SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
ENDOKRIN
Disusun oleh
FANNI ARIVA (P3.73.24.1.17.009)
KHAERUNISA ( P3.73.24.1.17.042 )
MILAAMELIAASTUTI ( P3.73.24.1.17.046 )
NOKIA PUTRI MENTARI OESMAN (P3.73.24.1.17.
SISTEM ENDOKRIN
•Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan
perantara zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin.
•Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
internal) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk
kedalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus(saluran).
•Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan
bekerjasama dengan sistem saraf, mempunyai peranan
penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh
KELENJAR UTAMA SISTEM
ENDOKRIN
KELENJAR
HIPOTALAMUS
• Hipotalamus atau
hypothalamus adalah pusat
pengendali fungsi tubuh dan
sistem syaraf untuk menjaga
agar kondisi tubuh kita selalu
konstan dan stabil.
• Hipotalamus terletak tepat di
bawah thalamus dan diatas
kelenjar hipofisi (pituitari).
• Hipotalamus memiliki ukuran
yang sangat kecil, kurang lebih
sebesar almond dengan berat
sekitar 1% dari berat otak.
• Hormon yang
dihasilkan
Hpotalamus
• Hormon kortikotropin (CRH):
mengirim pesan ke kelenjar
pituitari anterior untuk
merangsang kelenjar adrenal
untuk melepaskan kortikosteroid
• Hormon Gonadotropin (GnRH):
merangsang hipofisis anterior
untuk melepaskan hormon
perangsang folikel (FSH) dan
luteinizing hormone (LH)
• Hormon pertumbuhan (GHRH)
atau hormon penghambat-
pertumbuhan- (GHIH) (juga
dikenal sebagai somatostatin):
GHRH meminta hipofisis anterior
untuk melepaskan hormon
pertumbuhan (GH); GHIH
memiliki efek sebaliknya.
• Hormon anti-diuretik (ADH):
meningkatkan penyerapan air ke
dalam darah oleh ginjal.
• Oksitosin: terlibat dalam orgasme,
kemampuan untuk percaya, suhu
tubuh, siklus tidur, dan pelepasan
ASI.
• Hormon prolaktin (PRH) atau
hormon penghambat prolaktin
(PIH) (juga dikenal sebagai
dopamin): PRH meminta
hipofisis anterior untuk
merangsang produksi ASI melalui
produksi prolaktin. Sebaliknya,
PIH menghambat prolaktin
• .
• Tiroliberin (TRH): memicu
pelepasan thyroid stimulating
hormone (TSH), yang merangsang
pelepasan hormon tiroid, yang
mengatur metabolisme, energi,
dan pertumbuhan dan
perkembangan.
Kelenjar Hipofisis
•Disebut juga master of gland
karena menghasilkan bermacam-
macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya.
•Berukuran seperti kacang
polong, ini adalah penonjolan
dari bagian bawah hipotalamus
di dasar otak
•Terletak di dasar tengkorak yang
memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari
semua semua organ-organ
endokrin.
• Yang Memperdarahi Hipofisis
Group anterior:
Arteri karotis interna
Cerebral anterior
Bagian posterior arteri comunicans
Group intermedia:
Posterior arteri comunican
Group posterior:
Arteri cerebral posterior
Bagian posterior arteri comunicans
Arteri basilaris bagian infundibulun, eminensia media
Hipotalamus di perdarahi oleh arteri superior cabang dari arteri carotis interna
Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem porta hipotalamus sampai
hipofisis yang memperdarahi hifofisis anterior. Aliran darah ke hipotalamus
selanjutnya di alirkan ke vena-vena kecil yang bermura ke vena cerebral anterior,
vena basalis, atau vena cerebral basalis
Hipofisis anterior
(adenohypophysis)
Lobus
intermedia
Hipofisis
Posterior
(neurohypophysis
)
Hipofisis Anterior menghasilkan
hormon yang mempengaruhi payudara,
adrenal, tiroid, ovarium dan testis, di
samping beberapa hormon lainnya.
Hipofisis anterior menerima sinyal
yang dari ‘neuron parvoselular’ di otak.
Hipofisis Anterior
(adenohypophysis)
Hipofisis anterior mensintesis dan mengeluarkan hormon
endokrin penting, seperti:
 Hormon adrenokortikotropik (ACTH), untuk mengaktifkan kelenjar adrenal.
 Thyroid-stimulating hormone (TSH), untuk merangsang kelenjar tiroid
 Follicle-stimulating hormone (FSH), untuk merangsang ovarium pada wanita
dan testis pada pria dan untuk merangsang ovarium untuk mengaktifkan ovulasi
pada wanita.
 Luteinizing hormone (LH), untuk merangsang ovarium atau testis
 Hormon pertumbuhan (GH) untuk membantu dalam pertumbuhan manusia.
 Hormon Releasing Hormone (GHRH), untuk melepaskan hormon.
 Prolaktin, untuk mengaktifkan produksi susu setelah kelahiran anak pada wanita.
Hormon-hormon ini dilepaskan dari hipofisis anterior di bawah pengaruh
hipotalamus. Hormon hipotalamus disekresikan ke lobus anterior melalui cara yang
unik dari sistem kapiler khusus, yang disebut sistem portal hipotalamus-hypophysial
Lobus
Intermedia
•Bagian terpisah dari Lobus Anterior oleh
sisa kantong rakthe yang disebut celah
rakthe.
•Pada manusia selnya tidak bergranula
•Bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang
bersifat unik karena bagian ini akan
mengalami kemunduran ( rudimenter )
selama masa pertumbuhan
•Belum secara jelas diketahui fungsinya.
•Menghasilkan hormon melanotropin
atau melanocyte stimulating
hormon (MSH), merangsang melanosit,
yaitu sel-sel yang mengandung pigmen.
Kelenjar utama dipengaruhi oleh
hipofisis posterior (atau
belakang) adalah ginjal. Hipofisis
Posterior menerima sinyal dari
‘neuron magnoselular’ di otak.
