SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
dr. Dwidea Yuliana, M.Kes
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN &
PENUNJANG di FKTP
WORKSHOP PENINGKATAN MUTU &
AKREDITASI SUDINKES JAKTIM
20-21 Maret 2023
Mawar harum tumbuh di taman kota,
Lebah madu hinggap di pohon Kaliandra;
Assalammualaikum mulanya kata,
Semoga keberkahan dalam pertemuan kita.
Dari beragam daerah & tempat tugas kita,
Bertemu jua di BBPK Jakarta;
Bersama ikuti Pelatihan ini dengan cinta,
Berikan makna supaya berkah dan
mengejawanta
PANTUN
PEMBUKA
“Life is in your Hands. Your hand higene show you care”
Widyaiswara Ahli Muda
BBPK Jakarta
“Life is in your Hands. Your hand higene show you
care”
087778388241
dwidea.wibbpkjakarta@gmail.com
Pengalaman Fasilitasi :
Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP 2015-skrg
Pelatihan Manajemen Puskesmas 2017 – skrg
Workshop Pendampingan Akreditasi
Workshop Keselamatan Pasien & Manajemen risiko
Workshop Audit Internal & Tinjauan Manjemen
Pengalaman bekerja :
Dokter BSB – IGD RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Klinik Rumah Zakat Bandung
(Yuyun)
dr. Dwidea Yuliana, M.Kes
Silahkan ucapkan kata-kata ini
kepada teman-teman peserta.
Apa yang dirasakan?
Hari ini
INDAH
Anda
LUAR
BIASA!
Afirmasi
Bagaimana level emosi Anda saat ini?
1 2
3 4
APRESIASI SYUKURKU
HARI INI
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan…
(QS Ar Rahman)
PenyelenggaraanU
payaKesehatanPerseorangandanPenunjang(UKPP)
3.4
3.2
3.1 3.3 3.5
3.9
3.7
3.6 3.8 3.10
3.1 Penyelenggaraan
pelayanan klinis
mulai dari proses
penerimaan pasien
sampai dengan
pemulangan
dilaksanakan dengan
memperhatikan
kebutuhan pasien &
mutu pelayanan.
3.2 Pengkajian,
Rencana
Asuhan, dan
Pemberian
Asuhan
dilaksanakan
secara
paripurna.
3.3 Pelayanan
gawat
darurat
dilaksanakan
dengan
segera
sebagai
prioritas
pelayanan.
3.4 Pelayanan
anastesi
lokal dan
tindakan di
Puskesmas
dilaksanakan
sesuai
standar.
3.5 Terapi gizi
dilakukan
sesuai dengan
kebutuhan
pasien dan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
3.6 Pemulangan
dan tindak
lanjut pasien
dilakukan
sesuai
dengan
prosedur
yang
ditetapkan
3.7 Rujukan
3.8
Penyelengga
raan Rekam
Medis
3.9 Penyelenggaraan
Pelayanan
laboratorium
dilaksanakan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
3.10 Penyelenggaraan
Pelayanan
kefarmasian
dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Standar 3.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari
proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan pasien dan mutu pelayanan
Proses penerimaan dan pemulangan pasien menuhi
kebutuhan pasien dan mutu pelayanan yang didukung
oleh sarana, prasarana dan lingkungan.
Kriteria 3.1.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari
penerimaan pasien dilaksanakan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
pasien, serta mempertimbangkan hak
kewajiban pasien dan keluarga.
Kriteria 3.1.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak kewajiban pasien & keluarga.
EP 1
Puskesmas
menyediakan
informasi yang jelas,
mudah dipahami dan
mudah diakses
tentang tarif, jenis
pelayanan, alur dan
proses pendaftaran,
alur dan proses
pelayanan, rujukan
dan ketersediaan
tempat tidur untuk
Puskesmas
perawatan/rawat
inap (D,W)
EP 2
Pendaftaran
dilakukan sesuai
dengan kebijakan,
pedoman, protokol
kesehatan dan
prosedur yang
ditetapkan dengan
menginformasikan
hak dan kewajiban
serta memperhatikan
keselamatan pasien
(R, O, W, S)
EP 3
Persetujuan umum
diminta saat pertama
kali pasien masuk
rawat jalan dan
setiap kali masuk
rawat inap (D,W)
EP 4
Pasien/keluarga
pasien memperoleh
informasi mengenai
tindakan
medis/pengobatan
tertentu yang
berisiko yang akan
dilakukan sebelum
memberikan
persetujuan atau
penolakan (informed
consent) termasuk
konsekuensi dari
keputusan penolakan
tersebut. (D)
EP 5
Tersedia kebijakan
dan prosedur yang
mengatur identifikasi
pemenuhan
kebutuhan pasien
dengan risiko,
kendala dan
kebutuhan khusus.
3.1.1
• Tarif, Jenis pelayanan
• Jadwal pelayanan
• Alur Proses Pendaftaran
• Alur Proses Pelayanan
• Sarana yang tersedia
• Kerjasama rujukan
• Hak dan kewajiban pasien
Informasi pendaftaran
Pendaftaran
3.1.1.
EP1
3.1.1 EP 2
Kebijakan, pedoman,
prokes & prosedur
3.1.1 EP 3
General consent
3.1.1 EP 4
INFORM CONSENT
3.1.1 EP 5 Kebijakan - prosedur :
identifikasi kebutuhan pasien
dengan risiko, kendala dan
kebutuhan khusus
Alur pendaftaran
SK-Panduan/Pedoman -SOP
Tindakan yang memerlukan
Informed consent
PELAKSANAAN DAN
DOKUMENTASI
INFORMED CONSENT
INFORMED
CONSENT Menolak
Setuju
Konsekuensi
Tanggung
jawab
Alternatif
Hak untuk menolak
Ep. 2. Informed Consent yang umum diFKTP, sudah memenuhi standar?
Pasien berisiko
RISIKO KEGAWATAN
 Gejala : lemah/lemas, pucat, gaduh
gelisah, Riwayat kejang, jatuh/trauma
 Tanda : tanda2 vital tidak normal
RISIKO INFEKSI
 Gejala ILI , demam, batuk > 2 minggu
 Pemisahan ruang infeksius & non
infeksius
KONDISI KHUSUS – KELOMPOK RENTAN
 Ibu hamil
 anak-anak
KENDALA FISIK
 Tuna daksa
 Tuna netra
KENDALA BAHASA – BUDAYA
 Tidak memahami Bahasa
 Afasia
 Tidak dapat berbicara
RISIKO JATUH
 Gaya/pola/cara berjalan,
 menggunakan alat bantu
 Lansia
 obesitas
 RISIKO Penyakit yang diderita saat ini
Standar 3.2
Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung
rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan
profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan
untuk menyusun keputusan layanan klinis.
Pelaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan
sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur,
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Pengkajian, Rencana Asuhan, dan
Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna.
Kriteria 3.2.1
EP 1
•Dilakukan penapisan skrining dan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk penangan nyeri dan dicatat
dalam rekam medik (R, D, O, W)
EP 2
•Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis
kepada perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian awal medis dan
pemberian asuhan medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
EP 3
•Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di monitor, serta
dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien (D,W)
EP 4
•Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai rencana
asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W)
EP 5
•Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan & evaluasi serta tindakl anjut bagi pasien
dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O)
Kriteria 3.2.1 Pengkajian, Rencana Asuhan &Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna
EP 1
•Dilakukan penapisan skrining dan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk penangan nyeri dan dicatat
dalam rekam medik (R, D, O, W)
EP 2
•Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis
kepada perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian awal medis dan
pemberian asuhan medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
EP 3
•Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di monitor, serta
dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien (D,W)
EP 4
•Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai rencana
asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W)
EP 5
•Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan & evaluasi serta tindakl anjut bagi pasien
dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O)
Standar 3.2
Gejala
Tanda-tanda Vital : tidak
normal
Dilakukan sejak awal
Untuk memilah pasien
Termasuk risiko penularan infeksi
• Tenaga medis dapat memberikan
pelimpahan wewenang untuk melakukan
tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi tertentu kepada perawat, bidan atau
tenaga kesehatan pemberi asuhan yang
lain secara tertulis.
• Pelimpahan wewenang tersebut hanya
dapat dilakukan dalam keadaan tenaga
medis tidak berada ditempat, dan/atau
karena keterbatasan ketersediaan tenaga
medis.
PELIMPAHAN WEWENANG
DASAR : UU 38 TAHUN 2014, UU 4 TAHUN 2019
PERMENKES 26 TAHUN 2019
PMK 26 Tahun 2019 , Pasal 27
Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter dapat
berupa :
a. pelimpahan wewenang delegatif
b. Pelimpahan wewenang mandat.
DOKTER MANDAT &
DELEGATIF
PERAWAT
Pelimpahan wewenang secara MANDA
T diberikan oleh
TENAGA MEDIS kepada Perawat untuk melakukan sesuatu
tindakan medis di bawah pengawasan tenaga medis yang
melimpahkan wewenang.
Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF utk melakukan
sesuatu tindakan medis diberikan oleh TENAGA MEDIS kepada
Perawat dengan disertai pelimpahan tanggung jawab.
Tugas sebagai pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang dilaksanakan berdasarkan:
1. pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis
dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya; atau
2. dalam rangka pelaksanaan program pemerintah.
UU 4/2019 : Pasal 53
Pelimpahan wewenang terdiri atas
a. pelimpahan secara mandat; dan
b. pelimpahan secara delegatif.
DOKTER MANDAT & BIDAN
DELEGATIF
Pelimpahan wewenang secara MANDAT diberikan oleh
DOKTER kepada Bidan sesuai kompetensinya.
Dokter yang memberikan pelimpahan wewenang secara
MANDAT harus melakukan pengawasan dan evaluasi secara
berkala
Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat atau PEMERINTAH DAERAH dalam rangka:
a. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu; atau
b. program pemerintah.
Pelirnpahan wewenang secara delegatif disertai pelimpahan
tanggung jawab.
Pelimpahan wewenang secara delegatif pada saat tidak bagi
tenaga bidan tenaga medis dan nakes lain di tempat bidan
bertugas dan ditetapkan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah
Surat pelimpahan wewenang
Kajian
Pasien
Informasi
anamnesis (data Subjektif = S), pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (data Objektif = O).
Analisis Informasi (A)
menghasilkan masalah, kondisi, dan diagnosis
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien
Rencana Asuhan (P)
solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi
kebutuhan pasien.
Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di
monitor, serta dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan
kebutuhan pasien (D,W)
3.2.1.
EP 3
Kajian awal dilakukan oleh tenaga
medis, keperawatan/kebidanan, dan
disiplin yang lain meliputi:
 status fisis/neurologis/ mental,
psikososiospiritual, ekonomi,
 riwayat kesehatan,
 riwayat alergi, asesmen nyeri,
 asesmen risiko jatuh,
 asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh),
 asesmen risiko gizi, ,
 kebutuhan edukasi, dan
 rencana pemulangan.
Regulasi terbaru :
Kepmenkes No. 1186 tahun 2022
tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama
Kajian awal PPK
Standar 3.3
Pelayanan gawat darurat dilaksanakan
dengan segera sebagai prioritas pelayanan.
Tersedia pelayanan gawat darurat yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
darurat, mendesak atau segera
Kriteria 3.3.1
Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen
dan pelayanan sesegera mungkin sebagai bentuk
pelaksanaan triase.
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun
berdasar panduan praktik klinis untuk penanganan
pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
Kriteria 3.3.1 Elemen penilaian:
1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan
sebagai tahap triase sesuai dengan kebijakan,
pedoman dan prosedur yang ditetapkan. (W,O,S)
2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL,
diperiksa dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu
sesuai kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat
diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan,
pedoman dan prosedur yang ditetapkan. (D,O)
Dokumentasikan
dalam rekam medis
Standar 3.4
Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar.
Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Kriteria
3.4.1
Tersedia pelayanan anestesi lokal & tindakan untuk memenuhi kebutuhan pasien
Kriteria 3.4.1 Elemen Penilaian:
1. Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan prosedur . (D, O,
W)
2. Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal
dan pemantauan status fisiologi pasien
selama pemberian anestesi lokal oleh
petugas dan dicatat dalam rekam
medis pasien (D)
Contoh Formulir
Standar 3.5
• Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di Puskesmas diberikan secara reguler sesuai dengan
