Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Anggota kelompok terdiri dari 5 orang siswa X IPA yang akan membahas tentang mitokondria. Mitokondria adalah organel yang tersebar di sel-sel eukariot dan berperan sebagai pabrik energi sel dengan menghasilkan ATP melalui proses respirasi. Respirasi terdiri atas beberapa tahapan seperti glikolisis, siklus Krebs, dan transfer elektron yang terjadi di berbagai bagian mitokondria seperti matriks dan membran.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Anggota kelompok terdiri dari 5 orang siswa X IPA yang akan membahas tentang mitokondria. Mitokondria adalah organel yang tersebar di sel-sel eukariot dan berperan sebagai pabrik energi sel dengan menghasilkan ATP melalui proses respirasi. Respirasi terdiri atas beberapa tahapan seperti glikolisis, siklus Krebs, dan transfer elektron yang terjadi di berbagai bagian mitokondria seperti matriks dan membran.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
Laporan praktikum ini membahas proses mitosis pada akar bawang bombay. Mahasiswa melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi tahapan mitosis, namun hanya menemukan sel pada fase interfase. Hal ini diduga karena waktu pengambilan sampel tidak tepat untuk menangkap tahapan mitosis. Laporan ini juga menjelaskan proses dan tahapan mitosis serta manfaat dan alasan menggunakan akar bawang sebagai objek penelit
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Jaringan periderm terdiri dari tiga bagian utama: felogen, felem, dan feloderm. Felogen adalah kambium gabus yang membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke dalam. Felem terdiri dari sel-sel mati berdinding gabus, sementara feloderm terdiri dari sel-sel hidup berdinding tipis. Fungsi jaringan periderm melindungi tumbuhan dari pengaruh lingkungan ekstrem dan kehilangan air.
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Sporozoa adalah protozoa yang bergerak dengan meluncurkan tubuhnya dalam medium, tanpa alat gerak. Siklus hidupnya meliputi perkawinan gamet di usus nyamuk yang menghasilkan zigot, lalu zigot membelah menjadi sporozoit yang menyebar di tubuh nyamuk dan siap untuk menginfeksi manusia.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis jaringan otot yaitu otot jantung, otot lurik, dan otot polos. Otot jantung terdapat pada dinding jantung dan bekerja secara terus menerus tanpa henti untuk memompa darah. Otot lurik terdapat pada otot rangka dan digunakan untuk pergerakan tubuh. Sedangkan otot polos ditemukan pada saluran pencernaan dan pembuluh darah serta bekerja secara refleks
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Teks tersebut merangkum sejarah penemuan sel secara singkat, mulai dari Robert Hooke pada 1665 yang pertama kali mengamati sel gabus menggunakan mikroskop, hingga perkembangan pengetahuan tentang komposisi dan organel sel. Teks tersebut juga menjelaskan fungsi dan ciri-ciri dari membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, badan Golgi, dan lisosom sebagai bagian penting dalam struktur dan aktivitas sel.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
Laporan praktikum ini membahas proses mitosis pada akar bawang bombay. Mahasiswa melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi tahapan mitosis, namun hanya menemukan sel pada fase interfase. Hal ini diduga karena waktu pengambilan sampel tidak tepat untuk menangkap tahapan mitosis. Laporan ini juga menjelaskan proses dan tahapan mitosis serta manfaat dan alasan menggunakan akar bawang sebagai objek penelit
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Jaringan periderm terdiri dari tiga bagian utama: felogen, felem, dan feloderm. Felogen adalah kambium gabus yang membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke dalam. Felem terdiri dari sel-sel mati berdinding gabus, sementara feloderm terdiri dari sel-sel hidup berdinding tipis. Fungsi jaringan periderm melindungi tumbuhan dari pengaruh lingkungan ekstrem dan kehilangan air.
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Sporozoa adalah protozoa yang bergerak dengan meluncurkan tubuhnya dalam medium, tanpa alat gerak. Siklus hidupnya meliputi perkawinan gamet di usus nyamuk yang menghasilkan zigot, lalu zigot membelah menjadi sporozoit yang menyebar di tubuh nyamuk dan siap untuk menginfeksi manusia.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis jaringan otot yaitu otot jantung, otot lurik, dan otot polos. Otot jantung terdapat pada dinding jantung dan bekerja secara terus menerus tanpa henti untuk memompa darah. Otot lurik terdapat pada otot rangka dan digunakan untuk pergerakan tubuh. Sedangkan otot polos ditemukan pada saluran pencernaan dan pembuluh darah serta bekerja secara refleks
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Teks tersebut merangkum sejarah penemuan sel secara singkat, mulai dari Robert Hooke pada 1665 yang pertama kali mengamati sel gabus menggunakan mikroskop, hingga perkembangan pengetahuan tentang komposisi dan organel sel. Teks tersebut juga menjelaskan fungsi dan ciri-ciri dari membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, badan Golgi, dan lisosom sebagai bagian penting dalam struktur dan aktivitas sel.
