Dokumen tersebut membahas pandangan behavioris tentang belajar, yang menekankan bahwa belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan dipengaruhi lingkungan melalui proses asosiasi antara stimulus dan respon. Teori ini menjelaskan dua jenis pembelajaran asosiatif yaitu kondisioning klasik dan operan.
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon, dan dipengaruhi oleh reinforcement. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Watson, Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
Makalah ini membahas tentang teori pembelajaran behavioristik. Teori ini menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang diukur melalui stimulus dan respons. Teori behavioristik dikemukakan oleh Thorndike, Watson, dan Skinner, yang mendasarkan pembelajaran pada penguatan dan hukuman.
Dokumen tersebut membahas teori-teori belajar perilaku dan sosial serta penerapannya dalam pembelajaran. Teori-teori tersebut meliputi classical conditioning oleh Ivan Pavlov, hukum pengaruh oleh Thorndike, operant conditioning oleh Skinner, pembelajaran sosial oleh Bandura yang mencakup empat elemen (atensi, retensi, produksi, motivasi), serta pengaturan diri dan modifikasi perilaku kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar behaviorisme karya B.F. Skinner. Teori ini menekankan pentingnya penguatan dan hukuman dalam membentuk perilaku. Skinner melakukan berbagai eksperimen dengan hewan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip kondisioning operant seperti penguatan, hukuman, pembentukan, dan diskriminasi.
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon, dan dipengaruhi oleh reinforcement. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Watson, Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
Makalah ini membahas tentang teori pembelajaran behavioristik. Teori ini menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang diukur melalui stimulus dan respons. Teori behavioristik dikemukakan oleh Thorndike, Watson, dan Skinner, yang mendasarkan pembelajaran pada penguatan dan hukuman.
Dokumen tersebut membahas teori-teori belajar perilaku dan sosial serta penerapannya dalam pembelajaran. Teori-teori tersebut meliputi classical conditioning oleh Ivan Pavlov, hukum pengaruh oleh Thorndike, operant conditioning oleh Skinner, pembelajaran sosial oleh Bandura yang mencakup empat elemen (atensi, retensi, produksi, motivasi), serta pengaturan diri dan modifikasi perilaku kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar behaviorisme karya B.F. Skinner. Teori ini menekankan pentingnya penguatan dan hukuman dalam membentuk perilaku. Skinner melakukan berbagai eksperimen dengan hewan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip kondisioning operant seperti penguatan, hukuman, pembentukan, dan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar yang meliputi behaviorisme dan kognitif. Pada teori behaviorisme dijelaskan tentang pandangan Thorndike, Pavlov, dan Skinner mengenai belajar melalui stimulus dan respon. Sedangkan pada teori kognitif dijelaskan pandangan Piaget, Bruner, dan Ausubel tentang perkembangan kognitif yang mempengaruhi proses belajar.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran, mulai dari teori behavioristik, kognitif, hingga humanistik. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta penerapannya dalam pembelajaran. Juga dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan standar proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori operant conditioning menurut Skinner menyatakan bahwa tingkah laku dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikutinya. Tingkah laku akan diperkuat jika diikuti konsekuensi menyenangkan dan akan melemah jika diikuti konsekuensi tidak menyenangkan. Skinner membedakan dua jenis respon yaitu respondent dan operant, di mana operant merupakan bagian terbesar tingkah laku manusia yang dapat dimodifikasi. Te
Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari rangsangan lingkungan. Prinsip utama teori ini meliputi penguatan dan hukuman untuk memperkuat atau melemahkan perilaku tertentu, serta pengendalian stimulus untuk mencapai perilaku yang diinginkan. Teori ini dikembangkan melalui eksperimen hewan oleh para tokoh seperti Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang teori pelaziman operan Skinner dalam 3 kalimat:
1) Teori pelaziman operan Skinner menjelaskan proses pembelajaran melalui pelaziman yang melibatkan penekanan butang untuk memperoleh ganjaran seperti makanan.
2) Eksperimen Skinner menunjukkan bahawa suatu tingkah laku hanya akan berulang jika ada ganjaran, dan akan hilang jika ganjaran dihentikan.
