SlideShare a Scribd company logo
ERUPSI OBAT
PUTRI KUSUMA W
1610211126
DEFINISI
• Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
mendefinisikan erupsi obat sebagai respons terhadap suatu obat yang berlebihan,
tidak disengaja dan tidak diingini yang terjadi pada dosis yang biasanya
digunakan untuk pengobatan untuk suatu penyakit.
EPIDEMIOLOGI
• Erupsi obat terjadi kira-kira 2-5% dari pasien yang dirawat dirumah sakit.
sebagian besar dari kasus erupsi obat yang terjadi merupakan kasus yang ringan,
sembuh dengan sendirinya maupun mengalami perbaikan setelah pemakaian
obat tersebut dihentikan. Kasus yang berat terjadi kira-kira 1:1000 dari pasien
yang ada dirumah sakit.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI RESIKO
TIMBULNYA ERUPSI OBAT
• Jenis kelamin
Wanita mempunyai resiko untuk mengalami
gangguan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pria.
• Sisten imunitas
Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada
seseorang yang mengalami penurunan sistem imun.
• Usia
Alergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur
terutama pada anak-anak dan orang dewasa. Pada
anak-anak mungkin disebabkan karena
perkembangan sistem immunologi yang belum
sempurna.
• Dosis
Pemberian obat yang intermitten dengan dosis tinggi
akan memudahkan timbulnya sensitisasi.
• Infeksi dan keganasan
Mortalitas tinggi lainnya juga ditemukan pada
penderita erupsi obat berat yang disertai dengan
keganasan.
• Atopik
Faktor resiko yang bersifat atopi ini masih dalam
perdebatan. Walaupun pasien yang atopik tidak
mempunyai dasar sensitifitas dari obat, mereka hanya
meningkatkan resiko pada reaksi-reaksi alergi yang
serius.
MEKANISME ERUPSI OBAT
• Reaksi simpang terhadap obat pada kulit dapat terjadi sebagai akibat
terangsangnya mekanisme imunologik dan non imunologik, mekanisme
imunologik yang mendasari terjadinya reaksi alergi obat sedang non imunologik
dapat disebabkan oleh karena dosis berlebihan, toksisitas kumulatif, efek
samping, toksisitas lambat, interaksi obat dan efek fakultatif.
REAKSI OBAT IMUNOLOGIS
Tipe Contoh
Reaksi Tipe I
Reaksi Tipe II (sitotoksik) Reaksi Tipe III (kompleks imun) Reaksi
Tipe IV
Aktivasi sel T yang spesifik Fas/Fas ligand induced apoptosis
Lain-lain
Anafilaksis dari antibiotik beta laktam
Anemia hemolitik dari pencilin
Serum sickness dari globulin anti- timosit
Dermatitis kontak dari antihistamin topical
Ruam morbiliformis dari sulfonamid
Stevens Johnson Syndrome Toxic epidermal necrolysis
Drug induced, lupus like syndrome Anticonvulsant hypersensitivity
syndrome
REAKSI OBAT NON IMUNOLOGIS
Dapat diprediksi
Efek samping farmakologi
Efek samping farmakologi sekunder Toksisitas obat
Interaksi obat
Mulut kering dari antihistamin Thrush karena antibiotik
Hepatotoksistas dari metotreksat
Kejang dari teofilline sementara mengambil eritromisin
Overdosis obat
Tidak dapat diprediksi Pseudoallergi
Idiosinkroti
Intoleransi
Kejang dari lidocane eksessive
Reaksi anafilaktik setelah peyuntikan media radiokontras.
Anemia hemolitik setelah pemberian primakuin pada pasien
defisiensi G6PD
Tinnitus setelah pemberian aspirin
KLASIFIKASI SECARA IMUNOPATOGENESIS
• Untuk memudahkan pemahaman mengenai terjadinya erupsi obat alergik dilakukan
klasifikasi secara imunopatogenesis yaitu :
• 1. Reaksi yang diperantarai antibodi
Klasifikasi sistem Gell dan Coombs menjelaskan mekanisme imun yang menimbulkan
gejala klinik dari erupsi obat. Sistem Klasifikasi ini yaitu :
• Tipe I (Reaksi anafilaktik), Tipe II (Reaksi Sitotoksik),Tipe III (Reaksi Kompleks Imun),
Tipe IV (Reaksi Tipe Lambat).
• 2. Reaksi fotosensitivitas Terdapat 2 tipe reaksi yaitu :
A. Fototoksisitas
B. Fotoalergi
MANIFESTASI KLINIS
• ruam bentuk morbili. Secara tipikal, suatu eritematous, ruam makulopapular yang
muncul sekitar 1-3 minggu setelah pemberian obat, yang awalnya pada badan,
yang bahkan menyebar ke tungkai dan lengan. Urtikaria merupakan manifestasi
yang tipikal dari suatu reaksi alergik tipe 1, tapi ini bisa saja muncul pada tipe III
atau pada reaksi pseudoalergik. Reaksi kutaneus hipersensitifitas (multiform
eritem, sindrome steven- johnson, dan nekrolisis epidermal toksik) munculnya
bullous pada penyakit kulit yang cepat dikenali karena hubungannya dengan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Ruam ekzematus paling umum
