PEMBUATAN SABUN CAIR MANDI DARI LENDIR LIDAH BUAYADewi Sanusi Noor
Dokumen ini membahas proses pembuatan sabun mandi cair dengan menggunakan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium. Prosedurnya meliputi pencampuran minyak kelapa, KOH, dan bahan lain untuk membentuk sabun, diikuti dengan pengujian pH, organoleptis, viskositas dan bobot jenis. Hasilnya menunjukkan sabun berwarna putih susu dan berbusa, dengan pH tinggi yang tidak layak untuk digunakan. Uji efekt
Dokumen tersebut merangkum pembuatan sabun cuci tangan berbahan dasar minyak peppermint. Ia menjelaskan bahan-bahan, proses pembuatan, uji kualitas seperti pH dan daya hambat bakteri, serta analisis ekonominya. Hasilnya menunjukkan produk memenuhi standar SNI dan layak untuk diedarkan.
Sabun dapat diproduksi melalui proses saponifikasi, yaitu reaksi antara minyak dan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan sabun dan gliserol. Proses ini melibatkan pemanasan campuran minyak masak, larutan natrium hidroksida, dan air suling selama 10 menit untuk menghasilkan sabun cair yang kemudian dikeringkan.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi batang melalui metode cold process. Prosesnya meliputi pencampuran minyak jelantah, NaOH, dan air yang diaduk hingga mengental, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna sebelum dituang ke cetakan. Hasil uji coba menunjukkan sabun yang dihasilkan dapat digunakan sehari-hari dan mendapat respon posit
Dokumen ini membahas tentang sabun cuci piring cair dan praktikum pembuatannya. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan sabun cuci piring cair dan mengembangkan jiwa wirausaha. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain neraca, wadah, pengaduk, gelas ukur, dan bahan kimia seperti Texapon, NaOH, dan Nipasol.
PEMBUATAN SABUN CAIR MANDI DARI LENDIR LIDAH BUAYADewi Sanusi Noor
Dokumen ini membahas proses pembuatan sabun mandi cair dengan menggunakan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium. Prosedurnya meliputi pencampuran minyak kelapa, KOH, dan bahan lain untuk membentuk sabun, diikuti dengan pengujian pH, organoleptis, viskositas dan bobot jenis. Hasilnya menunjukkan sabun berwarna putih susu dan berbusa, dengan pH tinggi yang tidak layak untuk digunakan. Uji efekt
Dokumen tersebut merangkum pembuatan sabun cuci tangan berbahan dasar minyak peppermint. Ia menjelaskan bahan-bahan, proses pembuatan, uji kualitas seperti pH dan daya hambat bakteri, serta analisis ekonominya. Hasilnya menunjukkan produk memenuhi standar SNI dan layak untuk diedarkan.
Sabun dapat diproduksi melalui proses saponifikasi, yaitu reaksi antara minyak dan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan sabun dan gliserol. Proses ini melibatkan pemanasan campuran minyak masak, larutan natrium hidroksida, dan air suling selama 10 menit untuk menghasilkan sabun cair yang kemudian dikeringkan.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi batang melalui metode cold process. Prosesnya meliputi pencampuran minyak jelantah, NaOH, dan air yang diaduk hingga mengental, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna sebelum dituang ke cetakan. Hasil uji coba menunjukkan sabun yang dihasilkan dapat digunakan sehari-hari dan mendapat respon posit
Dokumen ini membahas tentang sabun cuci piring cair dan praktikum pembuatannya. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan sabun cuci piring cair dan mengembangkan jiwa wirausaha. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain neraca, wadah, pengaduk, gelas ukur, dan bahan kimia seperti Texapon, NaOH, dan Nipasol.
Dokumen ini memberikan instruksi cara membuat sabun dengan memanfaatkan minyak jelantah menggunakan bahan seperti minyak jelantah, air, NaOH, dan parfum dengan langkah-langkah mencampur bahan, mengaduknya hingga kental, dan memadatkannya di cetakan.
