Dokumen tersebut merangkum definisi, klasifikasi, gejala klinis, kriteria diagnostik, terapi, dan komplikasi diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi atau kerja insulin atau keduanya. Ada beberapa tipe diabetes yang berbeda berdasarkan penyebabnya. Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan diabetes meliputi ter

1. Diabetes melitus
Dr. Mathelda DW
Akper Sakinah

2. Definisi
• Penyakit metabolik dgn karakteristik
hiperglikemia yg tjd ok kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, maupun keduanya
• Faktor resiko DM :
1. Usia > 45 th
2. BB lebih (IMT > 23 kg/m3)
3. Hipertensi
4. Riw DM dlm garis kturunan
5. Riw abortus berulang/melahirkn bayi cacat
6. Kolesterol HDL < 35mg/dl atau TG > 250mg/dl

3. Klasifikasi DM
• DM tipe 1
Destruksi sel beta, defisiensi insulin absolut
• DM tipe 2
Resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif
dan gangguan sekresi insulin
• DM tipe lain
1. Defek genetik fungsi sel b
2. Defek genetik kerja insulin
3. Penyakit eksokrin pankreas
4. Endokrinopati
5. Ok obat/zat kimia
6. Infeksi :

4. Gejala klinis
•
•
•
•
•
Poliuri
Polidipsi
Poliphagia
Penurunan BB
Pruritus

5. Kriteria diagnostik WHO
• Pada sedikitnya 2 x pemeriksaan :
a. Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1
mmol/L)
b. Glukosa plasma puasa> 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
c. Glukosa plasma 2 jam post prandial > 200 mg/dl.
Tes Toleransi Glukosa
Tes toleransi glukosa oral : pasien mengkonsumsi
makanan tinggi kabohidrat (150 – 300 gr) selama 3 hari
sebelum tes dilakukan, sesudah berpuasa pada malam
hari keesokan harinya sampel darah diambil, kemudian
karbohidrat sebanyak 75 gr diberikan pada pasien

6. Terapi farmakologis
1. insulin sensitizing
• Biguanid : metformin
2. sekretagok insulin
• Sulfonilurea
• Penghambat alfa glukosidase : acarbose

7. Terapi non farmakologis
Terapi gizi medis (dari kebutuhan kalori total)
• Karbohidrat 60 – 70%
• Protein 12 – 20 %
• Lemak 20 – 30 %
Perhitungan kalori total (menurut broca)
Olahraga
Frekuensi : 3-5x/minggu
Intensitas : ringan – sedang (60-70% max heart rate)
Durasi : 30 – 60 menit
Jenis : latihan jasmani endurans (aerobik)
Max heart rate : 220-umur

8. Komplikasi
a. Komplikasi metabolik
• Ketoasidosis diabetik
• HHNK (Hiperglikemik Hiperosmolar Non
Ketotik)
b. Komplikasi vaskular
• Mikrovaskular (penyakit ginjal dan mata)
dan Neuropati perifer
• Makrovaskular (MCl, Stroke, penyakit
vaskular perifer).