hipofisis Posterior menyimpan
kelenjar dan melepaskan hormon,
seperti:
1. Oksitosin
2. Hormon antidiuretik (ADH)
Hipofisis Posterior
(neurohypophysis)
Kelenjar yang terletak di dalam
leher bagian bawah, melekat pada
tulang laring, sebelah kanan depan
trakea, dan melekat pada dinding
laring.
Terdiri dari dua lobus (lobus
dekstra dan lobus sinistra), saling
berhubungan, masing – masing
lobus tebalnya 2 cm, panjang 4cm,
dan lebar 2,5cm
Pembentukan bergantung pada
jumlah yodium eksogen yang
masuk ke dalam tubuh sumber
utama untuk memelihara
keseimbangan yodium dalam
makanan dan air minum.
Hormon yang dihasilkan kelenjar Tiroid:
Tiroksin (mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan differensiasi jaringan tubuh)
kalsitorlin (mempengaruhi dalam mengubah tirosin),
Triodovionin (mempengaruhi metaboisme sel, oksidasi
di sel tubuh dan produksi panas tubuh).
Kelenjar paratiroid
•Terletatak diatas selaput yang
membungkus kelenjar tiroid.
•Terdapat dua pasang ( 4 buah )
terletak dibelakang tiap lobus dari
kelenjar tiroid, dua sebelah kiri
dan dua sebelah kanan.
•Besarnya setiap kelenjar kira –
kira 5 x 5 x3 mm dengan bentar
antara 25 – 30 mg berat
keseluruhan lebih kurang 120 mg.
Hormon yang dihasilkan Kelenjar Paratiroid
• Parathormon (PTH): berperan dalam pengaturan
pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada
jaringan. Berperan dalam mengendalikan kadar
kalsium dalam darah.
Kelenjar Thymus
•Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastrinum di belakang os strenum di
dalam rongga toraks, kira – kira setinggi bifurkasi trakhea.
•Warnanya ke merah – merahan dan terdiri dari dua lobus.
•Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira – kira 10 gram, ukurannya
bertambah setelah masa remaja antara 30 – 40 gram dan setelah dewasa akan
mengerut.
•Organ ini merupakan bagian dari kedua sistem limfatik, yang membuat bagian
utama dari sistem kekebalan tubuh, dan sistem endokrin, yang mencakup semua
kelenjar yang memproduksi hormon
•Hormon yang dihasilkan Kelenjar Thymus
Hormone thymosin : memiliki fungsi sebagai system kekebalan tubuh atau
system imun
Kelenjar Suprarenalis
( Adrenalin )
•Berbentuk ceper terdapat pada bagian atas dari ginjal.
Beratnya kira – kira 5 – 9 gram berjumlah dua buah
sesuai dengan jumlah ginjal.
•Terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (kortesks)
yang berasal dari sel – sel ektodernal.
•Bagian korteks menghasilkan hormon – hormon yang
dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan
bagian medula menghasilkan katekolamin
1. Korteks adrenal
mengahsilkan hormon:
a. Mineralokortikoid,
yang mengatur garam
dan keseimbangan air,
b. Glukokortikoid, yang
dapat mengatur glukosa
darah dan respon
inflamasi tubuh.
2. Medula ardenal
menghasulkan hormon:
a. Epinefrin dan
Norepinefrin, hormon ini
mengatur denyut jantung,
laju, kontraksi otot
jantung, tekanan darah,
dan kadar glukosa darah
bernapas
Kelenjar Pinealis
•Terdapat di dalam ventrikel otak, berbentuk kecil dan
berwarna merah seperti sebuah cemara.
•Kelenjarnya menonjol dari mesensefalon ke atas dan ke
belakang kolikus superior.
•Fungsinya belum diketahui dengan jelas.
•Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu
pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam
mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia.
•Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan
oleh cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin,
dan zat lain yang serupa melewati aliran darah atau cairan
ventrikel III ke glandula hipofise anterior menghambat sekresi
hormon gonadotropin, dan gonad menjadi terhambat lalu
berinvolusi.
Kelenjar Pankreas
•Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang yang
terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di
depan vertebrae lumbalis I dan II.
•Kepala pankreas terletak dekat dengan duodenum,
sedangkan ekornya sampai ke lien.
•Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin.
•Pankreas menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari
kelompok sel yang membentuk pulau – pulau Langerhans
berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas.
•Dalam tubuh manusia terdapat 1 – 2 juta pulau – pulau
Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan pewarnaan,
setengah dari sel ini menyekresi hormon insulin
Hormon yang dihasilkan oleh Pankreas
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam
amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Sebelum dapat berfungsi ia harus berikatan dengan protein
reseptor yang besar dalam membran sel. Sekresi insulin
dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah
yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan bila
kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan
berkurang.
Mekanisme kerja insulin:
1. Insulin meningkatkan transpor glukosa ke daalam
sel/jarigan tubuh kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa
usus halus, dan sel darah merah. Masuknya glukosa
adalah suatu proses difusi, karena perbedaan
konsentrasi glukosa bebas antara luar sel dan dalam sel.
2. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel.
3. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lifase,
meningkatkan sintesis lipida.
4. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekesi.
5. Meningkatkan sintetis protein di otak dan hati.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang
dikenal dengan diabetes melitus, yang mengakibatkan
glukosa tertahan di luar sel (cairan ekstraseluler),
kelenjar kelamin
A. Hormon kelamin laki-laki
Hormon
testiskular
Testosteron
untuk perkembangan,
pertumbuhan &pemeliharaan
ciri-ciri sekunder.
Androstenedion
Sebagai perkusor untuk
hormon estrogen pada laki-laki
Dihidrostestosteron (DHT)
Untuk pertumbuhan prenatal
dan diferensiasi genitalia laki-
laki.
Inhibin dan prote
in pengikat endrogen
Dihasilkan oleh sel-sel sertoli
dan berfungsi untuk merespon
sekresi FSH
Hormon
hipofisis
FSH ( Follicle Stimulating Hormon)
Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus
yang beroeran dalam spermatogenesi.
LH ( Luteinizing Hormon ) atau ICSH
(interstitial cell stimulating hormon)
Memiliki reseptor pada sel-sel interstitial yang
berfungsi merangsang sel-sel interstitila di
dalam testis untuk berkembang dan
menyekresikan testosteron.
Hormon
HipotalamuS
Yaitu GnRH (gonadtropin
releasing hormon) berfungsi
merangsang kelenjar hipofisis
mengeluarkan LH dan FSH,
mengatur mekanisme umpan
balik negatif dalam sintesis
dan sekresi tertosteron.
Esterogen
FSH dan LH
Progesteron
Gonadotropin
Releasing
Hormon
GNRA merupakan hormon yang di produksi oleh hipotalamus di
otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (Folikel
Stimulating Hormon).
Progesteron di produksi oleh korpusluteum. Progesteron
mempertahankan ketebalan endomatrum sehingga dapat
menerima implantasi zigot.
Estrogen di hasilkan oleh ovarium yang berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita. Estogen
juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endomatrium, menjaga kualitan dan kuantitas cairan servix dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Kedua hormon ini di namakan Gonadotropin Hormon yang di
produksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan
menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan di keluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpusluteum dan di pertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
B. Hormon kelamin perempuan
• Fase Menstruasi atau Pendarahan
• Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama
menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus
menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan bisa berlangsung
sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini:
• Hormon progesteron turun drastis.
• Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah
menstruasi.
• Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
• Pada fase menstruasi ini Anda mungkin mengalami kram
perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot
perut untuk mengusir darah haid.
• Fase Folikular
• Ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia)
melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone
(FSH), yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh
menjadi dewasa (matang). Fase ini juga dimulai dari hari pertama
menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus
menstruasi.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase ini:
• Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang
merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh.
• Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut
folikel (kantung).
• Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
• Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang
merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan
jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan
langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
• Fase Ovulasi
• Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh
selama fase menstruasi sebelumnya.
• Atas perintah otak melalui produksi homron LH
(luteinizing hormone) sel telur yang sudah matang akan
dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba
fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam.
• Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur
yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae.
Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke
tingkat puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase
folikular.
• Selain itu, estrogen dan testosteron mulai meningkat
selama fase ini.
• Fase Luteal
• Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus
luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel
telur.
• Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.
• Ini adalah fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal dimulai pada hari
ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal:
• Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24
jam.
• Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur
akan hancur.
• Hormon progesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan
endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi.
• Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi
berikutnya.
• Pada fase luteal estrogen dan testosteron akan menurun dan sebagai
gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron seperti penjelasan di
atas.

