SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
PERNAPASAN
Semua sel mengambil oksigen (O2) yang
akan digunakan dalam bereaksi dengan
senyawa2 sederhana dalam mitokondria
sel untuk menghasilkan senyawa2 yang
kaya energi, air dan karbondioksida
(CO2). Senyawa yang kaya energi
tersebut digunakan dalam aktivitas
yang menggunakan energi. Pertukaran
O2 dan CO2 antara sel2 tubuh serta
lingkungan disebut PERNAPASAN
PENDAHULUAN
O2 dibawa ke jaringan2 dan CO2 dibawa dari jaringan
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk
memungkinkan ambilan O2 dari udara ke dalam
darah, dan memungkinkan CO2 terlepas dari
darah ke udara bebas
PENDAHULUAN
Perpindahan gas dari satu tempat ke tempat lain
bergantung sepenuhnya pada perbedaan tekanan
gas yang ada antara satu tempat dengan tempat
lain. Suatu gas selalu berdifusi dari tempat
bertekanan tinggi menuju tekanan rendah
Atmosfir mengandung O2 pada tekanan 150mmHg dan hampir tidak ada CO2-
nya, sedangkan pada jaringan O2 pada tekanan 40mmHg dan CO2 46mmHg.
Tekanan ini berbeda karena pertukaran gas
Kecepatan pertukaran gas tergantung pada luasnya pemajanan darah terhadap
udara di dalam paru
Sistem pernapasan meliputi:
PENDAHULUAN
RONGGA HIDUNG yang menghangatkan,
melembabkan, dan menyaring udara inspirasi
LARING (Adam’s apple; jakun) yang berperan untuk
pembentukan suara dan untuk melindungi jalan napas
terhadap masuknya makanan dan cairan, karena ini
dapat menyebabkan batuk bila terangsang
TRAKEA yang bercabang menjadi:
2 BRONKUS. Setiap cabangnya kemudian
bercabang2 lagi di dalam paru, akhirnya berujung
dalam kantung tipis, ALVEOLI
PULMO, = paru, adalah struktur elastis seperti
spons. Paru berada dalam rongga dada, dalam
susunan tulang2 iga dan letaknya di sisi kiri dan
kanan mediastinum. MEDIASTINUM adalah struktur
blok padat yang berada di belakang tulang dada.
Paru menutupi jantung, arteri dan vena besar,
esofagus dan trakea
RONGGA HIDUNG terdiri dari tonjolan seperti rak, CONCHA,
yaitu turbinat yang bekerja seperti kisi2 radiator untuk
menghangatkan dan melembabkan udara. Mukosa rongga ini
memiliki banyak pembuluh darah dan bervariasi
LINTASAN UDARA
MULUT normalnya hanya digunakan bila oksigen tambahan
dibutuhkan
PALATUM MOLLE / lunak dapat menutup mulut dari faring dan
hidung serta memungkinkan pernapasan saat mengunyah
LARING adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara
lintasan makanan dan lintasan udara. Laring terangkat di bawah
lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan masuk ke
trakea
TRAKEA dipertahankan terbuka oleh cincin2 kartilago berbentuk
huruf C. Trakea dibagi menjadi satu pasang BRONKUS utama
yang kemudian terus bercabang2 lagi. Jalan napas yang lebih
besar ini mempunyai lempeng2 kartilago di dindingnya untuk
mencegahnya dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam
paru. Cabang2 trakea dilapisi dengan silia yaitu epitelium yang
menghasilkan lendir. Debu2 tertangkap mukosa kemudian disapu
ke laring oleh silia dan dibatukkan kembali
Bronkus bercabang2 lagi dan seterusnya
menjadi semakin kecil, yang membentuk
BRONKIOLUS yang tidak memiliki penyokong
kartilago, tetapi memiliki dinding otot polos
yang dapat berkontraksi untuk menyempitkan
jalan pernapasan
LINTASAN UDARA
Ujung dari bronkiolus akhirnya terbuka ke
dalam lintasan berdinding tipis dan pendek
yaitu BRONKIOLUS RESPIRATORIUS yang
berakhir pada kelompok2 kantung berdinding
tipis, ALVEOLI
Luas permukaan total dari alveoli adalah 50m2
Selama pernapasan tenang, kira2 500ml udara
atmosfir dimasukkan ke dalam paru pada saat
bernapas. Udara ini terdiri dari kira2 21% oksigen,
79% nitrogen (yang tak berperan pada pernapasan)
dan hampir tanpa CO2. Tekanan oksigen dalam
udara kira2 150mmHg
PERTUKARAN GAS DALAM PARU
Dari 500ml udara inspirasi:
150ml berada di rongga mulut,
hidung, trakea dan bronkus; dan
tidak ambil bagian dalam
pertukaran gas
350ml mencapai alveoli dan
bercampur dengan udara “sisa”
yang sudah ada di sana
Campuran udara inspirasi ini dan udara “sisa”
mempunyai tekanan oksigen 100mmHg dan tekanan
karbondioksida 40mmHg
PERTUKARAN GAS DALAM PARU
Darah vena dalam kapiler yang menutupi alveoli
mempunyai tekanan oksigen 40mmHg dan tekanan
karbondioksida 46mmHg
Perbedaan besar tekanan oksigen menyebabkan
oksigen ini berdifusi dengan cepat dari alveoli ke
darah sampai tekanan keduanya kira2 100mmHg
Perbedaan tekanan karbondioksida lebih sedikit,
