Inti atom tersusun atas proton dan neutron yang jaraknya saling berdekatan. Proton adalah partikel penyusun yang bermuatan listrik positif, dan neutron adalah partikel yang tidak bermuatan atau netral. Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon.
3. ANGGOTA KELOMPOK
ANGGOTA KELOMPOK
1. Serly Mariana Simamora
2. Astridda Rochmah
3. Tri Mahmudah
4. Rani Saputri
5. Freti Mustikasari
6. Suci Ulandari
Kelas : XII MIPA 3
Guru Pembimbing : Asani S.Pd
4.
5. BAB
BAB 10 ATOM DAN RADIOAKTIVITAS
10 ATOM DAN RADIOAKTIVITAS
6.
7. A. PERKEMBANGAN
A. PERKEMBANGAN
TEORI ATOM
TEORI ATOM
Perkembangan teori atom dilakukan
untuk menyempurnakan teori
sebelumnya. Pada tahun 1800 mulai
ditemukan beberapa penemuan yang
terkait dengan teori atom yang baru.
Terdapat beberapa perkembangan yang
berhubungan dengan teori ini, salah satunya
adalah teori ini dikembangkan oleh beberapa
tokoh yang berbeda.Tokoh-tokoh pada
perkembangan teori atom memiliki pemikiran
yang berbeda-beda. Berikut tokoh-tokoh yang
ada dalam perkembangan teori atom.
8.
9. 1.TEORI ATOM DALTON
1.TEORI ATOM DALTON
(JHON DALTON)
(JHON DALTON)
Tokoh pertama yang mengawali
perkembangan teori atom ialah John
dalton. Ia menyatakan pendapatnya
tentang atom pada tahun 1803.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum, yaitu hukum Lavoisier atau
hukum kekekalan massa dan hukum
Proust atau hukum susunan tetap.Isi
teori atom John Dalton adalah seperti
berikut ini:
-Atom adalah bagian terkecil dari
suatu unsur-unsur dan tidak dapat
dibagi lagi.
-Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama,
sedangkan atom-atom dengan unsur tidak sejenis
memiliki sifat yang berbeda.
-Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau
pemisahan atom.
-Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk
membentuk molekul dengan perbandingan bulat dan
sederhana.
Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki
beberapa kekurangan di antaranya:
-Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom
saling bergabung.
-Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya
tidak bisa dideskripsikan.
-Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan
daya hantar arus listrik tidak bisa dideskripsikan.
Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.
10.
11. 2.TEORI ATOM
2.TEORI ATOM
THOMSON(SIR JOSEPH
THOMSON(SIR JOSEPH
JOHN THOMSON)
JOHN THOMSON)
Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom
selanjutnya adalah teori atom Thomson. Dalam
perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada pada teori atom Dalton sebelumnya.
Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang
bermuatan negatif dan disebut dengan elektron. Thompson
mula-mula menganggap atau seperti suatu bola yang
bermuatan positif dan dibubuhi dengan elektron yang
secukupnya sehingga muatan listrik nya netral model
tersebut mirip roti kismis.
Dalam model tersebut muatan positif dari
atom terdistribusi secara merata pada bola
yang berjari-jari 10¹⁰m. Sedangkan
elektron-elektron tadi terdistribusi pada
kulit kulit lingkaran dengan jari-jari yang
lebih kecil model tersebut tidak dapat
menerangkan hamparan partikel Alpha
dalam percobaan Rutherford.
12.
13. 3. TEORI ATOM
3. TEORI ATOM
RUTHERFORD
RUTHERFORD
Ternyata, sebagian sinar diteruskan dan
sebagian lagi dibelokkan. Sinar alfa yang
diteruskan berarti sinar tersebut melewati
bagian kosong dalam atom. Sementara sinar
alfa yang dibelokkan berarti sinar tersebut
mengenai inti atom. Jumlah neutron dan
proton per satuan volume di seluruh daerah
inti atom dianggap tidak berubah.
Eksperimen hamburan Rutherford membuktikan
bahwa di dalam atom terdapat sebuah inti
yang memiliki ukuran tertentu.Pada
eksperimen tersebut, sinar alfa dilewatkan
pada lempeng tipis emas.
