SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
ENDOKRIN
PENDAHULUAN
KELENJAR adalah organ tubuh yang mempunyai
fungsi utama untuk menghasilkan substansi yang
secara biologis sangat berguna. Sering kali
sekresi ini dialirkan melalui duktus ke tempatnya
bekerja, seperti kelenjar keringat, kelenjar
lambung atau kelenjar saliva
Bagaimanapun, kelenjar tertentu, seperti kelenjar
endokrin, tidak mempunyai duktus. Sekresi atau
HORMON dari kelenjar ini mengalir langsung ke
dalam aliran darah dan dapat memberikan efek
menyebar
Hormon2 bertindak sebagai pembawa pesan
(messenger) kimiawi dan memberikan cara dimana
tubuh dapat mengkoordinasi fungsi2nya
PENDAHULUAN
Banyak dari kelenjar endokrin berada dalam kontrol
sistem persarafan melalui hipotalamus otak, dan
kelenjar hipofisis yang menyokong kelenjar
tersebut
Kelenjar2 endokrin utama yang lain adalah:
 Kelenjar THYROID dan PARATHYROID
 Kelenjar SUPRARENAL atau kelenjar ADRENAL
 ISLET PANKREAS (pulau Langerhans)
 TESTIS (pada laki2) atau OVARIUM (pada
perempuan)
Beberapa organ menghasilkan hormon yang murni memberikan efek
setempat, seperti pada lambung dan saluran gastrointestinal atas yang
menghasilkan hormon, yang melalui darah, mengontrol sekresi kelenjar
pencernaan. GINJAL menghasilkan RENIN yang mempengaruhi tekanan
darah, dan ERITROPOIETIN yang mempengaruhi pembentukan sel2
darah merah. Hormon2 ini berkaitan dengan sistemnya
STRUKTUR HORMON
Hormon terdapat dalam beberapa tipe kimiawi
Hormon2 dapat berupa PROTEIN (rantai ikatan kompleks panjang dari
asam2 amino) misal hormon insulin pankreas
Atau PEPTIDA (rantai pendek lebih sederhana dari asam2 amino) misal
hormon2 hipofisis anterior
Atau GLIKOPROTEIN (kompleks protein dan karbohidrat) misal
hormon perangsang tiroid
Atau SENYAWAAN AROMATIK SEDERHANA misal tiroksin
Atau STEROID, misal hormon2 korteks adrenal dan hormon2 seks
STRUKTUR HORMON
Senyawaan ini hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil.
Hormon2 tersebut kemungkinan memberikan efeknya pada
sel2 dari jaringan targetnya dengan berbagai cara
Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm
dan menempati suatu celah di dalam tulang
sfenoid yang disebut SELLA TURSICA. Tulang
kecil ini terletak pada dasar tulang tengkorak,
di belakang hidung, di atas sinus sfenoid
KELENJAR HIPOFISE
KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY GLAND)
atau HIPOFISIS SEREBRI, mengontrol fungsi
seksual dan tiroid, pertumbuhan dan
metabolisme air, protein, lemak dan
karbohidrat
Kelenjar tersebut menggantung dari
HIPOTALAMUS, suatu massa jaringan saraf
yang membentuk lantai ventrikel III.
Kapiler2 yang memvaskularisasi hipotalamus
menjalar bersama2 dari beberapa vena porta yang
memvaskularisasi lobus anterior. Vena ini membawa
hormon2 dari hipotalamus ke hipofisis anterior
Kedua bagian tersebut berada dalam kontrol
hipotalamus
HIPOFISE POSTERIOR
(adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan /
forebrain)
HIPOFISE ANTERIOR
(yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai
asal dari pertumbuhan keluar lapisan faring
primitif pada embrio)
KELENJAR HIPOFISE
Pada manusia, kelenjar ini mempunyai 2 bagian
utama yang mempunyai asal dan fungsi berbeda
Serabut saraf dari hipotalamus menjalar ke hipofisis
posterior
HORMON HIPOFISE ANTERIOR
FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH)
dan LUTEINISING HORMONE (LH) adalah
glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk
memastikan aktivitas siklus ovarium, dan
menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon2 seks.
LH juga beraksi untuk menstimulasi sel2 interstisial
dari testis untuk menghasilkan testosteron
ADRECORTICOTROPIC HORMONE (ACTH) adalah
polipeptida sederhana yang menyebabkan
pelepasan kortikosteroid dari korteks kelenjar
suprarenal
Pembentukan ACTH yang berlebihan oleh tumor
basofil menyebabkan Sindrom Cushing
HORMON HIPOFISE ANTERIOR
THYROTROPIN (THYROID STIMULATING
HORMONE, TSH) adalah glikoprotein yang
menyebabkan pelepasan tiroksin (thyroxine), dan
pembesaran kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak
berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke kadar
yang rendah
PROLAKTIN (P) adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan
aktivitas sekretori dari payudara selama kehamilan dan laktasi.
Hormon ini bekerja secara bersamaan dengan hormon2 seks lainnya
Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa
kanak2, hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini
mengarah pada Akromegali dengan pertumbuhan tahang, tangan
dan viscera yang berlebihan.
Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak2 menyebabkan
Dwarfisme
HORMON HIPOFISE ANTERIOR
GROWTH HORMONE (GH), HORMON
PERTUMBUHAN, adalah protein yang bekerja pada
keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan.
Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari
pembentukan protein
Kerusakan hipofisis anterior (oleh tumor atau pecahnya pembuluh darah)
menyebabkan HIPOHIPOFISISME dengan perlambatan metabolisme,
sensitivitas yang ekstrem terhadap stres, kelemahan, kulit pucat, penurunan
menstruasi, dan kehilangan karakteristik seksual. Individu ini seperti sangat
labil sehingga dapat mati hanya karena cedera minor atau berpuasa ringan
Hormon2 ini disekresi oleh badan sel neuron
di dalam paraventrikular dan nukleus
supraoptik hipotalamus
HIPOFISE POSTERIOR
Hipofisis posterior melepaskan 2 jenis hormon ke dalam darah,
ANTIDIURETIC HORMONE (ADH, VASOPRESIN) dan OXYTOCIN
Hormon2 tersebut mengalir melewati serabut
saraf ke hipofisis posterior dan dilepaskan ke
dalam aliran darah saat saraf tersebut
distimulasi
Tidak terdapat sintesa hormon di dalam
hipofisis posterior tetapi hanya merupakan
tempat pelepasan hormon tersebut
Jika kelenjar hipofisis atau hipotalamus mengalami kerusakan sehingga
ADH tidak disekresi, terdapat aliran konstan dalam volume yang besar
dari urine yang encer. Kondisi ini dikenal sebagai DIABETES INSIPIDUS
HORMON HIPOFISE POSTERIOR
Haluaran HORMON ANTIDIURETIK akan meningkat saat tekanan osmotik
darah meningkat. Peningkatan ADH akan meningkatkan permeabilitas air
dari tubulus distal dan koligentes, menyebabkan air mengalir keluar dari
filtrat glomerulus hipotonik ke dalam interstisium medular hipertonik.
Sebagai akibatnya, urine secara progresif meningkat konsentrasinya dan
menurun volumenya, air yang diserap kembali ke dalam aliran darah dan
tekanan osmotik darah akan turun
OKSITOSIN menyebabkan kontraksi otot polos pada uterus yang hamil,
menambahkan proses kelahiran dan membantu uterus kembali ke ukuran
normalnya setelah melahirkan. Hormon ini juga menyebabkan pelepasan
ASI dari payudara yang menyusui dengan menyebabkan kontraksi sel2
mioepitel. Penghisapan menyebabkan pelepasan refleks oksitosin oleh
stimulasi puting susu
KELENJAR SUPRARENAL
Kelenjar suprarenal (adrenal) terletak di
kutub atas setiap ginjal, tepat di sebelah
luar fasia ginjal. Warnanya kuning
keemasan dan mempunyai sangat banyak
suplai darah
Masing2 kelenjar suprarenal terdiri atas
2 jenis jaringan endokrin yang secara
fungsional berbeda:
 CORTEX
 dan MEDULLA
 ZONA GLOMERULOSA terbentuk dari sekelompok
sel2 kecil yang mensekresi MINERALOCORTICOID
 ZONA FASCICULATA (massa terbanyak) terbentuk
atas sel2 kolumna yang mensekresi
GLUKOCORTICOID (dan sebagian hormon seks)
 ZONA RETIKULARIS, jaringan tak teratur dari sel2
sisanya yang dapat digunakan dalam keadaan darurat
Pada korteks suprarenal dapat diidentifikasi 3 zona
jaringan terpisah:
KELENJAR SUPRARENAL
KORTEKS SUPRARENAL berasal dari jaringan mesodermis.
Korteks suprarenal ini sangat penting dalam kehidupan
MEDULLA SUPRARENAL terdiri atas massa kecil sel2
kromafin dengan sinus2 vena di antaranya
Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf primitif,
dan secara fungsi berhubungan dengan sistem saraf
autonom – medulla suprarenal mensekresi ADRENALIN
dan NORADRENALIN. Medulla suprarenal tidak penting
dalam kehidupan
HORMON KORTEKS SUPRARENAL
Lebih dari 40 jenis steroid telah diisolasi dari
korteks suprarenal, tetapi hanya beberapa dari
steroid ini yang dapat dideteksi dalam darah vena
yang meninggalkan kelenjar suprarenal. Sisanya pasti
menggambarkan tahap2 dalam sintesa hormon. Semua
steroid ini berasal dari kolesterol, sifat dari steroid
sangat beragam.
Hormon steroid terbagi menjadi 3 kelompok utama:
1. MINERALOCORTICOID: yang paling penting adalah ALDOSTERON
2. GLUCOCORTICOID: termasuk CORTISOL (atau HIDROKORTISOL)
adalah yang terpenting
3. HORMON SEKS: adalah ANDROGEN dan ESTROGEN. Kedua
hormon ini tidak terlalu penting dalam hal2 normal karena letak
utama kedua hormon tersebut adalah pada ovarium dan testis
MINERALOCORTICOID
Aldosteron dan senyawaan serupa lainnya seperti
deoksikortikosteron, mengubah permeabilitas membran
sel terhadap elektrolit terutama ion2 natrium dan
kalium
Kerja terpenting dari aldosteron adalah pada tubulus ginjal.
Suatu peningkatan dalam sekresi aldosteron meningkatkan
