Analisis Bahan Organik - Zat Adiktif PengawetWindyNr1
Dokumen tersebut membahas tentang zat pengawet pada makanan, termasuk pengawetan secara alami, biologi, dan kimia. Jenis-jenis pengawet yang disebutkan antara lain asam propionat, asam sitrat, asam benzoat, garam, dan enzim-enzim tertentu. Diberikan juga contoh analisis kadar asam benzoat pada kecap dan saos menggunakan metode titrasi.
Analisis Bahan Organik - Zat Adiktif PengawetWindyNr1
Dokumen tersebut membahas tentang zat pengawet pada makanan, termasuk pengawetan secara alami, biologi, dan kimia. Jenis-jenis pengawet yang disebutkan antara lain asam propionat, asam sitrat, asam benzoat, garam, dan enzim-enzim tertentu. Diberikan juga contoh analisis kadar asam benzoat pada kecap dan saos menggunakan metode titrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang formalin, yaitu larutan pengawet yang berbahaya yang terdiri atas 37% formaldehida dalam air. Formalin memiliki bau yang sangat menusuk dan digunakan sebagai pengawet mayat atau makanan meskipun berbahaya untuk kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode untuk mendeteksi keberadaan formalin dalam suatu sampel.
Barium sulfat digunakan sebagai media kontrast positif untuk pemeriksaan saluran pencernaan. Ia berbentuk serbuk putih yang tidak larut dalam air namun dicampur air untuk memudahkan pencernaan. Barium sulfat memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam dosis tertentu untuk pemeriksaan bagian tertentu saluran pencernaan, meskipun memiliki efek samping seperti konstipasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang persyaratan mutu dalam pembuatan suspensi oral ampisilin. Terdapat spesifikasi produk jadi, spesifikasi bahan, dan metode analisis zat aktif yang harus dipenuhi. Prosedur pembuatan dan pengujian mutu harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Dokumen tersebut membahas proses pencelupan serat poliakrilat dengan zat warna basa menggunakan variasi resep dan metode. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pencelupan dijelaskan seperti penggunaan asam asetat, perata kationik, pH larutan, dan suhu proses. Resep 1 memberikan hasil pencelupan dengan kerataan warna terbaik berdasarkan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang kopi instan. Terdapat definisi kopi instan, syarat mutunya, cara pengambilan contoh, cara pengujian kadar air, abu, kafein, gula dan lainnya. Dokumen ini memberikan pedoman lengkap tentang spesifikasi dan metode pengujian kualitas kopi instan.
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
Dokumen tersebut membahas proses pencapan kain kapas dengan zat warna naftol. Terdapat dua metode pencapan, yaitu metode cap nafthol lalu padding garam diazonium dan sebaliknya. Kedua metode melibatkan proses pembuatan pasta cap nafthol dan garam diazonium, pencelupan kain, pengeringan, dan pencucian untuk memperoleh kain bermotif secara permanen.
1. Dokumen tersebut memuat ringkasan proses pengolahan berbagai buah-buahan seperti nanas, durian, pisang, dan mangga menjadi produk olahan seperti keripik, selai, dodol, manisan, dan lainnya.
2. Proses-prosesnya meliputi pemilihan bahan, pencucian, pengupasan, pemotongan, perebusan, pengeringan, pengemasan, dan penambahan bumbu seperti gula dan garam.
3. Produk-produk olahan
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Penelitian ini menentukan kondisi fermentasi optimum Lactobacillus bulgaricus untuk menghasilkan tepung suweg terfermentasi dengan menganalisis pH, suhu, dan waktu inkubasi optimum serta kadar pati, amilosa, amilopektin, dan daya pengembang hasil fermentasi. Metodologi penelitian meliputi pembuatan media dan inokulum, penentuan kurva pertumbuhan, serta uji kadar asam l
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
Laporan ini membahas tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Indofarma Global Medika Cabang Medan. Laporan ini bertujuan untuk memahami peran apoteker di pedagang besar farmasi, memahami praktek distribusi obat, dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik. PKPA dilaksanakan selama 4 bulan dan memberikan pengalaman tentang pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi.
Laporan seminar Praktik Kerja Profesi Apoteker Universitas Sumatera Utara di Apotek. Membahas tentang pengelolaan perbekalan farmasi, pengelolaan apotek, pengelolaan obat, skrining resep, pajak, Pelayanan Informasi Obat, dll.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang formalin, yaitu larutan pengawet yang berbahaya yang terdiri atas 37% formaldehida dalam air. Formalin memiliki bau yang sangat menusuk dan digunakan sebagai pengawet mayat atau makanan meskipun berbahaya untuk kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode untuk mendeteksi keberadaan formalin dalam suatu sampel.