3) Skinner
Teori behavioristik menekankan pada hubungan stimulus-respon dan penguatan. Teori ini diusung oleh tokoh seperti Thorndike, Pavlov, dan Skinner. Menurut teori ini, perilaku dipelajari melalui proses trial and error, dan penguatan berperan dalam memperkuat hubungan stimulus dan respon.
1. Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati melalui stimulus dan respons. 2. Teori ini dikembangkan oleh Thorndike dan Pavlov, di mana Thorndike mengemukakan hukum belajar melalui percobaan kucing, sedangkan Pavlov menemukan pengkondisian melalui eksperimen anjing. 3. Kedua teori ini berfokus pada pengaruh lingkungan terhadap perilaku.
Teori belajar behavioristik menekankan perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon. Belajar dijelaskan sebagai proses kondisioning dan penguatan yang terjadi melalui pengalaman. Beberapa tokoh kunci teori ini antara lain Pavlov, Thorndike, Watson, Skinner, dan Hull.
Teori pembelajaran terdiri daripada tiga teori utama: behaviorisme, sosial, dan kognitif. Teori behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku akibat rangsangan, manakala teori sosial menekankan pembelajaran melalui pemerhatian. Teori kognitif pula berfokus kepada proses mental seperti pemikiran dan penyelesaian masalah. Prinsip pembelajaran meliputi pelaziman klasikal, operan, dan pembelajaran sos
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar yang meliputi behaviorisme dan kognitif. Pada teori behaviorisme dijelaskan tentang pandangan Thorndike, Pavlov, dan Skinner mengenai belajar melalui stimulus dan respon. Sedangkan pada teori kognitif dijelaskan pandangan Piaget, Bruner, dan Ausubel tentang perkembangan kognitif yang mempengaruhi proses belajar.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran, mulai dari teori behavioristik, kognitif, hingga humanistik. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta penerapannya dalam pembelajaran. Juga dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan standar proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori operant conditioning menurut Skinner menyatakan bahwa tingkah laku dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikutinya. Tingkah laku akan diperkuat jika diikuti konsekuensi menyenangkan dan akan melemah jika diikuti konsekuensi tidak menyenangkan. Skinner membedakan dua jenis respon yaitu respondent dan operant, di mana operant merupakan bagian terbesar tingkah laku manusia yang dapat dimodifikasi. Te
Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari rangsangan lingkungan. Prinsip utama teori ini meliputi penguatan dan hukuman untuk memperkuat atau melemahkan perilaku tertentu, serta pengendalian stimulus untuk mencapai perilaku yang diinginkan. Teori ini dikembangkan melalui eksperimen hewan oleh para tokoh seperti Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang teori pelaziman operan Skinner dalam 3 kalimat:
1) Teori pelaziman operan Skinner menjelaskan proses pembelajaran melalui pelaziman yang melibatkan penekanan butang untuk memperoleh ganjaran seperti makanan.
2) Eksperimen Skinner menunjukkan bahawa suatu tingkah laku hanya akan berulang jika ada ganjaran, dan akan hilang jika ganjaran dihentikan.
3) Skinner
Teori behavioristik menekankan pada hubungan stimulus-respon dan penguatan. Teori ini diusung oleh tokoh seperti Thorndike, Pavlov, dan Skinner. Menurut teori ini, perilaku dipelajari melalui proses trial and error, dan penguatan berperan dalam memperkuat hubungan stimulus dan respon.
1. Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati melalui stimulus dan respons. 2. Teori ini dikembangkan oleh Thorndike dan Pavlov, di mana Thorndike mengemukakan hukum belajar melalui percobaan kucing, sedangkan Pavlov menemukan pengkondisian melalui eksperimen anjing. 3. Kedua teori ini berfokus pada pengaruh lingkungan terhadap perilaku.
Teori belajar behavioristik menekankan perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon. Belajar dijelaskan sebagai proses kondisioning dan penguatan yang terjadi melalui pengalaman. Beberapa tokoh kunci teori ini antara lain Pavlov, Thorndike, Watson, Skinner, dan Hull.
