Bab II dari dokumen tersebut membahas Enterprise Risk Management (ERM). ERM didefinisikan sebagai proses pengelolaan risiko secara menyeluruh untuk mengelola ketidakpastian dan memaksimalkan peluang agar sejalan dengan strategi perusahaan. ERM bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan efektivitas organisasi, pelaporan risiko, dan kinerja bisnis. Penerapan ERM membutuhkan dukungan manajemen, sum
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
Kerangka kerja manajemen risiko merupakan pondasi bagi penerapan proses manajemen risiko yang terdiri dari prinsip, desain, implementasi, evaluasi, dan perbaikan. Dokumen menjelaskan tujuan kerangka kerja untuk mengintegrasikan manajemen risiko ke organisasi, komponen kerangka kerja ISO 31000:2018, serta faktor kepemimpinan penting dalam penerapannya.
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...Asri Rosa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal serta manajemen risiko korporasi. Secara khusus membahas tentang kerangka pengendalian internal COSO dan komponen-komponen enterprise risk management (ERM) menurut COSO seperti lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan lain-lain. Juga membahas contoh penerapan manajemen risiko di PT Bank Central Asia Tbk.
Manajemen risiko penting untuk menghindari kerugian bisnis dan merupakan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko untuk mencapai tujuan perusahaan secara berkelanjutan. Pelatihan manajemen risiko membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
Kerangka kerja manajemen risiko merupakan pondasi bagi penerapan proses manajemen risiko yang terdiri dari prinsip, desain, implementasi, evaluasi, dan perbaikan. Dokumen menjelaskan tujuan kerangka kerja untuk mengintegrasikan manajemen risiko ke organisasi, komponen kerangka kerja ISO 31000:2018, serta faktor kepemimpinan penting dalam penerapannya.
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...Asri Rosa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal serta manajemen risiko korporasi. Secara khusus membahas tentang kerangka pengendalian internal COSO dan komponen-komponen enterprise risk management (ERM) menurut COSO seperti lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan lain-lain. Juga membahas contoh penerapan manajemen risiko di PT Bank Central Asia Tbk.
Manajemen risiko penting untuk menghindari kerugian bisnis dan merupakan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko untuk mencapai tujuan perusahaan secara berkelanjutan. Pelatihan manajemen risiko membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif.
Proses yang dipengaruhi oleh Board of Directors, manajemen, dan personil lain dalam entitas, diaplikasikan pada pembentukan strategi dan pada seluruh bagian perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko selaras dengan risk appetite entitas, untuk menyediakan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran dari entitas.
Siapa saja yang menggunakan COBIT? COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
Proses pengurusan risiko melibatkan pengenalpasti, analisis, penilaian dan kawalan risiko secara sistematik dan berterusan untuk menyokong pencapaian objektif organisasi."
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Risk Management. Universita...vanset98
Risk Management. this paper tell it more about RISK MANAGEMENT, the function of it, the advantages of it, implementation of it. this paper will help to anwer what's the risk management and all of relations.
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...RiriPratiwi2
Dokumen tersebut membahas tiga model kerangka pengendalian internal yaitu COBIT, COSO, dan ERM. COBIT merupakan kerangka kerja untuk tata kelola TI yang terdiri atas empat domain yaitu perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, pengantaran dan dukungan, serta pengawasan dan evaluasi. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan staf untuk mencapai e
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Kanaidi ken
Pelatihan ini membahas manajemen risiko strategis bagi BOD dan BOC BUMN beserta anak perusahaan. Pelatihan ini menjelaskan prinsip-prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000 dan COSO ERM, serta kebijakan manajemen risiko menurut Permen BUMN terbaru. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta tentang identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko strategis guna mencapai tujuan jangka panjang perusahaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen risiko merupakan proses penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai risiko seperti keuangan, operasional, hukum, dan strategis guna memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan. Sistem manajemen risiko perusahaan didasarkan pada pendekatan tiga lini pertahanan yang terdiri dari unit bisnis, fungsi pengawasan, dan audit internal.
