1. Firma adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan kepercayaan. 2. Transaksi penyetoran modal dicatat terpisah dari pembukuan firma dengan menggunakan nilai pasar. 3. Laba atau rugi firma dibagi antara anggota sesuai dengan proporsi modal masing-masing atau menggunakan rasio yang ditetapkan.
Bab 1 membahas tentang persekutuan, meliputi pengertian persekutuan dan unsur pokoknya seperti gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Bab ini juga membahas ketentuan dalam perjanjian persekutuan dan penghitungan modal pada pendirian persekutuan baik dengan metode bonus maupun goodwill.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
1. Firma adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan kepercayaan. 2. Transaksi penyetoran modal dicatat terpisah dari pembukuan firma dengan menggunakan nilai pasar. 3. Laba atau rugi firma dibagi antara anggota sesuai dengan proporsi modal masing-masing atau menggunakan rasio yang ditetapkan.
Bab 1 membahas tentang persekutuan, meliputi pengertian persekutuan dan unsur pokoknya seperti gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Bab ini juga membahas ketentuan dalam perjanjian persekutuan dan penghitungan modal pada pendirian persekutuan baik dengan metode bonus maupun goodwill.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi kewajiban pemerintah termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Kewajiban diklasifikasi menjadi jangka pendek dan panjang. Kewajiban jangka pendek meliputi bagian lancar utang panjang, utang perhitungan fiak ketiga, utang kepada pihak ketiga, dan utang biaya pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang agenda pertemuan yang mencakup liabilitas jangka pendek, provisi, kontijensi, dan aset kontijensi berdasarkan PSAK 57. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis liabilitas jangka pendek seperti utang dagang, wesel bayar, utang bank jangka pendek, dan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Metode harga perolehan adalah metode akuntansi investasi dimana investasi awalnya dicatat sebesar biayanya, dividen dicatat sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian hanya diakui ketika investasi tersebut dijual. Metode ini digunakan untuk laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan induk tidak mengakui perubahan kekayaan pada anak perusahaan sampai laporan disusun. Laba anak perusahaan hanya diakui setelah
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi investasi pemerintah daerah yang mencakup definisi dan klasifikasi investasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan investasi. Investasi diklasifikasikan menjadi investasi jangka pendek dan jangka panjang, dan diakui berdasarkan kriteria tertentu. Pengukuran investasi menggunakan metode biaya, ekuitas, atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Hasil investasi diakui se
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan akuntansi. Perubahan kebijakan akuntansi terjadi ketika suatu kebijakan diganti dengan kebijakan lain yang masih diterima, sedangkan perubahan estimasi terjadi ketika ada informasi baru yang mempengaruhi estimasi sebelumnya. Koreksi kesalahan harus segera diperbaiki untuk menunjukkan kondisi keuangan yang
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi kewajiban pemerintah termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Kewajiban diklasifikasi menjadi jangka pendek dan panjang. Kewajiban jangka pendek meliputi bagian lancar utang panjang, utang perhitungan fiak ketiga, utang kepada pihak ketiga, dan utang biaya pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang agenda pertemuan yang mencakup liabilitas jangka pendek, provisi, kontijensi, dan aset kontijensi berdasarkan PSAK 57. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis liabilitas jangka pendek seperti utang dagang, wesel bayar, utang bank jangka pendek, dan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Metode harga perolehan adalah metode akuntansi investasi dimana investasi awalnya dicatat sebesar biayanya, dividen dicatat sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian hanya diakui ketika investasi tersebut dijual. Metode ini digunakan untuk laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan induk tidak mengakui perubahan kekayaan pada anak perusahaan sampai laporan disusun. Laba anak perusahaan hanya diakui setelah
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi investasi pemerintah daerah yang mencakup definisi dan klasifikasi investasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan investasi. Investasi diklasifikasikan menjadi investasi jangka pendek dan jangka panjang, dan diakui berdasarkan kriteria tertentu. Pengukuran investasi menggunakan metode biaya, ekuitas, atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Hasil investasi diakui se
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan akuntansi. Perubahan kebijakan akuntansi terjadi ketika suatu kebijakan diganti dengan kebijakan lain yang masih diterima, sedangkan perubahan estimasi terjadi ketika ada informasi baru yang mempengaruhi estimasi sebelumnya. Koreksi kesalahan harus segera diperbaiki untuk menunjukkan kondisi keuangan yang
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi untuk persekutuan, meliputi bentuk organisasi persekutuan, dasar-dasar akuntansi persekutuan, masuk dan keluarnya sekutu, serta likuidasi persekutuan.