reabsorpsi natrium kembali ke dalam darah dari urine dan
kemudian menyimpan natrium di dalam tubuh. Secara
simultan hal ini meningkatkan ekskresi kalium dari dalam
aliran darah ke dalam urine, dan dengan demikian
keseimbangan elektrolit dapat dipertahankan.
Sama halnya, tetapi tidak terlalu penting, efek ini
terjadi dalam sekresi keringat dan saluran cerna.
Kekurangan aldosteron di dalam tubuh menyebabkan
kehilangan natrium dan air dengan akibat terjadinya
penurunan volume darah, kolaps sirkulasi dengan tekanan
darah rendah, dan akhirnya kematian
GLUCOCORTICOID
EFEK PADA METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukokortikoid meningkatkan sintesis glukosa
dari sumber2 non karbohidrat, seperti asam2
amino (glukoneogenesis)
Glukokortikoid meningkatkan penyimpanan
glukosa sebagai glikogen di dalam hepar.
Glukokortikoid menurunkan penggunaan glukosa
oleh jaringan tubuh
Hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan kadar gula
darah
Glucocorticoid disebut demikian karena salah satu efek mayornya adalah pada
metabolisme karbohidrat. Namun begitu, glukokortikoid juga memiliki banyak
sifat yang tidak berkaitan dengan metabolisme karbohidrat.
Kortisol (atau hidrokortisol) adalah glukokortikoid yang paling penting.
Kortikosteron dan kortison juga dibentuk dalam jumlah yang kecil.
Glukokortikoid mempunyai beberapa efek yang mengagumkan
GLUCOCORTICOID
EFEK PADA METABOLISME PROTEIN
Glukokortikoid menurunkan sintesis protein di seluruh tubuh,
karena asam2 amino diubah menjadi glukoneogenesis. Namun
demikian, di dalam hepar sintesis protein meningkat
Hasil akhirnya adalah menyebabkan kehilangan protein jaringan
dan peningkatan haluaran nitrogen (sebagai urea) di dalam urine
EFEK PADA METABOLISME LEMAK
Glukokortikoid memobilisasi asam2 dari simpanan lemak dalam jaringan
adiposa, mengakibatkan peningkatan asam lemak dalam darah yang dapat
digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan
EFEK PADA DARAH
Glukokortikoid meningkatkan pembentukan sel2 darah merah oleh tubuh
Glukokortikoid menurunkan pembentukan eosinofil
GLUCOCORTICOID
EFEK-EFEK LAINNYA
 Menstabilkan lisozim di dalam sel
 Mempunyai kerja mineralokortikoid yang lemah yaitu menahan natrium
 Mempertahankan tekanan darah, dengan bekerja pada pembuluh
darah dan jantung
 Mempertahankan akivitas normal otot2 volunter, yang menjadi
lemah saat tidak terdapat glukokortikoid
 Dalam jumlah besar (tidak terlihat sifatnya) glukokortikoid mempunyai
suatu efek  anti inflamasi dan anti alergi,
 mengurangi perluasan edema,
 dilatasi pembuluh darah,
 invasi sel2 darah putih
 dan efek2 lain yang terjadi dalam reaksi
inflamasi terhadap cedera.
 Haluaran dari hormon ini meningkat sekitar enam kali dalam berespons
terhadap stres seperti ansietas dan cedera.
PEMBENTUKAN STEROID
Pembentukan akdosteron tergantung pada terdapatnya hormon
yang disebut ANGIOTENSIN II di dalam aliran darah
Renin dilepaskan dari ginjal dalam berespons
terhadap penurunan kalsium, kelebihan kalium
atau turunnya volume darah.
Aldosteron cenderung untuk menghadapi kondisi2
yang diakibatkan oleh, misalnya, muntah2,
dehidrasi atau cedera
Angiotensin II dibentuk oleh kerja enzim
RENIN pada plasma globulin
PEMBENTUKAN STEROID
Sekresi kortisol tergantung pada sekresi ACTH oleh kelenjar
hipofise. Jika sekresi ACTH terhenti, maka sekresi kortisol
menurun sampai kadar yang terendah. Jika sekresi ACTH ditekan
untuk periode waktu yang lama maka akan terjadi penipisan
korteks suprarenal dan dapat hilang. Sekresi ACTH tergantung
pada kebalikan dari sekresi pelepasan hormon kortikotropin oleh
hipotalamus.
Terdapat variasi teratur 24
jam (circadian) dalam
haluaran kortisol yang
mencerminkan aktivitas
ritmis dari hipotalamus
(terdapat variasi diurnal
yang serupa dalam suhu
tubuh yang juga berada di
bawah kontrol hipotalamus)
PEMBENTUKAN STEROID
Stres fisik atau ansietas berkepanjangan terjadi
melalui pengaruh saraf pada hipotalamus sehingga
menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Tanpa
peningkatan ini, individu hanya mempunyai sedikit
resisten terhadap cedera dan rentan untuk mati
selama mengalami kejadian yang menegangkan
misalnya operasi minor
Kortikosteroid yang bersirkulasi, di atas kadar tertentu, menghambat
pembentukan hormon pelepas kortikotropin, dan kemudian sekresi
ACTH. Pembentukan kortikosteroid dengan cepat menurun
Mekanisme umpan balik negatif ini cenderung untuk
mempertahankan kortisol dalam kadar yang stabil
Steroid yang diberikan untuk pengobatan penyakit
akan menekan ACTH, sama seperti yang dilakukan
kortisol alamiah, dan jika dilanjutkan selama waktu
yang lama dapat mengarah pada atrofi korteks
adrenal. Maka pasien selanjutnya tergantung pada
terapi steroid
KELAINAN PRODUKSI
KORTIKOSTEROID
DEFISIENSI PRODUKSI KORTIKOSTEROID
Kelainan yang paling penting yang menyebabkan defisiensi
pembentukan kortikosteroid adalah PENYAKIT ADDISON’S dimana
korteks suprarenal mengalami kerusakan oleh penyakit autoimun,
sekunder terhadap karsinoma atau pada kasus yang jarang
terjadi, pada tuberkulosis
Banyak natrium dan air yang hilang bersama urine, menyebabkan rendahnya
tekanan darah. Distribusi elektrolit di antara sel2 dan cairan intraseluler
mengalami gangguan dan mengakibatkan kelemahan otot, anemia, muntah,
diare dan depresi mental.
Karakteristik tanda fisik adalah pigmentasi mukus atau kulit. Gula darah
secara abnormal rendah dan terjadi ketidakmampuan untuk mentoleransi
bahkan pada stres yang ringan sekalipun
Semua gejala ini dapat diatasi dengan pemberian kortisol dan aldosteron
KELAINAN PRODUKSI
KORTIKOSTEROID
PRODUKSI STEROID YANG BERLEBIHAN
SINDROM CUSHING adalah karena pembentukan berlebihan
kortisol dalam jangka waktu panjang
Keadaan ini dapat disebabkan oleh tumor korteks suprarenal, atau tumor
basofil dari hipofise yang menghasilkan ACTH dalam jumlah yang berlebihan.
Pemberian steroid sintetis dalam pengobatan penyakit tertentu dapat
menyebabkan kondisi serupa
Pasien menjadi “moon face” dan batang tubuh berlemak, dengan tungkai
yang kurus, karena abnormalitas penumpukan lemak pemecahan protein
abnormal menyebabkan hilangnya massa otot, penipisan dermis kulit dengan
tanda regangan, dan kehilangan kolagen mengarah pada fraktur spontan.
Gula darah tinggi dan gula disekresi ke dalam urine (diabetes mellitus)
Terjadi retensi natrium yang menyebabkan tingginya tekanan darah, dan
pembentukan berlebihan sel2 dara merah membuat wajah menjadi merah dan
pletorik
KELAINAN PRODUKSI
KORTIKOSTEROID
SINDROM CONN
Tumor suprarenal yang sangat jarang terjadi dapat
mengahsilkan aldosteron yang berlebihan, yang menyebabkan
suatu peningkatan volume darah dan tingginya tekanan darah.
Konsentrasi ion2 natrium dalam darah normal atau sedikit
meningkat dan kadar kalium rendah
Sama halnya, tumor tersebut dapat menghasilkan salah satu dari
hormon seks, menyebabkan vieilisme atau feminisasi abnormal
Abnormalitas yang diturunkan dari enzim2 penting pada korteks
suprarenal dapat menghambat pembentukan kortisol. Produk segera
menumpuk dan terlepas ke dalam aliran darah, tempat dimana produk
tersebut mempunyai sifat hormon seks, dan mengarah pada
perkembangan abnormalitas dari perkembangan seksual
HORMON MEDULLA SUPRARENAL
Situasi yang menyebabkan stres (seperti olah
raga, demam, cedera, sulit bernapas atau situasi
yang menyebabkan ketakutan, ansietas, nyeri,
penurunan tekanan darah atau penurunan glukosa
darah) menyebabkan membanjirnya impuls saraf
ke hipotalamus
Impuls saraf menjalar ke medulla suprarenal melalui
saraf simpatis yang berasal dari saraf spinal torakal.
Medulla suprarenal adalah satu2nya kelenjar
endokrin yang mempunyai banyak persarafan
HORMON MEDULLA SUPRARENAL
Stimulasi pada medulla suprarenal menyebabkan dilepaskannya
HORMON ADRENALIN DAN NORADRENALIN ke dalam aliran
darah. Hormon2 ini dan produk hasil pemecahannya dikenal
sebagai KATEKOLAMIN.
Hormon ini bekerja pada jaringan seluruh tubuh. Efek hormon
tersebut secara keseluruhan adalah untuk menyiapkan tubuh
terhadap aktivitas dan pengerahan tenaga dalam berespons
terhadap ancaman dengan menghambat darah ke otot2 anggota
gerak, meningkatkan kerja jantung, mendilatasi percabangan
bronkus, mengerahkan glikogen hepar untuk meningkatkan
glukosa darah, dan menurunkan sebagian besar aktivitas lainnya
misalnya aktivitas usus
Reaksi fight or flight bekerja untuk memperkuat efek sistem
saraf simpatis. Ini tidak terlalu penting dalam kehidupan
HORMON MEDULLA SUPRARENAL
Reseptor untuk katekolamin terdapat pada area dinding sel
jaringan target, yang mengambil hormon2 tersebut dan
mentransmisikan efek2nya pada sel
Terdapat 2 jenis reseptor untuk katekolamin, reseptor-α dan reseptor-
β. Secara umum reseptor-α menjadi media respons2 eksitatorius (misal
kontraksi otot polos usus, vasokonstriksi) sementara reseptor-β menjadi
media respons2 penghambat (misal dilatasi otot bronkus). Ini merupakan
satu pengecualian utama. Reseptor-β dari jantung berfungsi
menstimulasi jantung
