Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirimkan impuls saraf antar sel saraf dan organ tubuh untuk menjaga keseimbangan tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang sistem endokrin utama tubuh manusia seperti hipotalamus dan hipofisis, kelenjar tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, serta jaringan endokrin lainnya seperti kelenjar pineal, thymus, dan gonad. Hormon-hormon utama yang disebutkan meliputi T3, T4, kortisol, insulin, glukagon, testosteron, estrogen, dan lainnya beserta fungsi dan pengaturannya.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon adalah zat kimia yang disekresikan ke dalam darah dan bekerja pada organ sasaran untuk merangsang aktivitas biokimia tertentu. Kelenjar-kelenjar endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan timus, yang masing-masing menghasilkan hormon untuk mengontrol berbagai pro
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirimkan impuls saraf antar sel saraf dan organ tubuh untuk menjaga keseimbangan tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang sistem endokrin utama tubuh manusia seperti hipotalamus dan hipofisis, kelenjar tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, serta jaringan endokrin lainnya seperti kelenjar pineal, thymus, dan gonad. Hormon-hormon utama yang disebutkan meliputi T3, T4, kortisol, insulin, glukagon, testosteron, estrogen, dan lainnya beserta fungsi dan pengaturannya.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon adalah zat kimia yang disekresikan ke dalam darah dan bekerja pada organ sasaran untuk merangsang aktivitas biokimia tertentu. Kelenjar-kelenjar endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan timus, yang masing-masing menghasilkan hormon untuk mengontrol berbagai pro
Hormon dalam sirkulasi darah dapat berada dalam dua bentuk:
1. Hormon bebas (free hormone) yang tidak terikat protein. Bentuk ini aktif secara biologis.
2. Hormon terikat protein carrier seperti globulin dan albumin. Bentuk ini tidak aktif secara biologis.
Keuntungan hormon terikat protein adalah memungkinkan transportasi hormon lebih lama di dalam darah dan mencegah degradasi cepat oleh enzim. Ini memungkinkan distribusi hormon ke
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)RizkiPrasetio2
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, dan gonad. Hormon-hormon tersebut bekerja untuk menjaga keseimbangan cairan dan gula darah, serta berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme energi.
Sistem endokrin terdiri daripada beberapa kelenjar yang merembeskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengawal seluruh fungsi badan. Kelenjar-kelenjar utama termasuk kelenjar pituitari, tiroid, adrenal dan pankreas yang merembeskan hormon seperti T3, T4, insulin dan kortisol untuk mengawal metabolisme, pertumbuhan dan fungsi organ lain.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan tingkah laku. Kelenjar-kelenjar utama sistem endokrin meliputi kelenjar hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur aktivitas tubuh, seperti kelenjar tiroid, hipofisa, pankreas, kelamin, suprarenal, dan paratiroid. Hormon-hormon ini bekerja melalui sirkulasi darah dan umpan balik untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin, termasuk definisi, fungsi, dan jenis-jenis kelenjar endokrin yang ada dalam tubuh manusia seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pienalis, pankreas, dan kelenjar kelamin. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan hormon yang berperan mengatur berbagai fungsi fisiologi tubuh.
Sistem endokrin mengatur aktivitas yang memerlukan durasi lebih lama daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol sel-sel sasaran yang terletak jauh. Aktivitas sel sasaran sebagian besar diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.
Teks tersebut membahas sistem endokrin dan hormon. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar hipotalamus dan hipofisis berperan mengontrol kelenjar endokrin lainnya dengan memproduksi hormon. Kelenjar tiroid, salah satu kelenjar endokrin utama, menghasilkan hormon tiroksin yang mengontrol metabolisme.
1. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama untuk mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh serta mempertahankan homeostasis. 2. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin dengan mengatur sintesis dan sekresi hormon hipofisis. 3. Hipofisis mengontrol kelenjar endokrin lain melalui hormon tropiknya.
