SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
FISIOLOGI HEWAN
Hewan Ektoterm Dan Endoterm
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013
5A
BIOLOGI
Disusun Oleh :
Dra. Suryanti.M.,Si
Deskripsi Materi
Hewan ektoderm adalh hewan yang sangat bergantung pada suhu lingkungan
luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari
keseluruhan metabolismenya sangat sedikit. Sedangkan hewan endoderm
adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas dalam tubuh,
yang merupakan hasil sampingan dari hasil metabolisme jaringan. Suhu tubuh
merupakan keseimbangan panas dari dalam (metabolisme) dari luar dengan
kehilangan panas. Untk menghadapi cuaca yang sangat buruk ( terlalu dingin
atau terlalu panas) hewan perlu menghemat energi dengan cara hibernasi atau
estivasi.masalah yang dihadapi hewan tergantung pada cara hidupnya, apakah
hewan tersebut aquatik atau teresterial.
Tujuan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian hewan ektoderm dan endoderm
2. Mengelompokkan hewan yang ektoderm dan endoderm
3. Menjelaskan cara hidup hewan ektoderm dan endoderm secara aquatik
dan tersterial
4. Menjelakan cara adaptasi hewan ektoderm dan endoderm
pengertian
Cara hidup
Ektoterm
Akuatik
Ektoterm
terestrial
Adaptasi
pada suhu
ekstrim Suhu sangat
dingin
Suhu sangat
panas
Hewan Ektoterm
SUB BAB I
Pengertian
Hewan ektoterm adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu di
lingkungan luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas
yang dihasilkan dari keseluruhan sistem metabolismenya hanya
sedikit.
contohnya ikan dan amfibia.
Cara Hidup
 Ektoterm Akuatik yaitu suhu lingkungan akuatik relatif stabil sehingga
hewan tidak mengalami permasalahan suhu lingkungan yang rumit.
 Misalnya pada ikan tuna mempunyai laju reaksi metabolisme yang
tinggi sehingga perbedaan suhu antara bagian tubuh otot lebih panas
dari bagian lainnya yg digunakan untuk berenang
Cara Yang Dapat Memperkecil Masalah Yang Dihadapi
Hewan Ektoterm Akuatik
 Jumlah air yang besar disekelilingnya memiliki suhu relatif stabil
 Adanya aspek lain dari kimia,fisik,air dapat berpengaruh terhadap suhu
tubuh hewan yg hidup didalamnya
 Hilangnya panas secara evaporasi
 Suhu tubuh hewan ektoterm akuatik sama dengan suhu air dimana dia
hidup
 Pada ikan,kehilangan panas hasil metabolisme yang utama melalui
insang, insang harus tipis dan dilengkapi jalinan pembuluh darah
agar memenuhi syarat sebagai tempat pertukaran udara. Contohnya
pada ikan tuna dan hiu
Lanjut...
Gambar 6.2.1 : ikan (a) ikan tuna , (b) ikan hiu.
(b)(a)
Gambar 6.2.2 : Irisan Melintang Ikan Tuna
Ektoterm Yang Terestrial
Yaitu suhu selalu berubah dengan variasi yang cukup besar sehingga
perbedaan signifikan antara suhu udara siang dengan malam dan hewan
harus berusaha mengatur suhu tubuhnya dengan cara mengatur perolehan
dan pelepasan panas melalui mekanisme termoregulas.
 Hewan eksoterm terestrial mempunyai kesempatan lebih baik untuk
menjaga suhu tubuhnya yang berbeda dengan suhu lingkungannya
 Cara utama untuk memperoleh panas yaitu dengan menyerap radiasi
sinar matahari.
 Penyerapan diperbesar dengan mengubah warna pada permukaan
penyerap dan arah sinar matahari terhadap hewan tersebut
Lanjut...
 Invertebrata ektoterm yang hidup terestrial mengubah warna permukaan
tubuhnya
 Warna yang menghasilkan penyerapan yang tinggi, semakin gelap
warnanya semakin besar daya serapnya.
 Contohnya pada kumbang atau belalang
(a) (b)
Gambar 6.2.3 :Kumbang Atau Belalang
 Cara kedua untuk memaksimalkan penyerapan radiasi sinar matahari
adalah dengan mengubah arah tubuh yang menghadap sinar matahari
 Contohnya pada belalang, menempatkan dirinya pada posisi yang tepat
terhadap arah sinar matahari
 Sehingga menghasilkan area tubuh yang lebih besar yang terkena sinar
matahari
Lanjut...
 Pada hewan vertebrata yang ektoterm terestrial misalnya pada kadal
 Akan berjemur dibawah sinar matahari untuk menyerap radiasinya
 Mereka mempunyai kemampuan untuk mengubah melanin yang
