SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Disusun oleh:
Rizqy Lazuardy Hasan (406212136)
Pembimbing:
dr. Suranti, Sp. A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI
PERIODE
05 DESEMBER - 11 FEBRUARI 2022
REFERAT
EPILEPSI
Epilepsi
Insiden
Di bawah 1 th = 120 : 100.000
Umur 1 –10 th = 40-50 : 100.000
Di atas 10 th = 10-20 : 100.000
Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala
tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara
berlebihan.
Etiologi Epilepsi
77%
5% 4% 4%
4%
3%
Primary - Idiopathic
Cerebrovascular
CNS Neoplasma
Congenital CNS
Malformation
Trauma
CNS Infection
Other known
Birth asphyxia
Symptomatic or
Cryptogenic (23%)
Primary – Idiopathic
(77%)
2%
1%
Etiologi Epilepsi
1 3 4 5 6
Idiopathic
Vas cular
Tumor
Trauma
Trauma lahir
H erediter
2
Frekuensi
relatif
USIA
Perkiraan frekuensi macam-macam etiologi epilepsi berdasarkan usia
Faal bangkitan kejang
Gangguan
Sodium pump
Gangguan
membran
Gangguan keseimbangan ion
Depolarisasi
Potensial aksi
Terlepas neurotransmiter
Eksitator > Ihibitor
Depolarisasi post sinap
Sinkronisasi
Kejang
Potensial
istirahat
Membran depolarisasi Potensial aksi Pelepasan
neurotransmisi
Potensial aksi postsinap
EPSP > IPSP
kejang
demam
Sel neuron
abnormal
Lepas muatan listrik
Berlebihan
Hipersinkron
• Tidak dijalarkan
• Dijalarkan terbatas
• Dijalarkan seluruh
otak
Kejang Partial /Umum
Klasifikasi Epilepsi berdasarkan tipe bangkitan (ILAE 1981)
Kejang parsial Parsial sederhana
Parsial kompleks
Parsial berkembang kejang umum
Kejang umum Absens
Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik – klonik
Astatik akenitik
Tidak terklasifikasi
Epilepsi Pada Anak
N eonatus
3 bln s/d 3-4 thn s/d
3-4 thn remaja awal
> 9-10 thn
Benign
Neonatal
Convuls ions
B enig n
Convulsions
Epilepsi
s im ptom atic/
cryptogenic lain
S indrom
Neonatal Family
Lennox-Gestant
Sindrom West/
Spa sm e Infantil
Childhood
Absence Epilepsy
Epilepsi
idiopatik umum
Childhood epilepsy
w/occipital paroxysmal
BECTS Juvenile
M yoclonic
Epilepsy
Early Infantile
Epileptic
Encephalopathy
(sindrom Ohtahara)
Early Myoclonic
Encephalopathy
Penampilan klinik
Kejang pasial
• Kejang parsial komplek
Manifestasi motorik dan psikik Automatisme, tingkah laku yg kurang ter
koordinasi Selama serangan tidak sadar
• Kejang parsial sederhana
Gerakan tonik sebentar, diikuti klonik se kelompok otot fokal satu tempat
Gejala sensoris, autonomik, kognitif Penderita tetap sadar
Kejang umum • Absens
• Absens sederhana
• Kehilangan kesadaran sejenak
• Absens dengan komponen klonik Gerakan pd kelopak mata, bibir,dagu
• Absens dengan komponen tonik
• Mata keatas, kepala jatuh ke belakang
• Absens dengan komponen atonik Kehilangan tonus, terutama tangan
• Absens dg komponen automatisme Mengecap, menelan, mengusap
muka
• Absens dg koponen otonomi Dilatasi pupil, pucat, takhikardi
Kejang umum • Tonik klonik umum
• Tonik klonik sejak awal
• Tonik klonik berasal dari parsial
• Tonik klonik dg manifestasi multifokal Disertai absens, parsial, kejang
tonik
• Fase tonik kontraksi otot seluruh tubuh 30 detik diikuti kejang klonik
semitris seluruh tubuh, mulut berbusa.
• Mioklonik
• Kontraksi mendadak, umum, sebentar berulang atau tunggal, terbatas
wajah batang tubuh, ekremitas
• Atonik
• Kepala,tangan terjatuh, mulut terbuka
Bangkitan Parsial Sederhana
❖Tanpa perubahan kesadaran.
❖Manifestasi klinis, bisa berupa motoris,
sensoris, otonom, maupun psikis.
Bangkitan Parsial Kompleks
❖Disertai kehilangan/ terganggunya
kesadaran.
❖Dapat beragam bentuk.
❖Sering diikuti automatisme yg stereotip.
Bangkitan Umum Sekunder
