SlideShare a Scribd company logo
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
PEMBUBARAN OLEHPEMBUBARAN OLEH
PERUBAHAN KEPEMILIKANPERUBAHAN KEPEMILIKAN
AKADEMI AKUNTANSI RIAUAKADEMI AKUNTANSI RIAU
KOTA DUMAIKOTA DUMAI
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.MdDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.Md
PEMBUBARANPEMBUBARAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
Ada empat jenis pembubaran persekutuan
 Dissociation/Pengunduran Diri
 Dissolution/Pembubaran
 Termination/Terminasi
 Liquidation/Likuidasi.
DISSOCIATIONDISSOCIATION
 Dissociation adalah konsep hukum untuk
pengunduran diri sekutu karena meninggal,
pensiun atau pengunduran diri secara sukarela
atau tidak sukarela.
 Tidak semua dissociation menimbulkan
pembubaran persekutuan . Banyak dissociation
hanya melibatkan pembelian kepemilikan sekutu
yang mengundurkan diri di bandingkan
melakukan terminasi atau likuidasi.
DISSOLUTIONDISSOLUTION
 Dissolution merupakan pengakhiran persekutuan
pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau
dengan persetujuan tertulis dari seluruh sekutu.
 Dissolution juga termasuk perubahan hubungan
antar sekutu karena ada sekutu baru yg masuk
persekutuan
TERMINATION DANTERMINATION DAN
LIQUIDATIONLIQUIDATION
 Termination merupakan akhir dari fungsi bisnis
normal sebuah persekutuan , persekutuan tidak
lagi mengalami keninambungan usaha pada saat
penghentian.
 Liquidation merupakan penjualan aktiva
persekutuan, pembayaran kewajiban dan
pembagian aktiva tersisa kepada masing –
masing sekutu
KONDISI YANGKONDISI YANG
MENIMBULKANMENIMBULKAN
PEMBUBARANPEMBUBARAN
1. Pembubaran oleh tindakan sekutu.
2. Pembubaran karena ketentuan undang – undang
3. Pembubaran oleh keputusan pengadilan.
PEMBUBARAN OLEH TINDAKANPEMBUBARAN OLEH TINDAKAN
SEKUTUSEKUTU
Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuan
firma dapat menimbulkan pembubaran. Hal ini
meliputi :
1. Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan
2. Persetujuan yang saling menguntungkan
3. Pengunduran diri seorang sekutu
PEMBUBARAN KARENA KETENTUANPEMBUBARAN KARENA KETENTUAN
UNDANG – UNDANGUNDANG – UNDANG
Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena
kemungkinan – kemungkinan tertentu yang di tetapkan oleh
undang – undang yakni :
1. Kematian seorang anggota persekutuan firma
2. Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri
3. Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak sah
lagi untuk bergerak atau bagi masing – masing anggota
untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma
4. Perang terhadap negeri seorang anggota yang menjadi
penduduk negeri itu
PEMBUBARAN OLEH KEPUTUSANPEMBUBARAN OLEH KEPUTUSAN
PENGADILANPENGADILAN
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti
timbul hal berikut :
1. Seorang sekutu tidak waras atau tak mampu untuk
menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi
bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma
2. Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang di
jalankan
3. Perselisihan intern di antara para sekutu
4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan
5. Alasan lain yang menyebabkan pembubaran di anggap adil
PERSOALAN AKUNTANSIPERSOALAN AKUNTANSI
DALAM PEMBUBARANDALAM PEMBUBARAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
1. Masuknya seorang atau lebih sekutu baru
untuk meningkatkan modal persekutuan.
2. Pengunduran diri seorang sekutu sedangkan
sekutu yang tinggal tetap ingin melanjutkan
usahanya
3. Meninggalnya seorang atau lebih anggota
persekutuan
4. Berubahnya bentuk persekutuan menjadi
perseroan terbatas.
PEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARIPEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARI
ANGGOTA PERSEKUTUANANGGOTA PERSEKUTUAN
 Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan
pembagian laba (rugi) kepada pihak lain maka pembukuan di dalam persekutuan
terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening
modal pihak pembeli.
 PT. WIKA di bentuk pada Januari 2000 di mana tuan A & B masing – masing
memilki modal sebesar Rp. 600.000 & Rp. 400.000. Pada akhir tahun tuan C
ingin bergabung dalam persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan A
dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000.
Jurnal :
Modal A Rp. 150.000
Modal B Rp. 100.000
Modal C Rp. 250.000
Komposisi modal yang terbentuk :
  Sebelum masuknya
C
Setelah masuknya C didalam persekutuan
Modal A 600.000,00 450.000,00
Modal B 400.000,00 300.000,00
Modal C - 250.000,00
Modal Persekutuan 1.000.000,00 1.000.000,00
SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)
DENGAN MEMBERIKAN BONUS DANDENGAN MEMBERIKAN BONUS DAN
ATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTAATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTA
PEMILIK YANG LAMAPEMILIK YANG LAMA
Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan
sukses maka biasanya kepada anggota baru yang akan
masuk di bebani kewajiban – kewajiban terhadapnya
antara lain :
Bagian penyertaan dari pada anggota baru harus di
kurangi dengan jumlah tertentu sebagai bonus kepada
anggota pemilik lama.
Goodwill persekutuan harus di adakan dan di kredit
sebagai penambahan modal anggota – anggota
pemilik yang lama.
PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIKPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIK
LAMALAMA
• Tuan L, M dan N adalah anggota – anggota persekutuan dengan
modal dan pembagian laba (rugi) masing – masing yaitu :
• Pada saat itu Tuan O ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan
dan di terima oleh anggota – anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan
O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyertaan modal
sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan
setoran modal tuan O merupakan bonus yang di bagikan kepada
pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba – rugi yang
ada.
• Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O yaitu :
  Saldo Modal Pembagian Laba (Rugi)
Tuan L 50.000 45%
Tuan M 30.000 35%
Tuan N 20.000 20%
Jumlah 100.000 100%
Kas Rp. 40.0000,00  
Modal L   Rp. 2.250,00
Modal M   Rp. 1.750,00
Modal N   Rp. 1.000,00
Modal O   Rp. 35.000,00
LANJUTAN ..LANJUTAN ..
• Perhitungan :
• Modal Tuan O di nilai 25% dari modal persekutuan yang baru :
25% x Rp. 140.000 = Rp. 35.000
• Bonus tersebut di bagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba
(rugi) sebagai berikut :
Jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tuan
O)
Setoran Modal Tuan O
 
