2. 2
Beranda
Kedatangan Bangsa Barat ke Nusantara
Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di Nusantara
Perlawanan terhadap Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di Nusantara
Perubahan Sosial, Politik, dan Budaya
Nusantara sebagai Dampak Kolonialisme
dan Imperialisme Barat
Kesimpulan Kuis
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa bangsa Barat
menjalankan politik kolonialisme
dan imperialisme?
2. Bagaimana bangsa Barat
menjalankan politik kolonialisme
dan imperialisme?
3. Mengapa Indonesia menjadi
tujuan dari kolonialisme dan
imperialism bangsa Barat?
3. 3
1. Pelayaran Portugis dan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Bangsa Portugis memiliki kemauan dan
motivasi kuat dalam kemajuan
teknologi perkapalan serta navigasi.
Mereka mendalami ilmu pembuatan
peta serta cara melaut dengan
menganalisis bangsa Tiongkok dan
Arab.
Vasco da Gama
Pangeran Henry Afonso de Albuquerque
4. 4
2. Pelayaran Bangsa Spanyol
Setelah Spanyol berhasil merebut
kembali tanahnya dari pasukan
Islam di Granada, mereka pun
turut serta untuk mengarungi
lautan. Motivasi 3G (gold, glory,
gospel) membuat Spanyol berani
mengeluarkan dana yang besar
untuk ekspedisinya.
Christopher Colombus
Ferdinand Magellan
5. 5
3. Pelayaran Bangsa Inggris
Ketika Inggris sudah memahami mengenai navigasi
dan perkapalan mereka pun melakukan perjalanan
mengelilingi dunia. Alasan Inggris untuk ikut
mengarungi lautan adalah Spanyol dan Portugis
mengacaukan rute dan hubungan dagang Inggris
dengan bangsa lain. Sehingga Inggris harus ikut
berlayar dan mencari langsung sumber daya
tersebut ketempatnya.
Sir Francis Drake
6. 6
4. Pelayaran Bangsa Belanda
Belanda mendapatkan ilmu-ilmu dasar mengenai perjalanan dari Portugis. Banyak orang Belanda yang bekerja
di Portugis menyebarkan kembali ilmu mengenai perkapalan dan navigasi ke Belanda, sehingga Belanda dapat
menyempurnakan ilmu tersebut dan menandingi Portugis dalam penjelajahan dunia.
Rombongan kapal Belanda dalam misi penjelajahan dunia
7. 7
Kerjakan Latihan 1.1 di buku halaman 12
dengan sungguh-sungguh dan mandiri.
Tambah wawasan Anda tentang kedatangan bangsa Barat ke Nusantara
dengan mengunjungi situs
https://www.youtube.com/watch?v=b79qiqByWOk
8. 8
1. Merkantilisme, Kolonialisme, dan Imperialisme
Merkantilisme adalah paham yang
berkaitan dengan kebijakan politik
ekonomi. Paham ini secara sederhana
menyatakan jika logam mulia adalah
standar dari sebuah kekayaan dan
kesejahteraan suatu negara. Oleh
karena itu, para negara imperialis
berlomba-lomba untuk mendapatkan
logam mulia sebanyak-banyaknya dari
negara koloni mereka. Akan tetapi,
merkantilisme akhirnya digantikan oleh
ekonomi kapitalisme yang lebih liberal.
Lukisan yang memperlihatkan
kondisi Revolusi Industri
9. 9
2. Kolonialisme Portugis dan Spanyol
Kolonialisme Portugis dan Spanyol di
Nusantara penuh dengan persaingan dan
kompetisi. Kedua berebut hegemoni dan
kepercayaan dari Ternate dan Tidore
hingga akhirnya mereka pun beraliansi
dengan masing-masing. Portugis
beraliansi dengan Ternate, sedangkan
Spanyol beraliansi dengan Tidore. Kedua
aliansi ini akhrinya terlibat dalam perang
hegemoni, komoditas, dan perang fisik.
Perjanjian Tordesillas
10. 10
3. EIC dan Inggris
Inggris yang sudah memiliki
beberapa pengalaman dalam
pelayaran samudera akhirnya pada
1600 mendirikan East India
Company (EIC). Fungsi dari EIC
adalah sebagai badan perserikatan
perdagangan lintas lautan milik
Inggris yang disokong langsung oleh
Ratu Elizabeth I. Wilayah Indonesia
yang menjadi koloni Inggris adalah
pantai barat Pulau Sumatra.
Wilayah koloni Inggris di Sumatra
11. 11
4. VOC dan Belanda
Sama seperti Inggris, Belanda pun akhirnya
meleburkan beberapa perusahaan dagang
yang mereka miliki menjadi satu untuk dapat
bersaing lebih unggul dengan bangsa lain
dalam perdagangan internasional.
Vereeninging Oost-Indisch Compagnie (VOC)
adalah serikat dagang yang diberi hak khusus
untuk mengontrol daerah koloninya di Hindia
Timur. VOC berkuasa di Hindia Timur sejak
1600 hingga 1799. Berakhirnya kekuasaan
VOC di Hindia Timur adalah karena
kebangkrutan perusahaan tersebut.
