Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Epistemologi Irfani adalah cabang filsafat Islam yang mempelajari cara memperoleh pengetahuan melalui intuisi dan pengalaman batin. Perkembangannya melalui lima fase: pembibitan, kelahiran, pertumbuhan, puncak, dan spesialisasi. Metode utamanya adalah olah ruhani untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa proses deduksi atau pembuktian.
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi keilmuan Islam, yaitu epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani. Ketiga epistemologi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan tidak ada yang sempurna. Keberadaan ketiganya justru saling melengkapi untuk menghasilkan pengetahuan.
Makalah ini membahas hubungan antara etika dan ilmu dalam 3 kalimat:
1. Etika dan ilmu seharusnya tidak dipisahkan karena etika melekat pada ilmu dan berperan mengendalikan penggunaan ilmu.
2. Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, sedangkan etika membahas hal-hal seperti baik dan buruk serta kewajiban moral.
3. Sejarah menunjukkan bahwa
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Epistemologi Irfani adalah cabang filsafat Islam yang mempelajari cara memperoleh pengetahuan melalui intuisi dan pengalaman batin. Perkembangannya melalui lima fase: pembibitan, kelahiran, pertumbuhan, puncak, dan spesialisasi. Metode utamanya adalah olah ruhani untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa proses deduksi atau pembuktian.
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi keilmuan Islam, yaitu epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani. Ketiga epistemologi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan tidak ada yang sempurna. Keberadaan ketiganya justru saling melengkapi untuk menghasilkan pengetahuan.
Makalah ini membahas hubungan antara etika dan ilmu dalam 3 kalimat:
1. Etika dan ilmu seharusnya tidak dipisahkan karena etika melekat pada ilmu dan berperan mengendalikan penggunaan ilmu.
2. Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, sedangkan etika membahas hal-hal seperti baik dan buruk serta kewajiban moral.
3. Sejarah menunjukkan bahwa
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
Epistemologi Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan otoritas teks (nash), secara langsung atau tidak langsung dan dijustifikasi oleh akal kebahasan yang digali lewat inferensi (istidlal).
Epistemologi Al-Irfani membahas pengetahuan yang diperoleh secara langsung melalui penyinaran Tuhan kepada hamba-Nya, bukan melalui indra. Irfani berarti pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman spiritual keagamaan secara langsung. Sumber irfani berasal dari Islam, meskipun perkembangannya dipengaruhi faktor luar seperti Yunani, Kristen, Hindu.
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
Teks tersebut membahas tentang epistemologi sains modern dengan menjelaskan beberapa hal:
1) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.
2) Sumber pengetahuan sains meliputi alam, rasio, hati, sejarah, pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, dan wahyu.
3) Epistemologi sains berfokus pada cara memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki tujuan untuk mencari kebenaran, memahami hubungan antara peristiwa, dan memberikan penjelasan tentang realitas.
2. Mereka memiliki perbedaan dalam objek studi, pendekatan, dan sumber kebenaran. Filsafat bersifat universal tanpa batasan, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan terfokus pada bidang tertentu, sedangkan agama mengacu pada sumber kebenaran
1. Tasawuf berhubungan erat dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti ilmu kalam, falsafah, fiqih, dan psikologi.
2. Tasawuf melengkapi ilmu kalam dengan memberikan penghayatan spiritual dan aplikasi praktis keyakinan agama.
3. Hubungan tasawuf dan falsafah tidak selalu berlawanan, ada bentuk integrasi antara kedua ilmu tersebut.
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
1) Filsafat Islam memiliki berbagai aliran seperti filsafat rasional (parepatetik), filsafat iluminasi (iluminasionis), tasawuf, dan filsafat transenden (hikmah muta'aliyah).
