1. Berikan analgesik sesuai jadwal
2. Lakukan mobilisasi dini sesuai jadwal
3. Bantu pasien untuk beraktivitas ringan
menggunakan alat bantu
4. Evaluasi kemampuan pasien dalam
aktivitas fisik
5. Berikan edukasi tentang latihan
Mandiri:
1. Pasien mampu merubah posisi sendiri
2. Pasien mampu berjalan menggunakan
tongkat/kruk dengan bimbingan
2. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1
1. Maulida Nur W (202207004)
2. Faiz Mufidah (202207005)
3. Agung Prianto (202207006)
4. Bella Devitasari (202207019)
5. Agus Rahmat (202207021)
6. Rafy Danio (202207024)
7. Dzaka Farid A (202207036)
8. Sri Maitika (202207041)
9. Rofviatul Hazjijah (202207047)
10. Nurul Rohmawati (202207050)
3. ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
a) Nama : Tn “F”
b) Usia : 52 tahun
c) Jenis kelamin : laki-laki
d) Pendidikan : SMA
e) Pekerjaan : Swasta (kuli)
f) Alamat : Bendungan Jati
g) Status Perkawinan : Menikah
h) Diagnosa medis : PO Fraktur femur D
i) Tanggal pengkajian : 13 Februari 2023
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sulit menggerakkan kaki bagian kanan dan mengeluh sakit
pada bagian kaki kanan,
4. E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA:
Pasien mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit menular
maupun penyakit genetik.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dataang ke IGD di RSUD Medika (12/2/23) mengeluh sakit pada kaki
bagian kanan, semakin lama semakin menjalar kesemua bagian, nyeri terasa
terus-menerus. Saat ditanya tingkat nyeri dalam skala 0-10 pasien mengatakan
dalam skala 9 pada saat di UGD, sehingga membuat pasien lebih banyak diam
diatas tempat tidur dan merasakan lebih sakit saat melakukan aktivitas,
kemudian pasien dioperasi tanggal (12/2/23) dan dibawa ke ruang rawat inap
tanggal (13/02/2023).
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
4
5. F. POLA FUNGSI KESEHATAN
1 ) MANAJEMEN KESEHATAN
- Sebelum sakit : pasien dan keluarganya sangat menjaga kesehatan. Jika ada anggota
keluarga yang sakit, segera diberi obat atau diperiksakan ke puskesmas/klinik setempat.
Alkohol (-)rokok (-)alergi obat / makanan (-)
- selama sakit: pasien akan lebih memperhatikan kesehatan dan akan berhati-hati jika
naik kendaraan.
2 ) POLAAKTIVITAS DAN LATIHAN
- sebelum sakit: pasien bekerja sebagai kuli bangunan. Pukul 07.00-16.00.
Aktivitasnya mandiri (+)
- selama sakit: pasien selalu membutuhkan bantuan ,pasien mengeluh nyeri dan sakit
saat melakukan aktivitas
6. Pola Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Mobilisai di tempat tidur
Pindah
Makan dan minum
POLAAKTIFITAS DAN LATIHAN
6
7. 3) POLA ISTIRAHAT TIDUR
• Sebelum sakit: pasien tidur malam 5-6 jam, pukul 22.00-04.00.tidak ada
gangguan.tidak pernah tidur siang.
• Selama sakit: pasien tidur stelah minum obat. jika nyeri pasien akan
terbangun. Pasien tidur 7 jam, pukul 21.00-04.00. Tidur siang 2 jam, pukul
13.00-15.00
7
4) POLA NUTRISI METABOLIK
- Sebelum sakit: pasien makan 3 kali sehari. Menu nasi, sayur, lauk. habis
satu porsi ,Minum 7-8 gelas per hari.
- Selama sakit: pasien makan 3 kali sehari, Menu dari RS yaitu nasi, lauk,
sayur, dan buah habis ½ porsi. Mual (-), muntah(-), kesulitan menelan (-).
Minum 5-6 gelas per hari.
8. 5) POLA ELIMINASI URIN DAN ALVI
- Sebelum sakit: pasien BAB 1 x/hr. Padat, kuning, bau khas, lendir/darah (-).
