Dokumen tersebut membahas berbagai desain penelitian, termasuk tujuan, jenis data, dan metode penelitian seperti deskriptif, eksperimental, dan survei.
1. DESAIN PENELITIAN
NAMA KELOMPOK :
1. ANNISA MUTHMAINAH
2. CINDY FITRI YANTI
3. DYAS PUTRI PRESTILANI
4. ELZA DESTRIANTI
5. ISTIARIKA
6. MONICA SUSAN APRIYANI
7. NUR QOMARA
8. REZA FAJAR SARI
9. VERA SELVIANI SULISTI
2. A. Desain Penelitian
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan riset adalah penerapan metoda ilmiah, yang antara lain perlunya
menggunakan metoda penelitian yang telah baku.
Pengertian tentang metoda dalam penelitian, sebenarnya lebih terpusat pada cara yang akan dipilih untuk mengumpulkan data
yang diperlukan serta analisis yang akan dilakukan. Tentang hal ini, hal pertama yang perlu dicermati adalah penetapan desain
atau rancangan penelitian.
1. Ragam Desain Penelitian Menurut Tujuannya.
Ditinjau dari tujuan penelitian, desain penelitian biasa dibedakan dalam tiga macam riset, yaitu riset eksploratif, deskriptif dan
inferensial. Tetapi dalam perkembangannya kemudian muncul dua macam riset yang lain yaitu riset evaluatif dan verivikatif.
a). Riset Eksploratif
Sesuai dengan arti katanya, merupakan suatu kegiatan pemelitian yang bertujuan untuk menggali informasi atau data
sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala atau obyek yang diteliti.
Data yang dikumpulkan atau diperlukan dalam penelitian ini umumnya bersifat longitudinal. Tetapi tidak jarang penelitian
eksploratif juga sebagai riset sekali tembak atau cross section.
3. Sesuai dengan tujuannya, riset eksploratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). Lebih banyak menggunakan data sekunder, dibanding data primer. Bahkan seringkali terkesan sebagai studi pustaka.
2). Karena lebih banyak menggunakan data sekunder seringkali keterandalannya diragukan.
3). Draft laporan penelitian perlu dipublikasikan terlebih dahulu untuk memperoleah kritik baik interrnal maupun
eksternal.
b). Riset Deskriptif
Riset deskriptif merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjelaskan, merinci atau membuat deskripsi terhadap
suatu gejala atau obyek yang diteliti dengan menggunakan data yang diperoleh dengan seklali tembak atau cross sectional.
c). Riset Inferensial
Jika riset deskriptif hanya berusaha membuat rincian atau deskripsi untuk menjelaskan suatu gejala yang diteliti, riset
inferensial lebih bersifat untuk pengambilan keputusan atau menguji hipotesis terutama yang dilakukan melaui riset
eksperimental.
4. d). Riset Komparatif, Riset Korelasional, Dan Riset Kausal
Riset komparatif adalah penelitian yang bertujuan untuk membandingkan gejala atau keadaan yang dapat ditemui pada
objek penelitian yang berbeda, untuk kemudian dilakukan analisis tentang seberapa jauh terdapat perbedaan yang signifikan
antara gejala atau variabel penelitian yang diteliti.
Riset korelasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk merinci dan menjelaskan seberapa jauh timbal balik antar
variabel yang diteliti, sedangkan riset kausal dilakukan bertujuan untuk menjelaskan gejala sebab akibat yang bersifat searah.
e). Riset Evaluatif
Merupakan riset yang dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap suatu kegiatan yang belum, sedang maupun telah
dilaksanakan. Dalam pelaksanaanya riset evaluatif dapat bersifat deskriptif maupun inferensial. Meskipun demikian
sebaiknya didesain sebagai riset inferensial yang dilengkapi hipotesis.
f). Riset Verifikatif
Adalah suatu kegiatan penelitian ulangan yang ditujukan untuk mengkaji ulang atau mengkaji kembali hasil penelitian
serupa yang pernah dilakukan pada lokasi yang sama atau pada lokasi yang berbeda. Karena itu, kaji ulang yang dimaksud di
sini dapat berdimensi waktu dan atau berdimensi ruang.
5. 2. Ragam Desain Penelitian Menurut Sifat Datanya
Berdasarkan sifatnya dibedakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Secara sederhana dibedakan menurut jenis
data dan analisis data yang akan dilakukan, yaitu :
a). Penelitian kuantitatif memusatkan pada pengumpulan data kuantitatif yang berupa angka-angka untuk kemudian
dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis kuantitatif yang berupa analisis statistika maupun dengan perhitungan
matematika.
b). Penelitian kualitatif, memusatkan perhatian pada pengumpulan data kualitatif yang berupa informasi kualitatif yang
disampaikan melalui lisan maupun tertulis. Karena data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, maka analisis datanya juga
dengan teknik kualitatif. Meskipun demikian dapat pula dilakukan analisis kuantitaif dengan terlebih dahulu melakukan
kuantifikasi terhadap data kualitatif melalui pemberian nilai skor baik dengan skala nominal maupun ordinal.
