Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
5. 1. LARUTAN BENEDICT
Larutan Benedict digunakan untuk menguji adanya kandungan
glukosa dalam suatu bahan (makanan). Adanya glukosa dalam
bahan ditandai dengan warna merah bata. Cara membuat larutan
Benedict yaitu:
(1) Larutkan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram natrium
karbonat ke dalam 600 ml air suling.
(2) Panaskan hingga larut, kemudian saring.
(3) Larutkan 17,3 gram kupri sulfat ke dalam 150 ml air suling.
(4) Secara perlahan-lahan, tambahkan larutan kupri sulfat ke dalam
larutan natrium sitrat-natrium karbonat. Aduk terus-menerus.
(5) Tambahkan air suling sehingga mencapai volume 1 L.
6. 2. LARUTAN BIURET
Larutan Biuret dipakai untuk menguji adanya kandungan protein
dalam suatu bahan (makanan).
Cara membuat larutan Biuret yaitu:
(1) Larutan perusi/terusi atau CuSO4 (kupri sulfat) seberat 1
gram ke dalam air suling 99 gram. Wadahilah dalam botol
tersendiri.
(2) Larutkan 20 gram NaOH dalam air suling 80 gram. Wadahi
dalam botol terpisah.
Cara Penggunaan: Zat yang akan diuji ditetesi dulu dengan
larutan NaOH, baru setelah beberapa saat ditetesi dengan
larutan perusi. Adanya protein ditandai dengan perubahan
warna bahan menjadi ungu.
7. 3. LARUTAN FEHLING
Fehling A
Larutkan 34,6 gram kristal CuSO4 (kupri
sulfat/terusi/perusi) dalam 500 ml air
suling. Jika larutan kurang jernih, dapat
ditambahkan beberapa tetes asam sulfat
pekat.
8. FEHLING B
Larutkan 77 gram NaOH ke
dalam 500 ml air suling.
Kemudian tambahkan kalium
natrium tartrat sebanyak 175
gram, aduk sampai semuanya
larut.
9. FEHLING A DAN FEHLING B DISIMPAN DALAM
BOTOL TERPISAH. KEDUANYA DAPAT DICAMPUR
DENGAN PERBANDINGAN YANG SAMA SAAT AKAN
DIGUNAKAN. LARUTAN FEHLING DIGUNAKAN UNTUK
MENGUJI GULA PEREDUKSI.
10. 4. LARUTAN LUGOL
Larutan Lugol adalah larutan yang
sering digunakan untuk menguji
adanya kandungan amilum. Cara
membuatnya adalah sebagai
berikut:
(1) Larutkan 6 gram KI dalam 100
ml air suling.
(2) tambahkan 3 gram kristal
iodium, aduk sampai rata.
(3) Saat akan digunakan, larutan
tersebut harus diencerkan dengan
air suling. Perbandingannya 1:10.