Jumlah modal persekutuan yang baru
Rp.100.000,00
Rp.40.000,00
 
Rp.140.000.00
Setoran Modal Tuan O
Bagian modal yang di perhitungkan
 
Bonus untuk anggota pemilik lama  
Rp.40.000,00
Rp.35.000,00
 
Rp. 5.000,00
Tuan L menerima : 45% x Rp. 5.000,00 =
Tuan M menerima : 35% x Rp. 5.000,00 =
Tuan N menerima : 20% x Rp. 5.000,00 =
 jumlah bonus
Rp. 2.250,00
Rp. 1.750,00
Rp. 1.000,00
Rp. 5.000,00
PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTAPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA
PEMILIK LAMAPEMILIK LAMA
 Persekutuan Tuan L, M, dan N tersebut di atas setuju untuk memasukkan Tuan O
dengan ketentuan bahwa Tuan O menyetorkan uangnya sebesar Rp. 40.000 untuk
¼ bagian dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan perhitungan saldo
modalnya yang baru merupakan goodwill yang harus di bentuk di dalam
persekutuan.
 Dalam hal ini setoran modal Tuan O sebesar Rp. 40.000 di nilai sebesar 25% dari
modal persekutuan yang baru sehingga modal persekutuan yang baru harus
berjumlah :
100/25 x Rp. 40.000 = Rp. 160.000
 Goodwill tersebut dibagi antara anggota pemilik lama sesuai dengan perbandingan
pembagian laba (rugi) sebagai berikut :
Jumlah modal anggota pemilik lama + (L
M dan N)
Rp.
100.000,00
 
