SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
GEREJA
TENTANG
HUKUMAN
MATI
Fety Christiany
(13)
Jheremy Peop
(18)
Kristin Suciadi
(21)
Levy Parsaulian
(23)
Maria Olga (25)
Peryanto (27)
Yohanna Maria
PENGERTIAN
HUKUMAN MATI
Suatu hukuman atau vonis yang
dijatuhkan pengadilan (atau tanpa
pengadilan) sebagai bentuk hukuman
terberat yang dijatuhkan pada seseorang
akibat perbuatannya.
SEJARAH HUKUMAN
MATI
 Hukuman mati resmi diakui bersamaan
dengan adanya hukum tertulis, yakni sejak
adanya undang-undang Raja Hamurabi di
Babilonia pada abad ke-18 Sebelum Masehi.
 Saat itu ada ada 25 macam kejahatan yang
diancam dengan hukuman mati.
 Selanjutnya jenis tindak pidana yang diancam
hukuman mati berubah-ubah. Sejak saat itu
semakin banyak negara yang mulai
menerapkan hukuman mati bagi rakyat yang
melakukan kejahatan. Beberapa negara malah
menerapkan hukuman mati untuk segala jenis.
PERKEMBANGAN
HUKUMAN MATI
Metode eksekusi yang dilakukan setiap negara
dari waktu ke waktu semakin berubah. Pada
awal berlakunya hukuman mati, diterapkan
cara eksekusi yang sangat kejam seperti
dikubur hidup-hidup, dibakar hidup-hidup,
hukuman pancung, disalib, dirajam atau
dilempar baru ramai-ramai atau dengan diinjak
gajah. Pada periode ini hukuman mati sangat
bervariasi di setiap tempat. Kebanyakan negara
melaksanakan eksekusi di depan publik dengan
harapan rakyat akan jera. Pada periode ini
pelaku kejahatan ringan seperti mencopet atau
mencuri pun bisa dihukum mati. Kemudian
seiring dengan berjalannya waktu, mulai
dilakukan hukuman mati dengan cara yang
CARA PELAKSANAAN
HUKUMAN MATI DALAM
SEJARAH:
1. Pancung : Hukuman dengan cara potong
kepala.
2. Sengatan Listrik : Hukuman dengan cara duduk
di kursi yang kemudian dialiri
listrik beraliran tinggi.
3. Hukuman gantung : Hukuman dengan cara
digantung di tiang gantungan.
4. Suntik Mati : Hukuman dengan cara
disuntik obat yang dapat
membunuh.
5. Hukuman tembak : Hukuman dengan cara
menembak jantung seseorang.
6. Rajam : Hukuman dengan cara
dilempari batu hingga mati.
JENIS-JENIS HUKUMAN
MATI:
1. Suntikan Mematikan
2. Kursi Listrik
3. Ruang Gas Beracun
4. Single Person Shooting
5. Regu Tembak
6. Hukum Gantung
7. Penggal Kepala
8. Pisau Guillotine
9. Hukum Rajam
10. Garrote
JENIS-JENIS HUKUMAN
MATI :
11.Buried Alive
12. Snake Pit
13. The Spanish Tickler
14. Slow Slicing
15. Burning at the Stake
16. Necklacing
17. Execution by Elephant
18. The Five Pains
19. Colombian Necktie
20. Hanged, Drawn, and Quartered
JENIS-JENIS HUKUMAN
MATI:
21. Cement shoes
22. The Brazen Bull
23. Melanggar roda
24. Disembowelment
25. Direbus atau dimasak hingga mati
10 HUKUMAN MATI
PALING MENGERIKAN
1. Buried Alive
hukuman mati ini telah digunakan untuk perorangan
maupun kelompok. Korban biasanya diikat dan
kemudian ditempatkan dalam sebuah lubang dan
dikubur. Dulu pernah adalah Pembantaian Nanjing
selama Perang Dunia II, ketika tentara Jepang mengubur
warga sipil Cina hidup dalam apa yang di sebut "Ten
Thousand Corpse Ditch".
2. Snake Pit
Salah satu bentuk tertua penyiksaan dan hukuman Mati,
lubang (ruang) ular yang sangat umum adalah bentuk
hukuman mati. Narapidana dilemparkan ke dalam lubang
yang mendalam dengan ular berbisa.
10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN:
3. The Spanish Tickler
Perangkat penyiksaan ini umumnya digunakan di Eropa selama
Abad Pertengahan. Digunakan untuk merobek kulit korban,
senjata ini bisa merobek apa pun, termasuk otot dan tulang.
Korban diikat telanjang, kadang-kadang di depan umum, dan
kemudian para penyiksa mulai menyiksa mereka. Biasanya
dimulai pada tungkai dan bekerja ke dalam, leher dan wajah
selalu disimpan untuk terakhir.
4. Slow Slicing
Ling Chi, diterjemahkan sebagai "lambat mengiris" atau
"kematian yang masih tersisa" itu digambarkan sebagai kematian
oleh seribu luka. bentuk penyiksaan dan eksekusi yang mirip
dengan Lima Pains, tapi digambar di atas yang jauh lebih lama
jangka waktu. Penyiksa perlahan-lahan luka dan menghilangkan
beberapa bagian tubuh, memperpanjang hidup dan korban
penyiksaan selama mungkin. Menurut prinsip Konfusian, tubuh
yang dipotong-potong tidak dapat keseluruhan di akhirat rohani,
10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN
5. Burning at the Stake
Kematian dengan membakar telah digunakan sebagai suatu
bentuk hukuman mati selama berabad-abad, sering dikaitkan
dengan kejahatan seperti pengkhianatan dan sihir. Sekarang ini
dianggap sebagai hukuman yang kejam dan tidak biasa, tetapi
sebelum abad ke-18, yang dibakar pada tiang pancang adalah
praktik umum. Korban terikat pada pancang besar, sering di
pusat kota atau di mana pun dengan penonton dan kemudian
menyalakan api. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara yang
paling lambat untuk mati.
6. Necklacing
Umum dipraktikkan di Afrika Selatan, Necklacing terdiri dari
karet ban, diisi dengan bensin, dipaksa di sekitar dada korban
dan lengan, dan kemudian menjadi dibakar. Necklacing
dasarnya menyebabkan tubuh akan berubah menjadi meleleh
10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN
7. Execution by Elephant
Di Selatan Asia dan Tenggara, Gajah telah menjadi
metode hukuman mati selama ribuan tahun. Hewan
dilatih untuk mengeksekusi dua cara. Perlahan-
lahan menyiksa dalam cara yang berkepanjanganh
atau menewaskan korban hampir seketika itu juga.
8. The Five Pains
Salah satu hukuman mati dari cina ini relatif mudah
untuk dipahami. Dimulai dengan hidung korban
yang dipotong, lalu satu tangan dan satu kaki, dan
akhirnya, korban adalah dikebiri dan terbelah dua di
pinggang. Penemu hukuman ini Li Si, seorang
Perdana Menteri Cina, akhirnya disiksa dan
kemudian dihukum mati dengan cara ini.
10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN:
9. Colombian Necktie
Metode eksekusi ini adalah salah satu yang sadis gan. Tenggorokan
korban adalah disayat, sering kali dengan pisau tapi benar-benar
ada benda tajam yang akan dilakukan, dan kemudian lidah mereka
ditarik keluar melalui luka yang terbuka. Sewaktu zaman La
Violencia, sebuah periode sejarah Kolombia penuh dengan
pembunuhan, ini adalah bentuk paling umum eksekusi. Hal ini
digunakan terutama untuk mengintimidasi orang lain yang
menemukan fakta.
10. Hanged, Drawn, and Quartered
Hukuman untuk pengkhianatan tinggi di Inggris, yang akan
digantung, ditarik dan dipotong-potong adalah umum terjadi
selama abad pertengahan. Meskipun dihapuskan pada tahun 1814,
bentuk eksekusi ini bertanggung jawab atas ratusan, bahkan
mungkin ribuan, kematian. Prosesnya adalah sebagai berikut.
Pertama, korban diseret pada bingkai kayu, yang disebut rintangan
ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung dengan leher untuk
waktu singkat sampai hampir mati (digantung). Ketiga, pengebirian
PENDAPAT
TENTANG HUKUMAN
MATI
 Studi ilmiah secara konsisten gagal
menunjukan bukti yang meyakinkan
bahwa hukuman mati dibuat efek jera
dan efektif, dibanding jenis hukuman
lainnya.
Tingkat kriminalitas berhubungan erat
dengan masalah kesejahteraan atau
kemiskinan masyarakat dan berfungsi
tidaknya institusi penegakan hukum.
PENDAPAT TENTANG
HUKUMAN MATI:
 Dukungan terhadap pelaksanaan hukuman
mati didasarkan dengan argumen diantaranya
bahwa hukuman mati untuk pembunuhan sadis
akan mencegah banyak orang untuk
membunuh karena gentar akan hukuman yang
sangat berat.
 Dalam berbagai kasus banyak pelaku
kejahatan, yang merupakan residivis yang terus
berulang kali melakukan kejahatan karna
ringannya hukuman.
 Praktek hukuman mati juga kerap dianggap
bersifat bias terutama bias kelas dan bias ras.
GEREJA DAN
HUKUMAN MATI
 Hukuman mati merupakan cara yang tepat,
untuk mengahadapi penjahat penjahat yang
kejam.
 Gereja pun tidak mendukung hukuman mati
tetapi gereja tidak melarangnya juga.
 Bagi orang katolik masalah ini problematis,
karena ajaran gereja mengenai kekudusan
hidup manusia dan martabat manusia yang
sepintas lalu tampaknya menentang tindakan
mengakhiri hidup manusia.
PRINSIP YANG SAMA
BERLAKU PULA BAGI
NEGARA DALAM
MELAKSANAKAN
KEWAJIBANNYA:Pertama , negara memiliki kewajiban untuk
menjaga keselamatan orang banyak dan
melindungi warganya dari malapetaka.
Kedua, negara mempunyai hak dan kewajiban
untuk menjatuhkan hukuman yang adil kepada
individu individu yang melakukan tindakan
kejahatan dan mengancam kesejahteraan
masyarakat.
KESIMPULAN
 Pada akhirnya hukuman yang dijatuhkan, atas
seorang pelaku kejahatan haruslah
membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk
memperbaiki diri.
 Penjahat yang dijatuhi hukuman diharapkan
bergerak untuk melihat jalan hidupnya yang
salah, bertobat, dan kemudian merubah
hidupnya: hukuman yang adil, berusaha
menyimbangkan ketigak perspekstif ini: ganti
rugi, pencegahan dan perbaikan diri.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 apycnat
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
 
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptx
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptxMateri Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptx
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptxAdePutraTunggali
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Menghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasanMenghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasanFitria Norkomaria
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruWARGA SALAPAN
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan hamchisdyratna
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiirfan baihaqi
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiMochamad Ilham Yahya
 
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama IslamMateri Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama IslamAmelia Febiani
 

What's hot (20)

ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
 
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptx
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptxMateri Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptx
Materi Etika Bermedia Sosial - Ade Putra.pptx
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Menghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasanMenghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasan
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde Baru
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan ham
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
 
20 Resensi Novel
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Biografi pahlawan
Biografi  pahlawanBiografi  pahlawan
Biografi pahlawan
 
BUDI UTOMO
BUDI UTOMOBUDI UTOMO
BUDI UTOMO
 
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama IslamMateri Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
 
G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
 

Similar to HUKUMAN MATI

Similar to HUKUMAN MATI (7)

Pentingkah hukuman mati
Pentingkah hukuman matiPentingkah hukuman mati
Pentingkah hukuman mati
 
Fiqih politik
Fiqih politikFiqih politik
Fiqih politik
 
Sejarah rahasia amerika
Sejarah rahasia amerikaSejarah rahasia amerika
Sejarah rahasia amerika
 
Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2
 
Astina edisi 2
Astina edisi 2Astina edisi 2
Astina edisi 2
 
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap IslamSayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
 
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesiaKekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
Kekejaman holokaus. indonesian. bahasa indonesia
 

HUKUMAN MATI

  • 1. GEREJA TENTANG HUKUMAN MATI Fety Christiany (13) Jheremy Peop (18) Kristin Suciadi (21) Levy Parsaulian (23) Maria Olga (25) Peryanto (27) Yohanna Maria
  • 2. PENGERTIAN HUKUMAN MATI Suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan pada seseorang akibat perbuatannya.
  • 3. SEJARAH HUKUMAN MATI  Hukuman mati resmi diakui bersamaan dengan adanya hukum tertulis, yakni sejak adanya undang-undang Raja Hamurabi di Babilonia pada abad ke-18 Sebelum Masehi.  Saat itu ada ada 25 macam kejahatan yang diancam dengan hukuman mati.  Selanjutnya jenis tindak pidana yang diancam hukuman mati berubah-ubah. Sejak saat itu semakin banyak negara yang mulai menerapkan hukuman mati bagi rakyat yang melakukan kejahatan. Beberapa negara malah menerapkan hukuman mati untuk segala jenis.
  • 4. PERKEMBANGAN HUKUMAN MATI Metode eksekusi yang dilakukan setiap negara dari waktu ke waktu semakin berubah. Pada awal berlakunya hukuman mati, diterapkan cara eksekusi yang sangat kejam seperti dikubur hidup-hidup, dibakar hidup-hidup, hukuman pancung, disalib, dirajam atau dilempar baru ramai-ramai atau dengan diinjak gajah. Pada periode ini hukuman mati sangat bervariasi di setiap tempat. Kebanyakan negara melaksanakan eksekusi di depan publik dengan harapan rakyat akan jera. Pada periode ini pelaku kejahatan ringan seperti mencopet atau mencuri pun bisa dihukum mati. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, mulai dilakukan hukuman mati dengan cara yang
  • 5. CARA PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DALAM SEJARAH: 1. Pancung : Hukuman dengan cara potong kepala. 2. Sengatan Listrik : Hukuman dengan cara duduk di kursi yang kemudian dialiri listrik beraliran tinggi. 3. Hukuman gantung : Hukuman dengan cara digantung di tiang gantungan. 4. Suntik Mati : Hukuman dengan cara disuntik obat yang dapat membunuh. 5. Hukuman tembak : Hukuman dengan cara menembak jantung seseorang. 6. Rajam : Hukuman dengan cara dilempari batu hingga mati.
  • 6. JENIS-JENIS HUKUMAN MATI: 1. Suntikan Mematikan 2. Kursi Listrik 3. Ruang Gas Beracun 4. Single Person Shooting 5. Regu Tembak 6. Hukum Gantung 7. Penggal Kepala 8. Pisau Guillotine 9. Hukum Rajam 10. Garrote
  • 7. JENIS-JENIS HUKUMAN MATI : 11.Buried Alive 12. Snake Pit 13. The Spanish Tickler 14. Slow Slicing 15. Burning at the Stake 16. Necklacing 17. Execution by Elephant 18. The Five Pains 19. Colombian Necktie 20. Hanged, Drawn, and Quartered
  • 8. JENIS-JENIS HUKUMAN MATI: 21. Cement shoes 22. The Brazen Bull 23. Melanggar roda 24. Disembowelment 25. Direbus atau dimasak hingga mati
  • 9. 10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN 1. Buried Alive hukuman mati ini telah digunakan untuk perorangan maupun kelompok. Korban biasanya diikat dan kemudian ditempatkan dalam sebuah lubang dan dikubur. Dulu pernah adalah Pembantaian Nanjing selama Perang Dunia II, ketika tentara Jepang mengubur warga sipil Cina hidup dalam apa yang di sebut "Ten Thousand Corpse Ditch". 2. Snake Pit Salah satu bentuk tertua penyiksaan dan hukuman Mati, lubang (ruang) ular yang sangat umum adalah bentuk hukuman mati. Narapidana dilemparkan ke dalam lubang yang mendalam dengan ular berbisa.
  • 10. 10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN: 3. The Spanish Tickler Perangkat penyiksaan ini umumnya digunakan di Eropa selama Abad Pertengahan. Digunakan untuk merobek kulit korban, senjata ini bisa merobek apa pun, termasuk otot dan tulang. Korban diikat telanjang, kadang-kadang di depan umum, dan kemudian para penyiksa mulai menyiksa mereka. Biasanya dimulai pada tungkai dan bekerja ke dalam, leher dan wajah selalu disimpan untuk terakhir. 4. Slow Slicing Ling Chi, diterjemahkan sebagai "lambat mengiris" atau "kematian yang masih tersisa" itu digambarkan sebagai kematian oleh seribu luka. bentuk penyiksaan dan eksekusi yang mirip dengan Lima Pains, tapi digambar di atas yang jauh lebih lama jangka waktu. Penyiksa perlahan-lahan luka dan menghilangkan beberapa bagian tubuh, memperpanjang hidup dan korban penyiksaan selama mungkin. Menurut prinsip Konfusian, tubuh yang dipotong-potong tidak dapat keseluruhan di akhirat rohani,
  • 11. 10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN 5. Burning at the Stake Kematian dengan membakar telah digunakan sebagai suatu bentuk hukuman mati selama berabad-abad, sering dikaitkan dengan kejahatan seperti pengkhianatan dan sihir. Sekarang ini dianggap sebagai hukuman yang kejam dan tidak biasa, tetapi sebelum abad ke-18, yang dibakar pada tiang pancang adalah praktik umum. Korban terikat pada pancang besar, sering di pusat kota atau di mana pun dengan penonton dan kemudian menyalakan api. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara yang paling lambat untuk mati. 6. Necklacing Umum dipraktikkan di Afrika Selatan, Necklacing terdiri dari karet ban, diisi dengan bensin, dipaksa di sekitar dada korban dan lengan, dan kemudian menjadi dibakar. Necklacing dasarnya menyebabkan tubuh akan berubah menjadi meleleh
  • 12. 10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN 7. Execution by Elephant Di Selatan Asia dan Tenggara, Gajah telah menjadi metode hukuman mati selama ribuan tahun. Hewan dilatih untuk mengeksekusi dua cara. Perlahan- lahan menyiksa dalam cara yang berkepanjanganh atau menewaskan korban hampir seketika itu juga. 8. The Five Pains Salah satu hukuman mati dari cina ini relatif mudah untuk dipahami. Dimulai dengan hidung korban yang dipotong, lalu satu tangan dan satu kaki, dan akhirnya, korban adalah dikebiri dan terbelah dua di pinggang. Penemu hukuman ini Li Si, seorang Perdana Menteri Cina, akhirnya disiksa dan kemudian dihukum mati dengan cara ini.
  • 13. 10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN: 9. Colombian Necktie Metode eksekusi ini adalah salah satu yang sadis gan. Tenggorokan korban adalah disayat, sering kali dengan pisau tapi benar-benar ada benda tajam yang akan dilakukan, dan kemudian lidah mereka ditarik keluar melalui luka yang terbuka. Sewaktu zaman La Violencia, sebuah periode sejarah Kolombia penuh dengan pembunuhan, ini adalah bentuk paling umum eksekusi. Hal ini digunakan terutama untuk mengintimidasi orang lain yang menemukan fakta. 10. Hanged, Drawn, and Quartered Hukuman untuk pengkhianatan tinggi di Inggris, yang akan digantung, ditarik dan dipotong-potong adalah umum terjadi selama abad pertengahan. Meskipun dihapuskan pada tahun 1814, bentuk eksekusi ini bertanggung jawab atas ratusan, bahkan mungkin ribuan, kematian. Prosesnya adalah sebagai berikut. Pertama, korban diseret pada bingkai kayu, yang disebut rintangan ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung dengan leher untuk waktu singkat sampai hampir mati (digantung). Ketiga, pengebirian
  • 14. PENDAPAT TENTANG HUKUMAN MATI  Studi ilmiah secara konsisten gagal menunjukan bukti yang meyakinkan bahwa hukuman mati dibuat efek jera dan efektif, dibanding jenis hukuman lainnya. Tingkat kriminalitas berhubungan erat dengan masalah kesejahteraan atau kemiskinan masyarakat dan berfungsi tidaknya institusi penegakan hukum.
  • 15. PENDAPAT TENTANG HUKUMAN MATI:  Dukungan terhadap pelaksanaan hukuman mati didasarkan dengan argumen diantaranya bahwa hukuman mati untuk pembunuhan sadis akan mencegah banyak orang untuk membunuh karena gentar akan hukuman yang sangat berat.  Dalam berbagai kasus banyak pelaku kejahatan, yang merupakan residivis yang terus berulang kali melakukan kejahatan karna ringannya hukuman.  Praktek hukuman mati juga kerap dianggap bersifat bias terutama bias kelas dan bias ras.
  • 16. GEREJA DAN HUKUMAN MATI  Hukuman mati merupakan cara yang tepat, untuk mengahadapi penjahat penjahat yang kejam.  Gereja pun tidak mendukung hukuman mati tetapi gereja tidak melarangnya juga.  Bagi orang katolik masalah ini problematis, karena ajaran gereja mengenai kekudusan hidup manusia dan martabat manusia yang sepintas lalu tampaknya menentang tindakan mengakhiri hidup manusia.
  • 17. PRINSIP YANG SAMA BERLAKU PULA BAGI NEGARA DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA:Pertama , negara memiliki kewajiban untuk menjaga keselamatan orang banyak dan melindungi warganya dari malapetaka. Kedua, negara mempunyai hak dan kewajiban untuk menjatuhkan hukuman yang adil kepada individu individu yang melakukan tindakan kejahatan dan mengancam kesejahteraan masyarakat.
  • 18. KESIMPULAN  Pada akhirnya hukuman yang dijatuhkan, atas seorang pelaku kejahatan haruslah membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk memperbaiki diri.  Penjahat yang dijatuhi hukuman diharapkan bergerak untuk melihat jalan hidupnya yang salah, bertobat, dan kemudian merubah hidupnya: hukuman yang adil, berusaha menyimbangkan ketigak perspekstif ini: ganti rugi, pencegahan dan perbaikan diri.