SlideShare a Scribd company logo
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 
K-53 
PEMILIHAN KATALIS YANG IDEAL 
Dewi Yuanita Lestari 
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPa UNY) 
Abstrak 
Kajian ini ditujukan untuk mempelajari pemilihan katalis yang ideal. Penggunaan katalis dalam berbagai reaksi kimia maupun proses industri semakin meningkat. Pemilihan katalis yang tepat tentunya akan mengakibatkan hasil yang maksimal. Kriteria pertama yang dilihat dalam pemilihan katalis biasanya adalah aktivitas dan selektivitas katalis. Selain kriteria tersebut beberapa hal perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis antara lain: stabilitas katalis dalam kondisi operasi yang dipengaruhi oleh peracunan katalis pengotor dalam umpan, deaktivasi katalis oleh satu atau lebih produk, hilangnya aktivitas akibat penguapan, hilangnya aktivitas akibat transformasi kristalografi. Selain itu perlu juga diperhatikan terkait dengan legalitas katalis yang menyangkut hak paten. Dalam pemilihan katalis hendaknya dihindari penggunaan katalis yang sulit ditemukan dan atau yang harganya mahal karena hal tersebut menyebabkan biaya proses juga menjadi mahal. Katalis logam biasanya diembankan pada suatu padatan pengemban(support) sehingga pemilihan padatan pengemban yang optimum. Kriteria pemilihan pengemban antara lain meliputi: stabilitas pengemban, sifat inert pengemban, biaya, legalitas terkait hak paten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa untuk suatu reaksi yang sama, hasil reaksi bervariasi tergantung pada jenis katalis yang digunakan. 
Kata kunci: katalis, selektivitas, aktivitas 
PENDAHULUAN 
Katalis merupakan zat yang ditambahkan dalam sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Katalis dapat menyediakan situs aktif yang befungsi untuk mempertemukan reaktan dan menyumbangkan energi dalam bentuk panas sehingga molekul pereaktan mampu melewati energi aktivasi secara lebih mudah. Karena fungsinya yang sangat penting, maka penggunaan katalis menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam berbagai industri. Kebutuhan akan katalis dalam berbagai proses industri cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena proses kimia yang menggunakan katalis cenderung lebih ekonomis. 
Dalam mempercepat laju reaksi, katalis bersifat spesifik. Artinya suatu katalis dapat mempercepat pada reaksi tertentu saja tidak pada semua reaksi kimia. Contohnya, suatu katalis A mampu mempercepat laju reaksi pada reaksi hidrogenasi namun kurang baik jika digunakan pada reaksi oksidasi. Hal tersebut terikat erat dengan sifat fisika dan sifat kimia katalis. Dalam reaksi yang sama terdapat beberapa kemungkinan jenis material yang dapat digunakan dalam proses reaksi tersebut. Misalnya dalam reaksi hidrogenasi dapat digunakan katalis Fe, Co, Ni (Le Page, 1987). 
Kemampuan suatu katalis dalam mempercepat laju reaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi performa katalis antara lain adalah sifat fisika dan kimia katalis; kondisi operasi seperti temperatur, tekanan, laju alir, waktu kontak; jenis umpan yang digunakan; jenis padatan pendukung yang digunakan. Katalis yang dipreparasi dengan cara yang berbeda akan menghasilkan aktivitas dan selektivitas yang berbeda (Rieke dkk, 1997). Kemampuan suatu katalis dalam suatu proses biasanya diukur dari aktivitas dan selektivitasnya. Aktivitas biasanya dinyatakan dalam persentase konversi atau jumlah produk yang dihasilkan dari jumlah reaktan yang digunakan dalam waktu reaksi tertentu. Sedangkan selektivitas adalah ukuran katalis dalam mempercepat reaksi pada pembentukan suatu produk tertentu. 
Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja katalis dalam mempercepat laju reaksi, maka perlu dilakukan pemilihan katalis secara cermat sebelum menggunakan katalis dalam suatu proses tertentu. Pemilihan katalis yang tepat dalam suatu proses dapat menyebabkan proses yang diinginkan memiliki hasil yang optimal. Sedangkan pemilihan katalis yang tidak tepat dapat
Dewi Yuanita Lestari 
Pemilihan Katalis yang Ideal 
K-54 
menyebabkan proses menjadi kurang efisien sehingga akibatnya juga menjadi kurang ekonomis. Bahkan pemilihan katalis yang tidak tepat bisa juga menyebabkan adanya efek toksisitas yang berbahaya ataupun dapat mencemari lingkungan. 
PEMBAHASAN 
Kriteria Pemilihan Katalis 
Kriteria pertama yang dilihat dalam pemilihan katalis biasanya adalah aktivitas dan selektivitas katalis. Selain kriteria tersebut beberapa hal perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis antara lain: stabilitas katalis dalam kondisi operasi yang dipengaruhi oleh peracunan katalis pengotor dalam umpan, deaktivasi katalis oleh satu atau lebih produk, hilangnya aktivitas akibat penguapan, hilangnya aktivitas akibat transformasi kristalografi. Selain itu perlu juga diperhatikan terkait dengan legalitas katalis yang menyangkut hak paten. Dalam pemilihan katalis hendaknya dihindari penggunaan katalis yang sulit ditemukan dan atau yang harganya mahal karena hal tersebut menyebabkan biaya proses juga menjadi mahal. 
Katalis logam biasanya diembankan pada suatu padatan pengemban(support) sehingga pemilihan padatan pengemban yang optimum. Kriteria pemilihan pengemban antara lain meliputi: stabilitas pengemban, sifat inert pengemban, biaya, legalitas terkait hak paten. 
Tabel 1. Contoh pemilihan katalis 
Sifat 
Katalis 
Aktivitas 
Selektivitas 
Stabilitas 
Ekonomi 
Bebas Patent 
A 
A 
A 
A 
B 
B 
B 
B 
C 
C 
C 
C 
D 
? 
D 
D 
D 
E 
E 
E 
E 
F 
G 
G 
G 
G 
G 
H 
H 
H 
I 
? 
I 
I 
I 
J 
J 
J 
J 
J 
Pemilihan 
D 
G 
I 
J 
Tabel 1 merupakan ilustrasi pemilihan suatu katalis. Dari melihat berbagai literatur dapat dituliskan beberapa kemungkinan mineral yang dapat digunakan sebagai katalis, contohnya A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J. Selanjutnya berdasarkan data dari literatur dapat dilihat beberapa kriteria untuk reaksi yang akan dilakukan. Kriteria tersebut antara lain meliputi: aktivitas, selektivitas, aspek ekonomi, dan aturan paten atau legalitasnya. Jika masih ragu dengan salah satu kriteria maka dapat diberikan tanda tanya yang menunjukkan bahwa kriteria tersebut masih memerlukan eksperimen yang lebih lanjut. Dari Tabel 1 tersebut terlihat bahwa katalis yang mempunyai probabilitas besar untuk digunakan adalah D, G, I dan J namun D dan I memerlukan penelusuran lebih mendalam. 
