SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENGGUNAAN RIZOBAKTERI SEBAGAI
PEMACU TUMBUH TANAMAN
( Plant Growth-Promoting Rhizobacteria as Biological Control Agents )
Oleh :
Eko Ari Widodo
No Presensi 07, NPM : 0814013021
Rd Saleh Ganda Bhakti
No Presensi 09, NPM 0914013142
Pendahuluan
 Pertumbuhan tanaman adalah proses terjadinya peningkatan
jumlah dan ukuran daun dan batang. Hasil pertumbuhan tanaman
adalah produk yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan menjadi
produk lain, atau hanya bersifat estetis. Pengambilan hasil dinamakan
pemanenan, yang dapat dilakukan oleh manusia, hewan atau peralatan
mesin.
 Pertumbuhan tanaman tidak hanya terjadi pada bagian atas (tajuk)
tanaman, tetapi juga terjadi pada bagian bawah (akar) tanaman. Akar
menentukan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi dan air,
Pertumbuhannya ditentukan oleh area daun yang aktif melakukan
fotosintesis karena akar bergantung pada penangkapan energi oleh
daun. Pada saat suplai energi terbatas, maka energi yang ada
digunakan oleh jaringan tanaman yang paling dekat dengan lokasi
fotosintesis. Oleh karena itu akar menerima energi hanya pada saat ada
kelebihan energi yang diproduksi melalui fotosintesis yang tidak
digunakan untuk pertumbuhan tajuk anaman.
Lanjutan...
 Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman (RPTT) atau populer
disebut plant growth promoting rhizobacteria (PGPR)
adalah kelompok bakteri menguntungkan yang agresif
‘menduduki’ (mengkolonisasi) rizosfir (lapisan tanah tipis
antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas RPTT
memberi keuntungan bagi pertumbuhan tanaman, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
 Pengaruh langsung RPTT didasarkan atas kemampuannya
menyediakan dan memobilisasi atau memfasilitasi
penyerapan berbagai unsur hara dalam tanah serta
mensintesis dan mengubah konsentrasi berbagai
fitohormon pemacu tumbuh. Sedangkan pengaruh tidak
langsung berkaitkan dengan kemampuan RPTT menekan
aktivitas patogen dengan cara menghasilkan berbagai
senyawa atau metabolit seperti antibiotik dan siderophore
(Kloepper et al., 1991; Kloepper, 1993; Glick, 1995).
Rhizobacteria
 Berdasarkan definisi, rizobakteri adalah kelompok
bakteri rizosfir yang memiliki kemampuan
mengkolonisasi rizosfir secara agresif, dan rizobakteri
yang memberi keuntungan bagi tanaman dikenal
dengan PGPR atau RPTT (Kloepper & Schroth, 1978;
Schroth & Hancock, 1982).
Fungsi dan mekanisme
Secara umum, fungsi RPTT dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
1. sebagai pemacu/perangsang pertumbuhan
(biostimulants) dengan mensintesis dan mengatur
konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh (fitohormon)
seperti asam indol asetat (AIA), giberellin, sitokinin, dan
etilen dalam lingkungan akar;
2. sebagai penyedia hara (biofertilizers) dengan menambat
N2 dari udara secara asimbiosis dan melarutkan hara P
yang terikat di dalam tanah; dan
3. sebagai pengendali patogen berasal dari tanah
(bioprotectants) dengan cara menghasilkan berbagai
senyawa atau metabolit anti patogen seperti siderophore,
β-1,3-glukanase, kitinase, antibiotik, dan sianida (Tenuta,
2006; Cattelan et al., 1999; Kloepper, 1993).
Mekanisme Kerja PGPR/RPTT
PGPR meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara
langsung dan tidak langsung,
Langsung
 nitrogen bebas yang ditransfer ke
dalam tanaman,
 produksi siderophore yang meng-