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
Dokumen tersebut membahas empat jenis pembubaran persekutuan karena perubahan sekutu yaitu dissociation, dissolution, termination, dan liquidation. Dokumen juga menjelaskan penyebab pembubaran persekutuan seperti tindakan sekutu, ketentuan undang-undang, dan keputusan pengadilan. Selain itu, dibahas mengenai penerimaan sekutu baru dalam persekutuan dan bagaimana cara seseorang memperoleh kepentingan d
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan firma, termasuk definisi, sifat, jenis, akte pendirian, dan akuntansi persekutuan firma. Secara ringkas, persekutuan firma adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan, dengan tanggung jawab tak terbatas dan kepemilikan bersama."
Dokumen tersebut membahas tentang pembubaran partnership akibat berbagai sebab seperti berakhirnya jangka waktu perjanjian, kesepakatan bersama, pengunduran diri sekutu, kematian sekutu, kebangkrutan, pelanggaran peraturan, perang, atau keputusan pengadilan. Dokumen ini juga menjelaskan akuntansi untuk masuknya sekutu baru melalui pembelian kepentingan sekutu lama atau investasi
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan persekutuan dan pembuatannya. Terdapat beberapa keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya pembubaran persekutuan seperti berakhirnya jangka waktu, persetujuan bersama, atau kematian salah seorang anggota. Dokumen juga membahas masalah akuntansi yang muncul ketika ada anggota baru masuk atau keluar persekutuan seperti pemberian bonus dan goodwill.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persekutuan dan bentuk-bentuk usaha lain seperti joint venture dan konsinyasi. Secara garis besar dibahas tentang pengertian, karakteristik, kelebihan dan kelemahan persekutuan serta proses pembubaran dan likuidasi persekutuan.
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi untuk persekutuan, termasuk transaksi penambahan dan keluarnya mitra, serta likuidasi persekutuan. Transaksi penambahan mitra baru dapat menghasilkan bonus atau goodwill bagi mitra lama atau baru, sedangkan keluarnya mitra lama dapat berakibat kehilangan sumber daya dan aset serta berkurangnya pangsa pasar. Likuidasi persekutuan melibatkan proses penjualan a
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban lancar yang biasanya harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, wesel bayar, sewa diterima di muka, utang gaji, dan bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh pencatatan akuntansi untuk beberapa jenis kewajiban lancar tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kas, pengendalian kas, dan rekonsiliasi bank. Kas adalah aktiva lancar yang berisiko tinggi yang perlu dikendalikan dengan baik, antara lain melalui perencanaan arus kas, pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas, serta rekonsiliasi bank secara berkala."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan jenis-jenis selisih kas serta penyebab dan contohnya. Selisih kas terjadi ketika jumlah kas menurut catatan berbeda dengan hasil perhitungan secara fisik, yang dapat disebabkan kesalahan mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Terdapat dua jenis selisih kas, yaitu selisih kas lebih dan kurang.
PT Sekar Jaya membentuk dana kas kecil pada 1 Maret 2017 sebesar Rp2,5 juta. Dana tersebut diisi ulang beberapa kali selama bulan Maret untuk membiayai pengeluaran operasional perusahaan. Pada akhir bulan, saldo kas kecil tersisa Rp5 juta.