Teori pembelajaran terdiri daripada tiga teori utama: behaviorisme, sosial, dan kognitif. Teori behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku akibat rangsangan, manakala teori sosial menekankan pembelajaran melalui pemerhatian. Teori kognitif pula berfokus kepada proses mental seperti pemikiran dan penyelesaian masalah. Prinsip pembelajaran meliputi pelaziman klasikal, operan, dan pembelajaran sos
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Burrhus Frederick Skinner adalah seorang ahli psikologi Amerika yang menerima Anugerah National Medal of Science. Beliau mendapat PhD dari Universiti Harvard dan pernah berkhidmat sebagai profesor di Universiti Harvard dan Universiti Minnesota. Teorinya mengenai pelaziman operan menunjukkan bahawa tingkah laku organisma dipengaruhi oleh persekitaran melalui proses pembelajaran, di mana peneguhan dapat meningkatkan kebarangkalian pengulangan tingkah laku. Te
Dokumen tersebut membahasakan dua teori pembelajaran utama, yaitu teori behaviorisme dan sosial. Teori behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku akibat pengalaman, sementara teori sosial berfokus pada interaksi antara tingkah laku dan pemikiran. Kedua teori ini memberikan pandangan berbeda tentang proses pembelajaran manusia.
Behaviorisme merupakan aliran perilaku dalam psikologi yang berpijak bahwa segala sesuatu yang dilakukan peserta didik termasuk yang ditanggapi, dipikirkan, atau dirasakan dianggap sebagai perilaku yang tampak. Behaviorisme beranggapan bahwa segala sesuatu yang dilakukan peserta didik merupakan sesuatu yang dapat diamati. Tokoh-tokoh pendukung teori behavioristik memiliki pandangan bahwa manusia ketika dilahirkan pada dasarnya tidak membawa bakat apa pun. Manusia berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
Teori belajar behavioristik menekankan pada hubungan antara stimulus dan respon. Beberapa tokohnya meliputi Thorndike, Pavlov, Skinner, Hull, Guthrie. Mereka menjelaskan belajar sebagai proses pembentukan hubungan stimulus-respon melalui penguatan. Teori ini berfokus pada perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar.
Teori belajar behavioristik menekankan perubahan tingkah laku melalui penguatan dan konsekuensi. Teori ini dikembangkan oleh Guthrie, Hull, dan Skinner, yang masing-masing menyarankan metode untuk mengubah tingkah laku seperti respons bertentangan, kebosanan, dan pengkondisian operan. Guru dapat menerapkan teori ini dengan memilih stimulus dan penguatan yang tepat untuk mendukung pembelajaran peserta didik.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar dan pembelajaran, termasuk teori koneksionisme Thorndike, teori klasikal conditioning Pavlov, teori operant conditioning Skinner, teori gestalt, teori medan, teori humanistik, dan teori konstruktivisme Piaget. Teori-teori tersebut dijelaskan prinsip-prinsipnya beserta implikasi penerapannya dalam pembelajaran.
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikDedy Wiranto
Makalah ini membahas teori belajar behavioristik dengan menjelaskan pandangan behaviorisme tentang belajar sebagai perubahan perilaku, prinsip-prinsip belajar seperti penguatan dan hukuman, serta teori-teori belajar behavioristik seperti classical conditioning, operant conditioning, dan observational learning. Makalah ini bertujuan memahami konsep pembelajaran menurut perspektif behaviorisme.
Teks tersebut membahas empat mazhab pembelajaran yaitu behavioris, kognitif, sosial dan humanis. Mazhab behavioris menekankan perubahan tingkah laku, kognitif berfokus pada proses internal, sosial melihat aspek lebih dari tingkah laku, sedangkan humanis menekankan perbedaan individu.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
behavioral views of learning
1. BEHAVIORAL VIEWS
OF LEARNING
Nanda Partaya
11170700000091
Lintang Ayu Fadhila
11170700000096
Maryam Abidah Masyukuroh
11170700000097
Khairunnisa Aulia Gumanti
11170700000162
Muhammad Sandy Alfarizi
11170700000164
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1
Pandangan BehaviorisTentang Belajar
2. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2
BEHAVIORISM
Sebuah teori yang menjelaskan bahwa belajar
merupakan sebuah perilaku yang dapat diamati dan
bagaimana perilaku tersebut terbentuk karena
dipengaruhi oleh lingkungan.
