Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Tugas teori komunikasi
1. Teori Komunikasi
TEORI-TEORI DALAM KOMUNIKASI
TUGAS : TEORI KOMUNIKASI
KELOM POK : XH
YOSWA AROMPAU (1371505452)
RODERIQ ARSIAN MARU (1371504984)
EFRENTIANUS DELAN LAHI(1371504992)
2. INTRAPRIBADI / INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal
yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang
lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan
kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator.
Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu
untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui
proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan,
bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi
diantaranya adalah;- berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi
hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman diri
pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita
tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan
peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas
spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses
menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).
3. Namun, pada tahun 1992, sebuah bab dalam Komunikasi Yearbook # 15, berpendapat bahwa
“komunikasi intrapersonal” adalah sebuah konsep yang cacat. Bab ini pertama diperinci berbagai
definisi. Komunikasi intrapersonal, tampak, muncul dari serangkaian kejanggalan logis dan
linguistik. Pengertian tentang „communicaton intrapersonal‟ itu sendiri adalah ambigu: banyak
definisi tampak melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian
mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik dari
komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian yang diduga
melakukan „intrapersonal‟ tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa yang sangat pribadi yang
mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar dapat diakses dan akhirnya tidak dapat
dipertahankan. Secara umum, komunikasi intrapersonal tampaknya timbul dari kecenderungan
untuk menafsirkan proses mental batin yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif
kita seolah-olah mereka juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa
rekonstruksi proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari masyarakat
sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.
4. TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
1. PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi social adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-
individu dalma hubungan denagn situasi social. Latar belakang timbulnya psikologisosial berasal
dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori
psikologisosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar
manusia.
Gustave Le Bon berpendapatbahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu
dan jiwamassa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le
Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa
individu, hanya saja tidakdisadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan
terpendam.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi social tumbuh secara aktif dan program gelar dalam
psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan
potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu
hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :
1. Kemampuan menggunakan bahasa
2. Adanya sikap etik
3. Hidup dalam 3 dimensi
2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)
5. Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang
inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM). Otak manusia dianalogikan dengan komputer.
Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan
memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Penyimpanan
disini berlangsung cepat, hanya berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik.
Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada STM. STM
hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi disebut
rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM, para psikolog
menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk.
Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM. Inilah yang umumnya
disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai
seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking,
rehearsals, clustering, atau method of loci.
3. Teori Aus
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru
kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering mengingat, makin jelek
kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori.
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
6. Dalam ilmu komunikasi setidaknya kita bisa bertemu dengan 2 (dua) pendekatan teoritik.
Pertama , teori objektif dan kedua teori interpretif. Dalam teori objektif, teori berfungsi
menjelaskan masa lalu dan masa kini serta mempraktikan masa depan. Oleh karena itu, satu
teori dianggap baik apabila teori tersebut sederhana (simplicity), bisa diuji (testability), dan
berguna (usefulness). Sedangkan untuk pendekatan interpretif, teori berfungsi untuk melahirkan
pemahaman, mengidentifikasi nilai-nilai, mengilhami apresiasi estetis, mendorong kesepakatan ,
dan mereformasi masyarakat.
A A. APREHENSI KOMUNIKASI
Sebelum membahas teori ini, kita menjelajahi dulu makna aprehensi komunikasi. Ada yang
menyatakan bahwa aprehensi komunikasi merupakan kondisi kognitif seseorang yang
mengetahui bahwa dirinya saat berkomunikasi dengan orang lain karena kekhawatiran dan
ketakutannya, tak memiliki pikiran apapun dalam benaknya dan juga tidak memahami sebab
akibat social sehingga menjadi orang yang “mati rasa”. Ada juga yang menyebutkan bahwa
aprehensi komunikasi itu terjadi manakala individu memandang pengalaman komunikasinya itu
tidak menyenangkan dan merasa takut berkomunikasi.
