Pasien laki-laki berusia 29 tahun dirawat karena nyeri perut akibat luka jahitan operasi usus buntu. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan intervensi untuk mengatasi gangguan rasa nyeri, istirahat, dan aktivitas pasien dengan memberikan obat analgetik, mengatur lingkungan, serta membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Defisit perawatan diri (DPD) pada pasien gangguan jiwa yang menyebabkan isolasi sosial. DPD disebabkan penurunan proses berpikir yang mengakibatkan kurangnya motivasi untuk merawat diri. Diagnosa keperawatan pasien tersebut adalah DPD dan isolasi sosial. Rencana tindakan keperawatan bertujuan meningkatkan kemampuan pasien dalam merawat diri secara mandiri
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Pasien laki-laki berusia 29 tahun dirawat karena nyeri perut akibat luka jahitan operasi usus buntu. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan intervensi untuk mengatasi gangguan rasa nyeri, istirahat, dan aktivitas pasien dengan memberikan obat analgetik, mengatur lingkungan, serta membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Defisit perawatan diri (DPD) pada pasien gangguan jiwa yang menyebabkan isolasi sosial. DPD disebabkan penurunan proses berpikir yang mengakibatkan kurangnya motivasi untuk merawat diri. Diagnosa keperawatan pasien tersebut adalah DPD dan isolasi sosial. Rencana tindakan keperawatan bertujuan meningkatkan kemampuan pasien dalam merawat diri secara mandiri
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi, sistem pencernaan, jenis-jenis nutrien, metabolisme, gangguan nutrisi, dan tindakan keperawatan untuk mengelola gangguan nutrisi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam gaya kepemimpinan yang terdiri dari gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, laissez-faire, dan partisipatif. Setiap gaya kepemimpinan memiliki ciri khas berbeda dalam pengambilan keputusan, komunikasi, dan tanggung jawab antara pemimpin dan bawahan.
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Rencana asuhan keperawatan memberikan diagnosis hipertermi dan risiko kurangnya volume cairan pada pasien anak. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan suhu tubuh normal dan keseimbangan cairan. Rencana meliputi pemantauan suhu tubuh dan cairan, pemberian kompres, obat antiperetik, cairan oral dan IV, serta pendidikan kepada orang tua tentang penyakit dan pentingnya kepatuhan terhadap program pengobatan. Hasilnya
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi, sistem pencernaan, jenis-jenis nutrien, metabolisme, gangguan nutrisi, dan tindakan keperawatan untuk mengelola gangguan nutrisi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam gaya kepemimpinan yang terdiri dari gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, laissez-faire, dan partisipatif. Setiap gaya kepemimpinan memiliki ciri khas berbeda dalam pengambilan keputusan, komunikasi, dan tanggung jawab antara pemimpin dan bawahan.
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Rencana asuhan keperawatan memberikan diagnosis hipertermi dan risiko kurangnya volume cairan pada pasien anak. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan suhu tubuh normal dan keseimbangan cairan. Rencana meliputi pemantauan suhu tubuh dan cairan, pemberian kompres, obat antiperetik, cairan oral dan IV, serta pendidikan kepada orang tua tentang penyakit dan pentingnya kepatuhan terhadap program pengobatan. Hasilnya
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Sejarah internet dimulai pada tahun 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat membentuk jaringan komputer militer bernama ARPANET. ARPANET kemudian berkembang menjadi jaringan komputer non-militer dan protokol internet TCP/IP dikembangkan, membentuk cikal bakal internet modern. Internet mulai populer di Indonesia pada tahun 1990-an melalui jaringan paguyuban dan komersialisasi oleh IndoNet sebagai ISP pertama.
The document discusses the effect of school libraries on quality education. It argues that school libraries play an important role in supporting educational programs and improving education quality. Specifically, school libraries can foster reading habits, expand student knowledge, support curriculum programs, and provide resources for research. The document also outlines the purposes and functions of school libraries, including being an educational center, providing information, and contributing resources that support various school activities. It ultimately recommends that school libraries be well-managed to fulfill their roles and that librarians receive proper support to become reliable professionals.
