SlideShare a Scribd company logo
BEHAVIORAL VIEWS
OF LEARNING
Nanda Partaya
11170700000091
Lintang Ayu Fadhila
11170700000096
Maryam Abidah Masyukuroh
11170700000097
Khairunnisa Aulia Gumanti
11170700000162
Muhammad Sandy Alfarizi
11170700000164
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1
Pandangan BehaviorisTentang Belajar
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2
BEHAVIORISM
Sebuah teori yang menjelaskan bahwa belajar
merupakan sebuah perilaku yang dapat diamati dan
bagaimana perilaku tersebut terbentuk karena
dipengaruhi oleh lingkungan.
Terdapat dua pandangan behavioral tentang belajar, yaitu pengkondisian
klasik dan operan. Kedua pandangan ini menekankan pembelajaran
asosiatif, yaitu pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
ASUMSI-ASUMSI DASAR
BEHAVIORISME
Perilaku orang sebagian besar merupakan hasil dari
pengalaman mereka dengan stimulus-stimulus lingkungan
Belajar dapat digambarkan dalam kerangka asosiasi diantara
peristiwa-peristiwa yang dapat diamati, yaitu asosiasi antara
stimulus dan respon
Belajar melibatkan perubahan perilaku
Belajar cendrung terjadi ketika stimulus dan respon muncul
dalam waktu yang berdekatan
Banyak spesies hewan, termasuk manusia, belajar dengan
cara-cara yang sama
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3
Asumsi Implikasi terhadap
Pendidikan
Contoh
Pengaruh
lingkungan
Kembangkan lingkungan
kelas yang mendukung
perilaku siswa yang
diinginkan.
Ketika seorang siswa sering menemui masalah
dalam mengerjakan tugas secara mandiri, pujilah
siswa tersebut setiap kali ia menyelesaikan tugas
tanpa disuruh.
Fokus pada
peristiwa yang
dapat diamati
(stimulus dan
respon)
Identifikasilah stimulus
khusus (diantaranya adalah
tindakan guru) yang dapat
mempengaruhi perilaku
siswa.
Jika seorang siswa sering menunjukkan perilaku
yang mengganggu di kelas, amati apakah guru
mungkin mendorong munculnya perilaku tersebut
dengan memberikan perhatian setiap kali siswa
tersebut berperilaku tidak pantas.
Belajar sebagai
perubahan
perilaku
Simpulkan bahwa belajar
terjadi hanya ketika siswa
menampilkan perubahan
dalam performa di kelas.
Seorang guru, jika ingin memastikan bahwa murid-
muridnya benar-benar mengerti tentang materi
yang dia sampaikan, akan melihat pada hasil ujian
murid-murid tersebut, apakah mengalami
peningkatan atau tidak.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5
Kontinguitas
kejadian
Jika seorang guru ingin agar
siswanya menghubungkan dua
kejadian sebagai stimulus dan
respon, pastikan kejadian-kejadian
tersebut terjadi dalam waktu yang
berdekatan.
Seorang guru yang tersenyum dan
menunjuk muridnya setiap kali murid
tersebut mengangkat tangan, akan
menjadikan murid tersebut
mengasosiasikan keaktifan dikelas dengan
senyuman guru.
Kesamaan
prinsip
pembelajaran di
semua spesies
Seorang guru harus mengetahui
bahwa penelitian dengan spesies
hewan, seringkali memiliki relevansi
bagi praktik di dalam kelas.
Memberikan penguatan (reinforce) pada
siswa hiperaktif apabila ia secara berturut-
turut bisa duduk tenang dalam periode
waktu yang lebih panjang. Hal tersebut
merupakan sebuah proses pembentukan
perilaku yang didasarkan pada studi
penelitian awal dengan tikus dan merpati.
CLASSICAL
CONDITIONING
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6
Pembelajaran asosiatif dimana
stimulus netral menjadi
diasosiasikan dengan stimulus
yang bermakna dan menimbulkan
kemampuan untuk menghasilkan
respon yang serupa.
Respon tersebut dapat berupa
tanggapan emosional atau fisiologis
spontan yang serupa dengan
respons naluriah atau refleksif.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7
• unconditioned stimulus
(UCS / stimulus tak terkondisi)
Stimulus yang menimbulkan respon
tertentu tanpa pembelajaran
sebelumnya.
• unconditioned response