khelat besi (Fe) dan membuatnya
tersedia bagi akar tanaman,
 melarutkan mineral seperti fosfor
dan sintesis phytohormon.
Peningkatan langsung dari
pengambilan mineral melalui
peningkatan dalam spesifik flux ion
di permukaan tanaman karena
keberadaan PGPR ini telah juga
dilaporkan. Strains PGPR bisa jadi
menggunakan satu atau lebih
mekanisme ini dalam rizosfer. Telah
diketahui bahwa PGPR mensintesis
auksin dan sitokinin atau terlibat
dalam sintesis etilen tanaman.
 penekanan dari fitopatogen yang
dilakukan melauli mekanisme yang
berbeda. Ini termasuk kemampuan
dalam memproduksi siderofor yang
mengkhelat Fe,
 menjadikannya tidak tersedia bagi
patogen; kemampuan dalam
mensintesis metabolit anti fungal
seperti antibiotik,
 dinding sel fungal – lysing enzim atau
hidrogen sianida, yang menekan
pertumbuhan patogen jamur;
kemampuan untuk bersaing secara
sukses dengan patogen untuk nutrisi
atau unsur hara atau tempat khusus
dalam perakaran tanaman; dan
kemampuannya dalam menimbulkan
resistensi sistemik
Tdk langsung
Siderophore merupakan senyawa pengompleks Fe3+
atau pengkhelat besi spesifik yang dihasilkan mikroba
untuk menyembunyikan unsur mikro besi di
lingkungan rizosfir, sehingga unsur ini tidak tersedia
bagi perkembangan mikroba patogen. Beberapa strain
RPTT seperti Pseudomonas fluorescens B10 mampu
menghasilkan yellow-green florescent siderophores
(disebut pseudobactin) yang dapat menghambat
perkembangan jamur patogen Erwinia caratovora
penyebab busuk pada kentang (Subba-Rao, 1999).
Kelebihan dan Kekurangan PGPR
Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :
1. Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang –
kacangan
2. Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
3. Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat,
belerang, besi dan tembaga
4. Memproduksi hormon tanaman
5. Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
6. Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
Adapun kekurangan dari PGPR ini, yaitu :
1. Kekonsistenan pengaruh bakteri PGPR di
laboratorium dengan di lapangan kadang – kadang
berbeda.
2. Bakteri ini harus dapat diperbanyak dan diproduksi
dalam bentuk yang optimum baik vialibilas maupun
biologinya selama diaplikasikan di lapangan.
Beberapa bakteri PGPR harus dilakukan re-inokulasi
setelah diaplikasikan di lapangan sepertiRhizobia.
3. Tantangan lainnya berkaitan dengan regulasi /
kebijakan suatu negara. Di beberapa negara kontrol
terhadap produksi agens antagonis ini sangat ketat.
Walaupun produk tersebut tidak berefek negatif
pada manusia
Prospek yang Akan Datang
 Sebagaimana pemahaman mengenai kompleksnya
lingkungan rizosfer mekanisme aksi PGPR, dan aspek
praktek dari formulasi inokulan, kita dapat menduga
untuk mengetahui produk PGPR baru menjadi tersedia.
Sukses dari produk ini akan bergantung pada kemampuan
untuk mengelola rizosfer untuk meningkatkan ketahanan
dan data kompetisi dari mikroorganisme bermanfaat ini
(Bowen dan Rovira, 1999).
 Pengelolaan rizosfer akan memerlukan pertimbangan
tanah dan praktek budidaya tanaman dan juga formulasi
inokulan dan pelepasannya. Peningkatan daya genetik dari
strains PGPR untuk meningkatkan kolonisasi dan
keefektifannya melibatkan tambahan satu atau lebih ciri
atau sifat yang berasosiasi dengan PGPR. PGPR
menawarkan pendekatan lingkungan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan produksi dan kesehatan tanaman
Sekian....
Dan
Terima kasih....