❖ Berawal dari bangkitan parsial
sederhana/kompleks (dapat berupa
aura) yang dalam waktu singkat
menjadi bangkitan umum (biasanya
tonik-klonik).
Bangkitan Umum Lena (Absence)
❖ Gangguan kesadaran mendadak (“absence”) ->
beberapa detik/menit.
❖ Selama bangkitan -> Kegiatan motorik terhenti
(pasien diam tanpa reaksi).
❖ Bisa ditemukan automatisme singkat.
❖ Segera pulih (tanpa rasa bingung)
Bangkitan Umum Mioklonik
❖ Berupa kontraksi otot singkat (tunggal /
berulang, satu/beberapa kelompok otot).
❖ Gerakan bervariasi (sangat ringan -> hebat).
❖ Mendadak jatuh atau melempar benda yang
sedang dipegang (Flying Saucer Syndrome).
❖ Segera pulih, pasien sering merasa tetap sadar.
❖ Jarang ditemui.
❖ Pasien kehilangan kesadaran dan jatuh.
❖ Tampak perubahan tonus otot yang bervariasi.
Bangkitan Umum Tonik, Klonik & Atonik
Bangkitan Umum Tonik Klonik
❖ Paling sering terjadi.
❖ Bisa didahului prodromal (jeritan,
sentakan mioklonik).
❖ Fase tonik 10-30” (hilang kesadaran, kaku)
disusul klonik 30-60” (kejang-kejang
ekstremitas, mendengkur dan mulut berbusa),
diakhiri flasid (lemas dan tampak bingung).
❖ Pasien seringkali tertidur setelah bangkitan.
Klasifikasi terkait sindrom
Fokal dan sindrom
Umum dan sindrom
Idiopatik
Simtomatik
Kriptogenik
Sindrom tidak fokal / umum
Sindrom spesial Kejang demam
Epilepsi status
Gangguan metabolik / toksik
Kejang neonatal
Mioklonik ensefalopati neonatal
Sindrom Landau-Kleffner
• Sindrom West S.
• Lennox Gastaut
Sindrom West / Spasme infantil
Spasme • Fleksi kepala, badan, tangan kaki dan
mendadak ( 42 % )
• Fleksi kepala, badan, tangan dan kaki
ekstensi ( 50 % )
• Ekstensi kepala, leher, badan tangan
dan kaki ( 19 % )
Retardasi mental
Hipsaritmia
Terjadi pada anak umur kurang dua tahun
Sindrom Lennox-Gastaut
Serangan epilepsi • Serangan tonik ( 1- 55 % )
• Serangan atonik ( 26 – 56 %)
• Serangan mioklonik ( 11-28%)
• Serangan absens atipik
• Serangan tonik-klonik umum (15-56%)
Retardasi mental
Gelombang paku ombak lambat difus
Umur onset kurang dari 8 tahun
ALGORITMA DIAGNOSIS EPILEPSI
Mekanisme kerja OAE
Nama obat ch Na + ch Ca + ch K + inhibisi eksitasi
Phenytoin +++ + - - -
Carbamazepin +++ - - - -
Phenobarbital - + - +++ +
Benzodiazepine - - - +++ -
Sodium valproat + + - ++ +
Topiramate ++ ++ - ++ ++
Levetiracetam - + + + +
Primidon - - - +++
-Ethosuximide - +++ - - -
Lamotrigin +++ + - - -
Vigabatrin - - - +++ -
Gabapentin + + - ++ -
Jenis epilepsi Obat pilihan
Valproat, primidone, phenytoin
phenobarbital
Tonik-klonik umum
Mioklonik
Abcense
Astatik-akenitik
Valproat, ethosuximide, benzo
diazepine
Valproat, ethosuximide, lamotri
gin, benzodiazepine
Valproat, benzodiazepin, carba
mazepin, phenytoin, lamotrigin,
vigabatrin
Phenobarbital, phenytoin, carba
mazepin, valproat, pridone
Kejang partial
Spasme infaltile
Lennox Gaustat
Valproat, Nitrazepam, ACTH
Fenitoin
Indikasi Kejang tonik-klanik umum
Kejang parsial
Dosis rata-rata
Efek intoksikasi
Efek samping
5 – 7 mg / kg BB / hari terbagi 2 – 3 dosis
Vertigo, gerakan involunter, nistagmus
mual, pusing, ataksia, perubahan perilaku
Hirsutisme, hipertrofi ginggiva, alergi
gangguan tingkah laku, dan kognitif,
anemi, trobositopeni, lekopeni.
Hati-hati
pemberian bersama
Kloramfenikol, INH, Karbamazepin,
fenobarbital
Gabapentine / Neunrotin
Indikasi Kejang pasial
Kejang umum sekunder
Epilepsi rolandik
Mekanisme aksi Meningkatkan sintesa GABA
Efek samping Somnolen, dizziness, ataksia, fatigue, emosi
labil, gangguan memori
Dosis 25 – 35 mg / kg / hari ( dimulai 10 mg / kg / hari
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to EPILEPSI

Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selviYani West
 
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdf
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdfCRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdf
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdfAmiratulhusna1
 
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxPPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxssuser13bf79
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranAmelia Manatar
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klronaldRonald35
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encepAndi Po
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Phil Adit R
 
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdfDrsSuratno1
 
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptxdr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptxPujaMonitra
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxFirstiafinaTiffany1
 

Similar to EPILEPSI (20)

Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
 
Kejang demam pada anak
Kejang demam pada anakKejang demam pada anak
Kejang demam pada anak
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdf
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdfCRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdf
CRS EPILEPSI ATONIK MARSYA.pdf
 
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxPPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
 
Epilepsi 0
Epilepsi 0Epilepsi 0
Epilepsi 0
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encep
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptxPENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
 
EPILEPSI
EPILEPSIEPILEPSI
EPILEPSI
 
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf
1. PENDEKATAN KLINIS GANGGUAN NEUROLOGIS.pdf
 
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptxdr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptx
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (9)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

EPILEPSI

  • 1. Disusun oleh: Rizqy Lazuardy Hasan (406212136) Pembimbing: dr. Suranti, Sp. A KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI PERIODE 05 DESEMBER - 11 FEBRUARI 2022 REFERAT EPILEPSI
  • 2. Epilepsi Insiden Di bawah 1 th = 120 : 100.000 Umur 1 –10 th = 40-50 : 100.000 Di atas 10 th = 10-20 : 100.000 Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan.
  • 3. Etiologi Epilepsi 77% 5% 4% 4% 4% 3% Primary - Idiopathic Cerebrovascular CNS Neoplasma Congenital CNS Malformation Trauma CNS Infection Other known Birth asphyxia Symptomatic or Cryptogenic (23%) Primary – Idiopathic (77%) 2% 1%
  • 4. Etiologi Epilepsi 1 3 4 5 6 Idiopathic Vas cular Tumor Trauma Trauma lahir H erediter 2 Frekuensi relatif USIA Perkiraan frekuensi macam-macam etiologi epilepsi berdasarkan usia
  • 5. Faal bangkitan kejang Gangguan Sodium pump Gangguan membran Gangguan keseimbangan ion Depolarisasi Potensial aksi Terlepas neurotransmiter Eksitator > Ihibitor Depolarisasi post sinap Sinkronisasi Kejang
  • 6. Potensial istirahat Membran depolarisasi Potensial aksi Pelepasan neurotransmisi Potensial aksi postsinap EPSP > IPSP kejang demam
  • 7. Sel neuron abnormal Lepas muatan listrik Berlebihan Hipersinkron • Tidak dijalarkan • Dijalarkan terbatas • Dijalarkan seluruh otak Kejang Partial /Umum