(UCR / respon tak terkondisi)
Respon yang ditimbulkan oleh stimulus
(tak terkondisi) tertentu tanpa
pembelajaran sebelumnya.
• neutral stimulus
(stimulus netral)
Stimulus yang tidak menimbulkan
respon tertentu.
• conditioned stimulus
(CS / stimulus terkondisi)
Stimulus yang dapat menimbulkan respon
tertentu melalui kondisioning klasik.
• conditioned response
(CR / respon terkondisi)
Respon yang dapat ditimbulkan oleh stimulus
(terkondisi) tertentu melalui kondisioning klasik.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8
Pengkondisian
Klasik
Pengalaman
Positiff
Negatif
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 9
Generalization
Discrimination
Extinction
Fenomena dimana seseorang menciptakan respon
terkondisi terhadap suatu stimulus yang serupa
dengan stimulus terkondisi.
The opposite of generalization is discrimination,
Which is the ability to give different responses
to related but not identical stimuli (W. F. Hill, 2002).
Penghilangan secara bertahap sebuah respon yang
telah diperoleh. Dalam kondisioning klasik, hal
tersebut dilakukan dengan cara menghadirkan
stimulus terkondisi secara berulang tanpa disertai
kehadiran stimulus tak terkondisi.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10
OPERANT
CONDITIONING
Suatu proses penguatan perilaku
operan (penguat positif dan negatif)
yang dapat mengakibatkan perilaku
tersebut dapat berulang kembali
atau menghilang sesuai dengan
keinginan.
PENGUAT
Penguat (reinforce) adalah setiap konsekuensi
yang meningkatkan frekuensi perilaku tertentu,
terlepas dari apakah orang-orang menganggap
konsekuensi itu menyenangkan atau tidak.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 12
PENGUAT
Primer Skunder
Positif Negatif
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 13
• Penguat Positif
Setiap kali sebuah stimulus khusus
dihadirkan setelah sebuah perilaku dan
perilaku tersebut meningkat sebagai
hasilnya, maka penguat positif telah
terjadi.
• Penguat Negatif
Penguat negatif menyebabkan
peningkatan suatu perilaku melalui
penghilangan sebuah stimulus.
• Penguat Primer
Berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan biologis dasar. Makanan,
minuman, kehangatan, dan oksigen
merupakan penguat-penguat utama.
• Penguat Skunder
Penguat-penguat sekunder tidak
memuaskan setiap kebutuhan
fisiologis, tetapi menjadi penguat
seiring waktu melalui asosiasinya
dengan penguat-penguat lainnya.
Contoh-contohnya mencakup tidak
hanya uang tetapi dengan pujian.
SHAPING
Shaping adalah membentuk perilaku
baru dengan penguat yang berturut-
turut sehingga perilaku sebelumnya
akan hilang dan diganti dengan
perilaku yang baru.
MENGURANGI DAN MENGHILANGKAN
PERILAKUYANGTIDAK DIINGINKAN
 Ekstinksi
Salah satu cara mengurangi frekuensi perilaku yang tidak sesuai adalah memastikan
perilaku tersebut tidak pernah diberi penguatan.
 Memberikan Isyarat (cueing)
Kita dapat mengguanakan isyarat untuk meningkatkan para siswa tentang apa yang
seharusnya mereka lakukan, kita juga dapat memberikan isyarat tentang apa yang
seharusnya tidak mereka lakukan.
 Memberi penguatan pada perilaku yang bertentangan
Penguatan terhadap satu atau lebih perilaku yang bertentangan (incompatible) dengan
perilaku yang bermasalah seringkali efektif.
Hukuman (punishment)
Adalah suatu konsekuensi yang menurunkan frekuensi respons yang mengikutinya.
Hukuman penghadiran (presentation punishment)
Hukuman berupa menghadirkan suatu stimulus baru, barangkali seusuatu yang tidak
diingini atau disenangi pembelajar. Contoh: Omelan dan dahi mengernyit, bila berhasil
mengurangi perilaku yang dituju.
Hukuman penghilangan (removal punishment)
Hukuman berupa penghilangan suatu stimulus atau keadaan yang ada, barangkali
stimulus yang disenangi dan digandrungi siswa.
BENTUK HUKUMANYANG EFEKTIF
Teguran verbal (scolding)