14.
15. 4. ATOM BOHR
4. ATOM BOHR
model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels
Bohr pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai
sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh
elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti
— mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi
digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah
pengembangan dari model puding prem (1904), model
Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena
model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford,
banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam
penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
Seperti sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan
teori atom Rutherford berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa
oleh partikel emas yang dilakukannya.
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron
bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan
tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika
elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai
dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi
elektromagnetik
16.
17. B. STRUKTUR INTI
B. STRUKTUR INTI
Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi
yang masih memiliki sifat dasar materi tersebut.
Atom terdiri dari partikel-partikel subatom,
yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron (n).
Inti atom (nukleon) terdiri dari proton dan
neutron. Jumlah proton dan neutron dalam inti
dinyatakan dalam notasi A, sedangkan proton
dinyatakan sebagai nomor atom Z. Sebuah inti
atom dituliskan dalam bentuk: ZXA
Keterangan:
X = nama unsur
A = nomor massa = Σp + Σn
Z = nomor atom = Σp
A –Z = jumlah neutron
Tabel massa dan muatan partikel
1. PARTIKEL PENYUSUN INTI
18.
19. Partikel Massa Simbol Muatan
Contoh Soal:
1. Pada keadaan netral atom
litium ( ³Li⁷)terdiri atas
proton, elektron, dan neutron
sejumlah...
Pembahasan:
Diketahui:
A = 7
Z = 3
Berarti jumlah proton = 3,
elektron = 3, dan neutron = A
– Z = 4
20. 2. MASA ATOM DAN
2. MASA ATOM DAN
ENERGI IKAT
ENERGI IKAT
-Massa inti seharusnya tepat sama dengan jumlah masa proton dan massa neutron. Pada kenyataannya, massa inti selalu lebih
kecil daripada massa nukleon penyusunnya. Selisih antara keduanya disebut dengan defek massa atau susut massa (Δm),
dirumuskan:
(Δm = [Z.mp + (A – Z)mn] – minti
Keterangan:
∆m = defek massa (sma)
m = massa proton (1,0078 sma)
mn = massa neutron (1,0086 sma)
Z = nomor atom = jumlah proton
A – Z = jumlah neutron
Catatan: massa 1 sma = 1,67 × 10-27 kgdimana 1 sma = 931,4 MeV
21.
22. Contoh soal:
1.Diketahui massa inti atom litium (3Li7) = 7,0178 sma, massa
proton= 1,0078 sma, massa neutron = 1,0086 sma. Besarnya
susut massa adalah....
23. -Energi ikat adalah energi yang mengikat proton dan neutron
dalam inti atom. Energi ini berasal dari massa yang hilang saat
terbentuknya inti atom, dirumuskan sebagai:
E=∆m.c² atau E=∆m×931MeV
Sedangkan energi ikat rata-rata per nukleonnya:
A=Jumlah nuleonnya
24. CONTOH SOAl
1. Berdasarkan contoh soal di bagian defek massa, berapakah
besarnya energi ikat inti atom litium?
Pembahasan:
E m = × ∆ 931MeV M = × 0 0, , 4 931 eV = 37 24 MeV
2. Jika diketahui massa atom 8 O16 adalah 15,995 sma, massa
hidrogen adalah 1,0078 sma, dan massa neutron sebesar 1,0087
sma, tentukan energi ikat rata-rata per nukleonnya!
Pembahasan:
25.
26. C.REAKSI INTI SAN
C.REAKSI INTI SAN
ENERGI NUKLIR
ENERGI NUKLIR
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah
menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat besar.
Agar terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan
kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya
inti akan terpecah menjadi dua inti yang baru. Partikel yang digunakan
untuk mengganggu kesetimbangan inti yaitu partikel proton atau neutron.Di
mana partikel proton atau neutron yang berenergi ditembakkan pada inti
target sehingga setelah reaksi terjadi akan terbentuk inti atom yang baru
disertai terbentuknya partikel yang baru.
