Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, proses pembuatan, bahan baku, jenis, faktor-faktor, dan bagian-bagian tangki pembentukan vinegar. Vinegar adalah larutan asam asetat yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula menjadi etanol kemudian dioksidasi menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat. Proses pembuatan vinegar meliputi fermentasi aerob dan anaerob dengan menggunakan berbagai
Dokumen tersebut membahas sejarah, proses pembuatan, dan penggunaan asam asetat. Secara ringkas:
1) Asam asetat telah dikenal manusia sejak zaman dahulu dan digunakan sebagai pereaksi kimia.
2) Saat ini, asam asetat utamanya diproduksi melalui karbonilasi metanol menggunakan katalis rhodium.
3) Asam asetat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi senyawa kim
Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen yang melibatkan enzim dalam atau luar sel. Fermentasi menghasilkan berbagai produk makanan dan minuman seperti tempe, tape, keju, yogurt, anggur, bir, asam laktat, dan vitamin. Mikroorganisme penghasil fermentasi meliputi bakteri, jamur, dan khamir.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, termasuk pengertian fermentasi, jenis-jenis mikroba yang berperan dalam fermentasi seperti khamir dan bakteri asam laktat, jenis-jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol dan asam laktat beserta prosesnya, serta jalur penguraian glukosa menjadi asam piruvat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, proses pembuatan, bahan baku, jenis, faktor-faktor, dan bagian-bagian tangki pembentukan vinegar. Vinegar adalah larutan asam asetat yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula menjadi etanol kemudian dioksidasi menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat. Proses pembuatan vinegar meliputi fermentasi aerob dan anaerob dengan menggunakan berbagai
Dokumen tersebut membahas sejarah, proses pembuatan, dan penggunaan asam asetat. Secara ringkas:
1) Asam asetat telah dikenal manusia sejak zaman dahulu dan digunakan sebagai pereaksi kimia.
2) Saat ini, asam asetat utamanya diproduksi melalui karbonilasi metanol menggunakan katalis rhodium.
3) Asam asetat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi senyawa kim
Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen yang melibatkan enzim dalam atau luar sel. Fermentasi menghasilkan berbagai produk makanan dan minuman seperti tempe, tape, keju, yogurt, anggur, bir, asam laktat, dan vitamin. Mikroorganisme penghasil fermentasi meliputi bakteri, jamur, dan khamir.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, termasuk pengertian fermentasi, jenis-jenis mikroba yang berperan dalam fermentasi seperti khamir dan bakteri asam laktat, jenis-jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol dan asam laktat beserta prosesnya, serta jalur penguraian glukosa menjadi asam piruvat.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pembuatan nata de cassava dari limbah cair industri tapioka. Variabel yang berpengaruh adalah penambahan gula, pH, dan waktu fermentasi. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan gula 10%, pH 4, dan waktu fermentasi 12 hari. Penambahan pati ternyata dapat meningkatkan yield nata.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi asam sitrat melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme. Asam sitrat diproduksi secara alami oleh beberapa jenis jamur dan bakteri melalui siklus asam trikarboksilat dengan menggunakan glukosa sebagai sumber karbon. Proses fermentasi dilakukan baik secara permukaan maupun bawah permukaan dengan berbagai parameter yang perlu diperhatikan.
Proses fermentasi biji kopi melibatkan aktivitas mikroba yang mengubah karbohidrat menjadi asam-asam organik, alkohol, dan karbon dioksida. Lama fermentasi mempengaruhi komposisi kimia dan kualitas aroma kopi. Fermentasi optimal berlangsung selama 24-36 jam.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, proses pengubahan substrat menjadi produk tertentu dengan bantuan mikroba. Jenis fermentasi diantaranya fermentasi asam laktat, alkohol, dan asam. Mikroba yang berperan misalnya bakteri asam laktat, khamir, dan kapang. Fermentasi digunakan untuk memproduksi bahan pangan seperti yoghurt, keju, tape, kecap, tempe, roti, anggur, bir, dan nata de
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang persyaratan mutu dalam pembuatan suspensi oral ampisilin. Terdapat spesifikasi produk jadi, spesifikasi bahan, dan metode analisis zat aktif yang harus dipenuhi. Prosedur pembuatan dan pengujian mutu harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Proses produksi gula dimulai dari stasiun penggilingan, pemurnian, penguapan, masakan, putaran dan penyelesaian. Stasiun penguapan menggunakan sistem pre effect dan quadruple effect, sedangkan masakan menggunakan sistem masakan dua tingkat. Produk samping seperti tetes dan ampas dimanfaatkan kembali.