Teks tersebut merangkum tentang sistem hormon pada manusia, mencakup struktur organ penghasil hormon seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, pankreas, dan reproduksi. Juga dijelaskan fungsi sistem hormon dalam mengontrol aktivitas kelenjar dan metabolisme tubuh, serta mekanisme kerja hormon. Gangguan sistem hormon seperti sindrom Cushing, hipopituitarisme, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kese
Hormon dalam sirkulasi darah dapat berada dalam dua bentuk:
1. Hormon bebas (free hormone) yang tidak terikat protein. Bentuk ini aktif secara biologis.
2. Hormon terikat protein carrier seperti globulin dan albumin. Bentuk ini tidak aktif secara biologis.
Keuntungan hormon terikat protein adalah memungkinkan transportasi hormon lebih lama di dalam darah dan mencegah degradasi cepat oleh enzim. Ini memungkinkan distribusi hormon ke
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)RizkiPrasetio2
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, dan gonad. Hormon-hormon tersebut bekerja untuk menjaga keseimbangan cairan dan gula darah, serta berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme energi.
Sistem endokrin terdiri daripada beberapa kelenjar yang merembeskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengawal seluruh fungsi badan. Kelenjar-kelenjar utama termasuk kelenjar pituitari, tiroid, adrenal dan pankreas yang merembeskan hormon seperti T3, T4, insulin dan kortisol untuk mengawal metabolisme, pertumbuhan dan fungsi organ lain.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan tingkah laku. Kelenjar-kelenjar utama sistem endokrin meliputi kelenjar hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur aktivitas tubuh, seperti kelenjar tiroid, hipofisa, pankreas, kelamin, suprarenal, dan paratiroid. Hormon-hormon ini bekerja melalui sirkulasi darah dan umpan balik untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin, termasuk definisi, fungsi, dan jenis-jenis kelenjar endokrin yang ada dalam tubuh manusia seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pienalis, pankreas, dan kelenjar kelamin. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan hormon yang berperan mengatur berbagai fungsi fisiologi tubuh.
Sistem endokrin mengatur aktivitas yang memerlukan durasi lebih lama daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol sel-sel sasaran yang terletak jauh. Aktivitas sel sasaran sebagian besar diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.
Teks tersebut membahas sistem endokrin dan hormon. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar hipotalamus dan hipofisis berperan mengontrol kelenjar endokrin lainnya dengan memproduksi hormon. Kelenjar tiroid, salah satu kelenjar endokrin utama, menghasilkan hormon tiroksin yang mengontrol metabolisme.
1. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama untuk mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh serta mempertahankan homeostasis. 2. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin dengan mengatur sintesis dan sekresi hormon hipofisis. 3. Hipofisis mengontrol kelenjar endokrin lain melalui hormon tropiknya.
Teks tersebut merangkum tentang sistem hormon pada manusia, mencakup struktur organ penghasil hormon seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, pankreas, dan reproduksi. Juga dijelaskan fungsi sistem hormon dalam mengontrol aktivitas kelenjar dan metabolisme tubuh, serta mekanisme kerja hormon. Gangguan sistem hormon seperti sindrom Cushing, hipopituitarisme, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kese
Similar to ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx (20)
3. SISTEM ENDOKRIN
•Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan
perantara zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin.
•Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
internal) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk
kedalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus(saluran).
•Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan
bekerjasama dengan sistem saraf, mempunyai peranan
penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh
5. KELENJAR
HIPOTALAMUS
• Hipotalamus atau
hypothalamus adalah pusat
pengendali fungsi tubuh dan
sistem syaraf untuk menjaga
agar kondisi tubuh kita selalu
konstan dan stabil.
• Hipotalamus terletak tepat di
bawah thalamus dan diatas
kelenjar hipofisi (pituitari).
• Hipotalamus memiliki ukuran
yang sangat kecil, kurang lebih
sebesar almond dengan berat
sekitar 1% dari berat otak.
6.
7. • Hormon yang
dihasilkan
Hpotalamus
• Hormon kortikotropin (CRH):
mengirim pesan ke kelenjar
pituitari anterior untuk
merangsang kelenjar adrenal
untuk melepaskan kortikosteroid
• Hormon Gonadotropin (GnRH):
merangsang hipofisis anterior
untuk melepaskan hormon
perangsang folikel (FSH) dan
luteinizing hormone (LH)
• Hormon pertumbuhan (GHRH)
atau hormon penghambat-
pertumbuhan- (GHIH) (juga
dikenal sebagai somatostatin):
GHRH meminta hipofisis anterior
untuk melepaskan hormon
pertumbuhan (GH); GHIH
memiliki efek sebaliknya.