Namun, hendaknya diingat bahwa aprehensi komunikasi bukanlah teori yang as teori
komunikasi antarpribadi. Teori aprehensi komunikasi juga banyak dipergunakan untuk
menjelaskan situasi komunikasi kelompok. Namun, banyak ilmuan komunikasi yang
menggunakan teori ini juga untuk menjelaskan komunikasi antarpribadi atau menggunakanya
dalam latar atau konteks komunikasi antarpribadi. Kita bisa menyebutkan McCroskey sebagai
salah satu ilmuwan komunikasi yang banyak meneliti fenomena aprehensi komunikasi dalam
komunikasi antarpribadi.
" McCroskey sendiri menyatakan bahwa aprehensi komunikasi itu muncul pada manusia
karena pengaruh suasana komunikasi di rumahnya. Dinyatakan bahwa factor-faktor lingkungan
rumah, seperti jumlah percakapan dengan anggota keluarga dan gaya interaksi anak-orang tua
akan mempengaruhi perilaku komunikasi anak. Ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga
7. menjadi penentu penting ada tidaknya "
penyebab aprehensi komunikasi itu ada yang mengelompokan menjadi 3 (tiga) kategori
sebagai berikut :
1. Aktivitas berlebihan. Hal ini menunjukan bahwa secara psikologis kita terlalu aktif sebelum
kegiatannya sendiri dilakukan, misalnya remaja yang dipaksa untuk tampil sebagai orang tua
dalam suatu acara resmi maka talapak tangan berkeringat, jantung berdetak kencang, dan
perutpun mulas.
2. Pemprosesan kognitif yang tidak tepat. Hal ini untuk menunjukan rasa tidak nyaman dalam
menghadapi kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, penyebab aprehensi komunikasi ini
dipandang terkait dengan bagaimana kita berpikir tentang komunikasi dan bagaimana proses
komunikasi itu dipandang menakutkan, misalnya kita akan bertemu dengan seorang dosen untuk
meminta ujian susulan karena pada saat ujian kita sakit. Kita terlebih dahulu memikirkan situasi
menyeramkan yang akan berlangsung dalam komunikasi tersebut.
3. Keterampilan komunikasi yang tak memadai. Ini untuk menunjukan bahwa kita tak tahu
bagaimana berkomunikasi secara efektif. Jika kita merasa tidak terampil berkomunikasi maka
dengan sendirinya kita pun akan memandang kegiatan komunikasi merupakan kegiatan yang
menegangkan.
B. SELF-DISCLOSURE
Boleh dibilang, apabila aprehensi komunikasi justru membuat pertukaran informasi tidak
berlangsung lancar karena salah satu pihak yang berkomunikasi merasa khawatir atau tegang saat
8. berkomunikasi maka self-disclosure justu sebaliknya. Pada self-disclosure orang membuka diri
dan menyatakan informasi tentang dirinya pada lawan komunikasinya. Bahkan informasi yang di
ungkapkan pun bukan informasi yang biasa-biasa saja melainkan informasi yang mendalam
tentang dirinya.
C. TEORI PENETRASI SOSIAL
Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kedekatan antarpribadi itu berlangsung secara
bertahap (gradual) dan berurutan yang di mulai dari tahap biasa-biasa saja hingga tahap intim
sebagai salah satu fungsi dari dampak saat ini maupun dampak masa depannya.
Oleh karena itulah, dalam teori ini dinyatakan bahwa relasi akan menjadi semakin intim apabila
disclosure berlangsung artinya, orang-orang yang menjalin komunikasi antarpribadi masing-
masing melakukan, self-disclosure. Proses self-disclosure itu berlangsung seperti kita mengupas
sesiung bawang. Makin dalam kita buka maka kita akan makin membawa kita memasuki bagian
terdalam dari bawang tersebut. Pada awalnya kita dalam self-disclosure itu hanya membicarakan
hal-hal yang umum yang merupakan bagian luar, seperi soal warna faviorit , music favorit atau
makanan yang paling nikmat. Lalu. Masuk lebih dalam lagi dengan membicarakan soal-soal
politik. Pada tahap ketiga, kita mulai membicarakan keyakinan dan sikap beragama kita. Lalu,
tahap-tahap berikutnya kita mulai membahas kekhawatiran dan fantasi-fantasi terdalam kita.