More Related Content

Similar to ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx

Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
Okta Lumakeki
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
Aida
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
RizkiPrasetio2
 
Sistem endokrin kskbkk
Sistem endokrin kskbkkSistem endokrin kskbkk
Sistem endokrin kskbkk
Mohd Arif
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
Rafika Nur Handayani
 
Biologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrinBiologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrin
Zhafira Rahmayanti
 
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di AnatomiEndoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
HORMON.pptx
HORMON.pptxHORMON.pptx
HORMON.pptx
ELYSAPUTRI4
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
siakadurban
 
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.pptMateri 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
AdiSuriyadin
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
Rizal M Suhardi
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
Operator Warnet Vast Raha
 
sistem endokrin kelompok 3.pptx
sistem endokrin kelompok 3.pptxsistem endokrin kelompok 3.pptx
sistem endokrin kelompok 3.pptx
ikaSuherlin1
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
Hormon
HormonHormon
Hormon
REISA Class
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
Ahmad Imran Md Isa
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
ElisBureni
 

Similar to ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx (20)

Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Sistem endokrin kskbkk
Sistem endokrin kskbkkSistem endokrin kskbkk
Sistem endokrin kskbkk
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Biologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrinBiologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrin
 
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di AnatomiEndoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
 
HORMON.pptx
HORMON.pptxHORMON.pptx
HORMON.pptx
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 
86544926 sistem-regulasi
86544926 sistem-regulasi86544926 sistem-regulasi
86544926 sistem-regulasi
 
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.pptMateri 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
Materi 15 - Sistem Hormon Ikan 3.ppt
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
 
sistem endokrin kelompok 3.pptx
sistem endokrin kelompok 3.pptxsistem endokrin kelompok 3.pptx
sistem endokrin kelompok 3.pptx
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 

ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx

  • 2. Disusun oleh FANNI ARIVA (P3.73.24.1.17.009) KHAERUNISA ( P3.73.24.1.17.042 ) MILAAMELIAASTUTI ( P3.73.24.1.17.046 ) NOKIA PUTRI MENTARI OESMAN (P3.73.24.1.17.
  • 3. SISTEM ENDOKRIN •Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. •Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi internal) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk kedalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus(saluran). •Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerjasama dengan sistem saraf, mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh
  • 5. KELENJAR HIPOTALAMUS • Hipotalamus atau hypothalamus adalah pusat pengendali fungsi tubuh dan sistem syaraf untuk menjaga agar kondisi tubuh kita selalu konstan dan stabil. • Hipotalamus terletak tepat di bawah thalamus dan diatas kelenjar hipofisi (pituitari). • Hipotalamus memiliki ukuran yang sangat kecil, kurang lebih sebesar almond dengan berat sekitar 1% dari berat otak.
  • 6.
  • 7. • Hormon yang dihasilkan Hpotalamus • Hormon kortikotropin (CRH): mengirim pesan ke kelenjar pituitari anterior untuk merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortikosteroid • Hormon Gonadotropin (GnRH): merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH) dan luteinizing hormone (LH) • Hormon pertumbuhan (GHRH) atau hormon penghambat- pertumbuhan- (GHIH) (juga dikenal sebagai somatostatin): GHRH meminta hipofisis anterior untuk melepaskan hormon pertumbuhan (GH); GHIH memiliki efek sebaliknya. • Hormon anti-diuretik (ADH): meningkatkan penyerapan air ke dalam darah oleh ginjal. • Oksitosin: terlibat dalam orgasme, kemampuan untuk percaya, suhu tubuh, siklus tidur, dan pelepasan ASI. • Hormon prolaktin (PRH) atau hormon penghambat prolaktin (PIH) (juga dikenal sebagai dopamin): PRH meminta hipofisis anterior untuk merangsang produksi ASI melalui produksi prolaktin. Sebaliknya, PIH menghambat prolaktin • . • Tiroliberin (TRH): memicu pelepasan thyroid stimulating hormone (TSH), yang merangsang pelepasan hormon tiroid, yang mengatur metabolisme, energi, dan pertumbuhan dan perkembangan.
  • 8. Kelenjar Hipofisis •Disebut juga master of gland karena menghasilkan bermacam- macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. •Berukuran seperti kacang polong, ini adalah penonjolan dari bagian bawah hipotalamus di dasar otak •Terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua semua organ-organ endokrin.
  • 9. • Yang Memperdarahi Hipofisis Group anterior: Arteri karotis interna Cerebral anterior Bagian posterior arteri comunicans Group intermedia: Posterior arteri comunican Group posterior: Arteri cerebral posterior Bagian posterior arteri comunicans Arteri basilaris bagian infundibulun, eminensia media Hipotalamus di perdarahi oleh arteri superior cabang dari arteri carotis interna Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem porta hipotalamus sampai hipofisis yang memperdarahi hifofisis anterior. Aliran darah ke hipotalamus selanjutnya di alirkan ke vena-vena kecil yang bermura ke vena cerebral anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 14. Hipofisis Anterior menghasilkan hormon yang mempengaruhi payudara, adrenal, tiroid, ovarium dan testis, di samping beberapa hormon lainnya. Hipofisis anterior menerima sinyal yang dari ‘neuron parvoselular’ di otak. Hipofisis Anterior (adenohypophysis)
  • 15. Hipofisis anterior mensintesis dan mengeluarkan hormon endokrin penting, seperti:  Hormon adrenokortikotropik (ACTH), untuk mengaktifkan kelenjar adrenal.  Thyroid-stimulating hormone (TSH), untuk merangsang kelenjar tiroid  Follicle-stimulating hormone (FSH), untuk merangsang ovarium pada wanita dan testis pada pria dan untuk merangsang ovarium untuk mengaktifkan ovulasi pada wanita.  Luteinizing hormone (LH), untuk merangsang ovarium atau testis  Hormon pertumbuhan (GH) untuk membantu dalam pertumbuhan manusia.  Hormon Releasing Hormone (GHRH), untuk melepaskan hormon.  Prolaktin, untuk mengaktifkan produksi susu setelah kelahiran anak pada wanita. Hormon-hormon ini dilepaskan dari hipofisis anterior di bawah pengaruh hipotalamus. Hormon hipotalamus disekresikan ke lobus anterior melalui cara yang unik dari sistem kapiler khusus, yang disebut sistem portal hipotalamus-hypophysial
  • 16. Lobus Intermedia •Bagian terpisah dari Lobus Anterior oleh sisa kantong rakthe yang disebut celah rakthe. •Pada manusia selnya tidak bergranula •Bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan •Belum secara jelas diketahui fungsinya. •Menghasilkan hormon melanotropin atau melanocyte stimulating hormon (MSH), merangsang melanosit, yaitu sel-sel yang mengandung pigmen.