berhubungan dengan medikasi topikal dan biasanya muncul dermatitis kontak,
yang diklasifikasikan sebagai reaksi tipe IV dari perluasan obat.
GAMBARAN KLINIS YG MIRIP DGN GANGGUAN
KULIT PD UMUMNYA
• Urtikaria
• Erupsi exanthemata
• Eritema nodosum
• Eritroderma
• Erupsi pustuler:
a.erupsi akneiformis
b.penyakit pustulosis eksantema
generalisata akut (PEGA)
1. Urtikaria yang disebabkan oleh penggunaan penisilin
2. Sejumlah papul yang disebabkan penggunaan obat golongan sefalosporin
3. Eritema nodosum
4. Eritroderma
5. Erupsi akneiformis
• Erupsi bullosa:
1. Pemphigus
2. Fixes Drug Eruption (FDE)
3. Eritema multiformis
Eritema multiformis
4. Sindrom Stevens Johnson
5. Nekrosis Epidermal Toksik (NET)
DIAGNOSIS
• Anamnesis yang teliti mengenai :
• Obat – obat yang didapat
• Kelainan timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya obat
• Rasa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebril
• Kelainan kulit yang ditemukan :
• Distribusi : menyeluruh dan simetrik
• Bentuk kelainan yang timbul
• Pemeriksaan khusus
• Saat ini belum ditemukan cara yang cukup sensitive dan dapat dipercaya untuk mendeteksi erupsi obat alergik. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk
membantu memastikan penyebab erupsi obat alergik, antara lain :
• Pemeriksaan in vivo
• Uji tempel (patch test)
• Uji tusuk (prick test)
• Uji profokasi
• Pemeriksaan in vitro
• Yang diperantarai anti bodi • Hemaglutinasi pasif
• • Degranulasi basofil
• Radioimmunoassay
• Tes fiksasi komplemen
• Yang dipengaruhi sel
• Tes transformasi limfosit
• • Leucocyte migration test
• Penilaian pemeriksaan tersebut didasarkan atas mekanisme imunologis yang
• mendasari erupsi obat. Namun perlu diingat bahwa pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan penunjang dan hasilnya memerlukan interpretasi yang teliti.
KRITERIA KLINIS ALERFI OBAT
• Beberapa kriteria klinis alergi obat yang memberi kemungkinan dugaan adanya reaksi alergi obat adalah sebagai berikut :
• Ada periode laten antara pemberian obat dan timbulnya gejala klinik, umumnya 7 – 10 hari setelah obat diberikan. Pada
penderita yang telah tersensitisasi sebelumnya, reaksi akan timbul segera dan eksplosif.
• Reaksi dapat terjadi walaupun dengan pemberian obat dalam dosis yang sangat kecil dan bila pernah terjadi reaksi semacam
akan terulang bila diberi obat yang sama atau sejenisnya.
• Manifestasi klinis yang terjadi tidak berhubungan dengan efek farmakologi obat yang diberikan .
• Mempunyai pola gejala tertentu yang umumnya sama bila terkena alergen lain misalnya urtikaria, anafilaksis, dermatitis
kontak.
• Terdapat eosinofilia dalam darah dan jaringan.
• Respon baik bila diberi obat anti alergi atau gejala berkurang bila obat
• dihentikan.
• Apabila reaksi hanya terjadi pada sebagian kecil dari mereka yang dapat obat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TERAPI DAN TATALAKSANA
Pengobatan dibagi dalam 2 cara yaitu pengobatan kausal dan pengobatan
simptomatik.
1. Pengobatan kausal
Terapi yang paling penting dan paling efektif dalam menangani reaksi hipersensitif
terhadap obat adalah dengan memutuskan pemakaian obat-obatan tersebut, jika
memungkinkan untuk dilakukan. Pemakaian obat-obatan alternatif yang tidak
memiliki struktur kimiawi yang sama dengan obat sebelumnya harus dilakukan jika
situasinya memungkinkan. Konsekuensi klinis dari penghentian atau penggantian
obat harus diawasi dengan ketat.
Sebagian besar spasien, gejala-gejala akan terlihat dalam waktu dua minggu jika
diagnosis terhadap hipersensitifitas obat terbukti benar.
• 2. Pengobatan simptomatik
Manajemen farmakologi reaksi alergi obat bertujuan untuk meredakan manifestasi
sampai reaksinya berkurang. Untuk reaksi ringan terapi biasanya tidak diperlukan.
Tindakan untuk reaksi yang berat tergantung pada sifat erupsi kulit dan tingkat
keterlibatan sistemik. Obat – obatan yang digunakan pada erupsi obat antara lain :
• Kortikosteroid
• Antihistamin
• Adrenalin atau beta adrenergik lain
• Obat tropikal
PROGNOSIS
• Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya
dapat diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi pada berbagai bentuk,
misalnya eritroderma dan kelainan – kelainan berupa sindrom steven-johnson,
prognosis dapat menjadi buruk bergantung pada luas kulit yang terkena

