SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Diabetes Melitus Tipe II
NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Oleh : ari pn
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
ICU Surgikal Dewasa
2008
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan
oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).
Diabetus Melitus
Diabetus Melitus
Suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi
fungsi insulin.
(DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK
DIREKTORAT JENDERALBINA KEFARMASIAN DAN ALAT
KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI,2005)
KLASIFIKASI DIABETES
MELLITUS
• Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM)
Diabetes Melitus Tipe I
• Non Isulin Dpendent Diabetes Mellitus
(NIDDM)
Diabetes Melitus Tipe II
Etiologi DM Tipe II
• Multifaktor yang belum sepenuhnya
terungkap dengan jelas
• Faktor genetik dan pengaruh lingkungan
cukup besar dalam menyebabkan
terjadinya DM tipe 2 : obesitas, diet tinggi
lemak dan rendah serat, kurang gerak
badan.
Patofisologi DM Tipe II
• patofisiologis DM Tipe 2 bukan
disebabkan oleh kurangnya sekresi
insulin
• sel-sel sasaran insulin gagal atau tak
mampu merespon insulin secara normal
(“Resistansi Insulin”)
Patofisologi DM Tipe II
• sekresi insulin dan produksi
glukosa hepatik yang berlebihan
• tidak terjadi pengrusakan sel-sel β
Langerhans secara otoimun
(bersifat relatif )
Resistansi Insulin
tidak terjadi pengrusakan sel-sel β Langerhans secara otoimun
(bersifat relatif)
• Sel-sel β kelenjar pankreas mensekresi insulin dalam dua fase.
Fase pertama sekresi insulin terjadi segera setelah stimulus
atau rangsangan glukosa yang ditandai dengan meningkatnya
kadar glukosa darah, sedangkan sekresi fase kedua terjadi
sekitar 20 menit sesudahnya
• DM Tipe 2, sel-sel β menunjukkan gangguan pada sekresi
insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal
mengkompensasi resistensi insulin. Apabila tidak ditangani
dengan baik, pada perkembangan penyakit selanjutnya
penderita DM Tipe 2 akan mengalami kerusakan sel-sel β
pankreas yang terjadi secara progresif, yang seringkali akan
mengakibatkan defisiensi insulin, sehingga akhirnya penderita
memerlukan insulin eksogen
Kelompok DM Tipe II
• Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya
normal
• Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya
abnormal (Diabetes Kimia= Chemical Diabetes)
• Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa
minimal (kadar glukosa
plasma puasa < 140 mg/dl)
• Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa
tinggi (kadar glukosa
plasma puasa > 140 mg/dl).
Faktor Resiko untuk DM Tipe II
Kadar HDL rendah <35mg/dl Kadar lipid darah
tinggi >250mg/dl
Hiperlipidemia
Kurang olah raga
Pola makan rendah serat
Faktor Lain
>140/90mmHg
Hipertensi
Etnik/Ras
20-59 tahun : 8,7% > 65 tahun : 18%
Umur
>120% berat badan ideal
Obesitas