tersebar pada kulitnya untuk memaksimalkan penyerapan panas
 Sebaliknya mereka akan berpindah ke tempat yang lebih teduh untuk
mengurangi penyerapan
Lanjut...
 Hewan yang hidup pada suhu yang dipilihnya, suhu yang dapat
diterima disebut sebagai Thermal tolerance range (kisaran suhu yang
dapat ditoleransi)
 Suhu kritis minimum dan suhu kritis maksimum merupakan suhu
dimana hewan tidak dapat hidup
 Kadal yang mendapat panas dari penyerapan radiasi matahari disebut
helioterm dan sebaliknya disebut thigomotherm
Lanjut...
Hewan Ektoterm Yang Beradaptasi Pada Suhu Ekstrim
1. Adaptasi pada suhu yang sangat dingin
 Pada ikan dan invertebrata dapat hidup di lingkungan
suhu yang sangat dingin
 Merasakan suhu yang mempunyai potensi memberikan
jaringan tubuh hewan dan cairan tubuhnya
 Cara termudah mengatasinya yaitu dengan menambah
moleku-molekul bahan terlarut pada cairan tubuhnya
sehingga konsentrasi osmosis meningkat
 Penambahan bahan terlarut pada air akan menurunkan titik beku sehingga
cairan tubuh dapat membeku pada suhu dibawah 0˚C
 untuk menghadapi suhu yang sangat dingin yaitu dengan
supercooling,adalah fenomena dimana titik beku air dapat diturunkan
hingga menjadi -20˚C atau -30˚C.
 Mekanisme supercooling yaitu dengan penambahan protein anti beku pada
cairan tubuhnya seperti pada ikan diperairan Antartic, protein tersebut
merupakan glikoprotein
Lanjut...
Adaptasi Pada Suhu Sangat Panas
Terdapat dua cara hewan ektoterm yang terdedah pada suhu tinggi agar
mereka mampu bertahan hidup:
 Dengan menigkatkan laju pendinginan tubuh dengan evaporasi
(berkeringat), contohnya pada reptilia dan serangga
 Dengan melaksanakan metabolisme yang dapat beradaptasi pada suhu
yang tinggi.
HEWAN ENDOTERM
1. Keseimbangan
Panas
2. Mekanisme dari
Produksi Panas
Adaptasi pada
Suhu sangat
DIngin
Adaptasi pada
Suhu sangat
Panas
3. Mekanisme
KehilanganPanas
4. Adaptasi Hewan
Endoterm Pada
Suhu Ekstrim
5. Pengaturan Suhu
Tubuh pada
Endoterm
SUB BAB II
 Hewan endoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari
produksi panas di dalam tubuh, yang merupakan hasil samping dari
metobolisme jaringan.
 suhu tubuhnya relatif tetap, tidak terpengaruh oleh perubuhan suhu dari
lingkungan luarnya.
 jenis hewan dan hewan yang menyusui umumnya dikatakan sebagai
endotermia.
 contoh : ular phyton betina menjaga suhu di dalam tubuhnya sekitar 5 ͦc
diatas suhu lingkungan luarnya. Hal ini terutama terjadi pada masa
berkembangbiak atau menetaskan telurnya.
 Burung dan hewan menyusui merupakan jenis endoterm klasik. Suhu
tubuhnya bervariasi: platypus mempunyai suhu tubuh sekitar 30 ͦ,
sedangkan burung pelatuk (woodpeckers) mempunyai suhu tubuh sekitar
42 ͦc.
(a) (b)
Gambar 6.2.4
:
Beberapa Faktor Yang Berperan Agar Suhu Tubuh Yang Tetap Pada
Hewan Endortem Dapat Dipertahankan
Keseimbangan panas
 Pada saat kehilangan panas tidak sebeser produksi panas hasil
metabolisme. Suhu tubuh tidak bisa dihindarkan akan meningkat.
 Ini berati bahwa sebagian dari panas metabolisme tetap berada di dalam
tubuh, tidak terlepas keluar: jadi peningkatan suhu tubuh menunjukkan
suatu penyimpanan panas.
Lanjut....
 Pertukaran panas antara tubuh dan lingkungannya berlangsung dengan cara
berikut: konduksi (termasuk konveksi), radiasi dan evaporasi.
 Misal bila suhu udara melampaui suhu permukaan tubuh, panas mengalir
lewat cara konduksi ke tubuh dan bukan dari tubuh.
 Evaporasi hampir selamanya nenilai negatif. Misalnya bila tubuh berada
pada lingkungan udara yang lebih panas (kegiatan masak di dapur d pagi
hari : mandi turki dengan uap panas, mandi sauna.
Variabel-variabel diatas dapat di masukkan ke dalam persamaan sederhana :
Ptotal = ± Pk ± Pr ± Pe ± Ps
Ptotal = laju produksi panas metabolisme (selalu positif)
Pk = laju pertukaran panas lewat konduksi dan konveksi
Pr = laju pertukaran panas sebagai hasil akhir dari radiasi
Pe = laju kehilangan lewat evaporasi.
Ps = penyimpanan panas di dalam tubuh.
