Makalah ini membahas tentang jenis lingkungan pendidikan dan tripusat pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta didik. Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Setiap lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak didik.
1. MAKALAH
JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
Dosen pengampu Santa, M.pd.
disusun oleh:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pakuan
Bogor
2019
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt.
Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Jenis
Lingkungan Pendidikan “. Salawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad saw. keluarga, sahabat, serta umat-umatnya hingga akhir zaman.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
Orang tua penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga
penulis sangat membutuhkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan tugas selanjutnya
yang serupa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri penulis maupun bagi yang
membacanya.
Bogor, 23 Desember 2019
Penulis,
Kelompok2
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................................2
BAB II ....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Jenis Pendidikan ..........................................................................................................3
B. Pengertian Lingkungan Pendidikan.............................................................................4
C. Jenis Lingkungan Pendidikan......................................................................................4
D. Fungsi Lingkungan Pendidikan.................................................................................10
E. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta
Didik..................................................................................................................................10
F. Lingkungan Pendidikan yang Ideal ...........................................................................12
BAB III .................................................................................................................................14
PENUTUP ............................................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran ..........................................................................................................................14
LAMPIRAN .........................................................................................................................15
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam
membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Di Indonesia mutu pendidikan terbilang
cukup tertinggal dibandingkan oleh negara lain. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah
efektivitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran, selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing peserta
didik, kurikulum yang hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Para pendidik hanya memaksakan peserta didik untuk mengusai seluruh materi yang dikurikulumkan, tidak pernah
mempertimbangkan apakah materi tersebut sesuai dengan potensinya atau tidak. Akhirnya peserta didik berkembang
bukan berdasarkan potensinya namun seolah-olah karena keterpaksaan. Disisi lain proses perkembangan pendidikan
manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal
(sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.
Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan
manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem formal dijalankan.
Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. Kami memilih topik ini
karena sangat menarik untuk dibahas. Sebab, tripusat pendidikan adalah lingkungan yang sangat berpengaruh kepada
5. 2
karakter dan tumbuh kembang peserta didik. Tripusat yang baik akan menghasilkan generasi yang baik pula. Semua
harus ditata sejak awal, seperti diibaratkan sebuah rumah, pondasi yang baik akan mengkokohkan rumah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah jenis pendidikan?
2. Apakah yang dimaksud dengan Lingkungan Pendidikan?
3. Apa sajakah yang terdapat didalam Tripusat Pendidikan?
4. Apa sajakah Fungsi dari Lingkungan Pendidikan?
5. Seperti apakah Pengaruh Timbal balik antara Tripusat Pendidikan dengan Peserta Didik?
6. Bagaimana lingkungan pendidikan yang ideal?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ada berapa jenis pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu Lingkungan Pendidikan
3. Untuk mengetahui Fungsi dari Ligkungan Pendidikan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Tripusat Pendidikan
5. Untuk mengetahui timbal balik antara tripusat pendidikan dengan siswa
6. Untuk mengetahui lingkungan yang seperti apa yang bisa dikatakan idea
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jaluran pendidikan
terdiri dari pendidikan formal (jalur persekolahan), non-formal (jalur luar sekolah), dan
informal (pendidikan keluarga).
1. Pendidikan Formal (persekolahan)
Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh pada lembaga legal, dan
tahapan dalam pendidikan ini sangat jelas. Dalam pendidikan formal, peserta didik
harus menempuh pendidikan dasar yang memilik durasi waktu selama 9 (sembilan)
tahun, selanjutnya dilanjutkan ke tingkat SMA atau SMK, lalu ke Perguruan tinggi.
2. Pendidikan Non-formal (luar sekolah)
Pendidikan non-formal merupakan pendidikan yang dilaksanakan diluar jalur
pendidikan sekolah, yang memiliki kekuatan hukum yang sama dengan pendidikan
formal. Contohnya seperti kelompok bermain (kober), TPA (tempat penitipan anak),
taman kanak-kanak, dan lain-lain yang sejenisnya. Pendidikan non-formal hadir
dalam rangka membantu pemerintah untuk menanggulangi angka pengangguran.