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
- Biologi mempelajari tentang kehidupan pada berbagai tingkatan organisme mulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, hingga ekosistem
- Biologi terdiri dari berbagai cabang ilmu antara lain anatomi, fisiologi, genetika, dan lainnya
- Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup yang terdiri dari organel-organel seperti inti sel, membran sel, mitokondria,
Dokumen tersebut merangkum tentang sel sebagai satuan terkecil dalam tubuh makhluk hidup. Ia menjelaskan sejarah penemuan sel oleh ilmuwan seperti van Leewenhoek, Hooke, Schleiden, dan Schwan. Dokumen ini juga menjelaskan struktur dan organel-organel penting dalam sel seperti membran sel, inti sel, mitokondria, kloroplas, dan lainnya beserta fungsinya. Terakhir dijelaskan pula proses transpor melalui
Membran plasma merupakan bagian penting sel yang membatasi dan melindungi isi sel. Membran plasma terdiri atas lapisan ganda molekul lemak dan protein yang bergerak bebas, memberikan sifat semipermeabel untuk mengatur masuk dan keluarnya zat. Sel eukariotik memiliki membran inti dan internal tambahan untuk memisahkan ruang kerja metabolisme.
Kelompok 3 terdiri dari 4 anggota yang membahas tentang sejarah perkembangan sel, pengertian sel, perbedaan sel prokariot dan eukariot, organel-organel utama dalam sel seperti inti sel, membran sel, mitokondria, dan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup yang terdiri dari membrane sel, sitoplasma, dan inti sel. Membrane sel berfungsi melindungi sel dan mengatur masuknya zat, sedangkan organel-organel seperti mitokondria dan lisosom berperan dalam metabolisme energi dan pencernaan. Sitoplasma mengandung berbagai organel yang berfungsi dalam sintesis protein dan zat lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Terdapat penjelasan mengenai komponen kimiawi sel, struktur organel seperti membran sel, nukleus, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, dan glioksisom beserta fungsinya masing-masing. Dokumen ini juga membedakan antara sel prokariotik dan eukariotik.
Bab 1 membahas tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan. Terdapat dua jenis sel yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti. Sel terdiri atas berbagai komponen seperti membran sel, nukleus, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom dan glioksisom yang masing-masing memiliki fungsi penting bag
Sel merupakan unit terkecil yang membentuk organisme hidup. Terdiri atas empat bagian utama yaitu inti sel, sitoplasma, membran sel, dan dinding sel (jika ada). Sel memiliki berbagai organel dan komponen kimiawi yang memungkinkan terjadinya proses kehidupan. Ada dua jenis sel yaitu sel prokariotik dan eukariotik, yang memiliki perbedaan antara lain keberadaan inti sel dan organel. Transpor zat antarsel dapat ter
Sel merupakan unit terkecil yang membentuk makhluk hidup. Dokumen ini menjelaskan penemuan sel, teori tentang sel, struktur sel dan organel-organel yang ada di dalam sel seperti membran sel, nukleus, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, plastida, dan vakuola beserta fungsi masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok, komponen kimiawi penyusun sel seperti senyawa organik dan anorganik, unsur makro dan mikro, struktur dan fungsi bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan, kegiatan sel sebagai unit fungsional, mekanisme transportasi melalui membran, sintesis protein, reproduksi sel, serta menghargai ciptaan Tuhan pada materi sel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan, terutama dari segi struktur seperti dinding sel, vakuola, dan organel seperti plastida dan sentriol.
2. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola berukuran besar, dan plastida seperti kloroplas. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel dan memiliki vakuola kecil serta sentriol.
3. Transport
1. The document discusses developing a biology teaching module focused on macrozoobenthic diversity as a bioindicator of water quality in the Metro River for junior high school students.
2. A survey of 58 students and 1 teacher found that while students agreed with their current biology learning process and materials, they still needed materials on environmental pollution topics based on problem-based learning.
