1. BAB V
KETENTUAN-KETENTUAN THAHARAH (BERSUCI)
A. Ketentuan-Ketentuan Wudhu
1. Pengertian Wudhu dan Dakik Naqlinya
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah. Sedangkan menurut istilah
adalah membasuh anggota. Wudhu dengan air untuk menghilangkan hadas kecil
dengan syarat-syarat tertentu.
Firman Allah yang berkaitan dengan wudhu yaitu ;
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak menegrjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, ….
(Q.S. Al-Maidah : 6)
2. Syarat-syarat wudhu
Syarat-syarat wudhu, yaitu :
a. Islam
b. Mumayyiz, yaitu orang yang sudah bisa membedakan mana yang benar dan
yang salah.
c. Tidak berhadas besar
d. Menggunakan air yang suci dan menyucikan
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air untuk sampai ke kulit, seperti : getah,
cat, lem, dan lain. Jika ada harus dibersihkan terlebih dahulu.
3. Rukun Wudhu
2. Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan dan jika ada yang ditinggalkan
(tidak dikerjakan) maka tidak sah perbuatan tersebut. Adapun yang menjadi Rukun
Wudhu adalah sebagai berikut :
a. Niat, yaitu menyengaja menghilangkan hadas satu atau menyengaja
berwudhu. Niat boleh dalam hati dan boleh dilafalkan. Adapun lafal niat wudhu
ialah :
Artinya :
Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.
b. Membasuh muka
c. Membasuh kedua tangan sampai ke siku
d. Menyapu sebagian kepala
e. Membasuh kedua telapak kaki sampai kedua mata kaki.
f. Menertibkan rukun-rukun tersebut (harus berurutan)
4. Sunat-sunat wudhu
Sunat-sunat wudhu yaitu :
a. Membaca “Bismillahirrahmanirrahim” pada permulaan wudhu.
b. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, sebelum berkumur-
kumur.
c. Berkumur-kumur, dan siwak (menggosok gigi)
d. Memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali
e. Menyapu seluruh kepala
f. Menyapu kedua telinga luar dan dalam
g. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
h. Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali
i. Menghadap Kiblat
j. Berdo’a sesudah wudhu
5. Hal-hal yang membatalkan wudhu
Hal-hal yang membatalkan wudhu yaitu :
a. Keluar sesuatu dari kubul atau dubur (seperti kencing atau buang angin)
b. Hilang akal karena mabuk atau gila
3. c. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan tanpa lapis
d. Menyentuh kemaluan atau dubur dengan telapak tangan, baik kemaluan
sendiri maupun kemaluan orang lain, baik kemaluan orang dewasa ataupun
kemaluan kanak-kanak.
e. Tidurnya nyenyak atau tertidur.
6. Praktik atau tata cara berwudhu
Orang yang hendak mengerjakan shalat harus lebih dahulu berwudhu, karena
wudhu adalah merupakan syarat sahnya shalat. Berwudhu tidak hanya sekedar
membasuh anggota wudhu begitu saja, tetapi ada aturannya. Oleh sebab itu,
apabila kita berwudhu terlebih dahulu harus ada tata caranya dan dipraktikkan
dengan orang yang sudah tahu tentang tata cara wudhu yang benar.
Adapun praktik (cara) mengerjakan wudhu adalah sebagai berikut :
a. Membaca “Bismillahirahmanirrahim” sambil mencuci kedua belah tangan
sampai pergelangan.
b. Berkumur-kumur tiga kali sambil membersihkan gigi
c. Mencuci (membasuh) lubang hidung tiga kali
d. Membasuh muka tiga kali, sambil niat wudhu
e. Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali
f. Mengusap(menyapu) sebagian rambut kepala tiga kali
g. Mengusap (menyapu) kedua belah telinga tiga kali
h. Mencuci kedua belah kaki tiga kali sampai mata kaki
i. Berdo’a sesudah wudhu, dengan lafal (do’a) sebagai berikut :
Artinya :
Aku bersaksi tiada Tuhan Melainkan Allah dan tidak ada yang
menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat,
dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-
orang yang saleh.
4. B. Ketentuan-ketentuan Tayamum
1. Pengertian Tayamum.
Tayamum menurut bahasa artinya menuju, sedangkan menurut Syara’ adalah
mengusap tanah atau debu ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan
beberapa syarat.
