SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
1. Agustina tri H
2. Ajik Novian NP
3. Ananda Citra P
4. Andri Pangestu
5. Eva Febriana
6. Happy Fitria A
7. Krisna Aji
8. Niko Pabelan
9. Melinda Kumala S
10. Wilda Mardhiani
Kelas: XII IPA 1
Inti atom tersusun dari proton dan neutron,
kecuali inti hydrogen yang hanya terdiri dari satu proton.
Proton dan neutron disebut nukleon pembentuk inti.
Inti atom
proton
neutron
Partikel bermuatan positif besarnya sama
dengan muatan elektron
Partikel tak bermuatan (netral dengan massa
satu satuan massa atom.) massanya hampir
sama dengan massa proton, yaitu kira kira
1836 x massa elektron
Partikel-partikel penyusun inti disebut nukleon atau nuklida yang
terdiri atas proton dan neutron. Setiap atom atau unsur yang berbeda
mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan intinya
Keterangan :
X = jenis unsur
A = nomor massa ( n + p )
Z = nomor atom ( p )
N = jumlah neutron ( A – Z )
XA
Z
Contoh inti atom
terdiri dari 6 proton dan 8 neutronC14
6
Massa inti selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah massa
nukleon-nukleonnya. Selisih massa ini disebut defek massa (Δm).
Defek massa dapat ditentukan dengan persamaan :
= defek massa
= massa proton
= massa neutron
= massa inti atom
Z = banyaknya proton
(A-Z)= banyaknya neutron
  inp mmZAmZm int.. 
m
pm
nm
imint
Massa Atom
m = q . B . B0 . r
E
Keterangan :
m = massa atom ( kg )
q = muatan ( C )
B = medan magnet pembelok ( Wb/m2 atau T )
B0 = medan magnet pemercepat ( Wb/m2 atau T )
satuan massa atom
1 sma = 1,66 x 10-27 kg
= 931 MeV / c2
E = medan listrik pemercepat ( V/m )
r = jari – jari lintasan ion ( m )
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 m/s )
Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja, melainkan digunakan
sebagai energi untuk mengikat nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat
inti. Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori
Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
2
.cmE  931.mE 
ΔE = energi ikat inti (J) ΔE = energi ikat inti (MeV)
Δm = defek massa (kg) Δm = defek massa (sma)
c = laju cahaya (m/s)
3 x 108 m/s
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan untuk
memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya
Perkiraan tentang kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan
energi ikat rata-rata per nukleon Eave yang besarnya dapat dihitung
melalui persamaan di samping.
Grafik Energi Ikat Rerata per Nukleon terhadap nomor massa A
Gaya inti merupakan gaya tarik menarik antar nukleon sehingga
mampu membentuk inti menjadi satu kesatuan.
Gaya inti memiliki sifat:
sangat kuat (strong force),
berjangkauan sangat pendek (dalam orde),
besarnya tidak tergantung pada jenis nukleon.
Gaya inti tarik–menarik pada jarak 10–15 m. Hal ini disebut repulsive.
Gaya inti bergantung pada spin nukleon yang berinteraksi.
Gaya inti sering disebut gaya nuklir. Gaya nuklir ini memiliki jangkauan
terbatas dan tidak mematuhi hukum kuadrat kebalikan seperti halnya
gaya elektrostatis dan gaya gravitasi.
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara spontan
oleh inti-inti yang tidak stabil sehingga terbentuk inti-inti baru yang lebih stabil.
Macam-macam sinar radioaktif: sinar α, sinar β dan sinar γ.
Pengertian Radioaktivitas
secara spontan
memancarkan sinar radioaktif
Inti stabil
terjadi
A. Pemancaran Partikel α
Inti induk yang memancarkan sinar α akan menghasilkan inti anak yang nomor
massanya berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2
A. Pemancaran Partikel β
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom
Inti induk yang memancarkan sinar β akan menghasilkan inti anak yang nomor
massanya tetap dan nomor atomnya bertambah 1.
0
11   YX A
Z
A
Z
A. Pemancaran Partikel γ
Pemancaran sinar γ tidak menghasilkan inti baru. Pemancaran sinar γ diawali
dengan pemancaran sinar β dan membentuk inti baru dalam keadaan eksitasi
(metastabil), selanjutnya inti baru ini memancarkan sinar γ menjadi inti stabil.
- Daya tembus paling
lemah
- Daya ionisasi paling
kuat
- Dapat dibelokkan
medan magnet dengan
penyimpangan besar
- Mempunyai energi 5-3
MeV
- Kelajuan sinar diudara
± 0,054 c – 0,07 c
Sinar Alfa
- Daya tembus cukup
besar
- Daya ionisasi tidak
begitu kuat
- Dapat dibelokkan
dalam medan magnet
dengan penyimpangan
kecil
- Mempunyai energi 3-4
MeV
- Kecepatan partikel ±
0,032 c – 0,9 c
Sinar Beta
- Daya tembus sangat
besar
- Daya ionisasinya
sangat lemah
- Tidak dibelokkan oleh
medan magnet
- Mempunyai energy
antara 0.2 – 3 MeV
- Kecepatan sama
dengan kecepatan
cahaya di ruang hampa
Sinar
Gamma