rencana asuhan, umur, budaya berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan pasien sesuai Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian
kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten
dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi
Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pasien & ketentuan peraturan perundang-undangan
Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan
status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia
secara reguler.
Kriteria
3.5.1
Kriteria 3.5.1
Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi
pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
Elemen Penilaian
1. Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D)
2. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku untuk
mengurangi risiko kontaminasi & pembusukan (D,W)
3. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan
pemesanan dan didokumentasikan. (D, W)
4. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien
dan keamanan/kebersihan makanan, bila keluarga ikut menyediakan
makanan bagi pasien. (D)
5. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan
dan memantau terapi gizi. (D,W)
6. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat
dalam rekam medisnya. (D)
Standar 3.6
3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk
kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
• Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur
yang tepat. Jika pasien memerlukan rujukan ke fasilitas pelayanan
Kesehatan yang lain, rujukan dilakukan sesuai kebutuhan dan
kondisi pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan kebijakan dan
prosedur yang jelas.
Elemen Penilaian:
1. Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi
asuhan yang lain melaksanakan pemulangan,
rujukan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan
rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D)
2. Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak
yang bekepentingan saat pemulangan atau rujukan.
(D, O, W)
3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk
kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Resume Pasien Pulang
memberikan gambaran tentang
pasien rawat inap, berisikan :
 Riw Kesehatan, hasil pemeriksaan
fisik, pemeriksaan diagnostic
 Indikasi pasien rawat inap,
diagnosis dan komorbiditas lain
 Prosedur Tindakan dan terapi yang
telah diberikan
 Obat yang sudah diberikan & obat
untuk pulang
 Kondisi Kesehatan pasien
 Instruksi tindak lanjut & dijelaskan
kpd pasien, termasuk nomor kontak
yang dihubungi dalam situasi
darurat
Resume Medis pasien paling sedikit tdd :
 Identitas pasien
 Diagnosis masuk & indikasi pasien rawat
 Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang, diagnosis akhir, pengobatan &
rencana TL pelay.kes
 Nama & tanda tangan dokter atau drg yang
memberikan pelay.kes
Resume Medis
diberikan kepada pasien saat pulang dari rawat
inap tdd :
 Data umum pasien
 Anamnesis (Riwayat penyakit & pengobatan)
 Pemeriksaan
 Terapi, Tindakan dan atau rujukan
Standar 3.7
Rujukan
Rujukan dilaksanakan apabila pasien memerlukan penanganan
yang bukan merupakan kompetensi dari FKTP
Kriteria
3.7.1
Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu
pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
Kriteria
3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
Elemen Penilaian:
1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan
rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin kelangsungan
layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D, W)
2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan tindakan
stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan kemampuan dan
wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin.
(D,W)
3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap (SBAR) kepada
petugas.
Kriteria
3.7.1
Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
1.EP 1
1.Pasien/keluarga pasien
memperoleh informasi rujukan
dan memberi persetujuan
untuk dilakukan rujukan
berdasarkan kebutuhan pasien
dan kriteria rujukan untuk
menjamin kelangsungan
layanan ke fasilitas kesehatan
yang lain (D, W)
EP 2
Dilakukan komunikasi dengan
fasilitas kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan dan
tindakan stabilisasi pasien
sebelum dirujuk sesuai kondisi
pasien, indikasi medis dan
kemampuan dan wewenang
yang dimiliki agar keselamatan
pasien selama pelaksanaan
rujukan dapat terjamin. (D,W)
EP 3
Dilakukan serah terima pasien
yang disertai dengan informasi
yang lengkap (SBAR) kepada
petugas penerima transfer
pasien di FKRTL
• Selama proses rujukan pasien
secara langsung, pemberi asuhan
yang kompeten terus memantau
kondisi pasien, dan fasilitas
kesehatan penerima rujukan
diberi resume tertulis mengenai
kondisi klinis pasien dan tindakan
yang telah dilakukan.
• Pada saat serah terima di tempat
rujukan, petugas yang
mendampingi pasien
memberikan informasi secara
lengkap (SBAR) tentang kondisi
pasien kepada petugas penerima
transfer pasien.
serah terima pasien disertai dengan SBAR
monitoring selama rujukan
Standar 3.7
Pokok Pikiran
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik
dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik
rujukan dan dicatat dalam rekam medis.
• Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka
tindak lanjut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku melalui proses
kajian dengan memperhatikan rekomendasi umpan balik rujukan.
• Dalam pelaksanaan rujuk balik harus dilakukan monitoring dan
dokumentasi proses pelaksanaan rujuk balik
Kriteria
3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
3.7.2 Elemen Penilaian:
1. Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan
melakukan kajian ulang kondisi medis sebelum
menindaklanjuti umpan balik dari FKRTL sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O)
2. Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan
tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
(D,O,W)
3. Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat
dalam form monitoring. (D)
Umpan balik dari FKRTL
Standar 3.8
Penyelenggaraan Rekam Medis
Kriteria 3.8.1
Tata kelola penyelenggaraan rekam medis
dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis yang berisi data dan informasi asuhan
pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien, dan dapat diakses oleh petugas
Kesehatan pemberian asuhan, manajemen dan pihak diluar organisasi yang diberi hak
akses terhadap rekam medis untuk kepentingan pasien, asuransi, sesuaiperaturan
perundang-undangan.
• Penyelenggaraan Rekam Medis
dilakukan secara berurutan dari
sejak pasien masuk sampai pasien
pulang, dirujuk atau meninggal,
meliputi kegiatan :
 Registrasi pasien
 Pendistribusian rekam medis
 Isi rekam medis dan pengisian
informasi klinis
 Pengolahan data dan
pengkodean
 Klaim pembiayaan
 Penyimpanan rekam medis
 Penjaminan mutu
 Pelepasan informasi kesehatan
 Pemusnahan rekam medis
• Efek obat, efek samping obat, dan
kejadian alergi didokumentasikan
dalam rekam medis.
Perkembangan
teknologi digital
dalam masyarakat
mengakibatkan
transformasi
digitalisasi
pelayanan
kesehatan sehingga
rekam medis perlu
diselenggarakan
secara elektronik
dengan prinsip
keamanan dan
kerahasiaan data
dan informasi;
Permenkes Nomor 24 Tahun 2022
tentang REKAM MEDIS
3.8.1 Elemen Penilaian :
1. Penyelenggaraan rekam medis yang meliputi
a sampai dengan i termasuk riwayat alergi
obat, dilakukan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
2. Rekam Medis diisi secara lengkap dan
dengan tulisan yang terbaca serta harus
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan
Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga
Kesehatan yang melaksanakan pelayanan
kesehatan perseorangan, serta apabila ada
kesalahan dalam melakukan pencatatan di
rekam medis dilakukan koreksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(D, O, W)
Dokumen bukti
3.8.1.1.
Form rekam medis dan
kelengkapan pengisian
rekam medis, bukti
pelaksanaan penilaian
kelengkapan rekam medis,
berita acara pemusnahan
rekam medis, dsb
3.8.1.2.
Bukti kelengkapan
pengisian rekam medis
termasuk waktu, nama &
tanda tangan PPA, bukti
koreksi pengisian rekam
medis sesuai dengan SK &
SOP
Rekam medis
rawat jalan
Rekam medis
rawat inap
Standar 3.9
Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.9.1 Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan & prosedur yang
ditetapkan ditetapkan.
• Regulasi pelayanan laboratorium perlu disusun sebagai acuan, yang meliputi kebijakan dan pedoman, serta prosedur-
prosedur pelayanan laboratorium yang mengatur tentang:
a. jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat & kemampuan Puskesmas
b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi
d. proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen
e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di
luar jam kerja
f. proses pemeriksaan laboratorium
g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium
h. penggunaan alat pelindung diri
i. pengelolaan reagen
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan & nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk
menyatakan jika reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu
pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.(D,W)
Regulasi yang disusun
 SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi, proses permintaan
pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen,pelayanan
pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan
pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja
dalam pelayanan laboratorium, penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan reagen dan terutama
menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan dan nilai kritis
 Pedoman pelayanan laboratorium
 SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan
spesimen, pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan
kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan
beracun (B3).
 Form hasil pemeriksaan laboratorium mencantumkan nilai normal dan nilai rentang rujukan
Dokumen yang dibutuhkan
EP 3.9.1.1
 Bukti penyimpanan dan pelabelan
reagensia sesuai dengan regulasi
(check list),
 Bukti perhitungan kebutuhan
reagensia termasuk buffer stock,
 Bukti pemesanan reagensia,
 Check list monev ketersediaan
reagensia
Dokumen yang dibutuhkan
EP 3.9.1.2
 Hasil monev kepatuhan terhadap
prosedur pelayanan lab dan TL,
 Bukti monitoring penggunaan APD & TL
 Bukti pelaksanaan PMI & PME
 Bukti pelaksanaan perbaikan bila
terjadi penyimpangan
EP 3.9.1.3
EP 3.9.1.4
EP 3.9.1.5
 Form hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil pemantauan pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium
Yang perlu diperhatikan di Laboratorium
• Simbol dan pelabelan reagensia
B3
• Penyimpanan Reagensia B3
• Ketersediaan MSDS untuk tiap
reagensia B3
• Yang dilakukan jika terjadi
tumpahan
• Yang dilakukan jika terjadi
pajanan
Standar 3.10
Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari:
a. Pengkajian resep dan penyerahan obat
b. Pemberian informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Rekonsiliasi obat
f. Pemantauan terapi obat (PTO)
g. Evaluasi penggunaan obat
3.10.1 Elemen Penilaian:
1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)
2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap
pelayanan pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
Regulasi yang disusun
SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian
yang minimal mengatur pengelolaan sediaan
farmasi dan BMHP, pelayanan farmasi, peresepan
obat termasuk psikotropika dan narkotika, obat
kadaluarsa, formularium obat, obat yang perlu
diwaspadai, obat emergensi
Formularium Puskesmas
Dokumen yang dibutuhkan
EP 3.10.1.1
LPDP serta bukti pengawasan pengelolaan dan
penggunaan obat oleh Dinas Kesehatan, kartu
stok, bukti penanganan obat kadaluarsa,
EP 3.10.1.2
EP 3.10.1.3
EP 3.10.1.4
Dokumen yang dibutuhkan
Form rekonsiliasi obat,
bukti asuhan farmasi dlm RM
Bukti kajian/telaah resep
Bukti pelaksaaan PIO
Bukti penyediaan obat
emergensi serta monitoringnya
 Hasil evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat terhadap formularium
 Hasil evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian resep dengan formularium
EP 3.10.1.5
EP 3.10.1.6
EP 3.10.1.7
Contoh form monitoring kesesuaian obat dengan formularium

