SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I
                             PENDAHULUAN
A. Latar Blakang
        Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang-
   kurangnya dua alas an. Pertama, sel otot mempunyai metabolism yang sangat
   aktif dan karenanya memerlukan sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler
   yang menyediakan bahan pokok ini terletak dalam jaringan ikat longgar halus
   yang terdapat di antara sel-sel otot atau di antara berkas sel-sel ini. Kedua,
   agar tubuh memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot harus
   tertambat pada sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat
   fibrosa kuat dari otot
          Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot
   rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka (skeletal muscle) yang
   dilekatkan ke tulang oleh tendon, bertanggung jawab atas pergerakan tubuh
   secara sadar. Orang dewasa memiliki jumlah sel-sel otot yang tetap,
   mengangkat beban dan metode lain untuk membentuk otot tidak
   meningkatkan jumlah sel, tetapi hanya memperbesar ukuran sel yang sudah
   ada. Berdasarkan pernyataan jaringan otot mempunyai fungsi penting bagi
   makhluk hidup khususnya pada hewan sehingga hal ini yang melatar
   belakangi pembuatan laporan ini.


B. Tujuan
            Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
   1. Mempelajari ciri-ciri jaringan otot
   2. Membandingkan struktur histologist jaringan otot rangka, otot jantung
      dan otot polos
BAB II
                          TINJAUAN PUSTAKA
      Menurut (Wikepedia, 2012) Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei
yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam
tubuh :
A. Otot lurik
          Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan
    membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf
    motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
B. Otot polos
          Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja
    dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.[2] Otot
    polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua
    ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada
    gambar.
C. Otot jantung
          Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus
    tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
     Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut
otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun
dalam susunan paralel di dalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam
suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah yang banyak untuk
menghasilkan suatu kerja tersebut (Campbell 2004).
      Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia
tiga jenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot
volunter atau otot bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya
biasanya menggerakkan beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot
volunter karena kontraksinya biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan
bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara
selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat di bawah mikroskop.
     Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa
usaha secara sadar (misalnya, mempertahankan posisi kepala). Ada kalanya lebih
umum untuk menyebut otot rangka sebagai otot bercorak. Namun jenis otot
tersebut akan dikatakan otot jantung juga bercorak, dan hal ini dapat
membingungkan,      sehingga   kecenderungan      akhir-akhir   ini   adalah   untuk
menghindarkan penggunaan nama ini (Cormack 1994).
     Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos,
jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Jaringan otot polos mempunyai
serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan
di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.
Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran
pernafasan (Anonim 2012).
      Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-
masing dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan
mempunyai fibril-fibril homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan
yang diikat dengan jaringan pengikat fibrosa. Otot biasanya terdapat pada alat-alat
dalam tubuh vertebrata, diantaranya pada dinidng saluran pencernaan, pembuluh
darah, dan saluran-saluran pernafasan (Radiopoetro 1996)
      Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris,
berbentuk prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari
sekitar 1 mm pada otot stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang
anti-gravitasi, seperti Gluteus maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok-
kelompok menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli (fasciculi) yang beraneka
ragam dalam ukurannya. Mereka member butiran-butiran kasar pada irisan
melintang dari suatu sosok otot besar. Masing-masing sel dalam suatu berkas
menempel pada selubung jaringan penyambung yang membungkus (investing
connective tissue sheath) tetapi tidak saling menempel. Mereka melakukan