This document contains inventory transaction data from January 2nd to December 10th. It calculates ending inventory and cost of goods sold using periodic and perpetual inventory systems with FIFO, LIFO, and average costing methods. Ending inventory is 300 units valued at $3,400,000 under FIFO perpetual and $2,900,000 under LIFO perpetual. Cost of goods sold is $7,000,000 under FIFO perpetual and $7,500,000 under LIFO perpetual. Gross profit is $4,500,000 under FIFO perpetual and $4,000,000 under LIFO perpetual.
Dokumen tersebut membahas mengenai aset tidak berwujud perusahaan seperti hak paten, hak cipta, merek dagang, dan goodwill. Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter yang tidak memiliki wujud fisik dan diamortisasi selama masa manfaatnya. Goodwill tidak dapat diamortisasi menurut standar akuntansi Indonesia.
1. Penganggaran perusahaan meliputi pengembangan tujuan dan strategi perusahaan, penyusunan anggaran jangka pendek dan panjang, serta pembuatan laporan periodik.
2. Anggaran merupakan rencana keuangan sistematis untuk kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu di masa depan.
3. Penganggaran berkaitan dengan akuntansi untuk menyusun laporan dan manajemen untuk menentukan anggaran perusahaan.
Persediaan meliputi berbagai jenis barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau diolah lebih lanjut dalam proses produksi. Ada beberapa metode penilaian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang yang mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Pemilihan metode penilaian persediaan tepat sangat penting untuk menggambarkan kondisi keuangan aktual perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan sekolah tinggi ilmu ekonomi tuah negeri. Terdapat definisi PSAK 23 tentang pendapatan dan prinsip pengakuan pendapatan. Juga dibahas klasifikasi pengakuan pendapatan berdasarkan sifat transaksi seperti penjualan barang dan jasa serta penggunaan aset. Metode pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang adalah metode persentase penyelesaian dan metode kontrak
Piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Terdapat beberapa jenis piutang seperti piutang dagang, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang harus diakui dan dicatat dalam pembukuan perusahaan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
3. DISSOCIATIONDISSOCIATION
Dissociation adalah konsep hukum untuk
pengunduran diri sekutu karena meninggal,
pensiun atau pengunduran diri secara sukarela
atau tidak sukarela.
Tidak semua dissociation menimbulkan
pembubaran persekutuan . Banyak dissociation
hanya melibatkan pembelian kepemilikan sekutu
yang mengundurkan diri di bandingkan
melakukan terminasi atau likuidasi.
4. DISSOLUTIONDISSOLUTION
Dissolution merupakan pengakhiran persekutuan
pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau
dengan persetujuan tertulis dari seluruh sekutu.
Dissolution juga termasuk perubahan hubungan
antar sekutu karena ada sekutu baru yg masuk
persekutuan
5. TERMINATION DANTERMINATION DAN
LIQUIDATIONLIQUIDATION
Termination merupakan akhir dari fungsi bisnis
normal sebuah persekutuan , persekutuan tidak
lagi mengalami keninambungan usaha pada saat
penghentian.
Liquidation merupakan penjualan aktiva
persekutuan, pembayaran kewajiban dan
pembagian aktiva tersisa kepada masing –
masing sekutu
7. PEMBUBARAN OLEH TINDAKANPEMBUBARAN OLEH TINDAKAN
SEKUTUSEKUTU
Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuan
firma dapat menimbulkan pembubaran. Hal ini
meliputi :
1. Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan
2. Persetujuan yang saling menguntungkan
3. Pengunduran diri seorang sekutu
8. PEMBUBARAN KARENA KETENTUANPEMBUBARAN KARENA KETENTUAN
UNDANG – UNDANGUNDANG – UNDANG
Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena
kemungkinan – kemungkinan tertentu yang di tetapkan oleh
undang – undang yakni :
1. Kematian seorang anggota persekutuan firma
2. Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri
3. Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak sah
lagi untuk bergerak atau bagi masing – masing anggota
untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma
4. Perang terhadap negeri seorang anggota yang menjadi
penduduk negeri itu
9. PEMBUBARAN OLEH KEPUTUSANPEMBUBARAN OLEH KEPUTUSAN
PENGADILANPENGADILAN
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti
timbul hal berikut :
1. Seorang sekutu tidak waras atau tak mampu untuk
menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi
bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma
2. Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang di
jalankan
3. Perselisihan intern di antara para sekutu
4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan
5. Alasan lain yang menyebabkan pembubaran di anggap adil
10. PERSOALAN AKUNTANSIPERSOALAN AKUNTANSI
DALAM PEMBUBARANDALAM PEMBUBARAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
1. Masuknya seorang atau lebih sekutu baru
untuk meningkatkan modal persekutuan.
