SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
Mata Kuliah : Manajemen Pengetahuan
Dosen : Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA
Dimensi Tersembunyi
Telaah Tentang Tacit Knowledge (Pengetahuan Tersembunyi) Menurut Michael Polanyi
Dalam Konteks Manajemen Pengetahuan
Oleh Stefanus Widya Roys (00000006858)
1. Pendahuluan
Kesuksesan sebuah organisasi disadari tidak sepenuhnya tergantung pada kepemilikan modal
kasat mata (tanah, uang, sumber daya energi, dan peralatan). Pencapaian target organisasi
dapat diwujudkan dengan mengelola sumber daya yang tidak langsung tampak namun
memberi pengaruh yang tidak kalah signifikan dengan penguasaan aset konkret. Hal inilah
yang ditemukan, dipelajari, dan diorganisasikan oleh Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Tekeuchi
dengan mengadaptasi sebuah elemen dari epistemologi Michael Polanyi yaitu Tacit
Knowledge (pengetahuan tersembunyi).
Tulisan ini akan berfokus pada ide tentang tacit knowledge (pengetahuan tersembunyi)
sebagai dimensi laten yang mengkonstruksikan kinerja sebuah organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan bersama. Pada prinsipnya tulisan ini adalah sebuah ulasan literatur
terhadap naskah yang disusun oleh Mikhael Dua berjudul “The Tacit Dimension in
Knowledge Management: The Implications of the Epistemology of Michael Polanyi” yang
dimuat dalam Jurnal Prajna Vihara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2011, halaman 51-63.
Pada bagian awal penulis akan menelaah ide filosofis tacit knowledge dari Michael Polanyi
sebagaimana disajikan oleh Mikhael Dua. Usai tinjauan terhadap teks tersebut, penulis akan
menyumbangkan pemahamannya dengan mencoba menarik relevansi penemuan tersebut
kepada lingkungan konkret, dalam hal ini pada konteks organisasi sekolah pada koridor
diskursus manajemen pengetahuan. Tulisan ini akan ditutup dengan kesimpulan serta
sumbang saran sebagai aplikasi temuan telaah singkat ini.
2
2. Pengetahuan Tersembunyi Menurut Polanyi
Salah satu petualangan intelektual Polanyi secara mendalam dicurahkan pada
penyelidikannya tentang pengetahuan manusia. Pada ranah filsafat bidang tersebut masuk
dalam kajian Epistemologi yaitu salah satu cabang filsafat yang menelaah tentang cara
manusia memperoleh pengetahuan hingga bagaimana sebuah pengetahuan dapat terjadi
dalam relasi antara subjek-objek.
Pada konteks epistemologis ini Polanyi memahami pengetahuan sebagai proses, yaitu
dimensi aktivitas manusia untuk mengetahui. Menurutnya kita mengetahui lebih banyak
tentang keseluruhan kenyataan daripada kemampuan kita untuk mengungkapkannya satu per
satu secara rinci. Pernyataan ini merupakan kritiknya terhadap positivisme yang kerap
mengagungkan metode induktif dengan mengidentifikasi hal-hal inderawi, konkret, dapat
diraba dan tampak, serta mencari hubungan di antaranya untuk ditarik kesimpulan menjadi
sebuah pengetahuan (Dua, 2011, 56). Di luar fenomena faktual tersebut, seperti imajinasi,
perasaan, intuisi tidak diakui keberadaannya dan bukan merupakan bahan ramuan
pengetahuan.
Pada posisi itu Polanyi menanggapi pengetahuan manusia tidak terbatas pada apa yang
melulu tampak, melainkan lebih luas dari itu. Bagi Polanyi mengetahui adalah sebuah proses
untuk memahami bagian-bagian yang terpisah menuju kepada yang menyeluruh. Hubungan
mutualis antara yang partikular tersebut dapat dipahami hanya dengan usaha imajinasi yang
terus menerus. Pemahaman manusia akan sesuatu tidak terbangun oleh hanya apa yang
dicerap oleh indera melainkan juga melibatkan unsur-unsur non inderawi yang tidak bisa
ditampik menjadi bagian dari pengalaman manusia.
Gagasan Polanyi ini dipengaruhi oleh Psikologi Gestalt yang menyatakan bahwa persepsi
manusia cenderung melihat realitas di sekelilinnya sebagai kesatuan rangkaian yang utuh dan
tidak terbagi. Polanyi mengamini bahwa cara manusia untuk mencerap sesuatu di luar dirinya
berasal dari usaha-usaha dari dalam tubuh yang bekerja tanpa sepenuhnya bisa disadari
(seperti sistem aksi-reaksi pada otot yang diperintahkan oleh kerja syaraf pada otak tanpa
manusia bisa menyadarinya tahap demi tahapnya secara rinci).
Oleh karena itu Polanyi menegaskan bahwa ada usaha perseptif dari kesadaran kita (melalui
organ tubuh dan indera) yang bekerja secara tersembunyi (tacitly) untuk mencerap objek
sehingga membuat manusia sampai pada pengetahuan tentangnya. Tegasnya pengetahuan itu
3
adalah sebuah aktivitas, yaitu proses mengetahui. Hal itu tacit (tersembunyi) karena semua
hal yang mengarahkan kita kepada pengetahuan tentang objek partikular, dan yang bekerja
dalam persepsi visual kita; serta bahwa adanya penggunaan alat (organ) dan aktivitas
penyelidikan dalam proses mengetahui disadari tidak sepenuhnya dapat didefinsikan.
3. Tacit Knowledge (Pengetahuan Tersembunyi) dalam Kerangka Bisnis
Menurut Polanyi ilmu pengetahuan adalah seni mengetahui sesuatu yang dibangun atas dasar
prinsip koordinasi spotan dari initisatif bebas dalam koridor plausible (masuk akal), saintifik,
dan orinisinal (Dua, 2011, 64). Prinsip koordinasi spontan yang berada dalam kubah ke-
masuk akal-an dan saintifik inilah yang oleh Polanyi dimaksudkan sebagai dimensi
tersembunyi dari pengetahuan karena itu adalah bagian dari proses. Sehingga, bagi Polanyi,
pengetahuan tidak berhenti pada produk jadinya melainkan sebuah aktivitas/proses
senantiasa. Konsekuennya maka yang tersembunyi, yang memungkinkan sebuah pengetahuan
hadir itu pun adalah sebuah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan tersembunyi (Tacit
Knowledge)
Tiga puluh tahun kemudian Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi mengaplikasikan teori