1. Dokumen tersebut menjelaskan alasan penghentian penyidikan, penangkapan, dan penahanan menurut hukum acara pidana Indonesia. Alasan penghentian penyidikan meliputi tidak diperoleh bukti, peristiwa bukan tindak pidana, demi hukum, nebis in idem, tersangka meninggal, dan kadaluarsa.
2. Dokumen juga menjelaskan syarat penangkapan berdasarkan dugaan keras dan bukti permulaan, s
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah gangguan sistem perkemihan khususnya post operasi nefrostomi akibat batu ureter. Dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem perkemihan, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan medis pasien dengan gangguan tersebut. Dokumen juga menjelaskan tentang konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien post operasi nefrostomi ak
1) Bab II membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pencernaan post operasi laparatomi eksplorasi akibat ileus obstruksi parsial. 2) Ileus obstruksi adalah keadaan dimana usus mengalami sumbatan sehingga menghambat aliran normal isi usus. Penyebabnya antara lain adhesi, hernia, dan invaginasi. 3) Bab ini juga menjelaskan konsep dasar anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia.
Rencana tindakan keperawatan tersebut memberikan ringkuman singkat tentang 5 diagnosa keperawatan yang ada pada pasien dan rencana intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan penyembuhan.
Rencana asuhan keperawatan untuk Ny. F mencakup lima diagnosa keperawatan yaitu kekurangan volume cairan, nyeri, gangguan mobilitas, defisit perawatan diri, dan risiko infeksi yang akan ditangani melalui berbagai tindakan seperti pemantauan tanda vital, pengelolaan nyeri, bantuan aktivitas, pemberian edukasi, dan antisepsis luka untuk mencapai tujuan penyembuhan.
Implementasi dan evaluasi perawatan klien meliputi pemantauan nyeri dan tanda-tanda vital, pemberian obat analgetik, membersihkan dan perawatan luka, serta penyuluhan tentang mobilitas dan kebersihan diri untuk mencegah infeksi. Berdasarkan evaluasi, masalah belum sepenuhnya teratasi sehingga perlu dilanjutkan perawatan berikutnya.
1. Catatan perkembangan pasien selama 3 hari menunjukkan penurunan nyeri dan pemulihan fungsi mobilisasi. Pada hari pertama, skala nyeri 5 yang berkurang menjadi 3, tetapi masih ada pembengkakan luka. Pada hari ketiga, tidak ada keluhan nyeri dan fungsi mobilisasi membaik dengan skala 1.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Lembar format pengkajian yang paling lengkap untuk melakukan observasi pasien di ruang perawatan rumah sakit umum dengan diagnosa medis Fistel enterocutaneous
Laporan kasus ini membahas tentang perawatan An.R yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan diagnosis DHF (Demam Berdarah Dengue). Pasien mengalami berbagai gangguan seperti nyeri, retensi urine, gangguan nutrisi, gangguan tidur, konstipasi, dan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. Perawat melakukan berbagai intervensi seperti manajemen nyeri, mempermudah buang air kecil, meningkatkan nutris
Kasus ini membahas tentang pria berusia 49 tahun yang menjalani operasi laparatomi ekplorasi untuk penyakit ileus obstruksi parsial. Pasien mengeluhkan nyeri di daerah luka operasi, lemah, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan luka operasi yang basah dan masih terpasang drain serta tanda infeksi pada kulit dan rambut pasien.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan intervensi keperawatan untuk seorang ibu pasca sesar berusia 40 tahun. Ada 5 masalah kesehatan yang diidentifikasi meliputi nyeri pada luka operasi, resiko infeksi, gangguan laktasi, keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan ADL, dan ketidaktahuan tentang kontrasepsi. Tujuan perawatan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi, meningkatkan laktasi, mening
Dokumen tersebut merangkum catatan perkembangan pasien selama 4 hari berturut-turut yang mencakup diagnosa masalah kesehatan pasien yaitu hipertermi, gangguan nutrisi, risiko perdarahan, dan kecemasan ringan serta intervensi yang dilakukan untuk masing-masing masalah tersebut.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
1. 89
5. Catatan Perkembangan I
Tabel 6. Catatn Perkembangan I
No Hari/Tanggal Jam DX Catatan perkembangan
1 Kamis
10 April 2014
08 : 00
08 : 30
09 : 20
09 : 00
13 : 00
I S :
- Klien mengatakan masi merasa nyeri pada
area bekas oprasinya namun sudah mulai
berkurang.