Johan van Oldenbarnevelt
adalah pendiri VOC
Pieter Both adalah Gubernur
Jenderal pertama VOC
12. 12
5. Republik Bataaf dan Kekuasaan Prancis
Kekuasaan di Indonesia beralih dari VOC yang mengalami kebangkrutan kepada Kerajaan Belanda. Akan tetapi, ketika itu Belanda
kekuasaanya diambil alih oleh Prancis sehingga secara tidak langsung Prancis menguasai Indonesia yang menjadi koloni Belanda.
Kebijakan yang mulai dirubah oleh Prancis adalah menghapuskan sistem feodal lama dengan feodal baru yaitu mengangkat para
penguasa lokal menjadi pegawai negeri sehingga mereka diberi gaji secara rutin. Penguatan armada militer pun digalakan seperti
pemberian pangkat militer kepada penguasa lokal dan pembangunan jalan raya pos.
Jalan Raya Pos H.W. Daendels
13. 13
6. Raffles dan Sewa Tanah
Kekalahan Prancis pada Perang Liepzig dengan Inggris
membuat koloni Prancis tidak stabil begitu pula di Hindia
Timur. Setelah berhasil mengalahkan Prancis di Eropa,
Inggris pun memobilisasi pasukan lainnya di daerah-
daerah koloni untuk merebut koloni Prancis. Wilayah
Indonesia berhasil direbut oleh Raffles dari Inggris,
sehingga mulailah penjajahan Inggris secara penuh di
Indonesia. Raffles menerapkan kebijakan baru yaitu sewa
tanah yang berarti penduduk yang tidak memiliki tanah
menjadi buruh tani dengan menyewa tanah milik
pemerintah. Penghasilan dari ladang tersebut dijual
kepada pemerintah dan sisanya boleh ditanami dan dijual
terserah kehendak dari petani.
Thomas Stamford Raffles
14. 14
7. Tanam Paksa
Setelah Inggris berkuasa di Indonesia kurang lebih
selama 5 tahun, mereka mengembalikan wilayah
Indonesia kepada Kerajaan Belanda sebagai pemilik
sebelumnya. Kebijakan tanam paksa (Cultuur Stelsel)
pun dilakukan untuk mengisi kas Kerajaan Belanda
yang sudah kosong akibat peperangan di Eropa.
Dibawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal
van den Bosch, program tanam paksa ini sukses
mengisi kembali kas negara bahkan keuntungannya
sangat banyak.
Johannes van den Bosch
15. 15
8. Undang-Undang Agraria 1870
Golongan liberal semakin berkuasa dalam parlemen
Kerajaan Belanda. Munculnya dan berkembang pesatnya
paham liberal dalam pemerintahan Belanda semakin
menekan kebijakan di negeri jajahan yang tidak sesuai
dengan paham-paham kebebasan dan kemanusiaan.
Selain itu sejalan dengan paham liberal tentang
kebebasan ekonomi, maka kapitalisme harus juga
dilaksanakan dengan baik di negeri jajahan. Hal ini pun
semakin terasa dengan bermunculannya undang-undang
baru di Hindia Belanda yang berhaluan liberal seperti,
Indische Compatabiliteitswet, Suikerwet, De Wet op de
Indische Staatsinrinchting, Agrarischwet, dan
penghapusan perbudakan di Hindia Belanda sejak 1860. Engelbertus de Waal
Menteri Jajahan yang mengeluarkan Suikerwet.
16. 16
Kerjakan Tugas Individu 1.2 dan
Kegiatan Kelompok 1.2
halaman 26 dengan penuh semangat.
Tambah wawasan Anda tentang perkembangan kolonialisme dan
imperialisme Barat di Nusantara dengan mengunjungi situs
https://youtu.be/BZshg2jTcNs
17. 17
• Perlawanan di Maluku: Salah satu contohnya dilakukan oleh Sultan Baabullah
• Perlawanan di Jawa: Salah satu contohnya dilakukan oleh Sultan Agung
• Perlawanan di Sulawesi: Salah satu contohnya dilakukan oleh Sultan Hasanuddin
• Perlawanan di Sumatra: Salah satu contohnya adalah perlawanan Kesultanan Aceh
• Perlawanan di Kalimantan: Salah satu contohnya adalah perlawanan Pangeran Antarasari
1. Perlawanan yang Diprakarsai Para Raja dan Sultan
Sultan Baabullah Sultan Agung Sultan Hasanuddin Sultan Muhammad
Daud Syah
Pangeran Antasari
18. 18
2. Perlawanan Bercorak Mesianistik
Perlawanan di Tanah Partikelir:
Perlawanan Petani di Ciomas
Perlawanan Pangeran
Diponegoro:
Perlawanan Pangeran
Diponegoro adalah
akibat dari
ketidakadilan Belanda
terhadap rakyak
bumiputera dan
perlakuan semena-
mena. Hal ini memicu
kemarahan
Diponegoro untuk
memimpin
perlawanan dengan
perang.