BAK 5-6 x/hr, kuning bening, bau khas.
- Selama sakit: tidak ada masalah pada BAB maupun BAK. BAB 1x/hr, bentuk
padat, kuning, bau khas, tidak ada lendir/darah. BAK 5-6x/hr, kuning bening dan
bau khas. Pasien BAB dan BAK dibantu oleh keluarga/perawat menggunakan
pispot.
8
6) POLA KOGNITIF PERSEPTUAL
- Px mendengarkan dengan baik, penglihatan pasien mengalami rabun jauh,
status mental pasien sadar, pasien berbicara dengan normal.
9. 7. POLA KONSEP DIRI
- Gambaran diri: px mengatakan cemas, sedih dengan keadaannya saat ini tetapi px bisa menerima
kondisinya
- Harga diri: px tidak malu dgn keadaaannya sekarang krn keluarganya mendukung pasien
- Identitas: px sbg seorang ayah, dan sebagai suami yang berumur 52 th,beragama islam.
8) POLA KOPING
- Sebelum sakit: Pasien mengataka bila ada masalah akan diselesaikan secara bermusyawarah.
- Selama sakit: pasien mengatakan bentuk ujiian dari Tuhan, pasien tetap menyemangati dirinya akan
sembuh
9) POLA SEKSUAL REPRODUKSI
- Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat genetalianya.
- Selama sakit: pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat genetaliannya. Pasien tidak bisa
melakukan hubungan seksual karena menjalani rawat inap dan ketebatasan gerak serta nyeri yang dialami.
10. 10) POLA PERAN BERHUBUNGAN
- Sebelum sakit: hubungan dengan keluarga, teman, tetangga baik tidak ada masalah.
- Selama sakit: masih berhubungan baik dengan keluargannya. Keluarga menemaninya saat
pengobatan. Keluarga mendukung pasien agar selalu optimis untuk sembuh.
11) POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN
- Sebelum sakit: pasien rajin menjalankan ibadah sholat dan berdoa kepada Allah SWT.
- Selama sakit: meskipun mengalami keterbatasan dalam bergerak, pasien tetap beribadah
sesuai kewajibannya, pasien selalu dekat dengan agama dan Allah SWT.
10
11. G. PEMERIKSAAN FISIK 11
1) DATA KLINIK
TD =120/80 mmhg, S/N= 37°C /80×/menit, RR: 24×/menit
2) KEPALA & LEHER
1. Kepala : bentuk simetris, nyeri tekan (-), benjolan (-)
2. Mata: konjungtivis (-), oedema(-) reflek pupil normal.
3. Leher: bentuk simetris, benjolan (-), reflek menelan ada.
4. Telinga: bersih, tidak ada lesi/nyeri tekan, tes bisik/weber masih dalam keadaan
normal.
5. Hidung: tidak ada deformitas, tidak ada corpus alienum.
6. Mulut dan faring: pembesaran tonsil (-), gusi berwarna merah muda, pendarahan
(-), pembengkakan (-) lesi pada lidah (-)
3) TORAX
Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, tidak ada ekspansi dada, suara paru
sonor, suara nafas vesicular tidak ada ronchi, bunyi jantung s1 s2 normal.
12. 4) ABDOMEN
1. Inspeksi: tidak ada asites, tidak ada nodul, bentuk simetris, tidak ada benjolan/massa
2. Auskultasi: bising usus 16×/menit
3. Perkusi: pembesaran hati (-), suara tympani
4. Palpasi: nyeri tekan (-)
5) PUNGGUNG & EKSTREMITAS
1. Punggung: tidak ada masalah pada tulang punggung
2. Ekstremitas atas: tangan kanan dan kiri dapat melawan tahanan pemeriksa, kekuatan
maksimal, dapat digerakkan dengan bebas, oedema (-)
3. Ekstremitas bawah:
- Kanan: ada gerakan pada sendi, tidak dapat melawan grivitasi kekuatan otot : 1,
paha kanan atas terpasang perban skala nyeri 5
- Kiri: melawan tahanan dengan kekuatan maksimal, tampak luka ringan pada kulit
kaki sebelah kiri, kekuatan otot : 5
12
17. DIAGNOSIS KEPERAWATAN 17
NO. SYMTOM
(DS&DO)
ETIOLOGI/
PENYEBAB
PROBLEM/
MASALAH
1.
