SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1.LATAR BELAKANG
Dengan pancasila terutama pertama yakni sila
ketuhanan Yang Maha Esa , bangsa indonesia
dengan ini menyetakan kepercayaan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
oleh karenannya manusia indonesia percaya dan
taqwa tehadaap Tuhan Yang Maha Esa, Didalam
kehidupan masyarakat indonesia di kembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerja sama
antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga dapat selalu di bina kerukunan hidup di
antara sesama umat beragama dan
berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Penerapan Nilai pancasila
yang pertama (Ketuhanan Yang Maha
Esa) Di bidang Religi.
3. TUJUAN
1. Mengetahui itu pancasila
2. Mengerti dan memahami
Bagaimana penerapan sila pertama di
setiap agama.
Dalam identifikasi sila pertama (Ketuhanan Yang
Maha Esa)di tempatkan pada urutan yang paling
atas karena bangsa indonesia meyakini segala
sesuatu itu berasal dari Tuhan dan akan kembali
kepada-Nya. Agama merupakan sistem atau
prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa
atau yang lain dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut. Manusia sebagai makhluk
yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain
di ciptakan oleh penciptannya . pencipta itu
adalah Tuhan dalam bahasa filsafat di sebut
dengan causa prima yang mempunyai hubungan
yang di ciptakannya. Manusia sebagai makhluk
yang di ciptakan-Nya wajib menjalankan perintah
Tuhan dan menjauhi larangannya.
 Bagi agama Hindu penerapan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Penerapannya dengan cara
Sembahyang yang ritualnya disana menghormati
kepada Yang Maha Esa(Umum) dan terkhususnya
bagi Agama Hindu “Sang Hyang Widhi
Wasa”.Dimana umat Hindu percaya dan yakin
akan adanya Tuhan, dan bertakwa kepada
Beliau(Sang Hyang Widhi Wasa). Bagi Umat hindu
tempat sembahyang di laksanakan Di pura.
Pura adalah tempat suci untuk memuja Hyang
widhi wasa dalam segala Prabawa(manifestasi-
Nya) dan Atman Sidha Dewata (Roh Suci Leluhur).
Disamping di pergunakan istilah Pura untuk
menyebut tempat suci dan pemujaan,
dipergunakan juga istilah Kahyangan atau
Parhyangan.
 Fungsi Pura adalah Tempat suci umat Hindu
yang berfungsi sebagai tempat pemujaan
Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa-Nya
dan atau Atma Sidha Dewata dengan sarana
upacara Yadnya sebagai perwujudan dari Tri
Marga.
Pengelompokan Pura di Bali :
1.Berdasarkan fungsinya digolonhkan menjadi
dua kelompok :
 Pura jagat yaitu pura yang berfungsi sebagai
tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa
dalam segala Prabawa-NYA (manifestasi-Nya)
 Pura kawitan yaitu pura yang berfungsi
sebagai tempat suci pemuja Atma Sidha
Dewata (Roh Suci Leluhur)
2. Berdasarkan karakterisasi digolongkan
menjadi empat kelompok :
 Pura Kahyangan jagat yaitu pura tempat
pemujaan Hyang Widhi Wasa dalam segala
Prabawa-Nya seperti Pura Sad Kahyangan dan
Pura Jagat lainnya.
 Pura Kahyangan Desa yaitu pura yang
disungsung oleh Desa Adat.
 Pura swagina (pura Fungsional) yaiyu pura
yang penyiwinya terikat oleh ikatan
swaginanya(kekayaannya) yang mempunyai
profesi sama dalam system mata pencaharian
Hidup seperti Pura Subak,pura melanting dan
yang sejenisnya.
 Sembah yang adalah salah satu hakekat inti dari
ajaran Hindu Dharma. Setiap orang yang mengaku
beragama, ia pasti melakukan sembahyang karena
sembahyang menurut ajaran agama bersifat wajib
atau harus. Sembahyang intinya adalah iman atau
percaya sehingga semua tingkah laku atau
perbuatan, pikiran dan ucapan sebagai perwujudan
dalam bentuk “bhakti” hakekatnya bersumber pada
unsur iman (sraddha) yang salah satunya dengan
cara sembahyang.