Ditambah setoran modal tuan O Rp.40.000,00  
Modal persekutuan yang riil Rp.
140.000,00
Goodwill yang harus di bentuk Rp.
20.000,00
Tuan L
Tuan M
Tuan N
: 45% x 20.000,00
: 35% x 20.000,00
: 20% x 20.000,00
jumlah
= Rp.9.000,00
= Rp.7.000,00
= Rp.4.000,00
= Rp.20.000,00
LANJUTAN ..LANJUTAN ..
 Adapun jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O adalah sebagai
berikut :
 Pembentukan Goodwill :
 Setoran Modal Tuan O :
Goodwill
Tuan L
Tuan M
Tuan N
Rp. 20.000,00  
= Rp.9.000,00
= Rp.7.000,00
= Rp.4.000,00
Kas
Modal O
Rp. 40.000,00  
Rp. 40.000,00
SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)
DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAUDENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU
GOODWILL KEPADA ANGGOTA YANGGOODWILL KEPADA ANGGOTA YANG
BARUBARU
Bonus atau goodwill yang di berikan kepada anggota yang
baru timbul karena persekutuan yang ada mungkin
mengharapkan adanya keuntungan yang lebih besar apabila
calon anggota tertentu masuk ke dalam persekutuannya.
Dalam hal ini akan terjadi kemungkinan – kemungkinan
sebagai berikut :
¤Bagian modal anggota pemilik lama di kurangi dan di
berikan sebagai bonus kepada anggota yang baru, atau
¤Goodwill harus di bentuk dan di kredit pada rekening
modal anggota yang baru.
PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTAPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA
YANG BARUYANG BARU
 Persekutuan Tuan L, M dan N tersebut di muka setuju tuan O masuk ke dalam
persekutuan. Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyerahan
40% dari modal persekutuan yang baru.
 Perhitungan :
 Hak penyertaan tuan O di hitung 40% dari :
 Bonus sebesar Rp. 16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama,
dengan perhitungan sebagai berikut:
Saldo modal (sebelum masuknya Tuan O)
Setoran modal tuan O
Jumlah
Rp.100.000,00
Rp.40.000.00
Rp.140.000.00
Saldo modal yang baru : 40% x Rp.
140.000,00
Setoran modal tuan O
Bonus kepada Tuan O
Rp.56.000,00
Rp.40.000.00
Rp.16.000.00
Tuan L
Tuan M
Tuan N
: 45% x Rp. 16.000
: 35% x Rp. 16.000
: 20% x Rp. 16.000
Jumlah
Rp.7.200,00
Rp.5.600,00
Rp.3.200,00
Rp.16.000,00
LANJUTAN ..LANJUTAN ..
 Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah :
Kas
Modal L (45% x 16.000)
Modal M (35% x 16.000)
Modal N (20% x 16.000)
Modal O
Rp.40.0000
Rp.7.200,00
Rp.5.600,00
Rp.3.200,00
Rp. 56.000,00
PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUKPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK
ANGGOTA YANG BARUANGGOTA YANG BARU
 Persekutuan Tuan L, M dan N setuju Tuan O masuk kedalam persekutuan
dengan ketentuan bahwa Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000.
setoran modal Tuan O ini merupakan 37,50% dari modal persekutuan yang
baru. Sedang Tuan L, M dan N masing – masing tidak bersedia untuk di
kurangi saldo modalnya.
 Karena tuan L, M dan N tidak bersedia di kurangi modalnya, maka jumlah
modal Tuan L, M dan N yang jumlahnya sebesar Rp. 100.000 itu akan
merupakan 62 ½ dari modal persekutuan yang baru, sedang bagian modal Tuan
O adalah 37 ½ %. Dengan demikian jumlah modal persekutuan yang baru
adalah :
Rp. 160.000,00 ( 100/62,5 x Rp. 100.000,00)
Modal Tuan O sebagai penyertaan terhadap 37 ½ % dari modal persekutuan
yang baru adalah :
37½x Rp. 160.000,00
Setoran modal
Goodwill
Rp. 60.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
LANJUTAN ..LANJUTAN ..
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah :
Kas
Goodwill
Modal Tuan O
Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
-
 -
 -
Rp. 60.000,00
PEMBUBARAN FIRMA KARENAPEMBUBARAN FIRMA KARENA
PENGUNDURAN DIRI SEKUTUPENGUNDURAN DIRI SEKUTU
Berdasarkan pengembalian modal kepada sekutu yang keluar dan
perubahan modal sekutu yang bertahan, maka pengunduran diri
sekutu dengan menerima pengembalian modal dapat di
kelompokkan sebagai berikut :
1. Tanpa membentuk bonus dan goodwill
2. Bonus untuk sekutu bertahan
3. Bonus untuk sekutu yang mundur
4. Mengakui goodwill untuk sekutu yang mundur
5. Mengakui goodwill untuk seluruh sekutu
6. Menghapus goodwill
MENENTUKAN ADANYA BONUSMENENTUKAN ADANYA BONUS
ATAU GOODWILLATAU GOODWILL
1. Pengembalian modal = Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu tidak menibulkan bonus atau
goodwill.
2. Pengembalian modal > Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu menimbulkan bonus atau
goodwill
3. Pengembalian modal < Saldo modal. Hal ini berarti
pengunuran diri sekutu menghapus Goodwill atau
mebentuk bonus bagi sekutu yang bertahan
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAUPENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAU
GOODWILLGOODWILL
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 :
3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma. B dan C sepakat untuk
memberikan kas sebesar Rp 200.000.000 yaitu sebesar hak
modalnya.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 200.000.000
Kas 200.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU
YANG BERTAHANYANG BERTAHAN
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5
mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan bersedia menerima pengembalian modal
Rp 190.000.000 karena memberikan bonus kepada sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 10.000.000
Modal B 3.750.000
Modal C 6.250.000
(mencatat bonus bagi B dan C)
Modal A 190.000.000
Kas 190.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU
YANG MUNDURYANG MUNDUR
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai
modal masing – masing sebagai berikut:
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp
210.000.000, karena menerima bonus dari sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal B 3.750.000
Modal C 6.250.000
Modal A 10.000.000
(mencatat bonus bagi B dan C)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANGPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANG
MUNDURMUNDUR
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5
mempunyai modal masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp
210.000.000, karena menerima Goodwill dari sekutu yang bertahan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Goodwill 10.000.000
Modal A 10.000.000
(mencatat goodwill bagi A)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUHPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUH
SEKUTUSEKUTU
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal
masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000,
karena menerima Goodwill dan persekutuan mengakui goodwill untuk seluruh sekutu.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Goodwill 50.000.000
Modal A 10.000.000
Modal B 15.000.000
Modal C 25.000.000
(mencatat goodwill bagi A, B dan C)
Modal A 210.000.000
Kas 210.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)
EXAMPLEEXAMPLE
PENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILLPENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILL
Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal
masing – masing sebagai berikut :
A = Rp 200.000.000
B = Rp 250.000.000
C = Rp 550.000.000 +
T = Rp1.000.000.000
A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 190.000.000
karena menghapus Goodwill persekutuan.
Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut :
Keterangan Debit Kredit
Modal A 10.000.000
Modal B 15.000.000
Modal C 25.000.000
Goodwill 50.000.000
(Menghapus goodwill persekutuan)
Modal A 190.000.000
Kas 190.000.000
(mencatat pembayaran kepada A)