• Hormon anti-diuretik (ADH):
meningkatkan penyerapan air ke
dalam darah oleh ginjal.
• Oksitosin: terlibat dalam orgasme,
kemampuan untuk percaya, suhu
tubuh, siklus tidur, dan pelepasan
ASI.
• Hormon prolaktin (PRH) atau
hormon penghambat prolaktin
(PIH) (juga dikenal sebagai
dopamin): PRH meminta
hipofisis anterior untuk
merangsang produksi ASI melalui
produksi prolaktin. Sebaliknya,
PIH menghambat prolaktin
• .
• Tiroliberin (TRH): memicu
pelepasan thyroid stimulating
hormone (TSH), yang merangsang
pelepasan hormon tiroid, yang
mengatur metabolisme, energi,
dan pertumbuhan dan
perkembangan.
8. Kelenjar Hipofisis
•Disebut juga master of gland
karena menghasilkan bermacam-
macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya.
•Berukuran seperti kacang
polong, ini adalah penonjolan
dari bagian bawah hipotalamus
di dasar otak
•Terletak di dasar tengkorak yang
memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari
semua semua organ-organ
endokrin.
9. • Yang Memperdarahi Hipofisis
Group anterior:
Arteri karotis interna
Cerebral anterior
Bagian posterior arteri comunicans
Group intermedia:
Posterior arteri comunican
Group posterior:
Arteri cerebral posterior
Bagian posterior arteri comunicans
Arteri basilaris bagian infundibulun, eminensia media
Hipotalamus di perdarahi oleh arteri superior cabang dari arteri carotis interna
Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem porta hipotalamus sampai
hipofisis yang memperdarahi hifofisis anterior. Aliran darah ke hipotalamus
selanjutnya di alirkan ke vena-vena kecil yang bermura ke vena cerebral anterior,
vena basalis, atau vena cerebral basalis
14. Hipofisis Anterior menghasilkan
hormon yang mempengaruhi payudara,
adrenal, tiroid, ovarium dan testis, di
samping beberapa hormon lainnya.
Hipofisis anterior menerima sinyal
yang dari ‘neuron parvoselular’ di otak.
Hipofisis Anterior
(adenohypophysis)
15. Hipofisis anterior mensintesis dan mengeluarkan hormon
endokrin penting, seperti:
Hormon adrenokortikotropik (ACTH), untuk mengaktifkan kelenjar adrenal.
Thyroid-stimulating hormone (TSH), untuk merangsang kelenjar tiroid
Follicle-stimulating hormone (FSH), untuk merangsang ovarium pada wanita
dan testis pada pria dan untuk merangsang ovarium untuk mengaktifkan ovulasi
pada wanita.
Luteinizing hormone (LH), untuk merangsang ovarium atau testis
Hormon pertumbuhan (GH) untuk membantu dalam pertumbuhan manusia.
Hormon Releasing Hormone (GHRH), untuk melepaskan hormon.
Prolaktin, untuk mengaktifkan produksi susu setelah kelahiran anak pada wanita.
Hormon-hormon ini dilepaskan dari hipofisis anterior di bawah pengaruh
hipotalamus. Hormon hipotalamus disekresikan ke lobus anterior melalui cara yang
unik dari sistem kapiler khusus, yang disebut sistem portal hipotalamus-hypophysial
16. Lobus
Intermedia
•Bagian terpisah dari Lobus Anterior oleh
sisa kantong rakthe yang disebut celah
rakthe.
•Pada manusia selnya tidak bergranula
•Bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang
bersifat unik karena bagian ini akan
mengalami kemunduran ( rudimenter )
selama masa pertumbuhan
•Belum secara jelas diketahui fungsinya.
•Menghasilkan hormon melanotropin
atau melanocyte stimulating
hormon (MSH), merangsang melanosit,
yaitu sel-sel yang mengandung pigmen.
17. Kelenjar utama dipengaruhi oleh
hipofisis posterior (atau
belakang) adalah ginjal. Hipofisis
Posterior menerima sinyal dari
‘neuron magnoselular’ di otak.
hipofisis Posterior menyimpan
kelenjar dan melepaskan hormon,
seperti:
1. Oksitosin
2. Hormon antidiuretik (ADH)
Hipofisis Posterior
(neurohypophysis)
18. Kelenjar yang terletak di dalam
leher bagian bawah, melekat pada
tulang laring, sebelah kanan depan
trakea, dan melekat pada dinding
laring.
