Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Materi Riset Keperawatan yang mengupas metodologi Penelitian Kualitatif Kesehatan dengan jenis-jenis pendekatannya disertai dengan contoh-contoh aplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Peneliti.
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Materi Riset Keperawatan yang mengupas metodologi Penelitian Kualitatif Kesehatan dengan jenis-jenis pendekatannya disertai dengan contoh-contoh aplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Peneliti.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. www.themegallery.com
Studi Epidemiologi
Eksperimental
Studi Eksperimental membandingkan
data dari sekelompok manusia/obyek
yang dengan sengaja diberikan
tindakan/intervensi tertentu dengan
kelompok lain yang sama tetapi tidak
dilakukan intervensi apapun. Studi ini
termasuk penelitian Epidemiologi
Analitik.
Nama lain studi eksperimental
adalah studi Intervensi yang
hampir mirip dengan studi
kohort.
4. www.themegallery.com
Tahap-tahap Pada Studi
Intervensi
1. Memilih sampel dari populasi;
2. Mengintervensi subjek-subjek yang diteliti;
3. Mengelompokkan subyek-subyek menjadi kelompok
yang mendapat exposure (E+) dan kelompok yang tidak
mendapat exposure (E-);
4. Melakukan “follow -up” pada kedua kelompok;
5. Mengukur “Outcome” atau “Disease” (D+ atau D-) pada
kedua kelompok; dan akhirnya
6. Membandingkan “outcome” pada kedua kelompok
5. www.themegallery.com
Pre Experimental
Tahap-tahap studi Pre Experimental:
1. Melakukan pengukuran terhadap variabel
“outcome” terhadap individu-individu yang diteliti,
sebelum dilakukan intervensi;
2. Memberikan “exposure” pada seluruh individu yang
sama;
3. Melakukan “follow up” terhadap seluruh individu;
4. Melakukan pengukuran variabel “outcome”;
5. Membandingkan variabel “outcome” pada saat pre-
test dan variabel “outcome” pada post-test.
6. www.themegallery.com
Quasi Experimental
Pada studi ini, experimen dilakukan tanpa
melaksanakan proses randomisasi pada subjek-
subjek yang diteliti. Biasannya variabel
konfounder tidak terdistribusi secara “equal”
pada kelompok-kelompok yang dibandingkan.
Variabel konfounder belum dapat dikontrol pada
fase design, akan tetapi dikontrol pada fase
analitik dengan analisis multivariate.
7. www.themegallery.com
Langkah-langkah studi Quasi Experimental:
1. Memilih sampel dari populasi
2. Mengukur variabel-variabel dasar (yang diduga
sebagai confounder)
3. Mengaplikasikan intervensi secara “blind”
4. Mem-follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
5. Mengukur variabel “outcome” pada kelompok
yang diteliti secara “blind”
8. www.themegallery.com
True Experimental
Nama lain studi ini adalah RCT (Randomized
Clinical Trial), untuk penelitian yang bersifat
klinis. Pada studi ini dilakukan penelitian
hubungan antara variabel “exposure” dengan
variabel “outcome”. Label “E” atau “exposure”
dapat berupa : obat, program-program
kesehatan, pelatihan, tindakan medis dan lain-
lain. Label “D” atau “outcome” dapat berupa:
status klinis, status psikologis, status kesehatan,
status laboratoris, status pengetahuan, dll.
9. www.themegallery.com
Tahap-tahap studi True Experimental:
1. Memilih sampel dari populasi
2. Mengukur variabel-variabel dasar (yang diduga
sebagai confounder)
3. Melakukan proses randomisasi
4. Mengaplikasikan intervensi secara “blind”
5. Memfollow-up kelompok-kelompok yang diteliti
6. Mengukur variabel “outcome” pada kelompok
yang diteliti secara “blind”
10. www.themegallery.com
Kelebihan Dan Kelemahan
Dari Studi Experimen
Kelebihannya adalah :
1. Memungkinkan pengawasan yang optimal sehingga hasil
dapat lebih dipercaya
2. Dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab-akibat
3. Dapat merupakan satu-satunya disain yang sesuai dipakai
misalnya untuk mempelajari obat-obat baru
4. Dapat menghasilkan penelitian yang murah dan cepat
dibanding penelitian observasional. Misal studi tentang efek
dari diet rendah lemak pada kadar kolesterol darah, dimana
pada studi observasional dapat menjadi lebih lama dan mahal
5. Apabila jumlah samplenya besar, dapat dihindari pengaruh -
pengaruh luar yang tidak diinginkan.
11. www.themegallery.com
Kelemahan antara lain :
1. Mahal dan memakan waktu
2. Tidak semua pertanyaan penelitian dapat dijawab
dengan disain experimen karena masalah etika dan
frekwensi “outcome” yang jarang
3. Tidak dapat dilakukan langsung pada manusia
4. Standar intervensi “exposure” mungkin dapat berbeda
dengan kondisi sesungguhnya di populasi
5. Cenderung membatasi skope penelitian
6. Prinsip Double Blind sulit diterapkan untuk penelitian
yang bukan obat.