2. Pengunduran diri seorang sekutu sedangkan
sekutu yang tinggal tetap ingin melanjutkan
usahanya
3. Meninggalnya seorang atau lebih anggota
persekutuan
4. Berubahnya bentuk persekutuan menjadi
perseroan terbatas.
11. PEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARIPEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARI
ANGGOTA PERSEKUTUANANGGOTA PERSEKUTUAN
Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan
pembagian laba (rugi) kepada pihak lain maka pembukuan di dalam persekutuan
terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening
modal pihak pembeli.
PT. WIKA di bentuk pada Januari 2000 di mana tuan A & B masing – masing
memilki modal sebesar Rp. 600.000 & Rp. 400.000. Pada akhir tahun tuan C
ingin bergabung dalam persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan A
dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000.
Jurnal :
Modal A Rp. 150.000
Modal B Rp. 100.000
Modal C Rp. 250.000
Komposisi modal yang terbentuk :
Sebelum masuknya
C
Setelah masuknya C didalam persekutuan
Modal A 600.000,00 450.000,00
Modal B 400.000,00 300.000,00
Modal C - 250.000,00
Modal Persekutuan 1.000.000,00 1.000.000,00
12. SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)
DENGAN MEMBERIKAN BONUS DANDENGAN MEMBERIKAN BONUS DAN
ATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTAATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTA
PEMILIK YANG LAMAPEMILIK YANG LAMA
Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan
sukses maka biasanya kepada anggota baru yang akan
masuk di bebani kewajiban – kewajiban terhadapnya
antara lain :
Bagian penyertaan dari pada anggota baru harus di
kurangi dengan jumlah tertentu sebagai bonus kepada
anggota pemilik lama.
Goodwill persekutuan harus di adakan dan di kredit
sebagai penambahan modal anggota – anggota
pemilik yang lama.
13. PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIKPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIK
LAMALAMA
• Tuan L, M dan N adalah anggota – anggota persekutuan dengan
modal dan pembagian laba (rugi) masing – masing yaitu :
• Pada saat itu Tuan O ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan
dan di terima oleh anggota – anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan
O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyertaan modal
sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan
setoran modal tuan O merupakan bonus yang di bagikan kepada
pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba – rugi yang
ada.
• Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O yaitu :
Saldo Modal Pembagian Laba (Rugi)
Tuan L 50.000 45%
Tuan M 30.000 35%
Tuan N 20.000 20%
Jumlah 100.000 100%
Kas Rp. 40.0000,00
Modal L Rp. 2.250,00
Modal M Rp. 1.750,00
Modal N Rp. 1.000,00
Modal O Rp. 35.000,00
14. LANJUTAN ..LANJUTAN ..
• Perhitungan :
• Modal Tuan O di nilai 25% dari modal persekutuan yang baru :
25% x Rp. 140.000 = Rp. 35.000
• Bonus tersebut di bagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba
(rugi) sebagai berikut :
Jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tuan
O)
Setoran Modal Tuan O
Jumlah modal persekutuan yang baru
Rp.100.000,00
Rp.40.000,00
Rp.140.000.00
Setoran Modal Tuan O
Bagian modal yang di perhitungkan
Bonus untuk anggota pemilik lama
Rp.40.000,00
Rp.35.000,00
Rp. 5.000,00
Tuan L menerima : 45% x Rp. 5.000,00 =
Tuan M menerima : 35% x Rp. 5.000,00 =
Tuan N menerima : 20% x Rp. 5.000,00 =
jumlah bonus
Rp. 2.250,00
Rp. 1.750,00
Rp. 1.000,00
Rp. 5.000,00
15. PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTAPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA
PEMILIK LAMAPEMILIK LAMA
Persekutuan Tuan L, M, dan N tersebut di atas setuju untuk memasukkan Tuan O
dengan ketentuan bahwa Tuan O menyetorkan uangnya sebesar Rp. 40.000 untuk
¼ bagian dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan perhitungan saldo
modalnya yang baru merupakan goodwill yang harus di bentuk di dalam
persekutuan.