Terdiri dari dua lobus (lobus
dekstra dan lobus sinistra), saling
berhubungan, masing – masing
lobus tebalnya 2 cm, panjang 4cm,
dan lebar 2,5cm
Pembentukan bergantung pada
jumlah yodium eksogen yang
masuk ke dalam tubuh sumber
utama untuk memelihara
keseimbangan yodium dalam
makanan dan air minum.
19.
20.
21.
22. Hormon yang dihasilkan kelenjar Tiroid:
Tiroksin (mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan differensiasi jaringan tubuh)
kalsitorlin (mempengaruhi dalam mengubah tirosin),
Triodovionin (mempengaruhi metaboisme sel, oksidasi
di sel tubuh dan produksi panas tubuh).
23. Kelenjar paratiroid
•Terletatak diatas selaput yang
membungkus kelenjar tiroid.
•Terdapat dua pasang ( 4 buah )
terletak dibelakang tiap lobus dari
kelenjar tiroid, dua sebelah kiri
dan dua sebelah kanan.
•Besarnya setiap kelenjar kira –
kira 5 x 5 x3 mm dengan bentar
antara 25 – 30 mg berat
keseluruhan lebih kurang 120 mg.
24.
25.
26.
27. Hormon yang dihasilkan Kelenjar Paratiroid
• Parathormon (PTH): berperan dalam pengaturan
pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada
jaringan. Berperan dalam mengendalikan kadar
kalsium dalam darah.
29. •Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastrinum di belakang os strenum di
dalam rongga toraks, kira – kira setinggi bifurkasi trakhea.
•Warnanya ke merah – merahan dan terdiri dari dua lobus.
•Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira – kira 10 gram, ukurannya
bertambah setelah masa remaja antara 30 – 40 gram dan setelah dewasa akan
mengerut.
•Organ ini merupakan bagian dari kedua sistem limfatik, yang membuat bagian
utama dari sistem kekebalan tubuh, dan sistem endokrin, yang mencakup semua
kelenjar yang memproduksi hormon
•Hormon yang dihasilkan Kelenjar Thymus
Hormone thymosin : memiliki fungsi sebagai system kekebalan tubuh atau
system imun
33. •Berbentuk ceper terdapat pada bagian atas dari ginjal.
Beratnya kira – kira 5 – 9 gram berjumlah dua buah
sesuai dengan jumlah ginjal.
•Terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (kortesks)
yang berasal dari sel – sel ektodernal.
•Bagian korteks menghasilkan hormon – hormon yang
dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan
bagian medula menghasilkan katekolamin
34. 1. Korteks adrenal
mengahsilkan hormon:
a. Mineralokortikoid,
yang mengatur garam
dan keseimbangan air,
b. Glukokortikoid, yang
dapat mengatur glukosa
darah dan respon
inflamasi tubuh.
2. Medula ardenal
menghasulkan hormon:
a. Epinefrin dan
Norepinefrin, hormon ini
mengatur denyut jantung,
laju, kontraksi otot
jantung, tekanan darah,
dan kadar glukosa darah
bernapas
38. •Terdapat di dalam ventrikel otak, berbentuk kecil dan
berwarna merah seperti sebuah cemara.
•Kelenjarnya menonjol dari mesensefalon ke atas dan ke
belakang kolikus superior.
•Fungsinya belum diketahui dengan jelas.
•Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu
pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam
mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia.
•Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan
oleh cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin,
dan zat lain yang serupa melewati aliran darah atau cairan
ventrikel III ke glandula hipofise anterior menghambat sekresi
hormon gonadotropin, dan gonad menjadi terhambat lalu
berinvolusi.
42. •Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang yang
terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di
depan vertebrae lumbalis I dan II.
•Kepala pankreas terletak dekat dengan duodenum,
sedangkan ekornya sampai ke lien.
•Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin.
•Pankreas menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari
kelompok sel yang membentuk pulau – pulau Langerhans
berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas.