More Related Content

What's hot

Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
Operator Warnet Vast Raha
 
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaShinta D'farmasist
 
Obat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abatObat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abat
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanPengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanunsri
 
Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3
ershahasan
 
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
Ariyanto Harsono
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiPraktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Siska Hermawati
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
Dilla Novita
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
Putri Cavaluna
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
pjj_kemenkes
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
Dedi Kun
 

What's hot (16)

Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
 
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abatObat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abat
 
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanPengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
 
Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3
 
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiPraktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasi
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 

Similar to zkzkzkz

Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
Septian Muna Barakati
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
SelvitriRahayu
 
Exanthema Eruption.pptx
Exanthema Eruption.pptxExanthema Eruption.pptx
Exanthema Eruption.pptx
4cjpfvxpbg
 
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitasAlkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Hesti Tri Wulandari
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
FitriAyuWahyuni1
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
sunallfinger1
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
widarma atmaja i komang
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurDuik Agustini
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatPoltekes TNI AU
 
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.pptEFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
Jumainmain1
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Encepal Cere
 
Asma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptxAsma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptx
WhinikeCintya
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
pjj_kemenkes
 

Similar to zkzkzkz (20)

Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
 
Exanthema Eruption.pptx
Exanthema Eruption.pptxExanthema Eruption.pptx
Exanthema Eruption.pptx
 
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitasAlkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
 
349 409-1-pb
349 409-1-pb349 409-1-pb
349 409-1-pb
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
 
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNADian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 
SYNDROM STEPHEN JONSHON (SSJ)
SYNDROM STEPHEN JONSHON (SSJ)SYNDROM STEPHEN JONSHON (SSJ)
SYNDROM STEPHEN JONSHON (SSJ)
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamur
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
 
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.pptEFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
EFEK SAMPING OBAT Reaksi a/ respon yg b’bahaya a/ respon yg tdk diinginkan.ppt
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
 
Askep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbcAskep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbc
 
Asma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptxAsma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptx
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