Komunikasi verbal yang digunakan guru untuk menghentikan
perilaku.
Biaya respons (response cost)
Karena melibatkan hilangnya entah penguat yang telah diperoleh
sebelumnya ataupun peluang untuk mendapatkan penguatan, biaya
respons merupakan contoh hukuman penghilangan.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 18
Kosekuensi logis (logical consequence)
Suatu akibat yang terjadi secara alamiah atau logis setelah siswa
berperilaku tidak sesuai.
Time-out
Siswa yang berperilaku tidak sesuai yang diberikan hukuman time out
ditempatkan dalam situasi yang sepi dan membosakan.
Skors di Sekolah (in-school suspension)
Skors di sekolah berarti menempatkan siswa dalam sebuah ruangan yang
senyap dan membosankan di dalam gedung sekolah. Namun, bentuk
hukuman ini seringkali berlangsung selama satu hari sekolah atau lebih dan
melibatkan pengawasan orang dewasa.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 19
Hukuman fisik dapat mengakibatkan individu kemudian menunjukkan
perilaku serupa sebagai efek samping yang tidak diinginkan, menjadi
semakin menantang setelah menerima hukuman, atau belajar cara
untuk menghindari agar tidak tertangkap.
Physical
punishment
Rasa malu dan penghinaan dapat menyebabkan beberapa efek
samping negatif sama dengan hukuman fisik.
Embarrassment
and humiliation
Menggunakan pekerjaan kelas sebagai bentuk hukuman dapat
mengajarkan kepada siswa bahwa hal itu tidak masuk akal dan
mungkin, dan dapat menyebabkan reaksi emosional yang negatif.
Classwork
Bentuk Hukuman yangTidak Efektif
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 20
1. Jangan memberikan penguatan pada perilaku yang tidak di inginkan
2. Berikan isyarat (cue) kepada para siswa ketika anda melihat mereka
berperilaku tidak sesuai
3. Doronglah dan beri penguatan terhadap perilaku yang berlawanan
dengan perilaku yang tidak diinginkan
4. Jelaskan dengan baik perilaku yang tepat maupun yang tidak tepat, juga
konsekuensinya dengan kata-kata yang jelas dan eksplisit
5. Tekankan bahwa perilakulah dan bukan siswa yang tidak diinginkan
6. Bantulah siswa memahami mengapa perilaku tertentu tidak dapat
diterima
7. Ketika perilaku yang tidak patut terus berulang kendati telah
mengerahkan segenap usaha untuk memperbaikinya maka carilah
nasihat ahli.
CARA UNTUK MEMBENTUK
LINGKUNGAN KELASYANG PRODUKTIF
MENYIKAPI PERILAKUYANG SULIT DI KELAS
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 21
Analisis Perilaku
Terapan
(applied behavior
analysis / ABA)
1
Analisis
Fungsional
(assesmen
Fungsional)
2
Dukungan
perilaku positif
(positive
behavioral
support / PBS)
3
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 22
Analisis perilaku terapan (ABA) adalah proses penerapan prinsip-
prinsip behaviorisme secara sistematis untuk mengubah perilaku
siswa (Baldwin & Baldwin,2011).
Analisis Perilaku Terapan (applied Behavior Analysis/ABA)
Langkah analisis perilaku terapan.
1. Mengidentifikasikan sasaran
2. Menetapkan dasar perilaku apa yang akan di ubah
3. Memilih penguatan atau hukuman (jika di perlukan)
4. Mengukur perubahan perilaku target
5. secara bertahap mengurangi frekuensi penanganan
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 23
Analisis Fungsional (Assesmen Fungsional)
Strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi
anteseden dan konsekuensi untuk menentukan
fungsi-fungsi apa yang mungkin dituju oleh perilaku
tersebut bagi siswa yang bermasalah tersebut.
Data yang terkumpul akan terkait dengan urutan
stimulus-respon-stimulus: anteseden > perilaku> konsekuensi.
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 24
Dukungan perilaku positif
( positive behavioral support/PBS)
Pengidentifikasian maksud-maksud
perilaku yang tidak diinginkan dan
menyediakan perilaku alternatif yang
lebih cocok untuk mencapai maksud-
maksud tersbut.