More Related Content

What's hot

SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docSOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docdayderby
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutudr.Ade Adra
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxfadlykdg
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
akses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.docakses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.docemiiabiM
 
SOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docxSOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docxdayatali1
 
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
Sop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedisSop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedis
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmediswulan dari
 
Sop pengendalian dokumen
Sop pengendalian dokumenSop pengendalian dokumen
Sop pengendalian dokumenHendri Adis
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Geri Sugiran Abdul Sukur
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
 
Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitAndi Wijaya
 
SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikHarkel Marthinu
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptx
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptxINSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptx
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptxEdwarRevno
 
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019nurilisza
 

What's hot (20)

SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docSOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
1.
1.1.
1.
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptx
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
akses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.docakses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.doc
 
SOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docxSOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docx
 
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
Sop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedisSop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedis
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
 
Sop pengendalian dokumen
Sop pengendalian dokumenSop pengendalian dokumen
Sop pengendalian dokumen
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
 
Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kit
 
SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronik
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptx
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptxINSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptx
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptx
 
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 

Similar to UKPP-FKTP

BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdf
BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdfBAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdf
BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdfandiISPAJAYATI
 
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptxBab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptxbismillah41
 
Bab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfBab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfTriasMego
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxCEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxDHETIASTIKA
 
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptxKONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx2023t0988
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docxIlhamWahyudi90
 
Slide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkSlide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkdike1
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptxSitiMuslimah22
 
DP_Kars-Persi_2022.pdf
DP_Kars-Persi_2022.pdfDP_Kars-Persi_2022.pdf
DP_Kars-Persi_2022.pdfssuser28d3951
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxDNAAysa
 

Similar to UKPP-FKTP (20)

Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdf
BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdfBAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdf
BAB 3 UKP (revisi 16 Juni).pdf
 
Bab 3 OK.pptx
Bab 3 OK.pptxBab 3 OK.pptx
Bab 3 OK.pptx
 
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptxBab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
 
Bab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfBab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdf
 
Bab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfBab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdf
 
3.1.pptx
3.1.pptx3.1.pptx
3.1.pptx
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxCEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
 
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptxKONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
 
Panduan dpjp
Panduan dpjpPanduan dpjp
Panduan dpjp
 
5_6068811041473562198.pdf
5_6068811041473562198.pdf5_6068811041473562198.pdf
5_6068811041473562198.pdf
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
 
Slide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkSlide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppk
 
SK YANIS EDIT.doc
SK YANIS EDIT.docSK YANIS EDIT.doc
SK YANIS EDIT.doc
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
DP_Kars-Persi_2022.pdf
DP_Kars-Persi_2022.pdfDP_Kars-Persi_2022.pdf
DP_Kars-Persi_2022.pdf
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