 kehilangan panas akan meningkat bila suhu luar menurun.
 Bila suhu luar meningkat, kehilangan panas akan menurun, bila suhu
luar melebihi suhu tubuh, maka Panas lewat, konduksi dan radiasi
mengalir dari luar ke tubuh organisme.
Mekanisme Dari Produksi Panas
 Prinsip dari mekanisme untuk meningkatkan produksi panas ialah dengan
meningkatkan produksi pada otot skletal.
 untuk menghasilkan panas otot harus berkontraksi.
 Peningkatan aktivitas otot berlangsung secara tidak sengaja atau disebut
menggigil.
Contoh: Pada saat kedinginan kita menggosok-gosokkan tangan untuk
menghasilkan panas tubuh.
Bila BAT di rangsang lemak diurai mitokondria panas
Mekanisme terjadi pada jaringan lemak coklat (brown adipose/fat tissue = BAT)
pada hewan menyusui dijumpai pada placenta. Brown fat terdiri dari:
 Gumpalan lemak
 Sistem saraf simpatis (otonom)
Kekurangan dari produksi panas akan menyebabkan kebutuhan oksigen untuk
metabolisme lemak meningkat.
Metabolisme panas dapat ditingkatkan dengan hormon tiroid yaitu:
 Tiroksin
 Triiodothyronine
Pelepasan hormon tersebut dikendalikan oleh kelenjar anterior pituitary
neg (-)
Hormon pelepasan thyrotropin
(TRH = Thyrotropin-relasing hormon)
neg (-)
Hormon perangsang thyrotropin
(TSH = Thyrotropin-stimulating hormon)
Thyroxin
Triodothyronine
Laju metabolisme meningkat
dan terjadi produksi panas
alur bagan 6.2.1 : “Pengendalian sekresi kelenjar tiroid dalam pengaturan suhu
tubuh”
Hypothalamus
Kelenjar pituitary anterior
Kelenjar thyroid
Alurumpanbaliknegatif
Mekanisme lain yang menyebabkan suhu tubuh hewan endoterm meningkat:
 Menyerap radiasi matahari
 Mendirikan bulu rambut
 Menurunkan aliran darah ke organ periferi dengan vasokontriksi.
 Variasi dari respon prilaku hewan.
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
Cara untuk mengeluarkan panas dari tubuh ke lingkungan yaitu:
 Meningkatkan aliran darah ke permukaan tubuh dengan vasodilatasi
(persebaran) pembuluh darah periferi.
 Vasodilatasi dan vasokontriksi dibawah pengendalian sistem saraf otonom.
 Evaporasi air, contoh keluarnya keringat pada mamalia
 Anjing dan burung tidak memiliki kelenjar keringat sehingga tidak bisa
berkeringat. Air hilang dengan sistem respiratory
 Kangguru berevaporasi air dengan cara menjilati bulunya dengan air
liurnya yang mengakibatkan efek pendinginan.
Adaptasi Hewan Endoterm Pada Suhu Ekstrim
Adaptasi terhadap suhu sangat dingin
Pertama :
Masuk ke dalam kondisi heterotermi, yaitu mempertahankan
adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh.
Adaptasi terhadap suhu sangat panas
 meningkatkan penguapan, baik melalui proses berkeringat ataupun
terengah-terengah.
 gular fluttering: yaitu menggerakkan daerah kerongkongan secara cepat
dan terus-menerus
 hipertermik, yaitu mempertahankan atau menyimpan kelebihan panas
Adaptasi hewan
endoderm dan
ektoterm pada
suhu ekstrim
Adaptasi hewan
endoderm
Adaptasi hewan
ektoterm
Adaptasi suhu
terhadap
panas
Adaptasi
terhadap suhu
sangat dingin
Pengaturan suhu
tubuh pada
endoterm
Perbedaan antara
ektoterm dan
endoderm
Torpor dan
hipernasi
SUB BAB III
Adaptasi terhadap suhu sangat dingin
Adaptasi Hewan Endoterm Pada Suhu Ekstrim
Pertama :
 Masuk ke dalam kondisi regional heterothermy, yaitu mempertahankan
adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh.
Contoh:
 Burung dan mamalia kutub yang mempunyai suhu pada pusat tubuh
sebesar 38oC,
Kedua:
 Hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu tubuh yang
berkaitan dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju
denyut jantung, laju respirasi, dan sebagainya.
 binatang yang paling terkenal
untuk hibernasi, beruang,
 tidak benar-benar hibernate.
 Salah satu hewan yang benar-
benar hibernates adalah landak
Eropa.
(a)
(b)
Gambar 6.2.5 (a) beruang, (b) landak
 lemur ini menghabiskan tujuh
bulan berhibernasi dalam
lubang pohon.
 Sebagian besar spesies
kelelawar hibernate-atau
memasuki keadaan mati suri-
selama musim dingin.
(a)
(b)