3. The researcher will develop a biology teaching module using macrozoobenthic diversity as the bioindicator of water quality in the Metro River to help students apply their learning through practicums and address their need for materials on environmental pollution.
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Jessy Damayanti
Laporan ini memberikan ringkasan tentang program kerja KKN mahasiswa Universitas Mulawarman di Kelurahan Gunung Bahagia, Kota Balikpapan. Program-programnya meliputi peremajaan plang nama jalan, pengadaan spanduk halte sampah, seminar edukasi keuangan, sosialisasi pemilahan sampah, perayaan HUT RI, pentas seni, pembuatan pot hias, posyandu rutin, gotong royong, pembagian obat cacing dan vitamin A, rapat koordinasi, serta
Laporan ini membahas kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman di SMA Negeri 5 Samarinda. PPL bertujuan membentuk calon guru yang profesional dan memberikan pengalaman nyata tentang proses pembelajaran di sekolah. Kegiatan meliputi observasi, administrasi sekolah, mengajar, ujian PPL, serta penyusunan laporan akhir.
Dokumen tersebut merangkum fisiologi serangga, termasuk sistem pencernaan, pernapasan, ekskresi, sirkulasi, saraf, otot, dan reproduksi. Sistem pencernaan serangga terdiri dari saluran depan, tengah, dan belakang. Sistem pernapasan dilakukan secara pasif melalui spirakel dan trakea. Sistem ekskresi dan sirkulasi berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap 17 jenis tumbuhan tingkat rendah yang terdapat di beberapa lokasi di Indonesia. Jenis-jenis tumbuhan yang diamati terdiri dari 13 jenis paku, 2 jenis lumut, dan 2 jenis jamur. Laporan ini berisi identifikasi dan gambaran singkat mengenai ciri-ciri morfologi dari masing-masing tumbuhan beserta foto-foto hasil pengamatan.
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Teknologi forensik merupakan aplikasi berbagai ilmu pengetahuan untuk membantu proses hukum dengan membuktikan bukti fisik. Terdiri dari berbagai bidang seperti kriminalistik, kedokteran forensik, antropologi forensik, dan digital forensik. Mekanismenya meliputi analisis DNA, sidik jari, jejak, dan bukti digital untuk mengungkap kasus pidana.
Teks tersebut membahas tentang bioteknologi lingkungan, termasuk pengertian, komponen, dan contoh-contoh aplikasinya seperti biogas dan biomassa. Teknologi-teknologi tersebut memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan lingkungan, seperti menghasilkan energi dari limbah atau membersihkan polusi.
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
1. 1
MAKALAH BIOLOGI SEL
SIFAT-SIFAT FISIKA PROTOPLASMA
DISUSUN OLEH :
Imanuel Aliansyah (1405015003)
Jessy Damayanti (1405015014)
Ayu Fatmasari (1405015031)
Riska Wasti Ningrum (1405015035)
KELOMPOK 4
REGULER PAGI A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2015
3. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan kemampuan
untuk menyelesaikan tugas makalah tentang Sifat-sifat Fisika Protoplasma.
Dalam menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku
panduan dan internet, di mana makalah ini berisi materi-materi tentang sifat-sifat
fisika protoplasma.
Penyusun makalah bermaksud untuk memperdalam pemahaman sebagai
seorang mahasiswa dan melatih kemandirian agar tidak hanya menerima dari
dosen, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari informasi yang
bersangkutan.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Biologi Sel yang telah memberi arahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat Penyusun sampaikan, apabila terdapat kesalahan
kata, dan kekurangan dalam makalah ini penyusun memohon maaf. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Samarinda, 02 September 2015
Penyusun
4. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pengertian Protoplasma .....................................................................................3
B. Sifat-sifat Fisika Protoplasma.............................................................................4
1. Gerak Brown................................................................................................5
2. Efek Tyndall ................................................................................................6
3. Siklosis ........................................................................................................7
4. Gerak Amoeboid ..........................................................................................8
5. Tegangan Permukaan....................................................................................8
6. Adsorpsi ......................................................................................................9
Sifat-sifat Kehidupan Protoplasma........................................................................ .10
1. Irritabilitas.................................................................................................10
2. Konduksi...................................................................................................10
3. Metabolisme ..............................................................................................10
4. Gerak........................................................................................................11
5. Tumbuh.....................................................................................................11
6. Reproduksi................................................................................................11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua sel berkembang dari pembalahan sel induk atau masa protoplasma
yang berinti. Pembelahan sel tumbuhan merupakan proses yang kompleks.
