Shock syndrome is a dangerous complication of dengue infection and is associated with high mortality. Severe dengue occurs as a result of secondary infection with a different virus serotype. Increased vascular permeability, together with myocardial dysfunction and dehydration, contribute to the development of shock, with resultant multiorgan failure. The onset of shock in dengue can be dramatic, and its progression relentless. The pathogenesis of shock in dengue is complex. It is known that endothelial dysfunction induced by cytokines and chemical mediators occurs. Diagnosis is largely clinical and is supported by serology and identification of viral material in blood. No specific methods are available to predict outcome and progression. Careful fluid management and supportive therapy is the mainstay of management. Corticosteroids and intravenous immunoglobulins are of no proven benefit. No specific therapy has been shown to be effective in improving survival.
1. Disusun oleh :
dr. Ahmad Fauza Surya
Diajukan kepada :
dr. Setya Mithra Hartiastuti, Sp.A, M.Si.Med
dr. Anita Mardiana K., MMRS
LAPORAN KASUS
Dengue Shock Syndrome
Rumah Sakit Marsudi Waluyo
KABUPATEN MALANG 2022
2. BAB I
PENDAHULUAN
Prevalensi severe dengue (WHO, 2022)
505.430 kasus (2000)
>2,4 juta kasus (2010)
5,2 juta kasus (2019)
1968-2019
Negara dengan kasus DBD tertinggi di
Asia Tenggara (WHO , 2011)
3. Mulai periode dari tahun 2015-2020 dijumpai jumlah kasus
DBD ialah 1717 kasus (AF SM, 2021)
RS Marsudi Waluyo
KOTA MALANG
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Marsudi Waluyo dengan keluhan demam sejak
4 hari yang lalu (22-07-2022) dengan pola demam naik turun. Sebelumnya
pasien sudah minum obat anti piretik hanya saja demam hanya berhenti
kurang lebih 2 jam kemudian setelah itu demam kembali muncul. Pasien
juga mengeluhkan nyeri ulu hati, mual tanpa disertai muntah, pasien juga
mengeluhkan batuk kering. Keluhan Keluar darah dari hidung serta gusi
berdarah disangkal pasien dan orang tua pasien
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Sdr. NS
Usia : 11 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum menikah
Alamat : Perumahan Singhasari
Residence Blok A10-12 RT01RW09,
Purwosari, Singosari malang
Keluhan utama :
Demam sejak 4 hari yang lalu dengan
pola naik turun
5. BAB II
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah memiliki keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat Alergi :
Disangkal
Riwayat Keluarga :
Keluhan serupa pada keluarga disangkal,
riwayat penyakit dalam keluarga disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Paracetamol Syrp
6. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran: compos mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital
Tekanan darah : 90/79 mmHg
Laju denyut jantung : 115x /menit regular, tidak kuat angkat
Laju pernapasan : 29x/menit
Suhu temporal : 36 C
SpO2 : 98%
Status Generalis
Kepala/Leher : Anemis (-/-), ikterik (-/-), kaku kuduk (-/-),
pembesaran KGB (-)
Thorax : Pulmo/ dbn, Cor/ dbn
Abdomen : Soepel, simetris, nyeri tekan epigastrium ,
hypocondriaca (d), timpani, peristaltic (+) dbn
Extremitas : Akral hangat, CRT <2detik, rumpel leede test
(+)
Pemeriksaan Penunjang
(25-07-2022)
18. Demam berdarah (DBD), ialah kumpulan gejala yang disebabkan oleh
dengue virus yang ditandai dengan abnormalitas hemostatsis dan
adanya kebocoran cairan dan protein dari kapiler, yang mana pada kasus
yang lebih berat akan menghasilkan syok dan keadaan ini disebut
dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). (Rao PN, dkk. 2019)
DEFINISI
19. ETIOLOGI Dengue virus
genus Flavivirus
DEN-1 DEN-2 DEN-3
(serotipe terbanyak)
DEN-4
Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan
menunjukkan manifestasi klinik yang berat
virus tipe 2 dan 4 tidak memperlihatkan gejala (khusunya pada anak-anak)
virus tipe 1 dan 3 memperlihatkan gejala
Catatan:
21. DENV dapat menginduksi hypoplasia sum-sum tulang selama fase akut dari penyakit
infeksi DENV menginduksi konsumsi platelet dikarenakan koagulasi intravascular yang
menyebar
lisis melalui system komplemen serta melibatkan keterlibatan immunoglobulin anti-platelet
Thrombocytopenia Infeksi Dengue Virus
Penekanan Sum-Sum Tulang Merupakan Penyebab Trombositopenia Dari Dengue
22. AUTOANTIBODI- secara in vitro makrofag fagosit platelet dikarenakan
adanya anti-platelet ,ditandai dengan marker Lactate dehydrogenase .
autoantibodi - disebabkan proses cross-reactivity diperantarai antara imun
pejamu dan protein DENV
DESTRUKSI PLATELET
:
1.
2.
23. Fase ringan pertama : Demam, malaise, muntah, sakit kepala sama anoreksia, dan batuk
Fase kedua: pasien biasanya memiliki keluhan kedinginan, ekstremitas yang dingin, badan panas, wajah
memerah, dan keringat dingin, gelisah, nyeri epigastrium
Tanda-Tanda perdarahan
Perifer sianosis
Respirasi cepat dan dalam
Ketika hipotensi – maka sistol dan diastole akan sempit <20 mm Hg
Hepar teraba 2-3 jari Arcus costae dan (-) nyeri
x-ray thorax : efusi pleura unilateral atau bilateral (temuan paling sering) – indikasi kebocoran plasma
GEJALA DAN TANDA DSS
24. DIAGNOSIS
Secara umum :
Anamnesis (Tampilan klinis , distribusi geografik, dan ekologi)
Darah lengkap (trombosit, dan hematocrit)
Pencitraan terhadap abdomen dan pleura (X-Ray)
DSS :
Demam, hipotensi , sistol dan diastole sempit, trombisitopenia, dan manifestasi perdarahan
Diagnosis lab :
NS1 – fase akut /selama dan sesaat setelah demam.
IgM anti dengue – fase akut dan akan hilang dalam 60 hari. Meskipun begini IgM anti dengue
jarang terdeteksi jika di periksa lebih 5 hari setelah onset demam.
30. bolus ke 3 dapat dilanjutkan setelah bolus kedua jika HCT pasien tetap
meningkat.
bolus ke 4 diberikan 24 jam setelah bolus ke 3
laju volume dan cairan di titrasi sesuai respon klinis pasien
catatan:
1.
2.
3.