tersebut ke dalam dunia bisnis. Mereka menerjemahkan prinsip tacit knowledge Polanyi
dalam penemuan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan modern tidak
semata pada kepemilikan modal berwujud, mesin industri, dan peralatan melainkan lebih
pada kemampuan untuk mengelola kekayaan intelektual dan pelayanan pelanggan (Nonaka-
Takeuchi dalam Mikhael Dua, 2011, 64). Dengan demikian pertarungannya adalah tidak lagi
pada seberapa besar modal yang bisa dihimpun, melainkan bentuk pengetahuan apa yang
dapat diciptakan, dilestarikan, dan digunakan dalam rangka membangun sebuah perusahaan.
Mikhael Dua menjelaskan bahwa Nonaka dan Takeuchi membagi dua bentuk pengetahuan
yaitu eksplisit dan implicit. Dengan eksplisit yang dimaksud adalah segala hal yang
berhubungan dengan perhitungan nominal dan dapat diungkapkan dengan kata sehingga
dapat dengan mudah dikomunikasikan dan dibagikan dalam bentuk data, rumusan saintifik,
serta prosedur-prosedur sebagaimana diterapkan dalam keseharian perusahaan.
Nonaka dan Takeuchi menemukan bahwa ada pengetahuan implisit yang tidak serta merta
tampak dan mudah diungkapkan. Pengetahuan tersebut sifatnya intuitif dan mengandung
wawasan mendalam yang penuh dengan anggapan subjektif. Pengetahuan tersebut hidup
4
dalam tindakan dan pengalaman individu sebagaimana mewujud dalam idealisme, nilai-nilai,
ataupun emosi yang ia geluti.
Pengetahuan implisit tersebut memiliki dua dimensi. Pertama adalah dimensi teknis yang
berhubungan dengan pemahaman cara; yaitu penguasaan suatu proses keahlian akan sesuatu
yang tidak mudah dijelaskan dengan kata (seperti seorang manajer ahli yang memiliki
kepekaan profesi oleh karena pengalamannya bertahun-tahun). Kedua adalah dimensi
kognitif, yaitu skema, model-model mental, kepercayaan, dan pelbagai persepsi yang
mengakar sebagai hal-hal yang kita terima ada begitu saja (taken for granted) dalam hidup
kita. Kedua dimensi tersebut eksis inheren, internal dalam keseharian manusia dan
membentuk cara pemahaman kita untuk mencerap realitas di luar diri kita.
Bagi Nonaka-Takeuchi, pengetahuan sebagai aktivitas tidak berarti kehendak untuk
menguasai objek, melainkan cara-cara kita mengorientasikan diri kepada objek dengan
berpartisipasi kepada bagaimana cara objek tersebut berada (Dua, 2011, 65). Dengan
demikian pengetahuan juga meliputi pemahaman akan proses bagaimana individu
menemukan realitas. Penemuan tersebut tidak memisahkan tegas antara subjek-objek, tubuh-
pikiran, melainkan sebuah kesatuan antara tubuh dan pikiran, diri dan orang lain, mahluk dan
alam.
Dengan demikian permasalahannya adalah bukan pada pengetahuan macam apa yang kita
miliki, melainkan bagaimana kita berkarya menciptakan pengetahuan. Di dalam bisnis,
pengetahuan lantas dipahami sebagai proses individual pembaruan diri seseorang maupun
organisasi. Intinya adalah inovasi sebagai aktivitas kerja. Esensi dari inovasi sendiri adalah
kegiatan mereka cipta kembali dunia menurut visi kita pribadi. Dalam dunia perusahaan hal
ini diterjemahkan dengan usaha menciptakan organisasi beserta organismenya untuk tiada
henti melakukan proses pembaruan/perbaikan diri secara pribadi maupun kolektif sebagai
kesatuan perusahaan.
Meskipun sifatnya yang laten tacit knowledge tidaklah terkurung sebagai pengetahuan
eksklusif, karena juga dapat dan perlu dikomunikasikan pada orang lain sehingga mewujud
gunanya bagi dunia (organisasi/perusahaan). Perwujudan itu tampak dari metafor-metafor
yang dihadirkan sebagai usaha menerjemahkan kesadaran akan pengetahuan tacit itu.
Nonaka-Tekeuchi mengambil contoh dari ide Mr. Watanabe, top manajemen Honda, tentang
visi mobil masa depan "tall boy" yang berprinsip "man maximum, machine minimum".
5
Visi yang tidak mengandung panduan konkret tersebut mengundang interpretasi para
karyawan untuk secara intuitif mencipta metafor-metafor yang kemudian secara bertahap
diartikulasikan dalam dialog kerja tim. Dari komunikasi itu terjadi berbagi pengetahuan
(knowledge sharing). Dari situlah terwujud jalan bagi pengetahuan tacit untuk
menyingkapkan eksitensinya terangkat menjadi eksplisit. Dengan demikian tacit knowledge,
meskipun tersembunyi dan laten dalam ruang individu dapat diakui eksistensi dan
kegunaannya karena proses mengetahui (kesadaran manusia) yang mengungkapnya menjadi
eksplisit.
4. Pendapat Penulis
Secara spontan agak sulit untuk memahami atau bahkan mengakui keberadaan pengetahuan
tersembunyi (tacit knowledge) dalam konteks lingkungan pembelajaran karena justru sifatnya
yang tersembunyi dan tidak dapat langsung dikodifikasikan ataupun diberi simbol-simbol
sehingga dapat mudah dikomunikasikan.
Seorang pembuat sushi dapat menakar volume nasi yang proporsional hanya dengan
genggaman tangan tanpa alat dan ketika diukur dengan timbangan beratnya tepat seperti yang
dikehendaki; seorang ahli mesin dapat mendeteksi kerusakan mesin hanya dengan mendengar
suara deru mesin; seorang Cesar Milan yang dapat menjinakkan anjing bahkan yang terliar
sekalipun hanya dengan tatapan kemudian sentuhan. Adakah manual book untuk itu
sehingga setiap orang dapat dengan mudah dan prosedural dapat melakukannya persis sama?
Apakah buku-buku pelajaran di lembaga pendidikan mengajarkan bagaimana memulai
pembicaraan bisnis, merayu calon konsumen untuk membeli produk, hingga melakukan
negosiasi agar mencapai target yang ditentukan?
Bila dililihat seolah orang-orang tersebut seperti mengandalkan perasaan/intuisi (feeling)
mereka untuk menjustifikasi masalah ketimbang pengolahan rasio. Di sisi lain kita mengakui
hasil kerja mereka karena terbukti ada dan memiliki nilai kegunaannya. Inilah pengetahuan