Adrenalin dan noradenalin mempunyai afinitas berbeda untuk kedua
reseptor dan oleh karenanya memberikan efek yang berbeda pula.
Dengan demikian noradrenalin terutama menyebabkan konstriksi
pembuluh darah sementara adrenalin menghasilkan reaksi kompleks
Reseptor secara selektif dapat dibangkitkan atau dihambat oleh obat2
yang berbeda yaitu obat2 penyekat α dan β
KELENJAR THYROID
Tiroid terbentuk atas massa kosong berbentuk
sferis atau folikel.
Setiap folikel mempunyai dinding satu sel
tebal dan mengandung koloid seperti jelli
Kelenjar thyroid dibungkus mengitari bagian
depan dari trakea bagian atas. Kelenjar ini
terdiri dari 2 LOBUS dan dihubungkan oleh
ISTMUS.
Kelenjar ini mendapat vascularisasi dari ARTERI
THYROID SUPERIOR dan INFERIOR
KELENJAR THYROID
Senyawaan ini, dan intermediat tertentu, disimpan di dalam koloid dari
folikel. Penyimpanan ini penting karena iodin mungkin tidak terdapat di
dalam diet selama periode yang lama, dimana dalam keadaan ini
kelenjar tiroid aka menjadi sangat besar – GOITER.
Sekarang ini, kekurangan iodin akibat kesulitan mendapatkan ikan laut,
atau karena makan sayuran yang kurang mengandung iodin karena
defisiensi iodin di dalam minyak sayur, sedah dapat dikompensasi dengan
menggunakan garam laut asli atau garam meja yang telah ditambahkan
iodin (fortifikasi)
Lapisan sel2 dari folikel mempunyai kemampuan yang sangat
besar dalam mengekstraksi iodin dari dalam darah, dan
menggabungkannya dengan tirosin asam amino, untuk
membentuk suatu HORMON TRIIODOTHYRONINE (T3) aktif,
sebagian THYROXINE (T4) yang kurang aktif juga dibentuk.
Tiroksin diubah menjadi tri-iodotironin di dalam tubuh
KELENJAR THYROID
Pelepasan T3 dan tiroksin sebagian besar berada di bawah
kontrol TSH yang dilepaskan dari hipofisis. Pembentukan TSH
dihambat oleh tingginya kadar hormon tiroid.
Hormon tiroid meningkatkan laju metabolik dari semua jaringan, kemungkinan
dengan meningkatkan sintesis enzim pernapasan di dalam sel
KALSITONIN termasuk hormon polipeptida yang baru ditemukan yang
dihasilkan oleh sel2 di antara folikel. Kalsitonin dapat menurunkan
konsentrasi ion kalsium di dalam darah dan menyebabkan penumpukan
kalsium di dalam tulang. Peran dari kalsitonin belum diketahui. Mungkin
dapat membantu dalam mengatasi penyakit Paget tulang
KELAINAN KELENJAR THYROID
KEGAGALAN SEKRESI TIROID
Pada anak2 dapat saja terjadi kegagalan sekresi tiroid, karena
tidak terdapatnya enzim dalam sel2 tiroid yang diperlukan. Hal ini
mengakibatkan KRETINISME. Anak tampak dwarfisme dan
mengalami retardasi mental, dengan kulit tebal, rambut jarang,
suara serak dan lidah menonjol keluar
Pada orang dewasa tiroid dapat mengalami kerusakan secara
perlahan oleh penyakit autoimun. Hal ini terjadi pada MIXEDEMA
dengan perlambatan semua fungsi tubuh, ketumpulan mental,
suhu tubuh subnormal, kulit kasar tebal dan suara serak
KELEBIHAN SEKRESI TIROID
HIPERTIROIDISME terjadi karena sintesis abnormal suatu senyawa di dalam
tubuh yang menyerupai TSH. Kondisi ini mengakibatkan suatu peningkatan
aktivitas metabolik dengan peningkatan napsu makan dan pembentukan panas.
Gejala2nya termasuk ansietas dan mudah terangsang, tremor halus pada
tangan, intoleransi terhadap hangat, penurunan berat badan, diare,
berkeringat dan ekspresi melotot
KELENJAR PARATHYROID
Terdapat 4 kelenjar paratiroid yang
normalnyaditemukan pada permukaan posterior
kelenjar tiroid
Masing2 kelenjar terdiri atas massa tersusun
berdekatan dari 2 jenis sel. Salah satu dari jenis
sel ini mensekresi HORMON PARATHYROID (PTH)
KELENJAR PARATHYROID
Parathormon adalah polipeptida yang terlibat dalam pengontrolan
konsentrasi ion kalsium darah. Hormon ini disekresi dalam
berespons terhadap turunnya konsentrasi ion kalsium kalsium dan
cenderung untuk meningkatkan konsentrasi ion tersebut
Parathormon menghasilkan efeknya dengan:
1. Mobilisasi ion2 kalsium dari tulang, dengan menstimulasi sel2 tulang
2. Pencegahan kehilangan ion2 kalsium dalam urine, dengan meningkatkan
reabsorpsi ion2 kalsium dari tubulus kembali ke dalam darah
3. Meningkatkan penyerapan kalsium dari dalam usus, namun demikian
masih kurang penting dibandingkan dengan vitamin D
Parathormon dapat bekerja dengan sangat baik berkaitan dengan
kalsitonin ( yang menurunkan kalsium darah) untuk mempertahankan
konsentrasi ion kalsium dalam kadar yang stabil di dalam darah
KELAINAN KELENJAR
PARATHYROID
DEFISIENSI SEKRESI
Defisiensi sekresi biasanya terjadi sebagai akibat pembedahan pada
kelenjar tiroid, yang menyebabkan kerusakan atau mengangkat kelenjar
paratiroid. Kondisi ini mengakibatkan penurunan kalsium darah. Setelah
beberapa hari pasien merasakan seperti ditusuk2, kedutan otot dan
spasme otot. Jika semua kelenjar paratiroid diangkat, maka kondisinya
dapat berkembang menjadi kekacauan mental dan kematian (yang
memperlihatkan betapa pentingnya keseimbangan kalsium untuk otot).
Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian ion2 kalsium intravena
KELEBIHAN SEKRESI
Kelebihan sekresi kebanyakan disebabkan oleh tumor paratiroid. Hal ini
mengarah pada peningkatan kalsium darah. Tulang menjadi dekalsifikasi
dan rapuh, sehingga dapat terjadi fraktur secara spontan. Kalsium
mungkin dapat ditumpuk di dalam ginjal sehingga menyebabkan gagal
ginjal, dan dalam saluran kencing sebagai batu. Mungkin juga terjadi
gangguan mental
PANKREAS
Gelembung PANKREAS terdiri atas
GLANDULAR ASINI yang mensekresi getah
pencernaan ke dalam usus
Tersebar di antara asini adalah
sekelompok kecil sel yang dikenal
dengan PULAU LANGERHAN’S
Terdapat 2 tipe sel dalam pulau:
1. Sel2 ALFA yang besar dan terletak di
perifer yang mensekresi polipeptida
glukagon
2. Sel2 BETA yang lebih kecil yang
bergerombol di sekitar kapiler dan
mensekresi protein insulin, dengan
frekuensi meningkat bersamaan dengan
peningkatan kadar glukosa dalam darah
HORMON PANKREAS
GLUKAGON meningkatkan kadar gula darah dengan menggerakkan
glikogen dari hepar. Glukagon juga memobilisasi simpanan lemak dan
menyebabkan pelepasan cepat insulin dari pulau
INSULIN penting dalam kehidupan.
Efek dasarnya adalah untuk meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel2.
insulin juga meningkatkan sintesa protein dalam sel, meningkatkan lapisan
dasar lemak, dan penting untuk pemecahan asam lemak sempurna oleh hepar
Insulin menurunkan kadar gula darah, sebagian karena insulin dapat
meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel2 tubuh, dan sebagian lagi karena
menghentikan pembentukan glukosa dari asam2 amino dalam hepar
Jika sekresi insulin berkurang atau terhenti, akibat hilangnya sel2 beta, maka kadar
gula dalam darah akan menjadi sangat tinggi. Ginjal tidak akan mampu menyerap
kembali semua glukosa dan sebagian dari gula tersebut terlepas ke dalam urine
bersamaan dengan air dan elektrolit. Lebih jauh lagi, terjadi penumpukan hasil
pemecahan protein tubuh, dan sebagian metabolisme lemak, yang disebut KETON.
Kondisi ini disebut sebagai DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
Pasien dengan diabetes mellitus mempunyai haluaran urine yang
banyak mengandung gula, merasa haus karena kehilangan air,
mengalami penurunan berat badan. Akhirnya dapat terjadi
koma karena penumpukkan hasil produk metabolisme
Glukagon juga merupakan hormon pankreas, mungkin sangat berguna
dalam mengatasi hipoglikemia. Glukagon ini merupajkan antagonis
insulin
Hormon pertumbuhan dan kortisol merupakan antagonis insulin. Kedua
hormon ini menurunkan ambilan glukosa oleh sel2 dan dengan demikian
akan meningkatkan kadar gula darah
Asam lemak dalam konsentrasi yang sangat tinggi mempunyai efek yang serupa
Pada pasien dengan akromegali dan sindrom Cushing, serta pada
beberapa individu dengan berat badan berlebihan, mengalami kerusakan
metabolisme karbohidrat
KELENJAR THYMUS
Timus terletak di belakang sternum, di depan paru dan jantung.
Timus sangat penting dalam perkembangan sistem limfatik
KELENJAR THYMUS
Timus mempunyai CORTEX yang terbungkus sempurna
dengan limfosit, dan MEDULLA yang terdiri atas massa
jarang dari sel2 epitel. Sel2 epitel membentuk faktor –
FAKTOR HUMORAL TIMIK – yang menstimulasi sel2
limfosit di seluruh tubuh untuk membelah dan
mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang
benda asing
Banyak respons terhadap benda asing, semata2 respons terhadap jaringan yang
ditransplantasikan dan banyak infeksi, bukan oleh antibodi yang larut bersirkulasi tetapi
oleh sel2. sel2 yang terlibat adalah limfosit. Asal perkembangan dari sel2 ini adalah di
dalam timus dalam kehidupan embrionik dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel2
tersebut bermigrasi untuk menetap dalam jaringan limfoid di seluruh tubuh. Pada tahap ini,
timus penting untuk pertahanan hisup. Kematian karena infeksi terjadi setelah
pengangkatan timus. Timus terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan
menghasilkan faktor2nya setelah tahap ini, tetapi setelah masa kanak2 sistem limfoid
menetap dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas

More Related Content

What's hot

Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrinmothy
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMA
Desy Fadjar
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
ayu larissa
 
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XISistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Elmira Zanjabila
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
Aida
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
Rolly Scavengers
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
MargaretSurbakti
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
Rafika Nur Handayani
 
Fisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaruFisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaru
herdi03121985
 
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
Nafis Fathur Rizki
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
Tasyaevandriani12
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Dokter Tekno
 

What's hot (20)

Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMA
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XISistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Fisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaruFisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaru
 
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Kel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrinKel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrin
 
Sistem hormon
Sistem hormon Sistem hormon
Sistem hormon
 
Fisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrinFisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrin
 

Viewers also liked

Elecciones Caba 2015
Elecciones Caba 2015Elecciones Caba 2015
Elecciones Caba 2015
SoleDeLeo
 
Universidad regional autónoma de los andes uniandes
Universidad regional autónoma de los andes uniandesUniversidad regional autónoma de los andes uniandes
Universidad regional autónoma de los andes uniandes
CRISNT1
 
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di AnatomiBreath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Redessociales
RedessocialesRedessociales
Redessociales
harryvillanueva
 
Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀
Jun-Yuan Huang
 
Subestadio 3
Subestadio 3Subestadio 3
Subestadio 3
nataliao82
 
Cuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicosCuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicos
SoleDeLeo
 
Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3
rafita_rifa66
 
Kadbacaan
KadbacaanKadbacaan
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotosNuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
Niico Ludueña
 

Viewers also liked (10)

Elecciones Caba 2015
Elecciones Caba 2015Elecciones Caba 2015
Elecciones Caba 2015
 
Universidad regional autónoma de los andes uniandes
Universidad regional autónoma de los andes uniandesUniversidad regional autónoma de los andes uniandes
Universidad regional autónoma de los andes uniandes
 
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di AnatomiBreath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi
 
Redessociales
RedessocialesRedessociales
Redessociales
 
Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀
 
Subestadio 3
Subestadio 3Subestadio 3
Subestadio 3
 
Cuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicosCuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicos
 
Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3
 
Kadbacaan
KadbacaanKadbacaan
Kadbacaan
 
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotosNuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
Nuevos elementos tecnológicos para sacar fotos
 

Similar to Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi

Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
pure chems
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
susisusanti782469
 
Hormo nku(1)
Hormo nku(1)Hormo nku(1)
Hormo nku(1)
Laila Novieka
 
media interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrinmedia interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrin
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
ElisBureni
 
SISTEM ENDOKTRIN
SISTEM ENDOKTRINSISTEM ENDOKTRIN
SISTEM ENDOKTRIN
Pilin'k Pilin'k
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
DeziIlham2
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
gasasaya17
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
Singgih Singgih
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
TohitBagus1
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
RizkiPrasetio2
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranMuttaqin Last Master
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
Rizal M Suhardi
 
sistem endokrin
sistem endokrinsistem endokrin
sistem endokrin
Hambali Aglistya Putra
 

Similar to Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi (20)

Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Hormo nku(1)
Hormo nku(1)Hormo nku(1)
Hormo nku(1)
 
Sistem Endokrin
Sistem Endokrin Sistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
media interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrinmedia interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrin
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
SISTEM ENDOKTRIN
SISTEM ENDOKTRINSISTEM ENDOKTRIN
SISTEM ENDOKTRIN
 
Sistem kelenjar pada manusia
Sistem kelenjar pada manusiaSistem kelenjar pada manusia
Sistem kelenjar pada manusia
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Draf resume
Draf resumeDraf resume
Draf resume
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
sistem endokrin
sistem endokrinsistem endokrin
sistem endokrin
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 

More from Dimas Erda Widyamarta

Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di AnatomiSensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di AnatomiDuglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi JantungAnatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Dimas Erda Widyamarta
 
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di AnatomiReproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Dimas Erda Widyamarta
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Dimas Erda Widyamarta
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di AnatomiHeart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
Dimas Erda Widyamarta
 

More from Dimas Erda Widyamarta (10)

Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di AnatomiSensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
 
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di AnatomiDuglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
 
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi JantungAnatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
 
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di AnatomiReproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
 
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di AnatomiHeart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
 

Recently uploaded

Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 

Recently uploaded (20)

Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 

Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi

  • 2. PENDAHULUAN KELENJAR adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi utama untuk menghasilkan substansi yang secara biologis sangat berguna. Sering kali sekresi ini dialirkan melalui duktus ke tempatnya bekerja, seperti kelenjar keringat, kelenjar lambung atau kelenjar saliva Bagaimanapun, kelenjar tertentu, seperti kelenjar endokrin, tidak mempunyai duktus. Sekresi atau HORMON dari kelenjar ini mengalir langsung ke dalam aliran darah dan dapat memberikan efek menyebar Hormon2 bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) kimiawi dan memberikan cara dimana tubuh dapat mengkoordinasi fungsi2nya
  • 3. PENDAHULUAN Banyak dari kelenjar endokrin berada dalam kontrol sistem persarafan melalui hipotalamus otak, dan kelenjar hipofisis yang menyokong kelenjar tersebut Kelenjar2 endokrin utama yang lain adalah:  Kelenjar THYROID dan PARATHYROID  Kelenjar SUPRARENAL atau kelenjar ADRENAL  ISLET PANKREAS (pulau Langerhans)  TESTIS (pada laki2) atau OVARIUM (pada perempuan) Beberapa organ menghasilkan hormon yang murni memberikan efek setempat, seperti pada lambung dan saluran gastrointestinal atas yang menghasilkan hormon, yang melalui darah, mengontrol sekresi kelenjar pencernaan. GINJAL menghasilkan RENIN yang mempengaruhi tekanan darah, dan ERITROPOIETIN yang mempengaruhi pembentukan sel2 darah merah. Hormon2 ini berkaitan dengan sistemnya
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. STRUKTUR HORMON Hormon terdapat dalam beberapa tipe kimiawi Hormon2 dapat berupa PROTEIN (rantai ikatan kompleks panjang dari asam2 amino) misal hormon insulin pankreas Atau PEPTIDA (rantai pendek lebih sederhana dari asam2 amino) misal hormon2 hipofisis anterior Atau GLIKOPROTEIN (kompleks protein dan karbohidrat) misal hormon perangsang tiroid Atau SENYAWAAN AROMATIK SEDERHANA misal tiroksin Atau STEROID, misal hormon2 korteks adrenal dan hormon2 seks
  • 10. STRUKTUR HORMON Senyawaan ini hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Hormon2 tersebut kemungkinan memberikan efeknya pada sel2 dari jaringan targetnya dengan berbagai cara
  • 11. Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu celah di dalam tulang sfenoid yang disebut SELLA TURSICA. Tulang kecil ini terletak pada dasar tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus sfenoid KELENJAR HIPOFISE KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY GLAND) atau HIPOFISIS SEREBRI, mengontrol fungsi seksual dan tiroid, pertumbuhan dan metabolisme air, protein, lemak dan karbohidrat Kelenjar tersebut menggantung dari HIPOTALAMUS, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai ventrikel III.
  • 12.
  • 13. Kapiler2 yang memvaskularisasi hipotalamus menjalar bersama2 dari beberapa vena porta yang memvaskularisasi lobus anterior. Vena ini membawa hormon2 dari hipotalamus ke hipofisis anterior Kedua bagian tersebut berada dalam kontrol hipotalamus HIPOFISE POSTERIOR (adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan / forebrain) HIPOFISE ANTERIOR (yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar lapisan faring primitif pada embrio) KELENJAR HIPOFISE Pada manusia, kelenjar ini mempunyai 2 bagian utama yang mempunyai asal dan fungsi berbeda Serabut saraf dari hipotalamus menjalar ke hipofisis posterior
  • 15. FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) dan LUTEINISING HORMONE (LH) adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktivitas siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon2 seks. LH juga beraksi untuk menstimulasi sel2 interstisial dari testis untuk menghasilkan testosteron ADRECORTICOTROPIC HORMONE (ACTH) adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortikosteroid dari korteks kelenjar suprarenal Pembentukan ACTH yang berlebihan oleh tumor basofil menyebabkan Sindrom Cushing HORMON HIPOFISE ANTERIOR THYROTROPIN (THYROID STIMULATING HORMONE, TSH) adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin (thyroxine), dan pembesaran kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke kadar yang rendah
  • 16. PROLAKTIN (P) adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas sekretori dari payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan dengan hormon2 seks lainnya Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak2, hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah pada Akromegali dengan pertumbuhan tahang, tangan dan viscera yang berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak2 menyebabkan Dwarfisme HORMON HIPOFISE ANTERIOR GROWTH HORMONE (GH), HORMON PERTUMBUHAN, adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan protein Kerusakan hipofisis anterior (oleh tumor atau pecahnya pembuluh darah) menyebabkan HIPOHIPOFISISME dengan perlambatan metabolisme, sensitivitas yang ekstrem terhadap stres, kelemahan, kulit pucat, penurunan menstruasi, dan kehilangan karakteristik seksual. Individu ini seperti sangat labil sehingga dapat mati hanya karena cedera minor atau berpuasa ringan
  • 17. Hormon2 ini disekresi oleh badan sel neuron di dalam paraventrikular dan nukleus supraoptik hipotalamus HIPOFISE POSTERIOR Hipofisis posterior melepaskan 2 jenis hormon ke dalam darah, ANTIDIURETIC HORMONE (ADH, VASOPRESIN) dan OXYTOCIN Hormon2 tersebut mengalir melewati serabut saraf ke hipofisis posterior dan dilepaskan ke dalam aliran darah saat saraf tersebut distimulasi Tidak terdapat sintesa hormon di dalam hipofisis posterior tetapi hanya merupakan tempat pelepasan hormon tersebut
  • 18. Jika kelenjar hipofisis atau hipotalamus mengalami kerusakan sehingga ADH tidak disekresi, terdapat aliran konstan dalam volume yang besar dari urine yang encer. Kondisi ini dikenal sebagai DIABETES INSIPIDUS HORMON HIPOFISE POSTERIOR Haluaran HORMON ANTIDIURETIK akan meningkat saat tekanan osmotik darah meningkat. Peningkatan ADH akan meningkatkan permeabilitas air dari tubulus distal dan koligentes, menyebabkan air mengalir keluar dari filtrat glomerulus hipotonik ke dalam interstisium medular hipertonik. Sebagai akibatnya, urine secara progresif meningkat konsentrasinya dan menurun volumenya, air yang diserap kembali ke dalam aliran darah dan tekanan osmotik darah akan turun OKSITOSIN menyebabkan kontraksi otot polos pada uterus yang hamil, menambahkan proses kelahiran dan membantu uterus kembali ke ukuran normalnya setelah melahirkan. Hormon ini juga menyebabkan pelepasan ASI dari payudara yang menyusui dengan menyebabkan kontraksi sel2 mioepitel. Penghisapan menyebabkan pelepasan refleks oksitosin oleh stimulasi puting susu
  • 19. KELENJAR SUPRARENAL Kelenjar suprarenal (adrenal) terletak di kutub atas setiap ginjal, tepat di sebelah luar fasia ginjal. Warnanya kuning keemasan dan mempunyai sangat banyak suplai darah Masing2 kelenjar suprarenal terdiri atas 2 jenis jaringan endokrin yang secara fungsional berbeda:  CORTEX  dan MEDULLA
  • 20.
  • 21.  ZONA GLOMERULOSA terbentuk dari sekelompok sel2 kecil yang mensekresi MINERALOCORTICOID  ZONA FASCICULATA (massa terbanyak) terbentuk atas sel2 kolumna yang mensekresi GLUKOCORTICOID (dan sebagian hormon seks)  ZONA RETIKULARIS, jaringan tak teratur dari sel2 sisanya yang dapat digunakan dalam keadaan darurat Pada korteks suprarenal dapat diidentifikasi 3 zona jaringan terpisah: KELENJAR SUPRARENAL KORTEKS SUPRARENAL berasal dari jaringan mesodermis. Korteks suprarenal ini sangat penting dalam kehidupan MEDULLA SUPRARENAL terdiri atas massa kecil sel2 kromafin dengan sinus2 vena di antaranya Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf primitif, dan secara fungsi berhubungan dengan sistem saraf autonom – medulla suprarenal mensekresi ADRENALIN dan NORADRENALIN. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan
  • 22. HORMON KORTEKS SUPRARENAL Lebih dari 40 jenis steroid telah diisolasi dari korteks suprarenal, tetapi hanya beberapa dari steroid ini yang dapat dideteksi dalam darah vena yang meninggalkan kelenjar suprarenal. Sisanya pasti menggambarkan tahap2 dalam sintesa hormon. Semua steroid ini berasal dari kolesterol, sifat dari steroid sangat beragam. Hormon steroid terbagi menjadi 3 kelompok utama: 1. MINERALOCORTICOID: yang paling penting adalah ALDOSTERON 2. GLUCOCORTICOID: termasuk CORTISOL (atau HIDROKORTISOL) adalah yang terpenting 3. HORMON SEKS: adalah ANDROGEN dan ESTROGEN. Kedua hormon ini tidak terlalu penting dalam hal2 normal karena letak utama kedua hormon tersebut adalah pada ovarium dan testis