Fermentasi adalah proses mengubah substrat menjadi produk tertentu dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Terdapat beberapa jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol, asam laktat, dan asam cuka. Fermentasi melibatkan berbagai reaksi kimia yang diakibatkan enzim-enzim dari mikroba. Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi keberhasilan proses ferment
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi produksi tepung dan bubuk berbasis sumber karbohidrat dan non-karbohidrat. Terdapat penjelasan mengenai proses pembuatan tepung meliputi pengeringan, pengecilan ukuran, dan pengayakan. Juga disebutkan metode modifikasi pati seperti dengan blanching, asam, enzim, oksidasi, dan fermentasi. Produk non-karbohidrat dalam bentuk bubuk seperti cokelat, kopi, susu
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan bioetanol dari kulit pisang dan kulit singkong. Kedua bahan baku tersebut memiliki kandungan karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi glukosa dan selanjutnya difermentasikan menjadi bioetanol. Metodologi pembuatan bioetanol dari kedua bahan baku tersebut melibatkan proses hidrolisis, fermentasi, dan distilasi walaupun terdapat perbedaan detail prosesnya. Has
Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...Sii AQyuu
Dokumen ini membahas produksi etanol dari sukrosa menggunakan bakteri Zymomonas mobilis melalui proses hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa terlebih dahulu menggunakan enzim invertase yang diisolasi dari ragi roti. Enzim invertase digunakan untuk meningkatkan hasil fermentasi etanol dengan mengurangi produk samping. Proses hidrolisis dilakukan pada kondisi optimum enzim invertase yaitu pH 4,5 dan suhu 30°C selama
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pembuatan nata de cassava dari limbah cair industri tapioka. Variabel yang berpengaruh adalah penambahan gula, pH, dan waktu fermentasi. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan gula 10%, pH 4, dan waktu fermentasi 12 hari. Penambahan pati ternyata dapat meningkatkan yield nata.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi asam sitrat melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme. Asam sitrat diproduksi secara alami oleh beberapa jenis jamur dan bakteri melalui siklus asam trikarboksilat dengan menggunakan glukosa sebagai sumber karbon. Proses fermentasi dilakukan baik secara permukaan maupun bawah permukaan dengan berbagai parameter yang perlu diperhatikan.
Proses fermentasi biji kopi melibatkan aktivitas mikroba yang mengubah karbohidrat menjadi asam-asam organik, alkohol, dan karbon dioksida. Lama fermentasi mempengaruhi komposisi kimia dan kualitas aroma kopi. Fermentasi optimal berlangsung selama 24-36 jam.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, proses pengubahan substrat menjadi produk tertentu dengan bantuan mikroba. Jenis fermentasi diantaranya fermentasi asam laktat, alkohol, dan asam. Mikroba yang berperan misalnya bakteri asam laktat, khamir, dan kapang. Fermentasi digunakan untuk memproduksi bahan pangan seperti yoghurt, keju, tape, kecap, tempe, roti, anggur, bir, dan nata de
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang persyaratan mutu dalam pembuatan suspensi oral ampisilin. Terdapat spesifikasi produk jadi, spesifikasi bahan, dan metode analisis zat aktif yang harus dipenuhi. Prosedur pembuatan dan pengujian mutu harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Proses produksi gula dimulai dari stasiun penggilingan, pemurnian, penguapan, masakan, putaran dan penyelesaian. Stasiun penguapan menggunakan sistem pre effect dan quadruple effect, sedangkan masakan menggunakan sistem masakan dua tingkat. Produk samping seperti tetes dan ampas dimanfaatkan kembali.