tersembunyi itu. Keberadaannya muncul karena pengalaman dan pengujian. Ada
pembelajaran tertentu secara personal sehingga seorang menjadi ahli pada bidang tertentu
bukan oleh karena duduk di kelas dan menyerap sistematika ilmu pengetahuan
formal/eksplisit namun justru oleh kegiatan mengasah intuisi, perasaan, imajinasi mereka.
6
Dalam lingkungan sekolah anak tidak belajar bagaimana menyapu lantai, memasak mie
instan, menggoreng telur sendiri, mandi sendiri, berbicara pada orang. Saya ingat bahwa saya
pernah memperoleh pertanyaan dari murid, “Sir buat apa sih kita belajar persamaan kuadrat?”
“Emangnya kalo kita kerja disuruh mencari X ya?” Jawaban yang saya berikan adalah apa
yang kebetulan pernah menjadi permenungan saya pada usia yang sama dan baru menemukan
jawabnya beberapa tahun sesudahnya. Mempelajari perhitungan semacam itu tidak semata
belajar tentang manipulasi numerik, tetapi lebih dalam ada yang diasah seperti kepekaan akan
ketelitian, keuletan mencari jawab, hingga kemampuan untuk memutuskan perkara (Azis dan
Rahman, 2014) yang kegunaannya akan berlaku untuk diaplikasikan pada bidang lain dan
bahkan lintas waktu. Itulah yang dikatakan sebagai pengetahuan tersembunyi yaitu daya
dalam diri yang memungkinkan untuk tahu bagaimana (“know how”) melakukan sesuatu.
Namun selain hidup dalam individu, pengetahuan tersembunyi ini juga ada ketika orang
berinteraksi. Seperti dikatakan di atas bahwa apa yang laten kemudian mencuat ke atas
hingga tampak dikarenakan komunikasi orang-orang yang mencoba mengartikulasikan ide
gagasannya. Dengan kata lain knowledge sharing. Prinsip ini sangat penting dalam sebuah
organisasi bilamana perkumpulan tersebut diimpikan untuk berkembang dan langgeng.
Dengan berbagi pengetahuan maka fragment ide yang ada pada tiap individu serupa puzzle
yang bila dihimpun kemudian akan menciptakan pengetahuan baru. Penciptaan ini dapat
tampak pada usaha pencarian solusi dari suatu masalah atau kebutuhan. Di sini organisasi
kemudian tidak dipahami sebagai himpunan/perkumpulan orang-orang melainkan sebuah
organisme di mana masing-masing pribadi menjadi bagian penting yang saling berkaitan
serupa sel-sel dalam tubuh kita. Organisme ini mensyaratkan media yang kondusif sebagai
lingkungan pembelajaran. Dengan lingkungan pembelajaran kondusif yang dimaksud adalah
sebuah organisasi (perusahaan, sekolah, kantor pemerintahan) di mana di dalamnya terdapat
iklim kehendak untuk terus berkembang sehingga mengandaikan individu-individu yang mau
belajar dan mengajarkan. Ibaratnya senior lapar mengajar dan junior haus belajar.
Kemampuan bekerja dengan belajar-mengajar dalam sebuah organisasi ini merupakan
kekayaan perusahaan sebagai aset yang tidak tampak. Nilainya adalah menjadi sumber
pengetahuan perusahaan karena inovasi-inovasi yang kontekstual tentang lingkungan fisik
kerja, peraturan kerja, prosedur, relasi klien maupun konsumen hingga produk. Dengan
demikian kekayaan intelektual yang dimiliki melekat pada setiap karyawan memperoleh
7
akomodasinya dan secara tidak langsung menjadi kekayaan yang sama yang dimiliki oleh
organisasi.
Di sekolah misalnya seorang pemimpin yang memiliki kemampuan interpersonal yang baik
terhadap jajaran subordinasinya akan menghasilkan strategi kreatif dalam pemecahan
masalah. Hal ini dikarenakan karena pengetahuan dan pengalamannya yang
memungkinkannya untuk merespon dengan mudah permasalahan di sekolah. (Azis dan
Rahman, 2014). Hal ini ditegaskan oleh Polanyi bahwa eksistensi pengetahuan tersembunyi
dapat disaksikan saat bagaimana seseorang menyelesaikan masalah.
5. Penutup
Apa yang dipelajari di sekolah kerap kali belum tentu langsung dapat diterapkan dalam
kehidupan keseharian. Ilmu eksplisit yang diserap oleh anak-anak setiap hari ternyata tidak
menjadi jaminan sebagai perangkat yang dapat digunakan untuk menghadapi kenyataan dunia
kerja, lingkungan sosial, hingga masalah personal. Dalam perusahaan ternyata modal besar,
aset banyak, tanah luas tampaknya tidak menjamin kelanggengan dan pertumbuhan
perusahaan. Apa yang eksplisit konkret kasat mata tidak serta merta menjamin keberadaaan
seseorang ataupun kelompok (baca: organisasi/perusahaan).
Dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu memodifikasi itu semua menjadi
pengetahuan-pengetahuan tentang cara bertindak, cara menyelesaikan masalah, hingga terus
berinovasi menjawab kebutuhan. Lebih besar lagi dibutuhkan kemampuan untuk mengelola
sumber daya manusia tersebut sehingga dapat berkarya secara tepat guna dan sesuai sasaran
organisasi. Pengetahuan prinsip pengelolaan tersebut terbangun atas apa yang sebenarnya
tidak begitu saja tampak dan punya formula objektifnya sendiri. Pengetahuan tersembunyi
(tacit knowledge) tidak dapat disangkal memiliki pengaruh signifikan terhadap eksistensi
organisasi. Kesadaran dan usaha untuk mengasah, mengkomunikasikan, dan
mengartikulasikannya kepada orang lain akan menguak sedikit demi sedikit bagian bawah
gunung es pengetahuan. Harapannya inovasi-inovasi yang tercipta darinya membuat dunia
menjadi tempat yang lebih baik untuk manusia berkarya.
Ω
8
Daftar Pustaka
Aziz, Siti Khatizah Mohamad dan Rahman, Mohd Anuar Abdul. The Use of Tacit Knowledge
and School Innovation in Malaysia Secondary School yang dimuat dalam International
Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), Vol.3, No.1, March 2014, pp.
45~52
Dua, Mikhael. The Tacit Dimension in Knowledge Management: The Implications of the
Epistemology of Michael Polanyi yang dimuat dalam Jurnal Prajna Vihara, Vol. 12 No. 1
Januari – Juni 2011, halaman 51-63.