  • 8. Klasifikasi Epilepsi berdasarkan tipe bangkitan (ILAE 1981) Kejang parsial Parsial sederhana Parsial kompleks Parsial berkembang kejang umum Kejang umum Absens Mioklonik Klonik Tonik Tonik – klonik Astatik akenitik Tidak terklasifikasi
  • 9. Epilepsi Pada Anak N eonatus 3 bln s/d 3-4 thn s/d 3-4 thn remaja awal > 9-10 thn Benign Neonatal Convuls ions B enig n Convulsions Epilepsi s im ptom atic/ cryptogenic lain S indrom Neonatal Family Lennox-Gestant Sindrom West/ Spa sm e Infantil Childhood Absence Epilepsy Epilepsi idiopatik umum Childhood epilepsy w/occipital paroxysmal BECTS Juvenile M yoclonic Epilepsy Early Infantile Epileptic Encephalopathy (sindrom Ohtahara) Early Myoclonic Encephalopathy
  • 10. Penampilan klinik Kejang pasial • Kejang parsial komplek Manifestasi motorik dan psikik Automatisme, tingkah laku yg kurang ter koordinasi Selama serangan tidak sadar • Kejang parsial sederhana Gerakan tonik sebentar, diikuti klonik se kelompok otot fokal satu tempat Gejala sensoris, autonomik, kognitif Penderita tetap sadar
  • 11. Kejang umum • Absens • Absens sederhana • Kehilangan kesadaran sejenak • Absens dengan komponen klonik Gerakan pd kelopak mata, bibir,dagu • Absens dengan komponen tonik • Mata keatas, kepala jatuh ke belakang • Absens dengan komponen atonik Kehilangan tonus, terutama tangan • Absens dg komponen automatisme Mengecap, menelan, mengusap muka • Absens dg koponen otonomi Dilatasi pupil, pucat, takhikardi
  • 12. Kejang umum • Tonik klonik umum • Tonik klonik sejak awal • Tonik klonik berasal dari parsial • Tonik klonik dg manifestasi multifokal Disertai absens, parsial, kejang tonik • Fase tonik kontraksi otot seluruh tubuh 30 detik diikuti kejang klonik semitris seluruh tubuh, mulut berbusa. • Mioklonik • Kontraksi mendadak, umum, sebentar berulang atau tunggal, terbatas wajah batang tubuh, ekremitas • Atonik • Kepala,tangan terjatuh, mulut terbuka
  • 13. Bangkitan Parsial Sederhana ❖Tanpa perubahan kesadaran. ❖Manifestasi klinis, bisa berupa motoris, sensoris, otonom, maupun psikis.
  • 14. Bangkitan Parsial Kompleks ❖Disertai kehilangan/ terganggunya kesadaran. ❖Dapat beragam bentuk. ❖Sering diikuti automatisme yg stereotip.
  • 15. Bangkitan Umum Sekunder ❖ Berawal dari bangkitan parsial sederhana/kompleks (dapat berupa aura) yang dalam waktu singkat menjadi bangkitan umum (biasanya tonik-klonik).
  • 16. Bangkitan Umum Lena (Absence) ❖ Gangguan kesadaran mendadak (“absence”) -> beberapa detik/menit. ❖ Selama bangkitan -> Kegiatan motorik terhenti (pasien diam tanpa reaksi). ❖ Bisa ditemukan automatisme singkat. ❖ Segera pulih (tanpa rasa bingung)
  • 17. Bangkitan Umum Mioklonik ❖ Berupa kontraksi otot singkat (tunggal / berulang, satu/beberapa kelompok otot). ❖ Gerakan bervariasi (sangat ringan -> hebat). ❖ Mendadak jatuh atau melempar benda yang sedang dipegang (Flying Saucer Syndrome). ❖ Segera pulih, pasien sering merasa tetap sadar.
  • 18. ❖ Jarang ditemui. ❖ Pasien kehilangan kesadaran dan jatuh. ❖ Tampak perubahan tonus otot yang bervariasi. Bangkitan Umum Tonik, Klonik & Atonik
  • 19. Bangkitan Umum Tonik Klonik ❖ Paling sering terjadi. ❖ Bisa didahului prodromal (jeritan, sentakan mioklonik). ❖ Fase tonik 10-30” (hilang kesadaran, kaku) disusul klonik 30-60” (kejang-kejang ekstremitas, mendengkur dan mulut berbusa), diakhiri flasid (lemas dan tampak bingung). ❖ Pasien seringkali tertidur setelah bangkitan.