Teks tersebut membahas tentang manajemen risiko, meliputi pengertian, tujuan, jenis, komponen, tahapan dan ruang lingkupnya. Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau menghapus risiko. Terdiri dari 8 komponen yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, identifikasi peristiwa, penilaian risiko, tanggapan risiko, aktivitas pengend
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...Asteria Dian Perdanawati
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dan peran auditor internal terkait manajemen risiko. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian dan fungsi manajemen risiko, proses manajemen risiko, peran auditor internal untuk memastikan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko, serta manfaat kolaborasi antara fungsi manajemen risiko dan auditor internal dalam mengelola risiko perusahaan.
KSEI adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian efek Indonesia. Mereka mengimplementasikan Enterprise Risk Management untuk mengelola risiko secara menyeluruh dan sistematis, mencakup risiko strategis, kepatuhan, keuangan, dan operasional. Tujuannya adalah meminimalkan risiko tanpa meningkatkan biaya.
KSEI adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian efek Indonesia. Mereka mengimplementasikan Enterprise Risk Management untuk mengelola risiko secara menyeluruh dan sistematis, mencakup risiko strategis, kepatuhan, keuangan, dan operasional. Tujuannya adalah meminimalkan risiko tanpa meningkatkan biaya.
Proses yang dipengaruhi oleh Board of Directors, manajemen, dan personil lain dalam entitas, diaplikasikan pada pembentukan strategi dan pada seluruh bagian perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko selaras dengan risk appetite entitas, untuk menyediakan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran dari entitas.
Siapa saja yang menggunakan COBIT? COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
Proses pengurusan risiko melibatkan pengenalpasti, analisis, penilaian dan kawalan risiko secara sistematik dan berterusan untuk menyokong pencapaian objektif organisasi."
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Risk Management. Universita...vanset98
Risk Management. this paper tell it more about RISK MANAGEMENT, the function of it, the advantages of it, implementation of it. this paper will help to anwer what's the risk management and all of relations.
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...RiriPratiwi2
Dokumen tersebut membahas tiga model kerangka pengendalian internal yaitu COBIT, COSO, dan ERM. COBIT merupakan kerangka kerja untuk tata kelola TI yang terdiri atas empat domain yaitu perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, pengantaran dan dukungan, serta pengawasan dan evaluasi. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan staf untuk mencapai e
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Kanaidi ken
Pelatihan ini membahas manajemen risiko strategis bagi BOD dan BOC BUMN beserta anak perusahaan. Pelatihan ini menjelaskan prinsip-prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000 dan COSO ERM, serta kebijakan manajemen risiko menurut Permen BUMN terbaru. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta tentang identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko strategis guna mencapai tujuan jangka panjang perusahaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen risiko merupakan proses penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai risiko seperti keuangan, operasional, hukum, dan strategis guna memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan. Sistem manajemen risiko perusahaan didasarkan pada pendekatan tiga lini pertahanan yang terdiri dari unit bisnis, fungsi pengawasan, dan audit internal.
Teks tersebut membahas tentang manajemen risiko, meliputi pengertian, tujuan, jenis, komponen, tahapan dan ruang lingkupnya. Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau menghapus risiko. Terdiri dari 8 komponen yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, identifikasi peristiwa, penilaian risiko, tanggapan risiko, aktivitas pengend
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...Asteria Dian Perdanawati
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dan peran auditor internal terkait manajemen risiko. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian dan fungsi manajemen risiko, proses manajemen risiko, peran auditor internal untuk memastikan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko, serta manfaat kolaborasi antara fungsi manajemen risiko dan auditor internal dalam mengelola risiko perusahaan.