Dokumen ini memberikan panduan cara membuat sabun dari minyak masak terpakai dengan menggunakan bahan seperti minyak masak, natrium hidroksida, air dan pewangi. Prosesnya melibatkan penapisan minyak, pencampuran larutan natrium hidroksida dan air, penambahan larutan ke dalam minyak dan pencampuran sehingga menjadi likat sebelum dituang ke dalam acuan untuk dibekukan selama 3-4 minggu.
Penelitian ini mendeskripsikan proses pembuatan gula dari nira jeruk dengan mengacu pada proses pembuatan gula aren. Nira jeruk diperas dari buah jeruk lalu dididihkan hingga mengental dan dikristalkan untuk menghasilkan gula berwarna merah dengan rasa manis dan asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nira jeruk dapat diolah menjadi gula meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan nira buah
Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan sirup jeruk mulai dari persiapan bahan baku, alat, hingga tahapan pembuatan seperti pemerasan jeruk, penyaringan sari, penambahan gula, pemanasan, pembotolan, dan penyimpanan. Sirup jeruk dapat disimpan lama tanpa pengawet karena kadar gulanya yang tinggi dan pH rendah.
Laporan praktikum kimia pangan tentang reaksi pencoklatan non enzimatik yang disusun oleh Amelisa Awal telah diperiksa dan diterima. Percobaan ini bertujuan untuk memahami proses pencoklatan non enzimatik dengan mereaksikan berbagai asam amino dan karbohidrat serta mengetahui pengaruh zat tertentu terhadap reaksi tersebut.
Selai lidah buaya dibuat dengan mencuci, haluskan, dan masak lidah buaya bersama gula, agar-agar, asam askorbat, dan natrium benzoat. Selai ini mengandung vitamin C dan bermanfaat sebagai antioksidan, variasi selai, serta dapat menghambat infeksi dan sel kanker. Proses pembuatannya sederhana dan hasilnya bermanfaat secara kesehatan dan ekonomi.
Laporan ini membahas proses penghilangan kanji (desizing) pada tekstil menggunakan cara enzim. Ada dua metode yang digunakan yaitu ekshaust dan pad-batching. Metode ekshaust lebih praktis dibanding pad-batching karena memerlukan waktu yang lebih singkat. Hasil uji menunjukkan bahwa metode ekshaust mampu menghilangkan kanji sebesar 9,64% (resep 1) dan 9,41% (resep 2), sedangkan pad-batch
Dokumen tersebut merangkum proses isolasi senyawa limonena dari kulit jeruk bali dengan metode ekstraksi soxhletasi. Langkah-langkahnya meliputi persiapan sampel kulit jeruk yang dikeringkan dan dihaluskan, ekstraksi dengan pelarut aseton selama 5 jam, destilasi hasil ekstraksi hingga volume 10 mL, dan kristalisasi untuk memperoleh kristal limonena berwarna coklat kekuningan dengan rendemen 28,60%.
Dokumen ini memberikan instruksi cara membuat sabun dengan memanfaatkan minyak jelantah menggunakan bahan seperti minyak jelantah, air, NaOH, dan parfum dengan langkah-langkah mencampur bahan, mengaduknya hingga kental, dan memadatkannya di cetakan.
Dokumen ini memberikan panduan cara membuat sabun dari minyak masak terpakai dengan menggunakan bahan seperti minyak masak, natrium hidroksida, air dan pewangi. Prosesnya melibatkan penapisan minyak, pencampuran larutan natrium hidroksida dan air, penambahan larutan ke dalam minyak dan pencampuran sehingga menjadi likat sebelum dituang ke dalam acuan untuk dibekukan selama 3-4 minggu.
Penelitian ini mendeskripsikan proses pembuatan gula dari nira jeruk dengan mengacu pada proses pembuatan gula aren. Nira jeruk diperas dari buah jeruk lalu dididihkan hingga mengental dan dikristalkan untuk menghasilkan gula berwarna merah dengan rasa manis dan asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nira jeruk dapat diolah menjadi gula meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan nira buah
Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan sirup jeruk mulai dari persiapan bahan baku, alat, hingga tahapan pembuatan seperti pemerasan jeruk, penyaringan sari, penambahan gula, pemanasan, pembotolan, dan penyimpanan. Sirup jeruk dapat disimpan lama tanpa pengawet karena kadar gulanya yang tinggi dan pH rendah.