Penerapan ketuhanan yang Maha Esa pada
sila pertama bagi agama Kristen yaitu dengan
cara percaya kepada Tuhan yang memiliki tiga
Kepribadian yaitu Allah Bapa,Allah Putra,dan
Allah Roh kudus (Tritunggal). Umat Kristen
pada umumnya melaksakan ibadah/kebaktian
di gereja dengan cara berdoa,memuji
tuhan(dengan cara bernyanyi lagu
Rohani/Kidung Pujian) dan mendengarkan
firman (kitab suci Alkitab). Umat Kristen di
ajarkan untuk selalu bersyukur dan
mengutahakan Tuhan dari segalanya,dan taat
terhadap perintah – perintah Allah, dan sujud
menyembah kepadaNya.
 Tempat ibadah umat Kristen dikenal dengan
nama GEREJA, disana seluruh umat Kristen
beribadah dan setiap perayaan-perayaan
hari raya seperti HAri Raya Natal (kelahiran
yesus Kristus), Hari Raya Paskah,dll
dilaksanakan di gereja.
 Bagi Umat Kristen Katolik peribatan orang
Katolik disebut misa , sedangkan
peribadatan Umat Protestan Disebut
kebaktian.keduanya berbeda dalam hal isi
maupun sama-sama dilaksanakan pada hari
minggu.
Umat Buddha Indonesia sebagai bagian
dari masyarakat bangsa Indonesia
berkewajiban melaksanakan Pancasila dasar
negara Republik Indonesia. Dengan
berpedoman pada Dhamma dan Vinaya yang
telah diajarkan oleh Buddha Gotama, tujuan
hidup umat Buddha untuk mencapai
kebahagiaan/kesejahteraan jasmani dan rohani
dapat tercapai. Setiap sila dalam Pancasila
harus dimaknai dan dilaksanakan oleh seluruh
rakyat Indonesia, termasuk umat Buddha.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Umat Buddha Indonesia memiliki keyakinan
(saddha) dan ketaqwaan (bhakti) terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Ajaran tentang hal tersebut
terdapat dalam Kitab Udana VIII:3 yang berbunyi:
“Para Bhikkhu, ada yang tidak dilahirkan, tidak
menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para
Bhikkhu, bila tidak ada tidak dilahirkan, tidak
menjelma, tidak tercipta, yang mutlak, maka tidak
ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,
penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab
yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada yang
tidak dilahirkan, tidak menjelam, tidak tercipta,
yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan,
pemunculan sebab yang lalu.”
Penerapan Ketuhanan yang maha esa bagi umat
muslim dengan cara percaya kepada Allah SWT dan
melaksanakan solat di mesjid.
Konsep keesaan Tuhan dalam Islam disebut
dengan istilah tauhid. Hakekat Tauhid adalah
menafikan sekutu bagi Allah SWT pada zat, sifat,
ibadah, dan perbuatan.
Dalam Al-Qur’an, dalam berbagai ayatnya
ketauhidan digambarkan dalam kesatuan perintah
dan kesatuan arah (ketauhidan dalam ajaran dan
ketauhidan dalam tujuan hidup) selain juga
kesatuan penyembahan dan kesatuan ketaatan
(ketauhidan dalam hal ibadah dan ketauhidan
dalam kesalehan). Dan semua kesatuan ini
diarahkan hanya kepada satu tujuan yaitu Tuhan
yang satu.
Penerapan Ketuhanan yang maha esa bagi
umat muslim dengan cara percaya kepada Allah
SWT dan melaksanakan solat di mesjid.
Konsep keesaan Tuhan dalam Islam disebut
dengan istilah tauhid. Hakekat Tauhid adalah
menafikan sekutu bagi Allah SWT pada zat, sifat,
ibadah, dan perbuatan. Dalam Al-Qur’an, dalam
berbagai ayatnya ketauhidan digambarkan dalam
kesatuan perintah dan kesatuan arah (ketauhidan
dalam ajaran dan ketauhidan dalam tujuan hidup)
selain juga kesatuan penyembahan dan kesatuan
ketaatan (ketauhidan dalam hal ibadah dan
ketauhidan dalam kesalehan). Dan semua kesatuan
ini diarahkan hanya kepada satu tujuan yaitu
Tuhan yang satu.
Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.
Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.
Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.
Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.

