1. PERTANYAAN LISAN
1. Apakah yang dimaksud dengan
kolonialisme?
Kolonialisme adalah paham penjajahan untuk mendapatkan
tempat tinggal baru di luar batas negerinya sendiri.
2. Jelaskan pengertian koloni eksploitasi,
dan berikan pula contohnya!
Sebuah bentuk kolonialisme dimana negara induk menguras
sumber daya alam dan sumber daya manusia negara yang
dijajah.
Contoh : penjajahan Belanda di Indonesia.
Sebelum
masuk
pada
materi
pembelaja
ran, coba
kalian
jawab
pertanyaa
n-
pertanyaa
n berikut
ini….!!
2. SELANJUTNYA
3. Sebutkan perbedaan tujuan imperialisme
kuno dan modern!
Imperialisme kuno bertujuan untuk memperluas wilayah
kekuasaan negara yang menganut paham Imperialisme dan
menambah kekayaannya. Imperialisme modern bertujuan untuk
merebut pasar ekonomi dunia serta sejalan dengan keinginan
untuk melakukan penjajahan terhadap daerah maupun negara
lain.
4. Jelaskan maksud semboyan 3G!
Gold mencari kekayaan, Glory mencari kejayaan dan
Gospel menyebarkan agama nasrani
3. SELANJUTNYA
5. Sebutkan isi Perjanjian Saragosa!
Portugis tetap tinggal di Maluku, sedangkan Spanyol harus pergi
ke Filipina.
6. Mengapa kerajaan Tidore menyambut
baik kedatangan bangsa Spanyol di
Maluku?
Untuk menghadapi kerajaan Ternate yang telah terlebih dahulu
bersekutu dengan bangsa Portugis.
4. SELANJUTNYA
7. Sebutkan tujuan didirikannya VOC!
Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama
pedagang Belanda.
Memperkuat posisi Belanda dlama menghadapi persaingan, baik
dengan sesama bangsa Eropa maupun dengan bangsa-bangsa
Asia.
Mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang
menghadapi Spanyol yang menguasainya.
5. SELANJUTNYA
8. Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan
Daendles untuk mempertahankan Pulau
Jawa!
Membangun jalan pos dari Anyer sampai Panarukan.
Melaksanakan sistem rodi.
Melaksanakan sistem perdagangan budak.
Menjalankan pemerintahan secara diktator agar tidak terjadi
pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Membangun armada laut untuk pertahakan di laut, seperti di
Ujung Kulon, Banten.
6. SELANJUTNYA
9. Sebutkan jasa-jasa Raffles di Indonesia!
Menemukan bunga Raflesia Arnoldi.
Menulis buku The History of Java.
Mendirikan Kebun Raya Bogor.
10.Sebutkan isi politik etis!
Irigasi, edukasi dan transmigrasi.
9. BIDANG POLITIK
• Wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan di
Nusantara semakin sempit, karena
dikuasai oleh bangsa barat.
KERAJAAN MATARAN
10. BIDANG SOSIAL
• Kedudukan dan perkonomian pengusaha
pribumi melemah sehingga derajat dan
kehormatannya pun menurun.
11. BIDANG EKONOMI
• Penghasilan pengusaha
pribumi dari upeti dan hasil
bumi semakin berkurang.
• Kewajiban rakyat untuk
mengolah tanah sesuai
aturan pemerintah kolonial
juga mengakibatkan
runtuhnya perekonomian
rakyat.
Rakyat
12. BIDANG BUDAYA
• Semakin meluasnya pengaruh kehidupan
bangsa barat dalam lingkungan kehidupan
tradisional, mulai dari cara bergaul, gaya
hidup, cara berpakaian dan pendidikan
mulai dikenal di kalangan atas atau istana.
13. PETA KONSEP
Apakah yang akan
kita pelajari pada
pembelajaran kali
ini…???
Untuk lebih jelasnya,
perhatikan peta konsep
berikut ini…!!
PERLAWANAN
TERHADAP
KOLONIALISME DAN
IMPERIALIEM
PORTUGIS
BELANDA
PERLAWANAN DEMAK
PERLAWANAN ACEH
PERLAWANAN FATAHILLAH
PERLAWANAN TERNATE
PERLAWANAN MATARAM
PERLAWANAN BANTEN
PERLAWANAN PATIMURA
PERLAWANAN KAUM PADRI
PERLAWANAN
DIPONEGORO
PERLAWANAN ACEH
14. PERLAWANAN DEMAK
TERHADAP PORTUGIS
Demak melawan Portugis
di Malaka pada tahun
1512 dan 1513 di bawah
pimpinan Adipati Unus,
namun mengalami
kegagalan.