tetapi gas ini sangat mudah larut dalam air dan
sangat cepat berdifusi, karbondioksida berpindah
dari darah ke alveoli sampai tekanannya kira2
40mmHg
Kedua pertukaran ini diselesaikan dalam waktu milidetik
Darah yang di deoksigenasi dari
jaringan tubuh mengalir kembali
ke sisi kanan jantung melalui
vena2 besar
PERTUKARAN GAS DALAM JARINGAN
Sisi kanan jantung
memompakan darah yang di
deoksigenasi dari jaringan
tubuh ke dalam arteri
pulmonal ke paru
Sel2 dalam jaringan
mempunyai tekanan oksigen
< 40mmHg, dan tekanan
karbondioksida > 50mmHg,
sehingga oksigen berdifusi
keluar dari darah dan
karbondioksida berdifusi ke
dalam darah
Sisi kiri jantung memompa
darah yang di oksigenasi ke
arteri2 besar menuju
jaringan2 tubuh
Di paru, darah di
oksigenasi, kemudian
mengalir di vena pulmonal
ke sisi kiri jantung
O2 tidak terlalu larut dalam air dan tidak cukup mudah
dibawa dalam larutan air sederhana untuk
mempertahankan kehidupan jaringan. Tetapi jumlah
besar dari O2 dibawa dalam darah. Darah ini
mengandung sel2 (korpuskel merah) yang padat dengan
pigmen merah yang diketahui sebagai HAEMOGLOBIN.
Hb merupakan kombinasi antara haem (suatu ikatan
porfirin-besi) dan globin (suatu protein). Hb berikatan
dengan O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2), bila gas
ini ada pada tekanan tinggi. HbO2 melepaskan O2 pada
tekanan rendah untuk membentuk Hb lagi
TRANSPOR OKSIGEN
Pada tekanan O2 100mmHg, seperti dalam kapiler
alveolar, semua Hb teroksigenasi
TRANSPOR OKSIGEN
Sangat sedikit oksigen dilepaskan sampai tekanan
O2 turun di bawah 60mmHg, dan kebanyakan
dilepaskan pada tekanan O2 40mmHg sehingga bulk
O2 dilepaskan dalam jaringan. Kadar tinggi CO2
dan asam (kondisi ini ditemukan dalam jaringan
aktif) akan meningkatkan pelepasan oksigen
Semua Hb ditemukan dalam sel2 darah merah.
Adanya Hb bebas dengan cepat diekskresikan oleh
ginjal
Hb pada bayi sebelum lahir berbeda dengan Hb
dewasa. Hb bayi sangat teroksigenasi pada tekanan
rendah dan karenanya membawa O2 lebih efisien
dari plasenta ke sirkulasi bayi
Pada jaringan tubuh dimana konsentrasinya relatif
tinggi, CO2 berkombinasi dengan air dalam
korpuskel darah merah untuk membentuk ion2
bikarbonat (HCO3) dan ion2 hidrogen (H+).
Korpuskel darah merah ini mengandung suatu enzim,
anhidrase karbonat, yang mempercepat reaksi ini.
Ion2 HCO3- berdifusi keluar dari korpuskel masuk
ke dalam plasma
TRANSPOR KARBONDIOKSIDA
Bila ion2 bikarbonat mencapai paru, dimana
konsentrasi CO2 relatif rendah, terbentuk
kembali CO2 dan air, dan CO2 tersebut
dilepaskan sebagai gas
CO2 juga dibawa dalam darah, dalam larutan
plasma, dan berkombinasi dengan molekul2
protein
Fungsi utama laring adalah untuk melindungi jalan
napas, juga sebagai organ pembentuk suara
PEMBENTUKAN SUARA
Laring merupakan suatu kotak kartilaginosa, yang
bagian depannya dibentuk oleh KARTILAGO TIROID
dan bagian belakang oleh KARTILAGO KRIKOID
EPIGLOTTIS terletak di atas seperti katup penutup
2 pita ligamentum menyeberang ke depan dari puncak
kartilago krikoid menuju tepi depan kartilago tiroid.
Pita ini adalah pita suara / PLICA VOCALIS dan
bagian ini bekerja seperti pasangan tirai penutup.
Pasangan ini menutup jalan napas saat saling bertemu
dan membuka lebar bila saling menjauh. Gerakan pita
ini dikendalikan oleh beberapa otot kecil
Saat bernapas, pita suara saling menjauh dan udara bergerak
bebas di antara keduanya
PEMBENTUKAN SUARA
Selama pembentukan suara, pita suara saling mendekat
sehingga hanya ada celah sempit di antara keduanya.
Saat udara dikeluarkan dari paru, pita suara ini
bergetar dan menghasilkan bunyi
Tinggi nada suara bergantung pada tegangan pita suara. Kualitas dan volume
suara dipengaruhi oleh mulut, hidung, sinus, faring dan dada, yang bertindak
sebagai resonator
Bunyi2 ini tersamar dalam bicara oleh bibir, lidah, palatum dan gigi
Semua benda yang menyentuh pita suara akan menyebabkan kedua pita akan
merapat dengan mendadak. Hal ini merupakan hembusan udara diluar kehendak
yang melawan tertutupnya pita suara dengan cara meningkatkan tekanan udara
di trakea. Pita suara membuka sejenak dan hembusan udara yang keras meniup
objek menjauh. Ini adalah batuk. Selama batuk keras, aliran udara dalam
trakea dapat mendekati kecepatan suara.
Paru dapat diibaratkan sebuah balon yang dibungkus rapat
dalam sebuah bejana pompa, dengan leher balon terbuka
terhadap udara. Saat penghisap pompa ditarik, balon
mengembang sebagai vakum parsial yang diciptakan dalam