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia, karena pada dasarnya reaksi
inti ini terjadi karena tumbukan (penembakan) inti sasaran (target) dengan
suatu proyektil (peluru).
27.
28. JENIS REAKSI I
N
T
I
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain
yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar. Misalnya
inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah menjadi inti
atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang memiliki
energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
29. Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234 Mev.
Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron yang
timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan menimbulkan
reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga semakin lama
semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat timbul energi
yang sangat besar.
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
30. reaksi fisi dikendalikan oleh batang pengendali yang terbuat dari batang logam
Cadmium, yang diatur dengan jalan memasukkan batang pengendali ke dalam
teras-teras bahan bakar dalam reaktor. Dalam reaktor atom, energi yang timbul
kebanyakan adalah energi panas, di mana energi panas yang timbul dalam reaktor
ditransfer keluar reaktor kemudian digunakan untuk menggerakkan generator,
sehingga diperoleh energi listrik.
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
31.
32. 2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain
yang lebih berat dengan melepaskan energi.
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan triton dan proton
dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV. Penggabungan deutron dengan
deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan melepaskan energi sebesar
3,3 MeV.
33. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4 dengan melepaskan
energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat dituliskan :
1H2 + 1H2 → 1H3 + 1H1 + 4 MeV
1H2 + 1H2 → 2He3 + 0n1 + 3,3 MeV
1H3 +1 H3 → 2He4 + 0n1 + 17,6 MeV
Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi sekitar
108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk bisa
terjadi reaksi fusidiperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan
tempat berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke Bumi diduga
merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini berdasarkan hasil
pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen (1H1).
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
34.
35. D. RADIOAKTIVITAS
D. RADIOAKTIVITAS
1. Penemuan sinar radioaktif
Pada 1896, Henry Becquerel (1852-1908) seorang ahli
Fisika Perancis mengamati senyawa uranium yang
terdapat pada pelat potret. Becquerel menyimpulkan
bahwa senyawa-senyawa uranium dapat menghasilkan
sinar yang memiliki sifat hampir sama dengan sifat
sinar-X, yakni memiliki daya tembus besar dan dapat
menghitamkan pelat potret atau film. Oleh karena gejala
ini merupakan peristiwa baru, sinar yang dipancarkan
senyawa uranium ini disebut sinar Becquere
36. Dan pada tahun 1898, ada suami istri Piere Curie
(1859- 1906) dari Perancis dan Marie Curie (1867-
1934) dari Polandia berhasil membuktikan bahwa sinar
Becquerel berasal dari atom uranium, bukan senyawanya.
Dalam penelitiannya, mereka juga menemukan bahwa
polonium dan radium juga menghasilkan sinar Becquerel
dengan intensitas yang lebih Kemudian, para ahli
memutuskan bahwa unsur yang memancarkan radiasi dari
dirinya sendiri disebut unsur radioaktif. Adapun sinar
atau partikel yang dipancarkan oleh unsur radioaktif
disebut sinar radioaktif.
37.
38. 2. Sinar-Sinar Radioaktif
Pada penelitian berikutnya pada tahun 1899, Henry
Becquerel mengamati bahwa salah satu sinar yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif dapat dibelokkan oleh
medan magnetik yang arahnya sama dengan arah
pembelokan sinar katode. Dari hasil pengukuran,
diperoleh partikel negatif ini sama dengan elektron yang
kemudian disebut sinar beta (B). Kemudian, pada 1900
Rutherford menemukan fakta bahwa selain dapat
memancarkan partikel yang bermuatan negatif, yakni
sinar ß, unsur radioaktif juga dapat memancarkan
partikel yang bermuatan positif.
39. Partikel ini dibelokkan berlawanan arah dengan arah
pembelokan sinar beta di dalam medan magnetik.
Partikel ini memiliki daya tembus yang lebih kecil
daripada daya tembus sinar beta. Partikel ini mampu
menembus lempengan aluminium yang memiliki
ketebalan kurang dari 0,1 mm. Dari hasil penelitian
yang lebih diperoleh bahwa partikel radioaktif ini sama
dengan inti atom helium (H) sehingga dapat dipastikan
bahwa partikel tersebut bernomor atom dua dan nomor
massa empat, yang akhirnya diberi nama partikel alfa
(a).