Terdapat dua pandangan behavioral tentang belajar, yaitu pengkondisian
klasik dan operan. Kedua pandangan ini menekankan pembelajaran
asosiatif, yaitu pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
3. ASUMSI-ASUMSI DASAR
BEHAVIORISME
Perilaku orang sebagian besar merupakan hasil dari
pengalaman mereka dengan stimulus-stimulus lingkungan
Belajar dapat digambarkan dalam kerangka asosiasi diantara
peristiwa-peristiwa yang dapat diamati, yaitu asosiasi antara
stimulus dan respon
Belajar melibatkan perubahan perilaku
Belajar cendrung terjadi ketika stimulus dan respon muncul
dalam waktu yang berdekatan
Banyak spesies hewan, termasuk manusia, belajar dengan
cara-cara yang sama
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3
4. Asumsi Implikasi terhadap
Pendidikan
Contoh
Pengaruh
lingkungan
Kembangkan lingkungan
kelas yang mendukung
perilaku siswa yang
diinginkan.
Ketika seorang siswa sering menemui masalah
dalam mengerjakan tugas secara mandiri, pujilah
siswa tersebut setiap kali ia menyelesaikan tugas
tanpa disuruh.
Fokus pada
peristiwa yang
dapat diamati
(stimulus dan
respon)
Identifikasilah stimulus
khusus (diantaranya adalah
tindakan guru) yang dapat
mempengaruhi perilaku
siswa.
Jika seorang siswa sering menunjukkan perilaku
yang mengganggu di kelas, amati apakah guru
mungkin mendorong munculnya perilaku tersebut
dengan memberikan perhatian setiap kali siswa
tersebut berperilaku tidak pantas.
Belajar sebagai
perubahan
perilaku
Simpulkan bahwa belajar
terjadi hanya ketika siswa
menampilkan perubahan
dalam performa di kelas.
Seorang guru, jika ingin memastikan bahwa murid-
muridnya benar-benar mengerti tentang materi
yang dia sampaikan, akan melihat pada hasil ujian
murid-murid tersebut, apakah mengalami
peningkatan atau tidak.
5. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5
Kontinguitas
kejadian
Jika seorang guru ingin agar
siswanya menghubungkan dua
kejadian sebagai stimulus dan
respon, pastikan kejadian-kejadian
tersebut terjadi dalam waktu yang
berdekatan.
Seorang guru yang tersenyum dan
menunjuk muridnya setiap kali murid
tersebut mengangkat tangan, akan
menjadikan murid tersebut
mengasosiasikan keaktifan dikelas dengan
senyuman guru.
Kesamaan
prinsip
pembelajaran di
semua spesies
Seorang guru harus mengetahui
bahwa penelitian dengan spesies
hewan, seringkali memiliki relevansi
bagi praktik di dalam kelas.
Memberikan penguatan (reinforce) pada
siswa hiperaktif apabila ia secara berturut-
turut bisa duduk tenang dalam periode
waktu yang lebih panjang. Hal tersebut
merupakan sebuah proses pembentukan
perilaku yang didasarkan pada studi
penelitian awal dengan tikus dan merpati.
6. CLASSICAL
CONDITIONING
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6
Pembelajaran asosiatif dimana
stimulus netral menjadi
diasosiasikan dengan stimulus
yang bermakna dan menimbulkan
kemampuan untuk menghasilkan
respon yang serupa.
Respon tersebut dapat berupa
tanggapan emosional atau fisiologis
spontan yang serupa dengan
respons naluriah atau refleksif.
7. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7
• unconditioned stimulus
(UCS / stimulus tak terkondisi)
Stimulus yang menimbulkan respon
tertentu tanpa pembelajaran
sebelumnya.
• unconditioned response
(UCR / respon tak terkondisi)
Respon yang ditimbulkan oleh stimulus
(tak terkondisi) tertentu tanpa
pembelajaran sebelumnya.
• neutral stimulus
(stimulus netral)
Stimulus yang tidak menimbulkan
respon tertentu.