pompa. Udara ditarik ke dalam balon dan mengembangkannya
MEKANIKA PERNAPASAN
Paru berada dalam rongga tertutup, rongga THORAX
Rongga toraks ditutupi oleh:
 Tulang iga, COSTA
 Otot interkostal
 STERNUM
 DIAPHRAGMA
 Dan COLUMNA VERTEBRALIS
Paru dan rongga toraks dilapisi oleh membran tipis yang lembab, PLEURA.
Lapisan ini ada di dalam rongga toraks (PLEURA PARIETAL) dan berjala
dari dasar paru ke seluruh permukaan paru (PLEURA VISCERAL) sebagai
lapisan kontinu. Lapisan ini memungkinkan paru bergerak dengan bebas
dalam rongga toraks
MEKANIKA PERNAPASAN
Pada keadaan normal, paru dikembangkan untuk mengisi
rongga toraks sepenuhnya. Pleura parietalis dan viseralis
bersentuhan satu sama lain dan ruang pleural di
antaranya terisi oleh sedikit cairan pelumas
Paru diregangkan untuk memenuhi toraks, seperti contoh
sederhana dari balon yang dikembangkan
Bila lubang dibuat ke dalam dada (misal pada luka tusuk)
yang memungkinkan udara bocor masuk ke dalam rongga
pleura, maka paru elastis yang teregang itu menjadi kempes
(kolaps). Akumulasi udara dalam rongga pleura disebut
sebagai PNEUMOTORAKS
Selama inspirasi, udara mengalir ke dalam paru karena meningkatkan semua
dimensi rongga toraks
Volume udara yang dihirup dan dikeluarkan
selama bernapas dapat diukur pada
sebuah SPIROMETER
VOLUME PERNAPASAN
Saat seseorang bernapas, udara
keluar dan masuk, sehingga bejana
(yang terletak terbalik dalam
bejana lain) berisi air
Sebuah pena, yang terikat bejana,
mencatat kedalaman inspirasi dan
ekspirasi relatif pada kertas yang ada
pada silinder berputar
VOLUME TIDAL (kira2
500ml) adalah jumlah
udara yang diinspirasi
dan diekspirasi selama
pernapasan tenang
VOLUME PERNAPASAN
CADANGAN
INSPIRASI adalah
jumlah udara yang
dapat diinspirasi dengan
kuat setelah inspirasi
normal (kira2 2500ml)
CADANGAN EKSPIRASI
adalah jumlah udara
yang dapat diekspirasi
dengan kuat setelah
ekspirasi normal (kira2
1000ml)
KAPASITAS VITAL
adalah jumlah dari
volume tidal + volume
cadangan inspirasi +
volume cadangan
ekspirasi (kira2 4000ml)
VOLUME RESIDU
adalah jumlah sisa
udara dalam paru
setelah ekspirasi paling
kuat (kira2 1500cc)
Belum ada definisi yang baik dari “pusat saraf pernapasan”.
Pernapasan dikendalikan oleh sel2 saraf dalam susunan
retikularis di batang, terutama pada MEDULLA.
Sel2 ini mengirim impuls menuruni medula spinalis, kemudian
melalui SARAF FRENIKUS ke diafragma, dan melalui
SARAF2 INTERKOSTALIS ke otot2 interkostalis
KONTROL SARAF
Susunan retikularis mempunyai pola aktivitas
saraf dengan irama teratur yang
mempertahankan aktivitas berirama dari otot2
ini
Irama ini dilengkapi dengan refleks Hering-Breuer.
Reseptor regangan di jaringan paru mengirim
impuls2 melalui nervus vagus ke batang otak. Impuls
ini menghambat inspirasi saat paru dikembangkan,
dan merangsang inspirasi bila paru dikempeskan
KONTROL SARAF
Selain nyeri, impuls saraf dari gerakan
anggota badan menyebabkan peningkatan
pada kecepatan dan kedalaman pernapasan,
karena kerjanya pada susunan retikular
Refleks2 ini, bersama dengan kontrol kimia
dan pernapasan, menyebabkan kecepatan dan
kedalaman pernapasan meningkat selama
latihan dan mempertahankan gas darah
normal meskipun latihan sangat keras
BADAN KAROTIS adalah massa sel berukuran
sebesar kepala paku yang kaya aliran darah. Badan
ini adalah reseptor kadar oksigen dan berada di
samping arteri karotis. Melalui suplai sarafnya,
badan ini mengirim impuls ke susunan retikular otak
bila kandungan oksigen darah turun.
KONTROL KIMIA
Latihan menyebabkan peningkatan pada jumlah
CO2 dan asam yang dihasilkan oleh kerja otot.
Peningkatan kadar CO2 dalam darah atau
peningkatan konsentrasi ion H+ darah mempunyai
efek kuat langsung pada neuron2 susunan
retikular, yang menyebabkan peningkatan
kecepatan dan kedalaman pernapasan dengan
peningkatan ekskresi CO2
KONTROL KIMIA
Peningkatan kadar CO2 itu sendiri adalah
stimulus yang sangat kuat untuk meningkatkan
pernapasan, tetapi penurunan pada kadar O2
mempunyai efek yang sangat mengejutkan.
Bila seseorang bernapas di udara atmosfir
yang tekanan O2-nya rendah, tidak akan
merasa kehabisan napas, tetapi akan segera
merasakan bila kadar CO2 tinggi. Orang ini
mungkin akan kolaps karena kekurangan
oksigen sebelum ia terlihat mengalami
kesulitan bernapas, atau ia sendiri belum
merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak
beres dengan dirinya
Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi

More Related Content

What's hot

Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Rahayoe Ningtyas
 
Respirasi manusia
Respirasi manusiaRespirasi manusia
Respirasi manusiaAlya Fauzia
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
Eva Utami
 
Biology Chapter 7
Biology Chapter 7Biology Chapter 7
Biology Chapter 7
Malaysia Airlines
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
nurahlina08
 
SISTEM RESPIRASI MANUSIA BIOLOGI KELAS XI IPA
SISTEM RESPIRASI MANUSIA  BIOLOGI KELAS XI IPA SISTEM RESPIRASI MANUSIA  BIOLOGI KELAS XI IPA
SISTEM RESPIRASI MANUSIA BIOLOGI KELAS XI IPA
Enggarita Hapsari
 
Proses pertukaran gas
Proses pertukaran gasProses pertukaran gas
Proses pertukaran gas
Alita Fananda
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
Arif Al-Amin
 
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi  manusiaSistem respirasi  manusia
Sistem respirasi manusia
Haniifa Merengue
 
Lesson 7.4
Lesson 7.4Lesson 7.4
Lesson 7.4
Nur Suhaidah Sukor
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
Dedi Kun
 
ppt respirasi
ppt respirasippt respirasi
ppt respirasi
Viliansyah Viliansyah
 
Nota bab 1 ting 3
Nota bab 1 ting 3Nota bab 1 ting 3
Nota bab 1 ting 3
Syiera Rahman
 
Sistem pernafasan oleh ismail
Sistem pernafasan oleh ismailSistem pernafasan oleh ismail
Sistem pernafasan oleh ismail
Ismail Fizh
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi Pernafasan
Dedi Kun
 
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Ferlinda Feliana
 
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi manusiaSistem respirasi manusia
Sistem respirasi manusia
WAHYU AKMAL HUSSEIN
 
Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan
Nofa Pipit Anggraeni II
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 

What's hot (20)

Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Respirasi manusia
Respirasi manusiaRespirasi manusia
Respirasi manusia
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
 
Biology Chapter 7
Biology Chapter 7Biology Chapter 7
Biology Chapter 7
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
SISTEM RESPIRASI MANUSIA BIOLOGI KELAS XI IPA
SISTEM RESPIRASI MANUSIA  BIOLOGI KELAS XI IPA SISTEM RESPIRASI MANUSIA  BIOLOGI KELAS XI IPA
SISTEM RESPIRASI MANUSIA BIOLOGI KELAS XI IPA
 
Proses pertukaran gas
Proses pertukaran gasProses pertukaran gas
Proses pertukaran gas
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
 
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi  manusiaSistem respirasi  manusia
Sistem respirasi manusia
 
Lesson 7.4
Lesson 7.4Lesson 7.4
Lesson 7.4
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
 
ppt respirasi
ppt respirasippt respirasi
ppt respirasi
 
Ppt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusiaPpt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusia
 
Nota bab 1 ting 3
Nota bab 1 ting 3Nota bab 1 ting 3
Nota bab 1 ting 3
 
Sistem pernafasan oleh ismail
Sistem pernafasan oleh ismailSistem pernafasan oleh ismail
Sistem pernafasan oleh ismail
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi Pernafasan
 
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
 
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi manusiaSistem respirasi manusia
Sistem respirasi manusia
 
Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 

Viewers also liked

Kadbacaan
KadbacaanKadbacaan
Subestadio 3
Subestadio 3Subestadio 3
Subestadio 3
nataliao82
 
Yosselyn carchi ofimatica web
Yosselyn carchi ofimatica webYosselyn carchi ofimatica web
Yosselyn carchi ofimatica web
Yosselyn Carchi
 
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncpMortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
Fany Mendoza
 
Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
Российские журналы по педагогике. Бесплатно. Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
Daniel Vivkon
 
Bí quyết để có tuổi già xanh
Bí quyết để có tuổi già xanhBí quyết để có tuổi già xanh
Bí quyết để có tuổi già xanhjarrett207
 