Akhirnya, pada puncaknya kita menyatakan konsep diri kita.
D.TEORI PENGURANGAN KETIDAK PASTIAN
9. Mengapa kita menggali pengetahuan tentang rekan kita ? Teori ini menjelaskan, hal tersebut
dilakukan manusia guna mengurangi ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas perilaku
masing-masing dalam interaksi yang akan mereka kembangkan, misalnya rekan sebangku kita
menyebut ayahnya adalah anggota TNI, tentunya dalam benak kita ada bayangan begimana
perilaku seorang anak perwira TNI. Bayangan itu akan berbeda apabila rekan sebangku kita
menyebut pekerjaan ayahnya adalah pedagang sayur-mayur di pasar atau seorang guru besar di
satu perguruan tinggi ternama.
Menggali pengetahuan berupa memahami itulah yang merupakan perhatian utama kita saat
bertemu dengan seseorang yang belum kita kenal. Jika kita berdiam diri dalam ketidaktahuan,
tidaklah akan membuat kita merasa tenang. Jika kita mengetahui siapa orang yang kita ajak
berbincang-bincang, tentunya akan lebih membuat diri kita merasa tenang dan nyaman apabila
dibandingkan dengan berbincang dengan orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, kita akan
berusaha mengetahui dan memahami siapa orang tersebut.
E. TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL
Agar bisa lebih memahami dialektika ini, kita kembali lagi bahwa relasi antar pribadi
itu tidak statis atau menurut Teori Dialektika Relasional, bersifat cair. Orang-orang yang
menjalin relasi dan berkomunikasi antarpribadi pada batinya mengalami apa yang dinamakan
tarikan konflik. Tarikan konflik itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam
kondisi cair, yang dikenal sebagai ketegangan dialektis. Kita terayun-ayun di antara dua kutub
relasi. Antara harmonis dan konflik atau antara akrab dan bermusuhan.
F. TEORI PENILAIAN SOSIAL
10. Dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang diterima, orang bisa melakukan dua hal,
pertama mengkontraskan dan kedua mengasimilasikan. Kontras merupakan distorsi perseptual
yang membawa pada polarisasi ide.mengontraskan antara pandangan kopi itu bermanfaat bagi
kesehatan dan kopi itu merugikan kesehatan. Sedangkan asimilasi menunjukan kekeliruan
penilaian yang bertentangan. Mirip dengan pantulan bola pingpong di meja pingpong. Ide yang
dilontarkan sejalan dengan pandangan-pandangan atau sikap dasar penerimaan, dipantulkan dan
diterima pembicaraan yang memiliki kesamaan dengan penerima. Ini terjadi apabila pesan yang
disampaikan diterima dalam sikap pendengarnya pada wilayah penerimaan.
Ada tiga hal yang dikemukaakan “Teori Penilaain Sosial” ini yang sudah di uji melalui
eksperimen yang bisa di pergunakan untuk mengkaji pengaruh komuniaksi antarpribadi. Ketiga
hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. . Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi akan mampu menyampaikan pesan
yang masuk ke dalam wilayah penerimaan pendengarnya. Misal penjelasan tentang
bahaya rokok yang disampaikan seorang awam akan diterima secara berbeda dengan
penjelasan seorang dokter spesialis jantung oleh pendengarnya.
2. Ambiguitas seringkali lebih baik dibandingkan dengan kejelasan. Untuk contoh ini bisa
kita ambil dari dunia periklanan. Perhatikan saja betapa banyak iklan yang menggunakan
istilah tidak jelas namun bisa meyakinkan konsumennya.
3. Ada orang yang sangat dogmatis dalam setiap permasalahan. Oleh karena itu, wilayah
penolaknya besar, misalnya orang yang begitu yakin apa yang di ajarkan orang tuanya
pasti benar, termasuk cara memijat tube pasta gigi harus selalu dari ujung bawahnya.
Begitu tube plastic di ganti alumunium sehingga di pijat dari manapun tube pasta gigi
itupun tak ada bedanya, orang tadi akan tetap melakukan sepetri apa yang di ajarkan
orang tuanya itu.