nada n fn = (n+1)v/2L
n = bilangan cacah(0, 1, 2,…)
L = (n+1).½λ
40. 40
Rumus umum frekuensi nadaRumus umum frekuensi nada
dawaidawai
n+1 F.L Keterangan :
fn = F : Gaya tegang
2L mt L : panjang tali
Atau
n+1 F A : luas
penampang
fn = ρ : massa jenis tali
2L A.ρ n : bilangan cacah
m : massa tali
44. 44
L = 3λ/2
L = 4λ/2
L = 2λ/2
L = 1λ/2
L = (n+1).½λ
L
♫ Nada dasar fo = v/2L
♫ Nada atas 1 f1 = 2v/2L
♫ Nada atas 2 f2 = 3v/2L
♫ Nada atas 3 f3 = 4v/2L
♫ Nada n fn = (n+1)v/2L
n = bilangan cacah(0, 1, 2,…)
45. 45
fn = (n+1)v/2L
♫ Keterangan :
fn = nada-nada
( n = 0, 1, 2, 3, …)
v = cepat rambat gelombang
L = panjang pipa
47. 47
L = 5λ/4
L = 7λ/4
L = 3λ/4
L = 1λ/4
L = (2n+1).¼λ
L
♫ Nada dasar fo = v/4L
♫ Nada atas 1 f1 = 3v/4L
♫ Nada atas 2 f2 = 5v/4L
♫ Nada atas 3 f3 = 7v/4L
♫ Nada n fn = (2n+1)v/4L
n = bilangan cacah(0, 1, 2,…)
48. 48
fn = (2n+1)v/4L
♫ Keterangan :
fn = nada-nada
( n = 0, 1, 2, 3, …)
v = cepat rambat gelombang
L = panjang pipa
51. 51
Intensitas GelombangIntensitas Gelombang
Intensitas gelombang adalah daya
gelombang yang dipindahkan melalui
bidang seluas satu satuan luas yang tegak
lurus arah cepat rambat gelombang.
I = Intensitas gelombang(W/m²)
I = P/A P = Daya gelombang (watt)
A = luas bidang yang ditembus
gelombang (m²)
53. 53
Taraf Intesitas BunyiTaraf Intesitas Bunyi
Telinga manusia dapat mendengar bunyi
mulai dari intensitas 10-12
W.m-2
sampai
dengan 1 W.m-2
Intensitas ambang pendengaran 10-12
W.m-2
Taraf intensitas (TI) :
TI = 10 log I/Io satuan deciBell (dB)
56. 56
Efek DopplerEfek Doppler
Gejala meninggi/merendahnya frekuensi
sumber bunyi menurut pendengar karena
gerakan sumber bunyi/pendengar.
Rumus umum :
v ± vp
fp = . fs
v ± vs
58. 58
KeteranganKeterangan
Contoh memberi tanda vp dan vs :
v + vp Keterangan :
fp = . fsfp : frekuensi pendengar
v - vs fs : frekuensi sumber
v : cepat rambat bunyi
Gerak saling vp: kecepatan pendengar
mendekati vs: kecepatan sumbervs vp
vsumber pendengar