More Related Content

What's hot

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
Nadia Amelia
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
baursulaiman
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
karomah95
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
Adi Jauhari
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
aosta julytha
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
aninchuy
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Corinna Theodora
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
Hutria Angelina Mamentu
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
ahmad aniq azharoni
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Lusi Mei
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Accounting Changes and Error
Accounting Changes and ErrorAccounting Changes and Error
Accounting Changes and Error
Nico Iswaraputra
 

What's hot (20)

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Accounting Changes and Error
Accounting Changes and ErrorAccounting Changes and Error
Accounting Changes and Error
 

Similar to Pembubaran Firma

Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.pptMateri Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
HamamAhmad
 
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemenKOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
IhsanFauzanWalidi
 
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilikTugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
Natalia Nainggolan
 
Akuntansi untuk perskutuan
Akuntansi untuk perskutuanAkuntansi untuk perskutuan
Akuntansi untuk perskutuan
Jesika Amanda
 
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptxmakalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
SriNofitri
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Corinna Theodora
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
PERTEMUAN-2-AKL.ppt
PERTEMUAN-2-AKL.pptPERTEMUAN-2-AKL.ppt
PERTEMUAN-2-AKL.ppt
WandaAyuSartika1
 
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptxBab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
AbdulRozak821135
 
Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Akl i persekutuan dan usahanya
Akl i   persekutuan dan usahanyaAkl i   persekutuan dan usahanya
Akl i persekutuan dan usahanya
rahmawatirahmawati28
 
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptxPPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
NailaZanjabilaZulpa
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Suyanto _Akt
 
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptxPertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Yuliana Fh
 
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
ssuser80cf19
 
Pencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasPencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasKasmadi Rais
 
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptxAKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
seftifauziah
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
phatar_augrah
 
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptxAkuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
HamamAhmad
 

Similar to Pembubaran Firma (20)

Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.pptMateri Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
Materi Inisiasi 4: Akuntansi untuk Persekutuan.ppt
 
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemenKOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
 