Ds: - Pasien mengeluh sulit menggerakkan kaki kanannya.
- Pasien mengatakan nyeri skala 5 pada kaki kanan dan
terasa sakit saat bergerak.
- Pasien mengatakan bahwa dirinya cemas saat bergerak.
Do:
- Kekuatan otot extremitas bawah dextra menurun, skor (1)
- Pasien tampak bedrest
- Pasien tampak membatasi gerakannya
- Dalam aktivitasnya pasien tampak dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Kerusakan integritas
struktur tulang (fraktur
femur dextra)
Gangguan
Mobilitas Fisik
* ANALISA DATA
18. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik berhubungan Kerusakan
integritas struktur tulang (fraktur femur dextra) ditandai
dengan pasien mengeluh sulit menggerakkan kaki
kanannya, pasien mengatakan nyeri skala 5 pada kaki
kanan saat bergerak, Kekuatan otot extremitas bawah
dextra menurun, skor (1), pasien mengatakan bahwa
dirinya cemas saat bergerak, pasien tampak bedrest, pasien
tampak membatasi gerakannya, dalam aktivitasnya pasien
tampak dibantu oleh keluarga dan perawat.
19. RENCANA TINDAKAN
TUJUAN RENCANA RASIONAL
Setelah diberi tindakan asuhan
keperawatan selama 6×24 jam
diharapkan gangguan mobilitas
fisik pasien dapat teratasi dengan
kriteria hasil:
1. Nyeri dapat berkurang, skala
nyeri menurun
2. Pasien mampu untuk
mobilisasi dini
3. Mampu beraktivitas ringan
menggunakan alat bantu
4. Klien meningkat dalam
aktivitas fisik
Mandiri:
1. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan
2. Bantu pasien untuk menggunakan
tongkat/kruk saat berjalan dan mencegah
terhadap cedera
3. Monitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Kolaborasi:
4. Kolaborasi dalam pemberian obat
analgetik/antinyeri
5. Kolaborasi dengan terapi fisik dalam
penanganan traksi yang boleh digerakkan
dan yang belum boleh digerakkan
1. Pasien dapat merubah posisi pasien
yang benar dengan atau tanpa
bantuan
2. Memberikan bantuan alat pada pasien
dapat mempermudah ambulasi dan
agar terhindar dari cedera
3. Mengetahui bagaimana respon dan
perbedaan hasil sebelum/sesudah
latihan pasien
4. Mengurangi rasa nyeri pada pasien
5. Penanganan yang tepat dapat
mempercepat waktu penyembuhan
20. PELAKSANAAN
TGL JAM TINDAKAN HASIL
13/02/23 07.0
0
1. Melakukan bina hubungan saling percaya
2. Melakukan TTV pada pasien
3. Menjelaskan & mengajarkan pasien untuk
merubah posisi dengan benar
4. Mengajarkan pasien utk mobilisasi miring
kanan miring kiri, duduk sebelum berdiri
untuk meminimalisir atrofi
5. Memonitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan pasien.
6. Memberikan obat sesuai advis dokter :
Injeksi Ketorolac 30 mg
7. Melakukan konsul fisioterapi
1. Pasien sangat kooperatif saat melakukan pendekatan
2. - S: 37,5°C
- N: 98×/menit
- TD: 138/80 mm Hg
- RR: 20×/menit
3. Pasien kooperatif dan dapat demonstrasi ulang teknik
merubah posisi yang benar
4. Pasien dapat demonstrasi ulang untuk mobilisasi
mika miki
5. Terdapat perbedaan hasil vital sign pasien. Terdapat
peningkatan seusai latihan
6. Obat masuk, pasien mengngkapkan nyeri berkurang
7. petugas fisiotx dating untuk melakukan latihan
21. PELAKSANAAN
TGL JAM TINDAKAN HASIL
14/02/23 14.0
0
1. Melakukan pendekatan
2. Menanyakan keluhan px
3. Melakukan TTV pada pasien
4. Menjelaskan & mengajarkan pasien untuk
merubah posisi dengan benar
5. Mengajarkan pasien berjalan dengan
menggunakan tongkat/kruk untuk
meminimalisir atrofi
6. Memonitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan pasien.
7. Memberikan obat sesuai advis dokter :
Inj cefotaxime 1gr
Injeksi Ketorolac 30 mg
Inj ranitidine 50mg
1. Pasien sangat kooperatif saat melakukan pendekatan
2. Pasien mengatakan lukanya masih nyeri dan merasa
cemas karena lukanya
3. - S: 37°C
- N: 89×/menit
- TD: 123/83 mm Hg
- RR: 20×/menit
4. Pasien kooperatif dan dapat demonstrasi ulang teknik
merubah posisi yang benar
5. Pasien dapat demonstrasi ulang berjalan
menggunakan tongkat
6. Terdapat perbedaan hasil vital sign pasien. Terdapat
peningkatan seusai latihan
7. Obat masuk, pasien mengngkapkan nyeri berkurang
22. PELAKSANAAN
TGL JAM TINDAKAN HASIL
15/02/23 14.0
0
1. Melakukan pendekatan
2. Menanyakan keluhan px
3. Melakukan TTV pada pasien
4. Menjelaskan & mengajarkan pasien untuk
merubah posisi dengan benar
5. Mengajarkan pasien berjalan dengan
menggunakan tongkat/kruk untuk
meminimalisir atrofi
6. Memonitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan pasien.
7. Memberikan obat sesuai advis dokter :
Inj cefotaxime 1gr
Injeksi Ketorolac 30 mg
Inj ranitidine 50mg
1. Pasien sangat kooperatif saat melakukan pendekatan
2. Pasien mengatakan lukanya masih sedikit nyeri
3. - S: 37,4°C
- N: 83×/menit
- TD: 120/79 mm Hg
- RR: 20×/menit
4. Pasien kooperatif dan dapat demonstrasi ulang teknik
merubah posisi yang benar
5. Pasien dapat demonstrasi ulang berjalan
menggunakan tongkat
6. Terdapat perbedaan hasil vital sign pasien. Terdapat
peningkatan seusai latihan
7. Obat masuk, pasien mengngkapkan nyeri berkurang
23. PELAKSANAAN
TGL JAM TINDAKAN HASIL
16/02/23 19.0
0
23.0
0
1. Melakukan pendekatan
2. Menanyakan keluhan px
3. Melakukan TTV pada pasien
4. Memberikan obat sesuai advis dokter :
Inj cefotaxime 1gr
Inj ranitidine 50mg
1. Pasien sangat kooperatif saat melakukan pendekatan
2. Pasien mengatakan lukanya masih sedikit nyeri
3. - S: 37,5°C
- N: 88×/menit
- TD: 125/87 mm Hg
- RR: 20×/menit
4. Obat masuk, pasien mengngkapkan nyeri berkurang
24. PELAKSANAAN
TGL JAM TINDAKAN HASIL
17/02/23 19.0
0
23.0
0
1. Melakukan pendekatan
2. Menanyakan keluhan px
3. Melakukan TTV pada pasien
4. Memberikan obat sesuai advis dokter :
Inj cefotaxime 1gr
Inj ranitidine 50mg
1. Pasien sangat kooperatif saat melakukan pendekatan
2. Pasien mengatakan lukanya masih sedikit nyeri
3. - S: 36,3°C
- N: 81×/menit
- TD: 126/83 mm Hg
- RR: 20×/menit
4. Obat masuk, pasien mengngkapkan nyeri berkurang
25. EVALUASI
TANGGAL/JAM KETERANGAN
18-02-
2023/07.00
S: 1. Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, skala nyeri 3
2. Pasien mengatakan tidak merasa cemas lagi dan bisa lebih tenang
O: 1. - S: 36,3°C
- N: 81×/menit
- TD: 126/83 mm Hg
- RR: 20×/menit
2. Pasien dapat merubah posisi dengan benar
3. Pasien dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan cedera dan
dibantu alat
4. Mobilisasi pasien meningkat lebih baik setelah melakukan latihan
A: Tujuan tercapai semua
P: Rencana tindakan diberhentikan pasien pulang dan kontrol