2) Parepatetik berfokus pada akal dan berpegang teguh pada ajaran Aristoteles. Iluminasionis menekankan pengalaman intuitif spiritual. Tasawuf menganut pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa logika. Hikmah muta'aliyah
Teks tersebut membahas tentang epistemologi fiqih. Sumber pengetahuan utama fiqih adalah wahyu (Al-Quran dan Sunnah), sedangkan akal berperan sebagai alat untuk memahami wahyu. Mujtahid dapat memahami nash dengan berbagai metode seperti qiyas, ijma', dan berijtihad untuk mendapatkan hukum dari masalah baru. Terdapat beberapa pola pikir dalam memahami maksud nash seperti
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agamaMiftahul Fikriyah
Dokumen ini membahas perbedaan filsafat, sains, dan agama serta filsafat pendidikan Islam. Filsafat berusaha memahami makna dan nilai secara logis, sains menggunakan metode ilmiah dan bukti empiris, sedangkan agama bersifat suprarasional dan berfokus pada praktik. Filsafat pendidikan adalah teori rasional tentang pendidikan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, berbeda dengan ilmu pendidikan yang didukung
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, sejarah perkembangan falsafah dan ilmu, serta budaya ilmu dari konsep dan aplikasinya dalam kehidupan manusia.
Tasawuf, ilmu kalam, dan filsafat memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran, namun dengan cara yang berbeda. Tasawuf mencari kebenaran melalui pengalaman mistis, ilmu kalam melalui penalaran rasio, dan filsafat melalui spekulasi tentang segala yang ada. Ketiganya berusaha menemukan hakikat terdalam tentang agama dan realitas.
The vestibular system allows humans to maintain balance and posture. It has three main components that provide input to the brain: 1) the vestibular apparatus in the inner ear, which detects head movement, 2) visual input from the eyes, and 3) proprioceptive sensors in the body that provide information on body position. Together, these three systems allow us to navigate environments like beaches and parties without falling over. The brain integrates information from all three components to coordinate movement and balance.
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
Epistemologi Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan otoritas teks (nash), secara langsung atau tidak langsung dan dijustifikasi oleh akal kebahasan yang digali lewat inferensi (istidlal).
Epistemologi Al-Irfani membahas pengetahuan yang diperoleh secara langsung melalui penyinaran Tuhan kepada hamba-Nya, bukan melalui indra. Irfani berarti pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman spiritual keagamaan secara langsung. Sumber irfani berasal dari Islam, meskipun perkembangannya dipengaruhi faktor luar seperti Yunani, Kristen, Hindu.
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
Teks tersebut membahas tentang epistemologi sains modern dengan menjelaskan beberapa hal:
1) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.
2) Sumber pengetahuan sains meliputi alam, rasio, hati, sejarah, pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, dan wahyu.
3) Epistemologi sains berfokus pada cara memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki tujuan untuk mencari kebenaran, memahami hubungan antara peristiwa, dan memberikan penjelasan tentang realitas.
2. Mereka memiliki perbedaan dalam objek studi, pendekatan, dan sumber kebenaran. Filsafat bersifat universal tanpa batasan, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan terfokus pada bidang tertentu, sedangkan agama mengacu pada sumber kebenaran
1. Tasawuf berhubungan erat dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti ilmu kalam, falsafah, fiqih, dan psikologi.
2. Tasawuf melengkapi ilmu kalam dengan memberikan penghayatan spiritual dan aplikasi praktis keyakinan agama.
3. Hubungan tasawuf dan falsafah tidak selalu berlawanan, ada bentuk integrasi antara kedua ilmu tersebut.
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
1) Filsafat Islam memiliki berbagai aliran seperti filsafat rasional (parepatetik), filsafat iluminasi (iluminasionis), tasawuf, dan filsafat transenden (hikmah muta'aliyah).
