Ide dasar pembangunan manusia adalah memposisikan manusia sebagai asset bangsa yang sesungguhnya dan menciptakan pertumbuhan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pemikiran ini, tujuan utama dari pembangunan manusia adalah mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk memiliki umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (Human Development Report 1990).
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Ide dasar pembangunan manusia adalah memposisikan manusia sebagai asset bangsa yang sesungguhnya dan menciptakan pertumbuhan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pemikiran ini, tujuan utama dari pembangunan manusia adalah mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk memiliki umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (Human Development Report 1990).
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Pengaruh Budgetary Slack Terhadap Kinerja SKPD dengan Komitmen Organisasi dan...Mohammad Arfandi Adnan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengamatan bersifat cross section. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner sebanyak 120 eksamplar kepada pejabat struktural eselon III dan IV pada SKPD. Dari 120 eksamplar tersebut yang dikembalikan dan dinyatakan sah sebanyak 110 responden. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis faktor dan program SPSS 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budgetary slack berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja SKPD. Budgetary slack berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD. Budgetary slack terhadap kinerja SKPD melalui komitmen organisasi berpengaruh berpengaruh negatif dan signifikan dan kapasitas individu tidak dapat memoderasi pengaruh Budgetary slack terhadap kinerja SKPD.
Tugasan Kaedah Penyelidikan 1 (Kajian Korelasi). Membincangkan perkara-pekara penting untuk melakukan kajian korelasi di dalam aspek penulisan objektif dan analisis data.
Abstract
Human Development Index (HDI) of North Sumatera Province was ranked eighth. Each
district and city has a highly variable growth between 0.26 - 1.77 percent. This shows each
district or city have a policy, strategy and commitment is also different. Referring to these
indications, What is the level of effectiveness and efficiency of human development in the
district and the City of North Sumatera province? Then, Reference to the concept study of
Human Development Indicators of the Congress of Indonesia in 2006. This study uses the
method of evaluation to study literature. In conducting the analysis with the tools Software
Data Envelopment Analysis (DEA) - Solver LV3.0 / BCC (BCC-O). Analysis results show that the
average efficiency value of 0.999997 with a standard deviation of 1.89E-05. Therefore we can
conclude that human development in the county or city of North Sumatera province has been
relatively very efficient.
Educating oneself about financial education as recent investment is a necessity, so that there is a need to conduct a study to avoid the financial problems appeared. This study aims to investigate the students' financial education level based on self-reliance and self-efficacy aspects. There were 317 students of Indrapasta PGRI university involved in this study. The data were analyzed by using multiple regression preceded by classic assumption test. The result showed that those three hypotheses are accepted. The effect of self-reliance and self-efficacy is 30.1% and other factors which are not discussed in this study affect as 69.9 %.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. • Judul : Determinan Faktor Sosial dan
Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
• Penulis : Sirilius Seran
• Sumber Jurnal : Jurnal Ekonomi Pembangunan
Volume 13, Nomor 1, Juni 2012, hlm.62-78
• Tujuan Penulisan : untuk mengetahui hubungan
sebab akibat (kausal) antara faktor sosial dan
ekonomi terhadap kemiskinan penduduk.
3.
4. ABSTRACT
Increasing the quality of human resource via education
investment is a sine qua non for welfare promotion as well as for
poverty solution. Education, inflation, income per capita,
consumption, regional gross domestic product, and economy
growth are a number of variables that directly and indirectly
affect the poverty. The research uses time series data of the last
ten years (1999-2009) obtained from Central Agency on Statistics
(BPS). The aim of this research is to identify the causal
relationship of the influential variables mentioned. The path
analysis is used to analyze the data based on the five models.
The simultaneous testing of table summary shows that the
Regression coefficient value of each model is significant, where F
value is smaller than alpha 0,05. The similar conclusion is also
shown in partial testing between the independent variables and
dependent variables.
Keywords: education, income, economy growth, path analysis,
poverty
5. Pendahuluan
Pembentukan modal manusia melalui investasi
dalam bidang pendidikan merupakan cara terbaik untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka
panjang peran pendidikan bagi pembangunan akan
semakin besar seiring dengan makin pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas
tenaga kerja melalui investasi pendidikan mempunyai
korelasi dengan pendapatan. Hal inilah yang
mengakibatkan pengeluaran pemerintah terutama di
negara-negara maju terhadap investasi pendidikan cukup
besar, setidaknya diamati dari rasio inves Determinan
Faktor Sosial (Sirilius Seran) 63 tasi pendidikan terhadap
GNP di Amerika Serikat mencapai 12,5 persen tidak jauh
berbeda dengan rasio investasi fisik (Psacharopoulos,
1993).