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilikTugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
Tugas 2 = persekutuan pembubaran oleh pemilik
 
Akuntansi untuk perskutuan
Akuntansi untuk perskutuanAkuntansi untuk perskutuan
Akuntansi untuk perskutuan
 
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptxmakalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
 
PERTEMUAN-2-AKL.ppt
PERTEMUAN-2-AKL.pptPERTEMUAN-2-AKL.ppt
PERTEMUAN-2-AKL.ppt
 
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptxBab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
 
Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)
 
Akl i persekutuan dan usahanya
Akl i   persekutuan dan usahanyaAkl i   persekutuan dan usahanya
Akl i persekutuan dan usahanya
 
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptxPPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptxPertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
 
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
02 Akuntansi Persekutuan_Alokasi Laba dan Rugi Persekutuan_New.pptx
 
Pencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasPencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitas
 
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptxAKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
 
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptxAkuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
 
Bab 12 Persekutuan
Bab 12 PersekutuanBab 12 Persekutuan
Bab 12 Persekutuan
 

More from DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO

Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Kewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajianKewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajian
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Akl kompensasi manajemen
Akl   kompensasi manajemenAkl   kompensasi manajemen
Akl kompensasi manajemen
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Kas
KasKas
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Kas kecil
Kas kecilKas kecil
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Aktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak BerwujudAktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak Berwujud
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Persediaan
PersediaanPersediaan
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Piutang
PiutangPiutang
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Investasi saham
Investasi sahamInvestasi saham
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 

More from DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO (20)

Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
 
Kewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajianKewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajian
 
Akl kompensasi manajemen
Akl   kompensasi manajemenAkl   kompensasi manajemen
Akl kompensasi manajemen
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
 
Kas
KasKas
Kas
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Selisih kas
 
Kas kecil
Kas kecilKas kecil
Kas kecil
 
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
 
Aktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak BerwujudAktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak Berwujud
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 
Investasi saham
Investasi sahamInvestasi saham
Investasi saham
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 

Recently uploaded

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (13)