More Related Content

What's hot

Pengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditPengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditNatalia Anneliz
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamHasan Basri Ar-Rowy
 
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi AnggotaLaporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi AnggotaBachtiar Hidayat
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1marsiska
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahTajus Yamani
 
Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah dewimita
 
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...Hannytriyana
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditsugeng1990
 

What's hot (20)

Pengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kasPengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kas
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Pengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditPengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti audit
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi AnggotaLaporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Pengawasan kas
Pengawasan kasPengawasan kas
Pengawasan kas
 
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariah
 
Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah
 
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
 
Analisis Rasio
Analisis RasioAnalisis Rasio
Analisis Rasio
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
 

Viewers also liked

Coming To Chicago Update
Coming To Chicago UpdateComing To Chicago Update
Coming To Chicago UpdateCynthia Stewart
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patatesangelarm
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patatesangelarm
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patatesangelarm
 
Crepusculo
CrepusculoCrepusculo
Crepusculoangelarm
 
Presentation Rre Limited 2
Presentation Rre Limited 2Presentation Rre Limited 2
Presentation Rre Limited 2MAT49
 
Crepusculo
CrepusculoCrepusculo
Crepusculoangelarm
 
Use Cases For The ICS
Use Cases For The ICSUse Cases For The ICS
Use Cases For The ICSguestbbf13d
 
Com Evolucionen Les Tecnologies
Com Evolucionen Les TecnologiesCom Evolucionen Les Tecnologies
Com Evolucionen Les Tecnologiesangelarm
 
Jeda Hls Hlv Success Story V4
Jeda Hls Hlv Success Story V4Jeda Hls Hlv Success Story V4
Jeda Hls Hlv Success Story V4Chun Xia
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patatesangelarm
 
RéNe Descartes Ppt2
RéNe Descartes Ppt2RéNe Descartes Ppt2
RéNe Descartes Ppt2AlexaSol
 
Suebarr 10.03.08
Suebarr 10.03.08Suebarr 10.03.08
Suebarr 10.03.08suebarr_57
 

Viewers also liked (17)

Suebarr2009
Suebarr2009Suebarr2009
Suebarr2009
 
Coming To Chicago Update
Coming To Chicago UpdateComing To Chicago Update
Coming To Chicago Update
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patates
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patates
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patates
 
