Dokumen tersebut menjelaskan gejala klinis dan klasifikasi pasien COVID-19, mulai dari gejala ringan seperti demam dan batuk hingga komplikasi berat seperti ARDS dan sepsis. Klasifikasi pasien meliputi tidak berkomplikasi, pneumonia ringan atau berat, ARDS, dan sepsis berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan.
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Gejala Klinis.pptx
1. Gejala Klinis
• Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat,
fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran
napas lain.
• Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS,
syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau
disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari
2. Klasifikasi Klinis
Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi :
• Tidak berkomplikasi : Kondisi ini merupakan kondisi teringan
1. Demam
2. Batuk dapat disertai dengan nyeri tenggorok
3. Kongesti hidung
4. Malaise
5. Sakit kepala
6. Nyeri otot
7. Pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis
atau napas pendek
3. • Pneumonia ringan
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak napas
4. Tidak ada tanda pneumonia berat
5. Pada anak-anak ditandai dengan batuk atau susah bernapas atau
tampak sesak disertai napas cepat atau takipneu
Definisi takipnea pada anak:
● < 2 bulan : ≥ 60x/menit
● 2-11 bulan : ≥ 50x/menit
● 1-5 tahun : ≥ 40x/menit
4. • Pneumonia berat
Pada pasien dewasa : Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi
saluran napas
a. Kriteria Minor
o Frekuensi napas ≥ 30x/menit
o Rasio Pa02/FiO2 ≤ 250
o Infiltrat multilobular
o Penurunan kesadaran
o Uremia (BUN) ≥ 20 mg/dL
o Leukopenia (<4000 cell/mikrol)
o Trombositopenia (<100.000/microliter)
o Hipotermia (<360C)
o Hipotensi perlu resusitasi cairan agresif
b. Kriteria Mayor
o Syok septik membutuhkan vasopressor
o Gagal napas membutuhkan ventilasi
mekanik
5. Pada pasien anak-anak : Gejala berupa batuk atau tampak sesak, ditambah
satu diantara kondisi berikut:
• Sianosis central atau SpO2 <90%
• Distress napas berat (retraksi dada berat)
• Pneumonia dengan tanda bahaya (tidak mau menyusu atau minum; letargi
atau penurunan kesadaran; atau kejang)
6. • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Derajat ringan beratnya ARDS berdasarkan kondisi hipoksemia. Hipoksemia
didefinisikan tekanan oksigen arteri (PaO₂) dibagi fraksi oksigen inspirasi (FIO₂) kurang
dari< 300 mmHg.
Dewasa :
o ARDS ringan : 200 mmHg < PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg (dengan PEEP atau CPAP ≥5
cmH2O atau tanpa diventilasi)
o ARDS sedang : 100 mmHg < PaO2/FiO2 ≤200 mmHg dengan PEEP ≥5 cmH2O atau
tanpa diventilasi
o ARDS berat : PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg dengan PEEP ≥5 cmH2O atau tanpa
diventilasi
7. • Sepsis
Sepsis merupakan suatu kondisi respons disregulasi tubuh terhadap
suspek infeksi atau infeksi yang terbukti dengan disertai disfungsi organ.
a. Susah bernapas atau frekuensi napas cepat
b. saturasi oksigen rendah
c. keluaran urin berkurang
d. frekuensi nadi meningkat
e. nadi teraba lemah
f. tekanan darah rendah
g. trombositopenia
h. asidosis
i. tinggi laktat atau hiperbilirubinemia