More Related Content

What's hot

Contoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihariContoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihariDheaz Anugrah Bakhtiar
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerHydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docx
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docxkisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docx
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docxboengas
 
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)materipptgc
 
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnyaHj.Dini Indriani,M.Pd
 
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)dasi anto
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan risyanti ALENTA
 
B. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga KemuningB. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga KemuningRamadhani Sardiman
 
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-258372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2Andreans Shevka
 
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATA
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATASKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATA
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATAkimia12ipa1213
 

What's hot (20)

Naskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawangNaskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawang
 
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihariContoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihari
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Cara pembuatan lignin isolat
Cara pembuatan lignin isolatCara pembuatan lignin isolat
Cara pembuatan lignin isolat
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerHydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Pembahasan semen
Pembahasan semenPembahasan semen
Pembahasan semen
 
Gugus fungsi
Gugus fungsiGugus fungsi
Gugus fungsi
 
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docx
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docxkisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docx
kisi-kisi-kimia-kelas-xii-k-13 (1).docx
 
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
 
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
 
Salah sangka
Salah sangkaSalah sangka
Salah sangka
 
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
 
HETEROSIKLIK SP.pptx
HETEROSIKLIK SP.pptxHETEROSIKLIK SP.pptx
HETEROSIKLIK SP.pptx
 
ALKALI
ALKALIALKALI
ALKALI
 
Sumbu dan proses pembakaran lilin
Sumbu dan proses pembakaran lilinSumbu dan proses pembakaran lilin
Sumbu dan proses pembakaran lilin
 
B. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga KemuningB. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
 
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-258372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2
58372351 laporan-praktikum-kimia-umum-2
 
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATA
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATASKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATA
SKL 5 - MENENTUKAN ENTALPI REAKSI BERDASARKAN DATA ENERGI IKATAN RATA-RATA
 

Viewers also liked

FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisYABES HULU
 
Akuntansi keuangan 2 Piutang
Akuntansi keuangan 2   PiutangAkuntansi keuangan 2   Piutang
Akuntansi keuangan 2 PiutangPoliteknik TELKOM
 
Implementasi sila pertama
Implementasi sila pertamaImplementasi sila pertama
Implementasi sila pertamaYABES HULU
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGYABES HULU
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mYABES HULU
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...YABES HULU
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian internYABES HULU
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalYABES HULU
 
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal PembalikAccounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal PembalikYABES HULU
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaYABES HULU
 
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publikcyberdy76
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Nilai Agama dan Kepercayaan
Nilai Agama dan KepercayaanNilai Agama dan Kepercayaan
Nilai Agama dan KepercayaanUmmul Kasturi
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptYABES HULU
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanmunnianwar
 

Viewers also liked (20)

FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Akuntansi keuangan 2 Piutang
Akuntansi keuangan 2   PiutangAkuntansi keuangan 2   Piutang
Akuntansi keuangan 2 Piutang
 
Implementasi sila pertama
Implementasi sila pertamaImplementasi sila pertama
Implementasi sila pertama
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
 
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal PembalikAccounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik
Accounting, Laporan Keuangan, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik
 
PPh BADAN
PPh BADANPPh BADAN
PPh BADAN
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Nilai Agama dan Kepercayaan
Nilai Agama dan KepercayaanNilai Agama dan Kepercayaan
Nilai Agama dan Kepercayaan
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-spt
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 

Similar to Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.

Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur Agama
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur AgamaPengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur Agama
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur AgamaJimatul Arrobi
 
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptxPertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptxISNUBanyuwangi
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfseptawijaya3
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxDinarDorotea
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XRizka A. Hutami
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...wahyu suhada
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gerejaonchy
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Materi 2.ppt
Materi  2.pptMateri  2.ppt
Materi 2.pptReoFani
 
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis   perbandingan agamaPendekatan fenomenologis   perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis perbandingan agamaRifatin Aprilia
 
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingAgama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingIlma Urrutyana
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauanNafi Uddin
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 

Similar to Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi. (20)

Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur Agama
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur AgamaPengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur Agama
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsur-unsur Agama
 