Barium sulfat digunakan sebagai media kontrast positif untuk pemeriksaan saluran pencernaan. Ia berbentuk serbuk putih yang tidak larut dalam air namun dicampur air untuk memudahkan pencernaan. Barium sulfat memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam dosis tertentu untuk pemeriksaan bagian tertentu saluran pencernaan, meskipun memiliki efek samping seperti konstipasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang persyaratan mutu dalam pembuatan suspensi oral ampisilin. Terdapat spesifikasi produk jadi, spesifikasi bahan, dan metode analisis zat aktif yang harus dipenuhi. Prosedur pembuatan dan pengujian mutu harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Dokumen tersebut membahas proses pencelupan serat poliakrilat dengan zat warna basa menggunakan variasi resep dan metode. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pencelupan dijelaskan seperti penggunaan asam asetat, perata kationik, pH larutan, dan suhu proses. Resep 1 memberikan hasil pencelupan dengan kerataan warna terbaik berdasarkan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang kopi instan. Terdapat definisi kopi instan, syarat mutunya, cara pengambilan contoh, cara pengujian kadar air, abu, kafein, gula dan lainnya. Dokumen ini memberikan pedoman lengkap tentang spesifikasi dan metode pengujian kualitas kopi instan.
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
Dokumen tersebut membahas proses pencapan kain kapas dengan zat warna naftol. Terdapat dua metode pencapan, yaitu metode cap nafthol lalu padding garam diazonium dan sebaliknya. Kedua metode melibatkan proses pembuatan pasta cap nafthol dan garam diazonium, pencelupan kain, pengeringan, dan pencucian untuk memperoleh kain bermotif secara permanen.
1. Dokumen tersebut memuat ringkasan proses pengolahan berbagai buah-buahan seperti nanas, durian, pisang, dan mangga menjadi produk olahan seperti keripik, selai, dodol, manisan, dan lainnya.
2. Proses-prosesnya meliputi pemilihan bahan, pencucian, pengupasan, pemotongan, perebusan, pengeringan, pengemasan, dan penambahan bumbu seperti gula dan garam.
3. Produk-produk olahan
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Penelitian ini menentukan kondisi fermentasi optimum Lactobacillus bulgaricus untuk menghasilkan tepung suweg terfermentasi dengan menganalisis pH, suhu, dan waktu inkubasi optimum serta kadar pati, amilosa, amilopektin, dan daya pengembang hasil fermentasi. Metodologi penelitian meliputi pembuatan media dan inokulum, penentuan kurva pertumbuhan, serta uji kadar asam l
Similar to Flowsheet Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan (11)
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
Laporan ini membahas tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Indofarma Global Medika Cabang Medan. Laporan ini bertujuan untuk memahami peran apoteker di pedagang besar farmasi, memahami praktek distribusi obat, dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik. PKPA dilaksanakan selama 4 bulan dan memberikan pengalaman tentang pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi.
Laporan seminar Praktik Kerja Profesi Apoteker Universitas Sumatera Utara di Apotek. Membahas tentang pengelolaan perbekalan farmasi, pengelolaan apotek, pengelolaan obat, skrining resep, pajak, Pelayanan Informasi Obat, dll.
Pasien dirawat selama 3 hari untuk menerima kemoterapi siklus ketiga untuk pengobatan kanker ovariumnya dan anemia. Kondisi pasien membaik selama perawatan dengan peningkatan hemoglobin dan berkurangnya keluhan mual dan lemas. Pasien diberikan edukasi tentang penanganan efek samping kemoterapi.
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
Kemoterapi bertujuan untuk mengobati kanker dengan memberikan obat sitotoksik secara intravena untuk membunuh sel kanker. Terdapat beberapa tujuan kemoterapi yaitu kuratif untuk mengobati tumor sensitif, adjuvan setelah operasi, dan neoadjuvan sebelum operasi atau radioterapi untuk mengecilkan tumor.
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiMaulana Sakti
Pembahasan singkat mengenai kemoterapi, termasuk syarat, manajemen ekstravasasi, klasifikasi dan administrai obat, serta algoritma manajemen efek samping kemoterapi.
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
Tatanama zat kimia menggunakan nama Latin, nama lain, dan nama Indonesia. Nama garam dan senyawa ditulis dengan menyebutkan unsur logam dan asam dalam bentuk tertentu. Nama tanaman obat mencantumkan nama genus, spesies, dan bagian tanaman yang digunakan."
