Catatan kuliah mata kuliah Matematika Terapan 1 membahas tentang eksponen, logaritma, dan aplikasinya. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat, bentuk, dan contoh soal eksponen dan logaritma."
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah jika power point ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Karena saya masih belajar mohon tidak memakan mentah-mentah konten dari tayangan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima Kasih.
Muhamad Husni Mubaraq
@ID_baraq
Mohon tinggalkan komentar atau pesan
File ini saya dapatkan dari http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/197411242005011-SUMANANG_MUHTAR_GOZALI/ALJABAR_LINEAR.pdf bagi teman-teman silakan download file aslinya disana. saya ambil file ini atas keperluan blog saya. terima kasih
Jawaban latihan soal bagian 2.3 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah jika power point ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Karena saya masih belajar mohon tidak memakan mentah-mentah konten dari tayangan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima Kasih.
Muhamad Husni Mubaraq
@ID_baraq
Mohon tinggalkan komentar atau pesan
File ini saya dapatkan dari http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/197411242005011-SUMANANG_MUHTAR_GOZALI/ALJABAR_LINEAR.pdf bagi teman-teman silakan download file aslinya disana. saya ambil file ini atas keperluan blog saya. terima kasih
Jawaban latihan soal bagian 2.3 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Materi bab 2 terdiri dari persamaan linear dua variabel dan tiga variabel, cara menyesaikan sistem persamaan linear metode substitusi, eliminasi, dan grafik, serta aplikasi persamaan linear.
Materi bab 3 terdiri dari pengertian matriks, operasi matriks, minor, kofaktor, adjoin, determinan, invers, serta cara menyelesaikan sistem persamaan linear dengan matriks.
Latihan Soal Ilmu Ukur Tambang ini berisi contoh hitungan underground traverse, shaft plumbing dengan coplaning dan triangulasi, menghubungkan dua drift, menempatkan drill hole, dan underground leveling.
Latihan soal Ilmu Ukur Tanah ini berisi beberapa contoh soal yang berkaitan dengan perhitungan jarak, sudut, azimut, bearing, poligon, dan sipat datar (levelling). Disajikan dengan sistematis untuk membantu memahami materi dasar dalam ILmu Ukur Tanah.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
catatan kuliah ekonomi mineral ini disusun secara ringkas dari berbagai referensi, disertai dengan contoh soal di setiap pokok bahasannya.
modul ini dapat digunakan sebagai pegangan praktis dalam perkuliahan ekonomi teknik secara umum maupun aplikasi ekonomi teknik dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 2
2. EKSPONEN DAN LOGARITMA
2.1. Eksponen
Eksponen atau bilangan berpangkat mempunyai bentuk an, dimana a disebut basis atau
bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat.
Fungsi eksponen adalah suatu fungsi yang dinyatakan dalam bentuk f(x) = ax dimana a ≥ 0
dan a ≠ 1. Ada tiga bentuk fungsi eksponen, yaitu:
Jika a = 1, maka f(x) adalah fungsi konstan f(x) = ax = 1
Jika a>1, maka f(x) = ax merupakan fungsi naik. Artinya untuk x yang bernilai positif grafik
f(x) naik secara cepat dan untuk x yang bernilai negatif grafik f(x) semakin turun mendekati
sumbu x.
Misalkan a = 2, maka f(x) = 2x .
Masukkan nilai-nilai x sedemikian hingga diperoleh nilai f(x).
f(-3) = 2-3 = 1/8
f(-2) = 2-2 = 1/4
f(-1) = 2-1 = 1/2
f(0) = 20 = 1
f(1) = 21 = 2
f(2) = 22 = 4
f(3) = 23 = 8
Plot hasil tersebut ke dalam koordinat Cartesian.
Jika 0<a<1, maka f(x) = ax merupakan fungsi turun. Artinya untuk x yang bernilai positif
grafik f(x) semakin turun mendekati sumbu x dan untuk x yang bernilai negatif grafik f(x)
naik secara cepat.
Misalkan a = ½, maka f(x) = ½x .
Masukkan nilai-nilai x sedemikian hingga diperoleh nilai f(x).
f(-3) = ½-3 = (2/1)3 = 8
f(-2) = ½-2 = (2/1)2 = 4
f(-1) = ½-1 = (2/1)1 = 2
f(0) = ½0 = 1
f(1) = ½1 = ½
f(2) = ½2 = 1/4
f(3) = ½3 = 1/8
Plot hasil tersebut ke dalam koordinat Cartesian.