Fermentasi adalah proses mengubah substrat menjadi produk tertentu dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Terdapat beberapa jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol, asam laktat, dan asam cuka. Fermentasi melibatkan berbagai reaksi kimia yang diakibatkan enzim-enzim dari mikroba. Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi keberhasilan proses ferment
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi produksi tepung dan bubuk berbasis sumber karbohidrat dan non-karbohidrat. Terdapat penjelasan mengenai proses pembuatan tepung meliputi pengeringan, pengecilan ukuran, dan pengayakan. Juga disebutkan metode modifikasi pati seperti dengan blanching, asam, enzim, oksidasi, dan fermentasi. Produk non-karbohidrat dalam bentuk bubuk seperti cokelat, kopi, susu
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan bioetanol dari kulit pisang dan kulit singkong. Kedua bahan baku tersebut memiliki kandungan karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi glukosa dan selanjutnya difermentasikan menjadi bioetanol. Metodologi pembuatan bioetanol dari kedua bahan baku tersebut melibatkan proses hidrolisis, fermentasi, dan distilasi walaupun terdapat perbedaan detail prosesnya. Has
Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...Sii AQyuu
Dokumen ini membahas produksi etanol dari sukrosa menggunakan bakteri Zymomonas mobilis melalui proses hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa terlebih dahulu menggunakan enzim invertase yang diisolasi dari ragi roti. Enzim invertase digunakan untuk meningkatkan hasil fermentasi etanol dengan mengurangi produk samping. Proses hidrolisis dilakukan pada kondisi optimum enzim invertase yaitu pH 4,5 dan suhu 30°C selama
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi farmasi khususnya fermentasi alkohol, meliputi pengertian fermentasi dan alkohol, cara pembuatan alkohol melalui proses fermentasi, analisis proses pembuatan, dan kegunaan alkohol di bidang farmasi.
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air dari larutan untuk meningkatkan konsentrasinya. Terdapat beberapa jenis evaporator seperti sirkulasi alami, sirkulasi paksa, falling film, dan rising film. Evaporator digunakan dalam industri untuk mengosentrasikan larutan sebelum proses selanjutnya seperti kristalisasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan bioetanol dari nira aren, mulai dari pengolahan nira aren, fermentasi, destilasi, hingga analisis finansialnya.
Laporan ini membahas tentang fermentasi karbohidrat dan pemurnian etanol melalui distilasi. Tujuannya adalah mengetahui kadar etanol hasil fermentasi sukrosa oleh ragi dan mengetahui proses pemisahan etanol dari campuran melalui distilasi. Dilakukan fermentasi sukrosa, kemudian hasil fermentasi didistilasi untuk memisahkan etanol. Kadar etanol ditentukan menggunakan metode berat jenis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Penelitian ini menentukan kondisi fermentasi optimum Lactobacillus bulgaricus untuk menghasilkan tepung suweg terfermentasi dengan menganalisis pH, suhu, dan waktu inkubasi optimum serta kadar pati, amilosa, amilopektin, dan daya pengembang hasil fermentasi. Metodologi penelitian meliputi pembuatan media dan inokulum, penentuan kurva pertumbuhan, serta uji kadar asam l
Bioetanol adalah etanol hayati yang dihasilkan dari fermentasi karbohidrat tanaman seperti tebu, jagung, dan sorgum menggunakan mikroba. Proses produksinya meliputi persiapan bahan baku, fermentasi, dan destilasi. Bioetanol memiliki berbagai manfaat namun produksi besar-besaran juga dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
Ada beberapa cara untuk memproduksi asam adipat, termasuk oksidasi sikloheksana, oksidasi fenol, karbonilasi butadiene, dan dimerisasi akrilat. Proses oksidasi sikloheksana melibatkan dua tahap untuk menghasilkan asam adipat, sedangkan proses lain memanfaatkan bahan baku seperti fenol, butadiena, dan akrilat.