kontraksi secara terpisah dalam reaksi terhadap masukan dari masing-masing saraf
motor mereka. Sebuah neuron motor tunggal melakukan kontak dengan beberapa
sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis ototnya dari hanya beberapa pada
otot mata yang terkontrol secara halus sampai beberapa ratus pada otot-otot
massa-aksi yang besar dan kuat (gluteus maximus). Neuron-neuron da serat-serat
otot yang bersangkutan disebut motor unit (Bevelander 1979).
     Otot jantung hanya ditemukan dalam dinding jantung dan vena besar yang
memasuki jantung. Keistimewaan fungsional otot jantung adalah kemampuannya
untuk berkontraksi secara ritmis dan secara terus menerus sebagai akibat dari
aktivitas sel otot jantung yang berpautan. Secara morfologi, otot jantung dpat
dibedakan dari otot kerangka. Dalam beberapa hal struktur halus otot jantung
sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan antara miofilamen
halus dan miofilamen tebal, sehingga lempeng-lempeng yang tampak pada
myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan yang tampak pada pengamatan dengan
mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang
tidak teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk myofibril tidak
disusun secara teratur sehingga berkas-berkas myofibril tidak sama. Selain itu
mitokondria lebih panjang dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria
menempatisatu sarkomer (Gunarso 1999).
      Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa
disebut epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar
otot dari epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan
mngelilingi fasikel (berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium.
Menyatu dengan perimisium, lembaran jaringan ikat halus meluas di antara
masing-masing serat otot dan membentuk endomisium. Endomisium mengandung
banyak kapiler dan serat saraf yang memasok serat otot. Pada setipa ujung otot,
unsure jaringan ikat berbaur ke dalam struktur jaringan ikat kuat yang menambat
otot pada struktur yang ditariknya. Banyak otot yang berakhir dalam tendon yang
tertanam pada tulang atau tulang rawan. Namun otot dapat pula memiliki jenis
tambatan lain, misalnya aponeurosis, raphe, tambatan langsung pada periosteum,
dan bahkan tambatan pada lapisan jaringan ikat padat biasa kulit (lapis retikulare
dermis) (Cormack 1994).
      Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini
juga berlaku untuk setiap sakromer. Keterangan “filamen yang menyelip” (sliding
filament) sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang
bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya, mekanisme ini
melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relative dari filamen-filamen aktin
dan myosin (Bevelander 1979).
      Kontraksi otot diatur oleh konsentrasi ion kalsium dalam myofibril. Peran
utama retikulum sarkoplasma ialah untuk mengatur konsentrasi ion kalsium di
dalam myofibril. Kadar ion kalsium ini yang menentukan apakah aktin akan
berinteraksi dengan myosin. Protein membrane integral utama dari reticulum
sarkoplasma ialah enzim adenosine trifosfatase (ATPase) tergantung Ca2+ + Mg2+
memakai energy yang disediakan oleh adenosine trifosfat (ATP), enzim ini
memompa ion kalsium dari myofibril ke dalam lumen retikulum sarkoplasma,
tempat mereka ditampung bilamana serat otot tidak sedang berkontraksi. Setelah
ion-ion ini memasuki retikulum sarkoplasma, mereka terikat pada protein
pengikat kalsium, yang semula merupakan protein membran porifer (ekstrinsik)
yang disebut kalsekuestrin (Cormack 1994).
BAB III
                                 METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat
         Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum :
   Hari /Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012
   Waktu             : 13.00-Selesai
   Tempat            : Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA UNTAD


B. Alat dan Bahan
         Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:
   a. Alat
        1. Mikroskop
        2. Buku gambar
   b. Bahan
        1. Jaringan otot jantung
        2. Jaringan otot lurik
        3. Jaringan otot polos


C. Prosedur Kerja
   1.   Menyiapkan bahan (preparat)      yang akan diamati yang terdiri dari
        jaringan epitel squamosum, jaringan epitel silindris, dan jaringan hyalin
        kartilago.
   2.   Mengamati bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan dengan
        menggunakan mikroskop.
   3.   Mengamati dan mengidentifikasi bagian–bagian morfologi dari preparat
        jaringan yang digunakan.
BAB III
         HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
    No                Gambar            Keterangan
                               Otot jantung
                               1.   Serat melintang
                               2.   Inti sel dipinggir banyak
                               3.   Saraf tak sadar
                                    - Rangsang lambat
                                    - Tidak mudah lelah