Crepusculo
CrepusculoCrepusculo
Crepusculo
 
Presentation Rre Limited 2
Presentation Rre Limited 2Presentation Rre Limited 2
Presentation Rre Limited 2
 
Crepusculo
CrepusculoCrepusculo
Crepusculo
 
Use Cases For The ICS
Use Cases For The ICSUse Cases For The ICS
Use Cases For The ICS
 
Ingles[1]
Ingles[1]Ingles[1]
Ingles[1]
 
Coming To Chicago
Coming To ChicagoComing To Chicago
Coming To Chicago
 
Wise Samples
Wise SamplesWise Samples
Wise Samples
 
Com Evolucionen Les Tecnologies
Com Evolucionen Les TecnologiesCom Evolucionen Les Tecnologies
Com Evolucionen Les Tecnologies
 
Jeda Hls Hlv Success Story V4
Jeda Hls Hlv Success Story V4Jeda Hls Hlv Success Story V4
Jeda Hls Hlv Success Story V4
 
Com Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De PatatesCom Es Fa La Truita De Patates
Com Es Fa La Truita De Patates
 
RéNe Descartes Ppt2
RéNe Descartes Ppt2RéNe Descartes Ppt2
RéNe Descartes Ppt2
 
Suebarr 10.03.08
Suebarr 10.03.08Suebarr 10.03.08
Suebarr 10.03.08
 

Similar to Dimensi tersembunyi sebuah kesuksesan

359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasiMuhammad Marhaban
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptx
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptxPenganta tata kelola teknologi informasi (I).pptx
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptxPriskilaYiyin
 
Pengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan IntelegensiPengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan Intelegensireycaesarly
 
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfKelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfdiandra63
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfZakiCell1
 
Tugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifTugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifchamimmah
 
FENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxFENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxZainal78
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanSlamet Readi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
FENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxFENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxrisca18
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektualDia Cahyawati
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordKaer Bikers
 
Tugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiTugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiJhosua Korwa
 

Similar to Dimensi tersembunyi sebuah kesuksesan (20)

Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptx
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptxPenganta tata kelola teknologi informasi (I).pptx
Penganta tata kelola teknologi informasi (I).pptx
 
Pengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan IntelegensiPengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan Intelegensi
 
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfKelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
 
Chapter 3 km model
Chapter 3 km modelChapter 3 km model
Chapter 3 km model
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
 
Review henry kurniawan
Review henry kurniawanReview henry kurniawan
Review henry kurniawan
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Tugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifTugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitif
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
Kelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_sKelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_s
 
FENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxFENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptx
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
FENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxFENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptx
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
Tugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiTugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasi
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 