zkzkzkz

  • 2. DEFINISI • Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendefinisikan erupsi obat sebagai respons terhadap suatu obat yang berlebihan, tidak disengaja dan tidak diingini yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan untuk pengobatan untuk suatu penyakit.
  • 3. EPIDEMIOLOGI • Erupsi obat terjadi kira-kira 2-5% dari pasien yang dirawat dirumah sakit. sebagian besar dari kasus erupsi obat yang terjadi merupakan kasus yang ringan, sembuh dengan sendirinya maupun mengalami perbaikan setelah pemakaian obat tersebut dihentikan. Kasus yang berat terjadi kira-kira 1:1000 dari pasien yang ada dirumah sakit.
  • 4. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI RESIKO TIMBULNYA ERUPSI OBAT • Jenis kelamin Wanita mempunyai resiko untuk mengalami gangguan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pria. • Sisten imunitas Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada seseorang yang mengalami penurunan sistem imun. • Usia Alergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur terutama pada anak-anak dan orang dewasa. Pada anak-anak mungkin disebabkan karena perkembangan sistem immunologi yang belum sempurna. • Dosis Pemberian obat yang intermitten dengan dosis tinggi akan memudahkan timbulnya sensitisasi. • Infeksi dan keganasan Mortalitas tinggi lainnya juga ditemukan pada penderita erupsi obat berat yang disertai dengan keganasan. • Atopik Faktor resiko yang bersifat atopi ini masih dalam perdebatan. Walaupun pasien yang atopik tidak mempunyai dasar sensitifitas dari obat, mereka hanya meningkatkan resiko pada reaksi-reaksi alergi yang serius.
  • 5. MEKANISME ERUPSI OBAT • Reaksi simpang terhadap obat pada kulit dapat terjadi sebagai akibat terangsangnya mekanisme imunologik dan non imunologik, mekanisme imunologik yang mendasari terjadinya reaksi alergi obat sedang non imunologik dapat disebabkan oleh karena dosis berlebihan, toksisitas kumulatif, efek samping, toksisitas lambat, interaksi obat dan efek fakultatif.
  • 6. REAKSI OBAT IMUNOLOGIS Tipe Contoh Reaksi Tipe I Reaksi Tipe II (sitotoksik) Reaksi Tipe III (kompleks imun) Reaksi Tipe IV Aktivasi sel T yang spesifik Fas/Fas ligand induced apoptosis Lain-lain Anafilaksis dari antibiotik beta laktam Anemia hemolitik dari pencilin Serum sickness dari globulin anti- timosit Dermatitis kontak dari antihistamin topical Ruam morbiliformis dari sulfonamid Stevens Johnson Syndrome Toxic epidermal necrolysis Drug induced, lupus like syndrome Anticonvulsant hypersensitivity syndrome REAKSI OBAT NON IMUNOLOGIS Dapat diprediksi Efek samping farmakologi Efek samping farmakologi sekunder Toksisitas obat Interaksi obat Mulut kering dari antihistamin Thrush karena antibiotik Hepatotoksistas dari metotreksat Kejang dari teofilline sementara mengambil eritromisin Overdosis obat Tidak dapat diprediksi Pseudoallergi Idiosinkroti Intoleransi Kejang dari lidocane eksessive Reaksi anafilaktik setelah peyuntikan media radiokontras. Anemia hemolitik setelah pemberian primakuin pada pasien defisiensi G6PD Tinnitus setelah pemberian aspirin
  • 7. KLASIFIKASI SECARA IMUNOPATOGENESIS • Untuk memudahkan pemahaman mengenai terjadinya erupsi obat alergik dilakukan klasifikasi secara imunopatogenesis yaitu : • 1. Reaksi yang diperantarai antibodi Klasifikasi sistem Gell dan Coombs menjelaskan mekanisme imun yang menimbulkan gejala klinik dari erupsi obat. Sistem Klasifikasi ini yaitu : • Tipe I (Reaksi anafilaktik), Tipe II (Reaksi Sitotoksik),Tipe III (Reaksi Kompleks Imun), Tipe IV (Reaksi Tipe Lambat). • 2. Reaksi fotosensitivitas Terdapat 2 tipe reaksi yaitu : A. Fototoksisitas B. Fotoalergi
  • 8. MANIFESTASI KLINIS • ruam bentuk morbili. Secara tipikal, suatu eritematous, ruam makulopapular yang muncul sekitar 1-3 minggu setelah pemberian obat, yang awalnya pada badan, yang bahkan menyebar ke tungkai dan lengan. Urtikaria merupakan manifestasi yang tipikal dari suatu reaksi alergik tipe 1, tapi ini bisa saja muncul pada tipe III atau pada reaksi pseudoalergik. Reaksi kutaneus hipersensitifitas (multiform eritem, sindrome steven- johnson, dan nekrolisis epidermal toksik) munculnya bullous pada penyakit kulit yang cepat dikenali karena hubungannya dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Ruam ekzematus paling umum berhubungan dengan medikasi topikal dan biasanya muncul dermatitis kontak, yang diklasifikasikan sebagai reaksi tipe IV dari perluasan obat.