Pangeran Diponegoro
Penggalan pemberitaan Ciomas
19. 19
Kerjakan Kegiatan Kelompok 1.3 dan
Latihan 1.3 halaman 37 dengan penuh
semangat.
Tambah wawasan Anda tentang perlawanan terhadap kolonialisme
dan imperialisme Barat di Nusantara dengan mengunjungi situs
https://youtu.be/bMcA3kY9My4
20. 20
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia memberikan suatu pelajaran
baru mengenai keagamaan. Bangsa Indonesia sudah lebih dulu
mengenal Islam, tetapi sedikit bertemu dengan orang Kristen. Praktik
kolonialisme secara disengaja dan tidak, telah menyebarkan pula
agama Kristen dan Katolik ke Indonesia dengan berbagai zendeling.
1. Agama
Sebagai negara kolonial Belanda, sudah sewajarnya banyak
masyarakat Belanda dan bangsa Eropa lainnya tinggal disini.
Pemerintah kolonial memberlakukan sistem strata sosial yang
menempatkan bumiputera berada dikelas bawah, sedangkan bangsa
asing dikelas menengah dan Eropa dikelas atas. Akan tetapi, interaksi
yang bebas dapat terjadi sehingga berbagai bangsa tersebut dapat
berbaur. Bahkan, kebudayaan Indis adalah perpaduan budaya Belanda
dan Indonesia pada masa kolonial.
2. Sosial dan Masyarakat
Gereja di Semarang
Keluaraga Indo-Belanda
21. 21
Dalam praktik pemerintahan kolonial masih melibatkan para
penguasa lokal dengan jabatan paling tinggi adalah bupati,
lalu patih, wedana, dan asisten wedana. Bupati dapat
langsung bertanggung jawab kepada gubernur jenderal,
tetapi mereka memiliki komando linier dengan residen.
Jabatan residen hanya dapat dipegang oleh orang Belanda.
3. Politik dan Pemerintahan
Sistem pendidikan modern di Indonesia pertama kali
diperkenalkan oleh Belanda. Pendidikan di Hindia
Belanda kala itu bersifat sangat eksklusif. Walaupun
demikian pendidikan lain seperti pesantren sudah
berkembang pesat dan menjadi pilihan bagi
kebanyakan rakyat.
4. Pendidikan dan Kebudayaan
Pakubuwana X
dan Residen Solo
W. de Vogel.
Sekolah HBS di Surabaya
22. 22
Pandangan liberalisme di Belanda telah membawa perubahan
terhadap negara koloninya di Hindia Belanda. Pandangan
liberal ini berdampak kepada politik dan ekonomi. Dibukanya
lahan baru secara besar-besaran dimaksudkan untuk para
investor. Masuknya investasi dari berbagai negara ini
merupakan hasil dari politik dan ekonomi liberal.
5. Sistem Liberal dan Perkebunan
Sebagai wilayah kepulauan, Hindia Belanda memiliki banyak
pelabuhan untuk moda transportasi. Kapal uap merupakan
salah satu modernisasi yang cukup berdampak terhadap
masyarakat lokal yang masih menggunakan tenaga angin atau
layar. Akan tetapi, kapal uap juga banyak memberikan manfaat
kepada masyarakat.
6. Perkembangan Maritim
Transaksi jual-beli kopi
Kapal uap di Tanjung Priok
23. 23
Kereta api adalah salah satu moda transportasi darat
paling populer di dunia kala itu. Hindia Belanda pun
membangun jaringan kereta api yang lengkap
menjamah berbagai wilayah. Pembangunan kereta api
utamanya menopang pengiriman hasil bumi dari desa
ke kota besar dan pelabuhan untuk dijual.
7. Perkembangan Transportasi Darat
Wilayah Hindia Belanda sudah menjadi seluas wilayah
Indonesia saat ini pada abad XX. Teknologi baru yaitu
pesawat terbang menjadi primadona baru diberbagai
belahan dunia. Hindia Belanda pun merasa
membutuhkan pesawat terbang untuk keperluan
militer dan logistik.
8. Perkembangan Transportasi Udara
Kereta api di daerah Solo
Pesawat terbang yang ada di Hindia Belanda
24. 24
Kerjakan Latihan 1.4 halaman 48 dengan
penuh semangat.
Tambah wawasan Anda tentang perubahan sosial, politik, dan
budaya Nusantara sebagai dampak kolonialisme dan imperialism
Barat dengan mengunjungi situs https://youtu.be/3hF-FXCcuh8
26. 26
Kuis Bab 1
1 Mengapa Indonesia banyak dijajah oleh berbagai bangsa Eropa?
2 Mengapa Belanda masih mempergunakan penguasa lokal sebagai pegawai pemerintah
kolonial?
3
Bagaimana arah pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial dilihat dari aspek
sosial dan ekonomi?