2. Sebab-sebab diperbolehkannya tayamum dan dalil naqlinya.
Adapun yang menjadi sebab diperbolehkannya tayamum. Yaitu :
a. Karena sakit, kalau ia memakai air, bertambah sakitnya atau lambat
sembuhnya.
b. Karena dalam perjalanan
c. Karena tidak ada air
Firman Allah yang berkaitan dengan tayamum, yaitu ;
Artinya :
Dan apabila kamu sakit, atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat
buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapuluh mukamu dan
kedua tanganmu dengan tanah itu.
(Q.S. Al-Maidah : 6)
3. Syarat-syarat tayamum
a. Sudah masuk waktu shalat
b. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak mendapatkannya
c. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit (luka)
d. Dengan tanah yang suci dan berdebu ………
4. Rukun Tayamum
a. Niat (karena hendak mengerjakan shalat), boleh dalam hati juga boleh
dilafalkan Yaitu :
5. Artinya :
“Aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan shalat fardhu karena
Allah”.
b. Mengusap muka dengan tanah (debu) yang suci
c. Mengusap kedua tangan sampai siku dengan tanah (debu) yang suci.
d. Tertib artinya dilakukan secara berurutan.
5. Sunat – sunat Tayamum
Sunat-sunat Tayamum, yaitu :
a. Membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
b. Meniup debu ditelapak tangan agar menjadi tipis
c. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada yang kiri
d. Membaca syahadat (do’a) sesudah tayamum, sebagaimana sesudah wudhu.
6. Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum
Hal-hal yang membatalkan Tayamum, yaitu :
a. Segala yang membatalkan wudhu
b. Melihat air sebelum shalat, kecuali bertayamum karena sakit.
7. beberapa masalah yang bersangkutan dengan tayamum
a. Sebagian ulama mengatakan bahwa satu kali tayamum boleh dipakai untuk
beberapa kali shalat fardhu ataupun shalat sunnat. Dan sebagian ulama yang
lain mengatakan bahwa satu kali tayamum hanya sah untuk satu kali shalat
fardhu dan beberapa kali shalat sunnat.
b. Orang yang tayamum karena tidak ada air, tidak wajib mengulangi shalatnya
apabila mendapat air. Tetapi orang yang tayamum karena junub, apabila
mendapatkan air maka ia wajib mandi bila ia hendak mengerjakan shalat
berikutnya.
8. Praktik Tayamum
Praktik (cara) mengerjakan tayamum adalah :
a. Niat dalam hati dan juga boleh dolafalkan. Kemudian meletakkan
(menempelkan) kedua telapak tangan pada tanah (debu) yang suci.
b. Debu yang ada ditelapak tangan ditipiskan yaitu dengan ditiup atau ditepiskan,
kemudian diusapkan ke muka dengan dua kali usapan.
c. Meletakkan kembali kedua belah tangan diatas debu yang suci.
6. d. Debu yang ada di telapak tangan ditipiskan yaitu dengan ditiup atau ditepiskan,
kemudian diusapkan pada kedua tangan hingga siku. Telapak tangan kanan
diusapkan ke tangan kiri, dan telapak tangan kiri diusapkan ke tangan kanan
sampai siku-siku.
e. Berdo’a sesudah tayamum do’anya sama dengan do’a setelah wudhu.
C. Ketentuan-ketentuan Mandi Wajib
1. Pengertian Mandi wajib
Mandi wajib biasa disebut mandi besar, yaitu mandi dengan mengalirkan
(menyiram) air yang suci ke suleruh badan mulai dari ujung rambut, kepala sampai
ujung kaki dengan dibarengi niat mandi wajib.
Disyariatkannya mandi wajib yaitu berdasarkan firman Allah sebagai berikut
;
Artinya :
Dan jika kamu junub, maka mandilah (Q.S. Al-Maidah : 6)
2. Sebab-sebab mandi wajib
Yang menyebabkan harus mandi wajib yaitu karena berhadas besar, yang
termasuk hadas besar yaitu :
a. keluar seperma (mani) karena mimpi atau sebab lain.
b. Hubungan suami istri
c. Haid atau menstruasi
d. Nifas
e. Wiladah
3. Rukun mandi wajib
Mandi wajib tujuannya adalah untuk menyucikan atau menghilangkan hadas
besar, maka harus dilaksanakan sesuai dengan rukun yang telah ditentukan dalam
ajaran agama Islam. Adapun yang termasuk rukun mandi wajib sebagai berikut ;
a. niat mandi wajib. Adapun niat mandi wajib jika dilafalkan adalah sebagai berikut
:
Artinya ;
7. Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena junub, fardu
karena AlahTa’ala
b. menyiramkan air keseluruh tubuh hingga merata
c. Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu sampainya air
kebadan.
