disampaikan pada dialog bisnis prasetiya mulya business school , Rabu 5 Maret 2014 di Kampus Prasetiya Business School, Jl RA Kartini, Cilandak Barat - Jakarta Selatan

1. FOOD SECURITY FOR NATION SOVEREIGNITY: THE STRATEGIC
IMPORTANCE OF SUPPLY CHAIN COMPETITIVENESS
Oleh:
Franciscus Welirang
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Dipresentasikan pada:
Dialog Bisnis Prasetiya Mulya Business School
Rabu, 5 Maret 2014, Pukul 10.00 – 12.35
Kampus Prasetiya Mulya Business School
Jln RA Kartini, Cilandak Barat – Jakarta Selatan

2. DAFTAR ISI
1. Konteks UU Pangan No 18 – 2012
2. Posisi Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Pangan
3. Agriculture and Challenges
4. Peta Pangan dan Blue Economy Potential
5. Posisi Pangan: Food Security Framework – Indonesia Context
6. Peta Teknologi dan Posisi Ketahanan Pangan
7. Keseimbangan untuk Keberlanjutan
8. Delapan (8) BMP untuk Mengukur Lingkungan yang Berkelanjutan
9. Value Chain of Agri Products
10. Grain and Horticulture Value Chain
11. Animal Protein Value Chain
12. Fishery Value Chain
13. Contoh Value Chain Padi – Beras
14. Contoh Value Chain Gula
1

3. 1. KONTEKS UU PANGAN NO 18 - 2012
• Pemenuhan kebutuhan dasar manusia atas pangan yang memberikan manfaat secara adil, merata,
dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan
• Tujuan pembangunan nasional bidang pangan adalah untuk mencapai ketahanan pangan yang
mandiri dan berdaulat, menuju kecukupan gizi bagi setiap individu untuk bisa hidup sehat dan
aktif/produktif
• 3 mata rantai penting: ketersediaan, keterjangkauan dan konsumsi pangan.
• Ketahanan pangan mandiri dan berdaulat hanya akan tercapai jika semua mata rantai tersebut terbangun dan
terkait dengan kuat.
FOOD RESILIENCE
Keterjangkauan/
Food Afford.
Ketersediaan/
Food
Availability
Konsumsi /
consumption
2

4. DISKRIMINASI
PAJAK
2. KEDAULATAN PANGAN VS KETAHANAN PANGAN
KEDAULATAN
PANGAN
KETAHANAN
PANGAN
PETANI
KONSUMEN
MUSIMAN HARIAN
SENANG
SEDIH SENANGHARGA NAIK HARGA TURUN
SEDIH
HARGA NAIK HARGA TURUN
SOLUSI: MENJAGA
KESEIMBANGAN
PASCAPANEN
1. MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN PRODUK
2. MENINGKATKAN BUFFER STOCK UTK KESEIMBANGAN PASAR
3. TEKNOLOGI /MESIN:
a) PEMILIHAN KUALITAS
b) KEAMANAN PANGAN
INDUSTRI INTERMEDIATE PANGAN
(POST HARVEST TREATMENT)
EFFECTIVENESS = TIDAK TERBUANG BUSUK
 TEKNOLOGI DENGAN MESIN
 PENGERINGAN
 FREEZED DRIED
 DRY FREEZED
SARAN:
AGAR SEMUA TREATMENT PASCA-PANEN SECARA MESIN &TEKNOLOGI BEBAS DARI PPN!
KEUNTUNGAN TEKNOLOGI:
1. KUALITAS STANDAR
2. PANGAN TIDAK TERBUANG
3. EFISIENSI &EFEKTIF TERHADAP HARGA TERJAMIN
MASALAH
DIKENAKAN
PPn 10%
Tradisional
menggunakan
matahari, PPn
= 0%
TIDAK ADA
TEKNOLOGI
3

5. Source : The Australian Grains
Industry Conference, 2011
3. AGRICULTURE DATA & CHALLENGES
CLIMATE CHANGE
4

6. 4. PETA PANGAN DAN POTENSI KELAUTAN
5

7. PETANI KONSUMEN
HARGA HARGA?HARMONIS
SIFAT PRODUK:
-STANDAR PRODUK
-STANDAR PACKAGING
-PENYIMPANAN
5. POSISI PANGAN
Food Security Framework – Indonesia Context
6