Gambar 6.2.6 (a) lemur, (b) kelelawar.
Ada 3 cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu:
1) penambahan bahan terlarut.
2) Supercooling.
3) penambahan protein anti beku
Adaptasi Hewan Ektoterm Pada Suhu Ekstrim
Adaptasi terhadap suhu sangat panas
 hewan ini cenderung untuk menjaga suhu inti tubuhnya sekitar 37-42 C
dan akan dapat bertahan pada lingkungan yang panas.
 cara paling sederhana untuk menghilangkan panas adalah dengan
meningkatkan kehilangan air lewat evaporasi.
 Pada Manusia dan hewan menyusui lainnya mencapai hal tersebut dengan
pengeluaran keringat yang lebih banyak.
Kelebihan & Kekurangan Hypertermia pada Hewan
Kelebihan Hypertermia, yaitu :
 Jika suhu tubuh turun jumlah air yang hilang berkurang
 Dilingkungan panas, mengguntungkan jika meminimalkan kehilangan air.
Kekurangan Hypertermia, yaitu :
 Jika suhu tubuh meningkat terdapat kemungkinan rusaknya organ otak.
 agar otak mendapat darah dengan suhu yang benar, Karena hewan yang
menyusui mempunyai mekanisme pertukaran panas didaerah otak,
 Panas dari darah arteri yang menuju ke otak dialihkan kedarah vena yang
meninggalkan otak.
Terdapat dua cara pada hewan ektoterm yang terdedah pada suhu tinggi agar
mereka mampu bertahan hidup, yaitu:
1. Meningkatkan laju pendinginan tubuh dengan evaporasi (berkeringat).
 terjadi pada hewan ektotetrm yang memiliki kulit lembab.
 Pada reptilia dan serangga, air dapat keluar tubuh melalui sistem
respiratorinya dan panaspun hilang.
2. Cara yang kedua yaitu dengan melaksanakan metabolisme yang dapat
beradaptasi pada suhu tinggi.
 Kejadian seperti ini dapat kita temui pada organisme seperti bakteri.
Lanjut....
PENGATURAN SUHU TUBUH PADA ENDOTERM
 Reseptor pengamat suhu disebut reseptor panas (thermoreceptor). Ada 2
tipe reseptor, yaitu;
 Reseptor yang menimbulkan potensial aksi sebagai respons terhadap
peningkatan suhu
 Reseptor yang menimbulkan potensial aksi sebagai respons terhadap
turunnya suhu
 Masing-masing mewakili reseptor suhu panas dan dingin.
 Reseptor panas ditemukan di dua lokasi sensor di sekeliling kulit dan pusat
reseptor yaitu hipotalamus di otak.
Perbedaan Antara Ektoterm Dengan Endoderm
 pada hewan endoterm mempunyai suhu tubuh yang relatif.
 Tidak mudah mengalami perubahan suhu tubuh seperti pada ektoterm.
 hewan endoterm membutuhkan 02 dalam jumlah besar untuk
hidupnya,sehingga nilai metabolismenya jauh lebih tinggi.
 Kesulitan pada ektoterm karena tidak mungkin untuk melibatkan enzin
yang mempunyai suhu optimum dengan kisaran suhu yang besar sebagai
pengatur reaksi metabolisme.
Torpor Dan Hibernasi
 Untuk mempertahankan suhu tubuhnya pada cuaca dingin dengan cara
meningkatkan laju metabolisme beberapa kali lipat.
 laju metabolisme pada hewan yang berukuran kecil pada dasarnya cukup
tinggi.
 Sejumlah hewan mamalia dan beberapa burung melakukan hibernasi secara
teratur pada musim dingin.
 Sebelum masuk ke hibernasi, umumnya hewan menjadi sangat
gemuk(mereka menyimpan sejumlah besar cadangan bahan bakar)
 hewan yang biasa melakukan hibernasi berukuran kecil.
Lanjut....
 Yang biasa melaksanakan hibernasi seperti kalelawar, burung, hewan
pemakan serangga.Marsupial(hewan berkantung) dan mamalia juga
melaksanakan hibernasi.
 Secara fisiologi hibernasi berarti kondisi tidak aktif (torpid) yang diikuti
dengan laju metabolisme yang sangat sempurna.
 Contohnya pada beruang yang tidur selama musim dingin tetapi pada
beruang tidak menunjukkan tanda-tanda hibernasi sejati.
 Istilah lain adalah estivasi (latin,aesta: musim panas)yang menyatakan
keadaan tidak aktif pada musim panas.
Lanjut....
 Siput yang menjadi tidak aktif sebagai respons terhadap kekeringan,
 Tupai tanah yang menghilang kelubang persembunyiannya dan dan
berdiam diri pada musim panas.
 Kalelawar dan burung mengalami perioda tidak aktif(torpor) harian.
 Keadaan fisiologinya serupa dengan hibernasi, tetapi keadaan demikian
hanya berlangsung bebebrapa jam saja tidak sampai berminggu-minggu
atau berbula-bulan.