Laporan praktikum kimia pangan tentang reaksi pencoklatan non enzimatik yang disusun oleh Amelisa Awal telah diperiksa dan diterima. Percobaan ini bertujuan untuk memahami proses pencoklatan non enzimatik dengan mereaksikan berbagai asam amino dan karbohidrat serta mengetahui pengaruh zat tertentu terhadap reaksi tersebut.
Selai lidah buaya dibuat dengan mencuci, haluskan, dan masak lidah buaya bersama gula, agar-agar, asam askorbat, dan natrium benzoat. Selai ini mengandung vitamin C dan bermanfaat sebagai antioksidan, variasi selai, serta dapat menghambat infeksi dan sel kanker. Proses pembuatannya sederhana dan hasilnya bermanfaat secara kesehatan dan ekonomi.
Laporan ini membahas proses penghilangan kanji (desizing) pada tekstil menggunakan cara enzim. Ada dua metode yang digunakan yaitu ekshaust dan pad-batching. Metode ekshaust lebih praktis dibanding pad-batching karena memerlukan waktu yang lebih singkat. Hasil uji menunjukkan bahwa metode ekshaust mampu menghilangkan kanji sebesar 9,64% (resep 1) dan 9,41% (resep 2), sedangkan pad-batch
Dokumen tersebut merangkum proses isolasi senyawa limonena dari kulit jeruk bali dengan metode ekstraksi soxhletasi. Langkah-langkahnya meliputi persiapan sampel kulit jeruk yang dikeringkan dan dihaluskan, ekstraksi dengan pelarut aseton selama 5 jam, destilasi hasil ekstraksi hingga volume 10 mL, dan kristalisasi untuk memperoleh kristal limonena berwarna coklat kekuningan dengan rendemen 28,60%.
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemurnian garam dapur (NaCl) melalui proses pengkristalan dengan menggunakan gas hidrogen klorida (HCl). Langkah-langkahnya adalah melarutkan garam dapur, menjenuhkan larutan dengan HCl, menyaring endapan yang dihasilkan, mengeringkannya di oven untuk memperoleh NaCl murni. Tujuan percobaan ini adalah memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pembuatan minuman herbal seperti greenspot, limun, dan minuman temulawak serta manfaat dari masing-masing minuman tersebut.
2. Langkah-langkah pembuatan mencakup pembuatan sirup, larutan warna, perebusan bahan-bahan herbal, dan pengemasan ke dalam botol.
3. Manfaat minuman tersebut antara lain sebagai pelepas dahaga, men
Resep membuat obat tidak terecampur mengandung asam sitrat dan natrium karbonat dengan menghitung dosis dan bahan, melakukan penimbangan bahan, mempersiapkan larutan asam dan natrium, memasukkan larutan ke dalam botol secara hati-hati, memberi label dan menyerahkan ke pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
Dokumen tersebut memberikan panduan praktikum tentang teknologi kopi, kakao, dan teh. Terdapat penjelasan mengenai pengujian mutu biji kopi, kadar kafein kopi, proses pengolahan kakao, dan analisis mutu kakao dan teh. Dokumen ini bertujuan untuk memandu mahasiswa dan dosen dalam melakukan praktikum secara tepat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ilmu galenika yang mempelajari cara pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam. Sediaan galenik dibuat dari bahan hewan atau tumbuhan dengan menyari zat berkhasiatnya menggunakan cairan seperti air, etanol, atau campuran keduanya. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti air aromatik, ekstrak, sirup, dan spiritus aromatik yang dibuat dengan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. PEMBUATAN ASAM SITRAT
DENGAN ISOLASI
Oleh Kelompok 4 :
Andi Mubarak Bur
Irfan Syaputra
Josua Jefri Djoewarin
Qais AR Petta Duppa
2. Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang
ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus. Senyawa
ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain
digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minuman ringan
Asam sitrat merupakan penyusun utama dari jeruk manis
(Citrus sinesis), limau (C.limon, Arbei (Fragaria) dan lain-lain.