KSEI adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian efek Indonesia. Mereka mengimplementasikan Enterprise Risk Management untuk mengelola risiko secara menyeluruh dan sistematis, mencakup risiko strategis, kepatuhan, keuangan, dan operasional. Tujuannya adalah meminimalkan risiko tanpa meningkatkan biaya.
KSEI adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian efek Indonesia. Mereka mengimplementasikan Enterprise Risk Management untuk mengelola risiko secara menyeluruh dan sistematis, mencakup risiko strategis, kepatuhan, keuangan, dan operasional. Tujuannya adalah meminimalkan risiko tanpa meningkatkan biaya.
Similar to Bab 2 Enterprise Risk Management.pdf (20)
Dokumen ini membahas tentang pengertian akuntansi manajemen yang merupakan sistem akuntansi internal perusahaan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan pihak internal dalam pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, serta pengukuran biaya yang dibutuhkan manajemen. Peran akuntansi manajemen adalah mengidentifikasi, mengumpul
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, termasuk pengertian manajemen, risiko, dan manajemen risiko. Jenis-jenis risiko yang dijelaskan adalah risiko bisnis, geografis, politik, ekonomi, dan persaingan. Komponen proses manajemen risiko mencakup identifikasi sumber risiko, penilaian, dan pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, termasuk pengertian manajemen, risiko, dan manajemen risiko. Jenis-jenis risiko yang dijelaskan adalah risiko bisnis, geografis, politik, ekonomi, dan persaingan. Komponen proses manajemen risiko mencakup identifikasi sumber risiko, penilaian, dan pengambilan keputusan.
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan danaDodi Suryadi
Dokumen tersebut membahas analisis aliran dana perusahaan dalam dua pengertian, yaitu kas dan modal kerja. Terdapat penjelasan mengenai unsur-unsur yang memperbesar dan memperkecil kas, serta contoh analisis laporan sumber dan penggunaan dana perusahaan PT Cahaya.
Manajemen persediaan merupakan hal penting bagi perusahaan manufaktur dan perdagangan untuk menjamin kelancaran produksi dan ketersediaan barang. Dokumen menjelaskan konsep persediaan, economic order quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, serta reorder point untuk menentukan tingkat persediaan minimum.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen modal kerja perusahaan, termasuk pengertian, konsep, jenis, dan kebijakan modal kerja serta metode untuk menentukan kebutuhan modal kerja.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. A. Definisi Enterprise Risk Management (ERM)
○ Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses pengelolaan risiko secara
menyeluruh untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan
memaksimalkan peluang yang diimplementasikan dalam strategi perusahaan yang
dipengaruhi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
○ Menurut beberapa para ahli :
○ Enterprise Risk Management adalah kerangka yang komprehensif, terintegrasi, untuk
mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer risiko, untuk
memaksimumkan nilai perusahaan (Wiley, 2004).
○ Enterprise Risk Management (ERM) adalah kerangka kerja yang komprehensif dan
integratif untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional (modal ekonomi),
dan transfer risiko dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan (James Lam, 2003).
2
3. B. Manfaat ERM
1. Peningkatan efektivitas organisasi
2. Pelaporan risiko yang lebih baik
3. Perbaikan kinerja bisnis
3
4. Efektivitas organisasi.
○ Penunjukan seorang Chief Risk Officer (CRO) dan
pembentukan fungsi ERM memungkinkan adanya
koordinasi dari atas ke bawah agar berbagai fungsi
bekerja secara efisien. Suatu tim yang terintegrasi bukan
saja dapat menangani berbagai risiko, tetapi juga
kertergantungan antar berbagai risiko.
4
5. Pelaporan Risiko
○
Unit enterprise risk dapat menetapkan prioritas, tingkat dan isi laporan
risiko yang harus disampaikan kepada manajemen senior dan direksi:
Perspektif perusahaan atas kerugian agregat,
Pengecualian kebijakan,
Risk incidents,
Eksposur penting
Indikator peringatan dini.