Penyeragan dilanjutkan oleh
Ratu Kalinyamat pada tahun
1511 dan 1574, namun juga
gagal, sehingga Portugis
tetap melaksanakan
monopoli perdagangan di
Selat Malaka.
15. PERLAWANAN ACEH
TERHADAP PORTUGIS
Kerajaan Aceh berusaha
mengusir Portugis di selat
Malaka di bawah pimpinan
Riwayat Syah pada tahun
1537, 1539 dan 154, namun
penyerangan tersebut
mengalamai kegagalan
16. PERLAWANAN FATAHILLAH
TERHADAP PORTUGIS
Kerajaan Demak pada masa
pemerintahan Sultan
Trenggono mengirim pasukan
di bawah pimpinan Fatahillah
untuk menyerang Portugis di
Sunda Kelapa.
Serangan Demak di bawah pimpinan
Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari
Sunda Kelapa, pada tanggal 22 Juni 1527.
Kemudian Fatahillah mengubah nama
Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
17. PERLAWANAN TERNATE
TERHADAP PORTUGIS
Pada tahun 1570 rakyat
Ternate berusaha
mengadakan perlawanan
terhadap Portugis di bawah
pimpinan Sultan Hairun,
namun gagal .
Perlawanan terhadap Portugis
diteruskan oleh puteranya,
Sultan Baabullah, yang
akhirnya dapat mengusir
Portugis pada tahun 1577.
18. PERLAWANAN MATARAM
TERHADAP BELANDA
• Kerajaan Mataram
mencapai kejayaannya
pada masa pemerintah
Sultan Agung (1613-
1645), kekuasannya
meliputi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Madura
dan Cirebon.
19. LANJUTAN
Sultan Agung berusaha
mempersatukan Jawa di
bawah kekuasaannya, tetapi
mengalami kegagalan,
karena VOC menguasai
Batavia.
Sultan Agung
mengadakan
penyerangan terhadap
VOC sebanyak 2 kali
tetapi selalu mengalami
kegagalan.
20. LANJUTAN
• Kegagalan perlawanan Sultan terhadap
VOC pada tahun 1628 dan 1629, antara
lain disebabkan karena :
1. Jarak Mataram dan Batavia yang jauh.
2. Kekurangan bahan makanan.
3. Persenjataan yang kurang memadai.
4. Munculnya waban penyakit malaria.
21. PERLAWANAN BANTEN
TERHADAP BELANDA
Tahun 1619 VOC di bawah
pimpinan J. P. Coen
memindahkan
perdagangannya dari Banten
ke Jakarta, yang merupakan
wilayah kekuasaan Kerajaan
Banten.
Hal ini menyebabkan
perlawanan dari rakyat Banten
yang dipimpin Sultan Ageng
Tirtayasa.
Belanda menerapkan politik adu
domba yaitu antara Sultan Agen
Tirtayasa dengan anaknya Sultan
Haji untuk menandatangani
perjanjian Banten, sehingga Belanda
leluasa mengadakan monopoli
rempah-rempah.
Perlawanan terhadap VOC
tetap berlanjut, misalnya
dipimpin Kyai Tapa dan Ratu
Bagus dan dibantu pula oleh
Ibnu Iskandar seorang pelaut
dari Makasar.
22. PERLAWANAN PATTIMURA
TERHADAP BELANDA
• Perlawanan rakyat
Maluku terhadap
pemerintah Belanda
dipimpin Pattimura atau
Thomas Matulesi terjadi
tahun 1817. Perlawanan
itu dibantu Anthonie
Rhebok, Thomas
Pattiwael, Paulus
Tiahahu, Philip
Latumahina, Said
Perintah, Ulupaha dan
Cristina Martha Tiahahu.
23. Pada tanggal 14 Mei 1817
berkobar perlawanan
rakyat Maluku dipimpin
Pattimura dan berhasil
merebut Benteng
Daurstede.
Untuk melawan perlawanan
Pattimura, Belanda membentuk
komisi untuk mendekati kepala
desa, memberi hadiah pada
kepala desa dan mendatangkan
bantuan dari Inggris.