Dalam melangsungkan suatu reaksi katalitik tidak hanya jenis katalis saja yang perlu mendapat perhatian. Analisis terhadap reaksi katalitik sangat perlu untuk dilakukan. Analisis ini dapat meliputi: 
1. Umpan yang digunakan. Sangat perlu untuk melihat produsen(sumber industri) yang memproduksi bahan umpan tersebut karena akan menentukan dalam hal konsentrasi, jenis reaksi yang dilakukan dalam proses sintesisnya, keberadaan zat pengotor baik yang bersifat inert maupun bersifat racun. Salah satu contohnya adalah pada umpan dari oleochemical. Sejumlah kecil organosulfur merupakan pengotor dalam bahan baku oleochemical yang dapat mengakibatkan deaktivasi katalis tembaga yang digunakan untuk hidrogenolisis ester menjadi fatty alcohol. Brand et al. (1999) mempelajari deaktivasi katalis Cu/SiO2 dan Cu/ZnO/SiO2 akibat adanya sulfur pada hidrogenolisis metil palmitat dalam fasa cair. Laju deaktivasi sangat cepat dan meningkat sebagai fungsi keberadaan komponen sulfur sebagai berikut: octadecanethiol ≈ dihexadecyl disulfide < benzyl isothiocyanate < methyl p-toluene sulfonate < dihexadecyl sulfide < di-benzothiophene. Proses deaktivasi berlangsung dengan cepat karena terbentuk sulfida pada permukaan selama kondisi proses hidrogenolisis. Umur katalis yang menggunakan seng sebagai promoter adalah dua kali lebih lama dibandingkan dengan katalis Cu/SiO2. Hal ini terjadi karena terbentuknya seng sulfida pada permukaan katalis
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 
K-55 
2. Produk yang diinginkan yang meliputi kemurnian, spesifikasi komposisi 
3. Mekanisme yang mungkin terjadi berdasarkan data yang tersedia dari penelitian terdahulu. Mekanisme ini tidak hanya enyangkut reaksi utama tetapi juga menyangkut reaksi samping yang harus dihindari. 
4. Kompilasi data termodinamika yang berkaitan dengan perkiraan mekanisme reaksi 
5. Evaluasi ekonomi yang menyeluruh dalam hal umpan, harga produk, perbandingan antara ongkos dan harga, tingkat minimal aktivitas dan selektivitas yang dibutuhkan untuk proses yang ekonomis (Le Page, 1987). 
Pengaruh Penambahan Logam Transisi terhadap selektivitas Katalis 
Katalis dengan selektivitas tinggi sangat dibutukan untuk proses reaksi yang memiliki produk lebih dari satu atau proses yang memiliki reaksi samping. Agar dapat diperoleh produk yang diinginkan dengan jumlah maksimal dan produk samping yang seminimal mungkin maka sangat diperlukan katalis yang bersifat selektif. Li, Y., Zhou, R., dan Lai, G. (2006) telah menyelidiki efek penambahan logam transisi pada katalis Pt/CNTs. Penambahan logam transisi pada katalis Pt/CNTs telah menyebabkan perbedaan pada sifat hidrogenasi CMA. Setelah dimodifikasi menggunakan Ni, Mn, dan Cr, katalis platina menunjukkan selektivitas yang bagus untuk hidrogenasi ikatan C=C dan katalis PtNi/CNTs menunjukkan hasil terbaik untuk hidrogenasi katalitik yaitu konversi CMA 68,4% dan selektivitas untuk HCMA sebesar 9%. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Setelah katalis platina dimodifikasi dengan logam Co, Cu, dan Fe ternyata hasilnya berbeda. Katalis ini menjadi selektif terhadap hidrogenasi pada ikatan C=O dan yang menunjukkan hasil terbaik adalah katals PtCo/CNTs dengan hasil konversi CMA 91,3% dan selektivitas terhadap CMO 88,2%. Penambahan Ni dan Co menyebabkan peningkatan aktivitas katalitik hidrogenasi CMA. Pada hidrogenasi α, β- aldehid takjenuh, hidrogenasi yang selektif terhadap ikatan C=C mudah dilakukan karena secara termodinamika hidogenasi C=C lebih mudah dilakukan dibanding hidrogenasi terhadap C=O. Oleh karena itu perubahan terhadap struktur permukaan katalis atau sifat elektronik katalis perlu dilakukan untuk menigkatkan selektivitas hidrogenasi terhadap C=O atau C=C. Yang menarik adalah meskipun Fe, Co, Ni memiliki sifat yang mirip namun penambahan ketiga logam tersebut akan memberikan efek yang berbeda terhadap selektiits hidrogenasi CMA menggunakan katalis PtM/CNTs. Penambahan Ni dan Fe meningkatkan selektivitas CMA menjadi CMO. Efek lgam transisi terhadap hidrogenasi pada katalis Pt dapat dijelaskan dengan efek elektronik dan atau geometris. Aktivitas katalis katalis bimetal umumnya menigkat pada rasio M/Pt yang rendah. Sifat hidrogenasi yang baik akan diperoleh pada prtikel Pt yang luas. Kation Co2+ dan Fe3+. Berperan sebagai asam Lewis yang akan berinteraksi dengan lone elecrone pair pada atom oksigen dari gugus C=O dan akan menyukai hidrogenasi terhadap C=O karena adanya hidrida dari hidrogen yang teradsorp pada logam Pt. 
Tabel 2. Hidrogenasi CMA pada katalius Pt/CNTs (Li, Y., Zhou, R., dan Lai, G, 2006)
Dewi Yuanita Lestari 
Pemilihan Katalis yang Ideal 
K-56 
Pengaruh Jenis Padatan Pendukung (Pengemban) 
Pada katalis heterogen yang berupa logam yang dideposisikan pada suatu padatan pendukung, jenis padatan pendukung akan mempengaruhi sifat dan kinerja katalis. Sehingga pada saat memilih suatu katalis heterogen terimpregnasi untuk suatu proses hendaknya diperhatikan jenis padatan pendukung yang akan digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain stabilitas pengemban, luas permukaan pengemban, harga atau nilai ekonomis, interaksi pengemban dengan logam yang dideposisikan. Bahkan pada beberapa jenis pengemban, pengemban sendiri sudah memiliki situs-situs aktif yang dapat berfungsi sebagai katais seperti contohnya pada zeolit. Pada pengemban tertentu perlu dilakukan perlakuan modifikasi agar diperoleh pengemban yang siap digunakan dalam proses katalisis. Contohnya adalah zeolit alam yang mudah diperoleh di alam sehingga harganya murah. Namun zeolit alam tersebut di alam masih mengandung banyak pengotor, luas permukaannya kecil dan kristalinitasnya kurang baik sehingga perlu dilakukan modifikasi baik secara kimia maupun secara fisika agar zeolit tersebut dapat digunakan sebagai pengemban dengan kemampuan yang baik. Iwasa dkk (2001) melakukan hidrogenolisis metil format yang dilakukan dengan katalis Pt dan Pd pada berbagai pengemban. Hasil hidrogenolisis metil oleat dapat dilihat pada Gambar 1. Katalis yang menunjukkan selektivitas tinggi pada pembentukan metanol adalah katalis Pd/ZnO, Pd/In2O3, Pd/Ga2O3, Pt/In2O3, dan Pt/Ga2O3. Sedangkan katalis yang terembankan pada ZrO2, SiO2 dan Pd black memiliki selektivitas yang kurang baik terhadap pembentukan metanol. Struktur katalis dianalisis menggunakan XRD. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa pada katalis Pd/ZnO, Pd/In2O3, Pd/Ga2O3, Pt/In2O3, dan Pt/Ga2O3 ternyata teramati pembentukan alloy Pd-Zn, Pd-In, Pd-Ga, Pt-In, Pt- Ga. Sedangkan pada katalis Pd/ZrO2, Pd/SiO2, Pd black, Pt/SiO2 ternyata tidak teramati terjadinya alloy melainkan hanya teramati puncak logam Pt dan Pd (Pt dan Pd metalik). Performa katalis Pd dan Pt untuk hidrogenolisis metil format sangat meningkat dengan pembentukan alloy Pd dan Pt. Pada alloy Pd dan Pt, metil format terhidrogenolisis secara selektif menjadi metanol sedangkan pada Pd dan Pt metalik metil format terkarbonilasi menjadi metanol dan karbonmonoksida 
Gambar 1.Selektivitas berbagai katalis (Iwasa, dkk, 2001) 
Toksisitas Katalis 
Toksisitas katalis adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis. Meskipun suatu katalis memiliki aktivitas dan selektivitas yang tinggi dalam suatu proses namun bila bersifat toksik hendaknya penggunaannya dihindari agar tidak membahayakan. Atau dapat dikatakan
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 
K-57 
bahwa terus perlu dikembangkan penggunaan katalis lain yang aktivitas serta selektivitasnya tinggi tetapi tidak bersifat toksik. Salah satu contohnya adalah katalis yang biasa digunakan dalam hidrogenasi ester yaitu Cu-Cr. Hattori dkk. (2000) mengembangkan katalis baru pengganti katalis konvensional Cu-Cr yang dapat melepaskan Cr heksavalen yang bersifat toksik. Katalis yang dikembangkan adalah katalis yang bebas Cr yaitu katalis oksida Cu-Fe-Al. Besi mempunyai efek promosi yang kuat yang hampir sama dengan Cr dan penambahan Al akan meningkatkan durabilitas secara signifikan. Analisis powder-XRD terhadap katalis yang digunakan menunjukkan bahwa penambahan Al menekan transformasi komponen CuFe2O4 menjadi α-Fe. Stabilitas CuFe2O4 selama proses reduksi ternyata meningkatkan durabilitas katalis. Setelah diujicobakan dalam skala industri ternyata katalis oksida Cu-Fe-Al memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan katalis Cu-Cr konvensional. 
Jenis prekusor yang digunakan dalam proses sintesis katalis ternyata juga memberikan pengaruh terhadap sifat katalis dan berpengaruh terhadap reaksi yang dikatalisis. Jong Hwa Park dkk, (2012) menggunakan dua jenis prekusor yang bebeda untuk sintesis katalis mesopori Mn/Al-SBA-16. Prekusor yang digunakan adalah Mn nitrat dan Mn asetat. Katalis yang dihasilkan diguakan untuk mengkatalisis oksidasi benzena menggunakan ozon. Aktivitas katalis yang disintesis menggunakan Mn asetat ternyata memiliki aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis yang disintesis menggunakan M nitrat. Dari hasil analisis yang dilakukan terlihat bahwa tipe prekusor yang digunakan untuk impregnasi logam Mn memberikan pengaruh terhadap dispersi, tingkat oksidasi serta mobilitas oksigen pada Mn terimpregnasi. Data XRD dan TPR menunjukkan bahwa Al-SBA-16-MA 15% memiliki dispersi Mn yang lebih baik dan memiliki derajat reduksi yang lebih tinggi dibandingkan Al- SBA-16-MN 15%. Analisis XPS menunjukkan bahwa dispersi yang tinggi dari Mn oksida dapat membentuk situs aktif utama bagi Al-SBA-16-MA 15%. Sifat katalitik ini menyebabkan aktivitas katalitik yang tinggi pada Al-SBA-16-MA 15%. 
KESIMPULAN 
Pemilihan katalis merupakan langkah yang penting untuk memperoleh hasil yang optimal dalam suatu proses. Dalam suatu reaksi yang sama, hasil reaksi bervariasi tergantung pada jenis katalis yang digunakan. Oleh karena itu dalam memilih katalis untuk digunakan dalam suatu proses hendaknya tidak sekedar melihat aktivitas dan selektivitasnya saja tetapi juga berbagai hal lain seperti toksisitas, stabilitas katalis dalam kondisi operasi, nilai ekonomi, aspek legalitas. Untuk dapat memilih katalis yang tepat diperlukan penelusuran referensi dan analisis yang tepat. 
DAFTAR PUSTAKA 
Brand, D.S., Sai, U. A., Poels, E. K., and Bliek, A., 1999, Sulfur Deactivation of Fatty Ester Hydrogenolysis Catalyst, J. Catal., vol.186, No. 1, 169-179 
Hattori, Y., Yamamoto, K., Kaita, J., Matsuda, M., and Yamada, S., 2000, The Development of nonchromium catalyst for fatty alcohol production. JAOCS vol 77 No.12, 1283-1286 
Iwasa, N, Terashita, M., Arai, M., and Takezawa, N., 2001, New Catalytic Functions of Pd and Pt Catalytic for Hydrogenolysis of Methyl Formate. React. Kinet. Catal. Lett. Vol.74 No.1, 93-9 
Jong Hwa Park, Ji Man Kim, Mingshi Jin, Jong-Ki Jeon, Seung-Soo Kim, Sung Hoon Park, Sang Chai Kim and Young-Kwon Park. 2012. Catalytic Ozone Oxidation of Benzene at Low Temperature over MnOx/Al-SBA-16 Catalyst. Nanoscale Research Letters.7:14. 
Le Page. 1987. Applied heterogeneous catalyst. Editions Technip.Paris. 
Li, Y., Zhou, R., and Lai, G., 2006, Effect of Transition Metals (Cr, Mn, Fe, Co, Ni, and Cu) on Selective Hydrogenation of Cinnamaldehyde over Pt/CNTs Catalyst. React. Kinet. Catal. Lett., Vol. 88, No 1, 105-110
Dewi Yuanita Lestari 
Pemilihan Katalis yang Ideal 
K-58 
Rieke, R.D., Thakur, D., Roberts, B., and White, T., 1997, Fatty Methyl Ester Hydrogenation to Fatty Alcohol Part I: Correlation Between Catalyst Properties and Activity/Selectivity, JAOCS, vol. 74, No.4, 333-339 
Rieke, R.D., Thakur, D., Roberts, B., and White, T., 1997, Fatty Methyl Ester Hydrogenation to Fatty Alcohol Part II: Process Issues, JAOCS, vol. 74, No.4, 342-345