7. 4
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri dan bertanggungjawab. Disebut informal karena
pendidikan ini dilakukan secara mandiri dari dalam diri sendiri yang memiliki
kesadaran serta tanggung jawab yang penuh dalam proses penerapannya.
B. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan
alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau
pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada
disekitar manusia. Baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa
yang terjadi, serta kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada
individu dan berpengaruh terhadap praktek pendidikan.
C. Jenis Lingkungan Pendidikan
8. 5
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik,
namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang
disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan
mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial. Lingkungan
sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian,
keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan
pendidikan.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat, yang disebut Tripusat Pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil
orang karena hubungan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (ayah,
ibu, dan anak). Faktor-faktor lain dalam keluarga itu ikut pula mempengaruhi
tumbuh kembangnya anak didik, seperti kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan
perumahannya, dan sebagainya. Dengan kata lain, tumbuh kembang anak didik
dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya. Pendidikan keluarga,
terdapat beberapa ketentuan dalam UU RI No.2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas yang
menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni
membangun manusia dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama, nilai
budaya, nilai moral, dan keterampilan (Pasal 10 Ayat 2).1
Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat
yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan
1 Buku undang undang republik Indonesia halaman 78 tentang keluarga
9. 6
sosial. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang
pertama dan utama dialami oleh anak didik serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan
mendidik anak agar tumbuh. Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan
pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah
mencari cara, membantu para ibu dalam tiap kelurga agar dapat mendidik anak-
anaknya dengan optimal.
Pada umumnya ibu bertanggung jawab untuk mengasuh anak, oleh karena itu
pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapat perhatian. Di samping
hubungan antara ibu dan anak, komposisi keluarga juga mempunyai pengaruh
terhadap perkembangan, utamanya proses sosialisasi. Beberpa penelitian
menujukkan bahwa banyaknya anggota keluarga dan urutan kelahiran seoarang
anak mempunyai pengaruh terhadap perhatian. Beberapa hasil penelitian telah
memberi gambaran bahwa ayah mempunyai arti yang berbeda-beda di mata anak.
Akhirnya perlu ditegaskan lagi bahwa disamping pendidikan keluarga itu,
keluarga juga seyogianya ikut mendukung program-program lingkungan pendidikan
lainnya (kelompok bermain, penitipan anak, sekolah, kursus/kelompok belajar,
organisasi pemuda seperti pramuka. Palang merah remaja, dan lain-lain).
Pendidikan keluarga berfungsi:
a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
b. Menjamin kehidupan emosional anak.
c. Menanamkan dasar pendidikan moral.
d. Memberikan dasar pendidikan sosial.
e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
f. Memberikan dasar pendidikan sosial.
g. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
10. 7
Lingkungan keluarga yang ideal, meliputi:
a. Pembinaan intelektual untuk meningkatkan kualitas manusia.
b. Pebinaan akhlak untuk menanamkan aqidah dan ke iman dengan cara
memberikan pemahaman lewat hafalan.
c. Pembinaan kepribadian dan sosial agar anak mampu menjaga emosional diri
dan jiwanya.
2. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh
karena itu dikirimkan anak ke sekolah.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan
pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peran sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka
diserahkan kepadanya. Di sekolah, di bawah asuhan guru-guru, anak-anak
memperoleh pengajaran dan pendidikan. Anak-anak belajar berbagai macam
pengetahuan dan keterampilan, yang akan dijadikan bekal untuk kehidupannya nanti
di masyarakat. Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada anak
untuk kehidupannya nanti. Inilah sebenarnya tugas utama dari sekolah. Karena itu
sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
b. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang
sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
11. 8
c. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membedakan benar
atau salah, dan sebagainya. Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai situasi
dan kondisi sekolah antara lain :
a. Pengajaran yang mendidik.
b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan
(BP) di sekolah.
c. Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat/sumber belajar
(PSB).
d. Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah.
Lingkungan sekolah yang ideal, meliputi:
a. Menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong minat belajar serta
motivasi dalam diri peserta didik.
b. Mampu menumbuhkan keingin tahuan peserta didik untuk belajar dan
mengembangkan pengetahuan yang didapat.
c. Mengeksplor pengetahuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat
sekaligus memberikan dasar pemikiran yang logis.
3. Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di
lingkungan keluarga dan pendidikan di sekolah. Bila dilihat ruang lingkup masyarakat,
12. 9
banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sifat masyarakat. Namun justru
keanekaragaman inilah dapat memperkaya budaya bangsa Indonesia.
Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah satu unsur
pelaksana asas pendidikan seumur hidup. Pendidikan yang diberikan di lingkungan
keluarga dan sekolah sangat terbatas, di masyarakatlah orang akan meneruskannya
hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di
lingkungan pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan dapat berkembang dan
dirasakan manfaatnya dalam masyarakat.
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas,
tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat, dan isi pergaulan yang
terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada
waktu-waktu tertentu, sifat pergaulan nya bebas, dan isisnya sangat kompleks dan
beraneka ragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang besar dalam
pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana
yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan
pendidikan non pemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan
prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kaitan antara masyrakat dan pendidikan dapat ditinjau, dari segi yakni:
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur
sekolah dan jalur sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar sekolah).
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial dimasyarakat, baik
langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design)
maupun yang dimanfaatkan (utility)
13. 10
Lingkungan masyarakat yang ideal, meliputi :
a. Pengawasan terhadap anak dilingkungannya.
b. Mampu menjadi bagian organisasi dalam masyarakat.
c. Mampu membawa diri dalam pergaulan yang baik.
D. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam
ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
b. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu
dengan lingkungan yang lain.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia.
Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan
lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di
keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
E. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan
Peserta Didik
14. 11
Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya,
dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan,
dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidik itulah yang
paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama.
Ada tiga kegiatan pendidikan, yakni:
a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
b. Pengajaran dalam upaya penguasan pengetahuan.
c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Di samping peningkatan kontribusi setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan
peserta didik, diprasyaratkan pula keserasian kontribusi itu, serta kerja sama yang erat
dan harmonis antar tripusat.
Dalam petunjuk penerapan muatan lokal kurikuun SD (Lampiran Kep.Men.Dikbud
No. 0412/U1987) dikemukakan beberapa tujuan yang lebih rinci dari muatan lokal
tersebut yang dikategorikan dalam dua kelompok, sebagai berikut :
1. Tujuan-tujuan yang segera dapat dicapai, yakni:
a. Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh peserta didik.
b. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan.
c. Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan di sekitarnya.
d. Peserta didik lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial, dan lingkungan
budaya yang terdapat di daerahnya.
2. Tujuan-tujuan yang memerlukan waktu yang relatif lama untuk mecapainya, yakni:
a. Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.
b. Peserta didik diharapkan dapat menolong orang tuanya dan menolong dirinya
sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
15. 12
c. Peserta didik menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari
keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.
F. Lingkungan Pendidikan yang Ideal
1. Lingkungan Keluarga yang Ideal
Peran orang tua sangatlah penting karena orang tua merupakan panutan pertama
yang biasanya dijadikan teladan dari peserta didik. Maka dari itu, orang tua harus
memiliki keahilan dan pengetahuan yang cukup sehingga dampak yang diharapkan
akan berhasil dengan baik. Tak hanya pengetahuan yang harus dimiliki oleh orang
tua, pola mendidik juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakter
anak. Karakter ini meliputi nilai-nilai filosofis dan budaya yang dianut orang tua.
Nilai-nilai tersebut akan sangat berpengaruh besar terhadap corak dan warna
pendidikan anak dirumah. Diikuti pendidikan orang tua, orang tua yang memiliki
pendidikan yang memadai lebih memungkinkan untuk mendampingi anak belajar di
rumah sehingga berpeluang untuk memacu prestasi belajar anak di sekolah. Budaya
membaca, menulis, disiplin, dan komunikasi juga harus diterapkan. Orang tua harus
bisa menyediakan waktu dan membuka diri untuk menerima cerita, keluh-kesah,
serta hal lain yang diceritakan oleh anak.
2. Lingkungan Sekolah yang Ideal
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan
pendidikan. Sekolah tidak lagi berfungsi sebagai pelengkap pendidikan tetapi
merupakan kebutuhan. Lingkungan sekolah dikatakan ideal jika pendidikan yang
diberikan sesuai dengan umur, contohnya anak SMP tidak lagi cocok diajarkan
16. 13
penjumlahan, pendidikan atau materi yang disampaikan sesuai dengan kapasitas
kemampuan peserta didik, proses pembelajaran diberikan secara bertahap dan
semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Peran pendidik (guru) sangatlah
dibutuhkan dalam hal ini, pendidik harus pintar-pintar membaca kondisi saat dikelas
jika anak mulai jenuh dengan membuat sebuah permainan atau yang lainnya.
Fasilitas yang memadai dan visi misi sekolah merupakan sebagai salah satu penentu
keberhasilan.
3. Lingkungan Masyarakat yang Ideal
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati suatu daerah yang diikat
oleh kebiasaan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Masyarakat memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang, dalam hal ini,
masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan
pendidikan. Lingkungan masyarakat yang ideal adalah lingkungan yang aman dan
menyenangkan. Lingkungan yang mendukung akan berdampak baik terhadap
kepribadian peserta didik.
17. 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul, baik
secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaimana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun
juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Antara
lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebagai
Tripusat Pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan
saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.
B. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi
antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal
(sekolah) baiknya untuk mempertimbangkan faktor lingkungan keluarga dan
masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh
masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
18. 15
LAMPIRAN
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain, yaitu:
1. Pertanyaan yang diajukan oleh saudari Lusti, “Bagaimana cara anak mendapatkan
pendidikan yang baik apabila kedua orang tuanya sibuk?“
Jawaban: Jika kedua orang tuanya sibuk, maka itu adalah resiko yang harus
ditanggung. Cara lain agar anak tetap mendapatkan pendidikan yang baik adalah
dengan cara memasukkan anak tersebut ke dalam les atau kegiatan positif lainnya
2. Pertanyaan yang diajukan oleh saudari Maria, “Bagaimana lingkungan sekolah yang
ideal?“
Jawaban: sekolah dapat dikatakan ideal jika sekolah tersebut memberikan
pendidikan sesuai umur, proses pembelajaran yang diberikan secara bertahap, dan
fasilitas yang memadai, serta visi misi yang mendukung
3. Pertanyaan yang diajukan oleh saudari Kinanti, “Bagaimana dengan anak jalanan
yang ingin mendapatkan pendidikan?“
Jawaban: akan ada sukarelawan yang turun langsung untuk membantu anak-anak
jalanan tersebut memperoleh pendidikan, biasanya dari lembaga swada masyarakat.
Walaupun tidak efektif secara penuh, namun hal tersebut akan berdampak positif
terhadap anak jalanan tersebut. Tidak semua anak jalanan ingin diajarkan.
SOAL-SOAL
1. Guru, pengajar dan fasilitator yang berkualitas dan berbudaya lingkungan merupakan
salah satu faktor...
19. 16
A. sarana dan prasarana
B. metode berbasis kompetensi
C. sumber daya manusia
D. informasi yang berkualitas
Jawaban: B
2. Kegiatan anak untuk belajar melalui proses peniruan perilaku disebut...
A. Imitasi
B. Introvert
C. Internalisasi
D. Identifikasi
Jawaban: A
3. Salah satu faktor yang dapat menentukan perwujudan bakat adalah faktor
dalam diri anak, yaitu keadaan yang berkaitan dengan...
A. Dukungan keluarga
B. Minat anak
C. Dukungan masyarakat
D. Minat orang tua
Jawaban:B
4. Fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah membangun
manusia dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral,
dan keterampilan. Hal tersebut terdapat pada...
A. UURI no.2 tahun 1989 pasal 10 ayat (2)
B. UURI no.2 tahun 1989 pasal 10 ayat (1)
C. UURI no.2 tahun 1989 pasal 9 ayat (2)
D. UURI no.2 tahun 1989 pasal 11 ayat (2)
Jawaban: A
5. Yang termasuk kedalam Tripusat pendidikan adalah...
A. Lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan asrama
B. Lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dan organisasi
20. 17
C. Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat
D. Lingkungan kampus, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat
Jawaban: C