Dalam hal ini setoran modal Tuan O sebesar Rp. 40.000 di nilai sebesar 25% dari
modal persekutuan yang baru sehingga modal persekutuan yang baru harus
berjumlah :
100/25 x Rp. 40.000 = Rp. 160.000
Goodwill tersebut dibagi antara anggota pemilik lama sesuai dengan perbandingan
pembagian laba (rugi) sebagai berikut :
Jumlah modal anggota pemilik lama + (L
M dan N)
Rp.
100.000,00
Ditambah setoran modal tuan O Rp.40.000,00
Modal persekutuan yang riil Rp.
140.000,00
Goodwill yang harus di bentuk Rp.
20.000,00
Tuan L
Tuan M
Tuan N
: 45% x 20.000,00
: 35% x 20.000,00
: 20% x 20.000,00
jumlah
= Rp.9.000,00
= Rp.7.000,00
= Rp.4.000,00
= Rp.20.000,00
16. LANJUTAN ..LANJUTAN ..
Adapun jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O adalah sebagai
berikut :
Pembentukan Goodwill :
Setoran Modal Tuan O :
Goodwill
Tuan L
Tuan M
Tuan N
Rp. 20.000,00
= Rp.9.000,00
= Rp.7.000,00
= Rp.4.000,00
Kas
Modal O
Rp. 40.000,00
Rp. 40.000,00
17. SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)
DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAUDENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU
GOODWILL KEPADA ANGGOTA YANGGOODWILL KEPADA ANGGOTA YANG
BARUBARU
Bonus atau goodwill yang di berikan kepada anggota yang
baru timbul karena persekutuan yang ada mungkin
mengharapkan adanya keuntungan yang lebih besar apabila
calon anggota tertentu masuk ke dalam persekutuannya.
Dalam hal ini akan terjadi kemungkinan – kemungkinan
sebagai berikut :
¤Bagian modal anggota pemilik lama di kurangi dan di
berikan sebagai bonus kepada anggota yang baru, atau
¤Goodwill harus di bentuk dan di kredit pada rekening
modal anggota yang baru.
18. PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTAPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA
YANG BARUYANG BARU
Persekutuan Tuan L, M dan N tersebut di muka setuju tuan O masuk ke dalam
persekutuan. Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyerahan
40% dari modal persekutuan yang baru.
Perhitungan :
Hak penyertaan tuan O di hitung 40% dari :
Bonus sebesar Rp. 16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama,
dengan perhitungan sebagai berikut:
Saldo modal (sebelum masuknya Tuan O)
Setoran modal tuan O
Jumlah
Rp.100.000,00
Rp.40.000.00
Rp.140.000.00
Saldo modal yang baru : 40% x Rp.
140.000,00
Setoran modal tuan O
Bonus kepada Tuan O
Rp.56.000,00
Rp.40.000.00
Rp.16.000.00
Tuan L
Tuan M
Tuan N
: 45% x Rp. 16.000
: 35% x Rp. 16.000
: 20% x Rp. 16.000
Jumlah
Rp.7.200,00
Rp.5.600,00
Rp.3.200,00
Rp.16.000,00
19. LANJUTAN ..LANJUTAN ..
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah :
Kas
Modal L (45% x 16.000)
Modal M (35% x 16.000)
Modal N (20% x 16.000)
Modal O
Rp.40.0000
Rp.7.200,00
Rp.5.600,00
Rp.3.200,00
Rp. 56.000,00
20. PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUKPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK
ANGGOTA YANG BARUANGGOTA YANG BARU
Persekutuan Tuan L, M dan N setuju Tuan O masuk kedalam persekutuan
dengan ketentuan bahwa Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000.
setoran modal Tuan O ini merupakan 37,50% dari modal persekutuan yang
baru. Sedang Tuan L, M dan N masing – masing tidak bersedia untuk di
kurangi saldo modalnya.