Bahan presentasi tugas mata kuliah Farmasi Industri tentang Praregistrasi Sediaan Farmasi, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan disiplin apoteker. Etika dan moral memiliki makna yang sama yaitu kebiasaan dan merupakan nilai-nilai serta norma yang menjadi pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok. Disiplin adalah tata tertib dan kepatuhan terhadap peraturan. Seorang apoteker yang baik diharapkan dapat menguasai pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara seimbang. Kode etik ap
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaMaulana Sakti
Uji suspensi nanopartikel kitosan-natrium tripolifosfat sebagai obat luka pada kelinci menunjukkan bahwa suspensi nanopartikel kitosan mempercepat penyembuhan luka dengan luka yang diberikan suspensi sembuh lebih cepat dalam 12 hari dibandingkan luka tanpa suspensi yang masih mengalami inflamasi dan epidermis tidak normal.
Dokumen ini membahas pengembangan alat penghantaran obat cacing oral berbentuk intraruminal delivery device (RRD) untuk sapi. RRD dirancang untuk melepaskan obat secara berkelanjutan selama 23 hari guna membangun kekebalan tubuh sapi terhadap parasit selama musim penggembalaan awal. Uji coba RRD yang berisi levamisole hidroklorida pada sapi menunjukkan jumlah telur parasit yang lebih rendah dibandingkan obat konven
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi sediaan veteriner seperti sifat bahan aktif, stabilitas sediaan, karakteristik sediaan, dan uji farmakologi. Ada perbedaan pengujian sediaan untuk hewan dan manusia seperti ukuran kemasan, paparan suhu, dan mekanisme pelepasan obat. Bentuk sediaan cair umumnya diberikan secara oral, parenteral, dan dermal pada hewan.
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMaulana Sakti
Microencapsulation can protect, stabilize, or control the release of core materials like fragrances, flavors, and oils. Traditional microcapsules are 1-500 μm due to production limitations, but smaller capsules are less prone to rupture. The document describes methods of microencapsulation including chemical processes like coacervation and physical processes like fluidized beds. Solid lipid nanoparticles (SLNs) produced via melt-emulsification-chill encapsulate sunscreen effectively, increasing sun protection factor by dispersing the active and forming a uniform film. SLNs show no changes after storage and allow customization for applications. Microencapsulation can increase efficacy while decreasing formulation complexity.
1. Metode reduksi aldehida aromatik menjadi alkohol menggunakan daun jagung dan pisang segar sebagai katalis telah dikembangkan. 2. Hasil reduksi menggunakan daun jagung lebih baik dibanding daun pisang. 3. Reaksi samping seperti dekarboksilasi asam karboksilat dan hidrolisis ester tidak terjadi.
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazoleMaulana Sakti
Studi ini mengkaji hubungan antara struktur dan aktivitas senyawa turunan benzimidazole sebagai inhibitor DNA gyrase untuk penyakit tuberkulosis dengan menggunakan pendekatan in silico. Metode yang digunakan meliputi pembentukan model HKSA, docking molekuler, penentuan fitur farmakofor, virtual screening, uji toksisitas, dan profil farmakokinetik. Hasilnya menunjukkan empat prediktor berpengaruh terhadap aktivitas senyawa dan senyawa tertentu
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleaseMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas mengenai keuntungan pemberian obat secara parenteral melalui rute injeksi yang dapat memberikan onset aksi cepat dan menjaga tingkat konsentrasi sistemik obat. Beberapa senyawa obat hanya dapat diberikan melalui rute injeksi karena tidak aktif jika diberikan secara oral. Pengembangan sistem injeksi lepas lambat bertujuan memperpanjang efek obat, mengurangi frekuensi dosis, dan meningkatkan ke
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalMaulana Sakti
Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan. Konsepsi ini lahir dari latar belakang sejarah, geografi, dan geopolitik Indonesia sebagai negara kepulauan yang pernah terpecah belah.
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaMaulana Sakti
Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan. Hakikatnya adalah persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah nasional. Geopolitik Indonesia didasarkan pada letak geografis di antara dua samudra dan benua serta sejarah sebagai bekas jajahan Belanda.