D. Deret Radioaktif
Peluruhan radioaktif terjadi berantai dimana setiap hasil
peluruhan pertama, kedua, dan seterusnya, yang masih radioaktif
terus meluruh hingga akhirnya tercapai isotop stabil. Proses ini
mengikuti suatu deret radioaktif.
Ada 4 deret radioaktif yaitu:
Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir
pada inti . Deret ini juga disebut dengan deret 4n,
sebab nomor massanya selalu kelipatan 4
Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan
berakhir pada inti . Deret ini juga disebut deret
(4n +1), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
Deret Uranium
Deret uranium dimulai dari inti induk dan
berakhir pada . Deret ini disebut juga deret (4n
+2), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
Deret Aktinium
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan
berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut deret
(4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 3

Peluruhan adalah Peristiwa pemancaran sinar (α , β , γ ) oleh zat radioaktif
Dapat dirumuskan
dengan
Apa itu peluruhan?
A = λ N
Hukum peluruhan
radioaktif :
N = N0 e-λt
dengan
N0 = banyak inti radioaktif pada saat t = 0
N = banyak inti radioaktif setelah selang waktu t
e = bilangan natural 2,718....
λ = tetapan peluruhan
A = Aktivitas Peluruhan

E. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas suatu zat radioaktif menyatakan jumlah peluruhan tiap
satuan waktu dari zat radioaktif tersebut. Semakin besar jumlah
zatnya semakin besar aktivitasnya
aktivitas radioaktif dinyatakan dengan
persamaan
A = A0 e-λt
dengan
A0 = aktivitas awal pada t = 0 (Bq)
A = aktivitas setelah selang waktu t
(Bq)
cat :
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
F. WAKTU PARUH(T)
Waktu Paruh (half-life) waktu yang dibutuhkan zat radioaktif
untuk meluruh sehingga jumlahnya tinggal separuh
Dirumuskan :
N = N0 (1/2)t/T
No = jumlah bahan radioaktif mula-mula
N = jumlah bahan radioaktif pada saat t
T = waktu paruh
t = waktu peluruhan
T =
𝟎,𝟔𝟗𝟑
𝝀
Efek Radiasi Terhadap Manusia
Radiasi baik alam maupun buatan dapat berbahaya bagi manusia jika radiasi
tersebut mengionisasi sel tubuh dan dosisnya cukup untuk merusak sel-sel
sehingga dapat terjadi kelainan pada manusia.
Dosis serap (D) adalah besarnya energi radiasi pengion yang diserap oleh
suatu meteri tiap satuan massa.
Dosis serap ekivalen adalah dosis radiasi yang diubah untuk menyatakan
kerusakan radiasi terhadap jaringan hidup
Emulsi Film
Pencacah Geiger Muller
Kamar Kabut Willson
Sintilator
4. Alat pendeteksi radioaktivitas

More Related Content

What's hot

Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
Nurin Nurhasanah
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
annisnuruli
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
kemenag
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
Samms H-Kym
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
fahmimn21
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
Dwi Karyani
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
Fenomena kuantum
Fenomena kuantumFenomena kuantum
Fenomena kuantum
della m
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
yunita97544748
 
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Konfigurasi Elektron dan Bilangan KuantumKonfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
UIN Walisongo Semarang
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
Intan Rahayu
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
rohmatul ifani
 
Materi konsep mol
Materi konsep mol Materi konsep mol
Materi konsep mol
tardi tardi
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
materipptgc
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
Risdawati Hutabarat
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
ImrhAn Khairel
 

What's hot (20)

Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Fenomena kuantum
Fenomena kuantumFenomena kuantum
Fenomena kuantum
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Konfigurasi Elektron dan Bilangan KuantumKonfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
Materi konsep mol
Materi konsep mol Materi konsep mol
Materi konsep mol
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 

Similar to Fisika BAB 4 Semester 2 SMA

Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
sanradamanik
 
A3 Fisika Inti Malik
A3 Fisika Inti MalikA3 Fisika Inti Malik
A3 Fisika Inti Malik
ruy pudjo
 