- Klien mengatakan nyerinya dirasakan hilan
timbul.
O :
- Ekspresi wajah tampak sedikit tenang.
- Nyeri tekan pada daerah pinggang.
- Skala nyeri 4 (0-10).
A :
Tujuan belum tercapai.
P :
Intervensi dilanjutkan :
1. Berikan posisi yang nyaman bagi klien.
2. Berikan penkes tentang manajemen nyeri
non farmakologi.
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapa analgetik.
I :
1. Memerikan posisi yang nyaman bagi klien.
2. Memberikan penkes tentang manajemen
nyeri non farmakologi.
3. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapa analgetik.
E :
Masalah belum teratasi.
2 Kamis
10 April 2014
08 : 00 II S :
- Klien mengatakan selang kateternya tidak
pernah terlipat.
- Klien mengatakan selalu membuang urine
yang telah penuh pada urine bag.
O :
- Nampak selang kateter tidak terlipat.
- Nampak posisi urine bag lebih rendah dari
dari klien.
- Nampak aliran urine lancar.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan.
1. Observasi ketepatan kedudukan selang
nefrostomi dan kateter.
2. Observasi keluaran urine pada urine bag.
2. 90
08 : 00
08 : 00
I :
1. Mengobservasiketepatan kedudukan selang
nefrostomi dan kateter.
2. Mengobservasi keluaran urine pada urine
bag.
E :
Masalah teratasi.
3 Kamis
10 April 2014
08 : 00
11 : 00
13 : 00
III S :
- Klien megatakan masih sulit melakukan
aktifitas secara mandiri dan masih
membutuhkan bantuan keluarganya.
O :
- Tampak klien belum bisa melakukan
aktifitas secara mandiri.
- Tampak aktifitas klien dibantu oleh
keluaraga.
- Tampak kemampuan klien dalam
melakukan aktifitas berada pada skala 3
(membutuhkan bantuan keluarga atau
perawat).
- Tampak keadaan umum klien masih lemas.
- Kekuatan otot klien
A :
Tujuan belum tercapai.
P :
Intervensi dilanjutkan.
1. Ajarkan tehnik ROM minimal 2 kali
sehari.
I :
1. Mengajarkan tehnik ROM minimal 2 kali
sehari.
E :
Masalah belum teratasi.
4 Kamis
10 April 2014
08 : 00 IV S :
- Klien mengatakan telah mampu memenuhi
personal hyginie sebagian saja yaitu potong
kuku dan ganti pakaian sendiri.
- Klien mengatakan telah membersihkan
badannya dengan menggunakan tisu basah
dan telah sikat gigi.
O :
- Tampak kulit klien bersih dan halus.
- Tampak gigi kien bersih dan putih.
- Klien tercium harum.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi diperhatikan
1. Anjurkan klien untuk mandiri dalam
memenuhi kebutuhan personal hyinie.
4 4
4 4
3. 91
10 : 30
13 : 00
I :
1. Menganjurkan klien untuk mandiri dalam
memenuhi kebutuhan personal hyinie.
E :
Masalah teratasi.
5 Kamis
10 April 2014
08 : 00
08 : 00
10 : 00
07 : 50
10 : 00
09 : 00
13 : 00
V S :
O :
- Nampak tidak terdapat tanda tanda infeksi
pada luka.
- Suhu tubuh 36,60C.
- Tampak luka tidak bernanah.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan.
1. Observasi TTV.
2. Lakukan tindakan ganti perban dengan
menggunakan tehnik steril.
3. Lakukan tindakan hand hyginie sebelum
melakukan tindakan.
4. Gunakan alat steril setiap kali melakukan
tindakan.
5. Kolaborasi dengan dokter tentang
pemberian terapi antibiotik.
I :
1. Mengobservasi TTV.
2. Melakukan tindakan ganti perban dengan
menggunakan tehnik steril.
3. Melakukan tindakan hand hyginie sebelum
melakukan tindakan.
4. Menggunakan alat steril setiap kali
melakukan tindakan.
5. Berkolaborasi dengan dokter tentang
pemberian terapi antibiotik.
E :
Masalah teratasi.