Flowsheet Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan
1. LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan
200g Rumput laut
Dibersihkan, dicuci dan dikeringkan
Rumput laut kering
Diserbuk dan direndam dalam larutan kalsium
hipoklorit 0,5% diganti 1 jam sekali selama 6 jam
Dicuci dengan air mengalir sampai bau
kaporitnya hilang
Rumput laut sudah diputihkan
Diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,25%
selama 1 jam (pH=5)
Dicuci dengan air mengalir sampai pH=7
(netral), ditiriskan dan dikeringkan selama 2 hari
Ditimbang 10g rumput laut
Dididihkan dengan air suling sebanyak 500 ml
Ditambahkan asam asetat 3% (pH=5) pada
saat suhu mencapai 90-95°C Diekstraksi
selama 45 menit
Disaring dengan kain blacu
Ampas Filtrat
Dinetralkan dengan larutan
natrium karbonat 3%
Dicek pH
Dipanaskan sampai mendidih
Dituang ke cetakan, didiamkan
Dibekukan ke dalam freezer
Agar beku
2. Lampiran 1. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan
Agar beku
Dikeluarkan, didiamkan pada suhu
kamar sampai airnya mencair
Disaring dengan kain blacu
Filtrat Agar
Dikeringkan pada
suhu 50°C
Digiling halus
Diayak
Serbuk agar
Dikarakterisasi
Kualitatif: Penetapan Penetapan
a. Iodium 0,05 kadar abu kadar
M total sulfat
b. Asam klorida
dan barium Penetapan Penetapan Viskositas
klorida susut kadar abu tak
c. Pendinginan pengeringan larut asam
3. Lampiran 2. Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan
200g Rumput laut
Dibersihkan, dicuci dan dikeringkan
Diserbuk, diasamkan dengan larutan asam
sulfat 0,25% selama 1 jam (pH=5)
Dicuci dengan air mengalir sampai pH=7
(netral), ditiriskan dan dikeringkan selama 2 hari
Ditimbang 10g rumput laut
Dididihkan dengan air suling sebanyak 500 ml
Ditambahkan asam asetat 3% (pH=5) pada
saat suhu mencapai 90-95°C Diekstraksi
selama 45 menit
Disaring dengan kain blacu
Ampas Filtrat
Dinetralkan dengan larutan natrium
karbonat 3%
Dicek pH
Dipanaskan sampai mendidih
Dituang ke cetakan, didiamkan
Dibekukan ke dalam freezer
Agar beku
4. Lampiran 2. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan
Agar beku
Dikeluarkan, didiamkan pada suhu
kamar sampai airnya mencair
Disaring dengan kain blacu
Filtrat Agar
Dikeringkan pada
suhu 50°C
Digiling halus
Diayak
Serbuk agar
Dikarakterisasi
Kualitatif: Penetapan Penetapan
a. Iodium 0,05 kadar abu kadar
M total sulfat
b.Asam klorida
dan barium Penetapan Penetapan Viskositas
klorida susut kadar abu tak
c. Pendinginan pengeringan larut asam
5. Lampiran 3. Bagan isolasi Natrium alginat
100 g serbuk yang telah
diisolasi fukoidannya
Direndam dengan HCl 5% selama 2 jam, disaring
Dicuci dengan air suling sampai netral (pH 7)
Filtrat Residu
Direndam dengan Na2CO3 5%
pada suhu 50-60o
C selama 2 jam
Disaring
Filtrat Residu
Ditambahkan CaCl2 1%
Endapan kalsium alginat
Ditambahkan HCl 5% sedikit demi sedikit
Asam alginat
Dicuci dengan air suling sampai netral (pH 7)
Ditambahkan Na2CO3 5% sedikit demi sedikit
Larutan natrium alginat
Diendapkan dengan isopropanol 95%
Dikeringkan pada suhu 50o
C dan dihaluskan
Serbuk natrium alginat
6. Lampiran 4. Bagan isolasi karagenan alga merah Kappaphycus alvarezii
(Doty)
50 g serbuk simplisia alga merah
Kappaphycus alvarezii
dimaserasi dengan CaCl 1% sebanyak
500 ml
disaring
Ampas Filtrat
dicuci dengan air suling
ditambah H2O2 1%
sebanyak 500 ml
dicuci
Ampas Filtrat
ditambahkan 500 ml air suling
di cek pH (pH = 7)
ditambahkan dengan NaOH 2 N
sebanyak 13 tetes sampai pH = 9
diekstraksi selama 60 menit pada
suhu 900
disaring
AmpasFiltrat
ditampung filtrat sebanyak 500 ml
dimasukkan 25 ml filtrat kedalam beaker glass
ditambahkan 50 ml (1 : 2)
- Etanol - Isopropanol
- Metanol
didiamkan selama 24 jam kemudian disaring
Karagenan Filtrat
8. Lampiran 5. Bagan isolasi senyawa fukoidan
50 g serbuk simplisia
Dimasukkan ke gelas beker 1000 ml
Ditambah 500 ml HCl 0,1 N
Diesktraksi selama 100ºC selama 4
jam sambil sesekali diaduk
Disaring dan diperas dengan kain
flannel
Ampas Filtrat
Disentrifugasi dengan kecepatan
3000 rpm selama 10 menit
Endapan Filtrat
Ditambah etanol 96 % sama banyak
dengan filtrat
Disentrifugasi dengan kecepatan
3000 rpm selama 10 menit
Filtrat Residu
Dikeringkan dalam oven suhu 50ºC
Digerus
Dimasukkan kedalam botol
Isolat fukoidan
2,27 g