BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...Riki Ardoni
Pada jurnal umum, transaksi dicatat dengan menggunakan jurnal dua kolom. Setelah itu ayat jurnal di posting satu demi satu kedalam akun yang terdapat dalam buku besar.
Sistem akuntansi seperti ini sangat mudah dipahami ketika memiliki data transaksi dalam jumlah relatif kecil. Namun pada perkembangannya saat perusahaan sudah memiliki transaksi sejenis dalam jumlah besar, maka metode jurnal umum dua kolom menjadi tidak efektif dan tidak simpel dalam penyajian.
Maka dari itu, Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus akan sangat membantu dan menyederhanakan sekali. Buku Besar Pembantu (subsidiary ledger) merupakan kumpulan dari akun-akun tersendiri yang memiliki kesamaan karakteristik yang dikumpulkan bersama dalam buku besar terpisah. sedangkan Jurnal khusus (special journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang berulang kali terjadi. Sebagai contoh korporasi memiliki jumlah besar pembayaran kas, maka korporasi ini akan menggunakan jurnal khusus pembayaran kas untuk mencatat transaksi tersebut. Sebagai lawannya, perusahaan juga akan membuat jurnal khusus penerimaan kas.
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...Riki Ardoni
Pada jurnal umum, transaksi dicatat dengan menggunakan jurnal dua kolom. Setelah itu ayat jurnal di posting satu demi satu kedalam akun yang terdapat dalam buku besar.
Sistem akuntansi seperti ini sangat mudah dipahami ketika memiliki data transaksi dalam jumlah relatif kecil. Namun pada perkembangannya saat perusahaan sudah memiliki transaksi sejenis dalam jumlah besar, maka metode jurnal umum dua kolom menjadi tidak efektif dan tidak simpel dalam penyajian.
Maka dari itu, Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus akan sangat membantu dan menyederhanakan sekali. Buku Besar Pembantu (subsidiary ledger) merupakan kumpulan dari akun-akun tersendiri yang memiliki kesamaan karakteristik yang dikumpulkan bersama dalam buku besar terpisah. sedangkan Jurnal khusus (special journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang berulang kali terjadi. Sebagai contoh korporasi memiliki jumlah besar pembayaran kas, maka korporasi ini akan menggunakan jurnal khusus pembayaran kas untuk mencatat transaksi tersebut. Sebagai lawannya, perusahaan juga akan membuat jurnal khusus penerimaan kas.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Materi ini menjjelaskan tentang langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung anggaran operasional, antara lain : anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, anggaran laporan rugi laba. Serta 2 jenis anggaran keuangan yaitu, anggaran kas & anggaran neraca
Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba usaha.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Materi ini menjjelaskan tentang langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung anggaran operasional, antara lain : anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, anggaran laporan rugi laba. Serta 2 jenis anggaran keuangan yaitu, anggaran kas & anggaran neraca
Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba usaha.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. I . Pengertian Kas
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar ( likuid ) dan
paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk
pembayaran gaji, membeli aktiva tetap. Kas yang di butuhkan perusahaan baik di gunakan
untuk operasi perusahaan sehari –hari maupun untuk pembelian aktiva tetap memiliki sifat
continue dan tidak countinue. Kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran tersebut di atas
merupakan aliran kas keluar ( cash outflow ).
Adapun aliran kas masuk ( Cash inflow ) atau termasuk dalam pembelanjaan pasif merupakan
aliran sumber-sumber dari mana kas di peroleh .
Dengan adanya aliran kas masuk dan aliran kas keluar yang continue, maka sangat penting
usaha pengelolaan kas ini .
2
3. II. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran kas masuk dan kas keluar
suatu perusahaan selama periode tertentu pada waktu yang akan datang . Periode
penyusunan anggaran kas ini dapat disusun untuk waktu tahunan, triwulanan, bulanan,
mingguan atau bahkan harian. Namun pada umumnya perusahaan menggunakan anggaran
kas bulanan yang di susun untuk jangka waktu 3 bulan, 6 bulan sampai 12 bulan.