Dalam praktek seringkali terdapat kesalah kaprahan dalam penilaian terhadap kedua jenis penelitian tersebut yaitu :
a). Penelitian kuantitatif seringkali dinilai lebih baik karena harus memanfaatkan analisis kuantitatif yang sesuai dengan
perkembangan teknologi komputasi, cenderung semakin rumit dan harus menggunakan bantuan komputer untuk
mengabalisisnya.
b). Penelitian kualitatif seringkali dinyatakan sebagai pengganti penelitian kuantitatif khususnya bagi peneliti sosial yang
ketakutan atau tidak dapat menggunakan analisis kuantitatif.
6. Tentang hal ini Sutopo (1988) mencatat adanya beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang merupakan keunggulannya
dibanding penelitian kuantitatif yang perlu dipahami oleh para pengguna yaitu :
a). Riset kualitatif lebih dapat diandalkan dalam arti datanya dapat dipercaya karena memilki natural setting dan hanya
menggunakan data primer dari pihak-pihak yang bersangkutan langsung atau setidaknya mengetahui. Riset kualitatif lebih
mengutamakan apa yang benar-benar terjadi dari sekedar laporan. Riset kualitatif lebih mengutamakan keyakinan dalam
arti peristiwa yang diteliti adalah subyek masa kini dan bukan masa lampau.
b). Riset kualitatif terutama diarahkan untuk memberikan deskripsi melalui informasi yang dikumpulkan dalam bentuk
kata-kata.
c). Lebih mementingkan proses dari pada hasil, lebih mementingkan mengapa, bagaimana, dan kapan daripada sekadar
apa atau berapa yang terjadi.
d). Cenderung menggunakan analisis induktif sehingga teori yang dikembangkan berangkat dari lapangan.
e). Lebih mengutamakan participant perspective sehingga semua instrumen dan ukuran yang digunakan, dikembangkan
dari lapangan.
7. Penelitian kualitatif sebenarnya dilakukan untuk mengeksplorasi informasi yang diperlukan, yang sulit dituangkan dalam
bentuk data kuantitatif.dalam penelitian kualitatif perlu dihindari perumusan atau penggunaan asumsi-asumsi sebelum
penelitian dilakukan karena asumsi yang dirumuskan berdasarkan teori atau pengalaman empiris tidak selalu benar untuk
penelitian yang akan dilakukan. Karena itu, penelitian kualitatif lebih tepat digunakan untuk penelitian deskriptif dengan
meanggunakan parameater etik (berdasar fakta setempat).
Lebih jauh tentang penelitian kualitatif, dapat dikemukakan beberapa catatan sebagai berikut :
a). Pengumpulan data
Pengumpulan data lebih banyak dilakukan melalui wawancara secara kelompok, karena itu peran pengumpul data lebih
bersifat sebagai pemandu wawancara dalam suatu pertemuan yang bersifat partisipatif.
b). Pemilihan responden
Penetapan sampel lebih sering dilakukan secara purposive sehingga responden yang terpilih adalah kelompok atau
individu yang diyakini dapat memberikan informasi yang diperlukan.
c). Teknik wawancara
Dalam wawancara harus dihindari pertanyaan-pertanyaan yang cenderung mengarahkan jawaban responden serta yang
cenderung memperoleh jawaban klise.
8. d). Instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif disarankan untuk tidak menggunakan daftar pertanyaan tetapi cukup dengan panduan wawancara.
Lebih lanjut, perlu dihindari pertanyaan-pertanyaan tertutup dan usahakan pertanyaan terbuka agar responden lebih bebas
dalam mengemukakan informasinya bahkan informasi penting yang sebelumnya belum terpikirkan oleh pengumpul data.
e). Data yang dikumpulkan
Selain memusatkan perhatian pada pengumpulan data kualitatif, data yang dikumpulkan tidak cukup dari jawaban verbal
tetapi juga data yang disampaikan secara tidak langsung melalui bahasa tubuh.
f). Analisis hasil penelitian
Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan sejak perumusan panduan diskusi/wawancara. Selain itu,
draft hasil laporan perlu dikonfirmasikan kembali dengan individu yang terlibat dalam penelitian.
3. Ragam Rancangan Penelitian Menurut Metodanya
Dalam banyak kepustakaan dijumpai adanya tiga macam metode dasar yaitu historis, deskriptif dan eksperimental.
a). Riset Historis
Adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu gambaran tentang masa lalu dan perkembangannya
secara obyektif dan sistematis.