More Related Content

What's hot

5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)
Nadya Indah Cahyani
 
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkunganJurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Fadilah Akbar
 
Chapter 1
Chapter 1Chapter 1
Chapter 1
Benjamin Hi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
Abulkhair Abdullah
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid iiXINYOUWANZ
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJepri Al Mudatsir
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Fransiska Puteri
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
audya nurfadillah
 
Lemak
LemakLemak
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
Raden Saputra
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Rukmana Suharta
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
nurfauziaahh
 
Artikel rahayu akin_7 tentang p_h
Artikel rahayu akin_7 tentang p_hArtikel rahayu akin_7 tentang p_h
Artikel rahayu akin_7 tentang p_h
rramdan383
 
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksiLaju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Iqbal Habiby
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
Ihsan Yaacob
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
nisha althaf
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
Novi Widyawati
 
organic peroxide
organic peroxideorganic peroxide
organic peroxide
Yekti N
 

What's hot (20)

5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)
 
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkunganJurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
 
Chapter 1
Chapter 1Chapter 1
Chapter 1
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid ii
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Artikel rahayu akin_7 tentang p_h
Artikel rahayu akin_7 tentang p_hArtikel rahayu akin_7 tentang p_h
Artikel rahayu akin_7 tentang p_h
 
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksiLaju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Laju reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 
organic peroxide
organic peroxideorganic peroxide
organic peroxide
 

Viewers also liked

Plano negócios Chip Livre Seninha
Plano negócios Chip Livre SeninhaPlano negócios Chip Livre Seninha
Plano negócios Chip Livre Seninha
Nelson Seninha
 
Training Titles
Training TitlesTraining Titles
Training Titles
neutralzone
 
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...Antoinette de Fouw
 
Beaumont isd technology plan
Beaumont isd technology planBeaumont isd technology plan
Beaumont isd technology plan
kldavis1952
 
Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)
nabila zarwan
 
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)Antoinette de Fouw
 
Drama vocabulary ppt and test
Drama vocabulary ppt and testDrama vocabulary ppt and test
Drama vocabulary ppt and test
Ruth Garza
 

Viewers also liked (8)

Plano negócios Chip Livre Seninha
Plano negócios Chip Livre SeninhaPlano negócios Chip Livre Seninha
Plano negócios Chip Livre Seninha
 
Training Titles
Training TitlesTraining Titles
Training Titles
 
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...
Marc Rouppe van der Voort - Lean denken in de zorg (St. Elisabeth ziekenhuis ...
 