  • 23. MINERALOCORTICOID Aldosteron dan senyawaan serupa lainnya seperti deoksikortikosteron, mengubah permeabilitas membran sel terhadap elektrolit terutama ion2 natrium dan kalium Kerja terpenting dari aldosteron adalah pada tubulus ginjal. Suatu peningkatan dalam sekresi aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium kembali ke dalam darah dari urine dan kemudian menyimpan natrium di dalam tubuh. Secara simultan hal ini meningkatkan ekskresi kalium dari dalam aliran darah ke dalam urine, dan dengan demikian keseimbangan elektrolit dapat dipertahankan. Sama halnya, tetapi tidak terlalu penting, efek ini terjadi dalam sekresi keringat dan saluran cerna. Kekurangan aldosteron di dalam tubuh menyebabkan kehilangan natrium dan air dengan akibat terjadinya penurunan volume darah, kolaps sirkulasi dengan tekanan darah rendah, dan akhirnya kematian
  • 24. GLUCOCORTICOID EFEK PADA METABOLISME KARBOHIDRAT Glukokortikoid meningkatkan sintesis glukosa dari sumber2 non karbohidrat, seperti asam2 amino (glukoneogenesis) Glukokortikoid meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen di dalam hepar. Glukokortikoid menurunkan penggunaan glukosa oleh jaringan tubuh Hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan kadar gula darah Glucocorticoid disebut demikian karena salah satu efek mayornya adalah pada metabolisme karbohidrat. Namun begitu, glukokortikoid juga memiliki banyak sifat yang tidak berkaitan dengan metabolisme karbohidrat. Kortisol (atau hidrokortisol) adalah glukokortikoid yang paling penting. Kortikosteron dan kortison juga dibentuk dalam jumlah yang kecil. Glukokortikoid mempunyai beberapa efek yang mengagumkan
  • 25. GLUCOCORTICOID EFEK PADA METABOLISME PROTEIN Glukokortikoid menurunkan sintesis protein di seluruh tubuh, karena asam2 amino diubah menjadi glukoneogenesis. Namun demikian, di dalam hepar sintesis protein meningkat Hasil akhirnya adalah menyebabkan kehilangan protein jaringan dan peningkatan haluaran nitrogen (sebagai urea) di dalam urine EFEK PADA METABOLISME LEMAK Glukokortikoid memobilisasi asam2 dari simpanan lemak dalam jaringan adiposa, mengakibatkan peningkatan asam lemak dalam darah yang dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan EFEK PADA DARAH Glukokortikoid meningkatkan pembentukan sel2 darah merah oleh tubuh Glukokortikoid menurunkan pembentukan eosinofil
  • 26. GLUCOCORTICOID EFEK-EFEK LAINNYA  Menstabilkan lisozim di dalam sel  Mempunyai kerja mineralokortikoid yang lemah yaitu menahan natrium  Mempertahankan tekanan darah, dengan bekerja pada pembuluh darah dan jantung  Mempertahankan akivitas normal otot2 volunter, yang menjadi lemah saat tidak terdapat glukokortikoid  Dalam jumlah besar (tidak terlihat sifatnya) glukokortikoid mempunyai suatu efek  anti inflamasi dan anti alergi,  mengurangi perluasan edema,  dilatasi pembuluh darah,  invasi sel2 darah putih  dan efek2 lain yang terjadi dalam reaksi inflamasi terhadap cedera.  Haluaran dari hormon ini meningkat sekitar enam kali dalam berespons terhadap stres seperti ansietas dan cedera.
  • 27. PEMBENTUKAN STEROID Pembentukan akdosteron tergantung pada terdapatnya hormon yang disebut ANGIOTENSIN II di dalam aliran darah Renin dilepaskan dari ginjal dalam berespons terhadap penurunan kalsium, kelebihan kalium atau turunnya volume darah. Aldosteron cenderung untuk menghadapi kondisi2 yang diakibatkan oleh, misalnya, muntah2, dehidrasi atau cedera Angiotensin II dibentuk oleh kerja enzim RENIN pada plasma globulin
  • 28. PEMBENTUKAN STEROID Sekresi kortisol tergantung pada sekresi ACTH oleh kelenjar hipofise. Jika sekresi ACTH terhenti, maka sekresi kortisol menurun sampai kadar yang terendah. Jika sekresi ACTH ditekan untuk periode waktu yang lama maka akan terjadi penipisan korteks suprarenal dan dapat hilang. Sekresi ACTH tergantung pada kebalikan dari sekresi pelepasan hormon kortikotropin oleh hipotalamus. Terdapat variasi teratur 24 jam (circadian) dalam haluaran kortisol yang mencerminkan aktivitas ritmis dari hipotalamus (terdapat variasi diurnal yang serupa dalam suhu tubuh yang juga berada di bawah kontrol hipotalamus)
  • 29. PEMBENTUKAN STEROID Stres fisik atau ansietas berkepanjangan terjadi melalui pengaruh saraf pada hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Tanpa peningkatan ini, individu hanya mempunyai sedikit resisten terhadap cedera dan rentan untuk mati selama mengalami kejadian yang menegangkan misalnya operasi minor Kortikosteroid yang bersirkulasi, di atas kadar tertentu, menghambat pembentukan hormon pelepas kortikotropin, dan kemudian sekresi ACTH. Pembentukan kortikosteroid dengan cepat menurun Mekanisme umpan balik negatif ini cenderung untuk mempertahankan kortisol dalam kadar yang stabil Steroid yang diberikan untuk pengobatan penyakit akan menekan ACTH, sama seperti yang dilakukan kortisol alamiah, dan jika dilanjutkan selama waktu yang lama dapat mengarah pada atrofi korteks adrenal. Maka pasien selanjutnya tergantung pada terapi steroid
  • 30. KELAINAN PRODUKSI KORTIKOSTEROID DEFISIENSI PRODUKSI KORTIKOSTEROID Kelainan yang paling penting yang menyebabkan defisiensi pembentukan kortikosteroid adalah PENYAKIT ADDISON’S dimana korteks suprarenal mengalami kerusakan oleh penyakit autoimun, sekunder terhadap karsinoma atau pada kasus yang jarang terjadi, pada tuberkulosis Banyak natrium dan air yang hilang bersama urine, menyebabkan rendahnya tekanan darah. Distribusi elektrolit di antara sel2 dan cairan intraseluler mengalami gangguan dan mengakibatkan kelemahan otot, anemia, muntah, diare dan depresi mental. Karakteristik tanda fisik adalah pigmentasi mukus atau kulit. Gula darah secara abnormal rendah dan terjadi ketidakmampuan untuk mentoleransi bahkan pada stres yang ringan sekalipun Semua gejala ini dapat diatasi dengan pemberian kortisol dan aldosteron
  • 31. KELAINAN PRODUKSI KORTIKOSTEROID PRODUKSI STEROID YANG BERLEBIHAN SINDROM CUSHING adalah karena pembentukan berlebihan kortisol dalam jangka waktu panjang Keadaan ini dapat disebabkan oleh tumor korteks suprarenal, atau tumor basofil dari hipofise yang menghasilkan ACTH dalam jumlah yang berlebihan. Pemberian steroid sintetis dalam pengobatan penyakit tertentu dapat menyebabkan kondisi serupa Pasien menjadi “moon face” dan batang tubuh berlemak, dengan tungkai yang kurus, karena abnormalitas penumpukan lemak pemecahan protein abnormal menyebabkan hilangnya massa otot, penipisan dermis kulit dengan tanda regangan, dan kehilangan kolagen mengarah pada fraktur spontan. Gula darah tinggi dan gula disekresi ke dalam urine (diabetes mellitus) Terjadi retensi natrium yang menyebabkan tingginya tekanan darah, dan pembentukan berlebihan sel2 dara merah membuat wajah menjadi merah dan pletorik
  • 32. KELAINAN PRODUKSI KORTIKOSTEROID SINDROM CONN Tumor suprarenal yang sangat jarang terjadi dapat mengahsilkan aldosteron yang berlebihan, yang menyebabkan suatu peningkatan volume darah dan tingginya tekanan darah. Konsentrasi ion2 natrium dalam darah normal atau sedikit meningkat dan kadar kalium rendah Sama halnya, tumor tersebut dapat menghasilkan salah satu dari hormon seks, menyebabkan vieilisme atau feminisasi abnormal Abnormalitas yang diturunkan dari enzim2 penting pada korteks suprarenal dapat menghambat pembentukan kortisol. Produk segera menumpuk dan terlepas ke dalam aliran darah, tempat dimana produk tersebut mempunyai sifat hormon seks, dan mengarah pada perkembangan abnormalitas dari perkembangan seksual
  • 33. HORMON MEDULLA SUPRARENAL Situasi yang menyebabkan stres (seperti olah raga, demam, cedera, sulit bernapas atau situasi yang menyebabkan ketakutan, ansietas, nyeri, penurunan tekanan darah atau penurunan glukosa darah) menyebabkan membanjirnya impuls saraf ke hipotalamus Impuls saraf menjalar ke medulla suprarenal melalui saraf simpatis yang berasal dari saraf spinal torakal. Medulla suprarenal adalah satu2nya kelenjar endokrin yang mempunyai banyak persarafan
  • 34.
  • 35. HORMON MEDULLA SUPRARENAL Stimulasi pada medulla suprarenal menyebabkan dilepaskannya HORMON ADRENALIN DAN NORADRENALIN ke dalam aliran darah. Hormon2 ini dan produk hasil pemecahannya dikenal sebagai KATEKOLAMIN. Hormon ini bekerja pada jaringan seluruh tubuh. Efek hormon tersebut secara keseluruhan adalah untuk menyiapkan tubuh terhadap aktivitas dan pengerahan tenaga dalam berespons terhadap ancaman dengan menghambat darah ke otot2 anggota gerak, meningkatkan kerja jantung, mendilatasi percabangan bronkus, mengerahkan glikogen hepar untuk meningkatkan glukosa darah, dan menurunkan sebagian besar aktivitas lainnya misalnya aktivitas usus Reaksi fight or flight bekerja untuk memperkuat efek sistem saraf simpatis. Ini tidak terlalu penting dalam kehidupan
  • 36. HORMON MEDULLA SUPRARENAL Reseptor untuk katekolamin terdapat pada area dinding sel jaringan target, yang mengambil hormon2 tersebut dan mentransmisikan efek2nya pada sel Terdapat 2 jenis reseptor untuk katekolamin, reseptor-α dan reseptor- β. Secara umum reseptor-α menjadi media respons2 eksitatorius (misal kontraksi otot polos usus, vasokonstriksi) sementara reseptor-β menjadi media respons2 penghambat (misal dilatasi otot bronkus). Ini merupakan satu pengecualian utama. Reseptor-β dari jantung berfungsi menstimulasi jantung Adrenalin dan noradenalin mempunyai afinitas berbeda untuk kedua reseptor dan oleh karenanya memberikan efek yang berbeda pula. Dengan demikian noradrenalin terutama menyebabkan konstriksi pembuluh darah sementara adrenalin menghasilkan reaksi kompleks Reseptor secara selektif dapat dibangkitkan atau dihambat oleh obat2 yang berbeda yaitu obat2 penyekat α dan β