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptxPertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdf
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...
METAFISIKA KETUHANAN - KORELASI ANTARA NILAI-NILAI METAFISIKA KETUHANAN DENGA...
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Materi 2.ppt
Materi  2.pptMateri  2.ppt
Materi 2.ppt
 
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis   perbandingan agamaPendekatan fenomenologis   perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingAgama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauan
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 

More from YABES HULU

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalYABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MYABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mYABES HULU
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopYABES HULU
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2YABES HULU
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganYABES HULU
 
SURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKSURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKYABES HULU
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanYABES HULU
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganYABES HULU
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanYABES HULU
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalYABES HULU
 

More from YABES HULU (18)

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
Materi bop
Materi bopMateri bop
Materi bop
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bop
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
SURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKSURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAK
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badan
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 
Sejarah pajak
Sejarah pajakSejarah pajak
Sejarah pajak
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi.

  • 1.
  • 2. 1.LATAR BELAKANG Dengan pancasila terutama pertama yakni sila ketuhanan Yang Maha Esa , bangsa indonesia dengan ini menyetakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenannya manusia indonesia percaya dan taqwa tehadaap Tuhan Yang Maha Esa, Didalam kehidupan masyarakat indonesia di kembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut- penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga dapat selalu di bina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  • 3. 2. RUMUSAN MASALAH Bagaimana Penerapan Nilai pancasila yang pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Di bidang Religi. 3. TUJUAN 1. Mengetahui itu pancasila 2. Mengerti dan memahami Bagaimana penerapan sila pertama di setiap agama.
  • 4. Dalam identifikasi sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)di tempatkan pada urutan yang paling atas karena bangsa indonesia meyakini segala sesuatu itu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Agama merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa atau yang lain dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain di ciptakan oleh penciptannya . pencipta itu adalah Tuhan dalam bahasa filsafat di sebut dengan causa prima yang mempunyai hubungan yang di ciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang di ciptakan-Nya wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya.
  • 5.  Bagi agama Hindu penerapan Ketuhanan Yang Maha Esa, Penerapannya dengan cara Sembahyang yang ritualnya disana menghormati kepada Yang Maha Esa(Umum) dan terkhususnya bagi Agama Hindu “Sang Hyang Widhi Wasa”.Dimana umat Hindu percaya dan yakin akan adanya Tuhan, dan bertakwa kepada Beliau(Sang Hyang Widhi Wasa). Bagi Umat hindu tempat sembahyang di laksanakan Di pura. Pura adalah tempat suci untuk memuja Hyang widhi wasa dalam segala Prabawa(manifestasi- Nya) dan Atman Sidha Dewata (Roh Suci Leluhur). Disamping di pergunakan istilah Pura untuk menyebut tempat suci dan pemujaan, dipergunakan juga istilah Kahyangan atau Parhyangan.
  • 6.  Fungsi Pura adalah Tempat suci umat Hindu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa-Nya dan atau Atma Sidha Dewata dengan sarana upacara Yadnya sebagai perwujudan dari Tri Marga. Pengelompokan Pura di Bali : 1.Berdasarkan fungsinya digolonhkan menjadi dua kelompok :  Pura jagat yaitu pura yang berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa-NYA (manifestasi-Nya)  Pura kawitan yaitu pura yang berfungsi sebagai tempat suci pemuja Atma Sidha Dewata (Roh Suci Leluhur)