2) Parepatetik berfokus pada akal dan berpegang teguh pada ajaran Aristoteles. Iluminasionis menekankan pengalaman intuitif spiritual. Tasawuf menganut pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa logika. Hikmah muta'aliyah
Teks tersebut membahas tentang epistemologi fiqih. Sumber pengetahuan utama fiqih adalah wahyu (Al-Quran dan Sunnah), sedangkan akal berperan sebagai alat untuk memahami wahyu. Mujtahid dapat memahami nash dengan berbagai metode seperti qiyas, ijma', dan berijtihad untuk mendapatkan hukum dari masalah baru. Terdapat beberapa pola pikir dalam memahami maksud nash seperti
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agamaMiftahul Fikriyah
Dokumen ini membahas perbedaan filsafat, sains, dan agama serta filsafat pendidikan Islam. Filsafat berusaha memahami makna dan nilai secara logis, sains menggunakan metode ilmiah dan bukti empiris, sedangkan agama bersifat suprarasional dan berfokus pada praktik. Filsafat pendidikan adalah teori rasional tentang pendidikan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, berbeda dengan ilmu pendidikan yang didukung
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, sejarah perkembangan falsafah dan ilmu, serta budaya ilmu dari konsep dan aplikasinya dalam kehidupan manusia.
Tasawuf, ilmu kalam, dan filsafat memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran, namun dengan cara yang berbeda. Tasawuf mencari kebenaran melalui pengalaman mistis, ilmu kalam melalui penalaran rasio, dan filsafat melalui spekulasi tentang segala yang ada. Ketiganya berusaha menemukan hakikat terdalam tentang agama dan realitas.
The vestibular system allows humans to maintain balance and posture. It has three main components that provide input to the brain: 1) the vestibular apparatus in the inner ear, which detects head movement, 2) visual input from the eyes, and 3) proprioceptive sensors in the body that provide information on body position. Together, these three systems allow us to navigate environments like beaches and parties without falling over. The brain integrates information from all three components to coordinate movement and balance.
PRESENTASI PAI ETOS KERJA
Anggota :
1. Afrizal Purnomo Hadi
2. Aji Amirul Ma'ruf
3. Arif Muzazin
4. Gita Syara
5. Siti Rahmawati
XII TKJ 1
SMK N 1 Purbalingga
Jurnal ini membahas masalah pertuturan pada murid-murid sindrom down. Murid-murid tersebut tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena gangguan pada alat bicara dan proses pengajaran yang kurang menarik perhatian. Guru mencoba berbagai pendekatan seperti terapi bicara, artikulasi, dan pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi realita yang mengacu pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat
2. Dimensi idealisme yang memberi harapan akan masa depan yang lebih baik
3. Dimensi fleksibilitas yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa mengubah hakikat nilai-nilai dasarnya
Accepting card payments means never turning away a customer again. However, too many small business owners are missing out because they don't know where to get started. This free guide explains all you need to know to get going with card payments for your business.
The document provides information about contactless payments for businesses. It discusses how contactless payments work using near-field communication technology, are growing in popularity due to their convenience allowing transactions under £20 to be completed in less than a second, and are as secure as chip and pin payments. The document also provides details on how businesses can implement contactless payments including ensuring staff are trained and having signage and explains the benefits to businesses of offering contactless payments such as reducing queues and increasing sales.