Fokus anggaran kas meliputi dua bagian yaitu : penerimaan kas yang direncanakan dan
pengeluaran kas yang direncanakan. Merencanakan aliran uang kas masuk dan kas keluar
akan memberikan saldo posisi awal dan saldo posisi akhir kas yang direncanakan untuk
jangka waktu tertentu. Perencanaan aliran uang kas masuk dan keluar akan menunjukkan
sbb:
1. Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin terjadi
2. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi atas kelebihan uang pada penggunaan yang
mendatangkan keuntungan .
3
4. Tujuan adanya anggaran kas antara lain :
1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap akhir periode dari kegiatan operasi
perusahaan baik periode bulanan ataupun tahunan
2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode tertentu
3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan ( defisit ) yang terjadi
4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran – pembayaran dan kelebihan kas yang
dapat di gunakan untuk melakukan investasi
5. Mengetahui waktu kapan suatu pinjaman atau kewajiban lainnya harus di bayar .
4
5. III. Penyusunan Anggaran Kas
Penyusunan anggaran kas akan memberikan gambaran kepada kita tentang sumber
penerimaan , pos pengeluaran. Untuk penyusunan anggaran kas di lakukan melalui
beberapa tahap yaitu :
1. Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran dari operasi perusahaan (Transaksi
operasi )
2. Menyusun rencana transaksi finasial yaitu transaksi yang berhubungan dengan
rencana kebutuhan dana yang di peroleh dari pinjaman untuk menutup defisit yang
terjadi beserta rencana pembayaran-pembayaran pinjaman tersebut beserta
bunganya .
3. Menyusun anggaran kas final yaitu meliputi transaksi operasi dan transaksi finansial .
Disini terlihat anggaran kas secara keseluruhan dari rencana penerimaan dan
pengeluaran kas
5
6. Contoh soal :
Pada tahun 2009 perusahaan “The Eagle“ akan menyusun anggaran kas. Rencana
penerimaan dan pengeluaran kas selama enam bulan pertama (bulan Januari s/d Juni)
adalah sbb :
1. Rencana penerimaan
Penerimaan dari penjualan yang di lakukan secara tunai sebanyak 25 % dan secara kredit
75% dari penjualan. Dari penjualan kredit 60 % di terima pada satu bulan setelah bulan
penjualan dan sisanya di terima 2 bulan setelah bulan penjualan .
Total penerimaan piutang bulan Januari dan Februari masing-masing Rp 1.900.000,- dan Rp
2.600.000,- . Adapun rencana penerimaanya adalah sbb :
6
7. Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
Penjualan 4.000.000 5.500.000 5.600.000 5.200.000 6.000.000 6.500.000
PenerimaanLainnya 400.000 900.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.500.000
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
Pemb. Bahan mentah 1.000.000 1.500.000 1.600.000 2.200.000 2.000.000 2.100.000
Pemb.bahanpenolong 200.000 300.000 200.000 500.000 400.000 500.000
Pemb. Gaji & upah 2.500.000 2.500.000 2.600.000 2.800.000 3.000.000 3.200.000
B.Trans & komisi pnj 300.000 500.000 400.000 600.000 500.000 500.000
B.Adm & lainnya 350.000 550.000 450.000 550.000 450.000 550.000
2. Rencana Pengeluaran
7
8. 3. Rencana Lainnya:
1. Saldo kas akhir pada bulan Desember tahun sebelumnya Rp 300.000,-
2. Apabila terjadi defisit, perusahaan akan melakukan pinjaman ke Bank pada awal bulan
Dan untuk pembayaran bunganya sudah dapat dilakukan ketika peminjaman tersebut terjadi, dengan nilai
bunga sebesar 2% per bulan.
3. Pinjaman ke Bank pada bulan Januari sebesar Rp 1.000.000,- dan bulan Februari sebesar Rp 500.000,- .
Pembayaran angsuran pinjaman tersebut akan di lakukan pada bulan April sebesar Rp 600.000,- bulan
Mei sebesar Rp 300.000,- dan sisanya sebesar Rp 600.000,-akan di bayar pada bulan Juni 2009.