Beaumont isd technology plan
Beaumont isd technology planBeaumont isd technology plan
Beaumont isd technology plan
 
Imagenes albos
Imagenes albosImagenes albos
Imagenes albos
 
Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)
 
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)
Frans Vosman - Menslievende zorg (naar de kern van wat zorgen is)
 
Drama vocabulary ppt and test
Drama vocabulary ppt and testDrama vocabulary ppt and test
Drama vocabulary ppt and test
 

Similar to Jurnal Ilmiah : Pemilihan Katalis yang Ideal

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
Nurulita Rahayu
 
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptxMekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
YusufKulmardani2
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
Laila Sekar Langit
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
Abulkhair Abdullah
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
ilmanafia13
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Ipunk HLF
 
PLA 1.doc
PLA 1.docPLA 1.doc
PLA 1.doc
RBMelaniPutri001
 
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptx
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptxEkonomi Atom (Kelompok 2).pptx
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptx
AlfonsaMaurena
 
Laporan praktikum kimia laju reaksi
Laporan praktikum kimia laju reaksiLaporan praktikum kimia laju reaksi
Laporan praktikum kimia laju reaksi
anggundiantriana
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
MJanatunNaim1
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Prayoga Wibhawa
 

Similar to Jurnal Ilmiah : Pemilihan Katalis yang Ideal (12)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptxMekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
Mekanisme_Reaksi_Katalis.pptx
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusuka
 
Poster Penelitian revisi 5
Poster Penelitian revisi 5Poster Penelitian revisi 5
Poster Penelitian revisi 5
 
PLA 1.doc
PLA 1.docPLA 1.doc
PLA 1.doc
 
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptx
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptxEkonomi Atom (Kelompok 2).pptx
Ekonomi Atom (Kelompok 2).pptx
 
Laporan praktikum kimia laju reaksi
Laporan praktikum kimia laju reaksiLaporan praktikum kimia laju reaksi
Laporan praktikum kimia laju reaksi
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
 

More from Nurulita Rahayu

Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Nurulita Rahayu
 
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Pend...
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Pend...Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Pend...
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Pend...
Nurulita Rahayu
 
Perubahan Peseimbangan Pasar
Perubahan Peseimbangan PasarPerubahan Peseimbangan Pasar
Perubahan Peseimbangan Pasar
Nurulita Rahayu
 
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
Nurulita Rahayu
 
Lembaga Keuangan
Lembaga KeuanganLembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
Nurulita Rahayu
 
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasusKajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
Nurulita Rahayu
 
Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1
Nurulita Rahayu
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
Nurulita Rahayu
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
Nurulita Rahayu
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
Nurulita Rahayu
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
Nurulita Rahayu
 
Perubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zatPerubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zat
Nurulita Rahayu
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
Nurulita Rahayu
 
Perubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zatPerubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zat
Nurulita Rahayu
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
Nurulita Rahayu
 
Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbanganPergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan
Nurulita Rahayu
 
Partikel dasar atom lita
Partikel dasar atom litaPartikel dasar atom lita
Partikel dasar atom lita
Nurulita Rahayu
 
Penentuan rumus dari data percobaan
Penentuan rumus dari data percobaanPenentuan rumus dari data percobaan
Penentuan rumus dari data percobaan
Nurulita Rahayu
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
Nurulita Rahayu
 

More from Nurulita Rahayu (19)

Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
 
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Pend...
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Pend...Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Pend...
Review Jurnal : Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Pend...
 
Perubahan Peseimbangan Pasar
Perubahan Peseimbangan PasarPerubahan Peseimbangan Pasar
Perubahan Peseimbangan Pasar
 
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
Pendekatan Totalitas (Totalitas Approach)
 
Lembaga Keuangan
Lembaga KeuanganLembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
 
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasusKajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
Kajian Ilmu Lingkungan : Studi kasus
 
Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Perubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zatPerubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zat
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Perubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zatPerubahan tatanan zat
Perubahan tatanan zat
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
 
Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbanganPergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan
 
Partikel dasar atom lita
Partikel dasar atom litaPartikel dasar atom lita
Partikel dasar atom lita
 
Penentuan rumus dari data percobaan
Penentuan rumus dari data percobaanPenentuan rumus dari data percobaan
Penentuan rumus dari data percobaan
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 