Hemispatial neglect is a condition where a person ignores stimuli on one side of space, usually the left, after damage to the right parietal lobe. It is caused by failure to pay attention to sensory input on the contralesional side rather than sensory loss. Damage to the right parietal cortex, especially the inferior parietal lobe or temporoparietal junction, is most closely associated with hemispatial neglect. The parietal cortex is involved in spatial perception, attention, and sensorimotor functions, so damage disrupts these abilities and causes neglect of the left side of space.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran mata pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran untuk kelas X di SMK YPE Nusantara Slawi. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi pokok, dan metode pembelajaran interaktif yang digunakan untuk 3 pertemuan, yaitu diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
Pengertian epistemologi keilmuan Islam adalah merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan yang menjelaskan tentang keilmuan Islam dan beberapa aspek yangtermasuk di dalamnya yang diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan yangmeliputi sumber dan sarana untuk mencapai ilmu pengetahuan.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Makalah ini membahas tentang epistemologi berpikir burhani. Epistemologi adalah ilmu tentang asal usul dan batasan pengetahuan. Burhani adalah metode berpikir rasional dengan menggunakan silogisme. Metode burhani diperkenalkan oleh filsuf Yunani dan dikembangkan oleh filsuf Islam seperti al-Kindi dan al-Farabi. Burhani menggunakan observasi, eksperimen, dan silogisme untuk memperoleh pengetah
Makalah ini membahas tentang epistemologi berpikir burhani. Epistemologi adalah ilmu tentang asal usul dan batasan pengetahuan. Burhani adalah metode berpikir rasional yang menggunakan logika untuk menentukan kebenaran suatu pernyataan. Metode burhani diperkenalkan oleh filsuf Yunani dan dikembangkan oleh para filsuf Islam seperti al-Kindi, al-Farabi, dan Ibnu Rusyd. Burhani menggunakan sil
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sejarah filsafat. Secara harfiah, kata filsafat berasal dari bahasa Arab yang berarti cinta kepada kebijaksanaan. Filsafat merupakan cara berfikir yang bersifat metodis, sistematis, koheren, rasional, komprehensif, radikal dan universal. Terdapat beberapa cabang filsafat seperti logika, metafisika, dan aksiologi. Filsafat berbeda dengan ilmu dan agama me
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan Islam. Ruang lingkup filsafat mencakup ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Sedangkan ruang lingkup filsafat pendidikan dan filsafat pendidikan Islam meliputi tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, dan lingkungan pendidikan. Tujuan filsafat adalah pen
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang filsafat ilmu irfani. Irfani didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh secara intuitif dan spiritual tanpa proses bukti rasional. Pengetahuan irfani diperoleh melalui tahapan persiapan rohani, penerimaan wahyu dari Tuhan, dan pengungkapan pengalaman mistik. Konsep utama irfani adalah bahwa pengetahuan berasal dari kasyf (penyingkapan) oleh Tuhan dan
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
Makalah ini membahas tentang filsafat ilmu irfani. Irfani didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh secara intuitif dan spiritual tanpa proses bukti rasional. Pengetahuan irfani diperoleh melalui tahapan persiapan rohani, penerimaan wahyu dari Tuhan, dan pengungkapan pengalaman mistik. Konsep utama irfani adalah pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa teks atau logika sebagai sumbernya.
Dokumen tersebut membahas konsep epistemologi dalam tradisi Islam, termasuk definisi epistemologi, hubungannya dengan falsafah, dan cabang-cabang utama falsafah seperti ontologi dan aksiologi. Epistemologi Islam mempertimbangkan pengetahuan sebagai sesuatu yang mungkin dan menolak pandangan skeptis bahwa pengetahuan adalah mustahil.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, filsafat sistematis, dan epistemologi. Filsafat didefinisikan sebagai cinta akan kebijaksanaan, sedangkan filsafat sistematis merupakan susunan aturan tentang filsafat. Epistemologi membahas asal, sifat, dan jenis pengetahuan, dengan sumber pengetahuan meliputi wahyu, akal, pengalaman, dan intuisi.