4. 92
6. Catatn Perkembangan II
Tabel 7. Catatan Perkembangan
No Hari/Tanggal Jam DX Catatan perkembangan
1 Jumat
11 April 2014
08 : 00
08 : 30
09 : 00
13 : 00
I S :
- Klien mengatakan nyerinya sudah
berkurang.
- Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
lai saat beraktifitas.
O :
- Ekspresi wajah tampak tenang.
- Nyeri tekan pada daerah pinggang.
- Skala nyeri 2 (0-10).
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan :
1. Berikan posisi yang nyaman bagi klien.
2. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapa analgetik.
I :
1. Memerikan posisi yang nyaman bagi klien.
2. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapa analgetik.
E :
Masalah teratasi
2 Jumat
11 April 2014
08 : 00
08 : 00
08 : 00
13 : 00
II S :
- Klien mengatakan selang kateternya tidak
pernah terlipat.
- Klien mengatakan selalu membuang urine
yang telah penuh pada urine bag.
O :
- Nampak selang kateter tidak terlipat.
- Nampak posisi urine bag lebih rendah dari
dari klien.
- Nampak aliran urine lancar.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan.
3. Observasi ketepatan kedudukan selang
nefrostomi dan kateter.
4. Observasi keluaran urine pada urine bag.
I :
3. Mengobservasiketepatan kedudukan selang
nefrostomi dan kateter.
4. Mengobservasi keluaran urine pada urine
bag.
E :
Masalah teratasi.
5. 93
3 Jumat
11 April 2014
08 : 00
11 : 00
13 : 00
III S :
- Klien megatakan sudah mulai bisa
malakukan aktifitas tanpa bantuan keluarga
maupun perawat.
O :
- Tampak klien melakukan mampu aktifitas
secara mandiri salahsatunya mengganti
pakain dengan sendiri.
- Tampak kemampuan klien dalam
melakukan aktifitas berada pada skala 4
(mandiri).
- Tampak keadaan umum klien baik.
- Kekuatan otot klien
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan.
1. Ajarkan tehnik ROM minimal 2 kali sehari.
I :
1. Mengajarkan tehnik ROM minimal 2 kali
sehari.
E :
Masalah belum teratasi.
4 Jumat
11 April 2014
08 : 00
10 : 30
13 : 00
IV S :
- Klien mengatakan telah mampu memenuhi
personal hyginie saja yaitu membersihkan
badan, sikat gigi, dan ganti pakaian.
- Klien mengatakan telah membersihkan
badannya dengan menggunakan tisu basah
dan telah sikat gigi.
- Klien mengatakan telah mengganti
pakaiannya dengan sendiri.
O :
- Tampak kulit klien bersih dan halus.
- Tampak gigi kien bersih dan putih.
- Klien tercium harum.
- Tampak baju klien telah terganti.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi diperhatikan
1. Anjurkan klien untuk mandiri dalam
memenuhi kebutuhan personal hyinie.
I :
1. Menganjurkan klien untuk mandiri dalam
memenuhi kebutuhan personal hyinie.
E :
Masalah teratasi.
5 5
5 5
6. 94
5 Jumat
11 April 2014
08 : 00
08 : 00
10 : 00
07 : 50
10 : 00
09 : 00
13 : 00
V S :
O :
- Nampak tidak terdapat tanda tanda infeksi
pada luka.
- Suhu tubuh 36,70C.
- Tampak luka tidak bernanah.
A :
Tujuan tercapai.
P :
Intervensi dipertahankan.
1. Observasi TTV.
2. Lakukan tindakan ganti perban dengan
menggunakan tehnik steril.
3. Lakukan tindakan hand hyginie sebelum
melakukan tindakan.
4. Gunakan alat steril setiap kali melakukan
tindakan.
5. Kolaborasi dengan dokter tentang
pemberian terapi antibiotik.
I :
1. Mengobservasi TTV.
2. Melakukan tindakan ganti perban dengan
menggunakan tehnik steril.
3. Melakukan tindakan hand hyginie sebelum
melakukan tindakan.
4. Menggunakan alat steril setiap kali
melakukan tindakan.
5. Berkolaborasi dengan dokter tentang
pemberian terapi antibiotik.
E :
Masalah teratasi.