• conditioned stimulus
(CS / stimulus terkondisi)
Stimulus yang dapat menimbulkan respon
tertentu melalui kondisioning klasik.
• conditioned response
(CR / respon terkondisi)
Respon yang dapat ditimbulkan oleh stimulus
(terkondisi) tertentu melalui kondisioning klasik.
8. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8
Pengkondisian
Klasik
Pengalaman
Positiff
Negatif
9. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 9
Generalization
Discrimination
Extinction
Fenomena dimana seseorang menciptakan respon
terkondisi terhadap suatu stimulus yang serupa
dengan stimulus terkondisi.
The opposite of generalization is discrimination,
Which is the ability to give different responses
to related but not identical stimuli (W. F. Hill, 2002).
Penghilangan secara bertahap sebuah respon yang
telah diperoleh. Dalam kondisioning klasik, hal
tersebut dilakukan dengan cara menghadirkan
stimulus terkondisi secara berulang tanpa disertai
kehadiran stimulus tak terkondisi.
10. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10
OPERANT
CONDITIONING
Suatu proses penguatan perilaku
operan (penguat positif dan negatif)
yang dapat mengakibatkan perilaku
tersebut dapat berulang kembali
atau menghilang sesuai dengan
keinginan.
11. PENGUAT
Penguat (reinforce) adalah setiap konsekuensi
yang meningkatkan frekuensi perilaku tertentu,
terlepas dari apakah orang-orang menganggap
konsekuensi itu menyenangkan atau tidak.
12. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 12
PENGUAT
Primer Skunder
Positif Negatif
13. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 13
• Penguat Positif
Setiap kali sebuah stimulus khusus
dihadirkan setelah sebuah perilaku dan
perilaku tersebut meningkat sebagai
hasilnya, maka penguat positif telah
terjadi.
• Penguat Negatif
Penguat negatif menyebabkan
peningkatan suatu perilaku melalui
penghilangan sebuah stimulus.
• Penguat Primer
Berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan biologis dasar. Makanan,
minuman, kehangatan, dan oksigen
merupakan penguat-penguat utama.
• Penguat Skunder
Penguat-penguat sekunder tidak
memuaskan setiap kebutuhan
fisiologis, tetapi menjadi penguat
seiring waktu melalui asosiasinya
dengan penguat-penguat lainnya.
Contoh-contohnya mencakup tidak
hanya uang tetapi dengan pujian.
14. SHAPING
Shaping adalah membentuk perilaku
baru dengan penguat yang berturut-
turut sehingga perilaku sebelumnya
akan hilang dan diganti dengan
perilaku yang baru.
15. MENGURANGI DAN MENGHILANGKAN
PERILAKUYANGTIDAK DIINGINKAN
Ekstinksi
Salah satu cara mengurangi frekuensi perilaku yang tidak sesuai adalah memastikan
perilaku tersebut tidak pernah diberi penguatan.
Memberikan Isyarat (cueing)
Kita dapat mengguanakan isyarat untuk meningkatkan para siswa tentang apa yang
seharusnya mereka lakukan, kita juga dapat memberikan isyarat tentang apa yang
seharusnya tidak mereka lakukan.
Memberi penguatan pada perilaku yang bertentangan
Penguatan terhadap satu atau lebih perilaku yang bertentangan (incompatible) dengan
perilaku yang bermasalah seringkali efektif.
16. Hukuman (punishment)
Adalah suatu konsekuensi yang menurunkan frekuensi respons yang mengikutinya.
Hukuman penghadiran (presentation punishment)
Hukuman berupa menghadirkan suatu stimulus baru, barangkali seusuatu yang tidak
diingini atau disenangi pembelajar. Contoh: Omelan dan dahi mengernyit, bila berhasil
mengurangi perilaku yang dituju.
Hukuman penghilangan (removal punishment)
Hukuman berupa penghilangan suatu stimulus atau keadaan yang ada, barangkali
stimulus yang disenangi dan digandrungi siswa.
17. BENTUK HUKUMANYANG EFEKTIF
Teguran verbal (scolding)
Komunikasi verbal yang digunakan guru untuk menghentikan
perilaku.