4. Persediaan bersih kas sebesar Rp 200.000,-
8
9. Penyelesaiannya :
1 . Menyusun anggaran kas untuk transaksi operasi ( Transaksi usaha )
Anggaran kas untuk transaksi operasi menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas
dari usaha operasi perusahaan . Penerimaan yang berasal dari penjualan di bedakan menjadi
penjualan tunai dan penerimaan dari penagihan piutang .Kedua penerimaan tersebut dapat di
hitung sbb :
a. Penerimaan dari hasil penjualan tunai setiap bulannya.
b. Penerimaan hasil penjualan tunai dan penagihan piutang dari penjualan kredit setiap
bulannya dapat di lihat pada tabel berikut :
9
10. No Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Total Penjualan 4.000 5.500 5.600 5.200 6.000 6.500
2 PenjualanTunai (25% dari penjualan) 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
3 Penjualankredit (75% dari penjualan) 3.000 4.125 4.200 3.900 4.500 4.875
4 Penerimaanpiutang
- 60 % dr.penj kredit
- 40 % dr.penj kredit
-
1.900
1.800
800
2.475
1.200
2.520
1.650
2.340
1.680
2.700
1.560
5 Total dari piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
6 Total kas masuk 2.900 3.975 5.075 5.470 5.520 5.885
Perusahaan“The Eagle “
Penerimaankas dari hasil penjualan tunai dan
Pengumpulan piutang dari penjualan kredit
Bulan Januari s/d Juni 2009
( Dalam Ribuan Rp )
Total dari piutang pada tabel no 5 untuk bulan Januari 1.900 dan Februari 2.600 diperoleh dari soal
10
11. Perusahaan“The Eagle“
AnggaranTransaksi Operasi BulanJans/d Juli 2009
( Penerimaandan PengeluaranKas )
( Dalam RibuanRp )
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
RENCANA PENERIMAAN
Penjualan tunai 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
Penerimaan Piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
Penerimaan lainnya 400 900 1.000 1.200 1.400 1.500
Jumlah Penerimaan 3.300 4.875 6.075 6.670 6.920 7.385
RENCANA PENGELUARAN
Pemb. Bahan mentah 1.000 1.500 1.600 2.200 2.000 2.100
Pemb. Bahan penolong 200 300 200 500 400 500
Pemb. Gaji dan upah 2.500 2.500 2.600 2.800 3.000 3.200
Pemb. Transpor / komisi 300 500 400 600 500 500
Pemb . Adm dan lainnya 350 550 450 550 450 550
Jumlah pengeluaran 4.350 5.350 5.250 6.650 6.350 6.850
Surplus ( defisit ) (1.050 ) ( 475) 825 20 570 535
KETERANGAN : RENCANA PENERIMAAN
1. Penjualan Tunai diambil dari Tabel sebelumnya
padahalaman 10
2. Penerimaan Piutang diambil dari Tabel
sebelumnya padahalaman 10
3. Penerimaan lainnya diambil dari soal
tambahanpadahalaman 7
4. Jumlah Penerimaan diperolehdari total
keseluruhanRencana Penerimaan
KETERANGAN : RENCANA PENGELUARAN
1. Berasaldari soalhalaman 7
2. Jumlah Pengeluarandiperolehdari total
keseluruhanRencana Pengeluaran
3. Surplus (Defisit) diperolehdari :
Jumlah Penerimaan – Jumlah Pengeluaran
11
12. Apabila terjadi defisit maka perusahaan dapat menutupnya dengan melakukan pinjaman ke Bank, pembayaran
angsuran dan pembayaran bunganya dapat di lihat dari transaksi
Perusahaan “The Eagle“
Anggaran Transaksi Finansial Bulan Jan s/d Juli 2009
( Penerimaan Pinjaman dan Pengembaliannya )