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 

Pembubaran Firma

  • 1. PERSEKUTUANPERSEKUTUAN PEMBUBARAN OLEHPEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN KEPEMILIKANPERUBAHAN KEPEMILIKAN AKADEMI AKUNTANSI RIAUAKADEMI AKUNTANSI RIAU KOTA DUMAIKOTA DUMAI DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.MdDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.Md
  • 2. PEMBUBARANPEMBUBARAN PERSEKUTUANPERSEKUTUAN Ada empat jenis pembubaran persekutuan  Dissociation/Pengunduran Diri  Dissolution/Pembubaran  Termination/Terminasi  Liquidation/Likuidasi.
  • 3. DISSOCIATIONDISSOCIATION  Dissociation adalah konsep hukum untuk pengunduran diri sekutu karena meninggal, pensiun atau pengunduran diri secara sukarela atau tidak sukarela.  Tidak semua dissociation menimbulkan pembubaran persekutuan . Banyak dissociation hanya melibatkan pembelian kepemilikan sekutu yang mengundurkan diri di bandingkan melakukan terminasi atau likuidasi.
  • 4. DISSOLUTIONDISSOLUTION  Dissolution merupakan pengakhiran persekutuan pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau dengan persetujuan tertulis dari seluruh sekutu.  Dissolution juga termasuk perubahan hubungan antar sekutu karena ada sekutu baru yg masuk persekutuan
  • 5. TERMINATION DANTERMINATION DAN LIQUIDATIONLIQUIDATION  Termination merupakan akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan , persekutuan tidak lagi mengalami keninambungan usaha pada saat penghentian.  Liquidation merupakan penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian aktiva tersisa kepada masing – masing sekutu
  • 6. KONDISI YANGKONDISI YANG MENIMBULKANMENIMBULKAN PEMBUBARANPEMBUBARAN 1. Pembubaran oleh tindakan sekutu. 2. Pembubaran karena ketentuan undang – undang 3. Pembubaran oleh keputusan pengadilan.
  • 7. PEMBUBARAN OLEH TINDAKANPEMBUBARAN OLEH TINDAKAN SEKUTUSEKUTU Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuan firma dapat menimbulkan pembubaran. Hal ini meliputi : 1. Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan 2. Persetujuan yang saling menguntungkan 3. Pengunduran diri seorang sekutu
  • 8. PEMBUBARAN KARENA KETENTUANPEMBUBARAN KARENA KETENTUAN UNDANG – UNDANGUNDANG – UNDANG Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan – kemungkinan tertentu yang di tetapkan oleh undang – undang yakni : 1. Kematian seorang anggota persekutuan firma 2. Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri 3. Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak sah lagi untuk bergerak atau bagi masing – masing anggota untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma 4. Perang terhadap negeri seorang anggota yang menjadi penduduk negeri itu
  • 9. PEMBUBARAN OLEH KEPUTUSANPEMBUBARAN OLEH KEPUTUSAN PENGADILANPENGADILAN Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal berikut : 1. Seorang sekutu tidak waras atau tak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma 2. Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang di jalankan 3. Perselisihan intern di antara para sekutu 4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan 5. Alasan lain yang menyebabkan pembubaran di anggap adil
  • 10. PERSOALAN AKUNTANSIPERSOALAN AKUNTANSI DALAM PEMBUBARANDALAM PEMBUBARAN PERSEKUTUANPERSEKUTUAN 1. Masuknya seorang atau lebih sekutu baru untuk meningkatkan modal persekutuan. 2. Pengunduran diri seorang sekutu sedangkan sekutu yang tinggal tetap ingin melanjutkan usahanya 3. Meninggalnya seorang atau lebih anggota persekutuan 4. Berubahnya bentuk persekutuan menjadi perseroan terbatas.
  • 11. PEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARIPEMBELIAN SEBAGIAN HAK PENYERTAAN DARI ANGGOTA PERSEKUTUANANGGOTA PERSEKUTUAN  Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan pembagian laba (rugi) kepada pihak lain maka pembukuan di dalam persekutuan terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening modal pihak pembeli.  PT. WIKA di bentuk pada Januari 2000 di mana tuan A & B masing – masing memilki modal sebesar Rp. 600.000 & Rp. 400.000. Pada akhir tahun tuan C ingin bergabung dalam persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan A dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000. Jurnal : Modal A Rp. 150.000 Modal B Rp. 100.000 Modal C Rp. 250.000 Komposisi modal yang terbentuk :   Sebelum masuknya C Setelah masuknya C didalam persekutuan Modal A 600.000,00 450.000,00 Modal B 400.000,00 300.000,00 Modal C - 250.000,00 Modal Persekutuan 1.000.000,00 1.000.000,00
  • 12. SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI) DENGAN MEMBERIKAN BONUS DANDENGAN MEMBERIKAN BONUS DAN ATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTAATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTA PEMILIK YANG LAMAPEMILIK YANG LAMA Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan sukses maka biasanya kepada anggota baru yang akan masuk di bebani kewajiban – kewajiban terhadapnya antara lain : Bagian penyertaan dari pada anggota baru harus di kurangi dengan jumlah tertentu sebagai bonus kepada anggota pemilik lama. Goodwill persekutuan harus di adakan dan di kredit sebagai penambahan modal anggota – anggota pemilik yang lama.