Trabajo en clases
Trabajo en clasesTrabajo en clases
Trabajo en clases
ReginaBarton22
 
Cuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicosCuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicos
SoleDeLeo
 
Términos básicos en Internet
Términos básicos en InternetTérminos básicos en Internet
Términos básicos en Internet
MiriamAlejandraPM
 
Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀
Jun-Yuan Huang
 
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
CRISNT1
 
ANBU DURAI VEERANARAYANAN
ANBU DURAI VEERANARAYANANANBU DURAI VEERANARAYANAN
ANBU DURAI VEERANARAYANAN
Veera Narayanan
 
exposicion en el laboratorio
exposicion en el laboratorioexposicion en el laboratorio
exposicion en el laboratorio
martines34
 
Trabajo 2 individual
Trabajo 2 individualTrabajo 2 individual
Trabajo 2 individual
manva20
 
Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3
rafita_rifa66
 

Viewers also liked (15)

Kadbacaan
KadbacaanKadbacaan
Kadbacaan
 
Subestadio 3
Subestadio 3Subestadio 3
Subestadio 3
 
Yosselyn carchi ofimatica web
Yosselyn carchi ofimatica webYosselyn carchi ofimatica web
Yosselyn carchi ofimatica web
 
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncpMortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
Mortalidad materna en el peru maestria gestion publica uncp
 
Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
Российские журналы по педагогике. Бесплатно. Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
Российские журналы по педагогике. Бесплатно.
 
Bí quyết để có tuổi già xanh
Bí quyết để có tuổi già xanhBí quyết để có tuổi già xanh
Bí quyết để có tuổi già xanh
 
Trabajo en clases
Trabajo en clasesTrabajo en clases
Trabajo en clases
 
Cuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicosCuidando la salud de los chicos
Cuidando la salud de los chicos
 
Términos básicos en Internet
Términos básicos en InternetTérminos básicos en Internet
Términos básicos en Internet
 
Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀Fun心一起來閱讀
Fun心一起來閱讀
 
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
Universidad regional autónoma de los andes uniandes 2
 
ANBU DURAI VEERANARAYANAN
ANBU DURAI VEERANARAYANANANBU DURAI VEERANARAYANAN
ANBU DURAI VEERANARAYANAN
 
exposicion en el laboratorio
exposicion en el laboratorioexposicion en el laboratorio
exposicion en el laboratorio
 
Trabajo 2 individual
Trabajo 2 individualTrabajo 2 individual
Trabajo 2 individual
 
Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3Resolución de problemas, 3
Resolución de problemas, 3
 

Similar to Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi

PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
FirmanFiree
 
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptxPEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
Istiarini4
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
EdwinFransiari
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
ArfelDariijstihar
 
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organpernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
kisworodwiaprian
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
RahayuLv1
 
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptxSISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
BengSetiadyPutra1
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Muhammad Badar
 
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
Cahya
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
nurdinz
 
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
snowman Saputra
 
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Dnea Is
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusia
Amanina Syahida
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
icuntaribiya
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Zulfikar426713
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
ZIAARTA
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
kenshin75
 
sistem pernapasan pada manusia kelas dua
sistem pernapasan pada manusia kelas duasistem pernapasan pada manusia kelas dua
sistem pernapasan pada manusia kelas dua
BudiantoBudianto16
 

Similar to Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi (20)

PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
 
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptxPEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
 
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organpernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
 
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptxSISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
 
Makalah fishew
Makalah fishewMakalah fishew
Makalah fishew
 
Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.
 
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
 
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
Anatomi fisiologi-sistemc2a0pernafasan1
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusia
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
sistem pernapasan pada manusia kelas dua
sistem pernapasan pada manusia kelas duasistem pernapasan pada manusia kelas dua
sistem pernapasan pada manusia kelas dua
 

More from Dimas Erda Widyamarta

Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di AnatomiSensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di AnatomiDuglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di AnatomiEndoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi JantungAnatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Dimas Erda Widyamarta
 
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di AnatomiReproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Dimas Erda Widyamarta
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Dimas Erda Widyamarta
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di AnatomiHeart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
Dimas Erda Widyamarta
 

More from Dimas Erda Widyamarta (11)

Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di AnatomiSensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
Sensory Sistem in Anatomy/ Sistem Indera di Anatomi
 
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di AnatomiDuglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
Duglotio System in Anatomy/ Sistem Pencernaan di Anatomi
 
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di AnatomiEndoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
 
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi JantungAnatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
 
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di AnatomiReproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
Reproduction System in Anatomy/ Sistem Reproduksi di Anatomi
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
 
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di AnatomiHeart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
Heart of System in Anatomy/ Sistem Jantung di Anatomi
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 