40. Diketahui bahwa selain menghasilkan partikel beta
(sinar By dan partikel alfa ), nur radioaktif alam juga
memancarkan sinar yang tidak diblokk daripada
frekuensi sinar-X, dan memiliki daya tembus yang
medan magnetik. Sinar ini tidak bermuatan listrik,
memiliki frekuensi chih Rutherford menyebutnya
dengan nama sinar gama (y) Ternyata, sinar y ini
pakan gelombang elektromagnetik. Jika ketiga jenis
sinar radioaktif tersebut dilewatkan sehingga
memotong medan magnet yang arahnya tegak lurus
bidang kertas (x). Berdasarkan aturan gaya Lorentz,
dapat diketahui bahwa sinar merupakan partikel
bermuatan positif, sinar B merupakan partikel
bermuatan negatif.
41.
42. 3. Stabilitas Inti
Radiasi yang dipancarkan sinar radioaktif berasal dari
inti atom yang secara spontan memancarkan partikel-
partikel atau sinar radioaktif. Inti atom yang dapat
memancarkan partikel-partikel atau sinar radioaktif
adalah inti yang tidak stabil. Jadi, partikel atom sinar
radioaktif terjadi karena ketidakstabilan inti.
Ketidakstabilan inti tidak dapat diramalkan dengan
suatu aturan, tetapi dengan menggunakan beberapa
data empiris dari hasil pengamatan yang dapat
digunakan untuk mengetahui suatu inti radioaktif.
43. Setiap inti atom akan cenderung berada dalam keadaan
stabil. Fakta bahwa unsur yang terbanyak di
permukaan Bumi adalah "O dan Si mendorong para
ilmuwan untuk menduga bahwa inti atom yang stabil
adalah inti atom yang memiliki jumlah proton yang
sama dengan jumlah neutronnya.
44.
45. 4. Peluruhan Unsur Radioaktif
Pada 1903, Ernest Rutherford dan Frederick Saddy
mempostulatkan bahwa keradioaktifan tidak hanya
disebabkan oleh perubahan yang bersifat atomis yang
sebelumnya berlangsung,tetapi pemancaran radioaktif
berlangsung bersamaan dengan perubahan atomis
tersebut. Mereka mendapatkan adanya tiga jenis
radiasi pada saat inti meluruh menuju keadaan stabil,
yakni pemancaran alfa (a), beta (B). dan gama (Y).
Adapun karakteristik ketiga pemancaran tersebut
adalah sebagai berikut.
46. a. Pemancaran Sinar a
Pada proses pemancaran sinar inti tidak memancarkan
sebuah partikel sehingga menghasilkan inti anak
dengan nomor massa yang berkurang 4 dan nomor
atom berkurang 2.
b. Pemancaran Sinar ẞ atau {beta} neutrino.
Pada peristiwa pemancaran sinar beta, salah satu
neutron dalam inti induk mengalami transformasi
menjadi proton melalui pemancaran elektron (B^-1)
dan Ma anti neutrino (-U). Dengan kata lain, jika
suatu inti memiliki kelebihan neutron dibandingkan
dengan inti yang lebih stabil, kestabilan akan dicapai
melalui perubahan neutron menjadi proton. Proses ini
disebut pemancaran negatif atau pemancaran beta.
47. c. Pemancaran Sinar gama (y)
Sinar gama (y) merupakan foton yang memiliki energi
sangat tinggi. Sinar tidak memiliki massa ataupun
muatan. Oleh karena itu, unsur yang memancarkan
sinar y tidak mengalami perubahan nomor atom
maupun nomor massa.
48.
49. 5. Deret Radioaktif
Kebanyakan unsur radioaktif yang berada di alam
merupakan anggota empat deret radioaktif. Setiap
deret terdiri atas urutan produk inti anak yang
semuanya jika berada di dapat diturunkan dari inti
induk tunggal. Pada kenyataannya, hanya terdapat
daerah stabil, empat deret radioaktif yang dapat
dijelaskan dari peluruhan beta (B) dan peluruhan alfa
(o) yang mereduksi nomor massa sebuah inti sebesar
4. Adapun keempat deret radioaktif, yaitu sebagai
berikut.