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah kesatuan ilmu pengetahuan dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu dan merupakan upaya memahami segala sesuatu secara mendalam dan menyeluruh. Dokumen ini juga membahas konsep wahdatul 'ulum atau kesatuan ilmu dalam Islam yang bertujuan menyatukan antara ilmu agama dan ilmu umum. Prinsip kesatuan ilmu dalam Islam
Epistemologi irfani adalah pendekatan untuk memperoleh pengetahuan secara langsung dari Tuhan melalui olah rohani. Pengetahuan diperoleh melalui tahapan seperti takhalli, tahalli, dan tajalli setelah menempuh perjalanan spiritual melalui maqam-maqam seperti taubat, wara', dan tawakal. Pendekatan ini berbeda dengan epistemologi burhani yang bersumber dari akal dan epistemologi bayani yang b
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxRahmandaArif
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang falsafah kesatuan ilmu dengan mendefinisikan filsafat, menjelaskan cabang-cabang utama filsafat seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi, serta menjelaskan pandangan beberapa tokoh terhadap filsafat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. EPISTEMOLOGI ISLAM
(EPISTEMOLOGI BAYANI, IRFANI & BURHANI)
Makalah
Dipresentasikan pada
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pembimbing : Drs. H. Moh. Afif
Disusun Oleh :
Ainur Rifqi (111 314)
Siti Mufarikhah (111 315)
Suko Wahyudi (111xxx)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2014
2. 1
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang hingga saat ini menjadi kunci yang
paling mendasar dari kemajuan yang diraih umat manusia, tentunya tidak datang
begitu saja tanpa ada sebuah dinamika atau diskursus ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan itulah lazim dikenal dengan istilah epistemologis.
Secara etimologis, Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu Episteme yang berarti pengetahuan dan Logos yang juga
berarti pengetahuan atau informasi. Dari pengertian secara etimologis tersebut di
atas dapatlah dikatakan bahwa Epistemologi merupakan pengetahuan tentang
pengetahuan.
Oleh karena itu, epistemologis ini menempati posisi yang sangat strategis,
karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu berupa ilmu pengetahuan.
Pada kelanjutannya kepiawaian dalam menentukan epistimologis, akan sangat
berpengaruh pada warna atau jenis ilmu pengetahuan yang dihasilkan. Dan dalam
dunia islam epistemologi islam dibagi menjadi 3 yaitu : Epistemologi Bayani,
Burhani, Dan Irfani.1
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang timbul dari latar belakang diatas
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani ?
2. Bagaimana Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani,
Burhani, Dan Irfani ?
3. Bagaimana Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani,
Burhani, Dan Irfani ?
1 Harry Hamerma, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat, (Yogyakarta:
Karisusu, 1992), hlm. 15
3. 2
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Bayani, Burhani, Dan Irfani
a. Bayani
Dari kata-kata bahasa arab, bayan berarti penjelasan atau keterangan.2
Namun dalam epistemologi Islam, bayani adalah metode pemikiran khas Arab
yang menekankan pada otoritas teks secara langsung atau tidak langsung, dan
dijustifikasi oleh akal kebahasaan yang digali lewat inferensi.
Oleh karena itu, secara langsung bayani adalah memahami teks sebagai
pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran. Namun
secara tidak langsung bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah
sehingga perlu tafsir dan penalaran. Meski demikian, hal ini tidak berarti akal atau
rasio bisa bebas menentukan makna dan maksudnya, tetapi tetap harus bersandar
pada teks. Sehingga dalam bayani, rasio dianggap tidak mampu memberikan
pengetahuan kecuali disandarkan pada teks. Dalam perspektif keagamaan, sasaran
bidik metode bayani adalah aspek eksoterik (syariat).3
b. Burhani
Burhani merupakan bahasa Arab yang secara harfiyah berarti mensucikan
atau menjernihkan. Menurut ulama’ ushul, al-burhan adalah sesuatu yang
memisahkan kebenaran dari kebatilan dan membedakan yang benar dari yang
salah melalui penjelasan. Epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi
bawaan manusia secara naluriyah, indrawi, eksperimentasi, dan konseptualisasi.
Jadi epistemologi burhani adalah epistemologi yang berpandangan bahwa
sumber ilmu pengetahuan adalah akal-akal. Epistemologi burhani ini dalam
bidang keagamaan banyak dipakai oleh aliran berpaham rasionalis seperti
mu’tazilah dan ulama-ulama moderat.
2 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya
Agung, 1990)
3 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2007), hlm. 18.
4. 3
c. Irfani
Mengerti makna irfani berasal dari kata irfan yang dalam bahasa arab
merupakan bentuk dasar dari kata arafa yang semakna dengan ma’rifat. Dimana
objek pengalaman atau pengetahuanyang diperoleh lengsung dari objek
pengetahuan. Pengetahuan irfani tidak didasarkan atas teks seperti bayani tetapi
pada tasawuf, tersikapnya rahasia-rahasia dari Tuhan. Dengan demikian
pengertian irfani adalah model metodologi berfikir yang didasarkan atas
pendekatan dan pengalaman langsung atas realitas spiritual keagamaan.
Irfani dari kata dasar bahasa arab ‘arafa yang berarti pengetahuan. Tetapi
irfani berbeda dengan ilmu. Irfan berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh
secara langsung lewat pengalaman, sedang ilmu menunjuk pada pengetahuan
yang diperoleh lewat transformasi atau rasionalitas. Karena itu secara
terminologis, irfan bisa diartikan sebagai pengungkapan atas pengetahuan yang
diperoleh lewat penyinaran hakekat oleh Tuhan kepada hamba-Nya setelah
adanya ruhani yang dilakukan atas dasar cinta.
2. Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani, Burhani, Dan
Irfani
1. Sumber Pengetahuan Bayani
Meskipun menggunakan metode rasional filsafat seperti digagas Syathibi,
epistemologi bayani tetap berpijak pada teks (nash). Dalam ushul al-fiqh, yang
dimaksut nash sebagai sumber pengetahuan bayani adalah al-Qur’an dan As-
Sunnah. Ini berbeda dengan pengetahuan burhani yang mendasarkan diri pada
rasio dan irfani pada intuisi. Karena itu, epistemologi bayani menaruh perhatian
besar dan teliti pada proses tranmisi teks dari generasi ke generasi. Ini penting
bagi bayani, karena sebagai sumber pengetahuan, di dalam bayani, benar tidaknya
transmisi teks menentukan benar salahnya ketentuan hukum yang diambil. Jika
tranmisi teks bisa dipertanggungjawabkan, berarti teks tersebut benar dan bisa
dijadikan dasar hukum. Sebaliknya, jika transmisi teks diragukan, maka
kebenaran teks tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan itu berarti ia tidak bisa
dijadikan untuk landasan hukum. Karena itu pula, mengapa pada masa kodifikasi,
5. 4
khususnya kodifikasi hadits, para ilmuwan begitu ketat dalam menyeleksi sebuah
teks yang diterima.
2. Sumber Pengetahuan Burhani
Model sistem berfikir burhani ini bersandar pada empiris dan rasio, yang
dilakukan lewat dalil-dalil logika. Rasio inilah yang memberikan penilaian dan
keputusan terhadap informasi yang masuk lewat indra. Metode burhani diadaptasi
oleh kaum peripatetik (al-Farabi dan Ibn Sina) ke dalam tradisi islam yang juga
dikembangkan oleh Ibn Rusyd sebbagai pengetahuan mendampingi epistemologi
bayani yang diyakininya sejalan dengan perintah al-Qur’an dan al-Hadits.
Selanjutnya, untuk mendapatkan sebuah pengetahuan selain bersumber
pada yang empiris, burhani menggunakan aturan silogisme. Mengikuti
Aristoteles, penarikan kesimpulan dengan silogisme ini harus memenuhi beberapa
syarat, (1) mengetahui latar belakang dari penyusunan premis, (2) adanya
konsistensi logis antara alasan dan kesimpulan, (3) kesimpulan yang diambil
harus bersifat pasti dan benar, sehingga tidak mungkin menimbulakan kebenaran
atau kepastian lain. Kemudian, ilmu-ilmu yang muncul dari tradisi burhani disebut
al-‘Ilm al-Husuli, yakni ilmu yang dikonsep, disusun, dan disistematisasikan
hanya melalui premis-premis logika.4
3. Sumber Pengetahuan Irfani
Epistemologi irfani bersumber dari kedalaman wujud sang ‘arif itu
sendiri, dari segi media atau alat pengetahuan, ia bersumber dari kedalaman-
kesejatian wujud sang ‘arif; dari segi objek pengetahuan, ia menjadikan wujud
sebagai objek kajiannya; dari segi cara memperoleh pengetahuan, ia diperoleh
dengan cara menyelami wujud kedirian melalui metode riyadhoh.