More Related Content

Viewers also liked

Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)
Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)
Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)Yudensi Eryaldi
 
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYAHEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYASariyuliana28
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektodermdenamartina
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
Iii. thermoregulator gtr
Iii. thermoregulator gtrIii. thermoregulator gtr
Iii. thermoregulator gtrGusti Rusmayadi
 
I. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrI. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrGusti Rusmayadi
 
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrIi. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrGusti Rusmayadi
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrGusti Rusmayadi
 
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaGusti Rusmayadi
 

Viewers also liked (12)

Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)
Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)
Proses Reproduksi Manusia (smpn 1 bdg)
 
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYAHEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
 
termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 
Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Iii. thermoregulator gtr
Iii. thermoregulator gtrIii. thermoregulator gtr
Iii. thermoregulator gtr
 
I. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrI. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtr
 
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrIi. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
 
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannya
 

Similar to HEWAN ENDOTERM DAN EKTOTERM

Similar to HEWAN ENDOTERM DAN EKTOTERM (20)

THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT KEL 5 FISWAN.pptx
PPT KEL 5 FISWAN.pptxPPT KEL 5 FISWAN.pptx
PPT KEL 5 FISWAN.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuhPengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuh
 
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdfTERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
 
TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
 
Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Termoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getarTermoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getar
 
termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
Mekanisme tubuh
Mekanisme tubuhMekanisme tubuh
Mekanisme tubuh
 
Mekanisme tubuh
Mekanisme tubuhMekanisme tubuh
Mekanisme tubuh
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppttermoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
 
Judullllll 2
Judullllll 2Judullllll 2
Judullllll 2
 
Suhu tubuh
Suhu tubuhSuhu tubuh
Suhu tubuh
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

HEWAN ENDOTERM DAN EKTOTERM

  • 1. FISIOLOGI HEWAN Hewan Ektoterm Dan Endoterm Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru 2013 5A BIOLOGI Disusun Oleh : Dra. Suryanti.M.,Si
  • 2. Deskripsi Materi Hewan ektoderm adalh hewan yang sangat bergantung pada suhu lingkungan luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan metabolismenya sangat sedikit. Sedangkan hewan endoderm adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas dalam tubuh, yang merupakan hasil sampingan dari hasil metabolisme jaringan. Suhu tubuh merupakan keseimbangan panas dari dalam (metabolisme) dari luar dengan kehilangan panas. Untk menghadapi cuaca yang sangat buruk ( terlalu dingin atau terlalu panas) hewan perlu menghemat energi dengan cara hibernasi atau estivasi.masalah yang dihadapi hewan tergantung pada cara hidupnya, apakah hewan tersebut aquatik atau teresterial.
  • 3. Tujuan Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian hewan ektoderm dan endoderm 2. Mengelompokkan hewan yang ektoderm dan endoderm 3. Menjelaskan cara hidup hewan ektoderm dan endoderm secara aquatik dan tersterial 4. Menjelakan cara adaptasi hewan ektoderm dan endoderm
  • 4. pengertian Cara hidup Ektoterm Akuatik Ektoterm terestrial Adaptasi pada suhu ekstrim Suhu sangat dingin Suhu sangat panas Hewan Ektoterm SUB BAB I
  • 5. Pengertian Hewan ektoterm adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sistem metabolismenya hanya sedikit. contohnya ikan dan amfibia.
  • 6. Cara Hidup  Ektoterm Akuatik yaitu suhu lingkungan akuatik relatif stabil sehingga hewan tidak mengalami permasalahan suhu lingkungan yang rumit.  Misalnya pada ikan tuna mempunyai laju reaksi metabolisme yang tinggi sehingga perbedaan suhu antara bagian tubuh otot lebih panas dari bagian lainnya yg digunakan untuk berenang
  • 7. Cara Yang Dapat Memperkecil Masalah Yang Dihadapi Hewan Ektoterm Akuatik  Jumlah air yang besar disekelilingnya memiliki suhu relatif stabil  Adanya aspek lain dari kimia,fisik,air dapat berpengaruh terhadap suhu tubuh hewan yg hidup didalamnya  Hilangnya panas secara evaporasi  Suhu tubuh hewan ektoterm akuatik sama dengan suhu air dimana dia hidup
  • 8.  Pada ikan,kehilangan panas hasil metabolisme yang utama melalui insang, insang harus tipis dan dilengkapi jalinan pembuluh darah agar memenuhi syarat sebagai tempat pertukaran udara. Contohnya pada ikan tuna dan hiu Lanjut...
  • 9. Gambar 6.2.1 : ikan (a) ikan tuna , (b) ikan hiu. (b)(a)
  • 10. Gambar 6.2.2 : Irisan Melintang Ikan Tuna
  • 11. Ektoterm Yang Terestrial Yaitu suhu selalu berubah dengan variasi yang cukup besar sehingga perbedaan signifikan antara suhu udara siang dengan malam dan hewan harus berusaha mengatur suhu tubuhnya dengan cara mengatur perolehan dan pelepasan panas melalui mekanisme termoregulas.
  • 12.  Hewan eksoterm terestrial mempunyai kesempatan lebih baik untuk menjaga suhu tubuhnya yang berbeda dengan suhu lingkungannya  Cara utama untuk memperoleh panas yaitu dengan menyerap radiasi sinar matahari.  Penyerapan diperbesar dengan mengubah warna pada permukaan penyerap dan arah sinar matahari terhadap hewan tersebut Lanjut...
  • 13.  Invertebrata ektoterm yang hidup terestrial mengubah warna permukaan tubuhnya  Warna yang menghasilkan penyerapan yang tinggi, semakin gelap warnanya semakin besar daya serapnya.  Contohnya pada kumbang atau belalang (a) (b) Gambar 6.2.3 :Kumbang Atau Belalang
  • 14.  Cara kedua untuk memaksimalkan penyerapan radiasi sinar matahari adalah dengan mengubah arah tubuh yang menghadap sinar matahari  Contohnya pada belalang, menempatkan dirinya pada posisi yang tepat terhadap arah sinar matahari  Sehingga menghasilkan area tubuh yang lebih besar yang terkena sinar matahari Lanjut...
  • 15.  Pada hewan vertebrata yang ektoterm terestrial misalnya pada kadal  Akan berjemur dibawah sinar matahari untuk menyerap radiasinya  Mereka mempunyai kemampuan untuk mengubah melanin yang tersebar pada kulitnya untuk memaksimalkan penyerapan panas  Sebaliknya mereka akan berpindah ke tempat yang lebih teduh untuk mengurangi penyerapan Lanjut...
  • 16.  Hewan yang hidup pada suhu yang dipilihnya, suhu yang dapat diterima disebut sebagai Thermal tolerance range (kisaran suhu yang dapat ditoleransi)  Suhu kritis minimum dan suhu kritis maksimum merupakan suhu dimana hewan tidak dapat hidup  Kadal yang mendapat panas dari penyerapan radiasi matahari disebut helioterm dan sebaliknya disebut thigomotherm Lanjut...
  • 17. Hewan Ektoterm Yang Beradaptasi Pada Suhu Ekstrim 1. Adaptasi pada suhu yang sangat dingin  Pada ikan dan invertebrata dapat hidup di lingkungan suhu yang sangat dingin  Merasakan suhu yang mempunyai potensi memberikan jaringan tubuh hewan dan cairan tubuhnya  Cara termudah mengatasinya yaitu dengan menambah moleku-molekul bahan terlarut pada cairan tubuhnya sehingga konsentrasi osmosis meningkat
  • 18.  Penambahan bahan terlarut pada air akan menurunkan titik beku sehingga cairan tubuh dapat membeku pada suhu dibawah 0˚C  untuk menghadapi suhu yang sangat dingin yaitu dengan supercooling,adalah fenomena dimana titik beku air dapat diturunkan hingga menjadi -20˚C atau -30˚C.  Mekanisme supercooling yaitu dengan penambahan protein anti beku pada cairan tubuhnya seperti pada ikan diperairan Antartic, protein tersebut merupakan glikoprotein Lanjut...