  • 13. PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIKPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIK LAMALAMA • Tuan L, M dan N adalah anggota – anggota persekutuan dengan modal dan pembagian laba (rugi) masing – masing yaitu : • Pada saat itu Tuan O ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dan di terima oleh anggota – anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyertaan modal sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan setoran modal tuan O merupakan bonus yang di bagikan kepada pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba – rugi yang ada. • Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O yaitu :   Saldo Modal Pembagian Laba (Rugi) Tuan L 50.000 45% Tuan M 30.000 35% Tuan N 20.000 20% Jumlah 100.000 100% Kas Rp. 40.0000,00   Modal L   Rp. 2.250,00 Modal M   Rp. 1.750,00 Modal N   Rp. 1.000,00 Modal O   Rp. 35.000,00
  • 14. LANJUTAN ..LANJUTAN .. • Perhitungan : • Modal Tuan O di nilai 25% dari modal persekutuan yang baru : 25% x Rp. 140.000 = Rp. 35.000 • Bonus tersebut di bagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut : Jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tuan O) Setoran Modal Tuan O   Jumlah modal persekutuan yang baru Rp.100.000,00 Rp.40.000,00   Rp.140.000.00 Setoran Modal Tuan O Bagian modal yang di perhitungkan   Bonus untuk anggota pemilik lama   Rp.40.000,00 Rp.35.000,00   Rp. 5.000,00 Tuan L menerima : 45% x Rp. 5.000,00 = Tuan M menerima : 35% x Rp. 5.000,00 = Tuan N menerima : 20% x Rp. 5.000,00 =  jumlah bonus Rp. 2.250,00 Rp. 1.750,00 Rp. 1.000,00 Rp. 5.000,00
  • 15. PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTAPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA PEMILIK LAMAPEMILIK LAMA  Persekutuan Tuan L, M, dan N tersebut di atas setuju untuk memasukkan Tuan O dengan ketentuan bahwa Tuan O menyetorkan uangnya sebesar Rp. 40.000 untuk ¼ bagian dari modal persekutuan yang baru. Kelebihan perhitungan saldo modalnya yang baru merupakan goodwill yang harus di bentuk di dalam persekutuan.  Dalam hal ini setoran modal Tuan O sebesar Rp. 40.000 di nilai sebesar 25% dari modal persekutuan yang baru sehingga modal persekutuan yang baru harus berjumlah : 100/25 x Rp. 40.000 = Rp. 160.000  Goodwill tersebut dibagi antara anggota pemilik lama sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut : Jumlah modal anggota pemilik lama + (L M dan N) Rp. 100.000,00   Ditambah setoran modal tuan O Rp.40.000,00   Modal persekutuan yang riil Rp. 140.000,00 Goodwill yang harus di bentuk Rp. 20.000,00 Tuan L Tuan M Tuan N : 45% x 20.000,00 : 35% x 20.000,00 : 20% x 20.000,00 jumlah = Rp.9.000,00 = Rp.7.000,00 = Rp.4.000,00 = Rp.20.000,00
  • 16. LANJUTAN ..LANJUTAN ..  Adapun jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O adalah sebagai berikut :  Pembentukan Goodwill :  Setoran Modal Tuan O : Goodwill Tuan L Tuan M Tuan N Rp. 20.000,00   = Rp.9.000,00 = Rp.7.000,00 = Rp.4.000,00 Kas Modal O Rp. 40.000,00   Rp. 40.000,00
  • 17. SUATU PENYERTAAN (INVESTASI)SUATU PENYERTAAN (INVESTASI) DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAUDENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTA YANGGOODWILL KEPADA ANGGOTA YANG BARUBARU Bonus atau goodwill yang di berikan kepada anggota yang baru timbul karena persekutuan yang ada mungkin mengharapkan adanya keuntungan yang lebih besar apabila calon anggota tertentu masuk ke dalam persekutuannya. Dalam hal ini akan terjadi kemungkinan – kemungkinan sebagai berikut : ¤Bagian modal anggota pemilik lama di kurangi dan di berikan sebagai bonus kepada anggota yang baru, atau ¤Goodwill harus di bentuk dan di kredit pada rekening modal anggota yang baru.
  • 18. PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTAPEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA YANG BARUYANG BARU  Persekutuan Tuan L, M dan N tersebut di muka setuju tuan O masuk ke dalam persekutuan. Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000 untuk penyerahan 40% dari modal persekutuan yang baru.  Perhitungan :  Hak penyertaan tuan O di hitung 40% dari :  Bonus sebesar Rp. 16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama, dengan perhitungan sebagai berikut: Saldo modal (sebelum masuknya Tuan O) Setoran modal tuan O Jumlah Rp.100.000,00 Rp.40.000.00 Rp.140.000.00 Saldo modal yang baru : 40% x Rp. 140.000,00 Setoran modal tuan O Bonus kepada Tuan O Rp.56.000,00 Rp.40.000.00 Rp.16.000.00 Tuan L Tuan M Tuan N : 45% x Rp. 16.000 : 35% x Rp. 16.000 : 20% x Rp. 16.000 Jumlah Rp.7.200,00 Rp.5.600,00 Rp.3.200,00 Rp.16.000,00
  • 19. LANJUTAN ..LANJUTAN ..  Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah : Kas Modal L (45% x 16.000) Modal M (35% x 16.000) Modal N (20% x 16.000) Modal O Rp.40.0000 Rp.7.200,00 Rp.5.600,00 Rp.3.200,00 Rp. 56.000,00