UKPP-FKTP

  • 1. dr. Dwidea Yuliana, M.Kes UPAYA KESEHATAN PERORANGAN & PENUNJANG di FKTP WORKSHOP PENINGKATAN MUTU & AKREDITASI SUDINKES JAKTIM 20-21 Maret 2023
  • 2. Mawar harum tumbuh di taman kota, Lebah madu hinggap di pohon Kaliandra; Assalammualaikum mulanya kata, Semoga keberkahan dalam pertemuan kita. Dari beragam daerah & tempat tugas kita, Bertemu jua di BBPK Jakarta; Bersama ikuti Pelatihan ini dengan cinta, Berikan makna supaya berkah dan mengejawanta PANTUN PEMBUKA “Life is in your Hands. Your hand higene show you care”
  • 3. Widyaiswara Ahli Muda BBPK Jakarta “Life is in your Hands. Your hand higene show you care” 087778388241 dwidea.wibbpkjakarta@gmail.com Pengalaman Fasilitasi : Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP 2015-skrg Pelatihan Manajemen Puskesmas 2017 – skrg Workshop Pendampingan Akreditasi Workshop Keselamatan Pasien & Manajemen risiko Workshop Audit Internal & Tinjauan Manjemen Pengalaman bekerja : Dokter BSB – IGD RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Klinik Rumah Zakat Bandung (Yuyun) dr. Dwidea Yuliana, M.Kes
  • 4. Silahkan ucapkan kata-kata ini kepada teman-teman peserta. Apa yang dirasakan? Hari ini INDAH Anda LUAR BIASA! Afirmasi
  • 5. Bagaimana level emosi Anda saat ini? 1 2 3 4
  • 6. APRESIASI SYUKURKU HARI INI Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan… (QS Ar Rahman)
  • 7. PenyelenggaraanU payaKesehatanPerseorangandanPenunjang(UKPP) 3.4 3.2 3.1 3.3 3.5 3.9 3.7 3.6 3.8 3.10 3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien & mutu pelayanan. 3.2 Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna. 3.3 Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan. 3.4 Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar. 3.5 Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang- undangan 3.6 Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan 3.7 Rujukan 3.8 Penyelengga raan Rekam Medis 3.9 Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 3.10 Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 8. Standar 3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan Proses penerimaan dan pemulangan pasien menuhi kebutuhan pasien dan mutu pelayanan yang didukung oleh sarana, prasarana dan lingkungan.
  • 9. Kriteria 3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak kewajiban pasien dan keluarga.
  • 10. Kriteria 3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak kewajiban pasien & keluarga. EP 1 Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah dipahami dan mudah diakses tentang tarif, jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur dan proses pelayanan, rujukan dan ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap (D,W) EP 2 Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman, protokol kesehatan dan prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak dan kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S) EP 3 Persetujuan umum diminta saat pertama kali pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk rawat inap (D,W) EP 4 Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan sebelum memberikan persetujuan atau penolakan (informed consent) termasuk konsekuensi dari keputusan penolakan tersebut. (D) EP 5 Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus. 3.1.1
  • 11. • Tarif, Jenis pelayanan • Jadwal pelayanan • Alur Proses Pendaftaran • Alur Proses Pelayanan • Sarana yang tersedia • Kerjasama rujukan • Hak dan kewajiban pasien Informasi pendaftaran Pendaftaran 3.1.1. EP1 3.1.1 EP 2 Kebijakan, pedoman, prokes & prosedur 3.1.1 EP 3 General consent 3.1.1 EP 4 INFORM CONSENT 3.1.1 EP 5 Kebijakan - prosedur : identifikasi kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus
  • 14. Tindakan yang memerlukan Informed consent PELAKSANAAN DAN DOKUMENTASI INFORMED CONSENT INFORMED CONSENT Menolak Setuju Konsekuensi Tanggung jawab Alternatif Hak untuk menolak
  • 15. Ep. 2. Informed Consent yang umum diFKTP, sudah memenuhi standar?
  • 16.
  • 17.
  • 18. Pasien berisiko RISIKO KEGAWATAN  Gejala : lemah/lemas, pucat, gaduh gelisah, Riwayat kejang, jatuh/trauma  Tanda : tanda2 vital tidak normal RISIKO INFEKSI  Gejala ILI , demam, batuk > 2 minggu  Pemisahan ruang infeksius & non infeksius KONDISI KHUSUS – KELOMPOK RENTAN  Ibu hamil  anak-anak KENDALA FISIK  Tuna daksa  Tuna netra KENDALA BAHASA – BUDAYA  Tidak memahami Bahasa  Afasia  Tidak dapat berbicara RISIKO JATUH  Gaya/pola/cara berjalan,  menggunakan alat bantu  Lansia  obesitas  RISIKO Penyakit yang diderita saat ini
  • 19. Standar 3.2 Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis. Pelaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna. Kriteria 3.2.1
  • 20. EP 1 •Dilakukan penapisan skrining dan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk penangan nyeri dan dicatat dalam rekam medik (R, D, O, W) EP 2 •Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D) EP 3 •Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di monitor, serta dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien (D,W) EP 4 •Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W) EP 5 •Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan & evaluasi serta tindakl anjut bagi pasien dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O) Kriteria 3.2.1 Pengkajian, Rencana Asuhan &Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna
  • 21. EP 1 •Dilakukan penapisan skrining dan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk penangan nyeri dan dicatat dalam rekam medik (R, D, O, W) EP 2 •Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D) EP 3 •Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di monitor, serta dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien (D,W) EP 4 •Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W) EP 5 •Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan & evaluasi serta tindakl anjut bagi pasien dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O)
  • 22. Standar 3.2 Gejala Tanda-tanda Vital : tidak normal Dilakukan sejak awal Untuk memilah pasien Termasuk risiko penularan infeksi
  • 23.
  • 24. • Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara tertulis. • Pelimpahan wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada ditempat, dan/atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis.
  • 25. PELIMPAHAN WEWENANG DASAR : UU 38 TAHUN 2014, UU 4 TAHUN 2019 PERMENKES 26 TAHUN 2019 PMK 26 Tahun 2019 , Pasal 27 Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter dapat berupa : a. pelimpahan wewenang delegatif b. Pelimpahan wewenang mandat. DOKTER MANDAT & DELEGATIF PERAWAT Pelimpahan wewenang secara MANDA T diberikan oleh TENAGA MEDIS kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis di bawah pengawasan tenaga medis yang melimpahkan wewenang. Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF utk melakukan sesuatu tindakan medis diberikan oleh TENAGA MEDIS kepada Perawat dengan disertai pelimpahan tanggung jawab. Tugas sebagai pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dilaksanakan berdasarkan: 1. pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya; atau 2. dalam rangka pelaksanaan program pemerintah. UU 4/2019 : Pasal 53 Pelimpahan wewenang terdiri atas a. pelimpahan secara mandat; dan b. pelimpahan secara delegatif. DOKTER MANDAT & BIDAN DELEGATIF Pelimpahan wewenang secara MANDAT diberikan oleh DOKTER kepada Bidan sesuai kompetensinya. Dokter yang memberikan pelimpahan wewenang secara MANDAT harus melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF yang diberikan oleh Pemerintah Pusat atau PEMERINTAH DAERAH dalam rangka: a. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu; atau b. program pemerintah. Pelirnpahan wewenang secara delegatif disertai pelimpahan tanggung jawab. Pelimpahan wewenang secara delegatif pada saat tidak bagi tenaga bidan tenaga medis dan nakes lain di tempat bidan bertugas dan ditetapkan pemerintah pusat atau pemerintah daerah