                               Otot lurik
                               1.   Serat melintang
                               2.   Sel dipinggir
                               3.   Saraf sadar
                                    - Mudah lelah




                               Otot polos
                               1.   Inti sel ditengah (satu)
                               2.   Serat gelendong
                               3.   Saraf tidak sadar
                                    - Rangsang lambat
                                    - Tidak mudah lelah
B. Pembahasan
         Pada pengamatan pertama jaringan otot jantung, jaringan ini hanya
   terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot
   lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi
   terhadap rangsang lambat. Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip
   dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot
   jantung mempunyai banyak inti . Otot jantung bekerja secara teratur, tidak
   cepat dan tidak mengikuti kehendak kita. Otot jantung merupakan otot yang
   mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot
   polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini
   dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung
   sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak
   dipengaruhi kehendak kita. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan
   tengah dinding jantung. Komponen penyusun otot jantung terdiri dari serat
   melintang, inti sel di pinggir yang merupakan komponen terbesar penyusun
   sel, saraf tak sadar. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar
   jantung.
         Pada pengamatan kedua yaitu otot lurik disebut juga otot rangka atau
   otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran, sel-selnya berbentuk
   silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan
   cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki
   kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Komponen-
   komponen otot lurik terdiri atas serat melintang. Sel dipinggir (banyak), saraf
   sadar dan mudah lelah. Serat melintang yang bersifat heterogen, serat-serat
   ini dapat disebut myofibril yang merupakan penyusun utama otot lurik,
   miofibril ini pada setiap seratnya tersusun atas benang-benang protoplasma
   dan inti. Fungsi dari jaringan otot lurik adalah melindungi rangka dari
   benturan yang keras sehingga rangka tidak mudah mengalami cedera.
         Pada pengamatan ketiga yaitu otot polos         terdiri dari komponen-
   komponen yaitu inti sel ditengah, serat gelendong, saraf tidak sadar. Otot
   polos terdapat pada organ dalam, maka sering pula disebut otot dalam. Sel-sel
otot polos tampak berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
Sel otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengah sel, kerja
otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Artinya, otot polos tidak
bekerja secara otomatis tanpa perintah dari otak. Proses pencernaan makanan
yang melibatkan kerja otot polos akan berlangsung tanpa diperintah otak.
Oleh karena itu, otot polos disebut pula otot tak sadar, karena gerakannya
tidak kita sadari. Gerakan otot polos lambat, tetapi teratur dan tidak cepat
lelah.
BAB V
                                     PENUTUP

A. Kesimpulan
     1.   Otot lurik berbentuk panjang-panjang, intinya banyak dan terletak di
          pinggir-pinggir sel, bekerja secara sadar tetapi tidak tahan kelelahan.
     2.   Otot polos berbentuk gelendong, intinya hanya satu dan terletak ditengah,
          gerakanya lambat dan bekerja secara tidak sadar , dan tahan kelelahan.
     3.   Otot jantung berbentuk panjang-panjang, bercabang-cabang (adanya
          garis-garis melintang), intinya hanya satu dan ada disetiap sel otot
          jantung (menyebar), bekerja secara tidak sadar, dan tahan kelelahan.
     4.   Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
          organ-organ tubuh.

B.   Saran
             Pada saat praktikum praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak
     terjadi kesalahan kecil yang dapat mempengaruh hasil dari pengamatan
Daftar Pustaka
Anonim. 2012. Biologi. Http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
        Pendamping/Praweda/ Biologi. Diakses tanggal 2 Maret 2012 jam 19.00
        WIT
Bevelander, G. 1979. Dasar-Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta. Erlangga :
        460 hlm.
Campbell, N A. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta
Cormack, DH. 1994. HAM Histologi Jilid Satu Edisi Kesembilan. Jakarta.
        Binarupa Aksara
Gunarso, W. 1999. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta. Erlangga

Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta. Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Otot. Diakses tanggal 2 Maret 2012 jam 19.05 WIT

More Related Content

What's hot

Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Lampung University
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
NurIndahS3
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Nor Hidayati
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Virgiana Anggi
 

What's hot (20)

Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan DarahLaporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 

Viewers also liked (7)

Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati Sel
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Modul 6 histologi
Modul 6 histologiModul 6 histologi
Modul 6 histologi
 
Jaringan otot 2
Jaringan otot 2Jaringan otot 2
Jaringan otot 2
 

Similar to Laporan jaringan otot

Tugas klsxa1 group3_penjelasangambar
Tugas klsxa1 group3_penjelasangambarTugas klsxa1 group3_penjelasangambar
Tugas klsxa1 group3_penjelasangambar
Muhammad Amin
 
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
Warnet Raha
 

Similar to Laporan jaringan otot (20)

Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Tugas klsxa1 group3_penjelasangambar
Tugas klsxa1 group3_penjelasangambarTugas klsxa1 group3_penjelasangambar
Tugas klsxa1 group3_penjelasangambar
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf
 
Makalah fisiologi aini.
Makalah fisiologi aini.Makalah fisiologi aini.
Makalah fisiologi aini.
 
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletalMakalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Makalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologiMakalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologi
 
Fix otot
Fix ototFix otot
Fix otot
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Struktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewanStruktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewan
 
Histologi_jaringan_otot.pptx
Histologi_jaringan_otot.pptxHistologi_jaringan_otot.pptx
Histologi_jaringan_otot.pptx
 
PPT JAR OTOT.pptx
PPT JAR OTOT.pptxPPT JAR OTOT.pptx
PPT JAR OTOT.pptx
 
Susunan otot dan bagian
Susunan otot dan bagianSusunan otot dan bagian
Susunan otot dan bagian
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
 
Materi biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fixMateri biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fix
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
 
STRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN
STRUKTUR DAN JARINGAN HEWANSTRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN
STRUKTUR DAN JARINGAN HEWAN
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