8. 6. PETA TEKNOLOGI DAN POSISI KETAHANAN PANGAN
TEKNOLOGI
REKAYASA
BENIH
TEKNOLOGI BUDIDAYA
TEKNOLOGI :
- PASKA PANEN  TEKNOLOGI PENEPUNGAN
- PENGOLAHAN / PROSES
- KULINOLOGI
TEKNOLOGI
PENYIMPANAN
T1 T2 T3 T4
PUPUK
+
AIR
+
PESTISIDA
OBAT
+
PAKAN
+
AIR
KAPAL
+
ALAT
TANGKAP
+
PELABUHAN
SUMBER
INDUSTRI
PRIMER
INDUSTRI
SEKUNDER
INDUSTRI
TERTIER
KONSUMENPASAR
FRESH PRODUCT
SEMI FRESH PRODUCT
- DAGING
- REFREGERATOR
- R.P.H
- CPO
- RICE MILL
- DLL
- INDUSTRI TEPUNG
- MINYAK GORENG
- GULA
- SUSU
- DLL
- MIE
- MARGARINE
- NUGGET
- BASO
- SAUSAGES
- ICE CREAM
- YOGURT
- DLL
KEBUN
LADANG /
SAWAH
SUNGAI /
LAUT
TERNAK
BESAR
TAMBAK
UNGGAS
BIBIT
PERAN
UTAMA
KETAHANAN
PANGAN
IMPORT
7

9. KEBERLANJUTAN
PERTANIAN &
PERIKANAN
7 DOMAIN EKONOMI
1. AKUNTING & REGULASI
2. PRODUKTIVITAS & SUMBER
DAYA
3. PERTUKARAN & TRANSFER
4. KONSUMSI & PEMANFAATAN
5. PEKERJA & KESEJAHTERAAN
6. TEKNOLOGI & INFRASTRUKTUR
7. KEKAYAAN & DISTRIBUSI
7 DOMAIN EKOLOGI
7 DOMAIN POLITIK
7 DOMAIN KULTURAL
1. MATERIAL & ENERGI
2. AIR & UDARA
3. FLORA & FAUNA
4. HABITAT & PEMUKIMAN
5. PENGEMBANGAN KAWASAN &
PERHUBUNGAN
6. BUDAYA & PANGAN
7. EMISI & AMPAS
1. ORGANISASI & TATA
KELOLA
2. HUKUM & KEADILAN
3. KOMUNIKASI & KRITIK
4. KETERWAKILAN &
NEGOSIASI
5. KEAMANAN & KESERASIAN
6. DIALOG & REKONSILIASI
7. ETIKA & AKUNTABILITAS
1. IDENTITAS & KESEPAKATAN
2. KREATIVITAS & PENCIPTAAN
3. SEJARAH & MASA DEPAN
4. KEPERCAYAAN &GAGASAN
5. GENDER &GENERASI
6. PENYELIDIKAN
&PEMBELAJARAN
7. KESEHATAN & HIDUP LAYAK
a) MEMUASKAN KEBUTUHAN
MANUSIA AKAN PANGAN & SERAT
b) MENINGKATKAN MUTU & SUMBER
DAYA ALAM BERBASIS
KETERGANTUNGAN EKONOMI
PERTANIAN
c) MENGEFISIENSIKAN
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
YANG TAK DAPAT DIPERBARUI
&SUMBER DAYA PERTANIAN
&MENGINTEGRASIKANNYA,
DENGAN SIKLUS BIOLOGI
&KONTROL YG TEPAT
d) MENOPANG KEBERLANGSUNGAN
EKONOMI ATAS PENGERJAAN
PERTANIAN &PERIKANAN
e) MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
PETANI &MASYARAKAT SECARA
KESELURUHAN
REF: 1. BRUNTLENT COMMITTEE, 2007
2. UNESCO 2001, UNIVERSAL DECLARATION ON CULTURAL DIVERSITY
3. EARTH CHARTER 2000
7. KESEIMBANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN
8

10. 8 BMP’s UNTUK
MENGUKUR
LINGKUNGAN
BERKELANJUTAN
1. SOIL& NUTRIENT
MANAGEMENT
2. WATER MANAGEMENT
3. CONSERVATION OF
BIODIVERSITY &ECOSYSTEMS
4. SELECTION OF PLANTS
VARIETIES & ANIMAL BREEDS
5. CROP PROTECTION
6. ANIMAL HEALTH & WELFARE
7. POSTHARVEST HANDLING &
LOSSES
8. ENERGY & GREENHOUSE GAS
MANAGEMENT
LINGKUNGAN
YANG
BERKELANJUTAN
BMP  BEST
MANAGEMENT
PRACTICES
8. DELAPAN (8) BMP UNTUK MENGUKUR
LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN
9