Selama masa pembelahan, inti sel dan sitoplasma terbagi menjadi dua yang
biasanya sama besar dan serupa. Pada masa pembelahan sel, dinding sel belum
terbentuk, bahkan membran plasma dan substansi interselular belum dapat
dibedakan. Sesaat setelah pembelahan sel selesai, dinding sel mulai dapat
dilihat pada bagian luar membran sel.
Dalam penyusunan sel tumbuhan, terdapat komponen yang terbagi dalam
dua kelompok besar, yaitu komponen protoplasma atau komponen yang hidup
dari sel dan komponen non-protoplasma atau komponen yang tidak hidup dari
sel.
Komponen protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan tidak
mencakup dinding sel. Protoplasma sebuah sel disebut protoplas. Protoplas
dapat dibagi menjadi sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum
endoplasma, diktiosom, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom, sferosom,
mikrotubul, mikrofilamen, vakuola, dan zat ergastik. Dalam komponen
protoplasma yang merupakan komponen utama pada sel tumbuhan yaitu
Plastida.
6. 2
Ciri khas semua organisme adalah memiliki protoplasma, yaitu substansi
majemuk yang terdiri dari berbagai bahan meliputi air, garam-garam mineral,
dan banyak senyawa organik, diantaranya adalah karbohidrat, protein dan lipid.
Protoplasma bersifat pekat (kental), jernih (terang), dan koloid polifalis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Protoplasma ?
2. Bagaimana sifat-sifat fisika dari Protoplasma ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Protoplasma.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat fisika dari Protoplasma.
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protoplasma
Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh
membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma. Protoplasma terdiri dari
campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan
makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. Pada
eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sebagai sitoplasma
dan bahwa di dalam inti sebagai nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan
di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri
gram negatif wilayah di luar membran plasma tetapi di dalam membran luar
periplasm tersebut.
'Protoplasma' berasal dari protos Yunani untuk pertama, dan plasma
untuk hal terbentuk. Ini pertama kali digunakan pada tahun 1846 oleh Hugo
von Mohl untuk menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida"
substansi dalam sel tanaman, untuk membedakan ini dari dinding sel, inti sel
dan sel getah dalam vakuola. Thomas Huxley kemudian disebut sebagai "dasar
fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan
dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah
misterius dan ada banyak kontroversi atas apa macam substansi itu. Upaya
untuk menyelidiki asal usul kehidupan melalui penciptaan sintetik
"protoplasma" di laboratorium tidak berhasil.
8. 4
Sel yang ditemukan di abad 17 oleh Robert Hook ternyata berisi Zalir
kental yang merupakan campuran berbagai macam senyawa. Zalir yang disebut
protoplasma ini dibangun dari berbagai macam senyawa antara lain air, protein,
nukleat, karbohidrat dan lipid. Berdasarkan ciri dan sifat setiap komponen
penyusun protoplasma, terutama lipid, segumpal protoplasma tersekat-sekat
menjadi beberapa bentukan yang kemudian disebut organela. Sehingga
protoplasma yang semula dinyatakan sebagai suatu cairan kental yang
homogen ternyata merupakan cairan kental yang berstruktur sangat rumit.
Bagian terluar dari gumpalan protoplasma membentuk lapisan tipis yang
merupakan pembatas antara protoplasma dengan lingkungan tempat beradanya.
Selaput tipis itu pulalah yang meyebabkan protoplasma berbentuk, yang
dinyatakan sebagai sel induk.
Protoplasma merupakan cairan pertama yang memiliki tanda-tanda
kehidupan, ditemukan oleh Purkinye pada tahun 1839. Dilihat dari sifat
fisiknya, protoplasma berupa substitusi berwarna kehijauan yang dapat berada
pada dua keadaan yaitu sol dan gel. Protoplasma melakukan gerakan-gerakan
yang tergantung pada ukuran molekul dan tenaga yang ada yaitu gerakan
brown dan amuboid.
B. Sifat-sifat Fisika Protoplasma
Protoplasma terdiri dari berbagai jenis unsur dan senyawa baik organik
maupun anorganik yang heterogen. Ukuran-ukuran pertikel yang terlarut
9. 5
dalam protoplasma berkisar antara 0,001 sampai 0,1 mikron, jadi merupakan
larutan koloid.
Senyawa organik yang menyusun matriks (Protoplasma berbentuk cair)
seperti karbohidarat, protein dan lemak berupa suspensi (ukuran lebih besar
dari 0,1 mikron), sedangkan ion-ion yang berukuran lebih kecil dari 0,001
mikron berupa larutan murni.