Jurnal Ilmiah : Pemilihan Katalis yang Ideal

  • 1. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 K-53 PEMILIHAN KATALIS YANG IDEAL Dewi Yuanita Lestari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPa UNY) Abstrak Kajian ini ditujukan untuk mempelajari pemilihan katalis yang ideal. Penggunaan katalis dalam berbagai reaksi kimia maupun proses industri semakin meningkat. Pemilihan katalis yang tepat tentunya akan mengakibatkan hasil yang maksimal. Kriteria pertama yang dilihat dalam pemilihan katalis biasanya adalah aktivitas dan selektivitas katalis. Selain kriteria tersebut beberapa hal perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis antara lain: stabilitas katalis dalam kondisi operasi yang dipengaruhi oleh peracunan katalis pengotor dalam umpan, deaktivasi katalis oleh satu atau lebih produk, hilangnya aktivitas akibat penguapan, hilangnya aktivitas akibat transformasi kristalografi. Selain itu perlu juga diperhatikan terkait dengan legalitas katalis yang menyangkut hak paten. Dalam pemilihan katalis hendaknya dihindari penggunaan katalis yang sulit ditemukan dan atau yang harganya mahal karena hal tersebut menyebabkan biaya proses juga menjadi mahal. Katalis logam biasanya diembankan pada suatu padatan pengemban(support) sehingga pemilihan padatan pengemban yang optimum. Kriteria pemilihan pengemban antara lain meliputi: stabilitas pengemban, sifat inert pengemban, biaya, legalitas terkait hak paten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa untuk suatu reaksi yang sama, hasil reaksi bervariasi tergantung pada jenis katalis yang digunakan. Kata kunci: katalis, selektivitas, aktivitas PENDAHULUAN Katalis merupakan zat yang ditambahkan dalam sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Katalis dapat menyediakan situs aktif yang befungsi untuk mempertemukan reaktan dan menyumbangkan energi dalam bentuk panas sehingga molekul pereaktan mampu melewati energi aktivasi secara lebih mudah. Karena fungsinya yang sangat penting, maka penggunaan katalis menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam berbagai industri. Kebutuhan akan katalis dalam berbagai proses industri cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena proses kimia yang menggunakan katalis cenderung lebih ekonomis. Dalam mempercepat laju reaksi, katalis bersifat spesifik. Artinya suatu katalis dapat mempercepat pada reaksi tertentu saja tidak pada semua reaksi kimia. Contohnya, suatu katalis A mampu mempercepat laju reaksi pada reaksi hidrogenasi namun kurang baik jika digunakan pada reaksi oksidasi. Hal tersebut terikat erat dengan sifat fisika dan sifat kimia katalis. Dalam reaksi yang sama terdapat beberapa kemungkinan jenis material yang dapat digunakan dalam proses reaksi tersebut. Misalnya dalam reaksi hidrogenasi dapat digunakan katalis Fe, Co, Ni (Le Page, 1987). Kemampuan suatu katalis dalam mempercepat laju reaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi performa katalis antara lain adalah sifat fisika dan kimia katalis; kondisi operasi seperti temperatur, tekanan, laju alir, waktu kontak; jenis umpan yang digunakan; jenis padatan pendukung yang digunakan. Katalis yang dipreparasi dengan cara yang berbeda akan menghasilkan aktivitas dan selektivitas yang berbeda (Rieke dkk, 1997). Kemampuan suatu katalis dalam suatu proses biasanya diukur dari aktivitas dan selektivitasnya. Aktivitas biasanya dinyatakan dalam persentase konversi atau jumlah produk yang dihasilkan dari jumlah reaktan yang digunakan dalam waktu reaksi tertentu. Sedangkan selektivitas adalah ukuran katalis dalam mempercepat reaksi pada pembentukan suatu produk tertentu. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja katalis dalam mempercepat laju reaksi, maka perlu dilakukan pemilihan katalis secara cermat sebelum menggunakan katalis dalam suatu proses tertentu. Pemilihan katalis yang tepat dalam suatu proses dapat menyebabkan proses yang diinginkan memiliki hasil yang optimal. Sedangkan pemilihan katalis yang tidak tepat dapat
  • 2. Dewi Yuanita Lestari Pemilihan Katalis yang Ideal K-54 menyebabkan proses menjadi kurang efisien sehingga akibatnya juga menjadi kurang ekonomis. Bahkan pemilihan katalis yang tidak tepat bisa juga menyebabkan adanya efek toksisitas yang berbahaya ataupun dapat mencemari lingkungan. PEMBAHASAN Kriteria Pemilihan Katalis Kriteria pertama yang dilihat dalam pemilihan katalis biasanya adalah aktivitas dan selektivitas katalis. Selain kriteria tersebut beberapa hal perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis antara lain: stabilitas katalis dalam kondisi operasi yang dipengaruhi oleh peracunan katalis pengotor dalam umpan, deaktivasi katalis oleh satu atau lebih produk, hilangnya aktivitas akibat penguapan, hilangnya aktivitas akibat transformasi kristalografi. Selain itu perlu juga diperhatikan terkait dengan legalitas katalis yang menyangkut hak paten. Dalam pemilihan katalis hendaknya dihindari penggunaan katalis yang sulit ditemukan dan atau yang harganya mahal karena hal tersebut menyebabkan biaya proses juga menjadi mahal. Katalis logam biasanya diembankan pada suatu padatan pengemban(support) sehingga pemilihan padatan pengemban yang optimum. Kriteria pemilihan pengemban antara lain meliputi: stabilitas pengemban, sifat inert pengemban, biaya, legalitas terkait hak paten. Tabel 1. Contoh pemilihan katalis Sifat Katalis Aktivitas Selektivitas Stabilitas Ekonomi Bebas Patent A A A A B B B B C C C C D ? D D D E E E E F G G G G G H H H I ? I I I J J J J J Pemilihan D G I J Tabel 1 merupakan ilustrasi pemilihan suatu katalis. Dari melihat berbagai literatur dapat dituliskan beberapa kemungkinan mineral yang dapat digunakan sebagai katalis, contohnya A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J. Selanjutnya berdasarkan data dari literatur dapat dilihat beberapa kriteria untuk reaksi yang akan dilakukan. Kriteria tersebut antara lain meliputi: aktivitas, selektivitas, aspek ekonomi, dan aturan paten atau