More Related Content

What's hot

Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaranTeori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
Dian Aja
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
arie anang
 
4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar
Salma Van Licht
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranروحايز حمزه
 
Teori thorndike
Teori thorndikeTeori thorndike
Teori thorndike
Ade Rifai Kolot
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
Kacong'ngah Ebok
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
Seta Wicaksana
 
Teori Behavioristik
Teori BehavioristikTeori Behavioristik
Teori Behavioristik
Nia Islamiah
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operan
Eyzan Rashid
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
Diah Japri
 
Teori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikTeori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristik
Virlinda Siska
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
Wulandari Rima Kumari
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
tbpck
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
Suhailah Fauzi
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
Diah Japri
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
victoryustinus@gmail.com
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Anita Rahman
 
Teori-teori Belajar
Teori-teori BelajarTeori-teori Belajar
Teori-teori Belajar
Hilda Ramadhani
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikCharis Muhammad
 

What's hot (20)

Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaranTeori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
Teori belajar dan penerapannya dalam pembelajaran
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
 
Teori thorndike
Teori thorndikeTeori thorndike
Teori thorndike
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Teori Behavioristik
Teori BehavioristikTeori Behavioristik
Teori Behavioristik
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operan
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
 
Teori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikTeori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristik
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Teori-teori Belajar
Teori-teori BelajarTeori-teori Belajar
Teori-teori Belajar
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 

Similar to behavioral views of learning

PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
ElysabetKristanti1
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
SAFITRI2017
 
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray GuthrieAliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
ddanur
 
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
نورالعيني هاشيم
 
Behaviour.pptx
Behaviour.pptxBehaviour.pptx
Behaviour.pptx
ErickFatkhurokhman1
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
Jasleen Razali
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
MangRudi Rusbianto
 
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptxHakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Husnun Nur Hanifah
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
JeflinPanggabean
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
AdityaPJW1
 
Teori Behaioristik
Teori BehaioristikTeori Behaioristik
Teori Behaioristik
Edho1802
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
Taufik Maulana
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikAtika Aziz
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
Irawati181
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
Iyus Jatikusumah
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
Nor Saroni
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Dedy Wiranto
 
4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran
ipip
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
pjj_kemenkes
 

Similar to behavioral views of learning (20)

PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray GuthrieAliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
 
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
 
Behaviour.pptx
Behaviour.pptxBehaviour.pptx
Behaviour.pptx
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptxHakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
 
Teori Behaioristik
Teori BehaioristikTeori Behaioristik
Teori Behaioristik
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
 