•Dalam tubuh manusia terdapat 1 – 2 juta pulau – pulau
Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan pewarnaan,
setengah dari sel ini menyekresi hormon insulin
43. Hormon yang dihasilkan oleh Pankreas
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam
amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Sebelum dapat berfungsi ia harus berikatan dengan protein
reseptor yang besar dalam membran sel. Sekresi insulin
dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah
yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan bila
kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan
berkurang.
44. Mekanisme kerja insulin:
1. Insulin meningkatkan transpor glukosa ke daalam
sel/jarigan tubuh kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa
usus halus, dan sel darah merah. Masuknya glukosa
adalah suatu proses difusi, karena perbedaan
konsentrasi glukosa bebas antara luar sel dan dalam sel.
2. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel.
3. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lifase,
meningkatkan sintesis lipida.
4. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekesi.
5. Meningkatkan sintetis protein di otak dan hati.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang
dikenal dengan diabetes melitus, yang mengakibatkan
glukosa tertahan di luar sel (cairan ekstraseluler),
50. A. Hormon kelamin laki-laki
Hormon
testiskular
Testosteron
untuk perkembangan,
pertumbuhan &pemeliharaan
ciri-ciri sekunder.
Androstenedion
Sebagai perkusor untuk
hormon estrogen pada laki-laki
Dihidrostestosteron (DHT)
Untuk pertumbuhan prenatal
dan diferensiasi genitalia laki-
laki.
Inhibin dan prote
in pengikat endrogen
Dihasilkan oleh sel-sel sertoli
dan berfungsi untuk merespon
sekresi FSH
Hormon
hipofisis
FSH ( Follicle Stimulating Hormon)
Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus
yang beroeran dalam spermatogenesi.
LH ( Luteinizing Hormon ) atau ICSH
(interstitial cell stimulating hormon)
Memiliki reseptor pada sel-sel interstitial yang
berfungsi merangsang sel-sel interstitila di
dalam testis untuk berkembang dan
menyekresikan testosteron.
Hormon
HipotalamuS
Yaitu GnRH (gonadtropin
releasing hormon) berfungsi
merangsang kelenjar hipofisis
mengeluarkan LH dan FSH,
mengatur mekanisme umpan
balik negatif dalam sintesis
dan sekresi tertosteron.
51.
52.
53.
54. Esterogen
FSH dan LH
Progesteron
Gonadotropin
Releasing
Hormon
GNRA merupakan hormon yang di produksi oleh hipotalamus di
otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (Folikel
Stimulating Hormon).
Progesteron di produksi oleh korpusluteum. Progesteron
mempertahankan ketebalan endomatrum sehingga dapat
menerima implantasi zigot.
Estrogen di hasilkan oleh ovarium yang berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita. Estogen
juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endomatrium, menjaga kualitan dan kuantitas cairan servix dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Kedua hormon ini di namakan Gonadotropin Hormon yang di
produksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan
menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan di keluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpusluteum dan di pertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
B. Hormon kelamin perempuan
55.
56. • Fase Menstruasi atau Pendarahan
• Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama
menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus
menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan bisa berlangsung
sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini:
• Hormon progesteron turun drastis.
• Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah
menstruasi.
• Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
• Pada fase menstruasi ini Anda mungkin mengalami kram
perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot
perut untuk mengusir darah haid.
57. • Fase Folikular
• Ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia)
melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone
(FSH), yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh
menjadi dewasa (matang). Fase ini juga dimulai dari hari pertama
menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus
menstruasi.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase ini:
• Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang
merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh.
• Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut
folikel (kantung).
• Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
• Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang
merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan
jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan
langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
58. • Fase Ovulasi
• Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh
selama fase menstruasi sebelumnya.
• Atas perintah otak melalui produksi homron LH
(luteinizing hormone) sel telur yang sudah matang akan
dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba
fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam.
• Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur
yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae.
Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke
tingkat puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase
folikular.
• Selain itu, estrogen dan testosteron mulai meningkat
selama fase ini.
59. • Fase Luteal
• Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus
luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel
telur.
• Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.
• Ini adalah fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal dimulai pada hari
ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi.
• Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal:
• Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24
jam.
• Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur
akan hancur.
• Hormon progesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan
endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi.
• Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi
berikutnya.
• Pada fase luteal estrogen dan testosteron akan menurun dan sebagai
gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron seperti penjelasan di
atas.