  • 7. 2. Berdasarkan karakterisasi digolongkan menjadi empat kelompok :  Pura Kahyangan jagat yaitu pura tempat pemujaan Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa-Nya seperti Pura Sad Kahyangan dan Pura Jagat lainnya.  Pura Kahyangan Desa yaitu pura yang disungsung oleh Desa Adat.  Pura swagina (pura Fungsional) yaiyu pura yang penyiwinya terikat oleh ikatan swaginanya(kekayaannya) yang mempunyai profesi sama dalam system mata pencaharian Hidup seperti Pura Subak,pura melanting dan yang sejenisnya.
  • 8.  Sembah yang adalah salah satu hakekat inti dari ajaran Hindu Dharma. Setiap orang yang mengaku beragama, ia pasti melakukan sembahyang karena sembahyang menurut ajaran agama bersifat wajib atau harus. Sembahyang intinya adalah iman atau percaya sehingga semua tingkah laku atau perbuatan, pikiran dan ucapan sebagai perwujudan dalam bentuk “bhakti” hakekatnya bersumber pada unsur iman (sraddha) yang salah satunya dengan cara sembahyang.
  • 9. Penerapan ketuhanan yang Maha Esa pada sila pertama bagi agama Kristen yaitu dengan cara percaya kepada Tuhan yang memiliki tiga Kepribadian yaitu Allah Bapa,Allah Putra,dan Allah Roh kudus (Tritunggal). Umat Kristen pada umumnya melaksakan ibadah/kebaktian di gereja dengan cara berdoa,memuji tuhan(dengan cara bernyanyi lagu Rohani/Kidung Pujian) dan mendengarkan firman (kitab suci Alkitab). Umat Kristen di ajarkan untuk selalu bersyukur dan mengutahakan Tuhan dari segalanya,dan taat terhadap perintah – perintah Allah, dan sujud menyembah kepadaNya.
  • 10.  Tempat ibadah umat Kristen dikenal dengan nama GEREJA, disana seluruh umat Kristen beribadah dan setiap perayaan-perayaan hari raya seperti HAri Raya Natal (kelahiran yesus Kristus), Hari Raya Paskah,dll dilaksanakan di gereja.  Bagi Umat Kristen Katolik peribatan orang Katolik disebut misa , sedangkan peribadatan Umat Protestan Disebut kebaktian.keduanya berbeda dalam hal isi maupun sama-sama dilaksanakan pada hari minggu.
  • 11.
  • 12. Umat Buddha Indonesia sebagai bagian dari masyarakat bangsa Indonesia berkewajiban melaksanakan Pancasila dasar negara Republik Indonesia. Dengan berpedoman pada Dhamma dan Vinaya yang telah diajarkan oleh Buddha Gotama, tujuan hidup umat Buddha untuk mencapai kebahagiaan/kesejahteraan jasmani dan rohani dapat tercapai. Setiap sila dalam Pancasila harus dimaknai dan dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk umat Buddha.
  • 13. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Umat Buddha Indonesia memiliki keyakinan (saddha) dan ketaqwaan (bhakti) terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran tentang hal tersebut terdapat dalam Kitab Udana VIII:3 yang berbunyi: “Para Bhikkhu, ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para Bhikkhu, bila tidak ada tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak, maka tidak ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelam, tidak tercipta, yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan sebab yang lalu.”
  • 14. Penerapan Ketuhanan yang maha esa bagi umat muslim dengan cara percaya kepada Allah SWT dan melaksanakan solat di mesjid. Konsep keesaan Tuhan dalam Islam disebut dengan istilah tauhid. Hakekat Tauhid adalah menafikan sekutu bagi Allah SWT pada zat, sifat, ibadah, dan perbuatan. Dalam Al-Qur’an, dalam berbagai ayatnya ketauhidan digambarkan dalam kesatuan perintah dan kesatuan arah (ketauhidan dalam ajaran dan ketauhidan dalam tujuan hidup) selain juga kesatuan penyembahan dan kesatuan ketaatan (ketauhidan dalam hal ibadah dan ketauhidan dalam kesalehan). Dan semua kesatuan ini diarahkan hanya kepada satu tujuan yaitu Tuhan yang satu.
  • 15.
  • 16. Penerapan Ketuhanan yang maha esa bagi umat muslim dengan cara percaya kepada Allah SWT dan melaksanakan solat di mesjid. Konsep keesaan Tuhan dalam Islam disebut dengan istilah tauhid. Hakekat Tauhid adalah menafikan sekutu bagi Allah SWT pada zat, sifat, ibadah, dan perbuatan. Dalam Al-Qur’an, dalam berbagai ayatnya ketauhidan digambarkan dalam kesatuan perintah dan kesatuan arah (ketauhidan dalam ajaran dan ketauhidan dalam tujuan hidup) selain juga kesatuan penyembahan dan kesatuan ketaatan (ketauhidan dalam hal ibadah dan ketauhidan dalam kesalehan). Dan semua kesatuan ini diarahkan hanya kepada satu tujuan yaitu Tuhan yang satu.