9. c). Riset Deskriptif
Berbeda dengan riset historis, penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan data sekali tembak atau cross section.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian deskriptif dibedakan dalam :
Deskriptif korelasional, untuk melihat signifikansi hubungan antar variabel.
Deskriptif Kausal, untuk melihat signifikansi sebab akibat antar variabel.
Deskriptif komparatif, untuk melihat signifikansi perbedaan antar obyek atau variabel yang dicermati.
Dalam prakteknya, penelitian deskriptif dapat dilakukan menggunakan dua teknik yaitu :
- Teknik Survei, yang melibatkan obyek penelitian dengan populasi yang relatif besar dengan memanfaatkan data sekali
tembak.
- Teknik Kasus, yang bertujuan melakukan kajian yang mendalam terhadap obyek yang terbatas.
d). Riset Eksperimental
Merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji kesignifikansian perlakuan-perlakuan tertentu dibanding
kontrolnya.
10. e). Grounded Research
Merupakan penelitian dimana landasan teorinya dirumuskan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada
obyek yang akan diteliti.
f). Operation Research
Adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh rekomendasi bagi upaya optimalisasi sumber daya
yang terbatas. Dalam riset operasi dikenal beberapa metode, yaitu :
Metoda progamasi linear, yang bertujuan untuk mencari alternatif optimalisasi penggunaan sumberdaya yang
terbatas.
Metode transportasi, yang digunakan untuk mengoptimalkan distribusi dari sumber input ke lokasi penggunaan
g). Action Research
Riset aksi atau kaji tindak merupakan suatu kegiatan penelitian yang diawali dengan melakukan studi dasar, untuk
kemudian merumuskan perlakuan yang langsung diikuti dengan tindakan nyata dan setelah dievaluasi dan dikaji ulang
dikembangkan perlakuan-perlakuan baru.
11. 4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan
secara benar, baik, dan lancar. Olehkarenanya, rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaransebuah
penelitian.
5. Rancangan Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk
meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.
6. Rancangan Penilitian Percobaan
Percobaan pada umumnya dilakukan untuk menemukan sesuatu. Oleh karena itu secara teoritis, percobaan diartikan sebagai
tes (Montgomery, 1991) atau penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru (Steel dan Torrie, 1995).
12. b. Pengembangan Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian.
Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dengan demikian maka
pengembangan rancangan deskriptif menjelaskan langkah-langkah sistematis yang ditempuh dalam penelitian deskriptif.
1. Mengidentifikasi dan Memilih Masalah yang Akan Diteliti
Identifikasi masalah merupakan upaya mengelompokam, mengurutkan sekaligus memetakan masalah berdasarkan bidang-
bidang studi, (Sukmadinata, N.S, 2011).
2. Merumuskan dan Mengadakan Pembatasan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, lalu perlu dirumuskan. Rumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktor atau
variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah (Sukmadinata, N. S, 2011).
3. Melakukan Kajian Pustaka
Setelah masalah penelitian ditetapkan, selanjutnya pada tahapan ini peneliti mencari landasan teoritis dari permasalahan
penelitiannya dengan cara melakukan kajian pustaka. Tujuan kajian pustaka adalah untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan masalah yang diteliti, memperdalam pengetahuan tentang obyek (variabel) yang diteliti, mengkaji teori dasar yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti, mengkaji temua penelitian terdahulu, dan mencari informasi aspek masalah yang
belum tergarap.
13. 4. Membuat Asumsi atau Anggapan-Anggapan
Asumsi dalam konteks penelitian diartikan sebagai anggapan dasar, yaitu suatu pernyataan atau sesuatau yang diakui
kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus dibuktikan lebih dahulu.
5. Merumuskan Hipotesis Penelitian, Bila Ada
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas permasalahan yang diteliti. Penelitain deskriptif diperlukan perumusan
hipotesis atau tidak tergantung pada masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, (Sukmadinata, N. S, 2011).
6. Menentukan Populasi, Sampel, Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang berbeda pada sustu wilayah dan memenuhi sayarat-syarat tertentu
berkaitan masalah yang diteliti, (Martono, N, 2011).
7. Menentukan Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus
sesuai dengan tujuan pengumpulan data. Sumber data dan jenis data yang akan dikumpulkan harus jelas.
8. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, observasi dan studi dokumenter, Sukmadinata, N. S,
(2011). Terdapat perbedaan penelitian deskriptif dengan penelitian survey dalam hal teknik pengumpulan data.
14. 9. Analisi Data
Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, analisis data hasil penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu analisis kuantitatif dan
analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk data yang dapat diklasifikasi dalam bentuk angka-angka.
10. Menarik Kesimpulan atau Generalisasi
Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara masalah
penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang jelas.