  • 9. GAMBARAN KLINIS YG MIRIP DGN GANGGUAN KULIT PD UMUMNYA • Urtikaria • Erupsi exanthemata • Eritema nodosum • Eritroderma • Erupsi pustuler: a.erupsi akneiformis b.penyakit pustulosis eksantema generalisata akut (PEGA) 1. Urtikaria yang disebabkan oleh penggunaan penisilin 2. Sejumlah papul yang disebabkan penggunaan obat golongan sefalosporin 3. Eritema nodosum 4. Eritroderma 5. Erupsi akneiformis
  • 10. • Erupsi bullosa: 1. Pemphigus 2. Fixes Drug Eruption (FDE) 3. Eritema multiformis Eritema multiformis 4. Sindrom Stevens Johnson 5. Nekrosis Epidermal Toksik (NET)
  • 11. DIAGNOSIS • Anamnesis yang teliti mengenai : • Obat – obat yang didapat • Kelainan timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya obat • Rasa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebril • Kelainan kulit yang ditemukan : • Distribusi : menyeluruh dan simetrik • Bentuk kelainan yang timbul
  • 12. • Pemeriksaan khusus • Saat ini belum ditemukan cara yang cukup sensitive dan dapat dipercaya untuk mendeteksi erupsi obat alergik. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu memastikan penyebab erupsi obat alergik, antara lain : • Pemeriksaan in vivo • Uji tempel (patch test) • Uji tusuk (prick test) • Uji profokasi • Pemeriksaan in vitro • Yang diperantarai anti bodi • Hemaglutinasi pasif • • Degranulasi basofil • Radioimmunoassay • Tes fiksasi komplemen • Yang dipengaruhi sel • Tes transformasi limfosit • • Leucocyte migration test • Penilaian pemeriksaan tersebut didasarkan atas mekanisme imunologis yang • mendasari erupsi obat. Namun perlu diingat bahwa pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan penunjang dan hasilnya memerlukan interpretasi yang teliti.
  • 13. KRITERIA KLINIS ALERFI OBAT • Beberapa kriteria klinis alergi obat yang memberi kemungkinan dugaan adanya reaksi alergi obat adalah sebagai berikut : • Ada periode laten antara pemberian obat dan timbulnya gejala klinik, umumnya 7 – 10 hari setelah obat diberikan. Pada penderita yang telah tersensitisasi sebelumnya, reaksi akan timbul segera dan eksplosif. • Reaksi dapat terjadi walaupun dengan pemberian obat dalam dosis yang sangat kecil dan bila pernah terjadi reaksi semacam akan terulang bila diberi obat yang sama atau sejenisnya. • Manifestasi klinis yang terjadi tidak berhubungan dengan efek farmakologi obat yang diberikan . • Mempunyai pola gejala tertentu yang umumnya sama bila terkena alergen lain misalnya urtikaria, anafilaksis, dermatitis kontak. • Terdapat eosinofilia dalam darah dan jaringan. • Respon baik bila diberi obat anti alergi atau gejala berkurang bila obat • dihentikan. • Apabila reaksi hanya terjadi pada sebagian kecil dari mereka yang dapat obat.
  • 15. TERAPI DAN TATALAKSANA Pengobatan dibagi dalam 2 cara yaitu pengobatan kausal dan pengobatan simptomatik. 1. Pengobatan kausal Terapi yang paling penting dan paling efektif dalam menangani reaksi hipersensitif terhadap obat adalah dengan memutuskan pemakaian obat-obatan tersebut, jika memungkinkan untuk dilakukan. Pemakaian obat-obatan alternatif yang tidak memiliki struktur kimiawi yang sama dengan obat sebelumnya harus dilakukan jika situasinya memungkinkan. Konsekuensi klinis dari penghentian atau penggantian obat harus diawasi dengan ketat. Sebagian besar spasien, gejala-gejala akan terlihat dalam waktu dua minggu jika diagnosis terhadap hipersensitifitas obat terbukti benar.
  • 16. • 2. Pengobatan simptomatik Manajemen farmakologi reaksi alergi obat bertujuan untuk meredakan manifestasi sampai reaksinya berkurang. Untuk reaksi ringan terapi biasanya tidak diperlukan. Tindakan untuk reaksi yang berat tergantung pada sifat erupsi kulit dan tingkat keterlibatan sistemik. Obat – obatan yang digunakan pada erupsi obat antara lain : • Kortikosteroid • Antihistamin • Adrenalin atau beta adrenergik lain • Obat tropikal
  • 17. PROGNOSIS • Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi pada berbagai bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan – kelainan berupa sindrom steven-johnson, prognosis dapat menjadi buruk bergantung pada luas kulit yang terkena