  • 20. Klasifikasi terkait sindrom Fokal dan sindrom Umum dan sindrom Idiopatik Simtomatik Kriptogenik Sindrom tidak fokal / umum Sindrom spesial Kejang demam Epilepsi status Gangguan metabolik / toksik Kejang neonatal Mioklonik ensefalopati neonatal Sindrom Landau-Kleffner • Sindrom West S. • Lennox Gastaut
  • 21. Sindrom West / Spasme infantil Spasme • Fleksi kepala, badan, tangan kaki dan mendadak ( 42 % ) • Fleksi kepala, badan, tangan dan kaki ekstensi ( 50 % ) • Ekstensi kepala, leher, badan tangan dan kaki ( 19 % ) Retardasi mental Hipsaritmia Terjadi pada anak umur kurang dua tahun
  • 22. Sindrom Lennox-Gastaut Serangan epilepsi • Serangan tonik ( 1- 55 % ) • Serangan atonik ( 26 – 56 %) • Serangan mioklonik ( 11-28%) • Serangan absens atipik • Serangan tonik-klonik umum (15-56%) Retardasi mental Gelombang paku ombak lambat difus Umur onset kurang dari 8 tahun
  • 24. Mekanisme kerja OAE Nama obat ch Na + ch Ca + ch K + inhibisi eksitasi Phenytoin +++ + - - - Carbamazepin +++ - - - - Phenobarbital - + - +++ + Benzodiazepine - - - +++ - Sodium valproat + + - ++ + Topiramate ++ ++ - ++ ++ Levetiracetam - + + + + Primidon - - - +++ -Ethosuximide - +++ - - - Lamotrigin +++ + - - - Vigabatrin - - - +++ - Gabapentin + + - ++ -
  • 25. Jenis epilepsi Obat pilihan Valproat, primidone, phenytoin phenobarbital Tonik-klonik umum Mioklonik Abcense Astatik-akenitik Valproat, ethosuximide, benzo diazepine Valproat, ethosuximide, lamotri gin, benzodiazepine Valproat, benzodiazepin, carba mazepin, phenytoin, lamotrigin, vigabatrin Phenobarbital, phenytoin, carba mazepin, valproat, pridone Kejang partial Spasme infaltile Lennox Gaustat Valproat, Nitrazepam, ACTH
  • 26. Fenitoin Indikasi Kejang tonik-klanik umum Kejang parsial Dosis rata-rata Efek intoksikasi Efek samping 5 – 7 mg / kg BB / hari terbagi 2 – 3 dosis Vertigo, gerakan involunter, nistagmus mual, pusing, ataksia, perubahan perilaku Hirsutisme, hipertrofi ginggiva, alergi gangguan tingkah laku, dan kognitif, anemi, trobositopeni, lekopeni. Hati-hati pemberian bersama Kloramfenikol, INH, Karbamazepin, fenobarbital
  • 27. Gabapentine / Neunrotin Indikasi Kejang pasial Kejang umum sekunder Epilepsi rolandik Mekanisme aksi Meningkatkan sintesa GABA Efek samping Somnolen, dizziness, ataksia, fatigue, emosi labil, gangguan memori Dosis 25 – 35 mg / kg / hari ( dimulai 10 mg / kg / hari

Editor's Notes

  1. Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial
  2.  EPSP adalah singkatan dari Excitatory Postsynaptic Potential dan IPSP adalah singkatan dari Inhibitory Postsynaptic Potential. EPSP adalah depolarisasi sementara yang disebabkan oleh aliran ion bermuatan positif ke dalam sel postsinaptik sedangkan IPSP adalah hiperpolarisasi yang disebabkan oleh aliran ion bermuatan negatif ke dalam sel postsinaptik.
  3. Kejang parsial Kejang parsial sederhana (tanpa gangguan kesadaran) Kejang parsial kompleks - Dengan gangguan kesadaran pada awal serangan - Diawali parsial sederhana lalu diikuti dengan gangguan kesadaran Kejang parsial menjadi umum - Parsial sederhana menjadi kejang tonik klonik - Parsial kompleks menjadi kejang tonik klonik Kejang yang belum dapat diklasifikasi Kejang umum Tonik Klonik Tonik-klonik Absans - Tipikal absans - Atipikal absans Mioklonik Atonik
  4. Hypsarrhythmia adalah aktivitas listrik otak yang sangat kacau dan tidak teratur tanpa pola yang dapat dikenali.