○ Laporan ini dapat berbentuk panel risiko yang mencakup informasi tepat
waktu dan ringkas mengenai risiko-risiko penting perusahaan. Tujuan
pelaporan ERM pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan
transparansi di seluruh organisasi.
5
6. Kinerja Bisnis
○ ERM mendukung pengambilan keputusan penting perusahaan
seperti pengalokasian modal, pengembangan dan penetapan
harga produk serta merger dan akuisisi.
○ Perbaikan yang dapat dicapai mencakup penurunan kerugian,
volatilitas pendapatan yang lebih rendah, dan peningkatan nilai
pemegang saham.
○ Perbaikan itu adalah hasil dari pandangan portfolio atas semua
risiko, mengelola hubungan antar risiko, modal dan profitabilitas
dan merasionalisasikan strategi pemindahan risiko.
6
7. “
7
C. Komponen dari ERM
1. Corporate Governance
Mengembangkan manajemen risiko dari atas ke bawah
2. Manajemen Lini
Penyelarasan strategi
bisnis
3. Manajemen Portfolio.
Berfikir dan bertindak
seperti “fund manajer”
4. Transfer Risiko
Memindahkan risiko yang
terkonsentrasi dan tidak efisien
5. Analisa Risiko
Mengembangkan piranti analisis canggih
6. Sumber daya data dan teknologi
Mengintegrasikan, kemampuan & sistem data
7. Manajemen Stakeholder
Meningkatkan transparansi risiko untuk para stakeholder utama
8. 1. Corporate Governance
○ Tata kelola perusahaan memastikan agar Direksi dan
Komisaris telah membuat proses organisatoris yang tepat
dan kendali perusahaan untuk mengukur dan mengelola
risiko lintas perusahaan.
○ Dari perspektif ERM, tanggung jawab Direksi dan Komisaris
meliputi:
○ Mendifinisikan risk appetite, toleransi kerugian,
leverage risiko terhadap modal, dan target peringkat
utang
○ Memastikan bahwa organisasi memiliki ketrampilan
manajemen risiko dan kemampuan penyerapan
risiko untuk mendukung strategi bisnisnya.
○ Pembuatan struktur organisasi dan pendefinisian
peran dan tanggung jawab manajemen risiko,
termasuk peran CRO
○ Pembentukan budaya risiko organisasi melalui
tindakan dan memperkuat komitmen melalui insentif
○ Pemberian kesempatan yang tepat untuk
pembelajaran organisatoris, pelatihan dan
pengembangan berkelanjutan. 8
9. ○ Manajemen lini harus menselaraskan strategi bisnis dengan
kebijakan risiko perusahaan:
○ Risiko transaksi bisnis harus sepenuhnya dinilai dan
digabungkan ke dalam penentuan harga dan target
profitabilitas dalam pelaksanaan strategi bisnis.
○ Perkiraan kerugian dan biaya modal risiko harus
disertakan dalam penentuan harga pinjaman atau
pengembalian hasil yang dibutuhkan dari proyek
investasi
○ Kriteria penerimaan risiko harus dibuat untuk
memastikan agar masalah manajemen risiko telah
dipertimbangkan dalam peluang produk dan pasar
baru.
2. Manajemen Lini
9
10. 3. Manajemen Portofolio
○ Manajemen harus bertindak seperti
“manajer investasi” dan menetapkan target
portfolio dan batas risiko untuk memastikan
diversifikasi yang tepat dan return yang
optimal
○ Pengaruh diversifikasi dari lindung nilai
alami hanya dapat ditangkap sepenuhnya
jika risiko organisasi dipandang sebagai
portfolio.
○ Fungsi manajemen portfolio memberikan
hubungan langsung antara manajemen
risiko dengan maksimalisasi nilai
pemegang saham
10
11. 4. Transfer Risiko
Untuk mengurangi risiko yang
tidak diinginkan, manajemen
harus mengevaluasi derivatif,
asuransi dan produk hibrida
secara konsisten dan memilih
alternatif dengan biaya yang
paling efektif.