Kandungan asam sitrat dalam jeruk limau dapat mencapai 50mg/ml
dan mempunyai pH 2.5.
Asam sitrat mengandung molekul air, dan air ini akan
lepas bila kristal dipanaskan pada suhu 130o
C. Asam sitrat anhidrat
memiliki sifat fisik yaitu, titik leleh 153o
C, larut dalam air, alkohol dan
eter.
3. Alat dan Bahan
Bahan :
Jeruk Lemon
CaCO3
H2SO4
Aquades
Alat :
1. Corong
2. Gelas beker
3. Gelas ukur
4. Spatula
5. Kain kassa
6. Kertas saring
7. pH Universal
8. Hot plate
9. Oven
10. Lemari pendingin
11. Bunsen
12. Filtrate
4. Prosedur Kerja
• Peras air dari buah lemon yang besar dan ukur
volumenya.
• Alihkan sari buah lemon ke gelas piala 250 ml dan
didihkan untuk mengkoagulasi protein. Saringlah
padatan. Bilaslah gelas piala dan alihkan kembali sari
buah yang telah disaring ke dalam gelas piala semula.
• Timbang sekitar 5 gram CaCO3 serbuk diatas gelas
arloji dan catat bobotnya.
• Tambahkan serbuk CaCO3 kedalam sari jeruk
sedikit demi sedikit dengan bantuan sudip sampai reaksi
tidak teramati lagi. Hitung pH larutan pada saat semua
asam sitrat telah terkonversi.
5. Prosedur Kerja
• Bila sudah pasti semua asam sitrat bereaksi dengan CaCO3
yang ditambahkan, tentukan bobot CaCO3 yang digunakan.
• Panaskan campuran untuk mengendapkan kalsium sitrat,
kemudian saring.
• Bilaslah gelas piala dan kumpulkan kalsium sitrat dari kertas
saring dengan sudip.
• Kalsium sitrat sekarang akan diubah menjadi kalsium sulfat
dengan menambahkan asam sulfat secukupnya. Hitunglah volume
1 M H2SO4 yang mengandung zat H2SO4 yang sama dengan
CaCO3 yang digunakan.
• Tambahkan 95% dari volume H2SO4 1M kedalam gelas piala
yang berisi kalsium sitrat. Asam sitrat akan terurai menghasilkan
larutan berwarna kecoklatan jika dipanaskan dalam asam sulfat
berlebih. Tambahkan air panas kedalam campuran sampai volume
total sekitar 50 ml.
6. Prosedur Kerja
• Kumpulkan endapan kalsium sulfat dengan
penyaringan vakum, gunakan corong buchner dan labu
isap bersih. Bilaslah gelas piala 250ml dan alihkan filtrat
kedalamnya. Kurangi volume filtrat menjadi 10ml dengan
mendidihkan larutan beberapa saat. Masukkan larutan
kedalam lemari pendingin dan amati pembentukan kristal.
• Kumpulkan kristal asam sitrat (dengan penyaringan)
menggunakan kertas saring yang telah ditimbang lebih
dulu.
• Keringkan kristal dalam oven (100oC) dan timbang
bobot kertas saring plus asam sitrat.
• Hitung bobot asam sitrat yang diperoleh.
7. Prosedur Kerja
• Kumpulkan endapan kalsium sulfat dengan
penyaringan vakum, gunakan corong buchner dan labu
isap bersih. Bilaslah gelas piala 250ml dan alihkan filtrat
kedalamnya. Kurangi volume filtrat menjadi 10ml dengan
mendidihkan larutan beberapa saat. Masukkan larutan
kedalam lemari pendingin dan amati pembentukan kristal.
• Kumpulkan kristal asam sitrat (dengan penyaringan)
menggunakan kertas saring yang telah ditimbang lebih
dulu.
• Keringkan kristal dalam oven (100oC) dan timbang
bobot kertas saring plus asam sitrat.
• Hitung bobot asam sitrat yang diperoleh.