  • 19. Adaptasi Pada Suhu Sangat Panas Terdapat dua cara hewan ektoterm yang terdedah pada suhu tinggi agar mereka mampu bertahan hidup:  Dengan menigkatkan laju pendinginan tubuh dengan evaporasi (berkeringat), contohnya pada reptilia dan serangga  Dengan melaksanakan metabolisme yang dapat beradaptasi pada suhu yang tinggi.
  • 20. HEWAN ENDOTERM 1. Keseimbangan Panas 2. Mekanisme dari Produksi Panas Adaptasi pada Suhu sangat DIngin Adaptasi pada Suhu sangat Panas 3. Mekanisme KehilanganPanas 4. Adaptasi Hewan Endoterm Pada Suhu Ekstrim 5. Pengaturan Suhu Tubuh pada Endoterm SUB BAB II
  • 21.  Hewan endoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas di dalam tubuh, yang merupakan hasil samping dari metobolisme jaringan.  suhu tubuhnya relatif tetap, tidak terpengaruh oleh perubuhan suhu dari lingkungan luarnya.  jenis hewan dan hewan yang menyusui umumnya dikatakan sebagai endotermia.
  • 22.  contoh : ular phyton betina menjaga suhu di dalam tubuhnya sekitar 5 ͦc diatas suhu lingkungan luarnya. Hal ini terutama terjadi pada masa berkembangbiak atau menetaskan telurnya.  Burung dan hewan menyusui merupakan jenis endoterm klasik. Suhu tubuhnya bervariasi: platypus mempunyai suhu tubuh sekitar 30 ͦ, sedangkan burung pelatuk (woodpeckers) mempunyai suhu tubuh sekitar 42 ͦc. (a) (b) Gambar 6.2.4 :
  • 23. Beberapa Faktor Yang Berperan Agar Suhu Tubuh Yang Tetap Pada Hewan Endortem Dapat Dipertahankan Keseimbangan panas  Pada saat kehilangan panas tidak sebeser produksi panas hasil metabolisme. Suhu tubuh tidak bisa dihindarkan akan meningkat.  Ini berati bahwa sebagian dari panas metabolisme tetap berada di dalam tubuh, tidak terlepas keluar: jadi peningkatan suhu tubuh menunjukkan suatu penyimpanan panas.
  • 24. Lanjut....  Pertukaran panas antara tubuh dan lingkungannya berlangsung dengan cara berikut: konduksi (termasuk konveksi), radiasi dan evaporasi.  Misal bila suhu udara melampaui suhu permukaan tubuh, panas mengalir lewat cara konduksi ke tubuh dan bukan dari tubuh.  Evaporasi hampir selamanya nenilai negatif. Misalnya bila tubuh berada pada lingkungan udara yang lebih panas (kegiatan masak di dapur d pagi hari : mandi turki dengan uap panas, mandi sauna.
  • 25. Variabel-variabel diatas dapat di masukkan ke dalam persamaan sederhana : Ptotal = ± Pk ± Pr ± Pe ± Ps Ptotal = laju produksi panas metabolisme (selalu positif) Pk = laju pertukaran panas lewat konduksi dan konveksi Pr = laju pertukaran panas sebagai hasil akhir dari radiasi Pe = laju kehilangan lewat evaporasi. Ps = penyimpanan panas di dalam tubuh.
  • 26.  kehilangan panas akan meningkat bila suhu luar menurun.  Bila suhu luar meningkat, kehilangan panas akan menurun, bila suhu luar melebihi suhu tubuh, maka Panas lewat, konduksi dan radiasi mengalir dari luar ke tubuh organisme.
  • 27. Mekanisme Dari Produksi Panas  Prinsip dari mekanisme untuk meningkatkan produksi panas ialah dengan meningkatkan produksi pada otot skletal.  untuk menghasilkan panas otot harus berkontraksi.  Peningkatan aktivitas otot berlangsung secara tidak sengaja atau disebut menggigil. Contoh: Pada saat kedinginan kita menggosok-gosokkan tangan untuk menghasilkan panas tubuh.
  • 28. Bila BAT di rangsang lemak diurai mitokondria panas Mekanisme terjadi pada jaringan lemak coklat (brown adipose/fat tissue = BAT) pada hewan menyusui dijumpai pada placenta. Brown fat terdiri dari:  Gumpalan lemak  Sistem saraf simpatis (otonom) Kekurangan dari produksi panas akan menyebabkan kebutuhan oksigen untuk metabolisme lemak meningkat. Metabolisme panas dapat ditingkatkan dengan hormon tiroid yaitu:  Tiroksin  Triiodothyronine Pelepasan hormon tersebut dikendalikan oleh kelenjar anterior pituitary
  • 29. neg (-) Hormon pelepasan thyrotropin (TRH = Thyrotropin-relasing hormon) neg (-) Hormon perangsang thyrotropin (TSH = Thyrotropin-stimulating hormon) Thyroxin Triodothyronine Laju metabolisme meningkat dan terjadi produksi panas alur bagan 6.2.1 : “Pengendalian sekresi kelenjar tiroid dalam pengaturan suhu tubuh” Hypothalamus Kelenjar pituitary anterior Kelenjar thyroid Alurumpanbaliknegatif
  • 30. Mekanisme lain yang menyebabkan suhu tubuh hewan endoterm meningkat:  Menyerap radiasi matahari  Mendirikan bulu rambut  Menurunkan aliran darah ke organ periferi dengan vasokontriksi.  Variasi dari respon prilaku hewan.
  • 31. MEKANISME KEHILANGAN PANAS Cara untuk mengeluarkan panas dari tubuh ke lingkungan yaitu:  Meningkatkan aliran darah ke permukaan tubuh dengan vasodilatasi (persebaran) pembuluh darah periferi.  Vasodilatasi dan vasokontriksi dibawah pengendalian sistem saraf otonom.  Evaporasi air, contoh keluarnya keringat pada mamalia  Anjing dan burung tidak memiliki kelenjar keringat sehingga tidak bisa berkeringat. Air hilang dengan sistem respiratory  Kangguru berevaporasi air dengan cara menjilati bulunya dengan air liurnya yang mengakibatkan efek pendinginan.
  • 32. Adaptasi Hewan Endoterm Pada Suhu Ekstrim Adaptasi terhadap suhu sangat dingin Pertama : Masuk ke dalam kondisi heterotermi, yaitu mempertahankan adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh. Adaptasi terhadap suhu sangat panas  meningkatkan penguapan, baik melalui proses berkeringat ataupun terengah-terengah.  gular fluttering: yaitu menggerakkan daerah kerongkongan secara cepat dan terus-menerus  hipertermik, yaitu mempertahankan atau menyimpan kelebihan panas
  • 33. Adaptasi hewan endoderm dan ektoterm pada suhu ekstrim Adaptasi hewan endoderm Adaptasi hewan ektoterm Adaptasi suhu terhadap panas Adaptasi terhadap suhu sangat dingin Pengaturan suhu tubuh pada endoterm Perbedaan antara ektoterm dan endoderm Torpor dan hipernasi SUB BAB III
  • 34. Adaptasi terhadap suhu sangat dingin Adaptasi Hewan Endoterm Pada Suhu Ekstrim Pertama :  Masuk ke dalam kondisi regional heterothermy, yaitu mempertahankan adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh. Contoh:  Burung dan mamalia kutub yang mempunyai suhu pada pusat tubuh sebesar 38oC,
  • 35. Kedua:  Hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu tubuh yang berkaitan dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju denyut jantung, laju respirasi, dan sebagainya.
  • 36.  binatang yang paling terkenal untuk hibernasi, beruang,  tidak benar-benar hibernate.  Salah satu hewan yang benar- benar hibernates adalah landak Eropa. (a) (b) Gambar 6.2.5 (a) beruang, (b) landak
  • 37.  lemur ini menghabiskan tujuh bulan berhibernasi dalam lubang pohon.  Sebagian besar spesies kelelawar hibernate-atau memasuki keadaan mati suri- selama musim dingin. (a) (b) Gambar 6.2.6 (a) lemur, (b) kelelawar.
  • 38. Ada 3 cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu: 1) penambahan bahan terlarut. 2) Supercooling. 3) penambahan protein anti beku Adaptasi Hewan Ektoterm Pada Suhu Ekstrim
  • 39. Adaptasi terhadap suhu sangat panas  hewan ini cenderung untuk menjaga suhu inti tubuhnya sekitar 37-42 C dan akan dapat bertahan pada lingkungan yang panas.  cara paling sederhana untuk menghilangkan panas adalah dengan meningkatkan kehilangan air lewat evaporasi.  Pada Manusia dan hewan menyusui lainnya mencapai hal tersebut dengan pengeluaran keringat yang lebih banyak.
  • 40. Kelebihan & Kekurangan Hypertermia pada Hewan Kelebihan Hypertermia, yaitu :  Jika suhu tubuh turun jumlah air yang hilang berkurang  Dilingkungan panas, mengguntungkan jika meminimalkan kehilangan air. Kekurangan Hypertermia, yaitu :  Jika suhu tubuh meningkat terdapat kemungkinan rusaknya organ otak.  agar otak mendapat darah dengan suhu yang benar, Karena hewan yang menyusui mempunyai mekanisme pertukaran panas didaerah otak,  Panas dari darah arteri yang menuju ke otak dialihkan kedarah vena yang meninggalkan otak.
  • 41. Terdapat dua cara pada hewan ektoterm yang terdedah pada suhu tinggi agar mereka mampu bertahan hidup, yaitu: 1. Meningkatkan laju pendinginan tubuh dengan evaporasi (berkeringat).  terjadi pada hewan ektotetrm yang memiliki kulit lembab.  Pada reptilia dan serangga, air dapat keluar tubuh melalui sistem respiratorinya dan panaspun hilang.
  • 42. 2. Cara yang kedua yaitu dengan melaksanakan metabolisme yang dapat beradaptasi pada suhu tinggi.  Kejadian seperti ini dapat kita temui pada organisme seperti bakteri. Lanjut....
  • 43. PENGATURAN SUHU TUBUH PADA ENDOTERM  Reseptor pengamat suhu disebut reseptor panas (thermoreceptor). Ada 2 tipe reseptor, yaitu;  Reseptor yang menimbulkan potensial aksi sebagai respons terhadap peningkatan suhu  Reseptor yang menimbulkan potensial aksi sebagai respons terhadap turunnya suhu  Masing-masing mewakili reseptor suhu panas dan dingin.  Reseptor panas ditemukan di dua lokasi sensor di sekeliling kulit dan pusat reseptor yaitu hipotalamus di otak.
  • 44. Perbedaan Antara Ektoterm Dengan Endoderm  pada hewan endoterm mempunyai suhu tubuh yang relatif.  Tidak mudah mengalami perubahan suhu tubuh seperti pada ektoterm.  hewan endoterm membutuhkan 02 dalam jumlah besar untuk hidupnya,sehingga nilai metabolismenya jauh lebih tinggi.  Kesulitan pada ektoterm karena tidak mungkin untuk melibatkan enzin yang mempunyai suhu optimum dengan kisaran suhu yang besar sebagai pengatur reaksi metabolisme.
  • 45. Torpor Dan Hibernasi  Untuk mempertahankan suhu tubuhnya pada cuaca dingin dengan cara meningkatkan laju metabolisme beberapa kali lipat.  laju metabolisme pada hewan yang berukuran kecil pada dasarnya cukup tinggi.  Sejumlah hewan mamalia dan beberapa burung melakukan hibernasi secara teratur pada musim dingin.  Sebelum masuk ke hibernasi, umumnya hewan menjadi sangat gemuk(mereka menyimpan sejumlah besar cadangan bahan bakar)  hewan yang biasa melakukan hibernasi berukuran kecil.
  • 46. Lanjut....  Yang biasa melaksanakan hibernasi seperti kalelawar, burung, hewan pemakan serangga.Marsupial(hewan berkantung) dan mamalia juga melaksanakan hibernasi.  Secara fisiologi hibernasi berarti kondisi tidak aktif (torpid) yang diikuti dengan laju metabolisme yang sangat sempurna.  Contohnya pada beruang yang tidur selama musim dingin tetapi pada beruang tidak menunjukkan tanda-tanda hibernasi sejati.  Istilah lain adalah estivasi (latin,aesta: musim panas)yang menyatakan keadaan tidak aktif pada musim panas.
  • 47. Lanjut....  Siput yang menjadi tidak aktif sebagai respons terhadap kekeringan,  Tupai tanah yang menghilang kelubang persembunyiannya dan dan berdiam diri pada musim panas.  Kalelawar dan burung mengalami perioda tidak aktif(torpor) harian.  Keadaan fisiologinya serupa dengan hibernasi, tetapi keadaan demikian hanya berlangsung bebebrapa jam saja tidak sampai berminggu-minggu atau berbula-bulan.