  • 17. Kelenjar utama dipengaruhi oleh hipofisis posterior (atau belakang) adalah ginjal. Hipofisis Posterior menerima sinyal dari ‘neuron magnoselular’ di otak. hipofisis Posterior menyimpan kelenjar dan melepaskan hormon, seperti: 1. Oksitosin 2. Hormon antidiuretik (ADH) Hipofisis Posterior (neurohypophysis)
  • 18. Kelenjar yang terletak di dalam leher bagian bawah, melekat pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring. Terdiri dari dua lobus (lobus dekstra dan lobus sinistra), saling berhubungan, masing – masing lobus tebalnya 2 cm, panjang 4cm, dan lebar 2,5cm Pembentukan bergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium dalam makanan dan air minum.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Hormon yang dihasilkan kelenjar Tiroid: Tiroksin (mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan differensiasi jaringan tubuh) kalsitorlin (mempengaruhi dalam mengubah tirosin), Triodovionin (mempengaruhi metaboisme sel, oksidasi di sel tubuh dan produksi panas tubuh).
  • 23. Kelenjar paratiroid •Terletatak diatas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. •Terdapat dua pasang ( 4 buah ) terletak dibelakang tiap lobus dari kelenjar tiroid, dua sebelah kiri dan dua sebelah kanan. •Besarnya setiap kelenjar kira – kira 5 x 5 x3 mm dengan bentar antara 25 – 30 mg berat keseluruhan lebih kurang 120 mg.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Hormon yang dihasilkan Kelenjar Paratiroid • Parathormon (PTH): berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada jaringan. Berperan dalam mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
  • 29. •Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastrinum di belakang os strenum di dalam rongga toraks, kira – kira setinggi bifurkasi trakhea. •Warnanya ke merah – merahan dan terdiri dari dua lobus. •Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira – kira 10 gram, ukurannya bertambah setelah masa remaja antara 30 – 40 gram dan setelah dewasa akan mengerut. •Organ ini merupakan bagian dari kedua sistem limfatik, yang membuat bagian utama dari sistem kekebalan tubuh, dan sistem endokrin, yang mencakup semua kelenjar yang memproduksi hormon •Hormon yang dihasilkan Kelenjar Thymus Hormone thymosin : memiliki fungsi sebagai system kekebalan tubuh atau system imun
  • 30.
  • 31.
  • 33. •Berbentuk ceper terdapat pada bagian atas dari ginjal. Beratnya kira – kira 5 – 9 gram berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. •Terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (kortesks) yang berasal dari sel – sel ektodernal. •Bagian korteks menghasilkan hormon – hormon yang dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan bagian medula menghasilkan katekolamin
  • 34. 1. Korteks adrenal mengahsilkan hormon: a. Mineralokortikoid, yang mengatur garam dan keseimbangan air, b. Glukokortikoid, yang dapat mengatur glukosa darah dan respon inflamasi tubuh. 2. Medula ardenal menghasulkan hormon: a. Epinefrin dan Norepinefrin, hormon ini mengatur denyut jantung, laju, kontraksi otot jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa darah bernapas
  • 35.
  • 36.
  • 38. •Terdapat di dalam ventrikel otak, berbentuk kecil dan berwarna merah seperti sebuah cemara. •Kelenjarnya menonjol dari mesensefalon ke atas dan ke belakang kolikus superior. •Fungsinya belum diketahui dengan jelas. •Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia. •Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin, dan zat lain yang serupa melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior menghambat sekresi hormon gonadotropin, dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi.
  • 39.
  • 41.
  • 42. •Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang yang terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae lumbalis I dan II. •Kepala pankreas terletak dekat dengan duodenum, sedangkan ekornya sampai ke lien. •Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. •Pankreas menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari kelompok sel yang membentuk pulau – pulau Langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas. •Dalam tubuh manusia terdapat 1 – 2 juta pulau – pulau Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan pewarnaan, setengah dari sel ini menyekresi hormon insulin
  • 43. Hormon yang dihasilkan oleh Pankreas Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sebelum dapat berfungsi ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar dalam membran sel. Sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan bila kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan berkurang.