Recently uploaded (20)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 

Breath System in Anatomy/ Sistem Pernapasan di Anatomi

  • 2. Semua sel mengambil oksigen (O2) yang akan digunakan dalam bereaksi dengan senyawa2 sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan senyawa2 yang kaya energi, air dan karbondioksida (CO2). Senyawa yang kaya energi tersebut digunakan dalam aktivitas yang menggunakan energi. Pertukaran O2 dan CO2 antara sel2 tubuh serta lingkungan disebut PERNAPASAN PENDAHULUAN O2 dibawa ke jaringan2 dan CO2 dibawa dari jaringan
  • 3. Fungsi sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan ambilan O2 dari udara ke dalam darah, dan memungkinkan CO2 terlepas dari darah ke udara bebas PENDAHULUAN Perpindahan gas dari satu tempat ke tempat lain bergantung sepenuhnya pada perbedaan tekanan gas yang ada antara satu tempat dengan tempat lain. Suatu gas selalu berdifusi dari tempat bertekanan tinggi menuju tekanan rendah Atmosfir mengandung O2 pada tekanan 150mmHg dan hampir tidak ada CO2- nya, sedangkan pada jaringan O2 pada tekanan 40mmHg dan CO2 46mmHg. Tekanan ini berbeda karena pertukaran gas Kecepatan pertukaran gas tergantung pada luasnya pemajanan darah terhadap udara di dalam paru
  • 4. Sistem pernapasan meliputi: PENDAHULUAN RONGGA HIDUNG yang menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara inspirasi LARING (Adam’s apple; jakun) yang berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan napas terhadap masuknya makanan dan cairan, karena ini dapat menyebabkan batuk bila terangsang TRAKEA yang bercabang menjadi: 2 BRONKUS. Setiap cabangnya kemudian bercabang2 lagi di dalam paru, akhirnya berujung dalam kantung tipis, ALVEOLI PULMO, = paru, adalah struktur elastis seperti spons. Paru berada dalam rongga dada, dalam susunan tulang2 iga dan letaknya di sisi kiri dan kanan mediastinum. MEDIASTINUM adalah struktur blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru menutupi jantung, arteri dan vena besar, esofagus dan trakea
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. RONGGA HIDUNG terdiri dari tonjolan seperti rak, CONCHA, yaitu turbinat yang bekerja seperti kisi2 radiator untuk menghangatkan dan melembabkan udara. Mukosa rongga ini memiliki banyak pembuluh darah dan bervariasi LINTASAN UDARA MULUT normalnya hanya digunakan bila oksigen tambahan dibutuhkan PALATUM MOLLE / lunak dapat menutup mulut dari faring dan hidung serta memungkinkan pernapasan saat mengunyah LARING adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan makanan dan lintasan udara. Laring terangkat di bawah lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan masuk ke trakea TRAKEA dipertahankan terbuka oleh cincin2 kartilago berbentuk huruf C. Trakea dibagi menjadi satu pasang BRONKUS utama yang kemudian terus bercabang2 lagi. Jalan napas yang lebih besar ini mempunyai lempeng2 kartilago di dindingnya untuk mencegahnya dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam paru. Cabang2 trakea dilapisi dengan silia yaitu epitelium yang menghasilkan lendir. Debu2 tertangkap mukosa kemudian disapu ke laring oleh silia dan dibatukkan kembali
  • 10. Bronkus bercabang2 lagi dan seterusnya menjadi semakin kecil, yang membentuk BRONKIOLUS yang tidak memiliki penyokong kartilago, tetapi memiliki dinding otot polos yang dapat berkontraksi untuk menyempitkan jalan pernapasan LINTASAN UDARA Ujung dari bronkiolus akhirnya terbuka ke dalam lintasan berdinding tipis dan pendek yaitu BRONKIOLUS RESPIRATORIUS yang berakhir pada kelompok2 kantung berdinding tipis, ALVEOLI Luas permukaan total dari alveoli adalah 50m2
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Selama pernapasan tenang, kira2 500ml udara atmosfir dimasukkan ke dalam paru pada saat bernapas. Udara ini terdiri dari kira2 21% oksigen, 79% nitrogen (yang tak berperan pada pernapasan) dan hampir tanpa CO2. Tekanan oksigen dalam udara kira2 150mmHg PERTUKARAN GAS DALAM PARU Dari 500ml udara inspirasi: 150ml berada di rongga mulut, hidung, trakea dan bronkus; dan tidak ambil bagian dalam pertukaran gas 350ml mencapai alveoli dan bercampur dengan udara “sisa” yang sudah ada di sana
  • 15. Campuran udara inspirasi ini dan udara “sisa” mempunyai tekanan oksigen 100mmHg dan tekanan karbondioksida 40mmHg PERTUKARAN GAS DALAM PARU Darah vena dalam kapiler yang menutupi alveoli mempunyai tekanan oksigen 40mmHg dan tekanan karbondioksida 46mmHg Perbedaan besar tekanan oksigen menyebabkan oksigen ini berdifusi dengan cepat dari alveoli ke darah sampai tekanan keduanya kira2 100mmHg Perbedaan tekanan karbondioksida lebih sedikit, tetapi gas ini sangat mudah larut dalam air dan sangat cepat berdifusi, karbondioksida berpindah dari darah ke alveoli sampai tekanannya kira2 40mmHg Kedua pertukaran ini diselesaikan dalam waktu milidetik