6. METODE PENELITIAN
• Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka,
alat analisis yang digunakan adalah analisis
jalur (Path Analysis). Dimaksudkan untuk
melacak hubungan sebab akibat (kausal)
antara variabel penelitian dan juga untuk
mengetahui jalur hubungan di antara
variabel, berdasarkan blok-blok analisis.
7. RISET PENELITIAN
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendidikan
formal mempunyai hubungan positif dengan pendapatan
perkapita penduduk. Temuan empiris ini menggambarkan bahwa
makin tinggi pendidikan makin tinggi kualitas penduduk sehingga
orang akan lebih cenderung mencari pekerjaan yang
mengandalkan kemampuan otak (brain) daripada otot. Jenis
pekerjaan semacam ini akan menghasilkan produktivitas yang
tinggi sebagai dasar dalam penentuan upah/gaji. Karena itu tidak
mengherankan jika penduduk yang berpendidikan tinggi memiliki
pendapatan yang lebih tinggi dari yang berpendidikan rendah.
Studi yang dilakukan oleh Psacharopoulos, (1995:10-11) di
Venezuela (1989), menemukan bahwa rata-rata pendapatan yang
diterima oleh tenaga kerja yang berpendidikan tinggi sebesar
178,297 Bolivares/tahun, lebih tinggi dari yang berpendidikan
sekolah menengah: 106,337 Bolivares/ tahun sedangkan untuk
yang tamat SD dan tidak tamat SD masing-masing pendapatannya
sebesar: 69,452 dan 39,625 Bolivares/tahun.
8. KESIMPULAN
Pendidikan (formal) membuat orang menjadi pintar,
dan menguasasi teknologi sehingga meningkatkan
produktivitas. Tenaga kerja yang memiliki produktivitas yang
tinggi dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari
mereka yang rendah produktivitas. Pendapatan berhubungan
dengan konsumsi dan kemiskinan. Dikatakan miskin jika
jumlah pendapatan yang diperoleh tidak melebihi daripada
ketentuan garis batas kemiskinan. Kemiskinan juga dapat
dipantau dari tidak cukupnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi rumah tangga. Pendapatan dapat
digunakan untuk konsumsi, selain tabungan. Makin tinggi
pendapatan (ceteris paribus) makin tinggi daya beli
masyarakat, dan makin banyak output barang dan jasa yang
laku terjual di pasar, sehingga keuntungan pengusaha
meningkat.
9. SARAN
Untuk riset selanjutnya akan lebih baik jika
hasil analisa tidak berasal hanya dari studi literatur
dan menghubungkan antara model matematik
ekonomi saja. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal dan akurat diperlukan juga studi lapangan
yang menyatakan hasil survey dari masyarakat
perdekade tentang hubungan antara faktor sosial
dan ekonomi terhadap pengangguran.
10. PUSTAKA
Pradeep, Agrawal. 2007. Economic Growth and Poverty Reduction: Evidence from Kazakhstan. http
://www.adb.org/documents/ periodicals/adr/pdf/Adr-Vol.24- 2Agrawal.pdf. Diakses tanggal 23
Desember 2011.
Antari, Ni Luh. 2009. Pengaruh Pendapatan, Pendidikan, dan Remitan terhadap Pengeluaran Konsumsi
Pekerja Migran Nonpermanen di Kabupaten Badung (Studi Kasus pada Dua Kecamatan di
Kabupaten Badung). http://ejurnal.unud. ac.id/new/indeks.p.html. Diakses tanggal 20
Agustus 2011.
Barro, Robert J. 2010. Education and Economic Growth, Harvard University. http://www.
oecd.org/dataoecd/5/49/1825455.pdf. Diakses tanggal 22 Desember 2011.
Bachtiar, Syamsiar. 2000. Hubungan Karakteristik Individu dan Produktivitas Wanita Pekerja di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Disertasi tidak Terbit. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Black, Hair, Anderson, and Totham. 1998. Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. Prentice- Hall.
International Inc.
Basov, S. 2002. Heterogenous Human Capital: Life Cycle Investment in Health and Education.
http://www.economics.unimelb.edu.an. Diakses tanggal 25 Juli 2011.
Becker, G.S. 1993. A Treatise on the Family. Cambridge: Harvard University Press.
Campbell, M.E and Haveman R., et al. 2008. Income Inequality and Racial Gaps in Test Scores.
http://www.sanford.duke/pdf. Diakses tanggal 25 Desember 2011.
Desi, Dwi dan Bastias. 2010. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah atas Pendidikan, Kesehatan, dan
Infrastruktur terhadap PertumDeterminan Faktor Sosial (Sirilius Seran) 77 buhan Ekonomi
Indonesia Periode 1969- 2009. http://eprints.undip. ac.id/ 22810/ Diakses tanggal 19
Desember 2011.