Karena tuan L, M dan N tidak bersedia di kurangi modalnya, maka jumlah
modal Tuan L, M dan N yang jumlahnya sebesar Rp. 100.000 itu akan
merupakan 62 ½ dari modal persekutuan yang baru, sedang bagian modal Tuan
O adalah 37 ½ %. Dengan demikian jumlah modal persekutuan yang baru
adalah :
Rp. 160.000,00 ( 100/62,5 x Rp. 100.000,00)
Modal Tuan O sebagai penyertaan terhadap 37 ½ % dari modal persekutuan
yang baru adalah :
37½x Rp. 160.000,00
Setoran modal
Goodwill
Rp. 60.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
21. LANJUTAN ..LANJUTAN ..
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah :
Kas
Goodwill
Modal Tuan O
Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
-
-
-
Rp. 60.000,00
22. PEMBUBARAN FIRMA KARENAPEMBUBARAN FIRMA KARENA
PENGUNDURAN DIRI SEKUTUPENGUNDURAN DIRI SEKUTU
Berdasarkan pengembalian modal kepada sekutu yang keluar dan
perubahan modal sekutu yang bertahan, maka pengunduran diri
sekutu dengan menerima pengembalian modal dapat di
kelompokkan sebagai berikut :
1. Tanpa membentuk bonus dan goodwill
2. Bonus untuk sekutu bertahan
3. Bonus untuk sekutu yang mundur
4. Mengakui goodwill untuk sekutu yang mundur
5. Mengakui goodwill untuk seluruh sekutu
6. Menghapus goodwill
23. MENENTUKAN ADANYA BONUSMENENTUKAN ADANYA BONUS
ATAU GOODWILLATAU GOODWILL
1. Pengembalian modal = Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu tidak menibulkan bonus atau
goodwill.
2. Pengembalian modal > Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu menimbulkan bonus atau
goodwill
3. Pengembalian modal < Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu menghapus Goodwill atau
mebentuk bonus bagi sekutu yang bertahan
24. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAUPENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAU
GOODWILLGOODWILL
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 :
3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma. B dan C sepakat untuk
memberikan kas sebesar Rp 200.000.000 yaitu sebesar hak
modalnya.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 200.000.000
Kas 200.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
25. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU
YANG BERTAHANYANG BERTAHAN
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5
mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan bersedia menerima pengembalian modal
Rp 190.000.000 karena memberikan bonus kepada sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 10.000.000
Modal B 3.750.000
Modal C 6.250.000
(mencatat bonus bagi B dan C)
Modal A 190.000.000
Kas 190.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
26. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU
YANG MUNDURYANG MUNDUR
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai
modal masing – masing sebagai berikut:
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp
210.000.000, karena menerima bonus dari sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal B 3.750.000
Modal C 6.250.000
Modal A 10.000.000
(mencatat bonus bagi B dan C)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
27. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANGPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANG
MUNDURMUNDUR
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5
mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp
210.000.000, karena menerima Goodwill dari sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Goodwill 10.000.000
Modal A 10.000.000
(mencatat goodwill bagi A)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
28. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUHPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUH
SEKUTUSEKUTU
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal
masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000,
karena menerima Goodwill dan persekutuan mengakui goodwill untuk seluruh sekutu.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Goodwill 50.000.000
Modal A 10.000.000
Modal B 15.000.000
Modal C 25.000.000
(mencatat goodwill bagi A, B dan C)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
29. EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILLPENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILL
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal
masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 190.000.000
karena menghapus Goodwill persekutuan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 10.000.000
Modal B 15.000.000
Modal C 25.000.000
Goodwill 50.000.000
(Menghapus goodwill persekutuan)
Modal A 190.000.000
Kas 190.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)