  • 16. Darah yang di deoksigenasi dari jaringan tubuh mengalir kembali ke sisi kanan jantung melalui vena2 besar PERTUKARAN GAS DALAM JARINGAN Sisi kanan jantung memompakan darah yang di deoksigenasi dari jaringan tubuh ke dalam arteri pulmonal ke paru Sel2 dalam jaringan mempunyai tekanan oksigen < 40mmHg, dan tekanan karbondioksida > 50mmHg, sehingga oksigen berdifusi keluar dari darah dan karbondioksida berdifusi ke dalam darah Sisi kiri jantung memompa darah yang di oksigenasi ke arteri2 besar menuju jaringan2 tubuh Di paru, darah di oksigenasi, kemudian mengalir di vena pulmonal ke sisi kiri jantung
  • 17. O2 tidak terlalu larut dalam air dan tidak cukup mudah dibawa dalam larutan air sederhana untuk mempertahankan kehidupan jaringan. Tetapi jumlah besar dari O2 dibawa dalam darah. Darah ini mengandung sel2 (korpuskel merah) yang padat dengan pigmen merah yang diketahui sebagai HAEMOGLOBIN. Hb merupakan kombinasi antara haem (suatu ikatan porfirin-besi) dan globin (suatu protein). Hb berikatan dengan O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2), bila gas ini ada pada tekanan tinggi. HbO2 melepaskan O2 pada tekanan rendah untuk membentuk Hb lagi TRANSPOR OKSIGEN Pada tekanan O2 100mmHg, seperti dalam kapiler alveolar, semua Hb teroksigenasi
  • 18. TRANSPOR OKSIGEN Sangat sedikit oksigen dilepaskan sampai tekanan O2 turun di bawah 60mmHg, dan kebanyakan dilepaskan pada tekanan O2 40mmHg sehingga bulk O2 dilepaskan dalam jaringan. Kadar tinggi CO2 dan asam (kondisi ini ditemukan dalam jaringan aktif) akan meningkatkan pelepasan oksigen Semua Hb ditemukan dalam sel2 darah merah. Adanya Hb bebas dengan cepat diekskresikan oleh ginjal Hb pada bayi sebelum lahir berbeda dengan Hb dewasa. Hb bayi sangat teroksigenasi pada tekanan rendah dan karenanya membawa O2 lebih efisien dari plasenta ke sirkulasi bayi
  • 19. Pada jaringan tubuh dimana konsentrasinya relatif tinggi, CO2 berkombinasi dengan air dalam korpuskel darah merah untuk membentuk ion2 bikarbonat (HCO3) dan ion2 hidrogen (H+). Korpuskel darah merah ini mengandung suatu enzim, anhidrase karbonat, yang mempercepat reaksi ini. Ion2 HCO3- berdifusi keluar dari korpuskel masuk ke dalam plasma TRANSPOR KARBONDIOKSIDA Bila ion2 bikarbonat mencapai paru, dimana konsentrasi CO2 relatif rendah, terbentuk kembali CO2 dan air, dan CO2 tersebut dilepaskan sebagai gas CO2 juga dibawa dalam darah, dalam larutan plasma, dan berkombinasi dengan molekul2 protein
  • 20. Fungsi utama laring adalah untuk melindungi jalan napas, juga sebagai organ pembentuk suara PEMBENTUKAN SUARA Laring merupakan suatu kotak kartilaginosa, yang bagian depannya dibentuk oleh KARTILAGO TIROID dan bagian belakang oleh KARTILAGO KRIKOID EPIGLOTTIS terletak di atas seperti katup penutup 2 pita ligamentum menyeberang ke depan dari puncak kartilago krikoid menuju tepi depan kartilago tiroid. Pita ini adalah pita suara / PLICA VOCALIS dan bagian ini bekerja seperti pasangan tirai penutup. Pasangan ini menutup jalan napas saat saling bertemu dan membuka lebar bila saling menjauh. Gerakan pita ini dikendalikan oleh beberapa otot kecil
  • 21. Saat bernapas, pita suara saling menjauh dan udara bergerak bebas di antara keduanya PEMBENTUKAN SUARA Selama pembentukan suara, pita suara saling mendekat sehingga hanya ada celah sempit di antara keduanya. Saat udara dikeluarkan dari paru, pita suara ini bergetar dan menghasilkan bunyi Tinggi nada suara bergantung pada tegangan pita suara. Kualitas dan volume suara dipengaruhi oleh mulut, hidung, sinus, faring dan dada, yang bertindak sebagai resonator Bunyi2 ini tersamar dalam bicara oleh bibir, lidah, palatum dan gigi Semua benda yang menyentuh pita suara akan menyebabkan kedua pita akan merapat dengan mendadak. Hal ini merupakan hembusan udara diluar kehendak yang melawan tertutupnya pita suara dengan cara meningkatkan tekanan udara di trakea. Pita suara membuka sejenak dan hembusan udara yang keras meniup objek menjauh. Ini adalah batuk. Selama batuk keras, aliran udara dalam trakea dapat mendekati kecepatan suara.
  • 22.