  • 27. Kajian Pasien Informasi anamnesis (data Subjektif = S), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (data Objektif = O). Analisis Informasi (A) menghasilkan masalah, kondisi, dan diagnosis untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien Rencana Asuhan (P) solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pasien. Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan di monitor, serta dievaluasi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien (D,W) 3.2.1. EP 3
  • 28. Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan disiplin yang lain meliputi:  status fisis/neurologis/ mental, psikososiospiritual, ekonomi,  riwayat kesehatan,  riwayat alergi, asesmen nyeri,  asesmen risiko jatuh,  asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh),  asesmen risiko gizi, ,  kebutuhan edukasi, dan  rencana pemulangan. Regulasi terbaru : Kepmenkes No. 1186 tahun 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama Kajian awal PPK
  • 29.
  • 30.
  • 31. Standar 3.3 Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan. Tersedia pelayanan gawat darurat yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan darurat, mendesak atau segera
  • 32. Kriteria 3.3.1 Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen dan pelayanan sesegera mungkin sebagai bentuk pelaksanaan triase. Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan
  • 33. Kriteria 3.3.1 Elemen penilaian: 1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan. (W,O,S) 2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan. (D,O)
  • 34.
  • 35.
  • 37. Standar 3.4 Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar. Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kriteria 3.4.1 Tersedia pelayanan anestesi lokal & tindakan untuk memenuhi kebutuhan pasien
  • 38. Kriteria 3.4.1 Elemen Penilaian: 1. Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai dengan kebijakan dan prosedur . (D, O, W) 2. Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan pemantauan status fisiologi pasien selama pemberian anestesi lokal oleh petugas dan dicatat dalam rekam medis pasien (D)
  • 39.
  • 41. Standar 3.5 • Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di Puskesmas diberikan secara reguler sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. • Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien & ketentuan peraturan perundang-undangan Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler. Kriteria 3.5.1
  • 42. Kriteria 3.5.1 Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler. Elemen Penilaian 1. Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D) 2. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku untuk mengurangi risiko kontaminasi & pembusukan (D,W) 3. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan didokumentasikan. (D, W) 4. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan keamanan/kebersihan makanan, bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien. (D) 5. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan memantau terapi gizi. (D,W) 6. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam rekam medisnya. (D)
  • 43.
  • 44. Standar 3.6 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan • Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat. Jika pasien memerlukan rujukan ke fasilitas pelayanan Kesehatan yang lain, rujukan dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
  • 45. Elemen Penilaian: 1. Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang lain melaksanakan pemulangan, rujukan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D) 2. Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang bekepentingan saat pemulangan atau rujukan. (D, O, W) 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku
  • 46.
  • 47. Resume Pasien Pulang memberikan gambaran tentang pasien rawat inap, berisikan :  Riw Kesehatan, hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostic  Indikasi pasien rawat inap, diagnosis dan komorbiditas lain  Prosedur Tindakan dan terapi yang telah diberikan  Obat yang sudah diberikan & obat untuk pulang  Kondisi Kesehatan pasien  Instruksi tindak lanjut & dijelaskan kpd pasien, termasuk nomor kontak yang dihubungi dalam situasi darurat Resume Medis pasien paling sedikit tdd :  Identitas pasien  Diagnosis masuk & indikasi pasien rawat  Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan & rencana TL pelay.kes  Nama & tanda tangan dokter atau drg yang memberikan pelay.kes Resume Medis diberikan kepada pasien saat pulang dari rawat inap tdd :  Data umum pasien  Anamnesis (Riwayat penyakit & pengobatan)  Pemeriksaan  Terapi, Tindakan dan atau rujukan
  • 48. Standar 3.7 Rujukan Rujukan dilaksanakan apabila pasien memerlukan penanganan yang bukan merupakan kompetensi dari FKTP Kriteria 3.7.1 Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan. Kriteria 3.7.2 Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
  • 49. Elemen Penilaian: 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D, W) 2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin. (D,W) 3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap (SBAR) kepada petugas. Kriteria 3.7.1 Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan. 1.EP 1 1.Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D, W) EP 2 Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin. (D,W) EP 3 Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap (SBAR) kepada petugas penerima transfer pasien di FKRTL
  • 50. • Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang kompeten terus memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan penerima rujukan diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan. • Pada saat serah terima di tempat rujukan, petugas yang mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR) tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien.
  • 51. serah terima pasien disertai dengan SBAR monitoring selama rujukan
  • 52. Standar 3.7 Pokok Pikiran • Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik rujukan dan dicatat dalam rekam medis. • Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka tindak lanjut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku melalui proses kajian dengan memperhatikan rekomendasi umpan balik rujukan. • Dalam pelaksanaan rujuk balik harus dilakukan monitoring dan dokumentasi proses pelaksanaan rujuk balik Kriteria 3.7.2 Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
  • 53. 3.7.2 Elemen Penilaian: 1. Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan kajian ulang kondisi medis sebelum menindaklanjuti umpan balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O) 2. Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O,W) 3. Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam form monitoring. (D)
  • 55. Standar 3.8 Penyelenggaraan Rekam Medis Kriteria 3.8.1 Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis yang berisi data dan informasi asuhan pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien, dan dapat diakses oleh petugas Kesehatan pemberian asuhan, manajemen dan pihak diluar organisasi yang diberi hak akses terhadap rekam medis untuk kepentingan pasien, asuransi, sesuaiperaturan perundang-undangan.