4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 

Recently uploaded

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

behavioral views of learning

  • 1. BEHAVIORAL VIEWS OF LEARNING Nanda Partaya 11170700000091 Lintang Ayu Fadhila 11170700000096 Maryam Abidah Masyukuroh 11170700000097 Khairunnisa Aulia Gumanti 11170700000162 Muhammad Sandy Alfarizi 11170700000164 Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1 Pandangan BehaviorisTentang Belajar
  • 2. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2 BEHAVIORISM Sebuah teori yang menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah perilaku yang dapat diamati dan bagaimana perilaku tersebut terbentuk karena dipengaruhi oleh lingkungan. Terdapat dua pandangan behavioral tentang belajar, yaitu pengkondisian klasik dan operan. Kedua pandangan ini menekankan pembelajaran asosiatif, yaitu pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
  • 3. ASUMSI-ASUMSI DASAR BEHAVIORISME Perilaku orang sebagian besar merupakan hasil dari pengalaman mereka dengan stimulus-stimulus lingkungan Belajar dapat digambarkan dalam kerangka asosiasi diantara peristiwa-peristiwa yang dapat diamati, yaitu asosiasi antara stimulus dan respon Belajar melibatkan perubahan perilaku Belajar cendrung terjadi ketika stimulus dan respon muncul dalam waktu yang berdekatan Banyak spesies hewan, termasuk manusia, belajar dengan cara-cara yang sama Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3
  • 4. Asumsi Implikasi terhadap Pendidikan Contoh Pengaruh lingkungan Kembangkan lingkungan kelas yang mendukung perilaku siswa yang diinginkan. Ketika seorang siswa sering menemui masalah dalam mengerjakan tugas secara mandiri, pujilah siswa tersebut setiap kali ia menyelesaikan tugas tanpa disuruh. Fokus pada peristiwa yang dapat diamati (stimulus dan respon) Identifikasilah stimulus khusus (diantaranya adalah tindakan guru) yang dapat mempengaruhi perilaku siswa. Jika seorang siswa sering menunjukkan perilaku yang mengganggu di kelas, amati apakah guru mungkin mendorong munculnya perilaku tersebut dengan memberikan perhatian setiap kali siswa tersebut berperilaku tidak pantas. Belajar sebagai perubahan perilaku Simpulkan bahwa belajar terjadi hanya ketika siswa menampilkan perubahan dalam performa di kelas. Seorang guru, jika ingin memastikan bahwa murid- muridnya benar-benar mengerti tentang materi yang dia sampaikan, akan melihat pada hasil ujian murid-murid tersebut, apakah mengalami peningkatan atau tidak.
  • 5. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 Kontinguitas kejadian Jika seorang guru ingin agar siswanya menghubungkan dua kejadian sebagai stimulus dan respon, pastikan kejadian-kejadian tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan. Seorang guru yang tersenyum dan menunjuk muridnya setiap kali murid tersebut mengangkat tangan, akan menjadikan murid tersebut mengasosiasikan keaktifan dikelas dengan senyuman guru. Kesamaan prinsip pembelajaran di semua spesies Seorang guru harus mengetahui bahwa penelitian dengan spesies hewan, seringkali memiliki relevansi bagi praktik di dalam kelas. Memberikan penguatan (reinforce) pada siswa hiperaktif apabila ia secara berturut- turut bisa duduk tenang dalam periode waktu yang lebih panjang. Hal tersebut merupakan sebuah proses pembentukan perilaku yang didasarkan pada studi penelitian awal dengan tikus dan merpati.
  • 6. CLASSICAL CONDITIONING Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6 Pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk menghasilkan respon yang serupa. Respon tersebut dapat berupa tanggapan emosional atau fisiologis spontan yang serupa dengan respons naluriah atau refleksif.