  • 37. KELENJAR THYROID Tiroid terbentuk atas massa kosong berbentuk sferis atau folikel. Setiap folikel mempunyai dinding satu sel tebal dan mengandung koloid seperti jelli Kelenjar thyroid dibungkus mengitari bagian depan dari trakea bagian atas. Kelenjar ini terdiri dari 2 LOBUS dan dihubungkan oleh ISTMUS. Kelenjar ini mendapat vascularisasi dari ARTERI THYROID SUPERIOR dan INFERIOR
  • 38.
  • 39. KELENJAR THYROID Senyawaan ini, dan intermediat tertentu, disimpan di dalam koloid dari folikel. Penyimpanan ini penting karena iodin mungkin tidak terdapat di dalam diet selama periode yang lama, dimana dalam keadaan ini kelenjar tiroid aka menjadi sangat besar – GOITER. Sekarang ini, kekurangan iodin akibat kesulitan mendapatkan ikan laut, atau karena makan sayuran yang kurang mengandung iodin karena defisiensi iodin di dalam minyak sayur, sedah dapat dikompensasi dengan menggunakan garam laut asli atau garam meja yang telah ditambahkan iodin (fortifikasi) Lapisan sel2 dari folikel mempunyai kemampuan yang sangat besar dalam mengekstraksi iodin dari dalam darah, dan menggabungkannya dengan tirosin asam amino, untuk membentuk suatu HORMON TRIIODOTHYRONINE (T3) aktif, sebagian THYROXINE (T4) yang kurang aktif juga dibentuk. Tiroksin diubah menjadi tri-iodotironin di dalam tubuh
  • 40. KELENJAR THYROID Pelepasan T3 dan tiroksin sebagian besar berada di bawah kontrol TSH yang dilepaskan dari hipofisis. Pembentukan TSH dihambat oleh tingginya kadar hormon tiroid. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolik dari semua jaringan, kemungkinan dengan meningkatkan sintesis enzim pernapasan di dalam sel KALSITONIN termasuk hormon polipeptida yang baru ditemukan yang dihasilkan oleh sel2 di antara folikel. Kalsitonin dapat menurunkan konsentrasi ion kalsium di dalam darah dan menyebabkan penumpukan kalsium di dalam tulang. Peran dari kalsitonin belum diketahui. Mungkin dapat membantu dalam mengatasi penyakit Paget tulang
  • 41. KELAINAN KELENJAR THYROID KEGAGALAN SEKRESI TIROID Pada anak2 dapat saja terjadi kegagalan sekresi tiroid, karena tidak terdapatnya enzim dalam sel2 tiroid yang diperlukan. Hal ini mengakibatkan KRETINISME. Anak tampak dwarfisme dan mengalami retardasi mental, dengan kulit tebal, rambut jarang, suara serak dan lidah menonjol keluar Pada orang dewasa tiroid dapat mengalami kerusakan secara perlahan oleh penyakit autoimun. Hal ini terjadi pada MIXEDEMA dengan perlambatan semua fungsi tubuh, ketumpulan mental, suhu tubuh subnormal, kulit kasar tebal dan suara serak KELEBIHAN SEKRESI TIROID HIPERTIROIDISME terjadi karena sintesis abnormal suatu senyawa di dalam tubuh yang menyerupai TSH. Kondisi ini mengakibatkan suatu peningkatan aktivitas metabolik dengan peningkatan napsu makan dan pembentukan panas. Gejala2nya termasuk ansietas dan mudah terangsang, tremor halus pada tangan, intoleransi terhadap hangat, penurunan berat badan, diare, berkeringat dan ekspresi melotot
  • 42. KELENJAR PARATHYROID Terdapat 4 kelenjar paratiroid yang normalnyaditemukan pada permukaan posterior kelenjar tiroid Masing2 kelenjar terdiri atas massa tersusun berdekatan dari 2 jenis sel. Salah satu dari jenis sel ini mensekresi HORMON PARATHYROID (PTH)
  • 43.
  • 44. KELENJAR PARATHYROID Parathormon adalah polipeptida yang terlibat dalam pengontrolan konsentrasi ion kalsium darah. Hormon ini disekresi dalam berespons terhadap turunnya konsentrasi ion kalsium kalsium dan cenderung untuk meningkatkan konsentrasi ion tersebut Parathormon menghasilkan efeknya dengan: 1. Mobilisasi ion2 kalsium dari tulang, dengan menstimulasi sel2 tulang 2. Pencegahan kehilangan ion2 kalsium dalam urine, dengan meningkatkan reabsorpsi ion2 kalsium dari tubulus kembali ke dalam darah 3. Meningkatkan penyerapan kalsium dari dalam usus, namun demikian masih kurang penting dibandingkan dengan vitamin D Parathormon dapat bekerja dengan sangat baik berkaitan dengan kalsitonin ( yang menurunkan kalsium darah) untuk mempertahankan konsentrasi ion kalsium dalam kadar yang stabil di dalam darah
  • 45. KELAINAN KELENJAR PARATHYROID DEFISIENSI SEKRESI Defisiensi sekresi biasanya terjadi sebagai akibat pembedahan pada kelenjar tiroid, yang menyebabkan kerusakan atau mengangkat kelenjar paratiroid. Kondisi ini mengakibatkan penurunan kalsium darah. Setelah beberapa hari pasien merasakan seperti ditusuk2, kedutan otot dan spasme otot. Jika semua kelenjar paratiroid diangkat, maka kondisinya dapat berkembang menjadi kekacauan mental dan kematian (yang memperlihatkan betapa pentingnya keseimbangan kalsium untuk otot). Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian ion2 kalsium intravena KELEBIHAN SEKRESI Kelebihan sekresi kebanyakan disebabkan oleh tumor paratiroid. Hal ini mengarah pada peningkatan kalsium darah. Tulang menjadi dekalsifikasi dan rapuh, sehingga dapat terjadi fraktur secara spontan. Kalsium mungkin dapat ditumpuk di dalam ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal, dan dalam saluran kencing sebagai batu. Mungkin juga terjadi gangguan mental
  • 46. PANKREAS Gelembung PANKREAS terdiri atas GLANDULAR ASINI yang mensekresi getah pencernaan ke dalam usus Tersebar di antara asini adalah sekelompok kecil sel yang dikenal dengan PULAU LANGERHAN’S Terdapat 2 tipe sel dalam pulau: 1. Sel2 ALFA yang besar dan terletak di perifer yang mensekresi polipeptida glukagon 2. Sel2 BETA yang lebih kecil yang bergerombol di sekitar kapiler dan mensekresi protein insulin, dengan frekuensi meningkat bersamaan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah
  • 47.
  • 48. HORMON PANKREAS GLUKAGON meningkatkan kadar gula darah dengan menggerakkan glikogen dari hepar. Glukagon juga memobilisasi simpanan lemak dan menyebabkan pelepasan cepat insulin dari pulau INSULIN penting dalam kehidupan. Efek dasarnya adalah untuk meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel2. insulin juga meningkatkan sintesa protein dalam sel, meningkatkan lapisan dasar lemak, dan penting untuk pemecahan asam lemak sempurna oleh hepar Insulin menurunkan kadar gula darah, sebagian karena insulin dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel2 tubuh, dan sebagian lagi karena menghentikan pembentukan glukosa dari asam2 amino dalam hepar Jika sekresi insulin berkurang atau terhenti, akibat hilangnya sel2 beta, maka kadar gula dalam darah akan menjadi sangat tinggi. Ginjal tidak akan mampu menyerap kembali semua glukosa dan sebagian dari gula tersebut terlepas ke dalam urine bersamaan dengan air dan elektrolit. Lebih jauh lagi, terjadi penumpukan hasil pemecahan protein tubuh, dan sebagian metabolisme lemak, yang disebut KETON. Kondisi ini disebut sebagai DIABETES MELLITUS
  • 49. DIABETES MELLITUS Pasien dengan diabetes mellitus mempunyai haluaran urine yang banyak mengandung gula, merasa haus karena kehilangan air, mengalami penurunan berat badan. Akhirnya dapat terjadi koma karena penumpukkan hasil produk metabolisme Glukagon juga merupakan hormon pankreas, mungkin sangat berguna dalam mengatasi hipoglikemia. Glukagon ini merupajkan antagonis insulin Hormon pertumbuhan dan kortisol merupakan antagonis insulin. Kedua hormon ini menurunkan ambilan glukosa oleh sel2 dan dengan demikian akan meningkatkan kadar gula darah Asam lemak dalam konsentrasi yang sangat tinggi mempunyai efek yang serupa Pada pasien dengan akromegali dan sindrom Cushing, serta pada beberapa individu dengan berat badan berlebihan, mengalami kerusakan metabolisme karbohidrat
  • 50. KELENJAR THYMUS Timus terletak di belakang sternum, di depan paru dan jantung. Timus sangat penting dalam perkembangan sistem limfatik
  • 51.
  • 52. KELENJAR THYMUS Timus mempunyai CORTEX yang terbungkus sempurna dengan limfosit, dan MEDULLA yang terdiri atas massa jarang dari sel2 epitel. Sel2 epitel membentuk faktor – FAKTOR HUMORAL TIMIK – yang menstimulasi sel2 limfosit di seluruh tubuh untuk membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang benda asing Banyak respons terhadap benda asing, semata2 respons terhadap jaringan yang ditransplantasikan dan banyak infeksi, bukan oleh antibodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel2. sel2 yang terlibat adalah limfosit. Asal perkembangan dari sel2 ini adalah di dalam timus dalam kehidupan embrionik dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel2 tersebut bermigrasi untuk menetap dalam jaringan limfoid di seluruh tubuh. Pada tahap ini, timus penting untuk pertahanan hisup. Kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor2nya setelah tahap ini, tetapi setelah masa kanak2 sistem limfoid menetap dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas