SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
FARMASI KLINIS
DASAR
Monitoring Efek Samping
Obat (MESO)
By. Rachmawati
Materi & Tujuan Mata Ajaran
• Materi:
 Hal-hal Penting
 Masalah ESO
 Klasifikasi ESO
 Jenis ESO
• Tujuan:
 Memahami mengenai MESO
 Dapat melakukan MESO
Hal- hal Penting
• MESO merupakan program pemantauan keamanan obat
sesudah beredar (pasca pemasaran)
• ESO : rx yg merugikan atau  diingini  terjadi pd
penggunaan obat dg dosis yg biasa
• Tujuan  untuk mendukung upaya jaminan atas
keamanan obat sejalan keamanan obat sejalan
pelaksanaan evaluasi aspek efikasi, keamanan dan
mutu sebelum obat diberi izin edar (pra pemasaran)
Masalah ESO
• Mengapa Persentase terus   obat yg beredar 
tanpa disertai informasi yg proposional 
promosi   penggunaan 
• Berapa sering?
rawat nginap 
obat < 6 : 5% ;
obat > 15 : 40%
 kematian 45% ;
• berobat jalan : 20%
• Px masuk RS : 2 – 5% akibat ESO
• Case / fatality ratio akibat ESO pasien
rawat nginap : bervariasi 2–12%
•  2–3%bayi lahir dg abnormalitas  akibat obat
yg digunakan ibu masa kehamilan
• Cost  negara berkembang  US$ 30–130
billion u/ ESO pasien yg berobat jalan
Klasifikasi  hebatnya rx
• Mild  rash kulit yg ringan
• Moderate  nausea
• Severe  tekanan 
• Serius  perlu dirawat, mengancam jiwa, menyebabkan
kecacatan
Klasifikasi  Jenis
1. dose-dependent (type A)  makin > dosis makin
 kemungkinan ESO
2. dose-independent (type B) tidak tergantung
dosis  hipersensitivity
3. penggunaan jangka lama (type C)  makin lama
 ESO makin 
4. delayed effect (type D) obat sudah lama
dihentikan ESO baru +
5. type E, tx jangka lama  dihentikan tiba-tiba
dose-dependent (type A)
 > sering terjadi (70 – 85%)
 makin > dosis  kemungkinan > ESO
 jenis ESO  lanjutan efek farmakoligik
 dapat diprediksi  dapat diusahakan
agar teradinya seminimal mungkin
 > banyak pd px dg gangguan fungsi
organ, variasi genetik
 insulin, ADO  hipoglikemia
 NSAID  ulserasi saluran cerna
 antihipertensi  hipotensi
dose-independent (type B)
• tidak tergantung dosis, tidak berhub dg efek
farmakologik
• > jarang terjadi
• tidak dapat diprediksi
• > sukar dicegah
• reaksi alergi (imunologik)
• reaksinya lebih severe / serius
Immunologically mediated reaction
Tipe Reaksi Jenis reaksi Obat
I IgE-dependent
reactions
Urtikaria,
angioedema,
anafilaksis, hay
fever
NSAID, penisilin,
II Cytotoxic reactions,
Ig G
Hemolisis,
purpura
Penisilin, sefalosporin,
sulfonamid, rifampisin
III Immune complex
reactions
Vasculitis, serum
sickness
Quinidin, salisilat,
chlorpromazine, sulfonamid
IV Delayed-type
reaction/
Cell mediated
hypersensitivity
Dermatitis
contact, reaksi
exanthematous,
reaksi
photoallergic
Mekanisme tersering
Banyak obat (topikal & sistemik)
Penggunaan jangka lama (type C)
• kontrasepsi hormonal deep vein thrombosis
• NSAID  gangguan fungsi ginjal
• glukokortikoid  osteoporosis
delayed effect (type D)
• obat telah lama dihentikan  ESO baru
timbul
• primaquin  katarak
• teratogenisitas: tetrasiklin, kortikosteroid (
tergantung masa kehamilan pd waktu
obat digunakan)
• sulfasalazin infertilitas pria
type E, tx jangka lama
withdrawal syndrome
• setelah penggunaan jangka panjang  tiba2 dihentikan
• Kortikosteroid, narkotik, antihipertensi
Mengapa dilakukan MESO?
• Pemantauan keamanan obat sesudah beredar masih
perlu dilakukan karena penelitian atau izin yang
dilakukan sebelum obat diedarkan, baik uji preklinik
maupun uji klinik belum sepenuhnya dapat
mengungkapkan efek samping obar (ESO), utamanya
efek samping yang jarang terjadi ataupun yang timbul
setelah penggunaan obat untuk jangka lama.
• Pada uji klinik  tidak melibatkan pengguna obat yang
termasuk kelompok anak-anak, wanita hamil, wanita
menyusui, usia lanjut
Cara Melakukan MESO
• Beberapa cara melakukan MESO (spontaneous
reporting, voluntary , Intensive Hospital Monitoring ,
Record linkage, Limited Record, dll)
Pelaksanaan MESO
• Badan POM RI menggunakan metode pelaporan secara
sukarela (voluntary reporting) dari tenaga kesehatan
dengan formulir pelaporan yang dirancang sesederhana
mungkin sehingga memudahkan pengisiannya
Kegunaan
• Hasil pengkajian aspek keamanan berdasarkan laporan
ESO di Indonesia maupun informasi ESO Internasional
 digunakan untuk pertimbangan suatu tindak lanjut
regulatori, berupa pembatasan indikasi, pembatasan
dosis, pembekuan atau penarikan izin edar dan
penarikan obat dari peredaran untuk menjamin
perlindungan keamanan masyarakat
farklin-tatap-muka-8.ppt
farklin-tatap-muka-8.ppt

More Related Content

Similar to farklin-tatap-muka-8.ppt

Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
FitriAyuWahyuni1
 
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
DPDPPNIPamekasan
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 

Similar to farklin-tatap-muka-8.ppt (20)

Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Kemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptxKemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptx
 
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxMI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
 
tuberculosis.pptx
tuberculosis.pptxtuberculosis.pptx
tuberculosis.pptx
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
 
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
410525124-ASKEP-GADAR-KERACUNSN-DAN-OVERDOSIS-OBAT-ppt.ppt
 
PEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKESPEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKES
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
dokumen.tips_efek-samping-obatppt.ppt
dokumen.tips_efek-samping-obatppt.pptdokumen.tips_efek-samping-obatppt.ppt
dokumen.tips_efek-samping-obatppt.ppt
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
Efek samping obat 1.pptx
Efek samping obat 1.pptxEfek samping obat 1.pptx
Efek samping obat 1.pptx
 
zkzkzkz
zkzkzkzzkzkzkz
zkzkzkz
 
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 

Recently uploaded

Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Obat Cytotec
 

Recently uploaded (20)

Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 

farklin-tatap-muka-8.ppt

  • 2. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) By. Rachmawati
  • 3. Materi & Tujuan Mata Ajaran • Materi:  Hal-hal Penting  Masalah ESO  Klasifikasi ESO  Jenis ESO • Tujuan:  Memahami mengenai MESO  Dapat melakukan MESO
  • 4. Hal- hal Penting • MESO merupakan program pemantauan keamanan obat sesudah beredar (pasca pemasaran) • ESO : rx yg merugikan atau  diingini  terjadi pd penggunaan obat dg dosis yg biasa • Tujuan  untuk mendukung upaya jaminan atas keamanan obat sejalan keamanan obat sejalan pelaksanaan evaluasi aspek efikasi, keamanan dan mutu sebelum obat diberi izin edar (pra pemasaran)
  • 5. Masalah ESO • Mengapa Persentase terus   obat yg beredar  tanpa disertai informasi yg proposional  promosi   penggunaan  • Berapa sering? rawat nginap  obat < 6 : 5% ; obat > 15 : 40%  kematian 45% ;
  • 6. • berobat jalan : 20% • Px masuk RS : 2 – 5% akibat ESO • Case / fatality ratio akibat ESO pasien rawat nginap : bervariasi 2–12% •  2–3%bayi lahir dg abnormalitas  akibat obat yg digunakan ibu masa kehamilan • Cost  negara berkembang  US$ 30–130 billion u/ ESO pasien yg berobat jalan
  • 7. Klasifikasi  hebatnya rx • Mild  rash kulit yg ringan • Moderate  nausea • Severe  tekanan  • Serius  perlu dirawat, mengancam jiwa, menyebabkan kecacatan
  • 8. Klasifikasi  Jenis 1. dose-dependent (type A)  makin > dosis makin  kemungkinan ESO 2. dose-independent (type B) tidak tergantung dosis  hipersensitivity 3. penggunaan jangka lama (type C)  makin lama  ESO makin  4. delayed effect (type D) obat sudah lama dihentikan ESO baru + 5. type E, tx jangka lama  dihentikan tiba-tiba
  • 9. dose-dependent (type A)  > sering terjadi (70 – 85%)  makin > dosis  kemungkinan > ESO  jenis ESO  lanjutan efek farmakoligik  dapat diprediksi  dapat diusahakan agar teradinya seminimal mungkin  > banyak pd px dg gangguan fungsi organ, variasi genetik
  • 10.  insulin, ADO  hipoglikemia  NSAID  ulserasi saluran cerna  antihipertensi  hipotensi
  • 11. dose-independent (type B) • tidak tergantung dosis, tidak berhub dg efek farmakologik • > jarang terjadi • tidak dapat diprediksi • > sukar dicegah • reaksi alergi (imunologik) • reaksinya lebih severe / serius
  • 12. Immunologically mediated reaction Tipe Reaksi Jenis reaksi Obat I IgE-dependent reactions Urtikaria, angioedema, anafilaksis, hay fever NSAID, penisilin, II Cytotoxic reactions, Ig G Hemolisis, purpura Penisilin, sefalosporin, sulfonamid, rifampisin III Immune complex reactions Vasculitis, serum sickness Quinidin, salisilat, chlorpromazine, sulfonamid IV Delayed-type reaction/ Cell mediated hypersensitivity Dermatitis contact, reaksi exanthematous, reaksi photoallergic Mekanisme tersering Banyak obat (topikal & sistemik)
  • 13. Penggunaan jangka lama (type C) • kontrasepsi hormonal deep vein thrombosis • NSAID  gangguan fungsi ginjal • glukokortikoid  osteoporosis
  • 14. delayed effect (type D) • obat telah lama dihentikan  ESO baru timbul • primaquin  katarak • teratogenisitas: tetrasiklin, kortikosteroid ( tergantung masa kehamilan pd waktu obat digunakan) • sulfasalazin infertilitas pria
  • 15. type E, tx jangka lama withdrawal syndrome • setelah penggunaan jangka panjang  tiba2 dihentikan • Kortikosteroid, narkotik, antihipertensi
  • 16. Mengapa dilakukan MESO? • Pemantauan keamanan obat sesudah beredar masih perlu dilakukan karena penelitian atau izin yang dilakukan sebelum obat diedarkan, baik uji preklinik maupun uji klinik belum sepenuhnya dapat mengungkapkan efek samping obar (ESO), utamanya efek samping yang jarang terjadi ataupun yang timbul setelah penggunaan obat untuk jangka lama. • Pada uji klinik  tidak melibatkan pengguna obat yang termasuk kelompok anak-anak, wanita hamil, wanita menyusui, usia lanjut
  • 17. Cara Melakukan MESO • Beberapa cara melakukan MESO (spontaneous reporting, voluntary , Intensive Hospital Monitoring , Record linkage, Limited Record, dll)
  • 18. Pelaksanaan MESO • Badan POM RI menggunakan metode pelaporan secara sukarela (voluntary reporting) dari tenaga kesehatan dengan formulir pelaporan yang dirancang sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengisiannya
  • 19. Kegunaan • Hasil pengkajian aspek keamanan berdasarkan laporan ESO di Indonesia maupun informasi ESO Internasional  digunakan untuk pertimbangan suatu tindak lanjut regulatori, berupa pembatasan indikasi, pembatasan dosis, pembekuan atau penarikan izin edar dan penarikan obat dari peredaran untuk menjamin perlindungan keamanan masyarakat