Diabetes dalam keluarga Diabetes Gestasional
Melahirkan bayi dengan berat badan >4 kg Kista
ovarium (Polycystic ovary syndrome) IFG
(Impaired fasting Glucose) atau IGT (Impaired
glucose tolerance)
Riwayat
Gejala Klinik DM Tipe II
• Diabetes seringkali muncul tanpa gejala
• Poliuria, polidipsi, polifagi
• Gejala lanjut : keluhan penglihatan kabur,
koordinasi gerak anggota tubuh terganggu,
kesemutan pada tangan atau kaki, timbul
gatal-gatal yang seringkali sangat
mengganggu (pruritus)
Penegakan Diagnosa DM Tipe II
>200 mg/dL
> 126 mg/dL
Diabetes
™
100- 125 mg/dL
Pra-diabetes IFG
atau IGT
< 140 mg/dL
<100 mg/dL
Normal
Glukosa Plasma 2 jam
setelah makan
Glukosa Plasma
Puasa
KOMPLIKASI
• HIPOGLIKEMIA
(pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-
kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar
keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai
hilang kesadaran)
• HIPERGLIKEMIA
(poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang parah (fatigue),
dan pandangan kabur)
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
• KOMPLIKASI MAKROVASKULAR
(3 jenis komplikasi makrovaskular yang umum berkembang
pada penderita diabetes adalah penyakit jantung koroner
(coronary heart disease = CAD), penyakit pembuluh darah otak,
dan penyakit pembuluh darah perifer (peripheral vascular
disease = PVD)
Kombinasi komplikasi makrovaskuler disebut sebagai : Syndrome
X, Cardiac Dysmetabolic Syndrome, Hyperinsulinemic
Syndrome, atau Insulin Resistance Syndrome
KOMPLIKASI
• KOMPLIKASI MIKROVASKULAR
retinopati
nefropati
neuropati
Penatalaksanaan DM Tipe II
• DM Tipe II tidak memerlukan insulin
eksogen dalam penatalaksanaannya
• Dilakukan dengan melakukan
perubahan gaya hidup (pola hidup)
Pola Hidup untuk Penderita DM Tipe II
• Pengaturan Diet
• Olah Raga
• Menjaga keberseihan diri untuk
menghindari koomplikasi gangren bila
telah mengalami DM lanjut
WASPADAI
• Kenaikan berat badan lebih dari BB
Ideal
• Poliuri, polidipsi, polifagi
• Rasa berkunang kunag tanpa alasan
• Kelelahan yang tanpa sebab
• Pandangan mata kabur tanpa sebab
sebelumnya
• Kesemutan dan rasa menjalar yang
tidak diikuti gejala lain
DIABETES TIDAK
DAPAT DISEMBUHKAN
Karena diabetes tidak dapat
disembuhkan sepenuhnya,
sudah saatnya kita melakukan
tindakan pencegahan, antara
lain tidak makan berlebihan,
menjaga berat badan, dan rutin
melakukan aktivitas fisik.
Daftar Pustaka
• WHO Expert Committee on Diabetes Mellitus: second report. World
Health Organ Tech Rep Ser 1980;646:1-80
• Diabetes mellitus: Report of a WHO Study Group. World Health
Organ Tech Rep Ser 1985;727:1-113.
• PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS,
DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK DIREKTORAT
JENDERALBINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN RI,2005
• Endocrine Disturbances in Patients Critical Illness, A. M Setia Putra,
Bag. Endokrinologi, RSCM,Jakarta.
DIABETES TIPE 2