legalitasnya. Jika masih ragu dengan salah satu kriteria maka dapat diberikan tanda tanya yang menunjukkan bahwa kriteria tersebut masih memerlukan eksperimen yang lebih lanjut. Dari Tabel 1 tersebut terlihat bahwa katalis yang mempunyai probabilitas besar untuk digunakan adalah D, G, I dan J namun D dan I memerlukan penelusuran lebih mendalam. Dalam melangsungkan suatu reaksi katalitik tidak hanya jenis katalis saja yang perlu mendapat perhatian. Analisis terhadap reaksi katalitik sangat perlu untuk dilakukan. Analisis ini dapat meliputi: 1. Umpan yang digunakan. Sangat perlu untuk melihat produsen(sumber industri) yang memproduksi bahan umpan tersebut karena akan menentukan dalam hal konsentrasi, jenis reaksi yang dilakukan dalam proses sintesisnya, keberadaan zat pengotor baik yang bersifat inert maupun bersifat racun. Salah satu contohnya adalah pada umpan dari oleochemical. Sejumlah kecil organosulfur merupakan pengotor dalam bahan baku oleochemical yang dapat mengakibatkan deaktivasi katalis tembaga yang digunakan untuk hidrogenolisis ester menjadi fatty alcohol. Brand et al. (1999) mempelajari deaktivasi katalis Cu/SiO2 dan Cu/ZnO/SiO2 akibat adanya sulfur pada hidrogenolisis metil palmitat dalam fasa cair. Laju deaktivasi sangat cepat dan meningkat sebagai fungsi keberadaan komponen sulfur sebagai berikut: octadecanethiol ≈ dihexadecyl disulfide < benzyl isothiocyanate < methyl p-toluene sulfonate < dihexadecyl sulfide < di-benzothiophene. Proses deaktivasi berlangsung dengan cepat karena terbentuk sulfida pada permukaan selama kondisi proses hidrogenolisis. Umur katalis yang menggunakan seng sebagai promoter adalah dua kali lebih lama dibandingkan dengan katalis Cu/SiO2. Hal ini terjadi karena terbentuknya seng sulfida pada permukaan katalis
  • 3. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 K-55 2. Produk yang diinginkan yang meliputi kemurnian, spesifikasi komposisi 3. Mekanisme yang mungkin terjadi berdasarkan data yang tersedia dari penelitian terdahulu. Mekanisme ini tidak hanya enyangkut reaksi utama tetapi juga menyangkut reaksi samping yang harus dihindari. 4. Kompilasi data termodinamika yang berkaitan dengan perkiraan mekanisme reaksi 5. Evaluasi ekonomi yang menyeluruh dalam hal umpan, harga produk, perbandingan antara ongkos dan harga, tingkat minimal aktivitas dan selektivitas yang dibutuhkan untuk proses yang ekonomis (Le Page, 1987). Pengaruh Penambahan Logam Transisi terhadap selektivitas Katalis Katalis dengan selektivitas tinggi sangat dibutukan untuk proses reaksi yang memiliki produk lebih dari satu atau proses yang memiliki reaksi samping. Agar dapat diperoleh produk yang diinginkan dengan jumlah maksimal dan produk samping yang seminimal mungkin maka sangat diperlukan katalis yang bersifat selektif. Li, Y., Zhou, R., dan Lai, G. (2006) telah menyelidiki efek penambahan logam transisi pada katalis Pt/CNTs. Penambahan logam transisi pada katalis Pt/CNTs telah menyebabkan perbedaan pada sifat hidrogenasi CMA. Setelah dimodifikasi menggunakan Ni, Mn, dan Cr, katalis platina menunjukkan selektivitas yang bagus untuk hidrogenasi ikatan C=C dan katalis PtNi/CNTs menunjukkan hasil terbaik untuk hidrogenasi katalitik yaitu konversi CMA 68,4% dan selektivitas untuk HCMA sebesar 9%. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Setelah katalis platina dimodifikasi dengan logam Co, Cu, dan Fe ternyata hasilnya berbeda. Katalis ini menjadi selektif terhadap hidrogenasi pada ikatan C=O dan yang menunjukkan hasil terbaik adalah katals PtCo/CNTs dengan hasil konversi CMA 91,3% dan selektivitas terhadap CMO 88,2%. Penambahan Ni dan Co menyebabkan peningkatan aktivitas katalitik hidrogenasi CMA. Pada hidrogenasi α, β- aldehid takjenuh, hidrogenasi yang selektif terhadap ikatan C=C mudah dilakukan karena secara termodinamika hidogenasi C=C lebih mudah dilakukan dibanding hidrogenasi terhadap C=O. Oleh karena itu perubahan terhadap struktur permukaan katalis atau sifat elektronik katalis perlu dilakukan untuk menigkatkan selektivitas hidrogenasi terhadap C=O atau C=C. Yang menarik adalah meskipun Fe, Co, Ni memiliki sifat yang mirip namun penambahan ketiga logam tersebut akan memberikan efek yang berbeda terhadap selektiits hidrogenasi CMA menggunakan katalis PtM/CNTs. Penambahan Ni dan Fe meningkatkan selektivitas CMA menjadi CMO. Efek lgam transisi terhadap hidrogenasi pada katalis Pt dapat dijelaskan dengan efek elektronik dan atau geometris. Aktivitas katalis katalis bimetal umumnya menigkat pada rasio M/Pt yang rendah. Sifat hidrogenasi yang baik akan diperoleh pada prtikel Pt yang luas. Kation Co2+ dan Fe3+. Berperan sebagai asam Lewis yang akan berinteraksi dengan lone elecrone pair pada atom oksigen dari gugus C=O dan akan menyukai hidrogenasi terhadap C=O karena adanya hidrida dari hidrogen yang teradsorp pada logam Pt. Tabel 2. Hidrogenasi CMA pada katalius Pt/CNTs (Li, Y., Zhou, R., dan Lai, G, 2006)
  • 4. Dewi Yuanita Lestari Pemilihan Katalis yang Ideal K-56 Pengaruh Jenis Padatan Pendukung (Pengemban) Pada katalis heterogen yang berupa logam yang dideposisikan pada suatu padatan pendukung, jenis padatan pendukung akan mempengaruhi sifat dan kinerja katalis. Sehingga pada saat memilih suatu katalis heterogen terimpregnasi untuk suatu proses hendaknya diperhatikan jenis padatan pendukung yang akan digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain stabilitas pengemban, luas permukaan pengemban, harga atau nilai ekonomis, interaksi pengemban dengan logam yang dideposisikan. Bahkan pada beberapa jenis pengemban, pengemban sendiri sudah memiliki situs-situs aktif yang dapat berfungsi sebagai katais seperti contohnya pada zeolit. Pada pengemban tertentu perlu dilakukan perlakuan modifikasi agar diperoleh pengemban yang siap digunakan dalam proses katalisis. Contohnya adalah zeolit alam yang mudah diperoleh di alam sehingga harganya murah. Namun zeolit alam tersebut di alam masih mengandung banyak pengotor, luas permukaannya kecil dan kristalinitasnya kurang baik sehingga perlu dilakukan modifikasi baik secara kimia maupun secara fisika agar zeolit tersebut dapat digunakan sebagai pengemban dengan kemampuan yang baik. Iwasa dkk (2001) melakukan hidrogenolisis metil format yang dilakukan dengan katalis Pt dan Pd pada berbagai pengemban. Hasil hidrogenolisis metil oleat dapat dilihat pada Gambar 1. Katalis yang menunjukkan selektivitas tinggi pada pembentukan metanol adalah katalis Pd/ZnO, Pd/In2O3, Pd/Ga2O3, Pt/In2O3, dan Pt/Ga2O3. Sedangkan katalis yang terembankan pada ZrO2, SiO2 dan Pd black memiliki selektivitas yang kurang baik terhadap pembentukan metanol. Struktur katalis dianalisis menggunakan XRD. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa pada katalis Pd/ZnO, Pd/In2O3, Pd/Ga2O3, Pt/In2O3, dan Pt/Ga2O3 ternyata teramati pembentukan alloy Pd-Zn, Pd-In, Pd-Ga, Pt-In, Pt- Ga. Sedangkan pada katalis Pd/ZrO2, Pd/SiO2, Pd black, Pt/SiO2 ternyata tidak teramati terjadinya alloy melainkan hanya teramati puncak logam Pt dan Pd (Pt dan Pd metalik). Performa katalis Pd dan Pt untuk hidrogenolisis metil format sangat meningkat dengan pembentukan alloy Pd dan Pt. Pada alloy Pd dan Pt, metil format terhidrogenolisis secara selektif menjadi metanol sedangkan pada Pd dan Pt metalik metil format terkarbonilasi menjadi metanol dan karbonmonoksida Gambar 1.Selektivitas berbagai katalis (Iwasa, dkk, 2001) Toksisitas Katalis Toksisitas katalis adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan katalis. Meskipun suatu katalis memiliki aktivitas dan selektivitas yang tinggi dalam suatu proses namun bila bersifat toksik hendaknya penggunaannya dihindari agar tidak membahayakan. Atau dapat dikatakan
  • 5. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 K-57 bahwa terus perlu dikembangkan penggunaan katalis lain yang aktivitas serta selektivitasnya tinggi tetapi tidak bersifat toksik. Salah satu contohnya adalah katalis yang biasa digunakan dalam hidrogenasi ester yaitu Cu-Cr. Hattori dkk. (2000) mengembangkan katalis baru pengganti katalis konvensional Cu-Cr yang dapat melepaskan Cr heksavalen yang bersifat toksik. Katalis yang dikembangkan adalah katalis yang bebas Cr yaitu katalis oksida Cu-Fe-Al. Besi mempunyai efek promosi yang kuat yang hampir sama dengan Cr dan penambahan Al akan meningkatkan durabilitas secara signifikan. Analisis powder-XRD terhadap katalis yang digunakan menunjukkan bahwa penambahan Al menekan transformasi komponen CuFe2O4 menjadi α-Fe. Stabilitas CuFe2O4 selama proses reduksi ternyata meningkatkan durabilitas katalis. Setelah diujicobakan dalam skala industri ternyata katalis oksida Cu-Fe-Al memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan katalis Cu-Cr konvensional. Jenis prekusor yang digunakan dalam proses sintesis katalis ternyata juga memberikan pengaruh terhadap sifat katalis dan berpengaruh terhadap reaksi yang dikatalisis. Jong Hwa Park dkk, (2012) menggunakan dua jenis prekusor yang bebeda untuk sintesis katalis mesopori Mn/Al-SBA-16. Prekusor yang digunakan adalah Mn nitrat dan Mn asetat. Katalis yang dihasilkan diguakan untuk mengkatalisis oksidasi benzena menggunakan ozon. Aktivitas katalis yang disintesis menggunakan Mn asetat ternyata memiliki aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis yang disintesis menggunakan M nitrat. Dari hasil analisis yang dilakukan terlihat bahwa tipe prekusor yang digunakan untuk impregnasi logam Mn memberikan pengaruh terhadap dispersi, tingkat oksidasi serta mobilitas oksigen pada Mn terimpregnasi. Data XRD dan TPR menunjukkan bahwa Al-SBA-16-MA 15% memiliki dispersi Mn yang lebih baik dan memiliki derajat reduksi yang lebih tinggi dibandingkan Al- SBA-16-MN 15%. Analisis XPS menunjukkan bahwa dispersi yang tinggi dari Mn oksida dapat membentuk situs aktif utama bagi Al-SBA-16-MA 15%. Sifat katalitik ini menyebabkan aktivitas katalitik yang tinggi pada Al-SBA-16-MA 15%. KESIMPULAN Pemilihan katalis merupakan langkah yang penting untuk memperoleh hasil yang optimal dalam suatu proses. Dalam suatu reaksi yang sama, hasil reaksi bervariasi tergantung pada jenis katalis yang digunakan. Oleh karena itu dalam memilih katalis untuk digunakan dalam suatu proses hendaknya tidak sekedar melihat aktivitas dan selektivitasnya saja tetapi juga berbagai hal lain seperti toksisitas, stabilitas katalis dalam kondisi operasi, nilai ekonomi, aspek legalitas. Untuk dapat memilih katalis yang tepat diperlukan penelusuran referensi dan analisis yang tepat. DAFTAR PUSTAKA Brand, D.S., Sai, U. A., Poels, E. K., and Bliek, A., 1999, Sulfur Deactivation of Fatty Ester Hydrogenolysis Catalyst, J. Catal., vol.186, No. 1, 169-179 Hattori, Y., Yamamoto, K., Kaita, J., Matsuda, M., and Yamada, S., 2000, The Development of nonchromium catalyst for fatty alcohol production. JAOCS vol 77 No.12, 1283-1286 Iwasa, N, Terashita, M., Arai, M., and Takezawa, N., 2001, New Catalytic Functions of Pd and Pt Catalytic for Hydrogenolysis of Methyl Formate. React. Kinet. Catal. Lett. Vol.74 No.1, 93-9 Jong Hwa Park, Ji Man Kim, Mingshi Jin, Jong-Ki Jeon, Seung-Soo Kim, Sung Hoon Park, Sang Chai Kim and Young-Kwon Park. 2012. Catalytic Ozone Oxidation of Benzene at Low Temperature over MnOx/Al-SBA-16 Catalyst. Nanoscale Research Letters.7:14. Le Page. 1987. Applied heterogeneous catalyst. Editions Technip.Paris. Li, Y., Zhou, R., and Lai, G., 2006, Effect of Transition Metals (Cr, Mn, Fe, Co, Ni, and Cu) on Selective Hydrogenation of Cinnamaldehyde over Pt/CNTs Catalyst. React. Kinet. Catal. Lett., Vol. 88, No 1, 105-110
  • 6. Dewi Yuanita Lestari Pemilihan Katalis yang Ideal K-58 Rieke, R.D., Thakur, D., Roberts, B., and White, T., 1997, Fatty Methyl Ester Hydrogenation to Fatty Alcohol Part I: Correlation Between Catalyst Properties and Activity/Selectivity, JAOCS, vol. 74, No.4, 333-339 Rieke, R.D., Thakur, D., Roberts, B., and White, T., 1997, Fatty Methyl Ester Hydrogenation to Fatty Alcohol Part II: Process Issues, JAOCS, vol. 74, No.4, 342-345