Dengan bantuan Inggris dan
lengkapnya persenjataan, Belanda
berhasil mendesak Pattimura dan
berhasil merebut Benteng
Daurstede tanggal 16 Desember
1817.
Perlawanan berakhir dengan
tertangkapnya Pattimura di
Saparua.
Setelah tertangkap
Pattimura dihukum di
Benteng Victoria
Ambon.
24. PERLAWANAN KAUM PADRI
TERHADAP BELANDA
• Pada tahun 1821 terjadi
perlawanan rakyat
Minangkabau (Sumatera
Barat) terhadap
pemerintah Belanda yang
dipimpin Tuanku Imam
Bonjol dibantu Haji Miskin,
Haji Sumanik, Haji
Piobang, Tuanku Nan
Gepuk, Tuanku Nan
Cerdik, Datuk Bendahara
dan Tuanku Pasemah.
25. LANJUTAN
PADANG
Masa tahun 1821-1825
Perlawanan rakyat
Minangkabau yang dipimpin
Tuanku Pasemah dan Imam
Bonjol, sedang Belanda
dipimpin Letol Raff.
Masa tahun 1825-1830
Belanda mengadakan Perjanjian Masang dengan Kaum Padri
(25 November 1825), sehingga perlawanan kaum Padri
mereda. Hal tersebut dimanfaatkan Belanda untuk menghadapi
perlawanan Pangeran Diponegoro, sedangkan bagi Kaum
Padri, dimanfaatkan untuk memulihkan kekuatannya.
Masa tahun 1830-1838
Meluasnya perlawanan
ditandai Belanda melakukan
politik adu domba dengan
mendatangkan pasukan dari
Jawa.
Akhirnya kaum Padri dapat
dikalahkan dan Tuanku Imam
Bonjol dibuang ke Cianjur kemudian
ke Ambon lalu ke Manado hingga
wafat tanggal 6 November 1864.
26. PERLAWANAN DIPONEGORO
TERHADAP BELANDA
• Perang Diponegoro
dipimpin oleh
pangeran Diponegoro
dibantu oleh Kyai
Mojo, pangeran
Mangkubumi dan
Sentot Alibasyah
Prawirodirjo.
27. LANJUTAN
Pertempuran meletus pada 20
Juli 1825 di Tegalrejo, setelah itu
pasukan Pangeran Diponegoro
menyingkir ke Dekso.
Kabar pecahnya perang
melawan Belanda meluas ke
berbagai daerah, sehingga
terjadinya Perang Sabil di
Surakarta oleh Kyai Mojo
Pertempuran-pertempuran pada tahun
1825-1826 membuat pasukan Belanda
banyak terpukul dan terdesak.
28. LANJUTAN
• Belanda lalu menggunakan usaha dan tipu
daya untuk mematahkan perlawanan, antara
lain dengan :
1. Siasat benteng stelsel yang dilakukan oleh
Jenderal De Kock mulai tahun 1827.
2. Siasat bujukan, agar perlawanan menjadi
reda.
3. Siasat pemberian hadiah sebesar 20.000
ringgit kepada siapa saja yang dapat
menangkap Pangeran Diponegoro.
29. LANJUTAN
4. Siasat tipu muslihat,
yaitu mengajak
Pangeran Diponegoro
berunding tetapi
akhirnya
menangkapnya.
• Pada 28 Maret 1830,
Pangeran Diponegoro
ditangkap dan
dibuang ke Makasar
(1834) hingga wafat
pada 8 Januari 1855.
30. PERLAWANAN ACEH
TERHADAP BELANDA
• Perlawanan rakyat
Aceh mengusir
Belanda dipimpin
oleh Panglima Polem,
Teuku Umar, Cut
Nyak Dien dan Teuku
Mohammad Daud
31. Ekspedisi I (1874)
Belanda dipimpin
Jenderal Kohler
menyerang Aceh
tapi gagal dan
Kohler meninggal.
Ekspedisi II (1874)
Belanda dipimpin Van Swieten
berhasil merebut keraton Sultan dan
membangun markas besarnya yang
diberi nama Kota Raja.
Ekspedisi III (1878)
Pada ekspedisi ini Belanda dipimpin Jenderak Karel Van
Der Heyden berhasil menguasai hampir seluruh Aceh.
Banyak pemimpin Aceh yang tertangkap sehingga
pemerintahan militer dicabut dan diganti pemerintahan
sipil.