Jika a = e (e adalah bilangan eksponen yang nilainya
adalah 2,718), maka f(x) = ex disebut sebagai fungsi
eksponensial. Grafik fungsi eksponensial f(x) = ex dan
f(x) = e-x adalah:
3. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 3
2.1.1. Sifat Fungsi Eksponen
Jika a, b R, a ≠ 0, m dan n bilangan rasional, maka sifat-sifat fungsi eksponen sebagai berikut:
am
. an
= am + n
am
/ an
= am - n
(am
)n
= am . n
a-m
= 1/am
am
. bm
= (a.b)m
(am
. bn
)p
= amp
. bnp
(am
/ bn
)p
= amp
/ bnp
(ap
)1/mn
= ap/mn
Contoh 2.1:
Sederhanakan fungsi eksponen berikut: (8x3 . y12)1/6
Jawab:
(8x3 . y12)1/6 = (23)1/6 . (x3)1/6 . (y12)1/6
= 21/2 . x1/2 . y2
= y2
√2𝑥
Contoh 2.2:
Jika nilai x = –2 dan y = 2, tentukan nilai x-3 y4!
Jawab:
x-3 y4 = y4 / x3
= 24 /(-2)3
= 16/-8
= -2
2.1.2. Persamaan eksponen
Persamaan eksponen adalah persamaan yang eksponen dan bilangan pokoknya memuat
variabel.
Beberapa bentuk persamaan eksponen antara lain:
af(x) = 1
Jika af(x) = 1, a>0 dan a ≠0, maka f(x) = 0
af(x) = am
Jika af(x) = am, a>0 dan a ≠0, maka f(x) = m
af(x) = ag(x)
Jika af(x) = ag(x) , a>0 dan a ≠0, maka f(x) = g(x)
af(x) = bf(x)
4. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 4
Jika af(x) = bf(x) , a>0, a ≠1, b>0, b ≠1, dan a≠b, maka f(x) = 0
f(x)g(x) = f(x)h(x)
Jika f(x)g(x) = f(x)h(x), maka penyelesaiannya sebagai berikut:
g(x) = h(x)
f(x) = 1
f(x) = 0, asalkan g(x) dan h(x) keduanya positif.
f(x) = -1, asalkan g(x) dan h(x) keduanya genap atau keduanya ganjil.
A(af(x))2 + B.af(x) + C = 0
Misalnya af(x) = y, maka bentuk persamaan diatas dapat diubah menjadi persamaan
kuadrat : Ay2 + By + C = 0. Nilai y yang diperoleh selanjutnya disubstitusikan ke af(x) = y
sehingga diperoleh nilai x.
Contoh 2.3:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut:
a. 35x-10 = 1
b. 22x²+3x-5 = 1
Jawab:
a. 35x-10 = 1
35x-10 = 30
5x-10 = 0
5x = 10
x = 2
Jadi HP = { 2 }
b. 22x²+3x-5 = 1
22x²+3x-5 = 20
2x2+2x-5 = 0
(2x+5) (x-1) = 0
2x+5 = 0 x-1 = 0
x = -²⁄₅ x = 1
Jadi HP = { -²⁄₅ , 1 }
Contoh 2.4:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut:
a. 52x-1 = 625
b. 22x-7 = ⅓₂
c. √33x-10 = ½₇√3
Jawab:
a. 52x-1 = 625
52x-1 = 53
2x-1 = 3
2x = 4
x = 2
Jadi HP = { 2 }
5. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 5
b. 22x-7 = ⅓₂
22x-7 = 2-5
2x-7 = -5
2x = 2
x = 1
Jadi HP = { 1 }
c. √33x-10 = ½₇√3
3(3x-10)⁄2 = 3-3.3½
3(3x-10)⁄2 = 3-⁵⁄₂
(3x-10)⁄2 = -⁵⁄₂
3x-10 = -5
3x = 5
x = ⁵⁄₃
Jadi HP = { ⁵⁄₃ }
Contoh 2.5:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut:
a. 9x²+x = 27x²-1
b. 25x+2 = (0,2)1-x
Jawab:
a. 9x²+x = 27x²-1
32(x²+x) = 33(x²-1)
2(x2+x) = 3(x2-1)
2x2 + 2x = 3x2 – 3
x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3) (x + 1) = 0
x = 3 x = -1
Jadi HP = { -1 , 3 }
b. 25x+2 = (0,2)1-x
52(x+2) = 5 -1(1-x)
2x + 4 = -1 + x
2x – x = -1 – 4
x = -5
Jadi HP = { -5 }
Contoh 2.6:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut:
a. 6x-3 = 9x-3
b. 7x²-5x+6 = 8x²-5x+6
Jawab:
a. 6x-3 = 9x-3
x-3 = 0
x = 3
Jadi HP = { 3 }
6. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 6
b. 7x²-5x+6 = 8x²-5x+6
x²-5x+6 = 0
(x-6) (x+1) = 0
x = 6 x = -1
Jadi HP = { -1,6 }
Contoh 2.7:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut:
22x – 2x+3 + 16 = 0
Jawab :
22x – 2x+3 + 16 = 0
22x – 2x.23 + 16 = 0
Misalkan 2x = p, maka persamaannya menjadi
P2 – 8p + 16 = 0
(p-4) p-4) = 0
p = 4
Substitusikan nilai p ke persamaan 2x = p
2x = 4
2x = 22
x = 2
Jadi HP = { 2 }
2.2. Logaritma
Jika ab = x, a > 0 dan a ≠ 1, maka alog x = b dalam hal ini a disebut basis atau pokok logaritma,
x merupakan bilangan yang dicari logaritmanya, dan b adalah hasil logaritma. Logaritma
berbasis 10 disebut sebagai logaritma biasa (Logaritma Briggs). Sedangkan logaritma dengan
basis bilangan e (e = 2,718) disebut logaritma alam (Logaritma Napier) dan dilambangkan
dengan ln (jadi, elog x = ln x).
Operasi logaritma dapat diartikan sebagai operasi kebalikan dari menentukan nilai
pemangkatan menjadi menentukan pangkatnya. Jika x = ab maka alog x = b, dan sebaliknya
jika alog x = b maka x = ab.
Hubungan antara bilangan berpangkat dan logaritma dapat dinyatakan sebagai :
a
log x = n ↔ x = an
Misalnya:
2x = 5 ↔ x = 2log 5
3y = 8 ↔ y = 3log 8
5z = 3 ↔ z = 5log3
2.2.1. Sifat-Sifat Logaritma
Jika a dan n bilangan riil, a>0 dan a≠1, maka:
a
log 1 = 0
a
log a = 1
a
log 1/a= -1
7. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 7
a
log an
= n
a
log b.c = a
log b + a
log c
a
log b/c = a
log b - a
log c
a
log b = 1/ b
log a
a
log bn
= n a
log b
a
log c = a
log b . b
log c
Contoh 2.8:
Carilah penyelesaian dari persamaan logaritma berikut:
log x - 1 = - log (x-9)
Jawab :
log x - 1 = - log (x-9)
log x + log (x-9) = 1
log (x (x-9)) = log 10
(x (x-9)) = 10
x2 - 9x -10 = 0
(x – 10) (x + 1) = 0
x = 10 x = -1
karena log (-1) dan log (-1-9) = log (-10) tidak dapat didefinisikan, maka penyelesaian dari
persamaan itu adalah x = 10.
Contoh 2.9:
Carilah penyelesaian dari persamaan logaritma berikut:
-8 ln (3x) + 7 = -15
Jawab :
-8 ln (3x) + 7 = -15
-8 ln (3x) = -15 – 7
-8 ln (3x) = -22
Kedua ruas persamaan dibagi -8, diperoleh:
ln (3x) = 11/4
3x = e11/4
x =
1
3
e11/4
2.3. Aplikasi Eksponen dan Logaritma
Contoh 2.10:
Ayuri akan mendepositokan uang $100.000 ke Bank ABC dengan suku bunga 7,5%/tahun.
Ayuri mengambil periode deposito selama 54 bulan. Hitunglah banyaknya uang yang diterima
pada akhir periode deposito jika:
a. Perhitungan bunga yang digunakan adalah majemuk kuartal (4 kali setahun).
b. Perhitungan bunga yang digunakan adalah majemuk bulanan (12 kali setahun).
c. Perhitungan bunga yang digunakan adalah majemuk kontinyu.
Jawab:
P= $100.000
i = 7,5% = 0,075
n= 54 bulan = 54/12 = 4,5 tahun
8. Yuli Kusumawati, Catatan Kuliah Matematika Terapan 1 - 8
Banyaknya uang yang diterima pada akhir periode: F = P (1 +
𝑖
𝑡
)t.n
a. Untuk perhitungan bunga majemuk kuartal, maka frekuensi pemajemukan t = 4
F = P (1 +
𝑖
𝑡
)t.n
= 100.000 (1 +
0,075
4
)(4).(4,5)
= 100.000 (1 + 0,01875)18
= 100.000 (1,3970669)
= $139.706,69
b. Untuk perhitungan bunga majemuk bulanan, maka frekuensi pemajemukan t = 12
F = P (1 +
𝑖
𝑡
)t.n
= 100.000 (1 +
0,075
12
)(12).(4,5)
= 100.000 (1 + 0,00625)18
= 100.000 (1,3999684)
= $139.996,84
c. Untuk perhitungan bunga majemuk kontinyu, maka:
F = P . ei.n
= 100.000 e(0,075).(4,5)
= 100.000 (1,4014396)
= $140.143,96
Contoh 2.11:
Berapa energi yang dikeluarkan dalam gempa dengan kekuatan 5,9 Skala Richter jika rumus
kekuatan gempa adalah: M =
2
3
log (
E
E0
)
Dengan:
M = kekutan gempa (Skala Richter)
E = energi yang dikeluarkan (Joule)
E0 = energi awal = 104,4(Joule)
Jawab:
M =
2
3
log (
E
E0
)
5,9 =
2
3
log (
𝐸
104,4)
5,9 .
3
2
= log (
𝐸
104,4
)
8,85 = log (
𝐸
104,4
)
108,85 =
𝐸
104,4
E = 108,85 . 104,4 = 1013,25 Joules