4. Sunah-sunah Mandi Wajib
Pada waktu melaksanakan mandi wajib disunahkan antara lain sebagai
berikut :
a. menghadap kiblat
b. Membaca basmalah
c. Berwudhu sebelum mandi
d. Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri
e. Menggosokan badan dengan tangan.
5. cara-cara Mandi Wajib
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tata cara mandi wajib adalah :
a. niat mandi wajib karena Allah
b. mengalirkan air ke seluruh badan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
D. Perbedaan Hadas dan Najis
1. Hadas
a. Pengertian Hadas
Hadas adalah sesuatu yang menyebabkan sesorang tidak sah dalam
melakukan ibadah tertentu, seperti shalat. Hadas ditandai dengan keluarnya
sesutu dari kubul atau dubur, misalnya keluar angin dari dubur, atau keluar
sperma dari kubul, dan lain-lain.
b. Macam-macam Hadas dan cara menyucikannya
hadas dibedakan menjadi 2 (dua0 macam yaitu :
1) Hadas kecil
(a) buang air kecil
(b) Buang air besar
(c) Keluar angin (kentut)
(d) Tidur
(e) Menyentuh alat kelamin dengan sengaja
Adapun cara menyucikan hadas kecil ini adalah dengan wudhu kalau
tidak ada air dengan tayamum.
8. 2) Hadas besar
Yang menyebabkan seseorang berhadas besar yaitu :
(a) keluar sperma karena mimpi atau sebab lain
(b) Hubungan suami istri
(c) Haid
(d) Nifas
(e) Wiladah
Adapun cara menyucikan hadas besar ini adalah dengan mandi besar
atau mandi wajib. Kalau tidak ada air boleh dengan tayamum.
Hadas ini berlaku khusus untuk badan. Dan cara bersucinya yaitu dengan
mandi, wudhu, atau tayamum, (dilihat besar kecilnya hadas yang dimiliki).
2. Najis
a. Pengertian Najis
Najis adalah suatu benda yang sangat kotor menurut syara’ misalnya :
1) Bangkai, kecuali manusia, ikan dan belalang.
2) Darah
3) Nanah
4) Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur salain mani
5) Anjing dan babi
6) Bagian anggota badan binatang terpisah karena dipotong selagi masih
hidup.
b. Macam-macam najis dan cara mensucikannya
Najis terbagi menjadi 3 (tiga) macasm, yaitu :
1) Najis Mikhaffafah (Najis yang ringan)
Yang termasuk najis mukhaffafah yaitu air kencing bayi laki-laki yang belum
berumur dua tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu
ibunya. Adapun cara menyucikannya adalah barang (tempat) yang terkena
najis cukup diperciki dengan air pada barang (tempat) najis tersebut.
Sedangkan air kencing bayi perempuan yang seusia ini tidak termasuk.
2) Najis Mutawassitah (Najis yang sedang / pertengahan)
Yang termasuk najis muttawassitah yaitu air kencing, kotoran manusia,
kotoran binatang, nanah, darah, bangkai, muntah dan sebagainya. Najis
Mutawassitah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Najis hukmiyah, najis yang diyakini adanya, akan tetapi tidak jelas
zat, bau, dan rasanya. Sepertinya air kencing yang sudah lama
9. kering, Cara menyucikannya ialah dengan mengalirkan air diatas
benda 9tempat) yang terkena najis tersebut.
b. Najis ainiyah, yaitu najis yang masih jelas zat, warna, rasa dan
baunya. Cara menyucikan najis ainiyah ini adalah dengan
menghilangkan zat, warna, rasa, dan baunya. Tetapi seandainya
warna atau baunya sulit dihilangkan, maka hal itu dapat dimaafkan.
3) Najis Mughalazah (Najis yang berat)
Yang termasuk najis Mughalazah yaitu najis yang disebabkan oleh
sentuhan atau jilatan anjing atau babi. Cara menyucikannya ialah dibasuh
tujuh kali dengan air dan salah satunya dicampur dengan tanah yang suci.
Sebagaimana Sabda Nabi SAW :
Artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. katanya. Rasulullah SAW bersabda : cara
menyucikan bejana salah seorang diantaramu bila dijilat anjing yaitu
membasuh (dengan air) sampai tujuh kali, salah satu basuhan itu dicampur
dengan debu.