  • 56. • Penyelenggaraan Rekam Medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk atau meninggal, meliputi kegiatan :  Registrasi pasien  Pendistribusian rekam medis  Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis  Pengolahan data dan pengkodean  Klaim pembiayaan  Penyimpanan rekam medis  Penjaminan mutu  Pelepasan informasi kesehatan  Pemusnahan rekam medis • Efek obat, efek samping obat, dan kejadian alergi didokumentasikan dalam rekam medis.
  • 57. Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan secara elektronik dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data dan informasi; Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 tentang REKAM MEDIS
  • 58. 3.8.1 Elemen Penilaian : 1. Penyelenggaraan rekam medis yang meliputi a sampai dengan i termasuk riwayat alergi obat, dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) 2. Rekam Medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang terbaca serta harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan, serta apabila ada kesalahan dalam melakukan pencatatan di rekam medis dilakukan koreksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (D, O, W)
  • 59. Dokumen bukti 3.8.1.1. Form rekam medis dan kelengkapan pengisian rekam medis, bukti pelaksanaan penilaian kelengkapan rekam medis, berita acara pemusnahan rekam medis, dsb 3.8.1.2. Bukti kelengkapan pengisian rekam medis termasuk waktu, nama & tanda tangan PPA, bukti koreksi pengisian rekam medis sesuai dengan SK & SOP
  • 60. Rekam medis rawat jalan Rekam medis rawat inap
  • 61.
  • 62. Standar 3.9 Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3.9.1 Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan & prosedur yang ditetapkan ditetapkan. • Regulasi pelayanan laboratorium perlu disusun sebagai acuan, yang meliputi kebijakan dan pedoman, serta prosedur- prosedur pelayanan laboratorium yang mengatur tentang: a. jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat & kemampuan Puskesmas b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi d. proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja f. proses pemeriksaan laboratorium g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium h. penggunaan alat pelindung diri i. pengelolaan reagen
  • 63. 3.9.1 Elemen Penilaian: 1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan & nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R) 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika reagen tidak tersedia. (D, W) 3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i, dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) 4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W) 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.(D,W)
  • 64. Regulasi yang disusun  SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi, proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium, penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan reagen dan terutama menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan dan nilai kritis  Pedoman pelayanan laboratorium  SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3).  Form hasil pemeriksaan laboratorium mencantumkan nilai normal dan nilai rentang rujukan Dokumen yang dibutuhkan EP 3.9.1.1
  • 65.  Bukti penyimpanan dan pelabelan reagensia sesuai dengan regulasi (check list),  Bukti perhitungan kebutuhan reagensia termasuk buffer stock,  Bukti pemesanan reagensia,  Check list monev ketersediaan reagensia Dokumen yang dibutuhkan EP 3.9.1.2  Hasil monev kepatuhan terhadap prosedur pelayanan lab dan TL,  Bukti monitoring penggunaan APD & TL  Bukti pelaksanaan PMI & PME  Bukti pelaksanaan perbaikan bila terjadi penyimpangan EP 3.9.1.3 EP 3.9.1.4 EP 3.9.1.5  Form hasil pemeriksaan laboratorium Hasil pemantauan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
  • 66. Yang perlu diperhatikan di Laboratorium • Simbol dan pelabelan reagensia B3 • Penyimpanan Reagensia B3 • Ketersediaan MSDS untuk tiap reagensia B3 • Yang dilakukan jika terjadi tumpahan • Yang dilakukan jika terjadi pajanan
  • 67.
  • 68. Standar 3.10 Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1. Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari: a. Pengkajian resep dan penyerahan obat b. Pemberian informasi obat (PIO) c. Konseling d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap) e. Rekonsiliasi obat f. Pemantauan terapi obat (PTO) g. Evaluasi penggunaan obat
  • 69. 3.10.1 Elemen Penilaian: 1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D) 2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) 3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) 4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan pemberian obat (D, O, W) 5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan obat. (D,O,W) 6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W) 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan formularium. (D,W)
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77. Regulasi yang disusun SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian yang minimal mengatur pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, pelayanan farmasi, peresepan obat termasuk psikotropika dan narkotika, obat kadaluarsa, formularium obat, obat yang perlu diwaspadai, obat emergensi Formularium Puskesmas Dokumen yang dibutuhkan EP 3.10.1.1 LPDP serta bukti pengawasan pengelolaan dan penggunaan obat oleh Dinas Kesehatan, kartu stok, bukti penanganan obat kadaluarsa, EP 3.10.1.2 EP 3.10.1.3 EP 3.10.1.4 Dokumen yang dibutuhkan Form rekonsiliasi obat, bukti asuhan farmasi dlm RM Bukti kajian/telaah resep Bukti pelaksaaan PIO Bukti penyediaan obat emergensi serta monitoringnya  Hasil evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat terhadap formularium  Hasil evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian resep dengan formularium EP 3.10.1.5 EP 3.10.1.6 EP 3.10.1.7
  • 78.
  • 79.
  • 80. Contoh form monitoring kesesuaian obat dengan formularium

Editor's Notes

  1. 3.1.1 Elemen Penilaian: Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah dipahami dan mudah diakses tentang tarif, jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur dan proses pelayanan, rujukan dan ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap (D,W) Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman, protocol kesehatan dan prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak dan kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S) Persetujuan umum diminta saat pertama kali pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk rawat inap (D,W) Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan sebelum memberikan persetujuan atau penolakan (informed consent) termasuk konsekuensi dari keputusan penolakan tersebut. (D) Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus.
  2. Identifikasi pasien dengan gelang (contoh di RS): Pemakaian gelang identitas pasien dibedakan berdasarkan warnanya. Kuning digunakan oleh pasien dengan risiko jatuh atau membutuhkan pengawasanekstra. Merah digunakan oleh pasien yang memiliki alergi tinggi terhadap obat. Hijau digunakan oleh pasien dengan alergi latek. Ungu digunakan oleh pasien yang memiliki harapan hidup rendah atau Do Not Resusitation (DNR) Abu-abu digunakan oleh pasien yang menjalani kemoterapi. Merah muda untuk pasien perempuan. Biru untuk pasien laki-laki. Putih untuk pasien dengan kondisi kelamin ganda.
  3. Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, termasuk melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit menular misalnya infeksi melalui udara/airborne.