50. a. Deret Thorium
Deret thorium adalah deret radioaktivitas yang dimulai
dengan peluruhan Thorium-232 dengan cara peluruhan alfa.
b. Deret Neptunium
Deret Neptunium adalah deret peluruhan radioaktif yang
diawali dengan peluruhan alfa unsur neptunium-237.
c. Deret uranium
Deret uranium adalah deret radioaktivitas yang dimulai
dengan peluruhan Uranium-235 dengan cara peluruhan alfa.
d. Deret Aktinum
Deret actinium adalah deret radiokativitas yang dimulai
dengan peluruhan alfa unsur uranium-235.
51.
52. 6.Waktu Paruh dan Aktivitas Unsur Radioaktif
Waktu paruh merupakan waktu yang diperlukan unsur
untuk meluruh hingga tersisa setengahnya.
Rumus Waktu Paruh Zat Radioaktif:
53.
54. 7. Serapan Sinar Radioaktif
Jika seberkas sinar radioaktif dilewatkan pada sebuah
keping dengan ketebalan x,intensitas sinar radioaktif
tersebut akan mengalami pelemahan yang memenuhi
persamaan:
55.
56. E. TEKNOLOGI NUKLIR
E. TEKNOLOGI NUKLIR
1.Reaktor nuklir
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan
inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang
terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir, yakni elemen
bakar, moderator, pendingin, dan perisai. Reaksi fisi
berantai terjadi jika inti dari suatu unsur dapat membelah
(uranium-235 dan uranium-233) bereaksi dengan neutron
termal yang akan menghasilkan unsur- unsur lain dengan
cepat serta menimbulkan energi kalor dan neutron-neutron
baru.
57. Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Reaktor penelitian(Riset).
b. Reaktor daya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
a. Reaktor Penelitian
Reaktor penelitian dirancang untuk menghasilkan neutron
dan digunakan untuk berbagai eksperimen Fisika reaktor,
menghasilkan radioisotop; untuk penelitian dalam berbagai
bidang, terutama fisika, kimia, dan biologi, untuk menguji
dan mengadakan evaluasi terhadap berbagai komponen
nuklir yang dirancang untuk suatu reaktor daya, serta
untuk pendidikan dan pelatihan seperti reaktor TRIGA Mark
II Bandung, reaktor Kartini Yogyakarta, dan reaktor RSG
(Reaktor Serba Guna) di Serpong.
58. b. Reaktor Daya
Tujuan utama reaktor daya adalah membangkitkan energi
listrik. Di samping itu, uap air panas yang dihasilkan
sering pula digunakan dalam perindustrian sebagai kalor
proses (process hear) untuk pemanasan gedung dan
menawarkan air laut (desalinasi). Agar suatu reaktor
dapat beroperasi dengan normal, diperlukan zat pendingin.
Berdasarkan jenis pendinginnya, terdapat atas empat jenis
reaktor,yaitu sebagai berikut
1) Reaktor dengan pendingin gas
2) Reaktor pendingin air ringan (H,O) yang terdiri atas
a) Reaktor air tekan (PWR)
PWR-Pressurized Water Reactor
b) Reaktor air didih (BWR)
BWR-Boiling Water Reactor
59. 3) Reaktor pendingin air berat (D,O)
PHWR-Pressurized Heavy Water Reactor
4) Reaktor pendingin logam cair (Na).
LMFBR-Liquid Metal Fast Breeder Reactor.
Pada umumnya, reaktor nuklir komersial menggunakan air
ringan sebagai moderator yang sekaligus berfungsi sebagai
pendingin. Reaktor dengan pendingin air ringan (H,O)
menggunakan uranium yang diperkaya sebagai bahan
bakarnya. Uranium yang diperkaya, artinya uranium yang
kandungan U-235-nya lebih besar dari 1% dari seluruh
uranium. Untuk menghitung laju fisi agar dihasilkan suatu
daya tertentu, dapat digunakan bersamaan berikut ini:
Laju fusi= Daya yang di hasilkan / energi tiap kali fisi
60. Adapun untuk menghitung besarnya energi yang dihasilkan
dari fisi sejumlah unsur dapat digunakan persamaan
energi yang dihasilkan = NX energi tiap kali fisi. Adapun
N dapat diperoleh dari persamaan berikut.