Dimensi tersembunyi sebuah kesuksesan

  • 1. 1 Mata Kuliah : Manajemen Pengetahuan Dosen : Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA Dimensi Tersembunyi Telaah Tentang Tacit Knowledge (Pengetahuan Tersembunyi) Menurut Michael Polanyi Dalam Konteks Manajemen Pengetahuan Oleh Stefanus Widya Roys (00000006858) 1. Pendahuluan Kesuksesan sebuah organisasi disadari tidak sepenuhnya tergantung pada kepemilikan modal kasat mata (tanah, uang, sumber daya energi, dan peralatan). Pencapaian target organisasi dapat diwujudkan dengan mengelola sumber daya yang tidak langsung tampak namun memberi pengaruh yang tidak kalah signifikan dengan penguasaan aset konkret. Hal inilah yang ditemukan, dipelajari, dan diorganisasikan oleh Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Tekeuchi dengan mengadaptasi sebuah elemen dari epistemologi Michael Polanyi yaitu Tacit Knowledge (pengetahuan tersembunyi). Tulisan ini akan berfokus pada ide tentang tacit knowledge (pengetahuan tersembunyi) sebagai dimensi laten yang mengkonstruksikan kinerja sebuah organisasi dalam rangka pencapaian tujuan bersama. Pada prinsipnya tulisan ini adalah sebuah ulasan literatur terhadap naskah yang disusun oleh Mikhael Dua berjudul “The Tacit Dimension in Knowledge Management: The Implications of the Epistemology of Michael Polanyi” yang dimuat dalam Jurnal Prajna Vihara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2011, halaman 51-63. Pada bagian awal penulis akan menelaah ide filosofis tacit knowledge dari Michael Polanyi sebagaimana disajikan oleh Mikhael Dua. Usai tinjauan terhadap teks tersebut, penulis akan menyumbangkan pemahamannya dengan mencoba menarik relevansi penemuan tersebut kepada lingkungan konkret, dalam hal ini pada konteks organisasi sekolah pada koridor diskursus manajemen pengetahuan. Tulisan ini akan ditutup dengan kesimpulan serta sumbang saran sebagai aplikasi temuan telaah singkat ini.
  • 2. 2 2. Pengetahuan Tersembunyi Menurut Polanyi Salah satu petualangan intelektual Polanyi secara mendalam dicurahkan pada penyelidikannya tentang pengetahuan manusia. Pada ranah filsafat bidang tersebut masuk dalam kajian Epistemologi yaitu salah satu cabang filsafat yang menelaah tentang cara manusia memperoleh pengetahuan hingga bagaimana sebuah pengetahuan dapat terjadi dalam relasi antara subjek-objek. Pada konteks epistemologis ini Polanyi memahami pengetahuan sebagai proses, yaitu dimensi aktivitas manusia untuk mengetahui. Menurutnya kita mengetahui lebih banyak tentang keseluruhan kenyataan daripada kemampuan kita untuk mengungkapkannya satu per satu secara rinci. Pernyataan ini merupakan kritiknya terhadap positivisme yang kerap mengagungkan metode induktif dengan mengidentifikasi hal-hal inderawi, konkret, dapat diraba dan tampak, serta mencari hubungan di antaranya untuk ditarik kesimpulan menjadi sebuah pengetahuan (Dua, 2011, 56). Di luar fenomena faktual tersebut, seperti imajinasi, perasaan, intuisi tidak diakui keberadaannya dan bukan merupakan bahan ramuan pengetahuan. Pada posisi itu Polanyi menanggapi pengetahuan manusia tidak terbatas pada apa yang melulu tampak, melainkan lebih luas dari itu. Bagi Polanyi mengetahui adalah sebuah proses untuk memahami bagian-bagian yang terpisah menuju kepada yang menyeluruh. Hubungan mutualis antara yang partikular tersebut dapat dipahami hanya dengan usaha imajinasi yang terus menerus. Pemahaman manusia akan sesuatu tidak terbangun oleh hanya apa yang dicerap oleh indera melainkan juga melibatkan unsur-unsur non inderawi yang tidak bisa ditampik menjadi bagian dari pengalaman manusia. Gagasan Polanyi ini dipengaruhi oleh Psikologi Gestalt yang menyatakan bahwa persepsi manusia cenderung melihat realitas di sekelilinnya sebagai kesatuan rangkaian yang utuh dan tidak terbagi. Polanyi mengamini bahwa cara manusia untuk mencerap sesuatu di luar dirinya berasal dari usaha-usaha dari dalam tubuh yang bekerja tanpa sepenuhnya bisa disadari (seperti sistem aksi-reaksi pada otot yang diperintahkan oleh kerja syaraf pada otak tanpa manusia bisa menyadarinya tahap demi tahapnya secara rinci). Oleh karena itu Polanyi menegaskan bahwa ada usaha perseptif dari kesadaran kita (melalui organ tubuh dan indera) yang bekerja secara tersembunyi (tacitly) untuk mencerap objek sehingga membuat manusia sampai pada pengetahuan tentangnya. Tegasnya pengetahuan itu
  • 3. 3 adalah sebuah aktivitas, yaitu proses mengetahui. Hal itu tacit (tersembunyi) karena semua hal yang mengarahkan kita kepada pengetahuan tentang objek partikular, dan yang bekerja dalam persepsi visual kita; serta bahwa adanya penggunaan alat (organ) dan aktivitas penyelidikan dalam proses mengetahui disadari tidak sepenuhnya dapat didefinsikan. 3. Tacit Knowledge (Pengetahuan Tersembunyi) dalam Kerangka Bisnis Menurut Polanyi ilmu pengetahuan adalah seni mengetahui sesuatu yang dibangun atas dasar prinsip koordinasi spotan dari initisatif bebas dalam koridor plausible (masuk akal), saintifik, dan orinisinal (Dua, 2011, 64). Prinsip koordinasi spontan yang berada dalam kubah ke- masuk akal-an dan saintifik inilah yang oleh Polanyi dimaksudkan sebagai dimensi tersembunyi dari pengetahuan karena itu adalah bagian dari proses. Sehingga, bagi Polanyi, pengetahuan tidak berhenti pada produk jadinya melainkan sebuah aktivitas/proses senantiasa. Konsekuennya maka yang tersembunyi, yang memungkinkan sebuah pengetahuan hadir itu pun adalah sebuah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan tersembunyi (Tacit Knowledge) Tiga puluh tahun kemudian Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi mengaplikasikan teori tersebut