Dokumen ini membahas proses pembuatan etanol dari singkong melalui 5 tahap yaitu: 1) persiapan bahan baku singkong, 2) pelembutan dan pemecahan pati menjadi gula, 3) fermentasi gula menjadi etanol, 4) distilasi untuk memisahkan etanol, dan 5) dehidrasi etanol untuk mendapatkan kadar 99,6-99,8% sebagai bahan bakar. Proses ini dapat menghasilkan etanol bersih serta me
Eksperimen membuat biodiesel dari minyak jelantah melalui proses transesterifikasi menggunakan metanol dan katalis basa NaOH. Hasil pengujian menunjukkan kadar asam lemak bebas dan densitas biodiesel sesuai standar, namun viskositas biodiesel terlalu tinggi karena metanol habis sebelum reaksi selesai.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, mencakup pengertian fermentasi, substrat, inokulum, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba, dan manfaat fermentasi. Secara ringkas, fermentasi adalah proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain dengan bantuan mikroorganisme untuk menghasilkan produk-produk berguna. Faktor seperti substrat, inokulum, suhu, pH, dan oksigen mempengaruhi pertum
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Pabrik Tahu DUTA membutuhkan desain IPAL untuk mengolah limbah cairnya sebesar 17,745 m3 per hari agar memenuhi baku mutu. Desain IPAL yang diusulkan menggunakan sistem kombinasi anaerobik-aerobik dengan bak pemisah minyak, bak ekualisasi, bak anaerobik, bak aerobik dan biofilter, serta bak penjernih.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
4. KARAKTERISTIK SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Perbesaran 400x Perbesaran 1000x
Umumnya industri etanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae bukan
pembentuk flok yang membutuhkan biaya pemurnian dengan sentrifugasi atau
filtrasi yang mahal untuk memisahkan sel, Saccharomyces cerevisiae
pembentuk flok digunakan sebagai kultur starter dalam fermentasi bioetanol
karena dapat mempersingkat fase adaptasi mikroba pada medium fermentasi
tetes tebu sehingga dapat mempercepat terjadinya proses fermentasi etanol.
mikroskop
cahaya
6. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
• SACCHAROMYCES CEREVISIAE merupakan mikroganisme bersel satu tidak berklorofil,
termasuk kelompok Eumycetes tumbuh baik pada suhu 28 - 30°C dan PH 4 – 5,
serta kebutuhan akan oksigen terutama pada awal pertumbuhan.
• Suhu optimum untuk fermentasi antaran28 sampai 30°C .
8. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Lingkungan yang perlu di optimalisasi adalah PH rendah antara 4,8-
5,0(suasana asam) maka biasanya ada penambahan asam selama proses,
yaitu dengan asam sulfat, sementara temperatur yang di perlukan berkisar
antara 28-30 °C .
10. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Akhir dari proses glikolisis
per satu molekul glukosa
dihasilkan 2 molekul piruvat,
2 molekul ATP dan 2 molekul
NADH. Piruvat sebagai akhir
proses glikolisis melepaskan
CO2 dan berubah menjadi
asetaldehid. Asetaldehid
kemudian direduksi oleh
NADH menjadi alcohol. Ini
meregenerasi pasokan NAD+
yang dibutuhkan untuk
glikolisis.
14. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
PROPAGASI
Pengencerran hingga 20% brix
Dipanaskan dengan suhu 70 C selama 30 menit
penyaringan
Filtrat yang di peroleh di tambahkan urea
Ditambahkan H2SO4 0,1 N untuk mengatur ph.
Disterilisasi ke dalam autoclave pada suhu 120 c ,tekanan 15 psi,
selama 2 jam
Di analisis kadar total gula dengan metode fenol H2SO4
15. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
Tahap ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk proses reperasi Anaerobik, gula
yang terkandung akan di proses menjadi etanol,karbondioksida dan kompnen kimia
lainnya
FERMENTASI
EVAPORASI
Setelah proses fermentasi selesai cairan akan di alirkan ke evaporator dengan 4 tahap,
pada proses evaporator tersebut senyawa etanol akan menguap dan di alirkan ke
tempat destilasi.
16. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari komonen kimia lainnya yang
menjadi impurities (pengotor) berdasarkan titk didihnya, sampai kadar etanol 90 –
92%
DISTILASI
PEMURNIAN
Setelah kadar menjadi 90 – 92% akan dilakukan proses akhir dengan menghilangkan
kadar air atau di sebut dengan dehidrasi hingga kadar etanol mencapai 99.5%