More Related Content

Similar to dokumen.tips_ppt-kelompok-pgprpptx.pptx

Pengendalian hama dan penyakit secara alami
Pengendalian hama dan penyakit secara alamiPengendalian hama dan penyakit secara alami
Pengendalian hama dan penyakit secara alami
pipit121410
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
Ahmad Azhari
 
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikrobaPertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Afifi Rahmadetiassani
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
annisaroshi
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
sumitrojait
 
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
Budidaya  Menggunakan  Bio P 2000 ZBudidaya  Menggunakan  Bio P 2000 Z
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
Bio Perforasi
 
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
analisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturanalisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literatur
Aris Pamungkas
 

Similar to dokumen.tips_ppt-kelompok-pgprpptx.pptx (20)

Pengendalian hama dan penyakit secara alami
Pengendalian hama dan penyakit secara alamiPengendalian hama dan penyakit secara alami
Pengendalian hama dan penyakit secara alami
 
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxMATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikrobaPertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
Mater HERBAFARM
Mater HERBAFARMMater HERBAFARM
Mater HERBAFARM
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
 
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
Budidaya  Menggunakan  Bio P 2000 ZBudidaya  Menggunakan  Bio P 2000 Z
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatpengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
 
Root exudates
Root exudatesRoot exudates
Root exudates
 
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
Ringkasan perkuliahan semester 3 mikrobiologi tanah dan bioteknologi pertania...
 
analisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturanalisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literatur
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembanganBhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
 
Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
 
Lembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranLembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaran
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 