13764113.ppt
13764113.ppt13764113.ppt
13764113.ppt
marsibani2
 
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12 Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
Louis W
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
 
SIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxSIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docx
sertina1
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
Disty Ridha H
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
Teguh Pras
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
APN
APN APN
9 reaksi-inti
9 reaksi-inti9 reaksi-inti
9 reaksi-inti
Nazopatul PatOnah
 
Struktur atomx
Struktur atomxStruktur atomx
Struktur atomx
detal 31392
 
3783724.ppt
3783724.ppt3783724.ppt
3783724.ppt
Argq45
 
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik AudiCB
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
RADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.pptRADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.ppt
NadiaRusding
 
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfBAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
AsaniHasan
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
Ahmad Ilhami
 

Similar to Fisika BAB 4 Semester 2 SMA (20)

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
A3 Fisika Inti Malik
A3 Fisika Inti MalikA3 Fisika Inti Malik
A3 Fisika Inti Malik
 
13764113.ppt
13764113.ppt13764113.ppt
13764113.ppt
 
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12 Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
Presentasi Inti Atom dan Radioaktivitas SMA kelas 12
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
SIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxSIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docx
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
APN
APN APN
APN
 
9 reaksi-inti
9 reaksi-inti9 reaksi-inti
9 reaksi-inti
 
Struktur atomx
Struktur atomxStruktur atomx
Struktur atomx
 
3783724.ppt
3783724.ppt3783724.ppt
3783724.ppt
 
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
RADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.pptRADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.ppt
 
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfBAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Fisika BAB 4 Semester 2 SMA