( Dalam Ribuan Rp )
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
Saldo kas awal bln 300 230 225 1.020 422 680
Penerimaan pinjaman 1.000 500 - - - -
Pembayaran angsuran - - - (600) (300) (600)
Kas yang tersedia 1.300 730 225 420 122 80
Surplus ( defisit ) (1.050) ( 475) 825 20 570 535
Pembayaran bunga (20) (30) (30) (18) (12) -
Saldo kas akhir bln 230 225 1.020 422 680 615
Sisa pinjaman Kumulatif 1.000 1.500 1.500 900 600 0
12
13. Keterangan:
1. Saldo Kas Awal bulan januari diperoleh dari saldo akhir tahun sebelumnya dibulan desember (Soal
halaman 8)
2. Penerimaan pinjaman sebesar Rp 1.500.000 dimana Januari Rp 1.000.000 dan Februari Rp 500.000
3. Pembayaran Angsuran Januari dan Februari yg berjumlah sebesar Rp 1.500.000 dibayar pada bulan
April sebesar Rp 600.000, bulan Mei sebesar Rp 300.000 dan bulan Juni sebesar Rp 600.000
4. Kas Tersedia = Saldo Kas + Penerimaan Pinjaman – Pembayaran Angsuran
5. Surplus (Defisit) diperoleh dari tabel halaman 11
6. Pembayaran bunga = Sisa Pinjaman Kumulatif x 2%
7. Saldo Kas Akhir Bulan = Kas Yang Tersedia – Defisit – Pembayaran Bunga
Saldo Kas Akhir Bulan Januari, menjadi Kas Awal Bulan Februari (Begitu juga utk bulan
selanjutnya)
1. Sisa Pinjaman Kumulatif :
Jan = 1.000.000 (Pinjaman Januari Sebesar Rp 1.000.000)
Feb = 1.500.000 (Pinjaman Januari Rp 1.000.000 + Februari Rp 500.000)
Maret = 1.500.000 (Pinjaman Januari dan Februari (Maret tidak ada Pinjaman)
April = Rp 900.000 (Selisih Pembayaran 1.500.000 - 600.000 Pembayaran Angsuran April)
Mei = Rp 600.000 (Selisih Pembayaran April 900.000 – 300.000 Pembayaran Angsuran Mei)
Juni = 0 (Karena diawal bulan Juni dilakukan pelunasan utang sebesar 600.000 sehingga saldo
bulan Mei 600.000 – Pembayaran Angsuran 600.000 = 0
13
14. Setelah tabel transaksi operasi dan tabel transaksi
finasial di buat, kemudian langkah terakhir adalah
membuat anggaran kas secara menyeluruh ( anggaran
final ) dimana dalam tabel tersebut tertera transaksi
operasi dan transaksi finansialnya
14
15. Perusahaan“The Eagle“
AnggaranKas Final BulanJans/d Juli 2009
( TransaksiOperasidan TransaksiFinansial)
KETERANGAN Januari Februari Maret April Mei Juni
Saldo kas awal bulan 300 230 225 1.020 422 680
RENCANA PENERIMAAN KAS
Penjualan tunai 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
Penerimaan piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
Penerimaan pinjaman 1.000 500 - - - -
Penerimaan lain 400 900 1.000 1.200 1.400 1.500
Jumlah penerimaan 4.300 5.375 6.075 6.670 6.920 7.385
Jumlah kas tersedia 4.600 5.605 6.300 7.690 7.342 8.065
RENCANA PENGELUARAN KAS
Pemb. bahan mentah 1.000 1.500 1.600 2.200 2.000 2.100
Pemb. Bahan penolong 200 300 200 500 400 500
Pemb. Gaji dan upah 2.500 2.500 2.600 2.800 3.000 3.200
Pemb.transportasi & komisi 300 500 400 600 500 500
Pemb.adm & lainnya 350 550 450 550 450 550
Pembayaran bunga (20) (30) (30) (18) (12) -
Pembayaran angsuran - - - (600) (300) (600)
Jumlah Pengeluaran 4.370 5.380 5.280 7.268 6.662 7.450
Saldo kas akhir bulan 230 225 1.020 422 680 615 15