  • 44. Mekanisme kerja insulin: 1. Insulin meningkatkan transpor glukosa ke daalam sel/jarigan tubuh kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus, dan sel darah merah. Masuknya glukosa adalah suatu proses difusi, karena perbedaan konsentrasi glukosa bebas antara luar sel dan dalam sel. 2. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel. 3. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lifase, meningkatkan sintesis lipida. 4. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekesi. 5. Meningkatkan sintetis protein di otak dan hati. Kekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang dikenal dengan diabetes melitus, yang mengakibatkan glukosa tertahan di luar sel (cairan ekstraseluler),
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50. A. Hormon kelamin laki-laki Hormon testiskular Testosteron untuk perkembangan, pertumbuhan &pemeliharaan ciri-ciri sekunder. Androstenedion Sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki Dihidrostestosteron (DHT) Untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki- laki. Inhibin dan prote in pengikat endrogen Dihasilkan oleh sel-sel sertoli dan berfungsi untuk merespon sekresi FSH Hormon hipofisis FSH ( Follicle Stimulating Hormon) Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang beroeran dalam spermatogenesi. LH ( Luteinizing Hormon ) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormon) Memiliki reseptor pada sel-sel interstitial yang berfungsi merangsang sel-sel interstitila di dalam testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron. Hormon HipotalamuS Yaitu GnRH (gonadtropin releasing hormon) berfungsi merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH, mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi tertosteron.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54. Esterogen FSH dan LH Progesteron Gonadotropin Releasing Hormon GNRA merupakan hormon yang di produksi oleh hipotalamus di otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (Folikel Stimulating Hormon). Progesteron di produksi oleh korpusluteum. Progesteron mempertahankan ketebalan endomatrum sehingga dapat menerima implantasi zigot. Estrogen di hasilkan oleh ovarium yang berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita. Estogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endomatrium, menjaga kualitan dan kuantitas cairan servix dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Kedua hormon ini di namakan Gonadotropin Hormon yang di produksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan di keluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpusluteum dan di pertahankan untuk waktu tertentu oleh LH. B. Hormon kelamin perempuan
  • 55.
  • 56. • Fase Menstruasi atau Pendarahan • Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan bisa berlangsung sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal. • Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini: • Hormon progesteron turun drastis. • Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi. • Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml. • Pada fase menstruasi ini Anda mungkin mengalami kram perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot perut untuk mengusir darah haid.
  • 57. • Fase Folikular • Ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh menjadi dewasa (matang). Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi. • Peristiwa berikut terjadi selama fase ini: • Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh. • Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut folikel (kantung). • Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan. • Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
  • 58. • Fase Ovulasi • Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh selama fase menstruasi sebelumnya. • Atas perintah otak melalui produksi homron LH (luteinizing hormone) sel telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam. • Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae. Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke tingkat puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase folikular. • Selain itu, estrogen dan testosteron mulai meningkat selama fase ini.
  • 59. • Fase Luteal • Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel telur. • Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. • Ini adalah fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. • Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal: • Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24 jam. • Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur akan hancur. • Hormon progesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. • Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya. • Pada fase luteal estrogen dan testosteron akan menurun dan sebagai gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron seperti penjelasan di atas.