dokumen.tips_ppt-kelompok-pgprpptx.pptx

  • 1. PENGGUNAAN RIZOBAKTERI SEBAGAI PEMACU TUMBUH TANAMAN ( Plant Growth-Promoting Rhizobacteria as Biological Control Agents ) Oleh : Eko Ari Widodo No Presensi 07, NPM : 0814013021 Rd Saleh Ganda Bhakti No Presensi 09, NPM 0914013142
  • 2. Pendahuluan  Pertumbuhan tanaman adalah proses terjadinya peningkatan jumlah dan ukuran daun dan batang. Hasil pertumbuhan tanaman adalah produk yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan menjadi produk lain, atau hanya bersifat estetis. Pengambilan hasil dinamakan pemanenan, yang dapat dilakukan oleh manusia, hewan atau peralatan mesin.  Pertumbuhan tanaman tidak hanya terjadi pada bagian atas (tajuk) tanaman, tetapi juga terjadi pada bagian bawah (akar) tanaman. Akar menentukan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi dan air, Pertumbuhannya ditentukan oleh area daun yang aktif melakukan fotosintesis karena akar bergantung pada penangkapan energi oleh daun. Pada saat suplai energi terbatas, maka energi yang ada digunakan oleh jaringan tanaman yang paling dekat dengan lokasi fotosintesis. Oleh karena itu akar menerima energi hanya pada saat ada kelebihan energi yang diproduksi melalui fotosintesis yang tidak digunakan untuk pertumbuhan tajuk anaman.
  • 3. Lanjutan...  Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman (RPTT) atau populer disebut plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) adalah kelompok bakteri menguntungkan yang agresif ‘menduduki’ (mengkolonisasi) rizosfir (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas RPTT memberi keuntungan bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.  Pengaruh langsung RPTT didasarkan atas kemampuannya menyediakan dan memobilisasi atau memfasilitasi penyerapan berbagai unsur hara dalam tanah serta mensintesis dan mengubah konsentrasi berbagai fitohormon pemacu tumbuh. Sedangkan pengaruh tidak langsung berkaitkan dengan kemampuan RPTT menekan aktivitas patogen dengan cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit seperti antibiotik dan siderophore (Kloepper et al., 1991; Kloepper, 1993; Glick, 1995).
  • 4. Rhizobacteria  Berdasarkan definisi, rizobakteri adalah kelompok bakteri rizosfir yang memiliki kemampuan mengkolonisasi rizosfir secara agresif, dan rizobakteri yang memberi keuntungan bagi tanaman dikenal dengan PGPR atau RPTT (Kloepper & Schroth, 1978; Schroth & Hancock, 1982).
  • 5.
  • 6. Fungsi dan mekanisme Secara umum, fungsi RPTT dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dibagi dalam tiga kategori, yaitu: 1. sebagai pemacu/perangsang pertumbuhan (biostimulants) dengan mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh (fitohormon) seperti asam indol asetat (AIA), giberellin, sitokinin, dan etilen dalam lingkungan akar; 2. sebagai penyedia hara (biofertilizers) dengan menambat N2 dari udara secara asimbiosis dan melarutkan hara P yang terikat di dalam tanah; dan 3. sebagai pengendali patogen berasal dari tanah (bioprotectants) dengan cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti patogen seperti siderophore, β-1,3-glukanase, kitinase, antibiotik, dan sianida (Tenuta, 2006; Cattelan et al., 1999; Kloepper, 1993).
  • 7. Mekanisme Kerja PGPR/RPTT PGPR meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara langsung dan tidak langsung, Langsung  nitrogen bebas yang ditransfer ke dalam tanaman,  produksi siderophore yang meng- khelat besi (Fe) dan membuatnya tersedia bagi akar tanaman,  melarutkan mineral seperti fosfor dan sintesis phytohormon. Peningkatan langsung dari pengambilan mineral melalui peningkatan dalam spesifik flux ion di permukaan tanaman karena keberadaan PGPR ini telah juga dilaporkan. Strains PGPR bisa jadi menggunakan satu atau lebih mekanisme ini dalam rizosfer. Telah diketahui bahwa PGPR mensintesis auksin dan sitokinin atau terlibat dalam sintesis etilen tanaman.  penekanan dari fitopatogen yang dilakukan melauli mekanisme yang berbeda. Ini termasuk kemampuan dalam memproduksi siderofor yang mengkhelat Fe,  menjadikannya tidak tersedia bagi patogen; kemampuan dalam mensintesis metabolit anti fungal seperti antibiotik,  dinding sel fungal – lysing enzim atau hidrogen sianida, yang menekan pertumbuhan patogen jamur; kemampuan untuk bersaing secara sukses dengan patogen untuk nutrisi atau unsur hara atau tempat khusus dalam perakaran tanaman; dan kemampuannya dalam menimbulkan resistensi sistemik Tdk langsung
  • 8. Siderophore merupakan senyawa pengompleks Fe3+ atau pengkhelat besi spesifik yang dihasilkan mikroba untuk menyembunyikan unsur mikro besi di lingkungan rizosfir, sehingga unsur ini tidak tersedia bagi perkembangan mikroba patogen. Beberapa strain RPTT seperti Pseudomonas fluorescens B10 mampu menghasilkan yellow-green florescent siderophores (disebut pseudobactin) yang dapat menghambat perkembangan jamur patogen Erwinia caratovora penyebab busuk pada kentang (Subba-Rao, 1999).
  • 9. Kelebihan dan Kekurangan PGPR Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya : 1. Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan 2. Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas 3. Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga 4. Memproduksi hormon tanaman 5. Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan 6. Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
  • 10. Adapun kekurangan dari PGPR ini, yaitu : 1. Kekonsistenan pengaruh bakteri PGPR di laboratorium dengan di lapangan kadang – kadang berbeda. 2. Bakteri ini harus dapat diperbanyak dan diproduksi dalam bentuk yang optimum baik vialibilas maupun biologinya selama diaplikasikan di lapangan. Beberapa bakteri PGPR harus dilakukan re-inokulasi setelah diaplikasikan di lapangan sepertiRhizobia. 3. Tantangan lainnya berkaitan dengan regulasi / kebijakan suatu negara. Di beberapa negara kontrol terhadap produksi agens antagonis ini sangat ketat. Walaupun produk tersebut tidak berefek negatif pada manusia
  • 11. Prospek yang Akan Datang  Sebagaimana pemahaman mengenai kompleksnya lingkungan rizosfer mekanisme aksi PGPR, dan aspek praktek dari formulasi inokulan, kita dapat menduga untuk mengetahui produk PGPR baru menjadi tersedia. Sukses dari produk ini akan bergantung pada kemampuan untuk mengelola rizosfer untuk meningkatkan ketahanan dan data kompetisi dari mikroorganisme bermanfaat ini (Bowen dan Rovira, 1999).  Pengelolaan rizosfer akan memerlukan pertimbangan tanah dan praktek budidaya tanaman dan juga formulasi inokulan dan pelepasannya. Peningkatan daya genetik dari strains PGPR untuk meningkatkan kolonisasi dan keefektifannya melibatkan tambahan satu atau lebih ciri atau sifat yang berasosiasi dengan PGPR. PGPR menawarkan pendekatan lingkungan yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi dan kesehatan tanaman