11. POST HARVEST
•HANDLING
•CLEANING
•DRYING /
REFERIGATOR
•BLENDING
•WAREHOUSE
/ SILO
VILLAGE
TRANSPORTATION
•TRUCKING
•RAIL TRAIN
•BARGES
•INSURANCE
(OPTIONAL)
MARKET PARENT /
PORT
•HANDLING
•BLENDING
•WAREHOUSE
/ SILO
CITY
TRANSPORTATION
•TRUCKING
•SEA FREIGHT
•RAIL TRAIN
RETAIL
•RE-PACKING
CONSUMER /
INDUSTRY
AGRICULTURAL
LAND
COST? COST? COST? COST? COST?
SAPROTAN
Fertilizer
+Obat
Breeding
Initial Margin Product Distribution Margin
KUD KOPAS KOPAS
Initial Margin Product
9. VALUE CHAIN OF AGRI-PRODUCTS
A NEW BUSINESS MODEL SHOULD BE EXAMINATED
10

12. Tissue
Culture
Seed
Breeder
Multipliy
Farming
Post
Harvest
Process Dist
UP STREAM DOWN STREAM
Developme
nt of Tissue
Culture to
plantlet
Good
quality seed
, quantity,
certification
Good
Agricultural
Practice
Input of
Saprotan ,
Irrigation
Fresh
logistic
Drying
Storage,
chiller,
cold chain
Cleaning,
chipping,
frying
Freeze
Dried
Frozen
To Retail
and food
services
10. GRAIN & HORTICULTURE VALUE CHAIN
11

13. Feed Breeding Farming Slaughter Process Dist Ret/FS
UP STREAM DOWN STREAM
Feed
Producti
on -
Grain
Sourcing
DOC for
Broiler
`and
layer
Cows
Farming
Layer
Farming
slaugther Value
Added
product
Cold
Chain,
Live
chicken
Fresh
Egg/Proc
Egg
Processing
Retail
process,
Slaughter
ed, fresh
11. ANIMAL PROTEIN VALUE CHAIN
12

14. 12. FISHERY VALUE CHAIN
13

15. SAWAH
INDUSTRI
PRIMER KONSUMEN
PENGERINGAN/DRYER
PENGGILINGAN DLL
SYSTEM TANAM
PUPUK
IRIGASI
BIBIT
INDUSTRI
SEKUNDER
TEPUNG BERAS DLL
INDUSTRI
TERTIER
INDUSTRI BIHUN;
INDUSTRI SNACK;
INDUSTRI INSTANT DLL
TARGET 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
WAKTU 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN 3 X PANEN
LUAS PANEN (ha) 12.343.617 12.467.053 12.591.723 12.717.640 12.844.817 12.973.265 13.102.2998 13.234.028
PRODUKSI (ton GKG) 60.279.897 63.292.891 66.458.586 69.781.515 73.270.591 76.934.121 80.780.827 84.819.868
PABRIK / INDUSTRI 63 63
ALAT
PERTANIAN
PUPUK
PESTISIDA
IRIGASI
LOGISTIK LOGISTIK
PASAR
13. CONTOH VALUE CHAIN PADI - BERAS
14

16. ESTATE /
KEBUN
INDUSTRI
PRIMER
KONSUMENPASAR
PENGGILINGAN TEBU
(RAW SUGAR, TETES DLL)
SISTEM TANAM
PUPUK
IRIGASI
PESTISIDA
ALAT2 PERTANIAN
BIBIT
LOGISTIK LOGISTIK
INDUSTRI
SEKUNDER
GULA KRISTAL;
GULA RAFINASI DLL
INDUSTRI
TERTIER
TEPUNG GULA;
SIROP DLL
TARGET 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
WAKTU
LUAS PANEN (ha) 410.000 422.300 434.969 448.018 461.458 475.302 489.561 504.248
PRODUKSI (ton gula) 2.542.000 2.669.100 2.802.555 2.942.682 3.089.816 3.244.307 3.406.523 3.576.849
PABRIK / INDUSTRI
CATATAN : DATA DIAMBIL DARI BPS
DATA TAHUN 2009 S/D 2015 MERUPAKAN ASUMSI, SESUAI DENGAN % PERUBAHAN TAHUN SEBELUMNYA
14. CONTOH VALUE CHAIN GULA
15