  • 7. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7 • unconditioned stimulus (UCS / stimulus tak terkondisi) Stimulus yang menimbulkan respon tertentu tanpa pembelajaran sebelumnya. • unconditioned response (UCR / respon tak terkondisi) Respon yang ditimbulkan oleh stimulus (tak terkondisi) tertentu tanpa pembelajaran sebelumnya. • neutral stimulus (stimulus netral) Stimulus yang tidak menimbulkan respon tertentu. • conditioned stimulus (CS / stimulus terkondisi) Stimulus yang dapat menimbulkan respon tertentu melalui kondisioning klasik. • conditioned response (CR / respon terkondisi) Respon yang dapat ditimbulkan oleh stimulus (terkondisi) tertentu melalui kondisioning klasik.
  • 8. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8 Pengkondisian Klasik Pengalaman Positiff Negatif
  • 9. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 9 Generalization Discrimination Extinction Fenomena dimana seseorang menciptakan respon terkondisi terhadap suatu stimulus yang serupa dengan stimulus terkondisi. The opposite of generalization is discrimination, Which is the ability to give different responses to related but not identical stimuli (W. F. Hill, 2002). Penghilangan secara bertahap sebuah respon yang telah diperoleh. Dalam kondisioning klasik, hal tersebut dilakukan dengan cara menghadirkan stimulus terkondisi secara berulang tanpa disertai kehadiran stimulus tak terkondisi.
  • 10. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10 OPERANT CONDITIONING Suatu proses penguatan perilaku operan (penguat positif dan negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.
  • 11. PENGUAT Penguat (reinforce) adalah setiap konsekuensi yang meningkatkan frekuensi perilaku tertentu, terlepas dari apakah orang-orang menganggap konsekuensi itu menyenangkan atau tidak.
  • 12. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 12 PENGUAT Primer Skunder Positif Negatif
  • 13. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 13 • Penguat Positif Setiap kali sebuah stimulus khusus dihadirkan setelah sebuah perilaku dan perilaku tersebut meningkat sebagai hasilnya, maka penguat positif telah terjadi. • Penguat Negatif Penguat negatif menyebabkan peningkatan suatu perilaku melalui penghilangan sebuah stimulus. • Penguat Primer Berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan biologis dasar. Makanan, minuman, kehangatan, dan oksigen merupakan penguat-penguat utama. • Penguat Skunder Penguat-penguat sekunder tidak memuaskan setiap kebutuhan fisiologis, tetapi menjadi penguat seiring waktu melalui asosiasinya dengan penguat-penguat lainnya. Contoh-contohnya mencakup tidak hanya uang tetapi dengan pujian.
  • 14. SHAPING Shaping adalah membentuk perilaku baru dengan penguat yang berturut- turut sehingga perilaku sebelumnya akan hilang dan diganti dengan perilaku yang baru.
  • 15. MENGURANGI DAN MENGHILANGKAN PERILAKUYANGTIDAK DIINGINKAN  Ekstinksi Salah satu cara mengurangi frekuensi perilaku yang tidak sesuai adalah memastikan perilaku tersebut tidak pernah diberi penguatan.  Memberikan Isyarat (cueing) Kita dapat mengguanakan isyarat untuk meningkatkan para siswa tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, kita juga dapat memberikan isyarat tentang apa yang seharusnya tidak mereka lakukan.  Memberi penguatan pada perilaku yang bertentangan Penguatan terhadap satu atau lebih perilaku yang bertentangan (incompatible) dengan perilaku yang bermasalah seringkali efektif.
  • 16. Hukuman (punishment) Adalah suatu konsekuensi yang menurunkan frekuensi respons yang mengikutinya. Hukuman penghadiran (presentation punishment) Hukuman berupa menghadirkan suatu stimulus baru, barangkali seusuatu yang tidak diingini atau disenangi pembelajar. Contoh: Omelan dan dahi mengernyit, bila berhasil mengurangi perilaku yang dituju. Hukuman penghilangan (removal punishment) Hukuman berupa penghilangan suatu stimulus atau keadaan yang ada, barangkali stimulus yang disenangi dan digandrungi siswa.