Pengetahuan irfani dilatarbelakangi oleh pandangan tentang keterbatasan
akal manusia untuk menangkap realitas. Dengan demikian pengetahuan irfani
setidaknya diperoleh melalui tiga tahapan, (1) persiapan; untuk bisa menerima
4 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009), hlm.
86
6. 5
limpahan pengetahuan manusia harus menempuh jenjang-jenjang kehidupan
spiritual. (2) penerimaan; jika telah mencapai tingkat tertentu dalam sufisme
seseorang akan mendapatkan limpahan langsung dari Tuhan secara iluminatif.
Pada tahap ini seseorang akan mendapatkan realitas kesadaran diri yang demikian
mutlak, sehingga dengan kesadarn itu ia mampu melihat realitas dirinya sendiri
sebagai objaek yang diketahui. Pengungkapan, dengan lisan ataupun tulisan.
3. Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani, Burhani,
Dan Irfani
pada prisipnya, islam telah memiliki epistemologi yang komprehensif
sebagai kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Hanya saja dari tiga
kecenderungan epistemologi yang ada, dalam perkembangannya lebih didominasi
oleh corak berfikir bayani yang sangat tekstual dan corak berfikir irfani yang
sangat sufistik. Kedua kecenderungan ini kurang begitu memperhatikan pada
penggunaan rasio secara optimal.
Keunggulan bayani terletak pada kebenaran teks (al-Qur’an dan Hadits)
sebagai sumver utama hukum islam yang bersifat universal sehingga menjadi
pedoman dan patokan. Dikarenakan bayani menempatkan akal menjadi sumber
sekunder, sehingga kurang adanya keseimbangan , saling mengisi, dan saling
melengkapi antara teks dan akal.
Sistem berfikir yang kontruksi epistemologinya dibangun di atas semangat
akal dan logika dengan premis merupakan keunggulan epistemologi burhani,
nemun kendala yang sering dihadapi dalam penerapan pendekatan ini adalah
sering tidak sinkronnya teks dan realitas.
Di antara keunggulan irfani adalah bahwa segala pengetahuan yang
bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah dan muka syafah lebih dekat dengan
kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari argumentsi-argumentasi rasional
dan akal. Namun kendala atau keterbatasan irfani antara lain adalah bahwa ia
7. 6
hanya dapat dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu sampai pada taraf
pensucian diri yang tinggi.5
D. KESIMPULAN
1. Epistemologi bayani adalah pendekatan dengan cara menganalisis teks dan
bersumber pada teks, yakni teks nash (al-Qur’an dan as-Sunnah), teks non
nash berupa karya para ulama.
2. Epistemologi burhani adalah bahwa untuk mengukur benar tidaknya
sesuatau berdasarkan komponen kemampuan alamiyah manusia.
Perpaduan dari epistemologi bayani dan burhani muncul nalar abduktif
yakni mencoba memadukan model berpikir deduktif dan induktif.
3. Epistemologi irfani adalah pendekatan yang bersumber pada intuisi, dari
irfani muncul illuminasi.
5 Mulyadi Kartanegara, Menembus Batas Waktu Panorama Filsafat
Islam (Cet. II; Bandung: Mizan Pustaka, 2005), hlm. 66
8. 7
Daftar Pustaka
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990)
Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009)
Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007)