ke dalam dunia bisnis. Mereka menerjemahkan prinsip tacit knowledge Polanyi dalam penemuan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan modern tidak semata pada kepemilikan modal berwujud, mesin industri, dan peralatan melainkan lebih pada kemampuan untuk mengelola kekayaan intelektual dan pelayanan pelanggan (Nonaka- Takeuchi dalam Mikhael Dua, 2011, 64). Dengan demikian pertarungannya adalah tidak lagi pada seberapa besar modal yang bisa dihimpun, melainkan bentuk pengetahuan apa yang dapat diciptakan, dilestarikan, dan digunakan dalam rangka membangun sebuah perusahaan. Mikhael Dua menjelaskan bahwa Nonaka dan Takeuchi membagi dua bentuk pengetahuan yaitu eksplisit dan implicit. Dengan eksplisit yang dimaksud adalah segala hal yang berhubungan dengan perhitungan nominal dan dapat diungkapkan dengan kata sehingga dapat dengan mudah dikomunikasikan dan dibagikan dalam bentuk data, rumusan saintifik, serta prosedur-prosedur sebagaimana diterapkan dalam keseharian perusahaan. Nonaka dan Takeuchi menemukan bahwa ada pengetahuan implisit yang tidak serta merta tampak dan mudah diungkapkan. Pengetahuan tersebut sifatnya intuitif dan mengandung wawasan mendalam yang penuh dengan anggapan subjektif. Pengetahuan tersebut hidup
  • 4. 4 dalam tindakan dan pengalaman individu sebagaimana mewujud dalam idealisme, nilai-nilai, ataupun emosi yang ia geluti. Pengetahuan implisit tersebut memiliki dua dimensi. Pertama adalah dimensi teknis yang berhubungan dengan pemahaman cara; yaitu penguasaan suatu proses keahlian akan sesuatu yang tidak mudah dijelaskan dengan kata (seperti seorang manajer ahli yang memiliki kepekaan profesi oleh karena pengalamannya bertahun-tahun). Kedua adalah dimensi kognitif, yaitu skema, model-model mental, kepercayaan, dan pelbagai persepsi yang mengakar sebagai hal-hal yang kita terima ada begitu saja (taken for granted) dalam hidup kita. Kedua dimensi tersebut eksis inheren, internal dalam keseharian manusia dan membentuk cara pemahaman kita untuk mencerap realitas di luar diri kita. Bagi Nonaka-Takeuchi, pengetahuan sebagai aktivitas tidak berarti kehendak untuk menguasai objek, melainkan cara-cara kita mengorientasikan diri kepada objek dengan berpartisipasi kepada bagaimana cara objek tersebut berada (Dua, 2011, 65). Dengan demikian pengetahuan juga meliputi pemahaman akan proses bagaimana individu menemukan realitas. Penemuan tersebut tidak memisahkan tegas antara subjek-objek, tubuh- pikiran, melainkan sebuah kesatuan antara tubuh dan pikiran, diri dan orang lain, mahluk dan alam. Dengan demikian permasalahannya adalah bukan pada pengetahuan macam apa yang kita miliki, melainkan bagaimana kita berkarya menciptakan pengetahuan. Di dalam bisnis, pengetahuan lantas dipahami sebagai proses individual pembaruan diri seseorang maupun organisasi. Intinya adalah inovasi sebagai aktivitas kerja. Esensi dari inovasi sendiri adalah kegiatan mereka cipta kembali dunia menurut visi kita pribadi. Dalam dunia perusahaan hal ini diterjemahkan dengan usaha menciptakan organisasi beserta organismenya untuk tiada henti melakukan proses pembaruan/perbaikan diri secara pribadi maupun kolektif sebagai kesatuan perusahaan. Meskipun sifatnya yang laten tacit knowledge tidaklah terkurung sebagai pengetahuan eksklusif, karena juga dapat dan perlu dikomunikasikan pada orang lain sehingga mewujud gunanya bagi dunia (organisasi/perusahaan). Perwujudan itu tampak dari metafor-metafor yang dihadirkan sebagai usaha menerjemahkan kesadaran akan pengetahuan tacit itu. Nonaka-Tekeuchi mengambil contoh dari ide Mr. Watanabe, top manajemen Honda, tentang visi mobil masa depan "tall boy" yang berprinsip "man maximum, machine minimum".
  • 5. 5 Visi yang tidak mengandung panduan konkret tersebut mengundang interpretasi para karyawan untuk secara intuitif mencipta metafor-metafor yang kemudian secara bertahap diartikulasikan dalam dialog kerja tim. Dari komunikasi itu terjadi berbagi pengetahuan (knowledge sharing). Dari situlah terwujud jalan bagi pengetahuan tacit untuk menyingkapkan eksitensinya terangkat menjadi eksplisit. Dengan demikian tacit knowledge, meskipun tersembunyi dan laten dalam ruang individu dapat diakui eksistensi dan kegunaannya karena proses mengetahui (kesadaran manusia) yang mengungkapnya menjadi eksplisit. 4. Pendapat Penulis Secara spontan agak sulit untuk memahami atau bahkan mengakui keberadaan pengetahuan tersembunyi (tacit knowledge) dalam konteks lingkungan pembelajaran karena justru sifatnya yang tersembunyi dan tidak dapat langsung dikodifikasikan ataupun diberi simbol-simbol sehingga dapat mudah dikomunikasikan. Seorang pembuat sushi dapat menakar volume nasi yang proporsional hanya dengan genggaman tangan tanpa alat dan ketika diukur dengan timbangan beratnya tepat seperti yang dikehendaki; seorang ahli mesin dapat mendeteksi kerusakan mesin hanya dengan mendengar suara deru mesin; seorang Cesar Milan yang dapat menjinakkan anjing bahkan yang terliar sekalipun hanya dengan tatapan kemudian sentuhan. Adakah manual book untuk itu sehingga setiap orang dapat dengan mudah dan prosedural dapat melakukannya persis sama? Apakah buku-buku pelajaran di lembaga pendidikan mengajarkan bagaimana memulai pembicaraan bisnis, merayu calon konsumen untuk membeli produk, hingga melakukan negosiasi agar mencapai target yang ditentukan? Bila dililihat seolah orang-orang tersebut seperti mengandalkan perasaan/intuisi (feeling) mereka untuk menjustifikasi masalah ketimbang pengolahan rasio. Di sisi lain kita mengakui hasil kerja mereka karena terbukti ada dan memiliki nilai kegunaannya. Inilah pengetahuan tersembunyi itu. Keberadaannya muncul karena pengalaman dan pengujian. Ada pembelajaran tertentu secara personal sehingga seorang menjadi ahli pada bidang tertentu bukan oleh karena duduk di kelas dan menyerap sistematika ilmu pengetahuan formal/eksplisit namun justru oleh kegiatan mengasah intuisi, perasaan, imajinasi mereka.