(H.R. Riwayat muslim)
3. Perbedaan Hadas dan najis
NO HADAS NO NAJIS
1
2
Bersuci karena hadas, ini hanya
berhubungan dengan bagian
badan semata
Hadas ada dua yaitu :
a. Hadas Besar
b. hadas Kecil
1
2
Bersuci karena najis, ini
berhubungan denngan badan,
pakaian, dan tempat.
Najis ada tiga yaitu :
a. najis yang ringan
(mukaffafah)
b. Najis yang sedang
(mutawassitah)
c.Najis yang berat
10. 3
4
5
Cara menghilangkan hadas besar
yaitu dengan mandi besar yaitu
dengan mandi wajib atau
tayamum
Cara menghilangkan hadas kecil
yaitu dengan wudhu atau
tayamum
Hadas ditandai dengan keluarnya
sesuatu dari kabul atau dubur,
misalnya keluar angin (kentut) dari
dubur, atau keluar sperma dari
kabul (kemaluan)
3
4
5
(mughaladhah)
Cara mensucikan najis yang
ringan yaitu, cukup dengan
memercikan air pada benda yang
kena najis itu sampai bersih
Cara mensucikan najis yang berat
yaitu harus dicuci sampai tujuh
kali dan salah satunya
menggunakan air yang
bercampur tanah.
Najis yaitu suatu benda yang
sangat kotor menurut syara’,
misalnya darah, nanah, bangkai
dan lain-lain.
Rangkuman
1. Wudhu adalah membasuh anggota-anggota. Wudhu dengan air untuk
menghilangkan hadas dengan syarat-syarat tertentu.
2. Tayamum adalah mengusapkan tanah atau debu ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat.
3. Mandi Wajib (besar) adalah mandi dengan mengalirkan air yang suci keseluruh
badan mulai dari ujung rambut (kepala)( sampai ujung kaki dengan barengi niat
mandi wajib.
4. Perbedaan Hadas dan Najis
Bersuci karena hadas, ini hanya berhubungan dengan bagian badan semata,
sedangkan bersuci karena najis ini berhibingan dengan badan, pakaian, dan
tempat
Soal-soal Latihan
11. A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada
huruf a,b,c dan d !
1. Berikut ini yang merupakan rukun wudhu adalah ……
a. niat c. berkumur-kumur
b. Islam d. membaca basmalah
2. Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali adalah termasuk ...
a. sayarat wudhu c. sunnah wudhu
b. rukun wudhu d. yang membatalkan wudhu
3. Diantara sebab diperbolehkannya tayamum adalah karena ….
a. malas mencari air
b. banayaknya air
c. tidak adanya air
d. tergesa-gesa ingin cepat shalat
4. Syarat-syarat tayamum adalah sebagai berikut, kecuali….
a. sudah masuk waktu shalat
b. berhalangan menggunakan air
c. dengan tanah atau dengan yang suci
d. menggunakan air yang suci
5.
Ayat tersebut berkaitan dengan perintah……
a. wudhu c. mandi wajib
b. tayamum d. nadhafah
6. Berikut ini yang tidak membatalkan wudhu adalah…….
a. buang angin (kentut)
b. mabuk
c. tidur nyenyak
d. minum air putih
7. Diantara sebab harus mandi wajib (besar) adalah ….
12. a. mimpi basah keluar mani (sperma)
b. mimpi basah keluar air kencing
c. mimpi yang menakutkan
d. selesai buang air besar
8. Yang dimaksud najis mukhaffafah adalah……
a. najis yang berat c. najis yang ringan
b. najis yang sedang d. hadas kecil
9. Najis yang disebabkan oleh jilatan anjing termasuk najis….
a. mukhaffafah c. mughaladhah
b. mutawassitah d. d. hukmiyah
10. Hadas terbagi menjadi …..
a. dua c. empat
b. tiga d. lima
B. Essay / uraian
1. mengapa orang yang akan mengerjakan shalat harus berwudhu ?
2. Tulislah tata cara berwudhu dengan lengkap !
3. Sebutkan 2 diantara sebab diperbolehkannya tayamum !
4. Apa yang dimaksud mandi wajib (besar) ?
5. Bagaimana hukum shalat seseorang yang sedang berhadas besar ? dan
bagaimana cara bersuci bagi seseorang setelah berhadas besar.