Biaya respons (response cost)
Karena melibatkan hilangnya entah penguat yang telah diperoleh
sebelumnya ataupun peluang untuk mendapatkan penguatan, biaya
respons merupakan contoh hukuman penghilangan.
18. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 18
Kosekuensi logis (logical consequence)
Suatu akibat yang terjadi secara alamiah atau logis setelah siswa
berperilaku tidak sesuai.
Time-out
Siswa yang berperilaku tidak sesuai yang diberikan hukuman time out
ditempatkan dalam situasi yang sepi dan membosakan.
Skors di Sekolah (in-school suspension)
Skors di sekolah berarti menempatkan siswa dalam sebuah ruangan yang
senyap dan membosankan di dalam gedung sekolah. Namun, bentuk
hukuman ini seringkali berlangsung selama satu hari sekolah atau lebih dan
melibatkan pengawasan orang dewasa.
19. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 19
Hukuman fisik dapat mengakibatkan individu kemudian menunjukkan
perilaku serupa sebagai efek samping yang tidak diinginkan, menjadi
semakin menantang setelah menerima hukuman, atau belajar cara
untuk menghindari agar tidak tertangkap.
Physical
punishment
Rasa malu dan penghinaan dapat menyebabkan beberapa efek
samping negatif sama dengan hukuman fisik.
Embarrassment
and humiliation
Menggunakan pekerjaan kelas sebagai bentuk hukuman dapat
mengajarkan kepada siswa bahwa hal itu tidak masuk akal dan
mungkin, dan dapat menyebabkan reaksi emosional yang negatif.
Classwork
Bentuk Hukuman yangTidak Efektif
20. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 20
1. Jangan memberikan penguatan pada perilaku yang tidak di inginkan
2. Berikan isyarat (cue) kepada para siswa ketika anda melihat mereka
berperilaku tidak sesuai
3. Doronglah dan beri penguatan terhadap perilaku yang berlawanan
dengan perilaku yang tidak diinginkan
4. Jelaskan dengan baik perilaku yang tepat maupun yang tidak tepat, juga
konsekuensinya dengan kata-kata yang jelas dan eksplisit
5. Tekankan bahwa perilakulah dan bukan siswa yang tidak diinginkan
6. Bantulah siswa memahami mengapa perilaku tertentu tidak dapat
diterima
7. Ketika perilaku yang tidak patut terus berulang kendati telah
mengerahkan segenap usaha untuk memperbaikinya maka carilah
nasihat ahli.
CARA UNTUK MEMBENTUK
LINGKUNGAN KELASYANG PRODUKTIF
21. MENYIKAPI PERILAKUYANG SULIT DI KELAS
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 21
Analisis Perilaku
Terapan
(applied behavior
analysis / ABA)
1
Analisis
Fungsional
(assesmen
Fungsional)
2
Dukungan
perilaku positif
(positive
behavioral
support / PBS)
3
22. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 22
Analisis perilaku terapan (ABA) adalah proses penerapan prinsip-
prinsip behaviorisme secara sistematis untuk mengubah perilaku
siswa (Baldwin & Baldwin,2011).
Analisis Perilaku Terapan (applied Behavior Analysis/ABA)
Langkah analisis perilaku terapan.
1. Mengidentifikasikan sasaran
2. Menetapkan dasar perilaku apa yang akan di ubah
3. Memilih penguatan atau hukuman (jika di perlukan)
4. Mengukur perubahan perilaku target
5. secara bertahap mengurangi frekuensi penanganan
23. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 23
Analisis Fungsional (Assesmen Fungsional)
Strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi
anteseden dan konsekuensi untuk menentukan
fungsi-fungsi apa yang mungkin dituju oleh perilaku
tersebut bagi siswa yang bermasalah tersebut.
Data yang terkumpul akan terkait dengan urutan
stimulus-respon-stimulus: anteseden > perilaku> konsekuensi.
24. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 24
Dukungan perilaku positif
( positive behavioral support/PBS)
Pengidentifikasian maksud-maksud
perilaku yang tidak diinginkan dan
menyediakan perilaku alternatif yang
lebih cocok untuk mencapai maksud-
maksud tersbut.