3. Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan
Matakuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Pembelajaran Behavioristik
Contiguity
Classical Conditioning
& Association
social cognition
Operant Conditioning (observational learning /
social learning).
(Hitipew, 2009)
4. Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan
Matakuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Contiguity & Association
Edwin Ray Guthrie (1886-1956)
Contiguity Association dalam contiguity,
• Rangkaian peristiwa, adalah suatu prinsip bahwa ide-ide,
hal-hal atau benda- memori, maupun pengalaman-pengalaman
benda yang terus saling akan terhubung satu dengan lainnya
berkait antara satu bila kejadiannya sering bersama-sama.
dengan lainnya Oleh karena itu, dalam
belajar contiguity dan association
• kombinasi stimulus dilakukan dengan mengulang-ulang
yang muncul berkali-kali akan sesuatu sampai hafal,
bersamaan dengan satu seperti perkalian, rumus, dan definisi.
gerakan tertentu,
sehingga belajar adalah
konsekuensi dari Dalam Contiguity, reward dan punishment
asosiasi antara tidak memainkan peran penting dalam belajar,
stimulus dan respon karena keduanya, reward dan punishment,
tertentu terjadi setelah terbentuk asosiasi antara
stimulus dan respon.
5. Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan
Matakuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Classical Conditioning
(Ivan Pavlov)
Unconditioned Conditioned
stimulus stimulus
(Makanan) (BELL)
Diulang-ulang
Unconditioned
respon
(Anjing dan
Liurnya)
7. Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan
Matakuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Social Learning
(Albert Bandura)
Vicarious
Learning
Learner / Self
INFOR- Behavior
Informasi -Control
MATION
proses kognitif
Self-
efficacy
8. Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan
Matakuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Catatan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan
perubahan yang relatif permanent dalam pengetahuan atau perilaku yang
dihasilkan dari praktik atau pengalaman. Dalam pandangan behavioristik
ada empat teori yang mendukung, contiguity & association, classical
conditioning, operant conditioning, dan social cognition (observational
learning/social learning).
Dalam classical conditioning, dan demikian pula dengan contiguity dan
association, pebelajar menjadi pasif. Oleh karena itu dalam pembelajaran,
tampaknya teori operant conditioning dan teori belajar social yang
memungkinkan untuk dikembangkan.