11
12. Perkembangan analisis risiko canggih telah
mendukung kuantifikasi dan manajemen risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional secara lebih
konsisten.
Teknik yang sama yang mengijinkan pengukuran
eksposur risiko dan profitabilitas berbasis risiko dapat
digunakan untuk mengevaluasi produk pemindahan
risiko seperti derivatif, asuransi dan produk hibrida.
5. Analisa Risiko
12
13. 6. Sumber Daya Data dan Teknologi
○ Salah satu tantangan terbesar untuk ERM adalah
kumpulan portfolio dan data pasar yang
mendasari.
○ Data portfolio meliputi posisi risiko yang
tertangkap dalam sistem back office dan front
office yang berbeda;
○ Data pasar termasuk harga, volatilitas dan
korelasi.
○ Selain penggabungan data, standar dan proses
harus dibuat untuk meningkatkan kualitas data
yang dimasukkan ke dalam sistem risiko.
13
14. 7. Manajemen Stakeholder
○ Manajemen risiko juga harus digunakan
untuk meningkatkan transparansi risiko
bagi stakeholder.
○ Tujuan yang penting bagi manajemen
dalam menyampaikan laporan kepada
stakeholder penting adalah jaminan bahwa
strategi manajemen risiko yang tepat telah
berfungsi sebagaimana mestinya.
14
15. D.Pentingnya ERM
Terdapat beberapa alasan mengapa ERM sangat diperlukan :
○ ERM membantu organisasi mencapai tujuannya sambil menghindari
perangkap dan kejutan-kejutan
○ Nilai akan menjadi maksimum bila manajemen menetapkan strategi
dan tujuan untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara
pertumbuhan, hasil dan risiko yang terkait, penyebaran sumber daya
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
○ ERM membantu memastikan pelaporan yang efektif dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan membantu menghindari rusaknya
reputasi dan konsekuensinya.
○ Penerapan manajemen risko harus mencakup:
a) Supervisi aktif dari dewan komisaris dan direksi;
b) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit.
c) Kecukupan proses indentifikas, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko dan sisstem informasi manajemen risiko; dan
d) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
15
16. E. Penerapan ERM
○ Kerangka kerja ERM terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan, disusun
dalam empat kategori:
1. Strategic : Level tujuan yang tinggi, sejalan dengan dukungan atas misi
perusahaan
2. Operations : Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
3. Reporting : Laporan yang realistis
4. Complience : Sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
○ ERM terdiri dari 8 komponen yang terkait satu sama lain:
Lingkungan internal
Penetapan tujuan
Identifikasi peristiwa
Risk assessment
Tanggapan terhadap risiko
Kegiatan pengendalian
Informasi dan komuninasi
Pemantauan
16
17. F. Tantangan dan Solusi Penerapan ERM
Terdapat beberapa tantangan dalam penerapan ERM
○ Kurangnya minat dari Direksi, Pejabat Senior dan pejabat bisnis.
○ Gagal dalam memamerkan “quick wins” dan manfaat yang berkesinambungan
○ Kurangnya sumber daya: SDM, sistem dan data
○ Pengukuran dan pelaporan risiko tidak efektif dan tidak konsisten
○ Gap antar risiko yang berbeda-beda dan kesalahan fungsi.
○ Biaya.
Solusi untuk penerapan ERM
○ Dapatkan dukungan dari direksi, pejabat senior dan pejabat bisnis dengan
menggunakan creasi yang bernilai-mengidentifikasi “quick wins”
○ SDM - profensional dan dalam jumlah yang cukup
○ Mengembangkan kerangka kerja ERM dan rencana penerapannya
○ Memelihara semangat -Penerapan ERM tidak akan dicapai dalam semalam, tetapi
akan melibatkan proses yang memakan waktu beberapa tahun.
17