N= mNo /A
Laju fisi = daya yang dihasilkan
dengan:
N = jumlah inti unsur
m = massa inti (kg)
N0 = bilangan Avogadro (6,02 × 1026 partikel.kmol-¹)A
= nomor massa unsur (kg.kmol–¹)
61.
62. 2. Bom Nuklir
a. Bom Fisi
Ledakan nuklir terjadi karena pembebasan energi yang
sangat besar dan sesaat oleh pembelahan inti atom Bahan
bahan yang dapat membelah yang merupakan bahan bom
atom adalah Uranium U-235 atau Plutonium Pu 239 Bahan
bakar Plutonium, sebagaimana Uranium, dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar reaktor fisi nuklir atau
dapat digunakan sebagai materi utama pembuatan bom fisi
nuklir.
63. Bom fisi memiliki prinsip yang sama dengan pembangkitan
energi Sebuah atom, misalnya Uranium ataupun Plutonium,
dapat membelah (fisi) karena berlangsungnya reaksi nuklir
akan berubah menjadi atom-atom lain yang bersifat
radioaktif, ditambah dengan 2 sampai 3 buah neutron dan
pelepasan sejumlah energi. Syarat agar bom atom dapat
meledak sempurna adalah pertama, bahannya harus sangat
murni agar neutron yang terbentuk tidak gampang terserap
oleh bahan-bahan impuritas atau bahan-bahan pengotot.
Kedua, massa bahan tersebut haruslah mencapai massa
kritis. Massa kritis adalah suatu massa di mana ledakan
dapat terjadi.
64. b. Bom Fusi
Bom nuklir terhebat adalah bom yang bahan bakarnya
mudah didapat, yakni Uranium U-238. Bahan bakar ini
sangat murah dan melimpah secara alami. Bahan bakar ini
hanya dapat diledakkan dengan neutron cepat yang dapat
dihasilkan oleh bom termo fusi. Dengan demikian, setelah
ledakan tahap kedua, dapat diperbesar lagi dengan ledakan
tahap ketiga.
65.
66. 3. Radioisotop
a. Pembuatan Radioisotop
Untuk memproduksi radioisotop dalam jumlah banyak, cara
yang umum digunakan, antara lain menggunakan reaksi
inti dengan neutron. Bahan-bahan yang tidak aktif, seperti
natrium, kromium, ataupun iodium dimasukkan ke dalam
reaktor produksi radioisotop. Ketika reaktor dioperasikan,
maka neutron dari fisi digunakan untuk meradiasi bahan
isotop. Unsur-unsur bahan baku isotop yang bereaksi
dengan neutron akan menjadi aktif. Unsur-unsur yang
aktif inilah yang disebut dengan nama radioisotop Contoh-
contoh radioisotop buatan BATAN, yakni "Na, "P, "Cr, "Te,
dan 1
67. b. Penggunaan Radioisotop
Akhir-akhir ini, radioisotop sudah banyak digunakan di
bidang kedokteran, industri, pertanian,dan dalam berbagai
bidang kehidupan lainnya.
1). Bidang kedokteran
Dalam bidang kedokteran radioisotop dapat digunakan untuk
diagnosis kanker
diagnosis fungsi kerja jantung, pengendalian hormon gondok.
2) Bidang Industri Dalam bidang industri, radioisotop
digunakan untuk memenuhi material dan pengolahan bahan
mentah menjadi kurang jadi seperti vulkanisme lateks alam,
pembuatan kayu plastik, dan pelapisan permukaan kayu.
3) Bidang Hidrologi Dalam bidang hidrologi, radioisotop
digunakan untuk mengukur laju air,mengukur kandungan air
tanah, mendeteksi kebocoran pipa.