  • 1. Oleh : 1. Agustina tri H 2. Ajik Novian NP 3. Ananda Citra P 4. Andri Pangestu 5. Eva Febriana 6. Happy Fitria A 7. Krisna Aji 8. Niko Pabelan 9. Melinda Kumala S 10. Wilda Mardhiani Kelas: XII IPA 1
  • 2. Inti atom tersusun dari proton dan neutron, kecuali inti hydrogen yang hanya terdiri dari satu proton. Proton dan neutron disebut nukleon pembentuk inti. Inti atom proton neutron Partikel bermuatan positif besarnya sama dengan muatan elektron Partikel tak bermuatan (netral dengan massa satu satuan massa atom.) massanya hampir sama dengan massa proton, yaitu kira kira 1836 x massa elektron
  • 3. Partikel-partikel penyusun inti disebut nukleon atau nuklida yang terdiri atas proton dan neutron. Setiap atom atau unsur yang berbeda mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan intinya Keterangan : X = jenis unsur A = nomor massa ( n + p ) Z = nomor atom ( p ) N = jumlah neutron ( A – Z ) XA Z Contoh inti atom terdiri dari 6 proton dan 8 neutronC14 6
  • 4. Massa inti selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah massa nukleon-nukleonnya. Selisih massa ini disebut defek massa (Δm). Defek massa dapat ditentukan dengan persamaan : = defek massa = massa proton = massa neutron = massa inti atom Z = banyaknya proton (A-Z)= banyaknya neutron   inp mmZAmZm int..  m pm nm imint
  • 5. Massa Atom m = q . B . B0 . r E Keterangan : m = massa atom ( kg ) q = muatan ( C ) B = medan magnet pembelok ( Wb/m2 atau T ) B0 = medan magnet pemercepat ( Wb/m2 atau T ) satuan massa atom 1 sma = 1,66 x 10-27 kg = 931 MeV / c2 E = medan listrik pemercepat ( V/m ) r = jari – jari lintasan ion ( m ) c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 m/s )
  • 6. Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja, melainkan digunakan sebagai energi untuk mengikat nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti. Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut: 2 .cmE  931.mE  ΔE = energi ikat inti (J) ΔE = energi ikat inti (MeV) Δm = defek massa (kg) Δm = defek massa (sma) c = laju cahaya (m/s) 3 x 108 m/s Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan untuk memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya
  • 7. Perkiraan tentang kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-rata per nukleon Eave yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping. Grafik Energi Ikat Rerata per Nukleon terhadap nomor massa A
  • 8. Gaya inti merupakan gaya tarik menarik antar nukleon sehingga mampu membentuk inti menjadi satu kesatuan. Gaya inti memiliki sifat: sangat kuat (strong force), berjangkauan sangat pendek (dalam orde), besarnya tidak tergantung pada jenis nukleon. Gaya inti tarik–menarik pada jarak 10–15 m. Hal ini disebut repulsive. Gaya inti bergantung pada spin nukleon yang berinteraksi. Gaya inti sering disebut gaya nuklir. Gaya nuklir ini memiliki jangkauan terbatas dan tidak mematuhi hukum kuadrat kebalikan seperti halnya gaya elektrostatis dan gaya gravitasi.
  • 9.
  • 10. Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara spontan oleh inti-inti yang tidak stabil sehingga terbentuk inti-inti baru yang lebih stabil. Macam-macam sinar radioaktif: sinar α, sinar β dan sinar γ. Pengertian Radioaktivitas
  • 11. secara spontan memancarkan sinar radioaktif Inti stabil terjadi
  • 12. A. Pemancaran Partikel α Inti induk yang memancarkan sinar α akan menghasilkan inti anak yang nomor massanya berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2
  • 13. A. Pemancaran Partikel β Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom Inti induk yang memancarkan sinar β akan menghasilkan inti anak yang nomor massanya tetap dan nomor atomnya bertambah 1. 0 11   YX A Z A Z
  • 14. A. Pemancaran Partikel γ Pemancaran sinar γ tidak menghasilkan inti baru. Pemancaran sinar γ diawali dengan pemancaran sinar β dan membentuk inti baru dalam keadaan eksitasi (metastabil), selanjutnya inti baru ini memancarkan sinar γ menjadi inti stabil.
  • 15. - Daya tembus paling lemah - Daya ionisasi paling kuat - Dapat dibelokkan medan magnet dengan penyimpangan besar - Mempunyai energi 5-3 MeV - Kelajuan sinar diudara ± 0,054 c – 0,07 c Sinar Alfa - Daya tembus cukup besar - Daya ionisasi tidak begitu kuat - Dapat dibelokkan dalam medan magnet dengan penyimpangan kecil - Mempunyai energi 3-4 MeV - Kecepatan partikel ± 0,032 c – 0,9 c Sinar Beta - Daya tembus sangat besar - Daya ionisasinya sangat lemah - Tidak dibelokkan oleh medan magnet - Mempunyai energy antara 0.2 – 3 MeV - Kecepatan sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa Sinar Gamma
  • 16.  D. Deret Radioaktif Peluruhan radioaktif terjadi berantai dimana setiap hasil peluruhan pertama, kedua, dan seterusnya, yang masih radioaktif terus meluruh hingga akhirnya tercapai isotop stabil. Proses ini mengikuti suatu deret radioaktif. Ada 4 deret radioaktif yaitu:
  • 17. Deret Torium Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4
  • 18. Deret Neptunium Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
  • 19. Deret Uranium Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada . Deret ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
  • 20. Deret Aktinium Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3
  • 21.  Peluruhan adalah Peristiwa pemancaran sinar (α , β , γ ) oleh zat radioaktif Dapat dirumuskan dengan Apa itu peluruhan? A = λ N Hukum peluruhan radioaktif : N = N0 e-λt dengan N0 = banyak inti radioaktif pada saat t = 0 N = banyak inti radioaktif setelah selang waktu t e = bilangan natural 2,718.... λ = tetapan peluruhan A = Aktivitas Peluruhan
  • 22.  E. Aktivitas Radioaktif Aktivitas suatu zat radioaktif menyatakan jumlah peluruhan tiap satuan waktu dari zat radioaktif tersebut. Semakin besar jumlah zatnya semakin besar aktivitasnya aktivitas radioaktif dinyatakan dengan persamaan A = A0 e-λt dengan A0 = aktivitas awal pada t = 0 (Bq) A = aktivitas setelah selang waktu t (Bq) cat : 1 Bq = 1 peluruhan/sekon
  • 23. F. WAKTU PARUH(T) Waktu Paruh (half-life) waktu yang dibutuhkan zat radioaktif untuk meluruh sehingga jumlahnya tinggal separuh Dirumuskan : N = N0 (1/2)t/T No = jumlah bahan radioaktif mula-mula N = jumlah bahan radioaktif pada saat t T = waktu paruh t = waktu peluruhan T = 𝟎,𝟔𝟗𝟑 𝝀
  • 24.
  • 26. Radiasi baik alam maupun buatan dapat berbahaya bagi manusia jika radiasi tersebut mengionisasi sel tubuh dan dosisnya cukup untuk merusak sel-sel sehingga dapat terjadi kelainan pada manusia. Dosis serap (D) adalah besarnya energi radiasi pengion yang diserap oleh suatu meteri tiap satuan massa. Dosis serap ekivalen adalah dosis radiasi yang diubah untuk menyatakan kerusakan radiasi terhadap jaringan hidup
  • 27. Emulsi Film Pencacah Geiger Muller Kamar Kabut Willson Sintilator 4. Alat pendeteksi radioaktivitas