  • 6. 6 Dalam lingkungan sekolah anak tidak belajar bagaimana menyapu lantai, memasak mie instan, menggoreng telur sendiri, mandi sendiri, berbicara pada orang. Saya ingat bahwa saya pernah memperoleh pertanyaan dari murid, “Sir buat apa sih kita belajar persamaan kuadrat?” “Emangnya kalo kita kerja disuruh mencari X ya?” Jawaban yang saya berikan adalah apa yang kebetulan pernah menjadi permenungan saya pada usia yang sama dan baru menemukan jawabnya beberapa tahun sesudahnya. Mempelajari perhitungan semacam itu tidak semata belajar tentang manipulasi numerik, tetapi lebih dalam ada yang diasah seperti kepekaan akan ketelitian, keuletan mencari jawab, hingga kemampuan untuk memutuskan perkara (Azis dan Rahman, 2014) yang kegunaannya akan berlaku untuk diaplikasikan pada bidang lain dan bahkan lintas waktu. Itulah yang dikatakan sebagai pengetahuan tersembunyi yaitu daya dalam diri yang memungkinkan untuk tahu bagaimana (“know how”) melakukan sesuatu. Namun selain hidup dalam individu, pengetahuan tersembunyi ini juga ada ketika orang berinteraksi. Seperti dikatakan di atas bahwa apa yang laten kemudian mencuat ke atas hingga tampak dikarenakan komunikasi orang-orang yang mencoba mengartikulasikan ide gagasannya. Dengan kata lain knowledge sharing. Prinsip ini sangat penting dalam sebuah organisasi bilamana perkumpulan tersebut diimpikan untuk berkembang dan langgeng. Dengan berbagi pengetahuan maka fragment ide yang ada pada tiap individu serupa puzzle yang bila dihimpun kemudian akan menciptakan pengetahuan baru. Penciptaan ini dapat tampak pada usaha pencarian solusi dari suatu masalah atau kebutuhan. Di sini organisasi kemudian tidak dipahami sebagai himpunan/perkumpulan orang-orang melainkan sebuah organisme di mana masing-masing pribadi menjadi bagian penting yang saling berkaitan serupa sel-sel dalam tubuh kita. Organisme ini mensyaratkan media yang kondusif sebagai lingkungan pembelajaran. Dengan lingkungan pembelajaran kondusif yang dimaksud adalah sebuah organisasi (perusahaan, sekolah, kantor pemerintahan) di mana di dalamnya terdapat iklim kehendak untuk terus berkembang sehingga mengandaikan individu-individu yang mau belajar dan mengajarkan. Ibaratnya senior lapar mengajar dan junior haus belajar. Kemampuan bekerja dengan belajar-mengajar dalam sebuah organisasi ini merupakan kekayaan perusahaan sebagai aset yang tidak tampak. Nilainya adalah menjadi sumber pengetahuan perusahaan karena inovasi-inovasi yang kontekstual tentang lingkungan fisik kerja, peraturan kerja, prosedur, relasi klien maupun konsumen hingga produk. Dengan demikian kekayaan intelektual yang dimiliki melekat pada setiap karyawan memperoleh
  • 7. 7 akomodasinya dan secara tidak langsung menjadi kekayaan yang sama yang dimiliki oleh organisasi. Di sekolah misalnya seorang pemimpin yang memiliki kemampuan interpersonal yang baik terhadap jajaran subordinasinya akan menghasilkan strategi kreatif dalam pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan karena pengetahuan dan pengalamannya yang memungkinkannya untuk merespon dengan mudah permasalahan di sekolah. (Azis dan Rahman, 2014). Hal ini ditegaskan oleh Polanyi bahwa eksistensi pengetahuan tersembunyi dapat disaksikan saat bagaimana seseorang menyelesaikan masalah. 5. Penutup Apa yang dipelajari di sekolah kerap kali belum tentu langsung dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian. Ilmu eksplisit yang diserap oleh anak-anak setiap hari ternyata tidak menjadi jaminan sebagai perangkat yang dapat digunakan untuk menghadapi kenyataan dunia kerja, lingkungan sosial, hingga masalah personal. Dalam perusahaan ternyata modal besar, aset banyak, tanah luas tampaknya tidak menjamin kelanggengan dan pertumbuhan perusahaan. Apa yang eksplisit konkret kasat mata tidak serta merta menjamin keberadaaan seseorang ataupun kelompok (baca: organisasi/perusahaan). Dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu memodifikasi itu semua menjadi pengetahuan-pengetahuan tentang cara bertindak, cara menyelesaikan masalah, hingga terus berinovasi menjawab kebutuhan. Lebih besar lagi dibutuhkan kemampuan untuk mengelola sumber daya manusia tersebut sehingga dapat berkarya secara tepat guna dan sesuai sasaran organisasi. Pengetahuan prinsip pengelolaan tersebut terbangun atas apa yang sebenarnya tidak begitu saja tampak dan punya formula objektifnya sendiri. Pengetahuan tersembunyi (tacit knowledge) tidak dapat disangkal memiliki pengaruh signifikan terhadap eksistensi organisasi. Kesadaran dan usaha untuk mengasah, mengkomunikasikan, dan mengartikulasikannya kepada orang lain akan menguak sedikit demi sedikit bagian bawah gunung es pengetahuan. Harapannya inovasi-inovasi yang tercipta darinya membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk manusia berkarya. Ω
  • 8. 8 Daftar Pustaka Aziz, Siti Khatizah Mohamad dan Rahman, Mohd Anuar Abdul. The Use of Tacit Knowledge and School Innovation in Malaysia Secondary School yang dimuat dalam International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), Vol.3, No.1, March 2014, pp. 45~52 Dua, Mikhael. The Tacit Dimension in Knowledge Management: The Implications of the Epistemology of Michael Polanyi yang dimuat dalam Jurnal Prajna Vihara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2011, halaman 51-63.