  • 17. BENTUK HUKUMANYANG EFEKTIF Teguran verbal (scolding) Komunikasi verbal yang digunakan guru untuk menghentikan perilaku. Biaya respons (response cost) Karena melibatkan hilangnya entah penguat yang telah diperoleh sebelumnya ataupun peluang untuk mendapatkan penguatan, biaya respons merupakan contoh hukuman penghilangan.
  • 18. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 18 Kosekuensi logis (logical consequence) Suatu akibat yang terjadi secara alamiah atau logis setelah siswa berperilaku tidak sesuai. Time-out Siswa yang berperilaku tidak sesuai yang diberikan hukuman time out ditempatkan dalam situasi yang sepi dan membosakan. Skors di Sekolah (in-school suspension) Skors di sekolah berarti menempatkan siswa dalam sebuah ruangan yang senyap dan membosankan di dalam gedung sekolah. Namun, bentuk hukuman ini seringkali berlangsung selama satu hari sekolah atau lebih dan melibatkan pengawasan orang dewasa.
  • 19. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 19 Hukuman fisik dapat mengakibatkan individu kemudian menunjukkan perilaku serupa sebagai efek samping yang tidak diinginkan, menjadi semakin menantang setelah menerima hukuman, atau belajar cara untuk menghindari agar tidak tertangkap. Physical punishment Rasa malu dan penghinaan dapat menyebabkan beberapa efek samping negatif sama dengan hukuman fisik. Embarrassment and humiliation Menggunakan pekerjaan kelas sebagai bentuk hukuman dapat mengajarkan kepada siswa bahwa hal itu tidak masuk akal dan mungkin, dan dapat menyebabkan reaksi emosional yang negatif. Classwork Bentuk Hukuman yangTidak Efektif
  • 20. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 20 1. Jangan memberikan penguatan pada perilaku yang tidak di inginkan 2. Berikan isyarat (cue) kepada para siswa ketika anda melihat mereka berperilaku tidak sesuai 3. Doronglah dan beri penguatan terhadap perilaku yang berlawanan dengan perilaku yang tidak diinginkan 4. Jelaskan dengan baik perilaku yang tepat maupun yang tidak tepat, juga konsekuensinya dengan kata-kata yang jelas dan eksplisit 5. Tekankan bahwa perilakulah dan bukan siswa yang tidak diinginkan 6. Bantulah siswa memahami mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima 7. Ketika perilaku yang tidak patut terus berulang kendati telah mengerahkan segenap usaha untuk memperbaikinya maka carilah nasihat ahli. CARA UNTUK MEMBENTUK LINGKUNGAN KELASYANG PRODUKTIF
  • 21. MENYIKAPI PERILAKUYANG SULIT DI KELAS Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 21 Analisis Perilaku Terapan (applied behavior analysis / ABA) 1 Analisis Fungsional (assesmen Fungsional) 2 Dukungan perilaku positif (positive behavioral support / PBS) 3
  • 22. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 22 Analisis perilaku terapan (ABA) adalah proses penerapan prinsip- prinsip behaviorisme secara sistematis untuk mengubah perilaku siswa (Baldwin & Baldwin,2011). Analisis Perilaku Terapan (applied Behavior Analysis/ABA) Langkah analisis perilaku terapan. 1. Mengidentifikasikan sasaran 2. Menetapkan dasar perilaku apa yang akan di ubah 3. Memilih penguatan atau hukuman (jika di perlukan) 4. Mengukur perubahan perilaku target 5. secara bertahap mengurangi frekuensi penanganan
  • 23. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 23 Analisis Fungsional (Assesmen Fungsional) Strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi anteseden dan konsekuensi untuk menentukan fungsi-fungsi apa yang mungkin dituju oleh perilaku tersebut bagi siswa yang bermasalah tersebut. Data yang terkumpul akan terkait dengan urutan stimulus-respon-stimulus: anteseden > perilaku> konsekuensi.
  • 24. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan I | Fakultas Psikologi | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 24 Dukungan perilaku positif ( positive behavioral support/PBS) Pengidentifikasian maksud-maksud perilaku yang tidak diinginkan dan menyediakan perilaku alternatif yang lebih cocok untuk mencapai maksud- maksud tersbut.