Keadaan komposisi tersebut menyebabkan protoplasma bersifat :
1. Gerak Brown
Gerak Brown yaitu gerak dari molekul-molekul protoplasma yang
tidak beraturan yang disebabkan oleh adanya molekul air.
Gerak ini diteliti oleh Robert Brown (1827), seorang ahli Botani bangsa
Skotlandia di dalam larutan koloid. Gerak Brown ini biasanya terjadi
dalam larutan koloidal dan gerakannya tergantung pada temperatur dan
ukuran partikel.
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika koloid
diamati dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-
partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
Gerak Brown
10. 6
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat Gerak Brown
yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid,
semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa
Gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam
campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu
sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-
partikel medium pendispersinya. Akibatnya, Gerak Brown dari partikel-
partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah suhu sistem koloid, maka Gerak Brown semakin lambat.
2. Efek Tyndall
Larutan Koloid protoplasma dapat memantulkan cahaya bila arah
datang sinar tepat mengenai sistem koloid, peristiwa pemantulan cahaya
tersebut disebut Efek Tyndall.
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid
yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-
1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek
tyndall.
Efek Tyndall
11. 7
Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut
tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid
(gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-
partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat
menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-
partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan
sangat sulit diamati.
3. Siklosis
Siklosis merupakan gerakan berupa arus yang terjadi pada
protoplasma yang berada dalam keadaan sol. Siklosis ini disebabkan oleh
Tekanan Hidrostatis, Temperatur, pH, Kekentalan (Viskositas), Umur Sel.
Bergeraknya kromosom, sentriol, mitokondria, lisosom, dsb disebabkan
gerakan sikolsis.
Gerak Siklosis
12. 8
4. Gerak Amoeboid
Gerak Amoeboid adalah gerakan protoplasma pada sel (terutama
hewan satu sel : Amoeba, Protozoa serta Leukosit) yang disebabkan oleh
perubahan fungsinya sehingga sitoplasma memanjang keadaannya.
5. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan, disebabkan oleh tertariknya molekul-molekul
pada permukaan oleh molekul-molekul dibawahnya yang bergerak bebas
dengan kekuatan pada setiap arah yang sama. Akibat tarikan tersebut
molekul permukaan menjadi terikat sehingga terjadi tegangan yang disebut
tegangan permukaan.
Matriks sitoplasma yang cair memiliki tegangan permukaaan.
Matriks protein dan lemak memiliki ketegangan permukaan yang kurang
karenanya membentuk membran plasma, sedangkan bahan-bahan kimia
misalnya garam NaCl tegangan permukaannya tinggi akibatnya NaCl
menempati bagian yang lebih dalam pada matrik sitoplasma.
Gerak Amoeboid pada Amoeba
13. 9
6. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-
permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi disebabkan oleh adanya
kemampuan partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-
partikel kecil. Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan
permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang
menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya. Bila
partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif pada
permukaannya, maka koloid tersebut menjadi bermuatan positif, dan
sebaliknya bila yang diadsorpsi ion negatif akan menjadi bermuatan
negatif.
Selain dari ion, partikel-partikel koloid dapat menyerap muatan dari
listrik statis, misalnya debu dapat menyerap muatan negatif atau positif
dari adanya elektron yang bergerak di udara atau dari arus listrik. Adanya
perisitiwa adsorpsi menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik. Oleh
karena itu, jika koloid diletakkan dalam medan listrik, partikelnya akan
bergerak menuju kutub muatan listrik yang berlawanan dengan muatan
koloid tersebut. Koloid loga atau basa umumnya mengadsorpsi ion-ion
logam pada saat proses pembentukan koloid, sehingga akan menjadi
muatan positif dan kelompok koloid sulfida lainnya umumnya
mengadsorpsi ion negatif, sehingga akan menjadi koloid negatif.
14. 10
Protoplasma yang berupa larutan koloid merupakan substansi yang
hidup, hal ini menunjukkan bahwa didalam protoplasma berlangsung proses
kehidupan dan memiliki sifat-sifat kehidupan, yaitu :
1. Irritabilitas
Irritabilitas, yaitu bahwa protoplasma sensitif terhadap rangsangan
dan memiliki kemampuan untuk mengadakan reaksi terhadap rangsangan
tersebut.
Misalkan bahwa didalam sel ada benda asing yang masuk, maka
lisosom akan menghasilkan enzim untuk menghancurkannya.
Sel leukosit mampu mengadakan fagositosis bila terdapat benda asing
didekatnya.
2. Konduksi
Konduksi adalah kemampuan menghantarkan rangsangan dari
tempat timbulnya rangsangan ke tempat terjadinya reaksi. Contoh : apabila
rangsangan sampai di dendrit, maka badan sel dan axon akan mampu
meneruskan rangsangan itu sampai ke otot dan protoplasma otot juga
mampu mengadakan reaksi berupa kontraksi otot.
3. Metabolisme
Metabolisme merupakan adanya berbagai fungsi enzim dalam
protoplasma, berlangsungnya proses penyusunan dan penguraian senyawa
kimia untuk aktifitas hidupnya. Dari masing-masing senyawa organik
yaitu protein, lemak dan karbohidrat akan di oksidasi elalui siklus Krebs
untuk menghasilkan ATP.
15. 11
4. Gerak
Gerak yaitu adanya gerak siklosis dan gerak Brown.
5. Tumbuh
Dalam protoplasma terjadi proses tumbuh, yaitu dengan adanya
duplikasi DNA dan kromosom pada fase interfase dan profase awal.
6. Reproduksi
Protoplasma selalu aktif untuk menambah jumlahnya melalui
sitokinesis dan kariokinesis.
Pada individu yang multiseluler, sel tersusun secara berdampingan dan
tersusun secara teratur. Protoplasma antara sel yang satu dengan sel yang lain
dipisahkan oleh membran plasma atau dinding sel. Masing-masing sel pada
individu harus terkoordinasi dengan baik dan terjadi keseimbangan.
Kemungkinan yang dapat terjadi di protoplasma yang dipisahkan sekat,
zat zat dalam protoplasma :
1. Dapat melewati kedua arah
2. Dapat melewati satu arah
3. Tidak dapat melewati
Cara lain untuk menjaga keseimbangan antara sel-sel melalui
plasmodesmata atau jembatan protoplasmatis. Untuk terjadinya keadaan
keseimbangan antar sel-sel dalam individu, berperan proses difusi dan
osmosis.
16. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh
membran plasma. Protoplasma merupakan cairan pertama yang memiliki
tanda-tanda kehidupan, ditemukan oleh Purkinye pada tahun 1839.
2. Protoplasma terdiri dari berbagai jenis unsur dan senyawa baik organik
maupun anorganik yang heterogen. Ukuran-ukuran pertikel yang terlarut
dalam protoplasma berkisar antara 0,001 sampai 0,1 mikron, jadi
merupakan larutan koloid.
3. Gerak Brown yaitu gerak dari molekul-molekul protoplasma yang tidak
beraturan yang disebabkan oleh adanya molekul air.
4. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid.
5. Siklosis merupakan gerakan berupa arus yang terjadi pada protoplasma
yang berada dalam keadaan sol.
6. Gerak Amoeboid adalah gerakan protoplasma pada sel yang disebabkan
oleh perubahan fungsinya sehingga sitoplasma memanjang keadaannya.
17. 13
7. Tegangan permukaan, disebabkan oleh tertariknya molekul-molekul pada
permukaan oleh molekul-molekul dibawahnya yang bergerak bebas
dengan kekuatan pada setiap arah yang sama.
8. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan
partikel koloid.
9. Protoplasma yang berupa larutan koloid merupakan substansi yang hidup,
dan memiliki sifat-sifat kehidupan, yaitu :
a. Irritabilitas; d. Gerak;
b. Konduksi; e. Tumbuh;
c. Metabolisme; f. Reproduksi.
B. Saran
Dengan adanya pemaparan mengenai protoplas dan sifat-sifat fisika
protoplasma yang telah diuraikan, diharapkan dapat lebih meningkatkan
pengetahuan mengenai biologi sel.
18. 14
DAFTAR PUSTAKA
Sutriyan, Yayan. 2001. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka
Cipta.
V. T Lumowa, Sonja. 2015. Biologi Sel. Universitas Muhammadiyah. Malang.
Yuwono, Trisbowo. 2008. Nanoorganisme : Proposal Pengembangan Organisme
Artifisial Berbasis Pendekatan Nanibiologi Sintetik. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Zulfa, Ahmad & Juwono. 2001. Biologi Sel. EGC. Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Protoplasma.
http://luminouscent.blogspot.co.id/2011/09/gerakan-dalam-protoplasma.html.