Laporan jaringan otot

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang- kurangnya dua alas an. Pertama, sel otot mempunyai metabolism yang sangat aktif dan karenanya memerlukan sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler yang menyediakan bahan pokok ini terletak dalam jaringan ikat longgar halus yang terdapat di antara sel-sel otot atau di antara berkas sel-sel ini. Kedua, agar tubuh memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot harus tertambat pada sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat dari otot Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka (skeletal muscle) yang dilekatkan ke tulang oleh tendon, bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Orang dewasa memiliki jumlah sel-sel otot yang tetap, mengangkat beban dan metode lain untuk membentuk otot tidak meningkatkan jumlah sel, tetapi hanya memperbesar ukuran sel yang sudah ada. Berdasarkan pernyataan jaringan otot mempunyai fungsi penting bagi makhluk hidup khususnya pada hewan sehingga hal ini yang melatar belakangi pembuatan laporan ini. B. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Mempelajari ciri-ciri jaringan otot 2. Membandingkan struktur histologist jaringan otot rangka, otot jantung dan otot polos
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut (Wikepedia, 2012) Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh : A. Otot lurik Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan. B. Otot polos Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.[2] Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar. C. Otot jantung Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan paralel di dalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah yang banyak untuk menghasilkan suatu kerja tersebut (Campbell 2004). Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia tiga jenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot volunter atau otot bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya biasanya menggerakkan beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot
  • 3. volunter karena kontraksinya biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat di bawah mikroskop. Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa usaha secara sadar (misalnya, mempertahankan posisi kepala). Ada kalanya lebih umum untuk menyebut otot rangka sebagai otot bercorak. Namun jenis otot tersebut akan dikatakan otot jantung juga bercorak, dan hal ini dapat membingungkan, sehingga kecenderungan akhir-akhir ini adalah untuk menghindarkan penggunaan nama ini (Cormack 1994). Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan (Anonim 2012). Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing- masing dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan jaringan pengikat fibrosa. Otot biasanya terdapat pada alat-alat dalam tubuh vertebrata, diantaranya pada dinidng saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran-saluran pernafasan (Radiopoetro 1996) Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris, berbentuk prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari sekitar 1 mm pada otot stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang anti-gravitasi, seperti Gluteus maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok- kelompok menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli (fasciculi) yang beraneka ragam dalam ukurannya. Mereka member butiran-butiran kasar pada irisan melintang dari suatu sosok otot besar. Masing-masing sel dalam suatu berkas menempel pada selubung jaringan penyambung yang membungkus (investing connective tissue sheath) tetapi tidak saling menempel. Mereka melakukan
  • 4. kontraksi secara terpisah dalam reaksi terhadap masukan dari masing-masing saraf motor mereka. Sebuah neuron motor tunggal melakukan kontak dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis ototnya dari hanya beberapa pada otot mata yang terkontrol secara halus sampai beberapa ratus pada otot-otot massa-aksi yang besar dan kuat (gluteus maximus). Neuron-neuron da serat-serat otot yang bersangkutan disebut motor unit (Bevelander 1979). Otot jantung hanya ditemukan dalam dinding jantung dan vena besar yang memasuki jantung. Keistimewaan fungsional otot jantung adalah kemampuannya untuk berkontraksi secara ritmis dan secara terus menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang berpautan. Secara morfologi, otot jantung dpat dibedakan dari otot kerangka. Dalam beberapa hal struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga lempeng-lempeng yang tampak pada myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan yang tampak pada pengamatan dengan mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang tidak teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk myofibril tidak disusun secara teratur sehingga berkas-berkas myofibril tidak sama. Selain itu mitokondria lebih panjang dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria menempatisatu sarkomer (Gunarso 1999). Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar otot dari epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan mngelilingi fasikel (berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium. Menyatu dengan perimisium, lembaran jaringan ikat halus meluas di antara masing-masing serat otot dan membentuk endomisium. Endomisium mengandung banyak kapiler dan serat saraf yang memasok serat otot. Pada setipa ujung otot, unsure jaringan ikat berbaur ke dalam struktur jaringan ikat kuat yang menambat otot pada struktur yang ditariknya. Banyak otot yang berakhir dalam tendon yang tertanam pada tulang atau tulang rawan. Namun otot dapat pula memiliki jenis tambatan lain, misalnya aponeurosis, raphe, tambatan langsung pada periosteum,