  • 20. PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUKPEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA YANG BARUANGGOTA YANG BARU  Persekutuan Tuan L, M dan N setuju Tuan O masuk kedalam persekutuan dengan ketentuan bahwa Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000. setoran modal Tuan O ini merupakan 37,50% dari modal persekutuan yang baru. Sedang Tuan L, M dan N masing – masing tidak bersedia untuk di kurangi saldo modalnya.  Karena tuan L, M dan N tidak bersedia di kurangi modalnya, maka jumlah modal Tuan L, M dan N yang jumlahnya sebesar Rp. 100.000 itu akan merupakan 62 ½ dari modal persekutuan yang baru, sedang bagian modal Tuan O adalah 37 ½ %. Dengan demikian jumlah modal persekutuan yang baru adalah : Rp. 160.000,00 ( 100/62,5 x Rp. 100.000,00) Modal Tuan O sebagai penyertaan terhadap 37 ½ % dari modal persekutuan yang baru adalah : 37½x Rp. 160.000,00 Setoran modal Goodwill Rp. 60.000,00 Rp. 40.000,00 Rp. 20.000,00
  • 21. LANJUTAN ..LANJUTAN .. Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah : Kas Goodwill Modal Tuan O Rp. 40.000,00 Rp. 20.000,00 -  -  - Rp. 60.000,00
  • 22. PEMBUBARAN FIRMA KARENAPEMBUBARAN FIRMA KARENA PENGUNDURAN DIRI SEKUTUPENGUNDURAN DIRI SEKUTU Berdasarkan pengembalian modal kepada sekutu yang keluar dan perubahan modal sekutu yang bertahan, maka pengunduran diri sekutu dengan menerima pengembalian modal dapat di kelompokkan sebagai berikut : 1. Tanpa membentuk bonus dan goodwill 2. Bonus untuk sekutu bertahan 3. Bonus untuk sekutu yang mundur 4. Mengakui goodwill untuk sekutu yang mundur 5. Mengakui goodwill untuk seluruh sekutu 6. Menghapus goodwill
  • 23. MENENTUKAN ADANYA BONUSMENENTUKAN ADANYA BONUS ATAU GOODWILLATAU GOODWILL 1. Pengembalian modal = Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu tidak menibulkan bonus atau goodwill. 2. Pengembalian modal > Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu menimbulkan bonus atau goodwill 3. Pengembalian modal < Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu menghapus Goodwill atau mebentuk bonus bagi sekutu yang bertahan
  • 24. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAUPENGUNDURAN SEKUTU TIDAK MEMBENTUK BONUS ATAU GOODWILLGOODWILL Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut : A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma. B dan C sepakat untuk memberikan kas sebesar Rp 200.000.000 yaitu sebesar hak modalnya. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Modal A 200.000.000 Kas 200.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)
  • 25. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU YANG BERTAHANYANG BERTAHAN Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut : A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan bersedia menerima pengembalian modal Rp 190.000.000 karena memberikan bonus kepada sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Modal A 10.000.000 Modal B 3.750.000 Modal C 6.250.000 (mencatat bonus bagi B dan C) Modal A 190.000.000 Kas 190.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)
  • 26. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTUPENGUNDURAN SEKUTU MEMBENTUK BONUS UNTUK SEKUTU YANG MUNDURYANG MUNDUR Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima bonus dari sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Modal B 3.750.000 Modal C 6.250.000 Modal A 10.000.000 (mencatat bonus bagi B dan C) Modal A 210.000.000 Kas 210.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)
  • 27. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANGPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SEKUTU YANG MUNDURMUNDUR Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut : A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima Goodwill dari sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Goodwill 10.000.000 Modal A 10.000.000 (mencatat goodwill bagi A) Modal A 210.000.000 Kas 210.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)
  • 28. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUHPENGUNDURAN SEKUTU GOODWILL UNTUK SELURUH SEKUTUSEKUTU Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut : A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima Goodwill dan persekutuan mengakui goodwill untuk seluruh sekutu. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Goodwill 50.000.000 Modal A 10.000.000 Modal B 15.000.000 Modal C 25.000.000 (mencatat goodwill bagi A, B dan C) Modal A 210.000.000 Kas 210.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)
  • 29. EXAMPLEEXAMPLE PENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILLPENGUNDURAN SEKUTU MENGHAPUS GOODWILL Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing – masing sebagai berikut : A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 190.000.000 karena menghapus Goodwill persekutuan. Jurnal pengunduran diri A akan di catat oleh firma sebagai berikut : Keterangan Debit Kredit Modal A 10.000.000 Modal B 15.000.000 Modal C 25.000.000 Goodwill 50.000.000 (Menghapus goodwill persekutuan) Modal A 190.000.000 Kas 190.000.000 (mencatat pembayaran kepada A)