More Related Content

Similar to DIABETES TIPE 2

Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxYudaDanang
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melituspjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melituspjj_kemenkes
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...elizarman
 
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusRosania Aninditari
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversiSarjonoNew
 
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptx
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptxEDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptx
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptxKlinikPertiwiMedika
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfSenseiRita
 
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptxTYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptxAnonymousowgfxCP
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfVinsensius12
 
Diabetes presentation
Diabetes presentationDiabetes presentation
Diabetes presentationFerdy Tohopi
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanissandymurtiningtyas1
 

Similar to DIABETES TIPE 2 (20)

Lp dm
Lp dmLp dm
Lp dm
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
 
REFERAT DM
REFERAT DMREFERAT DM
REFERAT DM
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
 
Eklamsia 1
Eklamsia 1Eklamsia 1
Eklamsia 1
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
 
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptx
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptxEDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptx
EDUKASI OBESITAS DAN DM 21 NOVEMBER 2023.pptx
 
Chapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdfChapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdf
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptxTYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdf
 
Diabetes presentation
Diabetes presentationDiabetes presentation
Diabetes presentation
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

DIABETES TIPE 2

  • 1. Diabetes Melitus Tipe II NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) Oleh : ari pn Pusat Jantung Nasional Harapan Kita ICU Surgikal Dewasa 2008
  • 2. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). Diabetus Melitus
  • 3. Diabetus Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. (DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK DIREKTORAT JENDERALBINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI,2005)
  • 4. KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS • Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Diabetes Melitus Tipe I • Non Isulin Dpendent Diabetes Mellitus (NIDDM) Diabetes Melitus Tipe II
  • 5. Etiologi DM Tipe II • Multifaktor yang belum sepenuhnya terungkap dengan jelas • Faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup besar dalam menyebabkan terjadinya DM tipe 2 : obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, kurang gerak badan.
  • 6. Patofisologi DM Tipe II • patofisiologis DM Tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin • sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara normal (“Resistansi Insulin”)
  • 7. Patofisologi DM Tipe II • sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang berlebihan • tidak terjadi pengrusakan sel-sel β Langerhans secara otoimun (bersifat relatif )
  • 9. tidak terjadi pengrusakan sel-sel β Langerhans secara otoimun (bersifat relatif) • Sel-sel β kelenjar pankreas mensekresi insulin dalam dua fase. Fase pertama sekresi insulin terjadi segera setelah stimulus atau rangsangan glukosa yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah, sedangkan sekresi fase kedua terjadi sekitar 20 menit sesudahnya • DM Tipe 2, sel-sel β menunjukkan gangguan pada sekresi insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi resistensi insulin. Apabila tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan penyakit selanjutnya penderita DM Tipe 2 akan mengalami kerusakan sel-sel β pankreas yang terjadi secara progresif, yang seringkali akan mengakibatkan defisiensi insulin, sehingga akhirnya penderita memerlukan insulin eksogen
  • 10. Kelompok DM Tipe II • Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya normal • Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya abnormal (Diabetes Kimia= Chemical Diabetes) • Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa minimal (kadar glukosa plasma puasa < 140 mg/dl) • Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa tinggi (kadar glukosa plasma puasa > 140 mg/dl).
  • 11. Faktor Resiko untuk DM Tipe II Kadar HDL rendah <35mg/dl Kadar lipid darah tinggi >250mg/dl Hiperlipidemia Kurang olah raga Pola makan rendah serat Faktor Lain >140/90mmHg Hipertensi Etnik/Ras 20-59 tahun : 8,7% > 65 tahun : 18% Umur >120% berat badan ideal Obesitas Diabetes dalam keluarga Diabetes Gestasional Melahirkan bayi dengan berat badan >4 kg Kista ovarium (Polycystic ovary syndrome) IFG (Impaired fasting Glucose) atau IGT (Impaired glucose tolerance) Riwayat
  • 12. Gejala Klinik DM Tipe II • Diabetes seringkali muncul tanpa gejala • Poliuria, polidipsi, polifagi • Gejala lanjut : keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus)
  • 13. Penegakan Diagnosa DM Tipe II >200 mg/dL > 126 mg/dL Diabetes ™ 100- 125 mg/dL Pra-diabetes IFG atau IGT < 140 mg/dL <100 mg/dL Normal Glukosa Plasma 2 jam setelah makan Glukosa Plasma Puasa
  • 14. KOMPLIKASI • HIPOGLIKEMIA (pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang- kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran) • HIPERGLIKEMIA (poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang parah (fatigue), dan pandangan kabur)
  • 16. KOMPLIKASI • KOMPLIKASI MAKROVASKULAR (3 jenis komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada penderita diabetes adalah penyakit jantung koroner (coronary heart disease = CAD), penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer (peripheral vascular disease = PVD) Kombinasi komplikasi makrovaskuler disebut sebagai : Syndrome X, Cardiac Dysmetabolic Syndrome, Hyperinsulinemic Syndrome, atau Insulin Resistance Syndrome
  • 18. Penatalaksanaan DM Tipe II • DM Tipe II tidak memerlukan insulin eksogen dalam penatalaksanaannya • Dilakukan dengan melakukan perubahan gaya hidup (pola hidup)
  • 19. Pola Hidup untuk Penderita DM Tipe II • Pengaturan Diet • Olah Raga • Menjaga keberseihan diri untuk menghindari koomplikasi gangren bila telah mengalami DM lanjut
  • 20. WASPADAI • Kenaikan berat badan lebih dari BB Ideal • Poliuri, polidipsi, polifagi • Rasa berkunang kunag tanpa alasan • Kelelahan yang tanpa sebab • Pandangan mata kabur tanpa sebab sebelumnya • Kesemutan dan rasa menjalar yang tidak diikuti gejala lain
  • 21. DIABETES TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN Karena diabetes tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, sudah saatnya kita melakukan tindakan pencegahan, antara lain tidak makan berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin melakukan aktivitas fisik.
  • 22. Daftar Pustaka • WHO Expert Committee on Diabetes Mellitus: second report. World Health Organ Tech Rep Ser 1980;646:1-80 • Diabetes mellitus: Report of a WHO Study Group. World Health Organ Tech Rep Ser 1985;727:1-113. • PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS, DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK DIREKTORAT JENDERALBINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI,2005 • Endocrine Disturbances in Patients Critical Illness, A. M Setia Putra, Bag. Endokrinologi, RSCM,Jakarta.