  • 5. dan bahkan tambatan pada lapisan jaringan ikat padat biasa kulit (lapis retikulare dermis) (Cormack 1994). Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga berlaku untuk setiap sakromer. Keterangan “filamen yang menyelip” (sliding filament) sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relative dari filamen-filamen aktin dan myosin (Bevelander 1979). Kontraksi otot diatur oleh konsentrasi ion kalsium dalam myofibril. Peran utama retikulum sarkoplasma ialah untuk mengatur konsentrasi ion kalsium di dalam myofibril. Kadar ion kalsium ini yang menentukan apakah aktin akan berinteraksi dengan myosin. Protein membrane integral utama dari reticulum sarkoplasma ialah enzim adenosine trifosfatase (ATPase) tergantung Ca2+ + Mg2+ memakai energy yang disediakan oleh adenosine trifosfat (ATP), enzim ini memompa ion kalsium dari myofibril ke dalam lumen retikulum sarkoplasma, tempat mereka ditampung bilamana serat otot tidak sedang berkontraksi. Setelah ion-ion ini memasuki retikulum sarkoplasma, mereka terikat pada protein pengikat kalsium, yang semula merupakan protein membran porifer (ekstrinsik) yang disebut kalsekuestrin (Cormack 1994).
  • 6. BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum : Hari /Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012 Waktu : 13.00-Selesai Tempat : Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA UNTAD B. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: a. Alat 1. Mikroskop 2. Buku gambar b. Bahan 1. Jaringan otot jantung 2. Jaringan otot lurik 3. Jaringan otot polos C. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan bahan (preparat) yang akan diamati yang terdiri dari jaringan epitel squamosum, jaringan epitel silindris, dan jaringan hyalin kartilago. 2. Mengamati bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan dengan menggunakan mikroskop. 3. Mengamati dan mengidentifikasi bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan yang digunakan.
  • 7. BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan No Gambar Keterangan Otot jantung 1. Serat melintang 2. Inti sel dipinggir banyak 3. Saraf tak sadar - Rangsang lambat - Tidak mudah lelah Otot lurik 1. Serat melintang 2. Sel dipinggir 3. Saraf sadar - Mudah lelah Otot polos 1. Inti sel ditengah (satu) 2. Serat gelendong 3. Saraf tidak sadar - Rangsang lambat - Tidak mudah lelah
  • 8. B. Pembahasan Pada pengamatan pertama jaringan otot jantung, jaringan ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti . Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita. Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Komponen penyusun otot jantung terdiri dari serat melintang, inti sel di pinggir yang merupakan komponen terbesar penyusun sel, saraf tak sadar. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Pada pengamatan kedua yaitu otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran, sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Komponen- komponen otot lurik terdiri atas serat melintang. Sel dipinggir (banyak), saraf sadar dan mudah lelah. Serat melintang yang bersifat heterogen, serat-serat ini dapat disebut myofibril yang merupakan penyusun utama otot lurik, miofibril ini pada setiap seratnya tersusun atas benang-benang protoplasma dan inti. Fungsi dari jaringan otot lurik adalah melindungi rangka dari benturan yang keras sehingga rangka tidak mudah mengalami cedera. Pada pengamatan ketiga yaitu otot polos terdiri dari komponen- komponen yaitu inti sel ditengah, serat gelendong, saraf tidak sadar. Otot polos terdapat pada organ dalam, maka sering pula disebut otot dalam. Sel-sel
  • 9. otot polos tampak berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing. Sel otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengah sel, kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Artinya, otot polos tidak bekerja secara otomatis tanpa perintah dari otak. Proses pencernaan makanan yang melibatkan kerja otot polos akan berlangsung tanpa diperintah otak. Oleh karena itu, otot polos disebut pula otot tak sadar, karena gerakannya tidak kita sadari. Gerakan otot polos lambat, tetapi teratur dan tidak cepat lelah.
  • 10. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Otot lurik berbentuk panjang-panjang, intinya banyak dan terletak di pinggir-pinggir sel, bekerja secara sadar tetapi tidak tahan kelelahan. 2. Otot polos berbentuk gelendong, intinya hanya satu dan terletak ditengah, gerakanya lambat dan bekerja secara tidak sadar , dan tahan kelelahan. 3. Otot jantung berbentuk panjang-panjang, bercabang-cabang (adanya garis-garis melintang), intinya hanya satu dan ada disetiap sel otot jantung (menyebar), bekerja secara tidak sadar, dan tahan kelelahan. 4. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. B. Saran Pada saat praktikum praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak terjadi kesalahan kecil yang dapat mempengaruh hasil dari pengamatan
  • 11. Daftar Pustaka Anonim. 2012. Biologi. Http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/ Biologi. Diakses tanggal 2 Maret 2012 jam 19.00 WIT Bevelander, G. 1979. Dasar-Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta. Erlangga : 460 hlm. Campbell, N A. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta Cormack, DH. 1994. HAM Histologi Jilid Satu Edisi Kesembilan. Jakarta. Binarupa Aksara Gunarso, W. 1999. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta. Erlangga Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta. Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Otot. Diakses tanggal 2 Maret 2012 jam 19.05 WIT