  • 23. Paru dapat diibaratkan sebuah balon yang dibungkus rapat dalam sebuah bejana pompa, dengan leher balon terbuka terhadap udara. Saat penghisap pompa ditarik, balon mengembang sebagai vakum parsial yang diciptakan dalam pompa. Udara ditarik ke dalam balon dan mengembangkannya MEKANIKA PERNAPASAN Paru berada dalam rongga tertutup, rongga THORAX Rongga toraks ditutupi oleh:  Tulang iga, COSTA  Otot interkostal  STERNUM  DIAPHRAGMA  Dan COLUMNA VERTEBRALIS
  • 24. Paru dan rongga toraks dilapisi oleh membran tipis yang lembab, PLEURA. Lapisan ini ada di dalam rongga toraks (PLEURA PARIETAL) dan berjala dari dasar paru ke seluruh permukaan paru (PLEURA VISCERAL) sebagai lapisan kontinu. Lapisan ini memungkinkan paru bergerak dengan bebas dalam rongga toraks MEKANIKA PERNAPASAN Pada keadaan normal, paru dikembangkan untuk mengisi rongga toraks sepenuhnya. Pleura parietalis dan viseralis bersentuhan satu sama lain dan ruang pleural di antaranya terisi oleh sedikit cairan pelumas Paru diregangkan untuk memenuhi toraks, seperti contoh sederhana dari balon yang dikembangkan Bila lubang dibuat ke dalam dada (misal pada luka tusuk) yang memungkinkan udara bocor masuk ke dalam rongga pleura, maka paru elastis yang teregang itu menjadi kempes (kolaps). Akumulasi udara dalam rongga pleura disebut sebagai PNEUMOTORAKS Selama inspirasi, udara mengalir ke dalam paru karena meningkatkan semua dimensi rongga toraks
  • 25.
  • 26. Volume udara yang dihirup dan dikeluarkan selama bernapas dapat diukur pada sebuah SPIROMETER VOLUME PERNAPASAN Saat seseorang bernapas, udara keluar dan masuk, sehingga bejana (yang terletak terbalik dalam bejana lain) berisi air Sebuah pena, yang terikat bejana, mencatat kedalaman inspirasi dan ekspirasi relatif pada kertas yang ada pada silinder berputar
  • 27. VOLUME TIDAL (kira2 500ml) adalah jumlah udara yang diinspirasi dan diekspirasi selama pernapasan tenang VOLUME PERNAPASAN CADANGAN INSPIRASI adalah jumlah udara yang dapat diinspirasi dengan kuat setelah inspirasi normal (kira2 2500ml) CADANGAN EKSPIRASI adalah jumlah udara yang dapat diekspirasi dengan kuat setelah ekspirasi normal (kira2 1000ml) KAPASITAS VITAL adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi (kira2 4000ml) VOLUME RESIDU adalah jumlah sisa udara dalam paru setelah ekspirasi paling kuat (kira2 1500cc)
  • 28. Belum ada definisi yang baik dari “pusat saraf pernapasan”. Pernapasan dikendalikan oleh sel2 saraf dalam susunan retikularis di batang, terutama pada MEDULLA. Sel2 ini mengirim impuls menuruni medula spinalis, kemudian melalui SARAF FRENIKUS ke diafragma, dan melalui SARAF2 INTERKOSTALIS ke otot2 interkostalis KONTROL SARAF Susunan retikularis mempunyai pola aktivitas saraf dengan irama teratur yang mempertahankan aktivitas berirama dari otot2 ini Irama ini dilengkapi dengan refleks Hering-Breuer. Reseptor regangan di jaringan paru mengirim impuls2 melalui nervus vagus ke batang otak. Impuls ini menghambat inspirasi saat paru dikembangkan, dan merangsang inspirasi bila paru dikempeskan
  • 29. KONTROL SARAF Selain nyeri, impuls saraf dari gerakan anggota badan menyebabkan peningkatan pada kecepatan dan kedalaman pernapasan, karena kerjanya pada susunan retikular Refleks2 ini, bersama dengan kontrol kimia dan pernapasan, menyebabkan kecepatan dan kedalaman pernapasan meningkat selama latihan dan mempertahankan gas darah normal meskipun latihan sangat keras
  • 30. BADAN KAROTIS adalah massa sel berukuran sebesar kepala paku yang kaya aliran darah. Badan ini adalah reseptor kadar oksigen dan berada di samping arteri karotis. Melalui suplai sarafnya, badan ini mengirim impuls ke susunan retikular otak bila kandungan oksigen darah turun. KONTROL KIMIA Latihan menyebabkan peningkatan pada jumlah CO2 dan asam yang dihasilkan oleh kerja otot. Peningkatan kadar CO2 dalam darah atau peningkatan konsentrasi ion H+ darah mempunyai efek kuat langsung pada neuron2 susunan retikular, yang menyebabkan peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan dengan peningkatan ekskresi CO2
  • 31. KONTROL KIMIA Peningkatan kadar CO2 itu sendiri adalah stimulus yang sangat kuat untuk meningkatkan pernapasan, tetapi penurunan pada kadar O2 mempunyai efek yang sangat mengejutkan. Bila seseorang bernapas di udara atmosfir yang tekanan O2-nya rendah, tidak akan merasa kehabisan napas, tetapi akan segera merasakan bila kadar CO2 tinggi. Orang ini mungkin akan kolaps karena kekurangan oksigen sebelum ia terlihat mengalami kesulitan bernapas, atau ia sendiri belum merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya