Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, dan tahapan penerapan e-government. Secara ringkas, e-government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan transparan."
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Sebagai inisiatif global yang dibentuk pada September 2011, Open Government Public (OGP) telah menjadi sebuah platform bagi negara-negara yang berpartisipasi di dalamnya untuk mengembangkan tata pemerintahan yang mempromosikan keterbukaan, pelibatan masyarakat, akuntabilitas dan penggunaan teknologi untuk memperkuat pemerintahan. Prinsip ini diterjemahkan menjadi keterbukaan, akuntabel, partisipatif, dan inovatif
Disampaikan dalam Kuliah Umum Magister Administrasi Publik
Universitas 17 Agustus Surabaya, 1 Desember 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat
http://inovasi.lan.go.id
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
Sebagai inisiatif global yang dibentuk pada September 2011, Open Government Public (OGP) telah menjadi sebuah platform bagi negara-negara yang berpartisipasi di dalamnya untuk mengembangkan tata pemerintahan yang mempromosikan keterbukaan, pelibatan masyarakat, akuntabilitas dan penggunaan teknologi untuk memperkuat pemerintahan. Prinsip ini diterjemahkan menjadi keterbukaan, akuntabel, partisipatif, dan inovatif
Disampaikan dalam Kuliah Umum Magister Administrasi Publik
Universitas 17 Agustus Surabaya, 1 Desember 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat
http://inovasi.lan.go.id
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
Smart City atau Kota Pintar adalah perpaduan elemen-elemen suatu kota mulai dari SDM, lingkungan, sampai ke penggunaan teknologinya untuk menciptakan kehidupan kota yang produktif. Bagaimana mewujudkannya? NETSINDO selaku Perusahaan IT ternama di Indonesia, siap bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama membangun Smart City.
Pengertian E-Government
Fungsi E-Government
Tujuan E-Government
Manfaat E-Government
Jenis-Jenis E-Government
Penerapan E-Government di Indonesia
Langkah-Langkah pengembangan E-Government
E-Government Adalah – Pengertian, Makalah, Manfaat Dan Contohnya – Untuk kesempatan kali kami akan mengulas mengenai e-government, yang dalam hal ini seperti pengertian, fungsi, tujuan, manfaat dan jenis. Untuk lebih jelasnya simak saja uraian berikut ini.
E-Government-Adalah
Pengertian E-Government
E-Government ialah pemakian ataupun penggunaan teknologi informasi yang akan meningkatkan hubungan diantara pemerintah dengan pihak-pihak yang lainnya. Ataupun pengertian dari e-government yang lainnya ialah sebuah kependekan dari elektronik pemerintah atau yang dapat dikenal dengan e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau juga pemerintah transformasi.
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
Materi ini Menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Regional yang menjelaskan tentang :
- Klasifikasi hubungan bentuk baru dari gabungan teknologi informasi dan komunikasi
- manfaat e-government
- peluang dan tantangan dalam pengembangan e-government
- implementasi e-government di kota surabaya dan bandung.
- e-government sebagai bagian dari smart government untuk mendukung perwujudan smart city
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
2. Pengertian dan Manfaat E-Government
A.Pengertian
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-
Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau
pemerintah transformasi.
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan
penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan
system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Ada empat model pengiriman E-Government, antara
lain :
•Government-to-Customer (G2C)
•Government-to-Business (G2B)
•Government-to-Government (G2G)
•Government-to-Employe (G2E)
4. E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis,
serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government
dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik,
untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik,
atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang
utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer
(G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government
(G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah
peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari
pelayanan publik.
5. E-Government memiliki banyak defenisi dimana hampir
setiap lembaga penting atau bahkan pemerintahan Negara
memiliki defenisi tentang E-Government. Namun, defenisi
tersbut biasanya tidaklah jauh berbeda yang intinya adalah
penggunaan Teknologi dan Informasi dalam Aktivitas
Pemerintah. Berikut ini disajikan defenisi E-Government.
UNDP : E-Government adalah penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion
Technology) oleh pihak pemerintahan.
6. Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional dinyatakan
bahwa Pengembangan E-Government Pengembangan e-
government merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan publik secara efektif dan efisien
7. B. Tujuan
Adapun tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan
jaringan dan transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi,
serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Secara umum, penerapan e-Government di berbagai negara yang dikaji
mempunyai tujuan sebagai berikut:
• Meningkatkan kualitas layanan masyarakat, terutama dalam hal mempercepat
proses dan mempermudah akses interaksi masyarakat;
• Meningkatkan transparansi pemerintahan dengan memperbanyak akses
informasi public;
• Meningkatkan pertanggungjawaban pemerintah dengan menyediakan lebih
banyak pelayanan dan informasi, serta menyediakan kanal akses baru kepada
masyarakat;
• Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain, baik di sisi pemerintah
maupun pihak-pihak yang terlibat dengan memperpendek proses pemberian
layanan.
8. C. Manfaat
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah
dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan
karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing
adalah:
Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara
pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan
(stakeholder); dimana Melibatkan penggunaan teknologi informasi
(terutama internet); dengan tujuan Memperbaiki mutu (kualitas)
pelayanan yang selama berjalan.
9. Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-
Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas dan
terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-
Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di
berbagai bidang kehidupan bernegara. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Corporate Governance.
2. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
3. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan
baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat
menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan
global dan trend yang ada.
5. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam
proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
10. Manfaat e-government itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Membuat mudah bagi setiap warga negara memperoleh pelayanan dan interaksi
dengan pemerintahnya , memperbaiki efisien dan efektivitas dan memperbaiki
tanggapan/tanggungjawab sistem pemerintahan kepada warga negaranya.
Selanjutnya akan memberikan value, seperti : penyederhanaan pelayanan,
menghilangkan lapisan-lapisan pelayanan, memungkinkan semua warga negara
memperoleh informasi dan pelayanan lebih mudah, meringkas transaksi melalui
integrasi sistem pemerintahan dan aliran operasional sistem pemerintahan dapat
dilakukan lebih cepat.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat , memperbaiki proses
keterbukaan dan akuntabilitas di lingkungan pemerintahan , mereduksi biaya
transaksi, terjadi komunikasi dan interaksi pada proses pemerintahan dan
menciptakan masyarakat berbasis komunitas informasi yang lebih berkualitas.
3. Pemerintah tidak tertutup dengan warga negara karena tersedianya akses
informasi, pelayanan yang modern, antar lembaga pemerintah dapat
berkomunikasi dan kerja lebih efisien dan efektif serta memungkinkan
meningkatkan pendapatan dari pajak.
11. D.Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penggunaan E-Government secara menyeluruh mencakup
pada:
1. Government to Citizens (Pemerintah ke Masyarakat), Pemerintah membangun
dan menerapkan berbagai aplikasi teknologi informasi untuk memperbaiki
hubungan interaksi dengan masyarakat. Contoh : E-KTP
2. Government to Business (Pemerintah ke Pelaku Usaha), Contohnya pada proses
perizinan pendirian usaha dan investasi, pengadaan lelang oleh pemerintah, dan
kegiatan lain yang membutuhkan informasi secara online bagi pelaku usaha.
3. Government to Government (Pemerintah ke Pemerintah), Memperlancar
kerjasama antar negara dengan dimudahkannya komunikasi, seperti kepentingan
diplomasi, atau berbagai informasi yang dianggap penting oleh negara yang satu
dan lainnya.
4. Government to Employees (Pemerintah ke Aparatnya), keadaan internal juga
menjadi tempat diterapkannya E-Gov dalam upaya kemudahan informasi atau
akses berbagai tugas/hasil kerja dan lainnya. Contohnya bisa diumpamakan
seperti system KRS online yang diberlakukan di Universitas dimana Rektorat
menjadi Pemerintah dan Dosen serta mahasiswa/i menjadi aparat yang berada
dalam suatu organisasi.
12. E. Kelebihan dan Kekurangan E-government :
Kelebihan :
1. Dapat membentuk hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk menghadapi
perubahan dan persaingan perdagangan internasional.
2. Dapat membentuk jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang
berkualitas, cepat, dan terjangkau oleh masyarakat luas.
3. Dapat membentuk mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-
lembaga negara serta menyediakan fasilitas dialog publik.
4. Dapat membentuk sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan
efisien memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat.
5. Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah
diperoleh.
6. Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih
efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan
teknologi informasi.
13. Kekurangan :
1. Kultur berbagi belum ada
2. Pola pikir masih sederhana (gagap teknologi)
3. Terbatasnya jumlah server dan sedikitnya software berlisensi karena
mahal
4. Sumber daya manusia yang handal di bidangTI kurang
5. Belum terintegrasinya database dan sistem aplikasi secara menyeluruh
6. Infrastruktur belum memadai
7. Tempat akses terbatas
14. Tahap –Tahap E-government
Tahap E-Government menurut Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan, bahwa penerapan E-Government dapat
dilaksanakan melalui tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkat persiapan yang meliputi :
• Pembuatan situs informasi di setiap lembaga;
• Penyiapan SDM;
• Penyiapan sarana akses yang mudah misalnya menyediakan sarana
Multipurpose Community Center,Wernet, dll;
• Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik
15. 2. Tingkat pematangan yang meliputi :
• Pembuatan situs informasi publik interaktif;
• Pembuatan antar muka keterhubungan antar lembaga lain.
3. Tingkat pemantapan yang meliputi :
• Pembuatan situs transaksi pelayanan publik;
• Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.
4. Tingkat pemanfaatan yang meliputi :
• Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (GovernmentTo
Government), G2B (GovernmentTo Business) dan G2C (GovernmentTo
Citizen) yang terintegrasi.
16. ModelWorld Bank
1. Publish: Dalam tahap ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah,
dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang
dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh
masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan melalui internet.
2. Interact: Pada tahapan ini terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah
dengan masyarakat yang berkepentingan
3. Transact: Pada tahapan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari
pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya layanan jasa oleh
pemerintah.
17. Tahapan perkembangan implementasi E-Government di Indonesia Menurut
Nugroho (2007), Tahapan perkembangan implementasi E-Government di
Indonesia dibagi menjadi empat :
1. Web Presence, yaitu memunculkan website daerah di internet. Dalam
tahap ini, informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam
website pemerintah.
2. Interaction, yaitu web daerah yang menyediakan fasilitas interaksi antara
masyarakat dan Pemerintah Daerah. Dalam tahap ini, informasi yang
ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi E-
mail dalam website pemerintah.
3. Transaction, yaitu web daerah yang selain memiliki fasilitas interaksi juga
dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari pemerintah.
4. Transformation, yaitu dalam hal ini pelayanan pemerintah meningkat
secara terintegrasi.
18. Tahap Inisiatif E-GovernmentWashtenawCounty
•Washtenaw County membagi berbagai inisiatif e-
Government yang ada menjadi tiga tahapan besar, yaitu:
e-Information, e-Commerce dan e-Democracy (Kinney,
2001). Tiga jenis klasifikasi inisiatif ini merupakan tiga
fase besar pengembangan e-Government
19. 1. E-Information
Konsep e-Information terkait dengan obyektif bagaimana agar seluruh
stakeholder pemerintah, terutama yang berhubungan dengan pelayanan
masyarakat dapat di satu sisi menyediakan dan di sisi lain mengakses
informasi secara cepat dan tepat melalui berbagai kanal akses. Kanal akses
tersebut dapat merupakan saluran komunikasi tradisional seperti kantor-
kantor, telepon, fax, dan lain sebagianya maupun melalui media teknologi
informasi seperti internet, call center, web-TV, PDA (Personal Digital
Assistant), dan lain-lain.
20. Program pembangunan aplikasi e-government dalam tahapan ini biasanya
dimulai dengan membangun website yang berisi informasi mengenai berbagai
hal yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang seyogiyanya merupakan tugas
pemerintah untuk menyediakannya. Dengan adanya website ini diharapkan
masyarakat dapat secara mandiri mencari data dan informasi yang
dibutuhkannya, sekaligus memungkinkan terjadinya komunikasi yang
interaktif antara mereka dengan pihak pemerintah yang membangun website
tersebut. Pada aplikasi yang lebih kompleks, biasanya website tersebut telah
menjadi sebuah portal pengetahuan (knowledge portal) yang di dalamnya
tidak sekedar berisi data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat, namun
lebih jauh lagi berisi berbagai pengetahuan penting yang dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
21. 2. E-Commerce
Pada tahap e-Commerce, konsep pelayanan yang ada tidak hanya
berhenti pada pertukaran informasi antara masyarakat dan pemerintahnya,
tetapi lebih jauh sudah melibatkan sejumlah proses transaksi pertukaran
barang dan/atau jasa. Masyarakat yang selama ini perlu mendatangi kantor-
kantor pemerintahan secara fisik untuk berbagai proses perijinan dan berbagai
pembayaran, seperti membuat Kartu Tanda Penduduk, Surat Ijin Mengemudi,
Penyetoran Pajak Bumi Bangunan, dan lain-lain saat ini tidak perlu berpergian
lagi karena semua hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan
memanfaatkan media internet.
22. 3. E-Democracy
Pada tahap e-Democracy, terjadi suatu lingkungan yang kondusif bagi
pemerintah, wakil rakyat, partai politik, dan konstituennya untuk saling
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkoopreasi melalui sejumlah proses interaksi
melalui media internet. Dalam kaitan ini, masyarakat dapat menyampaikan penilaian
dan pandangannya terhadap kinerja pemerintah dan menyampaikan pendapatnya
secara bebas kepada para wakil rakyat secara online dengan menggunakan fasilitas
semacam e-mail, mailing list, discussion/forum, chatting, dan polling. Arah
perkembangan akhirnya adalah bagaimana membangun sistem pemilihan umum
yang dapat dilakukan secara online. Dengan adanya komunikasi politik yang intensif
dan terbuka ini, maka diharapkan akan dapat membantu mempromosikan proses
demokrasi di negara yang bersangkutan.
Ketiga fase ini perlu dijalankan prosesnya satu per satu secara sekuensial karena
memang satu fase merupakan landasan bagi pengembangan fase berikutnya. Fase
terberat tentu saja adalah fase ketiga, dimana dibutuhkan tidak hanya infrastruktur
teknologi informasi yang kuat, tetapi juga dibutuhkan perubahan kultur yang besar di
masyarakat (suprastruktur).